• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengu'atan Ketahanan Pangan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERAGI Perhlmpunan Agronoml

Indonesia

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Pengu

'

atan Ketahanan Pangan

Dalam Menghadapi Perubahan Iklim

13 - 14 November 2014

Prodi Agronomi

Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

(2)

DAFTARISI

$AMBUTAN MENTERI PERTANIAN REPUBUK INDONESIA ...

Iff

I

G

.•

SAMBUTAN KETUA UMUM PEN URUS PUSAT PERAGL ...

VII

I . •

. SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS SEBElAS MARET ...

IX

KATA PENGANTAR KETUA PANmA SEMINAR NASIONAL PERAGI ... xii

DAFTAR 151 ... xiv

I

A.IMAKAlAH UTAMA

.1. MAKAlAH UTAMA BMKG

... 1-1

2. MAKAlAH UTAMA PERAGI PUSAT

... 2-1

3. MAKAlAH UTAMA PASCASARJANA UNS

... 3.1

B.IMAKALAH PENUNJANG

1. PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK BUAH DAN PENINGKATAN lIASILKAKAO MELALUl MODIFIKASI PEMA..'II/GKAS.II.N DAN OPTIMASI POPULASI DI KEBUN BERTIPE IKLIM BASAH (AAdi l'rawoto).

2. DESAIN INDIKATOR KINERJA UTAMA KOMODITAS UNOGULAN ICUBISDALAM UPAYA

MENINGKATKAN KINERJA SEKTOR PERTANIAN (Achmad Muttnqin t). Alim Setiawan 2» 10

3. PENGARUH BAHAN PENGA WET TERHADAP MUTU PUREE LABU ICUNING (CUCURBITA MOSCHATA)

(Agus Budiyanto Dan Sri Usmiati). 19

4. DISPIAY BEBERAPA V ARIETAS UNGGUL BARU PADI DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT (Agus

G~WlII8,. Priatna Sasmita Dan lams Hasmi). 27

5. PENGARUH PENGGUNAAN .nJMLAH MATA ENTRIS YANG BERBEDAPADA PERBAJIj'YAKAN

M'OKA T SECARA SA.'dBUNG CELAH(Agus Sugiyalno Dm A. Hanafiyah) 31

6. P~OLlFERASI TUNAS STROBERI SECARA flY VDRO MENOGUNAKAN EKSPLAN BATANG PLANLET

HASIL ICULTUR MERlSTEM(Ahmad SyahrillI\ Siregar). 37

7. PRbDUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDEIAI PADAPENOGUNAAN NUWJRAI!A RlLEYII DAN

BEAUVERlA BA.SSlANA DALAMPENGENOALIAN HAMA(Arlyna B. Pustika, Sri Wahyuni Budiarti, Arif

Anshori, Dan Utomo Bimo Bekti) 44

S. LIGHT EMITTING DIODES (LEDS) SEBAGAI ALTERNATIF Sm.-lBER CAHAYA PADA KULTUR IN

VITRO (Baiq Dina Mariana)... 51

9. KESESUAIAN WAKTIJ BERBUNGA 29 KOMBINASI PADI HIBRIDA (Bayu P. Wibowo, htdrnstuti A.

Rumanti, Dan Satoto)... 56

10. ANAUSIS VEGETASI GULMA PADA TANAM.II.N PADI DI KABUPATEN SLl::MAN 0.1 YOGYAKARTA

(ciansnalia Listyowatit Dan Arlyna Burli Pu..c:tikal ) 62

11. PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT TEB (CAMELUA SINENSIS L (0.) KUNlZE) YANG DIBERI OOSIS FUNGI MIKORIZA. ARBUSICULA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH AKAR (CuC!l Suhennan*),

Wieny H Riz.1cy*) Dan bttan Ratna Oewi*).. 69

12. PENGARUH LAMA PERENDAMAN I.1MBAH SERAT KA YU AREN TERHADAP PERTUMBUHAN SElADA (LACTUCA SATIVA L.) PADA HIDROPONIK SUBSTRAT (Dwi Hmjolm, Hery Widijanto, Asyrifah

Nur Ami Rohmah) 75

n. un

MASA BERIAKUNYA IABEL PADA BENIHJERUK BEBAS PENYAKIT BEROASARKAN TBRJADINYA INFEKSI ULANGPENYAKIT HLB DAN CTV D! PENANGKAR BENIH MENDUKUNG

PENGELOLAANLINGKUNGAN BIOTIK (Dwiastuti, Mutia Em & Sri Widyaningsih) 81

14. PENGARUH INTENSlTAS CEKAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN AlfroSIANIN PAD! HITAM DAN PAD! MERAH (Edi Purwanto Dan Widyabhakti Kisbin1an) 89 15. APLIKASI KN03 MENUNDA DORMANSI PADA TANAMAN lLES-ILES AMORPHOPHALLUSMUELLERl

(3)

16. APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN LIMBAH BIOGAS YANG DIPERKAYA ¥IKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO F4 (PENDEK X IR

78581) DITANAH ULTISOL (&Ii Susilol Dan Hesti Pujil'\'3Ii~ 101

17. ~EMETAAN LAHAN PERTANIAN (PADI) BERKELANJUTAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI ICABUPATEN BANGKALAN MADURA) (Eko Mumiyanto "l, Fmnan Farid

Muhsoni And Mustika Tripatma.-an) 108

18. KAJIAN SISTEM TANAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DI LAHAN KERi'NG

D.L YOGYAKARTA (Eko Srihartanto D311 Sri W!1hyoni Budiarti) 117

19. TElCNIK PEMATAHAN DORMANSI BENIH PADI (ORYZ4 &t11VA) DAN BENIH SAGA (ABRUS

PRECATORIUS) (Elfiani) 121

20. KARAKTERISASI 13 VARIETAS BUAH PAMELO (CURUS GRANDIS OSBECK) HASILKONSERV ASI DI

DATARAN RENDAH (Emi Budiya1i, Umi Nurul T Dan Saknr) 126

21. PENGUJIAN PEMBERIAN BERBAGAl BOKASHI PUPUK KANDANG DAN GA3 TERHADAP PERTIIMBUHAN CABE MERAH (CAPS/CUMANNlI!!M.L) (Emi Sa...-i Ritonga,-l.ulfikri-HlIIlIhap, Jakoni) 133 22. RESPON BENIH APEL BINTANG (CHRYSOPHYLLUM CAINITO L.) PADA BERBAGAI TINGKAT

KEMASAKAN TERHADAP PENYIMPANAN (Elldang Selia Muliawati I), Sukaya I), Kiky Natasya2l) 137 23. ¥ETODE

un

PENETAPAN KADAR AlR BENffi UNTUK SERTlFIKASI BENIH PALA (MYRISTICA SPP.)

(Eny Wid1\iati I, Faiza2, Siti Nur Apriyani) 143

24. AKLIMATISASI BIBIT DUA VARIETAS PISANG (A-fUSA PARADlSlACA

LJ

DmmAN BEBERAPA MACAM PGPR (PLANI GROWTH PROMOTIMJ RHIZOB..4CTERlA) (Fatatul Muyasaroh, M Ih.."l1Il Dan ... ri

~) 152

25. PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATIKOSIDA PADA TANA.'vIAN PEGAGAN (CENIELLAASIATICA (1..) URBAN.) (Fauzi, Endang Broto Joyo, Hero Sudrajad) 160 26. KERAGAMAN CENDAWAN ENDOFIT PADI PADA BERBAGAI V ARIETAS DANCARJ\.. DUDIDAYA (filIi

F~aWardanil·DanHarndaJ'lIIIt1>. 165

27. PENGUJIA.."I METODE SRI (THE SYSTEM OF RICE INI'ENSIFICATION) PADA BUDIDAYA PADI SAW AH

(OR'YZA S417VA L) DI DESA PADAi'llG MUTUNG KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

(Gunawan Tabranit, Ralunad Hidayar, Nurbaitil) 174

28. ANALISIS NILAI TAMB . .ui SAYUR-ul DATARAN TINGGI DALAM RANGKAMENINGKATKAN

KESEJATERAAN PETANI (NovitaMw:yam I) Lindawati Kartika 2~ 182

29. KAR4.K.TERISTIK PETANI PADA LOKASI PENDAMPING.-ul PIT JAGUNG DI NUSA TENGGARA

rp,WR (Helena

Os Siva

Dan Y Leki Seran).. 189

30. P~NGGUNAAN VAR1ErAS UNGGUL DALAM MENDORONG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

JAGUNG DI KABl'PATEN MALAlCA(Yohanf$ LekiSemnl, DanHelenaDaSilva~ 196

31. PlmGARUH MEDIA, HORMON lBA (INDOL.3·BUTYRIC ACID) DAN PUPUK TERHADAP ph1UCEMBANGAN SEMAI STEK PUCUK JATI UNGGUL (Hendm Hebnanto, Frisca Damayanti Dan Angga

Yudaputra) 201

32. PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM AKIBAT AMELIORASI TANAH MINERAL BERGAMBUT SULFAT MASAM (Hf$ti Pujiwati\ MunifGhularnahdl, Sudinnan Yahya3, Oteng Haridjaja4,

Sandra A.

