• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN INDRAMAYU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN INDRAMAYU"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

32 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA

DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN INDRAMAYU Oleh:

H. Nandan A. Hidayat dan Junaenah

FE Universitas Wiralalodra Indramayu, Jawa Barat

ABSTRAK

Dalam suatu organisasi atau pegawai merupakan aset utama untuk menjalankan kegiatan-kegiatan. Pegawai mempunyai pikiran, perasaan, usia dan jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan yang berbeda jadi pegawai tidak bisa diatur sepenuhnya. Karier bagi organisasi memberikan jaminan akan tersedia pegawai – pegawai yang akan mengisi posisi – posisi yang akan lowong di waktu mendatag

Kinerja pegawai merupakan standar dari hasil yang diinginkan organisasi dari beban tugas atau tanggung jawab yang di berikan kepada pegawainya. Di dalam pembahasannya responden menyatekan bahwa pengembangan karier harus dilaksanakan dengan baik dalam perusahaan, sedangkan kinerja pegawai yang dinilai oleh pimpinan perusahaan ke dalam kategori baik, sehingga pengembangan karier mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa semangat kerja pegawai akan tercapai diantaranya dengan kepemimpinan yang dilakukan dengan baik.

Kata Kunci: Pengembangan Karier, Kinerja pegawai PENDAHULUAN

Dorongan orang dalam bekerja pada suatu organisasi karena ada kesempatan untuk maju, sudah menjadi sifat dasar dari manusia pada umumnya agar menjadi lebih baik dari posisi yang dalam hidupnya, kesempatan untuk maju di dalam organisasi sering disebut sebagai karier.

Pengembangan karier merupakan kondisi yang menunjukan adanya peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai pada suatu organisasi dalam jalur karier yang telah di tetapkan organisasi. Karier tidak semata-mata diposisikan sebagai hak individu pegawai, tetapi juga sebagai kewajiban diri sendiri dalam membangun kepercayaan dari pihak manajemen, karena itu setiap pegawai seharusnya menyiapkan potensi dirinya antara alain dalam hal kematangan emosi dan kinerjanya.

Kinerja merupakan hasil kerja pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi, kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai tujuannya sehingga berbagai kegiatan harus dilakukan oraganisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai.

Hal utama yang dituntut oleh organisasi dari pegawainya tidak terkecuali Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu ,kinerja pegawai yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi, kinerja pegawai akan membawa dampak bagi pegawai yang bersangkutan maupun organisasi tempat pegawai bekerja.

Dari beberapa hal tersebut di atas, penulis mengidentifikasi masalah pada penelitian ini, sebagai berikut : bagaimana pengembangan karier pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, bagaimana penyediaan jalur karier dalam pengembangan karier pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, bagaimana prosedur peningkatan karier pegawai pada Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Indramayu, bagaimana perencanaan karier para pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, bagaimana kinerja pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu.

Dari identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

(2)

33

1. Bagaimana pengembangan karier pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu

2. Bagaimana kinerja pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu 3. Bagaimana pengaruh pengembangan karier tehadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian

dan Peternakan Kabupaten Indramayu

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yakni Metode Deskripsi Analisis dan Metode Histories Analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu yang jumlahnya 45 orang. Variable – variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) Variable bebas (independent variable), dalam penelitian ini adalah pengembangan karier (variabel X); (2) Variable terikat (dependent variable), dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai (Variabel Y).

Skala Kategori Per indikator

Skala kategori indikator ditentukan dengan menggunakan rumus: RS = m m n( 1) (Husein Umar; 2008: 224-225) Dimana: RS = rentang skala n = jumlah sample

m = jumlah alternative jawaban tiap item pertanyaan

Skala kategori pengembangan karier (variable X) dan Kinerja Pegawai (Variable Y). Skala kategori pengembangan karier dan kinerja pegawai menggunakan rumus seperti yang digunakan untuk menentukan kategori per indikator tetapi dalam kategori per variable ini jumlah sample (n) dikalikan dengan jumlah indikator (pertanyaan-pertanyaan) masing-masing variabeL.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan rencana uji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan alat uji korelasi product moment person, yaitu :

 

  2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( Y Y n X X n Y X XY n r

Validitas Instrumen Pengembangan Karier

Instrumen Kepemimpinan adalah sebanyak 10 (sepuluh) pertanyaan dari 31 (Tiga Puluh Satu) orang responden dengan menggunakan rumus korelasi product moment person, maka diperoleh :

