• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

15

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan.

Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan

3.1. Mekanik

Pada bagian mekanik ini dimulai dengan tuas yang ditarik oleh pemakai yang akan menarik dan menggerakkan gear-gear dimana torsi dikuatkan secara mekanis dengan susunan gear yang akan menentukan kecepatan putar generator. Gambar 3.2 menunjukkan perancangan mekanik, dan Gambar 3.2 menunjukkan realisasi mekanik.

(2)

16

Gambar 3.2. Perancangan Mekanik

Mekanik memiliki dimensi panjang 200 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 200 cm. Dimensi mekanik ini sekaligus menjadi dimensi keseluruhan alat.

Gambar 3.3. Realisasi Mekanik

Pada saat proses penarikan, dengan menggunakan persamaan 2.4, energi potensial yang dihasilkan alat ini adalah

(3.1)

(3)

17 Dimana : m = Massa beban rata-rata (Kg) g = Gravitasi Bumi (m/det2) h = Tinggi tarikan (meter)

Pada saat pemakain melakukan proses penarikan, rantai akan memutar tuas cakram yang ditunjukkan oleh Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Gear Pegas

Dengan melakukan pendekatan, dapat diketahui besarnya energi kinetik pada gear akibat energi potensial yang dihasilkan ketika tuas mulai ditarik. Ilustrasi pada cakram ditunjukkan oleh Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Ilustrasi pada Gear Pegas

Variabel R merupakan jari-jari cakram, yaitu 7,5 cm. Sedangkan S merupakan jarak tempuh tuas akibat tarikan dari tuas di mana terukur 50 cm. Dengan persamaan 2.5 maka akan diperoleh

ϴ = s / r

(3.3)

(4)

18

Bila satu tarikan untuk menghasilkan nilai s membutuhkan waktu rata-rata 1 detik, sebab tiap tarikan pemakai berbeda-beda, maka kecepatan sudut rata-rata dengan menggunakan persamaan 2.6 adalah

(3.5)

(3.6)

Dimana 1 rpm = 0,1047 rad/detik, maka

(3.7) Dengan menggunakan rumus perbandingan roda gigi 2.9

(3.8)

(3.9)

(3.10)

(3.11) Dengan rasio 1 : 5,88 kali, tuas mengalami kesulitan ketika ditarik untuk memutar gir pegas yang menuju girboks. Maka dari itu diganti dengan gir yang lebih kecil, sehingga realisasi percepatan girboks adalah

(3.12)

(3.13)

(3.14)

(5)

19

Dengan demikian kecepatan akhir setelah girboks adalah ɷakhir = ɷrat GR

ɷakhir = 6,67 4,41 (3.16)

ɷakhir = 29,4 rad/detik (3.17)

Berdasarkan persamaan 2.8, dapat dihitung energi kinetik dari mekanik ini sebagai berikut

Ek = ½ (½ m r2) ω2

Ek = ½ (½ 5 0,22) 29,42 (3.18)

Ek = 43,2 Joule (3.19)

Dengan mengetahui nilai energi potensial dan kinetik dari mekanik maka efisiensi mekanik adalah

(3.20)

(3.21) (3.22) Dari perhitungan 3.22 didapati bahwa efisiensi mekanik yang dirancang adalah adalah 29,3%

3.2. Generator

Generator yang akan dibuat pada tugas akhir ini merupakan generator AC, dimana kumparan tempat terbentuknya GGL merupakan bagian yang diam (stator) dengan magnet yang bergerak (rotor). Magnet yang digunakan merupakan magnet Neodymium dengan ketebalan 3 mm dan diameternya 2,5 cm. Magnet ini disusun pada rotor untuk memenuhi ruangan di tengah kumparan. Realisasi generator ditunjukkan oleh Gambar 3.6(a) dan 3.6(b).

