• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk. bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk. bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat sebagai wujud peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan merata. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah.

Dalam pencapaian tujuan pembangunan ekonomi daerah dibutuhkan kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah (endogenous

development), dengan menggunakan potensi sumberdaya lokal. Identifikasi

sektor/subsektor ekonomi potensial menjadi kebutuhan bagi optimalisasi proses dan keberhasilan pembangunan ekonomi dimaksud.

Pembangunan daerah harus sesuai dengan kondisi potensi serta aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang. Apabila pelaksanaan prioritas pembangunan daerah kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah, maka pemanfaatan sumber daya yang ada akan menjadi kurang optimal. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan lambatnya proses pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan.

(2)

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk meningkatkan adanya pembangunan suatu daerah dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi. Menurut Sirojuzilam dan Mahalli (2010:10), pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut.

Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 yang kemudian diganti dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk mengatur dan mengelola berbagai urusan penyelenggaran pemerintah bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah yang bersangkutan. Sedangkan dalam hal pembiayaan dan keuangan daerah diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 1999 yang kemudian diganti dengan UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah tidak hanya kesiapan aparat pemerintah saja, tetapi juga masyarakat untuk mendukung pelaksanaan

(3)

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat, hasil dari pemekaran Kabupaten Dairi, dengan kegiatan perekonomian terfokus pada pertanian. Sebagai salah satu daerah otonom yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat, memiliki kewenangan yang luas untuk mengelola, merencanakan dan memanfaatkan potensi ekonomi secara optimal, yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat.

Didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015 dikatakan bahwa visi dari Kabupaten Pakpak Bharat adalah “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat Yang Sejahtera Serta Kepemimpinan yang Adil Dan Demokratis Didukung Pemerintahan yang Profesional yang Berfokus Kepada Peningkatan Perekonomian Masyarakat, Sumber Daya Manusia (SDM), Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Serta Kesehatan Dengan Menjunjung Tinggi Nilai Budaya Pakpak Dan Agama”. Salah satu fokus dari RPJMD tersebut adalah meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam strategi dan kebijakan pemerintah untuk mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat, antara lain adalah pengembangan agribisnis produk-produk unggulan dan pengembangan sistem informasi pasar produk unggulan di Kabupaten Pakpak Bharat. Artinya Pemerintah

(4)

Daerah mempunyai strategi dan kebijakan untuk mengembangkan sektor-sektor yang merupakan unggulan bagi perekonomian wilayah.

Perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator sangat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauhmana aktifitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kemakmuran suatu daerah adalah data mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku ataupun atas dasar harga konstan. Suatu masyarakat dipandang mengalami suatu pertumbuhan dalam kemakmuran masyarakat apabila pendapatan perkapita menurut harga tetap terus menerus bertambah.

Laju pertumbuhan PDRB kabupaten Pakpak Bharat disumbang oleh 9 (sembilan) sektor yaitu: pertanian; pertambangan dan penggalian; industri dan pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa. Dimana sektor pertanian merupakan kontributor utama dengan pencapaian mencapai 64,96% pada tahun 2009, selanjutnya diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (11,77%), dan sektor bangunan (11,20%). Sementara sektor-sektor lain hanya memberikan kontribusi yang kecil terhadap perekonomian di Kabupaten Pakpak Bharat (BPS 2010: 71-75).

(5)

Sektor pertanian yang memberikan kontribusi terbesar untuk PDRB terlihat dari beberapa komoditi yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat. Tanaman Gambir merupakan jenis tanaman perkebunan rakyat yang paling banyak di Kabupaten Pakpak Bharat. Pada tahun 2009, luas area tanaman gambir sebesar 1.051 ha, meningkat 18,78% dari tahun sebelumnya yang sebesar 884,80ha. Untuk produksinya juga meningkat dimana pada tahun 2009 mencapai 1.523 ton, atau meningkat sebesar 35, 80% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1.215 ton. Untuk tanaman padi sawah dan padi ladang, produksinya pada tahun 2009 adalah 18.815 ton, menurun sebesar 3,84% dari tahun sebelumnya yang mencapai 19.567 ton. Selain itu, komoditi yang mulai dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah tanaman jeruk dimana produksinya terus meningkat, yaitu sebesar 670 ton pada tahun 2006, 805 ton tahun 2007, 922 ton pada tahun 2008 dan 1.000 ton pada tahun 2009. Tanaman ini mempunyai prospek yang bagus jika terus dikembangkan dengan baik. Tanaman Kopi juga merupakan komoditi yang merupakan tanaman yang diusahakan oleh masyarakat Pakpak Bharat turun temurun. Untuk tanaman Kopi robusta mempunyai luas area 644 ha dengan produksi sebesar 358 ton, sedangkan kopi arabika mempunyai luas 1.371 ha dengan produksi 1.151,4 ton.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat sangat dipengaruhi oleh sektor bangunan mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 11,09% diikuti oleh sektor Jasa-jasa sebesar 10,04%. Secara keseluruhan perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2007 mengalami pertumbuhan sebesar 5,83%.

