lLlW
~
",..s'
~~
,
~ if .~ /e( ... ~ ,.~
\
:
"%,
PPISRj
OA.RU8Si\UMPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERALlHAN
PENGUASAAN STATUS TANAH MILIK ADAT DALAM
PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN ACEH
SINGKIL
oleh
Ria Fitri, SH
.
M.Hum
Slat Pengalar pad.:! F akultas HukumUniversitas SYlah Kuala
PUSAT PENELlTIAN
ILMU-ILMU
SOSIAL
DAN
BUDAYA
UNIVERSITAS SYIAH
KUALA
DARUSSALAM
,
BANDA
ACEH
2001
R,sll1lllah Irrahman Irrah 1111
PU.I! dan syukur hanya 111111k Allah S\VT, berkat taufik dan hidavahNva p..:::nciltt tdah bcrhasil mcncyclcsatkan iaporan hasll pl.:l1elltlall yang berJuuul "PersepsI Mas) ;uakm J'erhadap Perahhan Pcnguasaan Status Tanah Mlltk I\dm Dalam PCI"nbangunan \Vilayah
Kabupalen 1'ceh Singktl",
Pelleltuan 1111 Illcnlpakan tugas yang harus diselesaikan oleh pcneittt sclaku peserta pada Pusat PCllcituan IIOlu Sosial dan Budaya Un::)) tah. PenyusuIl31l laporan dldas;Jrkan pad;] hasll-hasil pcnelitian lapangan tcrm3suk rcnglllllpulan data sckundcr dari Kantor Pemda Aceh SingkiL Kanror Penanahan, Kantor Bappda terutama dari rcsponden yang tanahnya tcrkena area! pcmbangllnan.
Oatrull mCIl)lISlIll laporan hasll pcnc!lllflll 1111, lcrima kaslil penehL haturkan kepada d,reklUr PPISB yang telah membimblOg balk dan scgi pcngarahan penelitl:.m maupun tckllls penyusunan laporan. Tcnma kas!ll Jtlga dllll.lukan kepada pcga\\'al-pcgawul PPISB yang telah hall yak mcmbantu hingga pcneliti letah berhasil mCll1buat hasil \n.poran penci1l1a.n inl
Kcpn<ia n:!..all·rl'i"all scp.:qllal1gal1 SCb,lg"lI pl~$Cna PPISB. tcrllna
kas!ll aIDS dukungan dnn panlSlpaSIIl) ~I dalam mcngorcksl dnn
mt!mbt;!ri m3suknn dalam kcscmplIrna:J.n h3SiI pCllelitian ini.
I3crhasilnya laponln p..::ncliuan 1111 sangat tergantung dari banlllan pejabal·peJabat pemcnlltah Daerah Acch SlIlgkil untuk ItU) terirna kasih penclitl perscmbahkan kcpada:
B.pak Bupati Kepala Daerah Kabupaten Aceh Smgkil beserta staf; Bap.k Ketua DPRD Kabupaten Aceh Slllgk.1. Ibu Kepala B.dang Tat. Ruang Wilayah Bappda Acch 5mgkil; Bapak Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Seialan. Pemuka-pemuka Masyarakat dan I\<lat (LAKA) Kccalllmull Kota "imgkil
Tcrima kasih kepada suaml dnn anak·annk tcrcinta yang telah
mendukung sepenuhnya baik sual peneliu berada di lokasi penelilian
mauplIn pad a saat pcnclill IllcnV\lsun \aporan hasil pcnciltlan di · rumuh
Akhirnya pencliti sangal mcngharapkan agar laporan Ini dapat mcngundang knllk clan sman ~ ang lllcmbangull demi kescl1l pu rn aan 11 ya
[land. Acch, I I Oktober 200 I
Pcnell1l
u
.
\I·
-
r
\1{ ISIHalam:.m KA T A PENGANTAR
DArTAR ISI... .
"'
BABI I'ENDAHULUAN ... " ... . 1.1 Latar belakang Masalah ... --.- ..
1.2 Pennasalahan . .. ... . 3
1.3 Tujuan dan Manfaal ... 1. ... ..
BAB Il TrNJAUAN PUSTAKA _. __ .. _____ . __ . __ .... __________ . __ .
5
2.1 Hubungan Manusia dengan Tanah ... .. ... 5 2.2 Hak ulayal dan Hak perorangan Atas Tanah _____ . 5 2.3 .lcnis-jcnis Hukum Adat ... ... 7 2.4 Pengadaan lanah untuk Pembangunan ...... 8 2.5 Pclaks<1naan MusyaWtlrah dan I3csarnya GantiKcrugian dalalll PClIgadaan Tallah ...... ... 11 BAB Ul METODE PENEUTIAN .. ___ .. __ . ____ . _____ ______ ._.__ 14
3.1 SiCat Pcnclitian ... . ... ... .. 14 3_2 Lokasi, Popul." dan Sampel Penelilian ____________ 14 3.3 Tehnik PengUlrlpulan Data ... ... 14 3.4 Analisis Dtll3 . ... ... ... } 5 BAB IV HASIL PENELlTIAN DAN PEMBAHf SAN ________ 16
BAB V
4. J Gambaran Umum Wllayah Pcnclitian .... ... 14 4.2 Pengadaan tanah untuk PCl11bangunan
Oaerah kabup::lten Aceh Singkil ... \ 8 KESIMPULAN DAN SARJ\N ____________ .. _________ _ _
5.1 Kcsilllpuian . 5.2 Saran ... -. 29
29
29
IJAFTAR PUSTAKA .... ... .