A:D:i)..

206

33. TEKNOLOGI EFISIENSI FEMANFAJ\..TAN AIR TANAM.-ul PADI DI DAERAH ALIR-\N SUNGAI (DAS)

YEH

HO PROVINSI - BALI (I GustiKomq DamArsana) 214

34. PENGEMBANGAN KOMPONEN TEKNOLOGI PEJIlGOLAHAN TANAH PADA LAHAN SUB OPfIMJ\..L

uNruK PADl GOGO Qdrus Hasrau, Prayitno, Priatna Sasmia, Widyuntoro) 221

35. DAYA GABUNGDAN HETEROSIS KARAKTER KOMPOSISI GIZIDA...."I lIASIL GALUR JAGUNG MUTAN UNPAD BERDASARl<A1WNEXTESfER(J. SUpriatnal, H. Martha2, E. S1lI)1Jdj2, Dan D. Ruswandi3•4) 231 36. APLIKASI lSI RUMEN SAPf DAN PUPUK HAYATI PADA TANAMAN PADI SAWAH (ORfZA 84TIVA.

L)YANG RAMAH LINGKUNGAN (Jakoni Dan Ernita) 241

37.

R~SPON

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSJ JAGUNG tvl4NIS (ZEA MA YS L. VAR S4CCHARATA)

TI(RHADAP PEMBERIAN KOMPOS (Lienlje Karnmoy, Joice Supit, Wif$je KumoJontang Dan Jenny

RondoJ1.uwu) 251

38. PENGARUH SAJ\..T APLIKASI TIUCHODERMA SP. TERHADAP PENYAKff ANTRAKNCSE

(COLLElOTRICHUA1 SP.) PADA:< VARlc"TAS TAJ'IAMAN STROBERl (FRAG.4R1A XANANASSADUTCH.)

DI SCREc"N HOUSE (M. E. Dwiasiub) 260

39. MIKORIZA ARBUSKULA DAN KEBERAD.A.AN INANGNYA DAPAT MEMPERBAIKI PERTUMBUHAN KEDELAI ORGANIK (Maya Mclati 1*, Khoerur Roziqin2, Arum Sekar Wulandari) 269 40. UJiI ADAPTASI L . .<\PANG HASIL P?RAKITAN VARIETAS UNGGUL PAD! LOKAL TAHAN RENDAM

DENGAN INTROGRASI GENSUB F (M. Hasmeda\ R. Agus Suwignyol; H. Hamidson\ Z. Panji Negaral; S.

Rapayul) 277

41. PENAMPILAN DUA V ARIETAS KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADL4TUSL.) DI LAHANRA WA LEBAK

TENGAHAN (Muhammad Saleh).. 285

42. RESPON PERTIIMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR TERHADAP PEMBERIAN CENDA WAN MIKORIZA A~USKULAR DI LAl-IAN !(ERING (Muji Rahayu, Amalia T. Sakya Dan Dwi Sulanjari) 289 43. PE/'1INGKATAN PRODUKTIVITAS MELAWI PEMUPUKAN N. P, DAN K YANG EFISIEN PADA

B9DIDAYA JAGUNG MUSIM KEMARAU DI LAHA...."I KERING GUNUNGKIDUL(Mulyadi, Eko Srihartanto,

Dan Sugeng Widodo).... 294

(4)

44. PENOOUNAAN V ARIETAS UNGOUL BARUDAN PEMUPUKAN BERlMBAN01'ERl'.ADAP pRbDUKTMTAS PAm SA WAH MUSIM KEMARAUDI DATARANVOLICAN OUNUNG KIDUL (MulJ8di.

~SribadaDto.DanArlfAnshori).

45. PEtiOARUH PEMBERIAN ABU SEKAM, P DAN K TERHADAP PERlUMBUHAN DAN PRODUICI'IVlTAS

~BLAI HITAM (GLYCINE saM) PADA BUDIDAYA JENUH AIR DI lAHAN PASANG SURUT (Munif

GJllWIDlahdi, S1IIIIIari, Ma,a Melati, Dan Hesti P1!jiwati)

46. DOMESTIKASI BERBAGAI AKSESI TANAMAN GANYONG (CANJoU EDULlS KER) ASAL SUMATERA

SELATAN (L.NinikSulistyaningsih Dan Astnti IC.umianingsih)

47. GENERASI PER'fAMA (Fn TRANSFER GEN WAXY (WX) DARI JAGUNG PULUI' KE JAGUNG LOKAL

~OKWARI (Nouke L. Mawikenr. Amelia S. SarungaIlo\ Imam Widodol, Vera Mangalol,Di,ah A.

l

wo~ .

48. P GARUH BERBAGAI SISTEM TANAM DAN PEMUPUICAN N, P DAN K TERHADAP PE lUMBUHANDAN RASIL PADI (NlIIWUbm Agustianil, Oagad R Pmtiwil, S. AbduJrachmanl, I. SyarifiJ. I)

49. E~K.TIVrI'AS EKSTRAK BIn JARAIC PAGAR DALAM MENGENDALIICAN lUNGAU ERIOPHYIDAE

(A<J:ARI) PADA T ANAMAN JERUK (Otto EncIarIo)

50. ICAJJIAN KONSEIII'TRASI CPPU TERHADAP PERlUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DUA SUMBER BIBIT BUl--BIL TANAMAN PORANG CtUlORPHOPHALLUS ONCHOPHYUT1C"o (Ramdan Hidayatl)

D·arwa+C;.,; .... "a.1loanoianA . D_1.L_ .2),. v U J , ~~. yunmg NlAlUI,awati -) ...

