• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. lain adalah fenomena yang tidak asing bagi negara-negara yang ada di dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. lain adalah fenomena yang tidak asing bagi negara-negara yang ada di dunia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpindahan penduduk dari daerah atau negara satu ke daerah atau negara lain adalah fenomena yang tidak asing bagi negara-negara yang ada di dunia khususnya Indonesia. Perpindahan ini biasa disebut dengan migrasi. Seseorang yang ikut terlibat dalam migrasi ini disebut dengan pekerja migran. Di Indonesia sendiri istilah pekerja migran lebih familiar dengan sebutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) maupun Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Indonesia memiliki payung hukum yang membahas mengenai penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diatur dalam UU Nomor

39 Tahun 20041. Dalam UU Nomor 39 Tahun 2004 pasal no. 2 dijelaskan bahwa

penempatan dan perlindungan calon PMI berdasarkan keterpaduan, persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminatif serta anti perdagangan manusia.

Fenomena menjadi pekerja migran tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga terjadi di negara-negara berkembang lainnya. Namun Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang pekerja migran terbanyak khususnya di wilayah Asia – Pasifik. Ada 70.258 ribu penduduk Indonesia yang terdaftar menjadi pekerja migran di wilayah Asia – Pasifik. Jumlah ini tersebar pada negara-negara seperti: Taiwan, Malaysia, Hongkong, Singapore, dan Korea Selatan. Terhitung

bulan Mei hingga Juni 20192 jumlah pekerja migran yang berada di negara-negara

1 Undang-Undang Republik Indonesia

2 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Data

(2)

2

tersebut mencapai angka 64.676 ribu. Indonesia menyumbang 20.520 jiwa warganya untuk menjadi pekerja migran di negara Taiwan, diikuti Malaysia dengan 20.367 jiwa, Hong Kong 16.727 jiwa, Singapore 5.070 jiwa, dan Korea Selatan 1.992 jiwa.

Penempatan pekerja migran ke negara-negara tesebut di sokong dari beberapa provinsi di Indonesia antara lain: Jawa Timur, Jawa Tenggah, Jawa Barat dan beberapa provisi lainnya. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 1.1 berikut Data Lima Provinsi dengan Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Tahun 2019.

Tabel 1.1

Lima Provinsi Penempatan PMI Terbanyak

NO PROVINSI JUMLAH

1. JAWA TIMUR 17254

2. JAWA TENGAH 15234

3. JAWA BARAT 14792

4. NUSA TENGGARA BARAT 7349

5. LAMPUNG 5122

Sumber: Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Data Penempatan dan Perlindungan TMI: Periode Bulan Juni Tahun 2019, Hal: 4.

Data di atas mampu menggambarkan bahwa rakyat Indonesia masih menggandrungi pekerjaan menjadi seorang pekerja migran. Sebagai penyumbang Pekerja Migran paling banyak, Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk terhitung pada tahun 2017 sebanyak 39.292.972 jiwa dengan 38

(3)

3

Kabupaten/Kota3. Jawa Timur menyumbang 6 Kabupaten/Kota nya sebagai

penyokong pekerja migran terbanyak berdasarkan data 15 besar penempatan

Pekerja Migran berdasarkan Kabupaten/Kota4 menurut data dari bulan Mei hingga

Juni. Enam Kabupaten/Kota tersebut ialah: Ponorogo dengan jumlah 2.393 jiwa, Blitar dengan 2.247 jiwa, Malang dengan 1.926 jiwa, Tulungagung dengan 1.815 jiwa, Banyuwangi dengan 1.648 jiwa, dan Madiun dengan 1.294 jiwa.

Sebagai salah satu penyumbang terbanyak yakni sejumlah 1.815 jiwa Kabupaten Tulungagung tidak bisa di lewatkan begitu saja. Secara adminitratif Kabupaten Tulungagung dibagi menjadi 19 kecamatan, 257 desa dan 14 kelurahan. Sebagai Kabupaten yang mimiliki luas wilayah 1.055,65 km² dan sebaran penduduk 1.040 jiwa/km² dimana dapat diartikan bahwa setiap km² luas wilayah di Kabupaten Tulungagung dapat meyumbang 1 jiwa warganya untuk menjadi seorang pekerja migran. Banyaknya jumlah pekerja migran ini disongkong dari beberapa desa yang ada di Kabupaten Tulungagung.