31'"
H \B I . I'E:\IHIIl U ,\ ,
1.1 Lill<lr B('l;:tkan~ \!;ts.l!;th
0113 dlpelajan sCJarah kchidupan 111311US13. dan ncnek moyang manusia
penama yang mendlaml dum" 1nl lallah tdah mencmpau posisi yang pt"ntmg_ Hubung.an m31ll!Sla dcng.an tanah sangat erat sckail. karcna sccara ritual dikatakan manUSHl terclpta dan tanah dan akhirnya kembah kc tanah
Pentmgnya keberadaan tanah clalmn kchldupan manusia, maka nenek 11loyang bangsa Indonesia sCJak dahulu [dah mcnggarl,:,kan suatl! kctcntuan lcntang hukulll tanall dalam hUKum 3d at milslIlg·maslng dacrah
Secara gans besar mcnmut hukum udat, hak·hak alas tanah dapat dibagl alas duo bagJan yalll. (I) hak "Iayal dan (2) hak pcrorangan
.... ak ulayat adalah hak :vang melllpull~lI oleh suatt! ma.o;;:yarakat dnlam persekutu3,", hukum adat atas tanah beserta apa yang ada di atasnya. dalam batas wdayah pcscklltuan hukuln tcrscbllt ScdClngkan h;\k perorangan adalah hak yang dlpullyal oleh indlvidu aLas lanah beserta apa yang terdapat d! atasnya. balk yang berasal dan h3k ulayat m:Jupun dan hasil penc3harian (Wig,loo.poero, 1985 199)
l)en!!<1n berlakum8
-
, UlIl)A \io 5 lahull 196U. telah member! suotu JusufikaSl hukum adal ckslslensl hllkllm Jdat dan hak ulayat ynng ada dalammasyarakat Indonesia
Penguasaan 131lah oleh masyarakat persckutuan (tanah hak ulayat). tidak diJumpai \agi pada m3syarakat SmgkJl Dari data yang dlperoieh, keadaan ini disebabkan telah terjadi pergeseran penguasaan oleh perorangan. Orang pcrorangan bcrusal)a sccara tCll.lS mcncrus mcngllas31 dan mcngusahakan tanah tersebut. sehingga kekuasaannya scmakin nyata dan dlakui oieh masyarakat yang lain, kcdudukan hak pcrorangan menjadi kuat. sedangkan pengu3saan tanah sccara pcrsckutuan tclah mClliplS dan akhlrnya bcralih kcpada pcngua..;;;aan secara pcrorangan yang d,kcnai dcngan hak Illilik adaL
Dengan dlkeluarkannya VU 1'10.14 tahun 1999, mab Aceh Singkil mcnJadl salah Satll kabupalcn dah.lln Wllayah Propmsl Dal.:rah ISlimcwa Acrh,
sebagai daerah pemekaran dari Kabupatcn Aceh Selatan
Dalam rangka mengembangkan Kabllpaten Aceh Sll1gkIl. dlperiukan lahan-Iahan yang cukup luas bagl sarana p~mbangunan" Untuk mcmcnuhi kebutuhan lersebut pemermtah lelah Illclakukan penataan flI3ng wllayah yang berdampak pada pcnguasaan Ulnah masyarakat yang sebahagian besar berstatus hak mlllk "dilt. Hal 1nl Lhperbokhkan seSUCll lkngan kl'tl'nlllan yang l.liatm dalam Pasal 6 UUPA. yang I11cnyatakan ba!1\\"a SCllwa hak alas tallah
, -'
55 tahull 1993 UlllUI... pCtllclluhall kt.:blltuh::lI1 \;lI1ah bagl p~laksallmll1 pembangun::m deml kepentmgan urnurn. pengadaan umah dapal dllakukan dengan cara membt:nkan gaol! kcruglan alas daS;Jf mll:>yawarah_
Peralllmll penguusan tanah Illlltk udal dalam pembangunan \A"llayah Kabupaten t\ceh Smgkli dl satu SISI lam dlpcrlukan ildanya perhatmn yang scnus terhadap masyarakat yC:lng lahan Hm~\hnya tcrkcnal obJck pcmbangunan.
1.2 PCI-masalahan
l3erdasarkan iaw.r bclakang d, alas, maka pcnnasalahan pokok yang dlbahas dalam pcnchllan Ill! mialah scbagannana tanggapan masyarakat
tcrhadap pcngadaan tanah untuk pCll1hangunan yang mcnyebabkan perallhan penguasaan status lanuh millk adat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Smgkll
1.3 Tujuan dlln ~'(anfaat Penelitian
Pcnclllian 1nl bcrtuJuan lInluk mcng,ctahUl tanggapan masyarakat Acch SlIlgkll sehubungan dengan telah terJadl pcratihan penguasaall status tallah mdlk adat dalam rangka pcmbangunan Wlbyah Kabupaten Aceh Singkil, :sdain Hu Juga bertuJuan untuk ml'mpt;rokh data dan 1I1furma:S1 yang Jt::Ias temang faktor·faktor apa yang menycbabkan perahhan tanah Il1lhk adat ter5iehut
I
Manfant dan pl!lh;~IIt1an 1111 dlharapkan dapm Illl!mben mHSlIkall bagl plhak-plhak yang \erliba\ dalam pcmbangl1nan "·dayah Kabupaten Aceh
Smgkll, pemerintah daerah dan Juga ~cPdda masyarakal )ang lanahnya terkena obJek pembangllnan. sehll1gga Kabupaten Aceh Smgkll dapat mcncapal target pcmbangunan dengan tetap mcmpcrhilllkall kcpcntlllgan m::lsyarakat
Lt\!!1I
1'1;\',1;\1 '.\" PI STAK,\
2.1 II\lbllll~al1 Manllsi:1 dellg~\II Tmlilh
Bangsa Rom3wI mcmiilkl konscp bahwa lerdnpnt huhungan yang kodrat
antara manusia dengan lanah. Mcnurul mcreka sualu reahta bahwa sebelum
adanya rnanllsia sudah ada tanah dan (al1ah itu bagi manusia suanl syarat ,
mutlak. A P. Pariindungan (1993:35) menyatakan bahwa, hubungan bangsa Indonesia terhadap buml, air dan ruang angkasa. bersifat rcligius karena
Il1crllpakan pcmbcrian Tuhan kcpada l3angsa Indonesia
leblll lanjut d,katakan dalam sCJ3rah pcrtanahn.n dapm dlketahul dalan1 hukum adal Aceh, bahwa bumi adaJah Haqlll Allah dan manak31~1 sudah terkail dcngan bangsa lndonesla dlscbut Haqul Adam. Jadl hubungan mamlSla dcngan bUlTIl, air dan roang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
merupakan hubungan yang bersifat abadi, artinY3 seteiah kits meng3takan scbagal karullIa Tuhan. maka hubungan Ilu udak dapal dlbcrikan lagi kcpada bangsa lall1 dengan bentuk apapun
2.2 Ilak lIay,,! dan liak I'erorangan ,\tus 1'anah
HlIk "Iayalo Tanah-tanah yang tllkuastll oleh hukum adm yang dlperoieh herdasarkan hak-hak adat dlsehut tanah ad at atau tanah u/ayal Hak u/aloat mi
sedangkan pelaksana::lIln\,1 dl1akuk3Jl olch p~rscklltu:m hukum Illl s~ndlrl at:.l.lI oleh kepaJa persekuluan ala'S ni.'\rna perSekllllmn Wi\ayah kekllasaan pcrsekUluan yallg pada dasamya bcrslfat tetap. artmya perpmdahall hak mitik atas wilayah \tu adalah udak dlpcrholehkan. Van Vollenhovcn sepertl yang dikullp Syamsul Bahn (1981 :30) ha, ulayar iltl adalah sualu rangkaian dari sllatu wcw~nang dan kcv.:aJiban S1I8tl1 masyarakat hukum yang bcrhl.lbungan
,
dengan tanah yang terma.<;uk dalam wingkungan wilayahnya. Ter Haar (1985.82) mcngemllkakan bahwa hak 1I1ayar bcrlaku balk alas lanah maupun pcralran dan juga alas tnnaman yang tumbuh scndlfl scrta binatang-binatang har, nOll1l1l1 objek hak IIloyal lIu IIdilk salll3 ulltuk Uap-lmr daerah.
