• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKILAS TENTANG PULPO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKILAS TENTANG PULPO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

SEKILAS TENTANG PULPO

BAB I

SEKILAS TENTANG PULPO

Dengan terus berkembangnya Teknologi Informasi saat ini, diperlukan solusi untuk mengelola dan memantau dari perangkat dan infrastruktur TI. Pulpo bisa menjadi salah satu pilihan dari kebutuhan solusi tersebut. Dengan single console dan berbasis Web sehingga mudah diaplikasikan.

Kekuatan dari Pulpo dapat dilihat dari kemampuan sistem untuk melakukan pendataan dan mengkonfigurasi database. Pulpo mampu membuat database berdasarkan perangkat dan infrastruktur yang ditemukan oleh sistem berupa server, network dan perangkat lainnya. Hasil dari konfigurasi tersebut menyajikan data inventarisasi dari

server, perangkat jaringan dan aplikasi perangkat lunak, bahkan sampai data dengan

tingkat yang lebih rinci, (interfaces, services and process, dan software terpasang) Sekali Pulpo menemukan perangkat dalam infrastruktur TI, secara otomatis akan memonitor kondisi kinerja dari tiap perangkat tersebut. Juga menyediakan fitur manajemen kejadian dan kesalahan yang mengikat didalam database konfigurasi. Fitur-fitur tersebut akan membantu dalam menangani kesalahan yang terjadi, karena dilengkapi dengan beberapa catatan pemberitahuan, peringatan, eskalasi dan informasi perbaikan yang dapat dilakukan.

1.1. High-Level View

Menggunakan teknologi agent-less, Pulpo akan memonitor infrastruktur TI secara menyeluruh, meliputi perangkat jaringan, Server, HVAC dan sumber listrik, dan bahkan aplikasi. Sistem akan bekerja meliputi tugas-tugas berikut :

Discovery dan configuration,

Performance dan availability,

Fault dan event management,

Alerting dan remediation,

(2)

2

SEKILAS TENTANG PULPO

Pulpo menyatukan semua area ini menjadi sistem tunggal dengan user interface web yang modern dan interaktif.

Gambar 1.1 High-Level View 1.1.1. 10 Kunci Pulpo

Pulpo dibangun berdasarkan sejumlah gagasan utama yang merupakan inti, antara lain:

Modelling

Modelling atau pemodelan memungkinkan sistem mengetahui infrastruktur

mana yang sedang bekerja. Pulpo dapat menentukan bagaimana memonitor dan mengelola infrastruktur yang ada dalam lingkungan TI. Inti dari pemodelan adalah memberi penjelasan informasi dasar dari setiap sistem operasi dan hardware dari perangkat tersebut. Model tersebut merupakan

based dan dapat dengan mudah dikembangkan menjadi object-inheritance.

Discovery

Pulpo menggunakan proses discovery untuk mengisi model dari hasil pemodelan. Selama proses discovery ini, sistem akan mengakses perangkat yang telah terpantau dan menanyakan informasi yang dibutuhkan secara rinci, meliputi: komponen, integrasi jaringan dan dependensinya.

(3)

3

SEKILAS TENTANG PULPO

Normalization

Dikarenakan Pulpo mengumpulkan informasi dari platform dan protokol yang berbeda, sehingga jumlah dan format informasi menjadi beragam. Sebagai contoh informasi file system yang diperoleh dari server Linux, berbeda dengan informasi serupa yang diperoleh dari server Windows. Pulpo membuat standarisasi data, sehingga dapat membuat perbandingan dari data yang terkumpul dari metode dan sistem yang berbeda.

Agentless Data Collection

Untuk mengumpulkan data, Pulpo menerapkan agent-less data collection atau pengumpulan data tanpa menggunakan agen. Komunikasi dilakukan dengan sebuah perangkat dengan salah satu dari beberapa protokol ( meliputi : SNMP, SSH, Telnet, dan WMI ). Hal ini akan meminimalkan dampak pada sistem monitoring.

Full IT Infrasructure

Tidak seperti tool yang lain, sistem ini secara inklusif akan menyatukan seluruh infrastruktur TI, sehingga dapat menghindari mengakses multiple

tool.

Configuration Inheritance

Pulpo menggunakan konsep konfigurasi berupa inheritance in

object-oriented languages. Semua parameter konfigurasi utama (dikenal sebagai

zProperty) dan monitoring langsung, menggunakan metode inheritance untuk menjelaskan bagaimana suatu device dimonitor.

Cross-Platform Monitoring

Pulpo mampu memonitor performance dan availability dari berbagai jenis sistem operasi (Linux, Unix, Windows), SNMP-enabled network device (seperti CISCO), dan berbagai macam software aplikasi (WebLogic dan VMware).

Scale

Pulpo mampu mengelola device dengan jumlah besar dalam sever tunggal. Juga memungkinkan untuk mengatur sistem yang lebih besar, mendistribusikan sistem dengan menggunakan skala horizontal untuk kolektor-kolektornya.

