PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN STATUS
AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris pada PerusahaanManufakturyangTerdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2017)
Skripsi Oleh:
RISHA NETTANIA BR TARIGAN (01031281520210)
AKUNTANSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untukMeraih Gelar Sarjana Ekonomi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2019
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“Janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada
Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur”
( Filipi 4 : 6 )
Ku Persembahkan Untuk :
Bapaku yang baik, Tuhan Yesus Kristus
Kedua Orang Tuaku, Johannis Tarigan &
Menawati Manihuruk
Keluargaku
Sahabat-sahabat Terbaikku
Organisasi yang Membesarkanku
Almamaterku
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat, kasih dan karuniaNya lah, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sebagaimana mestinya guna memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sriwijaya. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan Status Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2017)”. Adapun skripsi ini dibagi menjadi 5 bagian. Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi Penelian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, Bab V Kesimpulan dan Saran. Adapun data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan tahunan yang diterbitkan di website Bursa Efek Indonesia dan diolah dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution).
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta maaf apabila ada isi dari skripsi ini yang kurang berkenan atau apabila terdapat kesalahan. Penulis juga mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari para pembaca sekalian, agar di kemudian hari penulis dapat menyajikan yang lebih baik lagi. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya, dan penulis pada khususnya.
Indralaya, 23 Juli 2019
Risha Nettania Br Tarigan
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penuis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan penyertaanNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan Status Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2014-2017)” sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis, baik moril maupun materil dalam penulisan skripsi ini, antara lain:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat yang melimpah. 2. Bapak Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE, selaku Rektor Universitas Sriwijaya.
3. Bapak Prof. Dr. Taufik Marwaa, S.E.,M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya beserta jajaran.
4. Bapak Arista Hakiki, S.E., M.Acc., Ak.,CA, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
5. Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
6. Bapak Drs. H. Ubaidillah, M.M.,Ak.,CA.,CPA, Dosen Pembimbing Akademik Penulis, yang telah membimbing selama perkuliahan.
7. Bapak Drs. H. Harun Delamat, M.Si,Ak.,CA, selaku Dosen Pembiming I Skripsi, yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing serta memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi dari awal hingga akhir.
8. Bapak Aryanto,S.E.,M.T.I.,Ak, selaku Dosen Pembiming II Skripsi, yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing serta memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi dari awal hingga akhir.
9. Ibu Dra. Hj. Kencana Dewi, M.Sc,Ak, selaku Dosen Penguji dalam Ujian proposal yang telah memberikan saran maupun masukan yang membangun kepada penulis.
10. Bapak Ahmad Subeki, S.E.,M.M.,Ak.,CA, selaku Dosen Penguji dalam Ujian Komprehensif Skripsi, yang telah memberikan saran maupun masukan yang membangun kepada penulis.
11. Semua Bapak/Ibu Dosen yang memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
12. Seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Khususnya kepada kak Adi dan mba Novi.
13. Kedua Orangtuaku tercinta, Bapak Johanis Tarigan dan Ibu Menawati Manihuruk yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya sampai sekarang, terimakasih banyak.
14. Saudara dan saudariku yang tersayang, Ridho Metaria Br Tarigan, Yanita Yuristia Br Tarigan dan Kevin Efraim Tarigan yang memberikan bantuan materi, motivasi dan dukungan selama ini, dan yang selalu ada buatku, terimakasih.
15. Abangku, Zakharianta Ginting Manik yang selalu memberikan bantuan, dukungan ,motivasi,dan semangat dalam penyusunan skripsi ini, dan yang selalu ada buatku selama ini, terimakasih.
16. Teman-temanku anggota PONITA, anggota PO Neraca Kasih, anggota PERMATA GBKP, dan keluarga besar MAKASRI yang sering memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini, terimakasih.
17. Teman seperjuanganku, Santa Meilissa Panjaitan dan Theresiana Ayu Rosari Sitorus yang selalu memberikan bantuan dan motivasi untukku, terimakasih.
RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Risha Nettania Br Tarigan
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe, 4 Januari 1997
4. Agama : Kristen Protestan
5. Status : Mahasiswa
6. Nama Ayah : Johanis Tarigan
7. Nama Ibu : Menawati Manihuruk
8. Alamat Rumah : Desa Samura, Kec. Kabanjahe, Kab. Karo
9. No Hp : 082277324781
10. Alamat Email : Rishanettania308@gmail.com B. Pendidikan Formal
1. SD : SD SINT YOSEPH KABANJAHE
2. SMP : SMP NEGERI 1 KABANJAHE
3. SMA : SMA NEGERI 1 BERASTAGI
4. PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS SRIWIJAYA C. Pengalaman Organisasi :
1. Pengurus PO Neraca Kasih Fakultas Ekonomi UNSRI sebagai Komisi Ibadah Periode 2016/2017.
2. Anggota bidang kebendaharaan kepungurusan MAKASRI (Mahasiswa Karo Sriwijaya) Periode 2016/2017.
3. Pengurus PO Neraca Kasih Fakultas Ekonomi UNSRI sebagai Koordinator Periode 2017/2018.
4. Bendahara Umum MAKASRI (Mahasiswa Karo Sriwijaya) Periode 2017/2018.
5. Anggota Belisario (Paduan Suara Mahasiswa Unsri).
HALAMAN JUDUL………...i
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF………...ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI………iii
SURAT PERNYATAAN SKRIPSI INTEGRITAS KARYA ILMIAH……….iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………...v
KATA PENGANTAR………vi
UCAPAN TERIMAKASIH……….vii
SURAT PERNYATAAN ABSTRAK………...ix
ABSTRAK……….….x
ABSTRACK……….….xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……….….…xii
DAFTAR ISI………xiii DAFTAR TABEL………....xvi DAFTAR GAMBAR………..xvii DAFTAR LAMPIRAN………...xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1 1.2. Rumusan Masalah...9 1.3. Tujuan Penelitian...9 1.4. Manfaat Penelitian...9 1.5. Sistematika Penulisan...10
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN 2.1. Landasan Teori...12
2.1.1. Teori Agensi...12
2.1.2. Manajemen Laba...14
2.1.3. Good Corporate Governance...18
2.1.4. Komite Audit...20
2.1.5. Karakteristik Komite Audit...23
2.1.6. Status audit...24
2.2. Penelitian Terdahulu...25
2.3. Kerangka Teoritis...28
2.4. Pengembangan Hipotesis...29
2.4.1. Ukuran Komite Audit...29
2.4.2. Kompetensi Komite Audit...30
2.4.3. Jumlah Pertemuan Komite Audit...31
2.4.4. Kualitas Audit...31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian...32
3.2. Rancangan Penelitian...32
3.3. Jenis dan Sumber Data...………….. 32
xiii
3.4. Metode Pengumpulan Data...32
3.5. Populasi dan Sampel...33
3.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...34
3.6.1. Variabel Terikat (Dependent Variable)...34
3.6.2. Variabel Bebas (Independent Variable)...36
3.6.2.1. Ukuran Komite Audit...36
3.6.2.2. Kompetensi Komite Audit...36
3.6.2.3. Jumlah Pertemuan Komite Audit...37
3.6.2.4. Status Audit...38
3.7. Metode Analisis Data...38
3.7.1. Statistik Deskriptif...38
3.7.2. Uji Asumsi Klasik...39
3.7.2.1. Uji Normalitas...39
3.7.2.2. Uji Multikolenieritas...39
3.7.2.3. Uji Heteroskedastisitas...40
3.7.2.4. Uji Autokorelasi...41
3.7.3. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis...42
3.7.3.1. Analisis Regresi...42
3.7.3.2. Uji Hipotesis...43
3.7.3.2.1. Uji Statistik T...43
3.7.3.2.2. Uji Statistik F...43
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data...45
4.1.1. Statistik Deskriptif...45
4.1.2. Uji Asumsi Klasik...47
4.1.2.1. Uji Normalitas...47
4.1.2.2. Uji Multikolinearitas...48
4.1.2.3. Uji Autokorelasi...49
4.1.2.4. Uji Heterokedastisitas...50
1.1.3. Uji Hipotesis...51
4.1.3.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)...51
4.1.3.2. Uji Parameter Individual (Uji Statistik T)...52
4.2. Pembahasan...54
4.2.1. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Manajemen Laba....54
4.2.2. Pengaruh Kompetensi Komite Audit terhadap Manajemen Laba……. 55
4.2.3. Pengaruh Frekuensi Pertemuan Komite Audit terhadap Manajemen Laba 56 4.2.4. Pengaruh Status Audit terhadap Manajemen Laba...57
5.1. Kesimpulan...59 5.2. Keterbatasan...60 5.3. Saran...60 Daftar Pustaka...61 Lampiran………... 66 xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kasus Manajemen Laba di Indonesia………..……3
Table 1.2 Kasus Manajemen Laba di Luan Negeri……….…….4
Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel………...34
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif………....46
Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov……….…48
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas……….…49
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi………...…….50
Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas………...……51
