• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTROL STRUKTUR TERHADAP PENYEBARAN BATUAN VOLKANIK KUARTER DAN GUNUNGAPI AKTIF DI JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTROL STRUKTUR TERHADAP PENYEBARAN BATUAN VOLKANIK KUARTER DAN GUNUNGAPI AKTIF DI JAWA BARAT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KONTROL STRUKTUR

TERHADAP PENYEBARAN BATUAN VOLKANIK KUARTER

DAN GUNUNGAPI AKTIF DI JAWA BARAT

Edy Sunardi

Laboratorium Sedimentologi dan Geologi Kuarter, Fakultas Teknik Geologi – Universitas Padjadjaran

ABSTRACT

Distribution of Quaternary volcanic rocks and the position of the active volcanoes are relation with subduction activity. In the surface appearance of volcanic rocks and active volcanoes is controlled by fault structure. The purpose of this study was to determine the pattern of distribution of fault structure underlying the Quaternary volcanic rocks. The methods used by Landsat imagery analysis and delineate the age distribution of volcanic rocks. Since Late Tertiary to Quaternary fault structures have been formed either as a result of reactivation of old faults or as a new fault structures formed by tectonic younger. Based on the age of volcanic rocks and underlying fault pattern can be concluded that the tectonic activity and magmatism / volcanism never stops.

Keywords: Quaternary, faults, subduction, Tertiary, volcanic ABSTRAK

Sebaran batuan volkanik Kuarter dan kedudukan gunungapi aktif, berhubungan dengan aktivitas subduksi yang pemunculannya di permukaan dikontrol oleh struktur sesar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola struktur sesar yang melatarbelakangi sebaran batuan volkanik Kuarter. Metoda yang digunakan melalui analisa citra landsat dan meddeliniasi sebaran batuan volkanik umur tersebut. Sejak Akhir Tersier hingga Kuarter telah terbentuk struktur sesar baik sebagai hasil reaktivasi sesar tua atau sebagai struktur sesar baru yang terbentuk oleh tektonik yang lebih muda. Berdasarkan pada umur batuan volkanik serta pola sesar yang melatarbelakanginya dapat disimpulkan bahwa aktivitas tektonik dan magmatisma/volkanisma tidak perneh berhenti

Kata kunci: Kuarter, sesar, subduksi, Tersier, volkanik

PENDAHULUAN

Sebagian besar wilayah Jawa Ba-rat ditutupi oleh batuan volkanik Kua-rter baik berasal dari aktivitas gu-nungapi purba maupun hasil erupsi gunungapi aktif. Secara umum sebar-an batusebar-an volksebar-anik Kuarter dsebar-an pusat erupsi gunungapi aktif, membentuk jalur berarah barat-timur. Kondisi di atas tidak terlepas dari kedudukan ja-lur subduksi di Jawa yang juga ber-arah barat-timur. Walaupun jalur gu-nungapi Kuarter berhubungan dengan jalur subduksi modern, namun kebe-radaannya tidak terlepas dari struktur sesar sebagai pengontrolnya. Jalur se-sar bertindak sebagai media berge-raknya cairan magma ke permukaan. Atas dasar kontrol struktur tersebut, bagaimanakah pola struktur tua yang melatarbelakangi penyebaran batuan volkanik di atas, dan bagaimana pula struktur yang lebih muda

mempe-ngaruhi sebaran batuan volkanik yang lebih muda.

BAHAN DAN METODA PENELITIAN

Untuk mengetahui sebaran batuan volkanik Kuarter digunakan beberapa sumber dan analisis, yaitu dengan mengacu kepada peta geologi regional yang diterbitakan oleh Direktorat Geologi, citra landsat untuk meng-identifikasi pusat eruspi dan sebaran batuan volkaniknya, serta melakakan

pemetaan geologi pada daerah

terpilih.