(4)

4

SEKILAS TENTANG PULPO

Extensibility

Dengan sistem extension mechanism, ZenPack dapat melakukan penambahan dengan cepat dan menyesuaikan dengan lingkungan infrastruktur TI.

1.2. Arsitektur dan Teknologi

Berikut ini adalah diagram arsitektur sistem.

Gambar 1.2 Diagram Arsitektur Pulpo adalah sistem berjenjang yang terdiri dari empat bagian utama:

User layer,

Data layer,

Processing layer,

Collection layer.

1.2.1. User Layer

Dibangun dalam lingkungan aplikasi Web Zope, user layer dimanifestasikan sebagai

portal Web. Dengan menggunakan JavaScript libraries, Mochi Kit, YUI, dan ExtJS, untuk

menyediakan pengalaman aplikasi yang lengkap.

Melalui user interface, dapat mengakses dan mengelola komponen dan fitur utama. Dari sini kita bisa:

(5)

5

SEKILAS TENTANG PULPO

Melihat status Sistem secara luas, menggunakan Dashboard.

Bekerja dengan device, network, dan system

Monitor dan merespon event yang tampil.

Manage user.

Membuat dan menjalankan report.

User layer berinteraksi dengan data layer kemudian menterjemahkan informasi dan

menampilkannya dalam bentuk user interface. 1.2.2. Data Layer

Konfigurasi dan pengumpulan informasi disimpan dalam data layer, yang tersimpan dalam tiga database yang terpisah:

ZenRRD - Memanfaatkan RRDtool, untuk menyimpan time-series performance

data. Karena file RRD disimpan di dalam media penyimpanan lokal, untuk setiap

kolektor, sehingga tidak ada hambatan pada saat penulisan data ke dalam

database.

 ZenModel - Berfungsi sebagai model konfigurasi inti, yang terdiri dari perangkat, komponen, kelompok, dan lokasi. Model ini menangani data perangkat di ZEO

back-end object database.

ZenEvents - Menyimpan data event ke dalam database MySQL. 1.2.3. Process Layer

Proccess layer bertugas mengelola komunikasi antara pengumpulan data dan data layer.

Hal ini juga akan menjalankan back-end, seraca periodik, serta pekerjaan yang diprakarsai oleh pengguna (ZenActions dan ZenJobs). Layer proses memanfaatkan

Twisted PB (sistem RPC dua-arah) untuk berkomunikasi.

1.2.4. Collection Layer

Collection layer data terdiri dari layanan yang mengumpulkan dan menyimpan data ke

dalam data layer. Layanan ini disediakan oleh berbagai daemon yang melakukan pemodelan, pemantauan, dan fungsi manajemen event.

Sistem pemodelan menggunakan SNMP, SSH, dan WMI untuk mengumpulkan informasi dari mesin remote. Informasi mentah akan dimasukkan ke sebuah sistem

plugin (plugin pemodelan) yang akan menyesuaikan data menjadi format yang sesuai

(6)

6

SEKILAS TENTANG PULPO

Proses monitoring (pemantauan) akan melacak ketersediaan dan kinerja infrastruktur TI, dengan menggunakan beberapa protokol. Informasi kinerja infrastruktur TI akan disimpan dalam file RRD di media penyimpanan lokal, sehingga memungkinkan fungsi pengumpulan data dapat menyebar ke seluruh mesin kolektor data. Status informasi, seperti kegagalan ping dan pengumpulan data yang melanggar prosedur, akan dikembalikan ke sistem pengelola kejadian (pengumpulan data), melalui ZenHub. 1.3. Monitoring Approach

Pulpo menggunakan pendekatan model-driven pada saat monitoring, yaitu menggabungkan model pencarian sehingga memungkinkan dilakukan monitoring secara otomatis. Strategi ini akan mengurangi beban pemeliharaan sistem dan jika ada penambahan perangkat dan aplikasi baru secara otomatis akan termonitor.

Gambar 1.3 Workflow: Model-Driven Monitoring

Seperti ditunjukkan dalam ilustrasi sebelumnya, monitoring dengan model-driven, dimulai dengan pencarian perangkat dan aplikasi secara otomatis, dilanjutkan dengan konfigurasi baru dimulai monitoring sebagai sistem yang sudah berjalan.

Pendekatan pemantauan model-driven ditunjukkan oleh file system monitoring berikut ini: 1.3.1. File System Monitoring

Sistem dikonfigurasi dengan menggunakan konfigurasi standar, dan pemanfaatan file

system dibatasi pada angka 90%. Setiap kali ditemukan file system, nilai ambang batas

(7)

7

SEKILAS TENTANG PULPO

Gambar 1.4 Monitored File System (Threshold Exceeded)

Gambar di atas menunjukkan hasil dari monitoring, dengan menggunakan konfigurasi standar. Grafik menunjukkan bahwa ambang batas 90% telah dilampaui beberapa kali. Karena data dalam model dinormalisasi, sehingga ambang batas tersebut akan mengabaikan mekanisme pengumpulan data dari (SNMP, SSH, dan WMI).