Tabel 4.2

Validitas Instrumen Pengembangan Karier

No. Pertanyaan Validitas Kesimpulan Koefisien korelasi (r hitung)

Nilai kritis (r tabel dengan taraf signifikan

5%) 1 0,265 0,355 Tidak Valid 2 0,407 0,355 Valid 3 0,225 0,355 Tidak Valid 4 0,715 0,355 Valid 5 0,773 0,355 Valid

(3)

34 6 0,635 0,355 Valid 7 0,558 0,355 Valid 8 0,758 0,355 Valid 9 0,422 0,355 Valid 10 -0,067 0,355 Tidak Valid

Dari tabel diatas, terdapat satu pertanyaan dari instrument penelitian yang tidak valid yaitu nomor 10, karena r hitung lebih kecil dari r tabel. Pertanyaan tersebut tidak digunakan untuk penelitian selanjutnya ( analisis normalitas dan korelasi ). Jadi hanya 7 pertanyaan yang akan dijadikan data untuk analisis selanjutnya sesuai dengan rencana analisis yang diajukan pada bab 3.

Validitas Instrumen Kinerja Pegawai

Instrumen Kinerja adalah sebanyak 16 (Enam Belas) pertanyaan dari 31 (Tiga Puluh Satu) orang responden dengan menggunakan rumus korelasi product moment person, maka diperoleh :

Tabel 4.3

Validitas Instrumen Kinerja Pegawai

No. Pertanyaan Validitas Kesimpulan Koefisien korelasi (r hitung)

Nilai kritis (r tabel dengan taraf signifikan

5%) 1 0,501 0,355 Valid 2 0,784 0,355 Valid 3 0,724 0,355 Valid 4 0,549 0,355 Valid 5 0,348 0,355 Tidak Valid 6 0,234 0,355 Tidak Valid 7 0,457 0,355 Valid 8 0,604 0,355 Valid 9 0,493 0,355 Valid 10 0,301 0,355 Tidak Valid 11 0,501 0,355 Valid 12 0,706 0,355 Valid 13 0,691 0,355 Valid 14 0,549 0,355 Valid 15 0,348 0,355 Tidak Valid 16 0,036 0,355 Tidak Valid

Uji Reliabilitas Instrumen

Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode pembelahan awal akhir yang didapat setelah dihitung validitasnya dari tiap-tiap angket.

b b i r r r   1 2

Dimana : r = Reliabilitas internal seluruh instrument i

r = Korelasi product momen antara belahan pertama dan kedua b

(4)

35 Reliabilitas Instrumen Pengembangan Karier

Dari hasil perhitungan reliabilitas angket Pengembangan Karier diperoleh r = 0.472 dengan n = 31 dan taraf signifikan 5% didapat r tabel = 0,355 sehingga t hitung > r tabel (0,472> 0,355) maka dapat disimpulkan bahwa angket Pengembangan Karier reliabel.

Reliabilitas Instrumen Kinerja Pegawai

Dari hasil perhitungan reliabilitas angket Pengembangan Karier diperoleh r = 0.530 dengan n = 31 dan taraf signifikan 5% didapat r tabel = 0,355 sehingga t hitung > r tabel (0,530> 0,355) maka dapat disimpulkan bahwa angket Kinerja Pegawai reliabel.

Analisis Koefisien Korelasi

Analisis Koefisien Korelasi Pengembangan Karier (X) dengan Kinerja Pegawai ( Y )

Karena sebaran data Pengembangan Karier tidak normal dan sebaran data Kinerja Pegawai juga tidak normal, dan peringkat data yang sama kurang dari 20% maka menggunakan rumus korelasi spearman rank :

) 1 ( 6 1 2 2   

n n d rs i Keterangan : s

r = Koefisien korelasi rank order sperman

i

d = Selisih peringkat antara rengking X dan rengking Y. n = Jumlah responden

Berdasarkan tabel 0 analisis koefisien korelasi rank spearman Pengembangan Karier (X) dengan Kinerja Pegawai (Y) kinerja dapat nilai d2 = 1572 (lampiran 0).

) 1 31 ( 31 1572 6 1 2   

s r 683 , 0  s r

Dari hasil penghitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,683 dengan taksiran

koefisien korelasi rendah juga positif. Kesimpulannya pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai kuat dan searah.