51. pElflGKAlIAN TEKNOLOGI FEROMON SEKS PADA USAHATANI BAWANG MERAH DI KABUPATEN

52.

~~~s~~pfo~~b~tlAYA

RIDROPONiK's'ISTEM KARPEl' (ReIna BaruIri'-'; Ami-.+,.;I) 1:...10_

S6Muliawatil), HansgoroSabdo~ 11- I"~ '~"""'5

53. PO'i'ENsI PENGEMBANGA..'1 PERBENIHAN BAWANG MERAH MELALUI BIn (I'RUE SEED OF S*-OTlI'SS) SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF MENGANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM (Retno

Pangestu1i)

54. SER.&.NGAN ILAJv1A BOLENG CYLAS FORMICARIUSPADA PERTANAMAN UBUALAR DI KARANGANY AR (RetnoWijayanti Dan RelnaBandriyatiAmiputri)

55. MEN-GENAL AJlCHOMANES DIFFORMIS (BWME) ENGL.:TAt'lAMAN EKSOTIS BERPOTENSIOBAT (Rek Ramdan Rivai"', Fitri Fatma Wardani, Ri2moon Nurul Zulkarru.en)

56. S-rqDI PENYELEMATAN EMBRIO KACANG MERAH (JIIGM4 ANGULAR/S (WILLD.) OHWI & H. ~~~IiJ) S~..J1.P_~.!N

VITRO

(Reza Ramdan Rivai) ...

57 PERaA.'lYAK..&.N PISANO TALAS

C/vfUSA

PARADJSIACA V AR SA.PIENTUM L.) SECARA IN

. V1TkOMENGGUNAKA.~ SITOIQNIN DAN SUBKULTIJR BERUlANG (Rodinah1", Jamzmi Hadie\

Chalimabm Nisa

1 Dan Nofia Hardarnni1)

58. PEMANFAATAN PUPUK KANDANG DA.1i MIKORIZA UNTUK MENINGICA.'IXAN PERlUMBUHAN DAN HASILTANAMAN JAHE (SlI!IlaMlIdi1'"), Purwanto2), Dhimas Taufika Putra~

59. APIi.IKASI KOMPOS PUPUK KANDANG A YAM SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TA.1oTAM BEBERAPA KL0N SETEK TEH (CA.W:LUA SINENSIS L.(O). KUNIZE) DI DATARAN RENDAH (Santi Rosniawaty, Intan R~ Dfti Anjarsari Dan Rija SudiIja)

60. EVAWASI GALUR TOMAT TRb.NSGENIK PARTENOKARPI DI FASILITAS

un

TERBATAS (Saptowo J.Patdal, R Pumamaningsih, E.G.Lestarl, SI8lllet).. .... .

61.

y..AJIAN

GA; DAN FOSFOR TERHADAP PERlUMBUHAN DA.~ HASIL BENIH ICEDELAI HITAM PADA

ICONDISlKEKURANGAN AIR t"Setyastuti PUf\\'anti)

62. ANl\USIS PERBANDINGA.'l EFEJcrIVITAS RANTAl PASOK KOMODITAS SAYURAN DATARAN TINeGI UNGGULA.1i DI KABUPATEt.'1 GARUT, JA WA BJI.RAT (Sihni Tsurayya 1~

AnPni

Sukmawati 2')

63. P~1UMBUHAN DAN HASIL VUB PADI SA WAH PADA KA W ASA..'1 ENDEMIWBC DI SENTRA PADI KABUPATEN KUDUS (Sodiq Jauhari Dan HairiI. Anwar)

64. IDENrlFlKASI KERAGAMAN GENETIK COELOGYNE SPP BERDASARKAN MARKER MOLEIClJLER WD (RANIJOMAMPUFJED POLYMORPHIC DNA) (Sri Hm1lIti2, N8Ildari}1Ih3, Ahmad YunllS4, Djati Waluyo

D.',Paroono',

Linayanti "')

65. POTENSI UBUALAR SEBAGAI SUA1BER HIJAUAN PAKAN TEIC'IAK (Sri Umi Leslaril) Dan Riel] Indri H~11

5(' \mILABORATORIUM Ef'EKTIFITAS C~ SOLID (DRY ICE) TERHADAP SlTOPHILUS ORI'ZAE L. DAN

'i'RJBOIJUM CASTANEUM HERBST. PADA BERAS DALAM KEMASA.1i PLASTIK (Sri Widadi""),

S·ub~ya.." Dan Yv. PaIdjo Notosandjojo)

67. DAYA TOKSISITAS CO2 SOLID (DRY ICE) TERHADAP srrOPJULUS ORIZAE L. DAN TRIBOLlUM CASrANEUMHERBST. PADA BERAS DALAM KEMASAN PLASTIIC (Subagiya"''l, Sri Wi.dadi"*), Dan Yv. parcljo Notosandjc:.jo)

68. PUPUJ{ BIOSULFO UNTUK KEDELAI DI TANAH ALFISOL (Sudadi, Hay Widijanto, Raina TIwi Pmni1asari, Smriamo Dan Sumani) ...

. 69. ICAJIAN JENIS TANAH DAN NAUNGAN TERHADAP HASIL DAN PENENTUAN MUTUEKSTRAK SA¥sIWI'O (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS) (Sudanni, Agustina Inlan Niken Tan)

70. EqISTENSI PRANOTO MONGSO SEBAGAI DASAR STRATEGI BUDIDAYATANAMAN PADA MASA PERUBAHAN na.IM (Sumani, KomaIiah, Noorhadi, Retna Bandriyati A)

71. TRANSfORMASI LAHAN SAWAH MENJADI KEBUN CAMPURAN ANTISIPASIDALAM MENGHADAPI PERUBAHAN na.IM PADA USAHATANI KONSERVASI DISUB DAS HULU KALlGARANG (Sumarsono, W. Sumebr, N. E. Wahyoningsih Dan E. D. Purbayanti) ....

304 315 321 328 335 340 348 356 362 370 371 374 380 385 392 399 402 403 412 420 427 433 439 448 456 466 474 480

(5)

72. KERAGAMANTUMBUHAN BERBUNGA DI AGROEKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI

LAy ANAN EKOLOGI (Supriyadi).... 486

73. PEMANFAATAN PUPUK HA YATI TERHADAP PERnJMBUHAN DAN HASILCABAI DI LAHAN SAWAH

mIGASI (Supriyo., A Dan S. Minarsih) 492

74. INvENrARISASI MAMA LENGKENG DAN

un

PENGENDALIAN HAYATI DmmAN INSEKTlSIDA·

NABATI MIMBA (S. Wmyantini Dan O. Endarto) 498

75. PENGGUNAAN NAFI'ALEN ACETIC ACID (NAA) DAN BENZIL AMINO PURINBAP) PADA MULTIPUKASI TUNAS BUI DUKU SECARA INJIlTRO(Susilawatil" Renih Hayatil Dan Munandar~... 511 76. PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH SUMBERPADI (Su1aIdi, SlIljiman. Maluugono

K9barsih. M.FIliri. Suradal Dan Evi Pl!iiastuti)... 518

77. SERAPAN UNSUR HARA MAKRO MUSIM TJI..NAM UMA DAN ENAM PADATANAMAN KEDELAI DAN KACANG TANAH TERHADAP RESIDU PUPUK ZA (Sutrisno, Andy WijlllUlIko, Dan Henny Kuntyasluti) 532 78. PERWMBUHAN DAN PRODUKSI UBI KAYU DENGAN BERBA.GAl UKURAN STEK (Suwartol

*, Nurul

Idmmaidal,

MunifGhulamahdil, Angga Waluya2, Dan Enuna Fajar Ayu~ 542 79. IDENTIFIKASI GALUR JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

DEHGAN ALBIZlA. DI JAWA BARAT DEHGAN METODE GGE BIPLOT (Syafi'iM,B.Waluyo,A.T.

Makkulawu,E. Suryadi, Y.Yuwariah,l)an D.Ruswandi) 550

80. KEMUNDURAN VIABILITAS BENIH KEDELAI AKmAT PENGUSANGAN CEPAT MENGGUNAKAN ALAT IPB 77-1 MM DAN PEID1MPA,'lAN ALAMI (Syarifa Mustika, M Ra.'unad Suhnrtanto Dan Abdul Qadir) 557 81. KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN BASIL KEDElAI MELAWI PERBAlKAN LlNGKUNGAN ABIafIK

PADA TANAH ULllSOL (I'atik Raisawati, Em Susilo Dan Parwito) 565

82. PERiLAKU PETANI PADI DALAM PENGGUNAAN PUPUK KIMlA (Tmjung M3l)' PrihIanti) 572

83. PENGKAJIAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI DALAM MENGHADAPIPERUBAHAN IKLIM DI LABAN

RA

WA LEBAKSUMATERA SELATAN (Waluyo) 580

84. RESPON TANAMAN JAGUNG TERHADAP KOMBINASI OOSIS DAN BAHAN BIOCHAR PADA TANA!f

TERDEGRADASI (Widowati, Asnab, Astutik) 588

85. ANALISIS POTEHSI WAKTU TANAM PADI SAWAH TADAH HUJAN D • .o\NICA1TANNYA DENGAN DAMPAK ENSO (EL

NIfilo

SOUTHERN OSCILLATION) DAN IOD(INDJAN OCEAN DIPOLE) DI WlLA YAH

SENTRA PADI JAWA BARAT (Y. Apriyana1loan E. TILQoni2) 596

86. PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL DALAM MENDORONG PENINGKATAN PRODUKTNITAS

JAGUNG DI KABUPATEN MALAKA (Yohanes Leki Serml , Dan Helena Da Silva~ 604