(6)

20 (a)

(b)

Gambar 3.6(a). Rotor dan Stator 3.6(b). Realisasi Generator

Stator pada generator ini menggunakan lilitan tembaga dengan diameter 0,25mm. Diameter penampang kumparan adalah 3,2 cm sehingga luas tiap penampang 8 cm2, terdiri dari 12 buah kumparan, tiap kumparan 1.500 buah lilitan. Nilai densitas flux magnetik 0,46 Tesla. Kecepatan rotor dari perhitungan 3.17 adalah 20 rad/detik. Dengan persamaan 2.10 akan didapatkan

Ɛ = N B A ɷ Ɛ= 1.500 0,46 (12 8 10-4

) 29,4 (3.23)

(7)

21 3.3. Konverter

Modul konverter ini berisi rangkaian-rangkaian yang akan digunakan untuk mengolah keluaran generator agar dapat dipakai untuk proses penyimpanan energi. Ada 2 bagian konversi dalam modul ini, yang pertama konversi dari tegangan AC menjadi DC dan konversi tegangan DC menjadi DC. Bagian konverter ini ditunjukkan oleh blok diagram dalam Gambar 3.7.

Konverter AC - DC Konverter DC - DC Konverter Penaik Tegangan (Boost Converter) Rangkaian Pemilih Konverter Penurun Tegangan (Buck Converter) (a) (b)

Gambar 3.7(a). Blok Diagram Konverter 3.7(b). Realisasi Konverter

3.3.1. Konverter AC - DC

Rangkaian ini dimaksudkan untuk mengubah keluaran generator yang berupa tegangan AC menjadi tegangan DC. Komponen utama dalam rangkaian ini adalah transfomator dan dioda schottky yang disusun menjadi penyearah gelombang penuh sistem jembatan. Penyusunan rangkaian ditunjukkan oleh Gambar 3.8.

T1 + C1 100uF DC-DC Co D4 D3 1kHz Generat -300/300V D2 D1

Gambar 3.8. Penyearah Jembatan Penuh

Tegangan yang dihasilkan oleh generator adalah sekitar 100 sampai 220 atau 300 sampai 600 . Oleh karena itu, dibutuhkan transformator step down untuk

(8)

22

menurunkan tegangan menjadi sekitar 12 volt, sebab untuk buck converter membutuhkan tegangan DC masukan antara 12 volt sampai 30 volt . Dengan perhitungan tegangan generator yang dihasilkan adalah 202 maka dengan menggunakan persamaan transformator akan didapatkan tegangan outputnya[14].

(3.25)

(3.26)

(3.27)

Tegangan Primer 110 volt Tegangan Sekunder 12 volt Lilitan Primer

Lilitan Sekunder

Dari persamaan 3.27 maka dapat diketahui tegangan outputnya adalah

(3.28)

(3.29)

(3.30)

atau 30 dengan menggunakan persamaan 2.13 dan VF

adalah tegangan buka dioda schotky [15] maka tegangan DC yang dihasilkan adalah Vdc = 0,636 (VP – 2VF)

Vdc = = 0,636 (30 – 2 x 0,5) (3.31)

(9)

23 3.3.2. Konverter DC – DC

3.3.2.1. Rangkaian Pemilih

Keluaran generator yang sudah disearahkan tetap mengalami fluktuasi, sehingga ada kemungkinan daya yang terbuang ketika tegangan keluaran generator lebih besar atau lebih kecil dari tegangan pengisian aki. Rangkaian ini yang berfungsi untuk memilihkan secara otomatis apakah tegangan masukan perlu dinaikkan atau diturunkan untuk mencapai tegangan pengisian aki. Skema rangkaian pemilih ini di tunjukkan oleh Gambar 3.9.

Gambar 3.9. Skema Rangkaian Pemilih

Dalam rangkaian ini, zener dimanfaatkan sebagai regulator rangkaian komparator dengan membuatnya bekerja pada daerah breakdown voltage. Arus minimum yang dibutuhkan zener untuk bekerja dipenuhi oleh nilai Rs. Rangkaian zener ditunjukkan oleh Gambar 3.10. Zener1 MMSZ6V2T1 +V VAKI1 13.2 - 10.2 v Rs1 1K

(10)

24 Perhitungan nilai Rs ditunnjukkan sebagai berikut.

(3.33)

Dengan Izmin=0,25mA tanpa beban dan asumsi arus yang diinginkan 4mA, maka nilai Rs minimum adalah

(3.34)

(3.35)

Nilai Rs yang harus dipasang adalah 1Kohm.

Pada komparator, yang dibandingkan adalah tegangan masuk dengan refrensi dengan skala 1:3. Pada tegangan refrensi diberikan nilai 4,6 V yang merupakan 1/3 dari tegangan pengisian aki yaitu 13,8 V. Tegangan masukan dibuat 1/3 dari nilai aslinya dengan devider tegangan seperti pada Gambar 3.12.