Selelah berlakunya UU No 5 lailun 1960 (UUPA) mengenai hak ulayar
IIlI dlalUf dalam Pasal 3 UUPA. pdaksanaan hak ,t/ayat dan hak-hak yang serupa dari masyarakat hukum adal, sepanjang menurut kenyataan masih ada maka masih diakUl keberadaannya dengan syarat harus scsual dengan kepentmgan nasional dan ncgara bcrdasarkan pada pcrsatuan bangsa dan tidak bolch bcrtentangan dcngan Undang-undang lam yang lebih tinggl.
flak perorallgall adalah hak yang mcmpunyai individu atas tanah
j
besl!rla apa yang ada d\ atasnya. Scbagal warga pcrSl!kUlllan maka lJap lI1dlVldll mempunyot hak untuk mempergunakan tallah dCl1lt kelangsungan htdupnya. Pcrhuatan menggunakan tan::lh {crsehllt akhlfllya tcrpdt suatu huhunganperOnlllgan dcngan lallah perSCkU1lI3n (hal-. 1I1~lyat) Ilubungan 1111 dl3klH oleil
\\'arga.warga pcrsckuluan y,mg laml1va sdllllgga orang le.:r$cbul mcmpunyai
scbutan tal1ah mi!ik adal (ill lands be::irrecllf) rer !Iam (ll)R5 2(2)
Warga persekutuan yang mcmpunya! lanah dcngan S\il.tus milik adat mi be.rhak s~penuh-penllhnya alas lanahnya tt!lapl dcngan kelCnlUan wajib Inc.nghonnatl
(Jl Hak-hak ulayat desanya
0) Kepenlmgan orang lam yang mcmlhkl tlll1ah
(I) Peraturan-peraturan adat
2.3 Jenis-j~nis I-Iukum Ad"t
:! 3 I Menurut hukum adat
Menurut Purnadl Purwacaraka dan Ridwan 11~!im. hak alas tanah menurul hukum adal dapal dlbedakan alas:
a) link 1I1ayat, yauu hak alas lal1ah yang dlpegang oieh seluruh anggota
m.1:'.~3.rokat hukum adcH seca:-a r.er~'lma·c,ama
-
-
-pcrscorflngan alas scbldang 181lah tcrtcntu dalam \\ llayah ma5yarakm hukum adat yang bersangkutan
1
2 J 2 fV!cnurut U U PA
Menurut UUP/\ hak-hak atas tanah dapat dlllhat pada Pasal 16 ayat (I) sl'bagal benkul.
a hak mlllk b. hak guna usaha
c. hak guna bangunan d hak pakai
c hak sewa
f hak membuka tanah g hak I11clllungul hasll hutan
h hak-hak lam yang udal..: lerschul d! alas yallg akan dllctapkan dalam undang-undang. serta hak-hak yallg bersifat scmcntara scp~rti yang dlscbutkan dalam Pasal S3 yallll
'" hak gadai
'" hak usaha bagi hasil
(I) hak mcnllmpang dan hak sewa tanah pcnanlan yang diusahakan hapusnya dalam waktu yang smgkat
2A Pengallann Tanah untuk Penlb:ln~lInaf1
Dalam Pasal I R UUP/\ dlnyatal...an untu~ kcpcntlllgan umum, tennasuk kepenung:.m bangsa dan ncgara sena kepentingan bcrsama dan rakyat. I !ak-hak
1
--I
atas tanah dapat d,cahul dengan Illcmbcn ganu kerugtall yang layak dan menurut cam yang dmtur dengan undang-und:l11g.
Ketentuan pasal mi di salu plhak membenkan landasan hukum bagi pcnguasa ul1tuk !1lcmperoleh tanah rang dlpcrlukan gUIl8 menyelenggarakan kepcntingan UI1111m dl lam pihak ketentuan ini merupakan jaminan bagi rakyat mcngenal hak-haknya atas tanah terhl.ldap lindakan sewcnang-wenang dad pcnguasa.