87. SfABILITAS HASIL VARIETAS KEDELAI BERDAYA HASIL TINGGI DI PAPUA BARA:f (Yohanis Amos

Muslamul ,Nouke L. Mawikerel, Yan Renwarin\ Agustinus Warbaal~ 609

88. PENGUJlAN PEMBERlAN BERBAGAI BOKASHI PUPUK KANDANG DAN GA3 TE1UIADAP PERnJMBUl-lAN CABE MER-UI ( CAPS/CUM ANNUUM .L) (Zulfikri H81lIhap, Emi Sari Ritonga, Jakoni) 617

C .. WKALAH POSTER

1. SAKARIFIKASI TAPIOKA DENGAN MIKROBA TERSERSELEKSI BAKTERI PENGHASIL AMlLASE

(~us Budiyanto )... 623

2. PERTUMBUHAN BmIT KELAPA SAWIT D! PRE NURSERY MELAWI PEMANFAATA."! LIMBAH SEBAGAI MEDIA TANAM DEHGAN SISTEM SlNGLESTAGE (Alunad Rodian Habibi Nasution) 623 3. PENGARUH SAAT PANGKAS DA.."'l SAAT PANEN TERHADAP KUALITASKIMIA BUAH 4 AKSES!

ANGGUR (BS 8, BS 21, BS 63 DA."! BS SO) (Anis Andrini ) 624

4. PENGARUl-1 MACAM DAN TAKARAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN ADAS

(FOENICULUMVULGARE MITl.) (AliefRaidunad Dan Budi Dannawan) 624

5. LiGHT EMI1T1NG DIODES (LEDS) SF::BAGAI ALTERNATIVE SUMBER CAHAYA PADA KULnJR IN

VITRO (Baiq Dina Mariana, Msc) 625

6. E;VAWASI PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN TlGA AKSESI LENGKENG DATARAN RENDAH

(~)Buyung AI Fanshuri, 2)y c;mi, Dan 3) Emi Budiyati) 625

7. PEMANFAATAN MERKAH SSR DALM1 IDENTIFlKASI TA.l\TAlvl~ ZIGOTlK F! JERlJK ('lC.Mar1lIsari,

2)H. ArisahDan 3lH. M. Yusuf) 626

8. PERWMBUHAN DAN HASIL KEDElAl DENGAN PEMBEPlAN MUCORIZA DAN KOMPOS TANDAN ~OSONO KELAPA SA WIT PlillA WAKTU TANAM YANG BERBEDA (Chairari Hanlin!) 626 9. ~PLlKASI PENGGUNAAN PUPUKORGANJK CAIR BERBARAN LIMBAH BIOOAS YANG DIPERKAYA

MIKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERTIJMBTJHAN DAN HASIL PADI GOGO F4

(pERSILANGAN PENDEK X IR 78581) DI TANAH ULTlSOL (Edi Susilo) 627

10. KAHAN SrSTEM TA.NAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKTNITAS JAGUNO DI LAHAt" KER.TNG

D.l

YOGYAKARTA e'Eko Sriharfanto Dan2lsri Wshyuni Budiarti) 627

11. PENGARUH PUPUK UREA TERP.ADAP PRODUKSI DAN KANDUNGAN ASIATUCOKSIDA PADA TANAMAN PEGAGAN (CENIELLAASI.4.TICA (L) URBAN) CJFauzi, 2)Endang Broto Joyo, ~eru Sudrajad) 628

12.I¥ORA SPP. DI KEBUN RAYA BOGOR DAN POTENSINYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL (Frisca

gamayantl) '628

13. ~ENGARUH BERBAGAI PEMUPUKAN TERHADAP PERnJMBUHAN DAN HASIL PAD! PADA KOl'l'DISI

I1CLIM EKSTRIM (Gagad Restu Praliwi, SarIan Abdulrachman. Razakumiab.) '629

14. KARAKTERISTIK PETANI PADA LOKASI PENDAMPINGAN PIT JAGUNG DI NUSA TENGGARA

11IMUR (Helena Da Siva Dan C. Y.Bora)... 629

(6)

15. PEMBmITAN PURWOCENG (PIMPlNELLA PRUATJAN MOLK) DENGAN BERBAGAI MEDIA TANAM

(Hero Sudn!iad, Suharto, FIIUZi)

16.

SmDI EI'NOBOTANI SAYURAN LOKAL

KHAS

RAWADI PASAR MARTAPURA KALIMATAN SElATAN (Hilda Susanti)

17. PERWMBtJHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GALUR TANAMAN TOMAT (LYCOPERS/CON

p.scuiENruM

MILL.) Dl LAHAN DATARAN RENDAH IKLlM BASAH BALI (Ida Bagus Aribawa Dan I

Ketut

.!(ariada)

18. VALIDASI WAKTIJ TANAM REKOMENDASI SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU PADA TANAMAN PADl MUSIM TANAM III DI KECAMATAN TABANAN, TABANAN BALI (Ida Bagns

Ariba~)

19.

PENQEMBANGAN PADl

PADA 3

SENfRAL PRODUKSI DI SUlAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI SHIERARY RICE VERSI 1.1 DENGAN BERBAGAI SCENARIO PEMUPUKAN

NITROGEN (Johannes E.x. Rogi 1), Semuel D RlL-rtunuwn2), Christian TUCW1lIII3), Jeffiy De

£iatill) ...

20.

INTRODUKSI VARlEI'AS UNGGUL BARU KEDElAI UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PENINGKATAN PRODUK."TIVITAS MENUJU SWASEMBADA KEDELAI Dl JAWA TEi-.fGAH (I)Joko Pramdno, 2)Ekaningy1a.s K. Dan 3)Anggi Sahru Romdon)

21. PENAMPJLAN DUA VARIEfAS KACANG HUAU (PHASEOLUS RADIATESL) DI LAHAN RAWA LEBAK TENGAHAi'l1 (Muhmnmad Saleh)

22. PE'!GARUH SAAT APLIKASl TRlCHODERMA SP. TERHADAP PENYAKITANTRAKNOSE

(COLLETOTRICHUM gP.) PADA 2 V ARIETAS TANAMANSTROBERI (FRAGARlA. X AN4NASSA DUTCH.)

DI SCREEN HOUSE (M. E. Dwiastuti)

23. PERTuMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI Dl LAHAN RAWA PASANG SURUT SULFAT MASfJ\1 (I)Muhammad Saleh, 2)Koesrim, 3lMuhammad Alwi Dan 4)Eddy William)

24. PE..Ml\NFAATA..'Il MULSA DAN TANAMAN TUM PANG SARI DAlAM UPA YA PENGURANGAN EMISI GRK PADA BUDIDAYA TANAMA.'Il JERUK KEPROK PULUNG Dl DATARAl'T TINGGI C)Oka Ardiana Banaty, 2ly emU Dan 3)000 Endarto)

25. PENGEARUH PEMBERIA.'Il AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR e)Ratri Tri Hapskdan2)I Made Mejaya)

26.

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DI LARAN PASANG SURUT DENGAN PEMBERlAN KAPUR DAN PENGGUNAAN V ARIETAS YANG ADAPfIF (Rina D Ningsih Dan Aidi Noor)

27.

MENGURANGI PENGGUNAAN

PUPUK

KIML<\ HINGGA

5CJ1Al

DENGAN PEMBERIAN BAHAN ORGANIK PAD{\. PADI UNGGUL DI LABAN PASANG SURUT

e'Rina

D Ningsih, ~Khairatun Nsfisah Dan 3)Aidi Noor) ... ..

28.

PEW..ANFAATA!~ PUPUK KANDANG DA.'I\I MIKORlZA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN

DAN

HASIL TANAMAN JAHE(Samanlmdil"l, Purwanto2),DhlmasTanfika Puira3~

29. PENlNGKATAN PENDAPATA.'I\j MELAWI USAHA TANI BAWANG MERAH DAN CABAl DI KALIMANTAN SELATAN (Rismarini Zuraida) ...

30. PCN?KAJLW V AFlEfAS PADI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK DAN DEEPING ZN PADA LAHAN S AWAH T ADAR HD JAN GUhruNG KIDUL (S:njiman, Mulyadi Dan Eko S~to)

31 REKAYASA PENGENDALLl\J'\T TIKUS DAN KERAGAA.N VARIETAS lJNGGUL BARU PADI PADA I AllAN SA WAH IRIGASI ENDEMIC TlKUS e)SaIjiman Dan 'lEvy Pujiastuti) ...

,. P~EI'APAN UMUR PANEN KACANG TA.l\)AH MENGGUNAKAN METODE AKUMULASI SATlJAN P

\Nks

BERDASARKAN TINGKAT K.EMATANGANPOLONG (Sasmoyo A,1i Nngr(lhol), Yoga Setiawan

S:nt~o Z), Heni PUInamawaJi3J, Yudiwanli W.E Kusurno 3)

:j] [dSPON PEMBERL~N P'JPUK ORGA.."IK DAN ;\illLSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL T\NAMAN BUNCl!:) (PHASEOLUS VULGARES L) ClSiti Muflikha, 2)Kaswan Bada:ni, ::JCatur Wasonowat) ~". L~RTLJMBUHAN DAN HASIL VUB PAD! SAWAH PADA KAWASAN ENDEMIC WEC DI SENTRA PAD!

KABUPATEN KUDUS (Ilsodiq Jauhari Dan 2lJiairilA.'lwar)