Ketika tegangan masukan lebih kecil dari tegangan refrensi maka komparator akan menghasilkan nilai keluaran negatif yang tersambung dengan ground. Keluaran bernilai low ini akan membuat transistor cut-off sehingga relay tidak aktif. Pada saat relay tidak aktif maka pin COM(common) pada relay terhubung pada pin NC(Normally Closed). Pin NC yang terhubung dengan rangkaian penaik tegangan, membuat tegangan DC menuju kepada rangkaian penaik tegangan yang diwakili oleh label LM 2577 dalam gambar 3.12 untuk diolah lebih lanjut.

Sebaliknya ketika tegangan masukan lebih besar dari tegangan refrensi maka komparator akan menghasilkan nilai keluaran positif yang tersambung dengan zener. Keluaran bernilai high ini akan membuat transistor saturasi sehingga relay menjadi aktif. Pada saat relay aktif maka pin COM pada relay terhubung pada pin NO(Normally Open). Pin NO yang terhubung dengan rangkaian penurun tegangan, membuat tegangan DC menuju kepada rangkaian penurun tegangan yang diwakili oleh label LM 2576 dalam gambar 3.12 untuk diolah lebih lanjut.

3.3.2.2. Konverter Penaik Tegangan

Konverter penaik tegangan (boost converter) dalam perancangan ini menggunakan IC LM2577-Adj[16]. Konverter ini berfungsi untuk menaikkan tegangan ketika tegangan

(11)

25

keluaran generator berada di bawah tegangan refrensi. Rangkaian penaik tegangan yang telah dibuat ditunjukkan oleh Gambar 3.11 berikut.

Gambar 3.11. Rangkaian Penaik Tegangan[16]

Arus maksimum keluaran IC ini dapat dihitung dengan persamaan 2.14 ILOAD(max) ≤

ILOAD(max) ≤ (3.36)

ILOAD(max) ≤ 0,53 A (3.37)

Nilai maksimum duty cycle dapat dihitung dengan persamaan 2.15 VF adalah bernilai 0,5 volt yaitu, tegangan dioda schotky.[15]

D(max) =

D(max) = (3.38)

D(max) = 0,79 (3.39)

Nilai minimum induktor untuk kestabilan regulasi dengan persamaan 2.16

E ∙ T =

E ∙ T = (3.40)

(12)

26

Kemudian mencari nilai melalui persamaan 2.17

(3.42)

(3.43) Dengan melihat grafik pada gambar 2.8 maka didapatkan nilai induktor adalah 68 uH.

Gambar 3.12. Pencarian Nilai Induktor Menggunakan RLCmeter

Nilai Rc dan Cc yang terhubung dengan pin 1, dapat dihitung dengan persamaan

2.18 dan 2.20 sebagai berikut

Rc ≤

Rc ≤ (3.44)

Rc ≤ 6.179 Ohm (3.45)

Resistor yang digunakan adalah 5.600 Ohm, dengan menggunakan persamaan 2.19 Cc ≥

(13)

27

Cc ≥ (3.46)

Cc ≥ 80,6 nF (3.47)

Nilai Cout berdasarkan persamaan 2.20 dan 2.21 berikut Cout ≥ Cout ≥ (3.48) Cout ≥ 794 uF (3.49) Dan Cout ≥ Cout ≥ (3.50) Cout ≥ 442 uF (3.51)

Dalam datasheet nilai kapasitas minimum yang diambil adalah yang lebih besar yaitu 794 uF. Tegangan keluaran dari IC ini dapat dihitung dengan persamaan 2.22 berikut

Vout = Vref (1 + )

Vout = 1.23V (1 + 20440/2000) (3.52)

Vout = 13,8 Volt (3.53)

3.3.2.3. Konverter Penurun Tegangan

Konverter penurun tegangan (buck converter) dalam perancangan ini menggunakan IC LM2576-Adj[17] . Konverter ini berfungsi untuk menurunkan tegangan ketika tegangan keluaran generator berada di atas tegangan referensi yaitu tegangan akumulator. Rangkaian penurun tegangan yang telah dibuat ditunjukkan oleh Gambar 3.12 berikut.