Pengadaan tanah bagl pelaK .. r;;an:Jan pembangunan adaJah sctiap kegiatan
llnnlk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti nlgi kcpada yang berhak atas tanah tcrscbl1t scbagaimana diatur dalarn Kcprcs No. 55 tahun
1993
Kegiatan pembangunan yang dilakukan dan sclanjutnya dtmlliki pcmerintah scrta lJdak dlgunakan untuk mcncan kCllntungan, dalam bidang-bidang antara lail"
a Jalan umum. 5aluran buangan air
b. \Vauuk, bcndungan dan bangunan pcr,l1ran lamnya tcnnasuk saluran
c. Rumah Saklt Umum dun pU5ilt-pllsal keschatan masyarakat d. Pelabuhan mall b~muar udari:l atall term mal
c Penbadatan
•
III
g PaSaf umUlll mau pasar lnprc>:
h. Fasilitas pemakaman umum
I. Fasilitas keselamatan umum seperll antara lam langglll penanggulangan bahaya ball.1IL l<thar dCln hlln-Iam bcnc(lIH.l
.I Pos dan lclckolllunlkasl k. Sarana olah raga
I. Station pcnyiaran radIo, lC!CVISI bCscr1a sarana pcndukungnya III Kantor pcmerintah
n. Fasilitas Angkatan I3crsenjata Rcpublik lndonesia
Pcngadaan dan rcncana pcmcnuhan kcbuluhan tanah yang dipcrlukan bagi pelaksanaan pemhangunan untuk kcpcnlingall Ull1um hanya dapat dilakukan apabila penetapan umtlm tersebul sesuai dengan dan bcrdasarkan
pada Rcncana Umum Tata Ruang yang tclah ditctapkan lcrlcbih dahulll. Bagi
daerah yang belum menclapkan Rencana Umum Tata Ruang. pcngadaan t311ah dapat dilakukan berdasarkan pcrencana:m ruang wilayah atau kata 'yang telah ada
Dalam Bab III Peraturan Menten ()a(a111 Ncgara AgranalKepala l3adan Penahanan Naslonal Nomor 1 tahun \994 temang Ketcntuan Pelaksanaan Kepres No.55 tahun 1993 d,alur mttngt"nal lata cara pengaJaan tanah.
I
1
Instans, pcmcnntHh yang Illl.!l11crluk,Ul Kepala l311ah mcngajukan Kantor pcnnoilonan Pertanahan kepada bupati/wallkota melalUlI
I
11
Kabupaten/Kotamadya setcmpat. Pcrmohnnatl tcrsebut Imrlls dtlengkapl dengan
kererangan mengenaJ
a lok351 lanah y~1ng dlpcrluk;.m
b. luas dan gambar kasar tanah ~ ang dlpcrlukan
c penggullaan tanah pada sa~n tanah dluJukan
d. uralan rencana proyck yang akan dlbangun, dlsertai kelerangan mcngcnal aspek pcmbmy3an, lamanya pclaksanaan pcmbangunan.
Serciah mCllcnma permohonan, bupati/walikota memerintahkan kepada Kepala Kantor Pertan3han kabupatcn/wal1kota untuk mcngadakan koordinasi dcngan Kctua l3appcda TK 11 (ASlstCIl Wilayah Dacrah Bldang Kctataprajaan dan instansl tcrkan untuk bersama-sama mclakukan pcnelltmn mengenm kesesuaian peruntukkan lal1ah yang dllTIohon dcngan Rcncana Tata Ruang Wllayah (RTRW) atall pcrcncanaan ruang \\'lIayah atau kOla yang lclah acta
Apabila rencana penggunaan tanahnya sudah sesual dengan dan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR\V) atall percncanaan ruang "llayah al3U kota. bupall/wahkota dapal member! pcrsclullmn pcnernpatan lokasi pembangunan untuk kcpenlmgan Ullllllll yang dlpersl3pkan oleh KcpaJa K:lntor Wllayah Oadan Pertanahan Naslonal PmVII1SI atau K:lI1tor Pcrtanahan Kabupalt:n/Wallkola sl'h:mpal.
2.5 Pehtksanaan !\1usyawarah dun l3esarnyu Ganti Kerugisn dalam Pcngadaan Tanah
1
12
I
j
Setclah penyuluhan dnn pCnctap~Ul hatHs ini..:1SI {.mall d di.lksanakan.pam113 mengundang Installsl pcmcnnt3h yang memt:rlukall tallah. pemegang hak alas tanah dan pemlhk bangllnan, lanaman dan/atall bt:nda-benda lam yang lcr~an dengan lanah yang bcrsangkuwn UJ1{uk mengndakan musyavIt'arah d, tempat yung telah ditcntukan oleh pannia dalum rangka menetapkan bentuk dan besamya ganti keruglan
Oalam Pasal 16 Pcraturan Mcnteri Ncgara
.
Agrana/Kepaia-
Badan Pertanahan Naslonai No. I tahun 1994, panlll3 mcmbenkan pcnjelasan kcpada pihak-pihak sebagai buhan musyawarah untuk mufakat, terutama mengenaigaOli kcrugian harus mcmpcrhatlkan hak-hak bcnkul
a Nibi t8113h hcrdasarkan ndal nyata ntau sehcllamya dengan memperhatlkan Nliai Jual ObJck PaJak dan l3angunan (NJOP) tahlln bcrakhir untuk tanah yang bcrsang~,.utan,
b. Faktor-faktor yang mempengaruhl harga tanah I. lokaSl tanoh
2 ICOIS hak alas {allah. 3 status penguasaan tanah, 4 pcrllntukan tonall.
) kl!'$~~ualan pc-ngguluJ.n lJ.nah d~n~~m r~nc;,ma lata ruang 6. pra5arana ~ang ter"edw.
}; 11Ilgkung;'lI1.
9. la1l1·iam yang. mcmpcngJruhl harga t311ah
tanah
Gantl kerugHl.n dlUpayak::lIl dniam hcntuk yang tidak mcnyebabkan perubah~\n terhadap pola h1dur masyarakat dengan mcmpertimbangkan kClllungkinan dilaksanakannya allh remukllllClIl kc lokasi yang scsual
BUI III
~IF.TOnE [,E"ELI rL\ '\
3.1 Sifat Pcnclitian
Pencl1tian illl bcrs,fat dcsknpuf kuahtaur d::l1l dianalisis mela(ul
pendekatan nonnatif soslologIs d~ngan memakul data primer dan sckunder
3.2 Lokasi, Populasi dan Sampcl Pcnclitian
Penelitian ini dtlakukan dl Dt::sa Gosong Tdaga Kecamatan KOla Singkil, yons Illclljadi POPll!ctSI adalah 60 Kcpala Kcluarga (KK)
yang tunahnya Lcrkcna ob.lck pClnhallgunan dalam rangka
pcngembangan Dacrah Singkil
Dcngan Illcnggunakan purpOSlve sampllllg dipilih 30 KK sebagai s3mpel. 01 samplllg ltu Juga. scbagai 1I1forman dtpil111 4 orang fungsionaris atau lokoh masvarakal, ~ . Ketua Laka, Ketua DPRD, Kabid Tata Ruang Wilayah Bapp\.!da clan KcpaJa Badan Pertanahan Acch
Sclalon
3.3 Tcl<nil, Pcngumpuhlll Dat:-\
Pengumpulan data dilukukan dengan menggunakan kuesioncr dan wawancara. Di ~C\mpll1g llU, dllakukan Juga ob~cr\'a~1 1I1ltuk mengamall
i
1.5
3...4 Analisis Data
Sctclah data prul1er dall data. "ckundcr lerkulllpul dlla.kukan editing dan pengklasifikaslal1 SclnnJl1tnya data dianalisis secara kllalltatir. kcmlldian dikonrlnnaslkan dcngan hukulll ad at dun peraturan penlOdang-undangan yang bcrlakll serta leon yang
berhubungan dengan objek pcneliuan schlllgga di dapat kesimpulan
13'\ B 1\.