35. P;l.OSPEK PENGEMB.A..NGAN DAN INOV ASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN JAI-:lE UNTUK MENDUKUNG fNDUSTRl JAMU (Sri Sudarwali)

36. AiliAL1SIS RESIKO KEKERINGA..'T DENGAN MENGGUNAKAN DECISION NETWORK DI SENTRA PP..ODUKSI PADI JAWA BARAT C)Suciantini, 2,) Agus Buono Dan 3)Rizaldi BCo('T)

37.

I'ENOARUH ABU VULKANIK GUNUNG KELUD TERHADAP PERTUMB\.IHAN TANAMAN JAGUNG DI TAN/ill ALFISOL (Suntoro, He!)' Widijanto, Sudadi)

38.

SK.RINING PLASMA

NUTFAH

PADI TERHADAP

KERACUNAN FE

e>rrias Sita..ooesmi, 2l,Nafisah, Dan 3)Yudhisfua Nugraha)

39.

KERAGAAN DAN KERAGAMAN KARl\KTER AGRONOMIS

62

AKSESI PLASMA NUfFAH UBI JALAR (Ilwiwit Rahajeng Dan 2,)St A. Rahayuningsih)

D. RUMUSAN SEMNAS PERAGI

~o

630

6~1

631

632

632

633

~.

633

634

634

635

635

636

636

637

637

638

638

639

639

640

640

641

641

642

643

(7)

Pengaruh Pemberian Abu Sekam, P dan K terhadap Pertumbuhan dan Proiluktivitas

Kedelai ffitam

(Glycine

soja) pada Budidaya Jenuh Air

di

Lahan Pasang Surut

Mum Gbulamabdi, Sundari, Maya Melati, dan Hesti Pujiwati

I

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

(Bogor Agricultural University),

n.

Meranti. Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia

Telp.&Faks. 62-25 I -8629353

e-mail agronipb@indo.netid

,

ABSTRAK

Penelttian

ini

dilakukan untuk

mengetahui pengaruh pemberian amelioran abu sekam, pupuk P dan K

terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedeIai hitam

(G/ycine soja) pada budidaya jenuh air di laban

pasang surut, di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten BanY'.Iasin, Sumatera Selatan

pada bulan April-Agustus 2014. Percobaan menggunakan

Rancangan

Acak

Kelompok~

tiga faldor yang

diulang sebanyak 3

leali.

Faktor pertama yaitu pemberian amelioran abu sekam yang terdiri atas 4

taraf,

yaitu 0, 1 000,2000

dan

3000 kg ba-

I

abu sekam, faktor kedua yaitu pemberian pupuk P yang terdiri

atas 2

tara£,

yaitu 36

dan

72 kg ha-

I

P

2

0

S

dan

faktor ketiga yaitu pemberian pupuk K yang terdiri atas 2

taraf,yaitu 30

dan

60

lcgha-I

K

2

0. Teknik: budidaya jenub

air

(BJA) digunakan untuk mendukung

budidaya kedelai di laban pasang sumt. HasiI penelitian menunjukkan bahwa ada

pengaruh

interaksi

ketiga faktor terhadap produktivitas kedelai. Ptoduktivitas kedeiai pada dosis 1000 kg ha-

I

abu sekam,

36

kg ha-

I

P20S, dan 30 kg ha-

I ~O

tercapai 4.22 ton

ha-

I

tidak berbeda nyata dengan produktivitas pada

3000

kg ha-

I

abu sekam, 72 kg ha-

I

P

2

0

S ,

dan 60 kgha-

I

K

2

0 yang tercapai sebesar 4.38 ton ha-

I •

Artinya dosis abu sekam mampu mengurangi kebutuhan pupuk P dan

K.

dan menggantikan ameliornll

kapur.

Kata k,unci: kedelai frtant, abu sekam,fosfor, kalium, budidaJ'ajenuh air, lahan pasang surut

I

PENDAHULUA...'l

I

Kedelai mcmpakan salah satu

komdditas pangan utama di Indonesia.

Menurut data BPS

(2013),

produksi kedelai

pada tahun

2010, 2011, 2012

dan

2013

masing-masing sebesar

908.11

ribu ton,

851.29 ribu ton, 779.74 ribu ton dan 779.99

ribu ton. Hal

ini

menunjukkan adanya

penumman produksi kedelai di Indonesia.

i

Kebutuhan

kedelai

meningkat

setiap

tahlinnya,

setnng

dengan

meningkatnya pertumbuhan penduduk dan

berke~bangnya

industri-industri olahan.

Meningkatnya kebutuhan kedelai tidak

dibarengi dengan peningkatan produksi

kedelai

nasional.

Oleh

sebab

itu

kekurangan kebutuhan kedelai dalam negeri

dipenenuhi dengan mengimpor. Menurut

Elhida

(2012)

impor kedelai pada tahun

2012

mencapai 1.9 juta ton yang setara

dengan US$ 1.5

milyar.

Perluasan areal tanam ke laban

sawa~

beririgasi banyak terkendala karena

adanya konversi laban (seldtar 42.4 persen

untuk pemukiman dan industri)

dan

persaingan dengan komoditas lainnya (IPB,

2008i.

Oleb karena itu periU adanya

peningkatan luas areal tanam dengan

pengembangan ke laban suboptinnll seperti

laban pasang surut.

Luas

laban

pasang

sumt

di

Indonesia sekitar

20.1

juta hektar,

dan

9.53

juta bektar berpotensi dijadikan laban

pertanian, dan 2 juta hektar sesuai untuk

kedelai (Ananto

et al.,

1998). Rendahnya

produktivitas kedelai di laban pasang surut

disebabkan oleb tingginya kadar pirit, AI,

Fe, dan

Mn

serta rendahnya ketelsediaan

bara P

dan

K(Suastika dan Sutriadi,

2001).

Adanya teknologi budidaya jenuh air dapat

menekan kadar pirit, karena kondisi lebih

reduktif.

Menurut Noya

et al.

(2014)

Genotipe Anjasmoro dan Yellow Biloxi

lebih

toleran

terhadap

AI

dan

Fe

dibandingkan Tanggamus dan Lawit,

akan.

tetapi menurut Thoyip

(2012)

Tanggamus

lebih responsif terhadap pemberian kalsium

dibandingkan Anjasmoro. Oleha karcna itru

produktivitas

Tanggamus

lebih tinggi

dibandinghkan Anjasmoro pada budidaya'

jenuh air di

laban pasang surut yang telab

dikapur (Noya

et al., 2014)

Budidaya

jenuh

air

adalah

penanaman kedelai dengan memberikan

irigasi tems-menerus sejak

tanam

sampai

panen, dan membuat tinggi muka air tetap,

(8)

sehingga lapisan di bawah perakaran jenuh

air. Tihggi muka air di saluran 20 em dari

petm~aan

18nah memberikan produktivitas

kedelai

kuning

Tanggamus,

Slamet,

Anjasmoro dan Wilis sebesar 4.63; 2.85;

2.62; dan 2.47 tonlha di lahan pasang surut

(Ghul3.mahdi

et ai,

2009). Kedelai kuning

merup~kan

bahan baku untuk tabu dan

tempe; sedangkan kedelai hitam merupakan

bahan baku yang baik untuk keeap.

Ketersediaan bahan baku kedelai

hitam perIu dipersiapkan di lahan pasang

sun.11: . dengan memanfaatkan abu sekam

yang 'tersedia

di

lapangan

sebagai

amelioran, dan memberikan pemupukan P

dan

K.

Pada tipe luapan C, status P 18nab

tergolong sedang,

dan

K tergolong rendah

(Ghulamahdi

et

ai,

2009).

Menurut

Datm~wan (2012) pemberian abll jerami

dapat meningkatkan produktivitas kedelai

di laban pasang surut.

Abu sekam merupakan salah satu

jenis amelioran yang dapat digunakan untuk

peningkatan hasil produksi kedelai di laban

pasang Sllrurt. Menurut

Dhatmawan

(2012)