Desa Tanggulwelahan yang berda di kecamatam Besuki adalah salah satu desa penyumbang Pekerja Migran di Kabupaten Tulungagung. Desa Tanggulwelahan memiliki jumlah adalah 2.240 jiwa laki-laki dan 2.188 jiwa perempuan. Rata-rata mata pencaharian masyarakat desa Tangguwelahan adalah sebagai petani dan pendagang. Namun tidak sedikit pula warga desa Tanggulwelahan yang bekerja sebagi pekerja migran di luar negeri. Semenjak

3 BPS Provinsi Jawa Timur. 2020. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, 2010, 2016 dan 2017. (Online)

https://jatim.bps.go.id/statictable/2018/10/29/1324/jumlah-penduduk-dan-laju-pertumbuhan-penduduk-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-timur-2010-2016-dan-2017.html (di akses 23 Januari 2020)

4 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Op.Cit,

(4)

4

adanya informasi menengai peluang bekerja di luar negeri dengan gaji yang lebih besar dibadingkan dengan bekerja didalam negeri.

Banyaknya jumlah pekerja migran asal Indonesia khususnya di desa Tanggulwelahan memiliki berbagai alasan antara lain: a) kondisi ekonomi keluarga, b) lapangan pekerjaan yang sempit, c) gaji yang tinggi. Menurut Prima terdapat beberapa alasan lainnya seperti membayar hutang, menyekolahkan anak,

investasi, hingga sudah menjadi sebuah kebudayaan di suatu daerah tertentu5.

Alasan-alasan ini memang bukan satu-satunya alasan yang melatarbelakangi seseorang memutuskan untuk menjadi seorang pekerja migran namun banyaknya alasan ini bisa menjadi kewajaran mengapa jumlah pekerja migran di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Alasan-alasan diatas juga didukung oleh banyaknya masyarakat indonesia yang menjadi pengangguran. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam

berita keadaan ketenagakerjaan Indonesia pada Februari 20186 tercatat ada sekitar

6,87 juta orang menganggur di Indonesia. Fenomena menarik selain alasan-alasan yang melatarbelakangi masyarakat Indonesia menjadi buruk migran adalah adanya feminitas tenaga yang bekerja menjadi pekerja migran.

Menurut data BNP2TKI terhitung April – Juni 20197 jumlah pekerja

migran berjenis kelamin perempuan yang berangkat keluar negeri berjumlah 49.567 jiwa (71%) sedangkan pekerja migran yang berjenis kelamin laki-laki hanya berjumlah 20.691 jiwa (29%). Berdasarkan ini dapat dilihat bahkan jumlah

5 Prima, SW. 2012. “Pentingnya Mengetahui Mengapa Saya Harus Menjadi TKI”. (Online) http://

https://buruhmigran.or.id/2012/06/05/pentingnya-mengetahui-mengapa-saya-harus-menjadi-tki/ (diakses 14 Januari 2020)

6 Badan Pusat Statistik (BPS), Keadaan Angkatan Kerja Di Indonesia: Februari 2018, Hal:13 7 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Op.Cit,

(5)

5

pekrja migran berjenis kelamin laki-laki tidak mencapai setengah dari jumlah pekerja migran berjenis kelamin perempuan.

Fakta menarik lainnya dari fenomena migrasi ini adalah terkait dinamika kehidupan pekerja migran di luar negeri seperti mengalamai kekerasaan oleh majikan, dideportasi karena overstay, kasus pengurangan gaji, hingga menjalani eksekusi mati. Bahkan baru-baru ini terdapat 40 pekerja migran yang dideportasi

dari Taiwan dalam jangka waktu 1 hari oleh Badan Imigrasi Nasional Taiwan8.