(14)

28

Gambar 3.13. Rangkaian Penurun Tegangan[17] Tegangan keluaran pada IC ini didapat dari persamaan 2.23 berikut

Vout = Vref (1 + )

Vout = 1,23 (1+ 20440 / 2000) (3.54)

Vout = 13,8 Volt (3.55)

Untuk nilai minimum induktor dapat dicari dengan persamaan 2.25 berikut

E ∙ T = (30 – 13,8) (3.56)

E ∙ T = 143,3 Vus (3.57)

Dengan arus maksimum 1,5 A, maka nilai minimum induktor berdasarkan grafik pada gambar 2.1 adalah 330 uH.

Nilai minimum dari kapasitor keluaran didapat dari persamaan 2.26 berikut

Cout ≥ 13300 (3.58)

(15)

29 3.4. Penyimpanan Energi

Energi listrik yang telah melalui modul konverter telah siap untuk disimpan ke dalam akumulator. Akumulator yang di pilih merupakan akumulator (aki) kering 12V 5,5Ah seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.13.

Gambar 3.14. Akumulator Kering

Untuk mengisi akumulator diserikan dengan 2 dioda untuk mencegah adanya tegangan balik dari akumulator yang masuk ke dalam rangkaian penaik maupun penurun tegangan.

Gambar 3.15. Skema Penyimpanan Energi Dengan aki 12V 5,5Ah maka energi total aki ketika penuh adalah.

E aki = 12 V 5,5 Ah (3.60)

E aki = 66 Wh (3.61)

3.5. Penerangan

Dengan asumsi aki dalam kondisi penuh(3.61), maka lamanya lampu dapat menyala adalah Waktu lampu = E aki / P lampu (3.62)

Waktu lampu = 66 / 2,5 (3.63)

(16)

30

Lampu yang digunakan merupakan lampu led 12V dengan daya 2,5 watt,ditunjukkan dengan Gambar 3.19 berikut

Gambar 3.16. Lampu LED 2,5 Watt

3.6. Pemandu Otomatis

Pemandu otomatis ini terintegrasi dalam sebuah board yang berukuran cm x cm x cm yang terdiri atas mikrokontroler, LCD, keypad, sensor RPMmeter, sensor photodiode, pengatur brightness LCD, dan pengatur buzzer sebagai pengingat.

Gambar 3.17. Keseluruhan Bagian Mikrokontroler

3.6.1. Mikrokontroler

Pada tugas akhir ini mikrokontroler digunakan sebagai pemandu otomatis dalam melakukan aktivitas fitness pada pusat kebugaran. Dalam aktivitasnya pada satu alat fitness dilakukan olahraga 3 sampai 4 set. Pada tiap set-nya terdapat diperlebar menjadi 8-16 tarikan dari 10 tarikan.[3] Selain itu, setiap senggang set terdapat waktu istirahat 1-2 menit.[5]

(17)

31

diperlukan pemandu otomatis yang mengingatkan setiap gerakan repetisi, set dan timer waktu istirahat. Untuk pendeteksi jumlah set yang sudah dilakukan oleh pemakai dibantu menggunakan sensor photodiode dan LED infrared. Semua pengaturan, perhitungan dan timer akan di tampilkan pada layar LCD. Kemudian untuk penghematan energi, layar dibuat otomatis mati, dan ketika ditekan satu tombol khusus, maka LCD akan terang untuk beberapa saat. Berikut adalah flowchart mikrokontroler.

Gambar 3.18. Flowchart Software Mikrokontroler

Alat mikrokontroler ini juga digunakan untuk menghitung kalori yang dikeluarkan pada saat berolahraga. Perhitungan kalorinya adalah perkalian dari beban, konstanta gravitasi, jarak pengangkatan beban, jumlah set dan gerakan. Kemudian hasilnya adalah dalam satuan joule, dikonversi ke dalam satuan kalori.

Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Mega2560 yang terdiri dari 54 input dan output digital, 16 port analog (ADC), bekerja di tegangan 5 volt, tegangan masukan 7-12 volt. [16] Yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini yaitu 1 input analog, 8

(18)

32

input untuk keypad, 6 input untuk LCD, 2 input untuk dan 2 output untuk relay dan transistor.