abu

sekam

berperan

dalam

peningkatan pH tanah, unsur hara P,

K,

Si

dan karbon tersedia dalam tanah.

Penelitian ini bertujuan mempelajari

penglfUh amelioran abu sekam, dan

pemupukan P dan K terhadap pertumbuhan

dan produktivitas kedelai pada budidaya

jenuh' air di lahan pasang surut.

MA,(ERl DAN METODE

I

I

Penelitian dilakukan di Desa Banyu

Urip,IKeeamatan Tanjung Lago, Kabupaten

Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan dan

analisis tanab dan tanaman dilakukan di

Laboratorium Tanah dan Pasea Panen,

Institirt

Pertanian

Bogor.

Penelitian

dilak$anakan pada bulan April sampai

bulan Agustus 2014.

Penelitian

menggunakan

Rancangan Acak Kelompok dengan tiga

faktor

dan

tiga ulangan. Faktor pertama

dosis

i

abu sekam yang terdiri atas 4 taraf

yaitu 0, ] 000, 2 000, 3 000 kg ha-'. Faktor

kedua yaitu pemberian pupuk fosfat dengan

dosis 36 dan 72 kg ha-

I

P

2

0

S •

Faktor ketiga

yaitu pemberian pupuk kalium dengan dosis

30 dan 60 kg ha- K

2

0.

Pengamatan pada saat vegetatif

meliputi : tinggi tanaman dan jumlah daun

trifoliat umur 4,6,8, dan 10 MST; jumlah

cabang

per

tanaman, bobot kering

brangkasan umur 8 MST. Pengamatan pada

saat panen meliputi : jumlah polong isi dan

polong hampa per tahaman, bobot biji per

petak (2 m x 1.2 m), dan bobot 100 biji .

Data

yang

diperoleh

dianalisis

dengan menggunakan sidik ragam. Apabila

berbeda nyata dilanjutkan

d~ngan

Uji Jarak

Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%

(Gomez dan Gomez 1995).

Pelaksanaall penelitian terdiri atas

persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan,

pengamat~

panen dan

analis~

data.

Persiapan laban dilakukan satu minggu

sebelum tanam, yaitu membuat petakan

berukuran 2 m x 5 m. Setiap ulangan

dikelilingi saluran air yang berukuran lebar

30 em dengan kedalaman 25 em dan

kedalaman

muka air 15 em di bawah

permukaan tanah. Pada saat persiapan laban

ini, setiap petakan diberikan amelioran abu

sekam, pupuk P dan K dengan dosis sesuai

perlakuan, yang kemudian diinkubasi ke

tanah terlebih dabulu selama satu minggu.

Penanaman

kedelai

varietas

Cikuray dilakukan pada saat satu minggu

setelab pengolahan tanah. Benih ditanam

dangkal dengan kedalaman 1-2 em, jarak

tanam ganda 12.5 em x 40 em dan 2 benih

per lubang tanam.

Penyulam~

dilakukan

pada tujuh hari setelah tanam (lIST).

Sebelum ditanam, benih terlebih dahulu

dicampur dengan inokulan

Rhizobium

sp.

dengan dosis 5 g kg-

I

benih dan insektisida

berbahan aktifkarbosulfan 25.53%. Kedelai

dipupuk N sebanyak 3 kali yaitu dengan

aplikasi melalui daun yaitu pada. saat

tanaman berumur 3, 4, dan 5 MST dengan

konsentrasi 10 g urea

rl

air dan volume

semprot 400 1 air ha-

I .

Pemeliharaan

tanaman

kedelai

meliputi

penyiangan

gulma

dan

pengendalian

hama

dan

penyakit.

Pcnyiangan gulma dilakukan pada saat

tanaman berumur 30 HST. Penyiangan

gulma dilakukan dengan meneabut gulma

yang

tumbuh

pada

petakan

dengan

menggunakan kored Pengendalian hama

dan

penyakit

dilakukan

jika

terjadi

(9)

I

semngan, dengan mengguruL1can pestisida

sesuai keperluan.

BASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi

Umum

Penelitian

dilakukan

ill

Desa Banyu

Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten

Banyuasin, Sumatera Selatan pada bulan

April-Agustus

2014.

Menurut

Dharmaswara (2012), wilayah Kabupaten

Banyuasin umumnya merupakan' lahan

ba~ah

yang terpengaruh pasang surut

sehingga sebagian besar laban tersebut

dimanfaatkan

untuk

kegiatan pertanian

tanaman pangan laban basab. Selain itu,

betdasarkan Global Positioning System

(GPS) lokasi penelitian berada pada

ketinggian 28

meter

di atas pennukaan laut

dengan letak

lintang

2°39'32" dan bujur

ti:tt:lur

104°43'618"

yang

rnerupakan

wilayah pasang surut tipe luapan C Tekstur

tariah setelah dilakukan analisis tanah

bersifat liat dengan kandungan liat sebesar

52;10%, pasir sebesar 27.32% dan debu

sehesar 20.58%. Berikut hasil analisis

kabdungan hara

tanah

di

lokasi penelitian.

Data hasil analisis kandungan hara dalarn

tanah

sebelum

dilakukan

penelitian

adalahsebagai

berikut:

pH H

2

0

4,5

(rnasarn), pH KC13,70 (masam), C-Organik

3.44% (mineral), N total 0.22% (sedang), P

tersedia

7.66

ppm (sedang), Ca 5.65 rnc/!OO

g (sedang), Mg 6.15 me/lOOg (tinggi), K

0.32 me/l00

g

(sedang), Na 1.74 me/l00

g

(sangat tinggi), KTK 28.43 me/]OO g

(tinggi),

Al

1.45 mellOO g (rendah), Mn

19:.95 ppm (tinggi), Fe 11.74 ppm (rendah),

KB

48.75%

(sedang)

(Sumber

Laboratorium TImu Tanah dan Sumberdaya

Lahan Institut Pertanian Bogor 2014).

I

Daun trifoHat terbentuk sempurna

paaa saat tanaman berumur 2 MST. Pada

saat tanaman berumur 3 MST terjadi proses

aklimatisasi

yang

ditandai

dengan

penguningan

daun

kedeiai

karena

kabdungan N dalam jaringan tanaman dan

N'dalam daun turun. Menurut Ghulamahdi

(1999), pada proses aklimatisasi ini juga

ditandai oleh matinya akar dan bintH akar

yang terletak di bawah permulcaan air.

Menurut Indradewa (2004), berkurangnya

serapan

N

menyebabkan

fotosintat

dialokasikan ke bagian bawah untuk

membentuk perakaran dan bintil baru. Oleh

sebab itu pada fase aklimatisasi

ini,

tanaman disemprot dengan menggunkana

pupuk N untuk mempercepat proses

aklimatisasi.

Tanaman kedelai mulai berbunga

saat tanaman berumur 5 MST. Warna

bunga kedelai varietas Cikuray yaitu ungu.

Polong muncul pada saat

tanaman

berumur

7

MST. Daun mulai menguning dan rontok

serta polong berubah menjadi eoklat pada

saat tanaman berumur 10 MST. Panen

dilakukan saat

tanaman

berumur 13 MST.

Pertumbuhan Tanaman

Tinggi dan Jumlah Daun Trifoliat

Abu sekam merupakan salah satu

jenis amelioran yang mampu mcmperbaiki

sifat fisik maupun kimia tanab. Menurut

hasil penelitian Dharmawan (2012),

abl'

sekam padi berperan untuk meningkatkan

pH kandungan P, K., Si dan karbon tersedia

dalanl tanah. Hasil penelitian Rianawati