Geologi Regional

Batuan volkanik tua berumur Plio-Plistosen, berasal dari hasil erupsi gunungapi yang sebagian besar pada saat ini kedudukan pusat erupsinya ti-dak diketahui. Namun melalui dimensi dan pola sebaran batuannya di per-mukaan, masih dapat diperkirakan sumbernya. Misalnya sebaran batuan

(2)

volkanik yang tersebar membentuk Pegunungan Sanggabuana di daerah Purwakarta, menunjukan pusat erup-sinya berada di daerah tersebut atau sebaran batuan volkanik tua yang ter-sebar di Bandung Utara, berasal dari erupsi Gununbg Sunda yang posisinya berada di seputaran komplek Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban-prahu. Pada saat ini, batuan volkanik tua menyebar dengan arah barat-ti-mur, membentuk morfologi perbukit-an curam hingga lperbukit-andai.

Batuan volkanik yang berasal dari gunungapi aktif lebih mudah dikenali sumbernya, karena disamping pola sebarannya mengikuti geometri ben-tuk tubuh gunungapinya, juga tingkat deformasinya yang relative masih rendah.

Pada Akhir Tersier pola struktur utama didominasi oleh struktur lipat-an lipat-anjaklipat-an denglipat-an arah barat-timur. Struktur sesar mendatar yang terben-tuk bersamaan dengan pembenterben-tukan struktur lipatan anjakan, umumnya berarah timurlaut-baratdaya dan ba-ratlaut-tenggara. Pola struktur umur tersebut tidak jauh berbeda dengan yang terbentuk pada waktu Kuarter.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pola Struktur dan Sebaran Batuan Volkanik Akhir Tersier

Batuan gunungapi Akhir Tersier di-wakili oleh Formasi Beser yang memi-liki umur Pliosen Akhir. Batuan volka-nik formasi tersebut banyak tersing-kap di bagian barat Bandung, dengan sebarannya ke arah barat-timur. Se-bagian besar batuannya membentuk morfologi perbukitan terjal hingga landai, mengikuti jalur Pegunungan Rajamandala. Walaupun kedudukan stratigrafi batuan sedimen Tersier Ra-jamandala dengan batuan volkanik tua tersebut tidak selaras, namun ke-duanya memiliki pola sebaran yang sama. Kondisi ini menunjukan adanya peristiwa tektonik pada periode Plio-Plistosen yang mendeformasikan ba-tuan berumur Tersier dan Awal Kuar-ter. Di daerah Ciranjang-Cianjur

hing-ga Padalarang-Bandung Barat, sebar-an Formasi Beser dibatasi oleh sesar normal regional yang posisinya sejajar dengan jalur sesar naik Cimandiri. Ke arah utara, sebaran formasi ini ditu-tupi oleh breksi laharik hasil endapan gunungapi Kuarter. Atas dasar bentuk morfologi kerucut serta fasies endap-an batuendap-annya berupa lava, breksi dendap-an tuf; dapat diketahui ada beberapa sumber pusat erupsi gunungapi pur-ba, yaitu secara umum kedudukannya membentuk jalur berarah barat-timur. Jalur gunungapi tua tersebut nam-paknya berhubungan dengan pola struktur lipatan anjakan yang terjadi pada Akhir Tersier.

Di dalam komplek Pegunungan Sanggabuana dan sekitarnya, batuan penyusun utamanya disusun oleh batuan volkanik Tersier hingga Kuar-ter, serta tubuh intrusi batuan beku andesitic hingga granodiorit. Pola se-baran batuan volkanik membentuk jalur berarah barat-timur, sedangkan tubuh intrusinya disamping berjejer dengan arah tersebut, juga menyebar dengan arah baratlaut-tenggara hing-ga timurlaut-baratdaya. Atas dasar sebaran batuannya disimpulkan struk-tur sesar yang melatarbelakangi ke-dudukannya dikontrol oleh sejumlah sesar dengan arah tersebut. Di daerah Jonggol Timur, sebaran batuan vol-kaniknya dibatasi oleh batuan sedi-men Formasi Jatiluhur yang berumur Miosen Bawah. Atas dasar sebaran batuannya tersebut, diketahui ada struktur sesar berarah relative utara-selatan yang membatasinya. Berda-sarkan pada kedudukan struktur sesar regional yang berkembang di wilayah tersebut, dipastikan terdapat aktivitas tektonik yang lebih muda dari umur batuan volkaniknya, yaitu terjadi pada waktu Akhir Tersier.