Gambar 3.19. Arduino Mega2560

Tabel 3.1. Fungsi Setiap Port

PORT Fungsi

PORT 2 Input dari Infrared LED RPMmeter

PORT 5 Output sakelar Buzzer

PORT 6 Output sakelar kecerahan LCD

PORT 7-12 Output LCD

PORT 13 Input dari Phototransistor RPMmeter

PORT 23,25,27,29,31,35,37,39 Input dari Scanning Keypad PORT A15 Input analog, input dari Photodiode

(19)

33 3.6.2. Sensor RPMmeter

Gambar 3.21. Sensor RPM Meter

Sensor RPMmeter digunakan untuk menghitung jumlah putaran generator tiap menitnya. Tujuannya adalah untuk menghitung efisiensi mekanik maupun menghitung tegangan dan daya yang dapat dihasilkan generator. Q1 merupakan phototransistor yang akan menerima rangsangan sinar infra merah dari LED.[17] Sinar tersebut akan terhalang oleh bagian dari generator yang berputar dengan kecepatan sudut tertentu.

Microcon Microcon VCC D1 LED0 Q1 R1 1k

Gambar 3.22. Rangkaian Sensor RPM Meter

3.6.3. Sensor Photodiode

Gambar 3.23. Sensor Photodiode

Sensor photodiode digunakan untuk menghitung jumlah repetisi. Setiap gerakan tarikan pemakai akan dihitung. Tuas yang ditarik akan mengangkat kertas hitam yang akan

(20)

34

menutupi LED infra merah dan photodiode, dan nilai hambatan photodiode akan berubah, dan memberikan informasinya ke mikrokontroler.

Microcon +V VCC 5V D2 LED0 D1 R2 100 10kR1

Gambar 3.24. Rangkaian Sensor Photodiode 3.6.4. LCD

LCD yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah LCD Crystal 16 x 2 karakter. Digunakan ukuran ini dengan maksud untuk memperkecil daya. Pencahayaan LCD dinyalakan pada saat memasukkan nilai set, repetisi, dan waktu istirahat, kemudian LCD pencahayaannya dipadamkan. Pemakai dapat mengaktifkan pencahayaan dengan cara menekan tombol pengaktifannya, dan LCD akan menyala selama 3 detik.

Gambar 3.25. LCD karakter 16 x 2

Terdapat rangkaian yang digunakan untuk menghemat daya tersebut dengan mengatur pencahayaannya pada gambar 3.25.

(21)

35 LCD + C2 33uF R1 10k +V VCC 5V S1 Q1 BC108BP

Gambar 3.26. Rangkaian Pengatur Pencahayaan LCD

3.6.5. Keypad

Keypad yang digunakan adalah keypad 16 tombol. Terdapat 10 tombol angka dari 0 sampai 9, tombol start, backspace, reset, dan enter dijelaskan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Fungsi Tombol Keypad

Tombol Fungsi

0-9 Input nilai angka

A : Start Untuk mulai dari mode sleep (menu awal) B : Backspace Menghapus angka

C : Reset Kembali ke menu awal

# : Enter Menuju menu berikutnya

Gambar

Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan.
Gambar 3.2. Perancangan  Mekanik
Gambar 3.4. Gear Pegas
Gambar 3.6(a). Rotor dan Stator 3.6(b). Realisasi Generator
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 1.1 Daftar nilai siswa kelas VIII MTS NW Montong sapah semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dari tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa nilai rata- rata

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan anak dalam mengenal perbedaan berdasarkan ukuran masih terlihat kesulitan dalam membedakan bentuk benda yang berukuran

Apakah tindakan bom bunuh diri dengan sasaran orang-orang sipil merupakan bagian dari jihad ?.. Saya berpendapat bahwa tindakan bom bunuh diri dengan sasaran orang- orang

88 Analisis dari penerapan efisiensi penggunaan lahan pada area site perancangan untuk dapat memaksimalkan area resapan air hujan adalah dengan penerapan zonasi kawasan tapak

Variabilitas jenis ini biasanya berasal dari penyebab-penyebab berikut ini: mesin produksi yang disetting secara tidak tepat, kesalahan operator, bahan baku yang cacat

hasil mengalah, menyerah, panenan, gandum, pemilihan, sukses, keberhasilan, karya, mengakibatkan, menghasilkan, kali, panen, produksi, hasil, pertanian hewan hewani,

Sensitisasi Bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit R20/21/22 - Berbahaya jika terhirup, kontak dengan kulit dan tertelan.. R36/37/38 - Mengiritasi mata, sistem pernapasan

Bimbingan karir anak berkebutuhan khusus di Sekolah dasar dimaknai sebagai sebuah usaha untuk mengarahkan anak berkebutuhan khusus untuk dapat memahami potensi dirinya,