(2007) menunjukkan bahwa pedakuan

residu abu sekam mampu menUl-unkan

intensitas serangan hama dan keparahan

penyakit. Hal

ini

diduga karena adanya

kandungan unsur silikat yang salah satu

fuugsinya untuk meningkatkan

ketahana~

tanaman terhadap

hama

dan penyakit

melalui pengerasan jaringan.

Hasil' penelitian

menunjukkan

bahwa abu sekam memberikan respon tidak

signifikan

terhadap

tinggi

tanaman.

Pemberian abu sekam pada dosis 0, 1 000,

2 000, dan 3 000 kg ha-

I

memberikan

pengaruh yang sangat nyata terhadap

jumlah daun trifoHat pada umur

tanaman 8

MST. Hasil sidik ragam pada taraf 5%

menunjukkan bahwa pemberian abu dengan

dosis

3 000 kg ha-

I

menghasilkan jumlah

daun terbanyak pada umur

8

MST dan tidak

berbeda nyata dengan pemberian abu sekam

dengan dosis 2 000 kg

ha-

I .

Pada saat

tananlan berumur 10 MST, jumlah daun

terbanyak terlihat pada pemberian abu

sekam dengan dosis 2 000 kg ha-

I

dan

tidak

berbeda nyata dengan pemberian abu sekam

dengan dosis 0 dan

1

000

kg

.ha-'. l~ah

daun trifoHat pada semua dOS1S pembenan

abu sekam seeara umum. mengalami

penurunan jumlah pada 10 MST

akibat

(10)

rontok pada saat proses pengeringan

tanaman.

I

Pemberian pupuk

P

tidak

memberikan pengaruh yang nyata terhadap

tinggi

idan

jumlah daun trifoliat tanaman,

sedanglc'.an

pemberian

pupuk

K

memberikan pengaruh yang nyata terhadap

tinggi

tanaman pada umur 10 MST dan

jumlah daun trifoliat pada umur

8

MST.

Tinggi, tanaman tertinggi pada umur 10

I •

MST

iyaItu

pada pemupukan

K

dengan

dosis dosis 60 kg ha-

I

K

2

0

dan

jumlah daun

trifo~t

terbanyak pada f!:mberian pupuk

K

dengan dosis 30 kg ha-

K

2

0.

Jumlah daun

trifoliat pada semua dosis pemberian abu

sekam secara umum mt-:lgalami penurunan

jumlah pada 10 MST alcl'bat rontok pada

saat ptoses penger.ingan tanaman.

!

Terdapat adanya interaksi antara

beber8pa dosis pemberian abu sekam

dengail pemupukan

P

terhadap jumlah daun

trifoliat umur tanaman 10 MST. Jumlah

daun trifoliat terbanyak terdapat pada

interaksi pemberian abu sekam dengan

dosis

.2

000 kg ha-

I

dan pupuk

P

dengan

dosis 172 kg ha-

I

P

2

0

S

yaitu sebesar

13.70

Jum1a~ daun paling temdah terdapat pada

intera1csi pemberian abu sekam dengan

dosis abu sekam 3000 kg ha·

1

dan pupuk P

dengan dosis 36 kg ha-' P

2

0

s

yaitu sebesar

11.2.

Jumlah daun pada umur tanaman 10

MST mengalami penurunan akibat rontok

pada

i

saat proses pengeringan polong

tanall'ian.

!

Terdapat

interaksi

pemberian

pupuIt- P dan K terhadap jumlab daun

trifoliat pada umur tanaman 8 MST. Jumlah

daun trifoliat tertinggi yaitu pada interaksi

antara pupuk P dengan dosis 72 kg ha·

1

P

2

0

S

dan pupuk K dengan dosis 30 kg ha'!

K

2

0'

sebesar

13.7

dan jumlah daun

terendah terdapat pada interaksi pemberian

abu

s~kam

dosis 3 000 kg ha-'

dan

pupuk P

dosis

i

36 kg ha·

t

P

2

0

S•

Pemberian abu

sekam dapat meningkatkan pH tanah yang

nantinya akan meningkatkan ketersediaan P

dan K dalam tanah (Dharmaswara 2012).

Terdapat interaksi

dari

pemberian

abu

s~kam,

pupuk P,

dan

K terhadap jumlah

daun /trifoliat pada umur

tanaman

8 MST.

Juml~b

daun terbanyak pada pemberian abu

sekartl 3 000 kg ha-

I

+

dosis pupuk P 72 kg

ha-

I

P

2

0s

+

dosis pupuk K 30 kg

ha-

I

K

2

0

dan

tidale

berbeda nyata dengan

perlakuan

pemberlan abu sekam 2 000 kg ha-

I

+

dosis

pupuk P 72 kg ba-

I

P

2

0

S

+

dosis pupuk K 30

kgba-

1

K

2

0.

Bobot Keriog Taoaman

Pemberian

abu

sekam

tidak

memberlkan pengaruh yang nyata terhadap

bobot kering biomassa, daun, batang, akar

dan bintil

akar

tanaman kedelai. Bobot

kering biomassa, daun dan

akar

tanaman

kedelai tertinggi dicapai pada dosis abu

sekam 1 000 kg hal.

Pemupukan P dan pemupukan

K

tidak memberikan respon yang nyata

terhadap bobot kering biomassa tanaman,

daun, batang, akar

dan

bintil akartanaman

kedelai. Bobot kering biomassa, daun.

dan ..

batang tertinggi

pada

perlakuan pupuk P

dosis 36 kg hal P

2

0

S

dan pupuk

K

dosis 30

kg ha-

I

K

2

0.

Bobot akar tertinggi dicapai

pada pemberian pupuk P 72 kg ha-

I

P

2

0

S

dan

K

dosis 30 kg hal

K

2

0.

Terdapat interaksi antara pemberian

pupuk P dan

K

terbadap bobot kering akar

tanaman. Bobot kering akar tanaman

tertinggi r!itu pada

int~raksi

dOlSis pupuk

~

36 kg ha- P

2

0s

dan dasts pupuk

K

30 kg ha

I

K

2

0

dengan bobot 1.22 g

dan

tidak

berbeda nyata dengan interaksi dosis P

72

kg hal P

2

0

S

dan dosis

K 3

kg hal

K

2

0.

Jumlah Cabang dan Produksi Tanaman

Pemberian

abu

sekam

tidak

berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang,

jumlah polong isi dan jumlab polong bampa

tanaman kedelai.Pemberian abu sekam

juga tidak berpengaruh nyata terhadap

bobot

100

biji,

bobot ubinan

dan

produktivitas tanaman. bobot 100 biji

tertinggi dicapai oleb perlakuan abu sekam

3

000 kg hal. Bobot ubian dan

produktivitas tanaman tertinggi dicapai

pada pemberian abu sekam sebesar 2 000

kgha·l.

Tabel 1.

menunjukkan bahwa

interaksi pemberian abu sekam, pllpuk P

dan K memberikan respon yang nyata

terhadap

produktivitas

tanaman.

Produktivitas

tertinggi

dicapai

oleh

perlakuan abu sekam dosis 1 000

kg

ha-

I

+

72 kg ha-

I

P

2

0

S

+

60 kg hal K

2

0 dan tidak

berbeda nyata den§an pemberian abu sekam

dosis 3 000

kg

ba

+

72

kg

ha-

I

P

2

0s

+

60

(11)

kg ha-

1

K

2

0 dan pemberian abu sekam dosis

2 000 kg ha-

l

+

72 kg ha-

1

P20S

+

60 kg

ha-

l

K

2

0.

Kombinasi perlakuan terbaik pada

saat jumlah dosis

P

dan K

maksimum

yaitu

pada saat 72 kg ha-

1

P

2

0

S

dan 60 kg ha-

1

K

2

0.

T1bel

1.

Interaksi pemberian abu sekam, pupuk

P

dan

K

terhadap produktivitas

tanaman

kedelai

Produktivitas tanaman (ton ha-I)

Dosis abu sekam

(kg

ha-

I )

72

30

60

30

60

o

3.49abc

2.94abc

3.77abc

2.66c

1 000

4.21ab