HASIL PE:->ELlTI,\:\ D,\N I'E~lIlAlI \S,\\
.. L I Gamba ran Llmllm \\,ilayah P('uclitian 4. I . I Lctak dan Luas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1999 Ateh Singkil menjadl salah salU kabllpalen dalmn Vhla~ah Prupinsi Da('rah Istimewa Aceh dengan lbukola dl pusatkan pad a "'. "calllulan SlIlgkil
yailu Kota Singkil.
Kabupaten Aceh Smgkil terletak di bagi.n paling selalan dari
Prapinsi Dacrah \stilllcWC1 Acch dcngan luns wilayah 3.578 ~j BUJur Sungkar. Sccara gcografis kabuparcl1 ini memhcntang antara 2-4
Lintang Utara dan 96-98 Bujur Timur dengan kctinggian 150-1000 M dari permukaan laut serta mcmpunyai batas-batas wiLayah sebagai berikut:
I. Sebelah Utara berbatasan dcngan Kccamatan Lawc Sigala-gaJa Kabupatcn Acch lcnggmCl
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindl3
3. Sebelah Daral bcrbutasan dcngan Kccarnatan Tromon Kabupatcn Acch Sclalan
[6
4. Scbelah Timur bcrbalasclll dCllgan KClbupalcn Dain Propmsl
SUlllatera Utara
\.yilayah Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari daratan tinggi bcrbuklt-bu.kit yang mCfllpakan bagian dari rangkaian pcngul1ungan
Bukit Barisan yang membelah bagian tengah Pulau Sumatera. Di antara hamparan bukit tersebut mengalir sungal besaT yaitu Krueng Singkil.
4.1.2 Pembagian Wilayah
Scbclum Illcnjadi kabupatcll, Acch Sillgkil mcrupakan wilayah kcrja pcmbantu Kabupatcll !\cch Sclat::m Y,lI1g tcrdiri 4 v.:ilayah
Kccamatan. Sete[ah mcnJadi kabupaten. dulam rangka pengembangan Kabupatcn Acch SingkiI SCSWH dcngan patensl dacrah dan guna
perenc3naan pellyelenggaraan pcmcrintahan dan pembangunan,
berdasarkan Perd" No. 6 tahun 2001 maka dilakukan pemekaran
kccamatan mCn.13cli 9 kecamalan Ymlu
I. Kecamatan Pulau Banvak
2. Kecamatan Smgkil
3. Kccamalan Simpang Kanan
4. Kecamatan Sl1npang Kiri 5. Kecamatan Kota Baru 6. Kccamalan Suilan Dmdal
17
7 Kccamatan Pc.:mmggalan 8 KecamalUIl Slngkil Utara
9. Kecarnatan D:mau Paris
Oalam wilayah Kabupatcn Acch Singktl tcrc.lapat 140 desa
defillll1f yang terdtrl duri 105 desa dengan klaslflkasl swadaya dan 34
desa berstatus swakarya serta I (satu) desa berstatus swasembada.
Dari lopograli, desa,
,
yang lerdapal dl kabupalen Aeeh Singkilpada ulllulllnya berada pad a daerah datar sebanyak 92 des a dan 52
des. berada pada daerah berbukil-bukit. Sedangkan berdasarkan
geograris dari masing-masing des a berbcda-bcda, tcrcatat 16 desa
pantai, 54 dcsa bcrada di dacrah Icmbah dan 34 dcsa bcrlokasi di
daerah lereng serta 40 des a mempunyai georafis dmaran.
4.1.3 Kependudukan
Dari data profit desa datam Kabupaten Aceh Singkil, pcrtumbllhan penduduk Kabupalcn Acch Smgkil dalam bcbcrapa
tDhun rclatif rendah Pada tahun 1995 tercatat scballyak 103 666 jiwa,
lahun 1996 lerealat sebanyak 104 441 jiwa, dan tahun 1997 lerealal sebanyak 108.903 Jlwa, scdangkan pada akhir lahun 1998 lercalal
sebanvak 112.904 jiwa dengan rata-rata pertlllllbuhan sebesar 0,92°/Q
IR
-'.2 Pellgada~1I1 T:tI1~,h ulltul;. P('mbanJ,!,lIl1an nacl,;th «"bupatell
Aceh Singkil
Scbclum dibahas Icblll IrulJUl lClllang pcngadann tanah untuk
pembangunan Dacrah Kabllpaten Aceh SingkiL mak<1 terlebih dahulu
perlu dirul11uskan yang. dimaksud dengan pembangunan secara urnulll. Secara lIITIlIrll y£lng dllnaksud dengan pcmbangunan adalah
pembangunan naslonai yang sedang dilaksanakan di suatu wilayah
Negara Repuhlik lndoncsia. yaIlu merupakan suatu rang.kaian usaha
pertumbuhan dan pCfubahan yang berencana yang dilakukan secara
sadar otch sualll bangsa. Ilcgara dan pClllcrilltah I11cnuju modernisasi
dalam rangka pembinaan hangs3 (nation building) Sondang P. Siagian
( 1994:2).
Lebih ianjul Sondang mcnjclaskan l110dcrnisasi diartikan sebagai hidup yang haru dan lebih baik dari pada sebelumnya serta
kemampuan ul1tuk Iebih menguasai alam lingkungan dalam rangka
usaha peningkatan kemampuan swasembada dan mengurangi ketergantungan pada pihnk lain.