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik F………...….52
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik T………53
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian……….……….28
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian……….64
Lampiran 2 Data Variabel Independensi Sampel Penelitian………...65
Lampiran 3 Tabel kerja variable Independen………....66
Lampiran 4 Hasil Statistik Deskriptif………67
Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik……….68
Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis……….69
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan menerbitkan saham untuk mendapat sejumlah modal dari investor. Investor membeli saham dengan tujuan mengharapkan keuntungan berupa deviden. Ketika akan melakukan investasi, investor harus memilih perusahaan yang kinerjanya baik sehingga diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Akan tetapi, investor terkendala masalah keterbatasan informasi dikarenakan hanya pihak manajemen atau orang dalam yang mengetahui kinerja perusahaan. Maka dari itu, Investor membutuhkan laporan keuangan untuk memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan dengan tujuan memberikan dasar untuk melakukan keputusan investasi.
Salah satu parameter penting dalam laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Laba merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja atas pertanggung-jawaban manajemen dalam mencapai tujuan operasi yang telah ditetapkan serta membantu pemilik untuk memperkirakan kemampuan perusahaan di masa yang akan datang.Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan kesejahteraan para pemegang saham, akan tetapi manajer juga mempunyai kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka sendiri. Oleh karena itu seringkali pihak manajemen melakukan tindakan untuk memodifikasi informasi laba untuk menghasilkan informasi sesuai dengan yang diinginkan untuk mencapai tujuan sendiri. Tindakan tersebut dikenal dengan istilah manajemen laba (earnings
management).
Lufita dan Suryani (2018) menyatakan bahwa manajemen laba adalah tindakan-tindakan manajer untuk menaikkan laba(income increasing) atau menurunkan laba(incomedecreasing) periode berjalan dari sebuah perusahaan yang dikelolanya tanpa menyebabkan kenaikan atau penurunan keuntungan ekonomi perusahaan jangka panjang. Manajemen laba dapat terjadi dengan cara penyusunan laporan keuangan yang menggunakan dasar akrual. Sistem akuntansi akrual yang terdapat pada prinsip akuntansi yang berterima umum memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat pertimbangan akuntansi yang akan memberi pengaruh kepada pendapatan yang dilaporkan.
Guna dan Herawaty (2010) menyatakan bahwa informasi laba juga membantu para pengguna laporan keuangan dalam menaksir earnings power perusahaan di masa yang akan datang. Praktik earning management merupakan suatu praktik pelaporan laba yang mementingkan keinginan manajemen daripada kinerja suatu perusahaan. Bagi perusahaan yang memiliki perencanaan pemberian bonus, manajemen akan memakai metode akuntansi yang dapat menggeser laba dari masa depan ke masa sekarang dengan tujuan dapat menaikkan laba pada saat sekarang sehingga target untuk mendapatkan bonus tercapai.
Kasus manajemen laba pernah dilakukan perusahaan Toshiba, sebuah perusahaan berbasis elektronik tinggi yang bermarkas di Tokyo, Jepang menjadi pusat perhatian investor dan masyarakat di seluruh dunia. Jepang mengalami skandal pelaporan keuangan besar yang telah terjadi meskipun undang-undang telah dirancang untuk melindungi investor dan masyarakat. Pada bulan Juli 2015, Securities and Exchange Commission(SEC) Surveillance Jepang melaporkan bahwa perusahaan Toshiba melakukan penggelembungan laba sebesar £ 785m dalam enam tahun terakhir terkait penyimpangan akuntansi yang berhubungan dengan pengakuan keuntungan Toshiba pada proyek-proyek jangka panjang yang besar di bidang nuklir,
tenaga air, angin bertenaga peralatan, kontrol lalu lintas udara dan sistem lainnya. Perusahaan Toshiba melakukan penipuan akuntansi dengan cara penyalahgunaan prosedur akuntansi, membesar-besarkan penjualan dan keuntungan, kerugian bersahaja, dan menunda pencatatan biaya operasional. Fenomena di atas mengundang terjadinya praktik manajemen laba yang telah menjadi hal umum dilakukan khususnya pada perusahaan industri yang mempunyai target laba dan risiko tinggi, sementara profitabilitas rendah.
