• Tidak ada hasil yang ditemukan

S E K R E T A R I A T J E N D E R A L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S E K R E T A R I A T J E N D E R A L"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR P.11/Setjen/Rokum/KKL.1/9/2016

TENTANG

STANDAR BIAYA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN/PERAWATAN PESAWAT TERBANG MICROLIGHT TRIKE

LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.5/Menhut-II/2014 telah ditetapkan Pedoman Pengoperasian, Perawatan, dan Pemeliharaan Pesawat Terbang Microlight Trike di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

b. bahwa berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.10/Setjen/Rokum/Kum.1/8/2016 telah ditetapkan Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan/Perawatan Pesawat Terbang Microlight Trike lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

c. bahwa dalam rangka efesiensi dan efektivitas pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan/ perawatan pesawat terbang Microlight Trike lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perlu ditetapkan Standar Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/Perawatan Pesawat Terbang Microlight Trike;

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

(2)

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, perlu ditetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal tentang Standar Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/ Perawatan Pesawat Terbang Microlight Trike lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);

6. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara

(3)

- 3 -

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655);

7. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 17);

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191);

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-II/2013 tentang Pengelolaan Sarana dan Peralatan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 924);

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.5/Menhut-II/2014 tentang Pedoman Pengoperasian, Perawatan dan Pemeliharaan Pesawat Terbang Microlight Trike di Lingkungan Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 55);

12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713);

13. Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.10/Setjen/Rokum/ Kum.1/8/2016 tentang Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan/Perawatan Pesawat Terbang Microlight Trike lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

(4)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG STANDAR BIAYA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN/PERAWATAN PESAWAT TERBANG MICROLIGHT TRIKE LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN.

Pasal 1

Standar biaya ini merupakan acuan dalam pembiayaan pengoperasian dan pemeliharaan/perawatan Pesawat Terbang

Microlight Trike Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berfungsi sebagai batas tertinggi dan batas estimasi yang digunakan sebagai pedoman Satuan Kerja untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) dan sebagai dasar pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan/perawatan Pesawat Terbang Microlight Trike Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pasal 2

Standar biaya pengoperasian dan Pemeliharaan/Perawatan Pesawat Terbang Microlight Trike Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdiri dari:

1. Satuan Biaya Pembentukan/Pelatihan Personel Penerbangan, meliputi:

a. Biaya Pengujian Kesehatan Kelas 2 (yang berfungsi sebagai batas tertinggi);

b. Biaya Kegiatan Pembentukan/Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Personel Penerbangan (yang berfungsi sebagai batas tertinggi); dan

c. Biaya Sertifikasi Personel Penerbangan (yang berfungsi sebagai batas tertinggi);

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(5)

- 5 -

2. Satuan Biaya Pengoperasian, meliputi :

a. Insentif Personel Penerbangan (yang berfungsi sebagai batas tertinggi) sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini;

b. Biaya penggunaan bandar udara komersil dan/atau bandar udara khusus lainnya; dan

c. Biaya asuransi.

3. Satuan Biaya Ekploitasi (yang berfungsi sebagai batas estimasi) sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

4. Biaya Pemeliharaan/Perawatan. Pasal 3

Biaya Pengujian Kesehatan Kelas 2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1 huruf a, bagi Pilot mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan.

Pasal 4

(1) Biaya Kegiatan Pembentukan/Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Personel Penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1 huruf b, bagi Pelatih/Instruktur, Asisten Pelatih, Checker dan Petugas Lainnya selain diberikan honorarium, dapat diberikan akomodasi dan transportasi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perjalanan Dinas Jabatan.

(2) Checker sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan honorarium dengan satuan per orang peserta uji terbang/check ride.

Pasal 5

Biaya sertifikasi personel penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1 huruf c, mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan.