Bagaimana cara memodifikasi konfigurasi monitoring dapat dipelajari pada bab yang berjudul “Properti dan Template”.

1.4. Terminology

Anda harus memahami, istilah-istilah berikut ini ketika akan menggunakan sistem Pulpo ini.

Daftar Istilah

Alert (peringatan)

Email dan Halaman yang dikirim yang berisi informasi hasil kejadian atau pemantuan. Data point

Data yang dikembalikan dari sumber data. Dalam banyak kasus, hanya ada data point untuk satu data source (seperti dalam SNMP), tetapi mungkin juga ada banyak data point untuk satu data source.

Data Source

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi monitoring. Contoh sumber data termasuk OIDs SNMP, perintah SSH.

(8)

8

SEKILAS TENTANG PULPO

Device (perangkat)

Merupakan obyek utama monitoring. Umumnya, perangkat adalah kombinasi perangkat keras dan sistem operasi.

Device class

Sebuah pengatur tipe kusus, yang mengatur sistem bagaimana memodelkan dan memonitor device.

Device component

Objek yang terdapat dalam di sebuah device, komponen termasuk interface, proses OS,

file system, CPU dan hard drive.

Discovery (penemuan)

Proses dimana Pulpo mengumpulkan informasi secara rinci dari perangkat yang ada dalam infrastruktur TI. Hasil pencarian tersebut akan digunakan untuk mengisi model

data.

Event

Merupakan wujud dari kejadian penting yang terjadi dalam sistem, event tersebut akan dicatat secara internal (seperti ambang batas yang terlampaui) dan secara eksternal (seperti pesan syslog atau SNMP trap).

Events class

Merupakan sistem kategorisasi, yang digunakan untuk mengelola pengaturan event. Events rules

Mengontrol bagaimana suatu kejadian (hasil monitoring) dimanipulasi pada saat memasuki sistem misalnya, mengubah tingkat severity bila terjadi kerusakan pada perangkat dan sistem. zProperties berperan untuk mengkonfigurasi pengaturan dalam penanganan masalah tersebut.

Graph

(9)

9

SEKILAS TENTANG PULPO

Managed resource

Server, jaringan, mesin virtual dan perangkat lainnya termasuk dalam infrastruktur TI

yang menjadi objek monitoring. Model

Merupakan representasi dari infrastruktur TI. Model ini memberitahu sistem untuk mengetahui objek monitoring dan bagaimana memonitornya.

Monitoring template

Penjelasan tentang apa yang harus dimonitor pada tiap perangkat atau komponennya.

Monitoring template terdiri dari empat elemen utama: data source, data point,

threshold, dan graph.

Organizer

Merupakan sistem hirarki yang digunakan untuk menjelaskan lokasi dan grup. Resource component

Merupakan interface, layanan dan proses, dan software yang terpasang dalam lingkungan TI.

Threshold

Merupakan nilai ambang batas dari data point yang ditampilkan. zProperty

Merupakan kententuan konfigurasi pada perangkat sebagai objek menitoring. zProperty mengontrol sebagian besar proses dan bagaimana monitoring dijalankan oleh sistem.

Gambar

Gambar 1.1 High-Level View  1.1.1.  10 Kunci Pulpo
Gambar 1.2  Diagram Arsitektur  Pulpo adalah sistem berjenjang yang terdiri dari empat bagian utama:
Gambar 1.4 Monitored File System (Threshold Exceeded)

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengambilan sampel petani yang dijadikan responden untuk analisis usahatani pada penelitian ini ditetapkan dengan cara stratified sampling yang didasarkan

Dalam pemecahan masalah yang telah di jelaskan pada sub bab sebelumnya, diperlukan sebuah media informasi mengenai berbagai motif ragam hias dan makna motif songket

Menurunnya tingkat pengangguran di indonesia memberikan peluang investor asing dan dalam negeri untuk menilai Indonesia dalam kategori stabil., selain hal tersebut, pihak asing

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “PENGARUH KEMANDIRIAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKHLAQ KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 TAMANSARI

Pada pengerjaan skripsi dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Antibiotik Menggunakan Algoritma Analytical Hierarchy Process dan Weighted Product, penulis

Dengan demikian, berdasarkan fenomena dan research gap tersebut penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian ini pada industri jasa salon dan SPA di Kota Pekanbaru, Riau

Jalghūm mencoba menemukan keselarasan urutan surat dan jumlah surat misalnya dengan: 1) menderet semua bilangan dari 1 sampai dengan 114, mengelompokkannya menjadi dua

disampaikan guru sehingga.. 6 sebagian siswa dalam keadaan kebingungan. c) Siswa kurang aktif untuk bertanya kepada guru. Pada proses pembelajaran siswa cenderung diam