Sehubungan dengan pembangunan John Salindeho
mcnyatakan, pcmbanglln3n fncrupakan usaha yang sccara sadar
i
dilaksallakan . .Iika ada kegiatannya yang kclihatan nampak sepertipembangunan, tetapi sebenarnya tidak dilaksanakan secara sadar dan lImbul hanya sccara Illsidcntil di masyarakat, lidaklah dapat
19
digoiongkan kcpada katcgofl pcmhangunan (John Salmdcho.
1997:71 ).
Berdasarkan uralan di atas, dapat dikatakan bahwa
pcmbanguan nasional mcrupakan suatu usaha modemisasi dalam berbagai bidang kehidup3n. Pengertian ini juga dapal diartikan sebagai
suatu usaha tranformasi total dari pola kehidupan tradisional kepada
pola kehidupan modem sesuai tingkat kernajuan zaman yang didukung
aleh perkembangan ilmu dan teknologi.
Dalam' pelaksanaan pembangun:::m, khususnya pembangunan
berbagai fasilitas kepentingan lImum memerlukan bidang lanah yang cukup III
as
dan untuk itu pcngadaannya perlu dilakukan dcnganmemperhatikan peran tanah dalam kchidupan manu5iia dan
prtnSlp-pnnslp penghormatan terhadap hak-hak yang sah atas tanah. Dalam Pasal I ayat (l) Keprcs No. 55 tahun 1993 pengadaan lanah ad.lah
setiap kegiatan untuk mcndapatkan tanah dcngan cara memberikan ganti kemgian untuk pihak yang berhak alas t:mah.
Dcngall bcrpcdornan pada kclcnlllan pasal I ayal (I) Kcpprcs
No. 55 tahun 1993 maka dalam pelaksanaan pen gad non lanah untuk ..
kepentingan Unlllnl harus terlcbih dahulu ciitempuh dengan cara musyawarah langsllng dcngan para pcmcgang hak alas lanah.
,
I
I 20Acr.::h Smgkll yang telah mCll.ladl kabupatcn bcrdasarkan Undang-undang No 14 tahun '999 dalam rangka pcngcl11bangan
wilayah telah dan sedang melakukan pembangunan di berbagai sektor scslIai dcngan Rencall3 Tala Ruang Wilayah Kabupalcn Acch Singkil.
~ebelum dilakukan pengcmbangan wiJayah pembangunal1; segala kebutuhan sarana dan prasarana masyarakat dipusatkan di Singkil.' Keadaan ini mengakibatkan Kecamatan Singkil
,
memiliki,
penduduk lebih padat dibandingkan dengan kecamalan lainnya. Perumahan penduduk hampir 95%) terbuat dad kayu dengan posist
b~rderel-derel anlara salu dengan yang Jainnya tanpa memiliki
halaman fumah. I3crdasarkan pcngamatan, KOla Smgkil kclihatan kUllluh dan belum tertata secara rapi dan tcratur. Hal ini disebabkan peiaksanaan Tata Ruang Kota belum dilaksanakan sesllai dengan kondisi wilayah (Yuniar Sahara, Kabid Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Singkil). Fasiiitas pcrkantoran juga dipusalkan pada Pasar Singkil dengan kondisi bcbcrapa bangunan sudah tidak layak pak'lI.
Menurut Rupatl Singkil, dcngan bcrubahnya Singkil mcnjadi kabupalen, maka sudah selayaknya dilakukan pembenahan lerhadap sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Unluk itu pClllcrinlah dacrah tclah membangun bebcrapa sarana kepenlillgan mayarakat yang.
21
ladmya bcrada dl Dcs(1 Pas,:\r Sll1gkli~ bcbcrapa pcrkallloran ldah dibangun di Desa Gosong Telagu, terma.;;;uk sebuah hotel dan rumah
sekolah.
Unluk mcmbangu!l faSllitas-fasilltas tcrscbUl dibuluhkan areal
tanah yang, cukup ItHl~ Menurut Rupali Aceh Singktl ditetapkannya
lokasi pembangunan-pcmbangunan pada Desa Gosong Tclaga terlebih
dahulu disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Setelah
lokasi disctujui maka. Bupati mclimpahkan penanganan masa.lah tanah
yang akan digunakan sebag3i tempat pembangunan beberapa kantor
dan fasilitas utnum lainl1~a kepada Carnal Kecamalan Singkil.
Tanah yang (clah (lIcflnangkan scbagai lokasi pcmbangunan
berjumlah 25.5 ha. Oleh Bupnti dilakukan pendataan. dari hasil
pendataan diketahui bahwa ada tanah yang tidak dikuasai olch
m2syarakat baik se earn fisik maupun secara hak atau discbut dengan
tanah negara sehanyak 10 ha. ada tnnah yang dikuasai fislk oleh
masvarakat bcrdasarkan turun temurun tanpa adanya status hak atas
lanah scbagaimana yang cil at lIr dalam UUPA scbanyak 15.5 ha,
penguasann terschul sccarn riSlk oleh masyarakal pad a ull1l1lllnya
digunakan unluk bcrsawah dan kcbun tanaman palawija yaitu ubi,
I
22
Tcrhadap lanah yang (lIkll~Sal seema nsik milah pcmCTlIllahl11engalami kesulitan dalam Jlcngadaan tanah. Berdasarkan data yang
diperoleh. penguasaan lallah tersebut telah berlangsung dari tahun
1960 sampai. sekarang, dari 30 responden, 10 oeang menguasai tanah
yang. berdasar dari turun temurul1. 7 orang dengan membuka butan. 13
orang jual beli. Mcnurut masyarakat tanah yang dikuasainya adalah
berstatus milik adal walaupuJl lanpa sesualu bukti apapun.
Kesulitan yang dlhadapi oleh pemerintah adalah menemukan
pihak yang berhak alas tanal; tersebut karena tidak didukung oleh
slIatu bukti, clan luas lanah sesungguhnya dikuasai. Oleh Bupati
dcngan pcrantarn kcpala dCS3 Illcngadakan musyawarah dcngan
masyarakat yang tanahnya terkena areal pembangunan serta
mcnghadirkan saksi-saksl yang mendukung penguasaan lanah
tcrscbut. SClclah dlscpakati. maka pcmcrintah daerah rncrnberi ganti
kcrugian seSU31 den gall luas yang dlku3sai oleh masyarakat.