Selain itu Data Kementerian Luar Negeri RI menyebut bahwa terdapat 142 warga Indonesia yang terancam hukuman mati di seluruh dunia. Dari jumlah itu,

sebanyak 23 orang berada di Arab Saudi.9

Persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para pekerja migran tidak hanya terjadi saat mereka berada di tempat perantauan. Persoalan ini juga ada bahkan setelah mereka sudah kembali ke negara asalnya. Menurut data jumlah transaksi kedatangan pekerja migran di Bandara Internasional Juanda terhitung April – Juni

201910 ada sejumlah 1.650 pekerja yang kembali ke Indonesia. Berdasarkan data

dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung11 ada

sebanyak 25.800 orang yang sudah menjadi mantan pekerja migran pada tahun 2016 – 2019.

Sebagai salah satu memilik jumlah pekerja migran dan mantan pekerja migran yang banyak kabupaten Tulungagung menyimpan banyak persoalan-persoalan baru bagi lingkungan sekitarnya seperti: a) stigma masyarakat terhadap

8

Perusahaan Televisi China. 2019. Pecahkan Rekor! Hanya Dalam Waktu 1 Hari NIA Taiwan Deportasi 40 TKI Overstay. (Online) http://https://www.indogo.tw/news/content/8590 (diakses 15 Januari 2020)

9 BBC. 2018. TKI dipancung: Jumlah eksekusi di Arab Saudi naik dua kali lipat sejak 2017.

(Online) http://https://www.bbc.com/indonesia/dunia-43454033 (di akses 15 Januari 2020)

10 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Op.Cit,

Hal:23

(6)

6

pekerja migran, b) persoalan keluarga seperti perceraian, c) minimnya pembinanaan terhadap mantan pekerja migran. Persoalan baru ini juga mempengaruhi perubahan perilaku para mantan pekerja migran. Terdapat beberapa penelitian yang mendeskripsikan tentang perubahan perilaku mantan pekerja migran. Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Irpan (2018) dengan judul Perubahan Perilaku Eks Tenaga Kerja Wanita dalam Konteks Komunikasi dan Interkoneksi di Kecamatan Keruk Lomok Timur mejelaskan perubahan perilaku yang dialami oleh para mantan Tenaga Kerja Wanita lebih cenderung kepada kepribadian pendiam dan jarang bergaul dengan kerabatnya.

Kedua, penelitian oleh Seruni Novalia (2015) dengan judul penelitian Perubahan Sosial Ekonomi Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) dalam Keberlangsungan Hidup Keluarga Perspektif Ekonomi Islam (Analisis terhadap Mantan Tenaga Kerja Wanita di Desa Pamijen, Sokaraja, Banyumas, Jawa Tenggah) menjelaskan peribuhan perilaku para mantan pekerja untuk berwirausaha. Berdasarkan kedua penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi seorang pekerja migran dan nantinya pulang ke kampung halaman memiliki dampak terhadap perubahan perilaku dan perubahan sosial para pekerja migran ini.

Namun selain menimbulkan persoalan-persoalan baru ada juga kisah pekerja migran yang semangatnya layak ditiru oleh para pekerja migran lainnya. Kisah mantan pekerja migran yang semangatnya layak ditiru ini adalah kisah Ibu

(7)

7

Siti Rukayah12 yang sukses melanjutnya bisnis tenun di Kecamatan Mojoroto,

Kota Kediri. Siti Rukayah sempat menjadi pekerja migran di Arab Saudi untuk mencari tambahan modal pada bisnis tenunnya kemudian berhasil membawa uang sebenyak 14 juta untuk melanjutkan usaha tenunnya.

Terlepas adanya kisah mantan pekerja migran yang sukses tetap harus diingat bahwa ada fenomena yang menarik untuk diteliti seperti adanya perubahan perilaku mantan perkerja migran mulai dari kebiasaannya, budi pekertinya, gaya bicaranya, mode berpakaiannya, bahkan gaya hidupnya. Tulungagung sebagai salah satu Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang menyumbang cukup banyak pekerja migran dan juga tentunya mantan pekerja migran tentunya fenomena yang terjadi ini menarik untuk di teliti. Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perubahan Perilaku Mantan Pekerja Migran di Desa Tanggulwelahan Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perubahan perilaku para mantan pekerja migran di Desa

Tanggulwelahan Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung?