Sampai saat ini ditengah meningkatkan persaingan bisnis telah terdapat beberapa skandal manajemen labayang disebabkan oleh tata kelola bisnis (Corporate Governance) yang kurang baik dan dominasi oleh orang dalam. Beberapa kasus manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan Go Public di Indonesia yaitu:
Tabel 1.1
Kasus Manajemen Laba di Indonesia Nama Perusahaan Tahun Keterangan
PT. Kimia Farma Tbk. 2001 Melebih-lebihkan pelaporan laba bersih sebesar Rp 32,44 milyar. PT. Bank Lippo Tbk. 2003 Menerbitkan 3 laporan keuangan
sekaligus yang saling berbeda , yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan dalam media massa, yang dilaporkan kepada BAPEPAM dan yang disampaikan akuntan Publik kepada manajer perusahaan.
PT. IndoFarma Tbk. 2004 Menyajikan laba dengan
menaikkan overstated laba bersih sebesar Rp 28,780 milyar.
PT. Ades Alfindo 2001-2004 Manajemen Ades baru melaporkan angka penjualan riil pada 2001 lebih rendah dari Rp 13 milyar. Pada 2002 perbedaannya mencapai 45 milyar sedangkan untuk 2003 sebesar 55 milyar. Akibatnya laporan yang diterbitkan pada tahun
2001 dan 2004 lebih tinggi dari yang seharusnya.
PT. Agis Tbk. 2007 Melebih-lebihkan pendapatan sebesar Rp 333,2 milyar.
PT Katarina Utama 2009 Manajemen perusahaan melakukan penyelewengan atas dana IPO 2009 sebesar Rp 33,6 milyar.
PT. Bumi Resources Tbk 2012 Kerugian negara dari kekurangan penerimaan dana hasil produksi batubara sebesar US$ 143,29 juta. PT. Inovisi Infracom 2015 Penurunan nilai asset tetap sebesar
Rp 0,29 triliun.
Skandal manajemen laba juga terdapat di luar negeri.Beberapa kasus manajemen laba yang terjadi di luar negeri adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Kasus Manajemen Laba di Luar Negeri Nama Perusahaan Tahun Keterangan
Intile Dsign, Inc. 2000 Menilai terlalu rendah persediaan akhir agar pajak property mengecil. System Software Associates,
Inc.
2000 Mengakui pendapatan atas pendapatan yang tidak jelas apakah produk yang dikirim telah diterima
pelanggan atau belum. ABS Industries, Inc. 2000 Membukukan penjualan tanpa
adanya pesanan dari pelanggan , bahkan pada beberapa kasus produk
belum selesai dibuat.
Enron Corporation 2001 Menimbulkan kerugian bagi Enron sebesar US$ 50 milyar, bagi investor sebesar US$ 32 milyar dan bagi pegawai Enron kehilangan dana pension sebesar US$ 1 milyar.
Olympus Corporation 2011 Melakukan skandal manipulasi laporan keungan yang
menimbulkan kerugian sebesar 130
miliar yen atau US$ 1,68 miliar. Toshiba Corporation 2015 Toshiba menderita kerugian hingga
Rp 17,9 triliun karena skandal akuntansi.
Penulis melihat bahwa masalah manajemen laba merupakan masalah adanya pemisahan peran atau perbedaan kepentingan antara pemilik (shareholders) dengan pengelola perusahaan, dimana manajemen berkewajiban memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Tetapi informasi yang disampaikan terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi (information asymatric). Asimetri antara manajemen dengan pemilik dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba.
Wardhani dan Joseph (2010) menyatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi manajemen laba adalah dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance). Terciptanya tata kelola perusahaan yang baik dilandasi dari banyaknya
kasus kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Berkaitan dengan tata kelola perusahaan yang baik, komite audit merupakan salah satu bagian dari mekanisme tata kelola perusahaan dalam melakukan pengandalian internal yang memadai serta melakukan monitoring terhadap kinerja auditor eksternal.