(6)

Pasal 6

Kegiatan penerbangan yang melibatkan penggunaan fasilitas bandar udara komersil dan/atau bandar udara khusus lainnya diberlakukan tarif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7

(1) Pelaksanaan pengoperasian Pesawat Terbang Microlight Trike Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bagi pesawat terbang microlight trike,

personel penerbangan dan pihak ketiga dapat diasuransikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan disesuaikan dengan alokasi anggaran.

(2) Pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah orang atau badan hukum yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan pengoperasian pesawat terbang microlight trike dengan suatu ikatan hukum, tetapi mendapat akibat dari pengoperasian tersebut.

Pasal 8

Satuan Biaya Eksplotasi Pesawat terbang microlight trike

sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) angka 3 meliputi biaya eksploitasi untuk bahan bakar, bahan pelumas dan

spare-part.

Pasal 9

Pemeliharaan/Perawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4 dilakukan secara berkala berdasarkan jenis mesin dan jam terbang sesuai pedoman pengoperasian dan Pemeliharaan/Perawatan pesawat terbang microlight trike dan pelaksaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(7)
(8)

LAMPIRAN I

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

NOMOR : P.11/Setjen/Rokum/KKL.1/9/2016 TANGGAL : 27 September 2016

TENTANG

STANDAR BIAYA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN/ PERAWATAN PESAWAT

TERBANG MICROLIGHT TRIKE LINGKUP

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

SATUAN BIAYA PEMBENTUKAN/PELATIHAN PERSONEL PENERBANGAN

A. BIAYA PENGUJIAN KESEHATAN KELAS 2 (YANG BERFUNGSI SEBAGAI

BATAS TERTINGGI)

(dalam rupiah)

NO. URAIAN SATUAN BIAYA

1 2 3 4

1.

2.

3.

Biaya Jasa Pengujian Kesehatan

Biaya Jasa Uji Latih Jantung

(Treadmil), Usia 35 Tahun keatas

Biaya Jasa Tes Kehamilan bagi penerbang wanita Orang/ Tahun Orang/ Tahun Orang/ Tahun 2.130.000 385.000 35.000

B. BIAYA KEGIATAN PEMBENTUKAN/PELATIHAN DAN PENINGKATAN

KAPASITAS PERSONEL PENERBANGAN (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI)

(dalam rupiah)

NO. URAIAN SATUAN BIAYA

1 2 3 4

1. Honor Pelatih/Instruktur OJ 750.000

(9)
(10)
(11)

Referensi

Dokumen terkait

(2014) dilakukan di Departemen Fisioterapi ISIC (Institute of Rehabilitation Science), dengan subyek penelitian berjenis kelamin laki-laki 18-22 tahun berjumlah 50 orang,

Sebagai Provinsi yang bertumpu dan mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, pandemi Covid-19 mengakibatkan Bali menjadi daerah yang paling terdampak

nai di muka, maka akan mendapat potongan. Pembayaran kuliah dilakukan dengan angsuran setiap bulan. Hal ini dilakukan untuk memberikan ke- mudahan kepada pengguna

Di Indoesia maupun di negara asalnya punk dikategorikan sebagai bentuk wujud sebuah subkultur yang dimana subkultur memiliki nilai-nilai esensi yang

Untuk meningkatkan kegairahan bekerja dan menjamin hari tua diselenggarakan usaha peningkatan kesejahteraan pegawai. Peningkatan kesejahteraan tersebut harus diusahakan

 Dalam mendukung peningkatan sistem manajemen kinerja, sejak tahun 2017, telah diterapkan sistem aplikasi pemantauan dan penilaian kinerja berbasis IT

Kebijakan mutu akademik sekolah dalam rangka implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008 yang didalamnya diuraikan tentang kebijakan mutu akademik antara lain : (1) SMK Negeri

Buatlah aplikasi mobile yang dapat membaca beberapa file (dalam hal ini help.txt dan pesan.txt) dalam satu aplikasi yang mana apabila salah satu menu tersebut dipilih untuk