C. Stalus T:lIwh Y}lll~ Dikuas~li Oleh .\lasyarakat
Daerah Gosong Telaga tcrbagl dua yaitu Utara dan Selatan. pad a Dacrah Ulara lcrdlrl dan dacrah pcrgunungan dan bcrbukit-bukit scdangkan Daerah Selatan bcrada pada di pesisir pantal yang sebaglan
tanahnya berawa-rawa. Mcnurut para responden, tanah yang dikuasai
, .
- -'
dan orang tUB I)lcrl'ka ~ ung pc-mah Illcnggar~lp lahan 1I..~rscbul
Aerdasarkan pengua .. aall lurUI1 lemurun dan diakui oleh masyamkat
yang lainnya rnaka status lanah yang dimiliki masvarakat masih bcrslatus mtltk adal
Menurut orang-orang tua dan tokoh m3syarakat selempal.
masyarakat Gosong T elaga merupakan penduduk ash Aceh S ingkil yang beras.1 dari Dairi. Nenek moyang Datri fak-fak merupakan pcndatang elmi Daerah Langkat Sumatera Utara. Mereka mendiam.i
-daerah di sepanjang sungai Krucng Singkil dari mUSlnl ke mUSlnl
kehidupan berpindah-pindah samp"l akhirnya menelap di daerah pcslsir pantai Gosong fctaga
Gosong Telaga merupakan llama yang berasal dari kondisi alam di daerah tcrsebut. Pasir ~'ang tcrdapat di scpanjang pantai bcrwarna
sangat hilam clan pcpohonan yang tumbuh disckitar pantai bukan
herwamil coklat seperti layaknya pepohonan tetapi lebih mengamh bcrwarna hitam. Pcrumahan yang dibangun oleh masyarakal untuk {cm pat lIngga\ hamplr 100% yang bcrasal dari kayu bcrwarna hilam
tanpa dihen sentuhan cat
Selain Desa Gosong Telaga, pada lImumnya m3Syarakat Aceh SIfl£.k il
maslll
mcng1l3s(II lanah lanpa alas hak dan bclllm scruliki:ll.2-1
Acch Sclalan, 1000/0 tanah-tanah yang dikuasai olch masyarakm bclutn bersertifikat, sehingga penguasaan tanah oleh masyarakat masih berdasarkall pacta penguasaan turun tcmurun atau peralihan dl bawah
langan balk .illal bell. hibah, w~sial dan lain-lain. Alasan yang
dikemukakan oleh para responden, hat inj disebabkan pengurusan
senifikat lallah hams ke Aceh
Se
l
a
tan,
sehingga membutuhkan waktu dan bia) a yang besaT llTltuk ITlelakukan penguTusan sertifikat lersebul.PCllgadaan tanah untuk pembangunan tersebut. telah menimhulkan rasa kekhawatiran bagi masyarakat lain yang menguasai
tanah-tanah
lanpa
alas hak atau sertilikat. hal ini dikemukakan olchKenla DPRD Tk JI Aech SlIlgkll. l:3eberapa masyarakat telah melaporkan tentang status tanah yang dlkuasainya. dengan pennohonan agar pemerlntah daerah memberl perhatian yang
bijaksana dalam mcnanganl pcrmasala!-:.an-pcrmasalahall yang
menyangkut tanah Masyarakat beranggapan tanah terse but sudah
di"-l1asai secara turun temurun tanpa ada gangguan dari pihak lain. Unlllk lindak 1an.lllt pcngufllsan st.::rlifikat akan dilakukan oleh
D. Tanggapan ~I:\s~ arakal Tcrhadap Pcralihan t>cngu:'lSaan
Status Tanah .\ 1 ilil .. Adat Kepada Pemel"intah Daerah
Secara umun"l tangg~lpan dapal diartik.,m sebagai SU3tU reaksl vanS!
-
-limbui dari suatu pcmahaman lcrtcnlu. Tanggapan mcrupakan salah
~all1 Imerpreslac;i dan Menurut Siagian, persepsl
didefinisikan sebagai suatu proses melalui manu seseorang
mcngorganisasikan dan mcngil1lcrprcslasikan kesan-kesan scnsonsnya
dalal1l usahanya I1lcl1lberikan sesuatu makna tertentu kepada
lingkungan (Siagian, 1995 : 100).
Dijadikannya Smgkil sebaga, salab salu Kabupalen dalam wilayah Propinsl Daerah Istlll1cwa Aceh alau Nanggroe Acch
Darussalam (NADJ disambuI gembira oleh masyarakat Aceh Singkil.
Dad beberapa responden menyatakan; bahwa selama ini masyarakat
Singktl sangat kesulitan dalam bcrhubungan dcngan pengurusan yang
menyangkut administrasi pemerintahan, seperti pengurusan sertiftkat
tanah karena harus ke Acch Seialan yang jaraknya sangat jauh dari
Singkil Dcngan dibcrtnya staUls kabupaten Acch Smg.kil. Inasyarakat
mcngharapkan akan mudah melakukan pcngurusan-pcngurusan
lersebll!.
Dalam rangka pcrnbangllnan \\ ilayah Kabupalcn Acch Singkil
telah 111claksanakan proses pengadaan tallah melalui musyuwarah langsung dengan masyarakat yang tanahnya terkena areai
26
pcmbangunan Ilasll musya\\ arah tclah tliscpakatJ. dan k~pada
musyarakat dlbcn ganu kerugllln herupa uang sanlUnan !'iCSUal den gUll
luas lanah yang dlkuasai
Daf! h::lsil \\'<\\\ ancara dcngan rcsponucn dlpcroh.::h bcberapa
tanggapan sehubungan dengan perahhan penguasaan lanah mdtk adal
yang dikuasainya kcpada pcmcflnlah daerah datam rangka
mclaksanabm pl'mbangunan '~\I11l I I orang menganggap prosedur
pCllgadaan lanah yang dilakukull oteh Pemda sudah sesuai dengan
keinginan masyarakat. 9 orang. mcnganggap ganti kemgian yang telah
tiilerima cukup layak., 7 urang m~nerima tanahnya digunakan ul1tuk
sarana pcmbangunan karena ingll1 mcndl.lkung pcmbangunun. 4 or811g
beranggapan lanah yang dikuasulI1ya sudah tidak dapat digunakan
untuk bertani (rawa-rawa).