Pola Struktur dan Sebaran Batuan Volkanik Awal Kuarter

Aktivitas gunungapi pada Akhir Tersier terus berlanjut hingga seka-rang. Pada Awal Kuarter produk vol-kaniknya diwakili oleh hasil erupsi

(3)

Gunung Sunda. Batuan volkanik umur tersebut membentuk perbukitan terjal hingga sedang, melampar luas di Bandung Utara hingga Bandung Barat. Di bagian selatan, material volkanik-nya terendapkan di dalam cekungan Bandung, di tutupi oleh endapan da-nau Bandung dan sebagian lainnya sebagai perselingan dengan endapan danau purba tersebut.

Secara umum pola sebaran batuan volkanik tua masih mengikuti arah ba-rat-timur, hal ini menunjukan aktivi-tas gunungapi pada saat itu masih di-kontrol oleh kedudukan subduksi yang berada di selatan Pulau Jawa. Pola sebaran batuan tersebut juga dikon-trol oleh struktur tua yang sudah ter-bentuk pada Akhir Tersier. Adanya ke-samaan pola sebaran serta kedu-dukannya yang menumpang di atas batuan volkanik Akhir Tersier, mem-buktikan bahwa eruspsi gunungapinya terjadi saling tumpang tindih, serta dikontrol oleh pola struktur yang sama pula.

Sebagian dari sebaran gunungapi tua dibatasi oleh struktur yang lebih muda yang pembentukannya berhu-bungan dengan reaktivasi sesar tua dan sebagian lainnya sebagai struktur sesar yang baru terbentuk pada saat itu. Atas dasar pola struktur pada umur tersebut, dapat disimpulkan aktivitas magmatisma dan tektonik terus berlanjut secara kontinyu.

Pola Struktur dan Sebaran Batuan Volkanik Akhir Kuarter dan

Gunungapi Aktif

Sebaran batuan gunungapi pada periode waktu ini mengikuti bentuk kerucut tubuh gunungapinya, namun secara regional membentuk jalur ber-arah barat-timur. Dari sebaran umur batuan volkaniknya, memperlihatkan umur yang berlainan walaupun di-jumpai pada lokasi yang relatif ber-dekatan (Sunardi dan Kosoemadinata, 1999). Kondisi ini memperkuat ke-simpulan sebelumnya bahwa erupsi

gunungapi dapat terjadi saling

tumpang tindih.

Di daerah Lembang, batuan volka-nik umur ini dipotong oleh Sesar Lem-bang yang membentang mulai dari Padalarang hingga ke wilayah Ban-dung Timur. Dari analisa citra landsat jalur Sesar Lembang berakhir atau berimpit dengan Sesar Cimandiri. Kedua sesar regional tersebut disim-pulkan sebagai satu jalur sesar yang sama (Haryanto, 2014). Penulis ini menyimpulkan bahwa Sesar Cimandiri dikontrol oleh dua jenis sesar, ma-sing-masing sebagai sesar naik yang lebih dahulu terbentuk dan sesar nor-mal sebagai sesar yang lebih muda. Atas dasar umur batuan yang disesar-kannya, dapat disimpulkan struktur sesar Lembang sebagai sesar muda

yang pembentukannya sebagai

kesetimbangan dari akhir tektonik kompresi.

Keberadaan struktur sesar baik yang terbentuk pada Akhir Tersier maupun sebagai sesar muda, berpe-ran terhadap sebaberpe-ran gunungapi aktif. Deretan gunungapi aktif membentuk jalur kelurusan dengan arah utama barat-timur dan sebagian lainnya berada pada kelurusan struktur berarah baratlaut-tenggara, timur-laut-baratdaya dan utara-selatan. Po-la struktur ini rePo-lative sama dengan pola struktur tua yang terjadi selama waktu Tersier.