Dampak dari good corporate governance ini dapat dilihat dengan pembentukan dewan komisaris, komite audit, dan sekretaris dewan komisaris pada perusahaan terutama pada perusahaan publik yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berdasarkan pada peraturan yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia No:Kep-315/BEJ/06-2000 yang disempurnakan dengan peraturan No:Kep-339/BEJ/07-2001 pada tanggal 1 Juli 2001. Peraturan ini menyebutkan bahwa setiap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia harus
memiliki komite audit. Hal ini didukung oleh keputusan BAPEPAM No.Kep-29/PM/2004 yang menyatakan bahwa komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya.
Komite audit mempunyai peran yang penting dan strategis dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan, menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya good corporate governance (Ristie,2010). Komite audit juga memiliki peran dalam mengawasi pihak manajemen (agent) agar tidak melakukan tindakan yang dapat menguntungkan dirinya sendiri sehingga dapat merugikan pemilik perusahaan (principles) (Widiastuty,2016). Praktik good corporate governance membuktikan bahwa pembentukan komite audit sebagai sebuah titik pusat dalam peningkatan kualitas laporan keuangan. Selain itu, Bapepam juga menegaskan bahwa adanya komite audit, sangat membantu para dewan komisaris untuk mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Pengaruh komite audit tidak secara mutlak bisa tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Namun IKAI (2010) menegaskan keberadaan komite audit diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengawasan internal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan mekanisme checks and
balances, yang pada akhirnya ditujukan untuk memberikan perlindungan yang optimum kepada
para pemegang saham dan stakeholder lainnya.
Dalam penelitian ini diambil tiga karakteristik komite audit yang dapat digunakan untuk menilai efektivitasnya dalam menjalankan tugas, antara lain ukuran komite audit, kompetensi komite audit dan jumlah pertemuan komite audit. Penelitian Alian (2015) membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara ukuran komite audit terhadap manajemen laba. Namun dalam penelitian Dwikusumowati dan Rahardjo (2013) membuktikan bahwa variabel ukuran komite audit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Komite audit terdiri dari paling tidak satu anggota yang memiliki kemampuan di bidang
financial sehingga lebih efektif dalam mendeteksi kesalahan penyajian material. Oleh karena itu
diperlukan anggota komite audit yang memiliki kompetensi di bidang keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widiastuty (2016) membuktikan bahwa financial expertise komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun berbeda dengan penelitian Prastiti dan Meranto (2013) yang menyatakan bahwa keahlian keuangan komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Pertemuan formal komite audit merupakan hal yang penting bagi kesuksesan kinerja komite audit karena komite audit yang kurang aktif akan mengurangi pengawasan terhadap manajemen. Oleh karena itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Widiastuty (2016) membuktikan bahwa jumlah pertemuan komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun berbeda dengan penelitian Mughni dan Cahyonowati (2015) yang menyatakan bahwa jumlah pertemuan Komite audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.
Status audit diukur dengan menggunakan ukuran KAP yakni KAP Big Four danNon
Big Four. Penelitian tentang pengaruh status audit dan manajemen laba masih jarang dilakukan.
Namun penelitian tentang kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP sudah pernah dilakukan. Pada penelitian Widiastuty (2016) menunjukkan bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun dalam penelitian Christiani dan Nugrahanti (2014) menyatakan bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Alasan penulis memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian adalah yang pertama perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terdiri dari berbagai sub sektor industri
sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal secara keseluruhan. Alasan lainnya karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki produksi yang berkesinambungan sehingga diperlukan pengelolaan modal dan aktiva yang baik sehingga menghasikan profit yang besar untuk memberikan kembalian investasi yang besar pula sehingga dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya.
Dengan adanya fenomena dan ketidakkonsistenan hasil dari penelitian tersebut membuat penulis ingin meneliti kembali tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya praktik manajemen laba dalam sebuah perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan Status Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2017)”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah apakah ukuran komite audit, kompetensi komite audit ,jumlah pertemuan komite audit dan status audit berpengaruh terhadap manajemen laba.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh ukuran komite audit, kompetensi komite audit, jumlah pertemuan komite audit dan status audit terhadap manajemen laba.