Analisi Koefisien Derteminasi Kepemimpinan variabel (X1 ) dengan Kinerja Pegawai variabel (Y)

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai maka dapat di simpulkan dengan koefisien determinasi sebagai berikut :

r² = 0,683 kd = r² x 100% kd = 46.6 %

Artinya Pengembangan karier memberikan kontribusi terhadap Kinerja pegawai sebesar 46.6 %, sedangkan sisanya 53.4% di pengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yang dalam penelilitian ini tidak diperhitungkan.

Uji Hipotesis

Berdasarkan perhitungan tersebut di atas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 6.533 selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel untuk kesalahan 5% atau raraf kepercayaan 95% untuk uji kedua belah pihak dengan dk ( derajat kebebasan) =53-2 = 51 di dapat t tabel sebesar 2.045. Dengan demikian harga t hitung lebih dari t tabel (6.533> 2.045) maka Ho tolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh Pengembangan karier terhadap Kinerja pegawai

(5)

36 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian tentang pengaruh Pengembangan karier terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian dan peternakan adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan karier adalah suatu cara instansi pemerintah Dinas Pertanian dan peternakan dalam mengembangkan karier para pegawainya. Pengembangan karier pada Dinas Pertanian dan peternakan adalah Kinerja, loyalitas,dikenal, bawahan, dan kesempatan pengembangan adalah sangat baik .

2. Kinerja pegawai adalah hasil kerja seorang pegawai dalam melksanakan tugas yang diberikan dengan baik, dari mulai proses sampai selesai dengan waktu yang diberikan dan kinerja pegawai pada Dinas Pertanian dan peternakan adalah aspek kunatitatif dan aspek kualitatif yaitu kinerja pegawainya sangat baik .

3. Hasil analisis korelasi antara Pengembangan karier terhadap kinerja pegawai adalah koefisien korelasi sebesar 0,683 dengan taksiran koefisien korelasi rendah juga positif. Kesimpulannya pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai kuat dan searah. 4. Koefisien determinan Pengembangan karier memberikan kontribusi terhadap Kinerja

pegawai sebesar 46.6 %, sedangkan sisanya 53.4% di pengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yang dalam penelilitian ini tidak diperhitungkan.

5. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa t hitung sebesar 6.533 selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel untuk kesalahan 5% atau raraf kepercayaan 95% untuk uji kedua belah pihak dengan dk ( derajat kebebasan) =53-2 = 51 di dapat t tabel sebesar 2.045. Dengan demikian harga t hitung lebih dari t tabel (6.533> 2.045) maka Ho tolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh Pengembangan karier terhadap Kinerja pegawai.

Saran

Setelah dilakukan penelitian bahwa hasilnya sudah sangat baik, untuk itu alangkah lebih baiknya apabila itu dipertahankan oleh Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, dan lebik lagi apabila hal itu terus dikembangkan, agar hasilnya lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Reflika Aditama

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Sumber Daya Manusia Perusahaa. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Husein Umar. 2008. Research Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Ghalia Marihat Tua Effendi Hariandja, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Pengaduan,

Pengembangan, Pengkopesasian Dan Peringkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Alfabeta

Mutiara S. Pangabean.2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia. 75

Referensi

Dokumen terkait

hidrogel PV A yang diimpregnasi baik pada larutan PV A at au PVP 10% clan diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis hingga 100 kGy menunjukkan sedikit penurunan

Menugaskan Kepala Seksi Administrasi Utang dan Hibah untuk menginventarisir dan mengevaluasi secara berkala daftar kode, klasifikasi dan data referensi pinjaman,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui penerapan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing

Thus, we address a completely different problem compared to [4][5][10], since in our case we are mainly interested in detecting the characteristics of the environment rather than

 Konsentrasi dan lamanya pemaparan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan harian ikan (SGR) Mujair (Oreocromis mossambicus), dimana konsentrasi yang berpengaruh secara nyata

Dengan adanya hubungan yang sangat erat antara tinggi tegakan dengan peninggi, maka dalam kegiatan inventarisasi hutan tanaman Jati ( T. grandis L.f) pekerjaan pengukuran

Penelitian yang di lakukan penulis, di peroleh kesimpulan hasil bahwa gaya kepemimpinan yang di terapkan di puskesmas mepanga adalah gaya kepemimpinan Kebebasan,

Digunakannya istilah mitos ( myth ), yakni rujukan bersifat kultural (bersumber dari budaya asal dan cerita) yang digunakan untuk menjelaskan gejala atau realitas