3.70abc

3.42abc

3.97a

2000

3.89abc

3.66abc

3.99abc

4.28a

3000

2.74bc

3.91abc

3.70abc

4.38a

Keterangan :: angka-angka diikuti oleb burnf yang berbeda menunjukkan nilai berbeda nyata

pada uji DMRT taraf5%

I

Beraasarkan hasil analisis regresi (Gambar

1)

menurJukkan bahwa dosis optimum

pemberian

abu

sekam

berdasarkan

persamaan

Y

= -

0.302

X2

+

1.454

X

+

2.6~9

(R

2

=O.983) yaitu 2.40 ton ha-

I

+

72

kg iha-

I

P

2

0

S

+

60 kg ha-

I

K

2

0 dengan

produktivitas

kedelai

4.44

ton

ba-

l .

Rekomendasi

pemberian

abu,

dan

peIl'/upukan P dan K dapat dipilih dari

i ~4 ~ ~,5

c

.!3 /,'

$,5 .

~1

ttl

0,5

y:::

-O_302x2 + 1.4S4x+ 2.699 1{2=O.983

y"=--O.127x2

+

O.669x+ 2.994

R2

=

0.889

persamaan Y

= -

0.487

X2

+

1.229

X

+

3.424

(R

2 =

0.996) sehingga diperoleb abu

sekam optimum 1.26 ton ba-

I

+

36 kg ha-

I

P20S

+

30 kg ha-

I

K

2

0

dengan produktivitas

kedelai 4.20 ton ba-

I .

Hal ini menunjukkan

bahwa abu sekam dapat mengurangi dosis

pupuk P dan K dan <tapat rnenggantikan

ameliorant kapur.

.36 kg/ha P205; 30 kg/ha 1<20

.36

kgfha P205; 60 kg/ha

KIO

At. 72 kg/ha P205; 30 kgfha K20 X 72 kg/ha P205; 60 kg/ha K20

y

=

O.015x2 -O.OO9x + 3.681 R' =-0.044 y=-O.487x2+ 1.229lC+3.424 R2.::: 0.996

o

+---r---r---.---.

o

D-osis abu setfam (ton

ha-~)

4

(12)

KESIMPULAN

1. Terdapat interaksi ketiga faktor abu

sekam , pemupukan

P

dan

K terhadap

produktivitas kedelai.

2. RelComendasi

pemberian

abu,

dan

pe1l:1upukan P

dan

K

dapat dipilib. dari

persamaan Y

= -

0.487 X2

+

1.229 X

+

3.424

(R2

=

0.996) yang memberikan

abu selcam optimum 1.26 ton ha-

I

pada

36 kg ha-

I

P

2

0

S

dan

30 kg ha-

I

K

2

0

dengan produktivitas kedelai 4.20 ton .

ha-3.

Do~is

abu sekam mampu mengurangi

kebutuhan pupuk

P

dan

K.

dan

mehggantikan amelioran kapur.

I

UCAPAN TERIMA KASm

i

Ucapan terimakasih disampaikan

kepada .. Direktorat

Penelitian dav

Pengapdian kepada Masyarakat Direktorat

lenderal Pendidikan Tinggi Kementrian

Pendi<:likan dan Kebudayaan ., yang telah

memberikan dana penelitian melalui "

Penelitian Stranas"

DAFT AR PUSTAKA

Ananto,

E.

Eko, dan

H.

SUbagyo. 1998.

Prospek

Pengembangan

Sistem

Usaha Pertanian Modem di Lahan

Pasang· Surut Sumatera Selatan.

Proyek

P~ngembangan

Sistem Usaha

Pertanian

Lahan

Pasang

Surut

Sumatera Seiatan

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Berita

Resmi Statistik, Produksi Padi,

Jagung,

dan

Kedelai.

bttp://www.bps.go.id.[9

Maret

I

2013]

Dharmaswara

I.

2012.

Pengaruh

, pemupukan abu jerami terhadap

I

pertumbuhan dan produksi kedelai

di laban

pasang

surut

I

[slcripsi].

Bogor

(ID):

Institut

I

Pertanian Bogor.

ElhicJa

R.

2012. Impor kedelai tembus Rp

4,8

1riliun.

http://fmance.

detikcomlreadl2012/08/021111039/

1981 1

68/4/impor-kedelai-tembus-Ip-48-triliun. [9 Maret 2013]

Gomez

KA,

Gomez AA. 1995. Prosedur

Statistika

untuk

Penelitian

Pertanian. 2nd ed. Sjamsudin E,

Baharsjah JS, penerjemah. Jakarta

(ID): UI

Pr.

Terjemaban dari:

Statistical

Prosedures

for

Agricultural Research.

Gbulamahdi,

M.,

M. Melati, and

D.

Sagala.

2009.

Production

of soybean

varieties

under

saturated

soil

culture

on tidal swamps.Indonesian

Agronomy Journal. 37(3):226-232

IPB.

2008. Pembangunan Pertanian dan

Pedcsaan

untuk

Kesejahteraan

Rakyat.

Seminar

100

tabun

Kebangkitan Nasional. 17 Mei 2008.

Bogor.

Noya, AI,

M.

Ghulamahdi, D. "Sopandie,

A Sutandi, and M. Melati, 2014.

Interactive effects of AlUlJlinum and

Iron on several soybean genotypes

grown in nutrient solution. Asian

Journal of Plant Sciences. 13 (1) :

18-25

Noya, AI, M. Ghulamahdi, D. Sopandie,

A Sutandi, dan M. Melati. 2014.

Pengaruh kedalaman muka air dan

ameliorant terhadap produktivitas

kedelai di laban sulfat masam.

Pangan. Media Komunikasi dan

Informasi. 23 (2) : 120-13

Rianawati S.

2007.

Pengaruh residu

kombinasi pupuk organik terhadap

pertumbuban dan produksi kedelai

(Glycine max

(L.) Merr.) panen

muda yang diusahakan

secara

organik. [Skripsi]. Institut Pertanian

Bogor. Bogor (ID).

SU3stika, I.W., dan M.T. Sutriadi.2001.

Pengaruh perbaikan tata air mikro

terhadap kualitas air tanah dan hasil

tanaman. Seminar Hasil Penelitian

Pengembangan

Sistem

Usaha

Pertanian

Laban

Pasang Surut

Sumatera Selatan. Badan Penelitian

dan Pengembanan Pertanian , Pusat

Penelitian

dan

Pengembangan

Tanah dan Agroklimat. Bogor, Juni

2001.

Toyip. 2012. Pengaruh pemupukan fosfor

dan

kalsium terhadap serapan hara

dan produktivitas dua genotipe

kedelai pada budi daya kering dan

jenuh air [tesis]. Bogor

(10):

Referensi

Dokumen terkait

Sidik ragam stabilitas sembilan galur mutan harapan kacang hijau pada 16 lokasi diperoleh interaksi antara galur dengan lokasi (linier) nyata untuk hasil biji mengindikasikan

PEKERJAAN : PAKET 11 REHABILITASI SARANA IRIGASI DI KENONGGO DS SOLODIRAN KEC MANISRENGGO SUMBER DANA : DAK Dan APBD Kab Klaten. HPS

Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun

Suatu kantor hukum merupakan suatu bentuk permitraan yang digunakan dalam bidang komersial, dimana dalam hal ini adalah suatu usaha pelayanan/jasa yang didirikan

Informasi dari ayat di atas adalah informasi yang bisa dilandaskan sebagai ilmu pengetahuan tentang anak anak dan harta yang dimiliki seseorang, dimana anak dan harta itu

Alat pemindah barang menggunakan aplikasi android berbasis Bluetooth merupakan sebuah alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam mengangkat dan memindahkan barang

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk memudahkan kurator dan pengguna lain dalam karakterisasi jagung dan sorgum Komisi Nasional Plasma Nutfah menterjemahkan Panduan

a. Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Sang Pencipta alam raya yang telah menciptakan Indonesia memiliki banyak pulau, Sehingga membuka banyak jalur pelayaran dan perdagangan.