1.4. Manfaat Penelitian
Dari tujuan-tujuan di atas, maka manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini memberikan pemahaman mengenai pengaruh karakteristik yang ada pada komite audit dan status audit yang dapat mempengaruhi manajemen laba.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini memberikan informasi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan peran sentral komite audit dan status audit terutama di bidang manajemen laba.
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat menjadi masukan sekaligus acuan dalam mencermati perilaku manajemen dalam aktivitas manajemen laba yang berkaitan dengan pencapaian jangka pendek.
4. Bagi Peneliti di Masa Mendatang
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian mendatang mengenai peran sentral komite audit dan status audit serta pengaruhnya terhadap manajemen laba.
1.5. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun skripsi ini, penulis akan menyajikannya dalam 5 bab yang terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian awal dari penelitian, yaitu bab yang membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori yang didapatkan dari berbagai sumber literatur yang akan dijadikan dasar dalam membahas permasalahan dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang ruang lingkup penelitian, rancangan penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, definisi operasional dan pengukuran variabel, serta metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh karakteristik manajemen laba dan status audit terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi ini, yaitu bab yang membahas mengenai kesimpulan dan keterbatasan dari hasil penelitian ini serta saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Aditya Bayuputranto. 2012. Analisis Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap
Kualitas Laba Dan Manajemen Laba Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Diponogoro.
Arifin. 2005. “Peran Akuntansi Dalam Menegakkan Prinsip Good CorporateGovernance
pada Perusahaan di Indonesia (Tinjauan Perspektif TeoriKeagenan)”. Disampaikan pada Sidang Senat Guru Besar Universitas Diponegoro. Universitas Diponegoro.
Anindyh dan Wahyu, 2013. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Dan Komite Audit
Terhadap Manajemen Laba, Vol 2, No.4, Tahun 2013, hal 1-12.
Bapepam. 2004. Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.Jakarta.
Destika dan Herry, 2012. Pengaruh Kaakteristik Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
(Studi Empiris pada Prusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007 – 2009), Vol 4 No.1, hal 21.
Elqorni,Ahmad.2009.“MengenalTeoriKeagenan”http://elqorni.wordpress.com/2009/02/26/m engenal-teori-keagenan.Diakses 21 Oktober 2010.
Giovani, Marsheila.2017. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tata Kelola Perusahaan, Dan
Karakteristik Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol XVI No.1 September 2017.
Gradiyanto, Andrean.2012. Pengaruh Komite Audit Terhadap Praktik Manajemen Laba
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011).
Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponogoro.
IKAI. 2004. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit dalam Proses GCG:Sosialisasi
Manual Komite Audit. http://komiteaudit.org/index.htm. diakses tanggal 10 Maret
2011.
Ingrid dan Yeterina,2014. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 16 No.1, Mei 2014, hal 52 – 62.
Ratna dan Herunata, 2010. Pengaruh Kaakteristik Komite Audit Terhadap Manajemen Laba
(Studi Empiris pada Prusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006 – 2009), Vol 2 No.1, hal 21.
Ristie,2010. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Manajemen Laba,Vol 4 No.2, hal 15.
Sanusi, g Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory (Third Edition). Upper Saddle River, NJ and Toronto, Ontario: Prentice Hall Inc. and Prentice Hall Canada Inc: China Machine Press.
Scott, William R. 2003. “Financial Accounting Theory,” Pearson Education.Toronto. Ontario. Suggeng dan Aprillya, 2012. Pengaruh Independensi Dan Efektifitas Komite Audit Terhadap
Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktor Yang Terdaftar di BEI),Vol. 1 No. 1, hal 37.
Trihartati, Aprillya dan Sugeng Pamudji. 2008. Pengaruh Independensi dan Efektivitas
Komite Audit Terhadap Manajemen Laba ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).http://ejournal.undip.ac.id.
Welvin dan Arleen,2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi
Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba, Jurnal Bisnis
dan Akuntansi ,Vol 12 No.1, April 2010, Hal 53 – 68.
Widiastuty, Erna, 2016. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Manajemen Laba, Vol 10 No.2, Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.
Widyaningdyah, Agnes Utari. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap
Earning Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurusan Ekonomi