2. Bagaimana pengaruh perubahan perilaku pekerja migran setelah pulang ke daerah asal terhadap kehidupan sosial bermasyarakat?

12Wasono, Hari Tri. 2018. Perjuangan Siti Rukayah, Eks TKI yang Sukses Jadi Juragan Tenun.

(Online) https://bisnis.tempo.co/read/1115407/perjuangan-siti-rukayah-eks-tki-yang-sukses-jadi-juragan-tenun/full&view=ok (di akses 25 Januari 2020)

(8)

8

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendiskripsikan perubahan perilaku mantan Pekerja Migran Indonesia di Desa Tanggulwelahan Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.

2. Untuk mendiskripsikan pengaruh perubahan perilaku mantan Pekerja Migran Indonesia di Desa Tanggulwelahan Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung terhadap kehidupan sosial bermasyarakat.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat akademis:

a. Penelitian ini memberikan informasi, menambah wawasan, pengetahuan tentang analisis perubahan perilaku mantan pekerja migran serta pengaruhnya terhadap kehidupan sosial bermasyarakat

di Desa Tanggulwelahan Kecamatan Besuki Kabupaten

Tulungagung.

b. Hasil penelitian dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya yang terkait dengan perubahan perilaku mantan pekerja migran.

2. Manfaat Praktis Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan pengalaman dan wawasan baru serta menjadi salah satu syarat untuk menempuh tugas akhir dan mendapat gelar Sarjana (S1) pada Prodi Studi Kesejahteraan Sosial di Universitas Muhammadiyah Malang.

(9)

9

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian yang dilakukan di Desa Tanggulwelahan Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung terhadap para mantan pekerja migran yang berfokus pada:

1. Perubahan perilaku yang dialami oleh para mantan pekerja migran Desa Tanggulwelahan Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku yang dialami oleh para mantan pekerja migran di Desa Tanggulwelahan Kecamatan Besuki

Kabupaten Tulungagung. Adapun faktor-faktor tersebut meliputi13:

a. Faktor Internal: faktor yang terdapat pada diri para mantan

pekerja migran itu sendiri. Faktor yang berupa daya pilih para mantan pekerja migran untuk menerima dan mengolah pengaruh yang datang dari luar.

b. Faktor Ekstrenal: faktor yang berasal dari luar diri para

mantan pekerja migran yang berupa interaknsi sosial diluar kelompok

3. Pengaruh perubahan perilaku para mantan pekerja migran Desa Tanggulwelahan Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung terhadap kehidupan sosial bermasyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian air rebusan jamur kuping hitam menurunkan kadar kolesterol total sebanyak 43,39 % pada tikus yang diinduksi minyak jelantah jika dibandingkan dengan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Peralatan laboratorium di SMA Negeri se Kabupaten Karo 33%

Jadi, yang dimaksud “PEMBELAJARAN MEISHI UNTUK SHOKYUU MELALUI MEDIA GAME YO’…KYOU BENKYOU…!!!” adalah penggunaan sebuah media yang ditujukan untuk pembelajar awal

Maka TAN berupaya mencari strategi lainnya dengan menyelundupkan para pencari suaka Korea Utara keluar dari Tiongkok menuju negara sekitar Tiongkok yang dapat memfasilitasi

Hotel kapsul merupakan pengertian dari sebuah hotel yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan hotel umunya dan dengan sistem yang berbeda, yaitu sistem pengerjaan ketika

Secara umum proporsi lansia tertinggi di Desa Murtigading dan Desa Gadingharjo adalah kawin. Proporsi status kawin di Desa Murtigading lebih tinggi yaitu sebesar

Kepuasan menjadi salah satu faktor yang penting dalam menciptakan loyalitas, hal ini dibuktikan dari hasil penulisan desertasi yang dilakukan oleh Rai Utama (2014)

Perusahaan (warnet P@S.NeT), diharapkan agar hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan terhadap Harga yang harus diberlakukan serta memperbaiki