Bcrdasarkan tanggapan yang tclah dikemukakan oteh masyarakat
.
maka diperoteh beberapa faktor yang menyebabknn ll1asvarakat
ll1enerima peralihan status tanah milik ad at yang dikuasainya kepada
p~mcrllllah dacrah adalah
Faktor el11osional masyarakat
Dengan berst:llusnya Singkil sebagai kabupaten, masyarakat
bcrharap Singkll akan dapal maJu dalam bldang pcmbangunan baik
27
pembangl1nan tcrscbllt mas) arakat mcncruna pcngadaan 12nah yang berdampak pada herallhnya pcnguasaan status tanah milik adat pada
pemerintah daerah 1101 ini dapal dikelahui dari 30 respond en lidak salupull yang bcrkcbcratan dcngan pcngadaan lallah yang lclah dilakukan oteh pemerintah daerah.
2. Faklor pendekatan pcmcrintah dalam pcngadaan lanah
Saat ini pemerintah daerah sangat terbuka dalam menanggapl
permasalahan-permasalahan ra!,:yat. termasuk masalah pengadaan
lMah untuk lokasi pembangunan. Dalam pelaksanaan lanah di Desa
Gosong Tclaga dapal diketalHII I 1 orang memberi tanggapan bahwa
proscdur yang. dtlakuk;m oleh Pemda sudah seSllal dcngan kcinginan
masyarakat, hal ini disebabkan karena Pemda melakukan musyawarah
tcr1cbih dahulu. Dalam pclaksanaan ganti kcrugian 9 rcspondcn
beranggapan ganli kcrugion yang diberikan sudah cukup layak. pcndekatan yang lhlakukan oleh Pemda adalah pemberian gantl kcrugian bcrllpa uang santu3n dtberikan sccara iangslIng oleh l3upau tanpa perantara.. sehlllgga musyarakat menerima sesual dengan hasli yang lelah dimusyawarahkan tanpa ada pemotongan.
3.Faklor \.~kOnOnll
Oengan dilaks3nakanm a pemhangunan di berbagai hldang.
Kabupalen Aceh Smgkll akan menjadi daerah maju dan berkembang.
Kcadaan Illi akan bcrpcngaruh pada nilai ckonomis lanah yang
dikuasai oteh masyarakat tcrmasuk tanah-tnnah yang terdapat dl des a Gosong Telaga.
A. Kt"simplll:ln
BAll \
"ESI\II'W.\\ OA'<SARA\
Se lama illt Singkil termasuk daerah yang terisolir. hal 1111
dikctahui dari kcadaan dac:rah vang sang:n jauh ketinggalal1 dl
berbagal bJ(jang pcmbangunan. Dt:!ngan ditetapkannya SlOgkil
menjadl salah saw kabupaten dalall1 wilayah Propinsi Dacrah
Istimewa I\ceh tcluh menumbuhkan harapan-harapan buru masyarakat Singkil, lermasuk mcnenma pcngadaan tanah yang dilakukan oleh
pCll1crilllah Ullluk sarall3 pcmbangunan yang tclah mcnycbabkun
pemhhan status tanah mllik adm kepada pemerintah dacrah.
0. Sanln
Oisarankull kepada pemenntah daerah untuk membenkan
penyuluhan ten tang pentingnya sertifikat alas tanah yang dikuasai.
Masalah lanah mcrupah.an masalah yang sangat prinsipil mcnyangkul keh,dllpan dun pcng.h.dllpan. oleh karcnanyu pengadaan tanah yallg
dilakukan oleh pcmennlah tClap bcrpegang pada ketentuan-ketentuan yang bcrlaku dcngan mcnglllamakan kcpcnlJnI1Cln masyarakat dan mengl\ormmi hak-hak rakyat
30
Kcpada masyarakal chsarankan 11l1tllk mclaksanakan pcngurusan
sertifikm alas tanah yang dlkuasainya dengan mengingat status
kabupaten yang telah diberikan kepada Daerah Aceh Singkil.
mcnycbabkan I1l1al ckunornis lanah akan naik sehingga akan
timbul
penyerobotan-penyerobotan terhadap tanah-tanah yang dikuasal tanpa
.
.1
,
D'-\FTAI~ PL'ST,\KA
AbdurTahman. 1978 KCPClldllduk.all 1-llIkul1\ Adat Dalflm Pcmbangut1<lI1.
CClakan ,,"-csalu. Bandung. Pcncrbil Alumm
- - - -. 1998 Kcpcndudukan Hukum Adu{ Dalam Rangka
Pcmbangunan N'lsional, Bandung: Alumnl.
A.P. P",lindungan, 1990 llerakhirnya Hak·llak Atas Tanah Menurut SL.tem UUPA, Balldung: Pencrbit Mandar Maju.
- - - . 1993 Komcntar Al3s UUPA, Cetakan Ketujuh, Bandung: Penerbit
Mandar Maju
Bocrhan Boerma, 1983 Tannh Ulayat Dalam Pcmbangunan, Penerbit Unand Press.
Eddy lIidayat, 1986 Politik Pcrt:lIIahan Scb.lum dan Scsudah llcrlakunya
UUP A, Cetakan Kedua, Bandung: Penerbit Alumm.
John Salindeho~ 1997 Masalah Tanah Dalam Pembangunan, Jakarta: Sinar Graflka.
Mohd. Kocsno, 1987 Catatan·catatan Tcrhadap Hukum Adat, Cetakan Kesatu,
8urabaya: Pcnerblt Air Langga University Press.
Syamsul 8ahri, 1994 PclCSl3rian Tanah Ulayat Dcngan Model 8uku, Peneribt Unand Press.
Soeroso Wignjodipoero, 1985 rengantar dan Azas·azas Hukum Adat, Jakarta:
Penerbit Gunung Agung.
Ter Haar, 1885 AsaspA~as Oan Susunan Hukum Adat. Cetakan Ketujuh Bandung: Pellerblt Sumur