KESIMPULAN

Aktivitas gunungapi di Jawa Barat sejak Tersier terus berlanjut hingga

sekarang. Keberadaannya

berhu-bungan dengan aktivitas subduksi yang pada saat ini berada di selatan Pulau Jawa dengan arah barat-timur. Atas dasar kedudukan jalur subduk-sinya, maka pola sesar utama dan ja-lur volkanik dan gunungapi aktifnya didominasi arah timur, barat-laut-tenggara dan timurlaut-barat-daya.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, I., 2014. Evolusi Tektonik Pulau Jawa Bagian Barat Selama

Kurun Waktu Kenozoikum.

Disertasi Doktor, Pasca Sarjana UNPAD (Tidak dipublikasikan).

Handayani, L., Kamtono dan

Wardhana D.D., 2013.

Magnetotelluric Analysis of The Bandung-Garut Basins. Indonesi-an Journal of Geology, 8, 2, 103-109.

Sunardi, E. & Koesoemadinata, R.P. 1999. New K-Ar Ages and The Magmatic Evolution of The

Sunda-Tangkuban Perahu Volcano

Complex Formations, West Java, Indonesia Proceedings of the 28 th Annual Convention IAGI, Jakarta, h 63-71.

Gambar 1. Pola struktur sesar mengontrol sebaran intrusi batuan beku dan pusat erupsi gunungapi aktif (Haryanto, 2014).

(5)

Gambar 2. Pola sesar mengontrol sebaran umur batuan volkanik di daerah Bandung-Garut (Source : Smith and Sandwell, 1997 dalam Handayani

et al., 2013: dimodifikasi)

4.1± 0.21

Ma

3.37± 0.17 Ma

1.73± 0.14 Ma

0.50 ± 0.02

Ma

0.04 ± 0.003

Ma

0.10 ± 0.003

Ma

1.08 ± 0.05 Ma 0.04 ± 0.003 Ma

Gambar

Gambar 1. Pola struktur sesar mengontrol sebaran intrusi batuan beku                   dan pusat erupsi gunungapi aktif  (Haryanto, 2014)
Gambar 2.  Pola sesar mengontrol sebaran umur batuan volkanik di daerah                       Bandung-Garut (Source : Smith and Sandwell, 1997 dalam Handayani                    et al., 2013: dimodifikasi) 4.1± 0.21 Ma 3.37± 0.17 Ma  1.73± 0.14 Ma 0.50 ± 0

Referensi

Dokumen terkait

Buah okra mengandung serat khusus yang bersifat membantu untuk menstabilkan gula darah dengan membatasi tingkat penyerapan gula di saluran usus (Nilesh et al.,

‘notes’ persistently names and signals its objects of aesthetic interest – even where it ironizes nomination (‘but Phoebus was / a name for some- thing that never could

Yang dimaksud dengan titik lembek adalah suhu pada saat bola baja, dengan berat tertentu, mendesak turun suatu lapisan aspal yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu,

Imam al-Tirmidhi seperti memadukan sistem koleksi yang telah dikembangkan oleh kdua guru beliau, yakni Imam al-Bukhari dalam hal melengkapi kedelapan pokok

O Bapa yang terkasih, Allah Yang Maha Tinggi, kami anak- anakMu yang hina ini bersujud di hadapan Kemuliaan TahtaMu di Surga.Kami mohon agar Engkau membebaskan

Pendekatan terstruktur pada penyusunan konsep akan mengurangi kesalahan jika dilakukan dengan cara: mendorong pengumpulan informasi dari banyak sumber yang terpisah,

Ditambah lagi dengan adanya pendapat dari sebuah artikel mengenai warna dari pencahayaan yang berhubungan dengan emosi dan perilaku pengguna ruang oleh Haryanto (2012:

Bagi saudara-saudari yang ingin menjadi anggota jemaat GPIB ‘GIBEON ‟, dimohon dapat menghubungi Majelis Jemaat yang bertugas saat ini, seusai jam ibadah, atau pada