(6)

Dalam melaksanakan pembangunan dengan sumber daya yang terbatas sebagai konsikuensinya harus difokuskan kepada pembangunan sektor-sektor yang memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang besar terhadap sektor-sektor lainnya atau perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian strategi kebijakan pembangunan harus memberikan dampak yang optimal bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan perekonomian maka harus diketahui sektor apa yang menjadi basis atau unggulan di Kabupaten Pakpak Bharat sehingga pemerintah dapat memprioritaskan percepatan di sektor unggulan tersebut.

Pengertian sektor basis (sektor unggulan) pada dasarnya harus dikaitkan dengan suatu bentuk perbandingan, baik itu perbandingan berskala internasional, regional maupun nasional. Dalam kaitannya dengan lingkup internasional, suatu sektor dikatakan unggul jika sektor tersebut mampu bersaing dengan sektor yang sama dengan negara lain. Sedangkan dengan lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan sebagai sektor unggulan apabila sektor di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh wilayah lain di pasar nasional atau domestik (Wijaya, 1996). Apabila sektor tersebut menjadi sektor basis (unggulan) sektor tersebut harus mengekspor produknya ke daerah lain, sebaliknya apabila sektor tersebut menjadi sektor non basis (bukan unggulan) sektor tersebut harus mengimpor produk sektor tersebut ke daerah lain.

(7)

menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan tingkat permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan industry-industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja.

Cara pengukurannya bisa dilakukan dengan membandingkan harga per unit, tingkat teknologi yang digunakan, nilai tambah yang dihasilkan, kualitas produk dan lain-lain. Dari kegiatan ini tentunya sangat diperlukan untuk dilakukan pemilihan pengembangan sector usaha apa yang penting untuk dikembangkan di Pakpak Bharat.

Khususnya Kabupaten Pakpak Bharat, analisis yang mendalam untuk mengetahui penentuan sektor unggulan perekonomian wilayah belum pernah dilakukan. Untuk itu penulis merasa tertarik untuk menganalisis penentuan sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakah klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ?

2. Sektor-sektor apakah yang menjadi basis dan non basis dalam perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ?

(8)

3. Bagaimanakah perubahan dan pergeseran sektor perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ?

4. Sektor-sektor apakah yang menjadi sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah, maka ditetapkan tujuan penelitian, yaitu:

1. Untuk menganalisis klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.

2. Untuk menganalisis sektor basis dan non basis dalam perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.

3. Untuk menganalisis perubahan dan pergeseran sektor perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.

4. Untuk menentukan sektor-sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai:

1. Bahan informasi dan pertimbangan untuk perencanaan pembangunan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat.

2. Bahan referensi bagi peneliti yang terkait dengan pembangunan dan perencanaan ekonomi daerah.

(9)

3. Penambah wawasan bagi peneliti khususnya terkait dalam penentuan sektor unggulan perekonomian wilayah.

Referensi

Dokumen terkait

Guna mempermudah pengguna dalam mendapatkan informasi yang sesuai, penulis membangun aplikasi pengelompokan dokumen dan peringkasan multidokumen. Aplikasi ini dilengkapi

11 GG34 SARJANA MUDA SAINS AGROTEKNOLOGI (SAINS TANAMAN) 12 GG37 SARJANA MUDA SAINS GUNAAN (TEKNOLOGI MARITIM) 13 GP04 SARJANA MUDA KAUNSELING.. 14 GP08 SARJANA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya proteksi selasih (Ocimum gratisimum dan Ocimum bassilicum) terhadap serangan nyamuk Aedes aegypti (vektor penyakit demam berdarah

Agar data keuangan dapat dimenfaatkan oleh pihak manejemen maupun pihak luar perusahaan,maka diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam

Interaksi sinergis terjadi apabila beberapa campuran herbisida akan menimbulkan efek normal atau bahkan meningkatkan pengaruh herbisida, sedangkan interaksi antagonis terjadi

Konsep Design for Manufacture and Assembly (DFMA) terdiri dari dua konsep, yaitu konsep DFM (Design for Manufacture) dan DFA (Design for Assembly). Konsep DFMA

belajar mahasiswa diperlihatkan dari perhitu- ngan rata-rata prestasi belajar mahasiswa (KT dan KR), yaitu persentase pencapaian maha- siswa dalam post-test-2 dibanding

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rekrutmen, seleksi, dan penempatan tenaga kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Bank Papua Jayapura,