• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA PRODUK DAFA YOGHURT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA PRODUK DAFA YOGHURT"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

123

VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA

PRODUK DAFA YOGHURT

7.1. Formulasi Blue Ocean Strategy (BOS)

Kim dan Mauborgne (2005) menyebutkan dalam bukunya, Blue Ocean Strategy, bahwa terdapat enam prinsip yang mendorong kesuksesan penerapan dan pelaksanaan strategi samudera biru. Namun hanya empat prinsip diantaranya yang menjadi dasar utama untuk memformulasikan sebuah strategi samudera biru. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah (1) merekonstruksi batasan-batasan pasar, (2) fokus pada gambaran besar, bukan pada angka, (3) menjangkau melampaui permintaan yang ada, dan (4) melakukan rangkaian strategis dengan tepat.

Masing-masing prinsip tersebut memiliki alat analisis atau kerangka kerja analisis yang berbeda. Namun secara keseluruhan, semua prinsip tersebut bertujuan untuk melahirkan sebuah inovasi nilai dan berfokus menjadikan kompetisi tidak relevan dengan menciptakan lompatan nilai bagi pembeli (konsumen dan non-konsumen) serta bagi perusahaan. Inovasi nilai memberikan penekanan setara pada nilai dan inovasi, yakni memadukan inovasi dengan utilitas (manfaat), harga, dan posisi biaya. Penciptaan inovasi nilai ini dasar untuk menciptakan samudera biru (blue ocean) yang ditandai dengan ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan peluang pertumbuhan yang menguntungkan. Berikut adalah analisis dan penjelasan mengenai tahapan-tahapan penciptaan samudera biru untuk direkomendasikan pada bisnis DaFa Yoghurt.

7.2. Prinsip 1: Merekonstruksi Batasan-Batasan Pasar

Prinsip pertama dalam strategi samudera biru adalah merekonstruksi batasan-batasan pasar. Fokus dari prinsip ini adalah untuk menjauh dari kompetisi dan menciptakan samudera biru. Kim dan Mauborgne (2005) menemukan enam pendekatan dasar untuk membentuk ulang batasan-batasan pasar, yang disebut sebagai kerangka kerja enam jalan. Tidak ada dari jalan-jalan ini yang memerlukan visi khusus atau antisipasi mengenai masa depan. Semua jalan

(2)

124 didasarkan pada upaya melihat data-data yang sudah dikenal, namun dilihat dari perspektif atau sudut pandang yang baru.

Untuk melepaskan diri dari samudera merah, perusahaan harus mendobrak batasan-batasan umum mengenai cara berkompetisi. Oleh karena itu perusahaan perlu mencermati industri-industri alternatif, mencermati kelompok-kelompok strategis dalam industri, mencermati rantai pembeli, mencermati penawaran produk dan jasa pelengkap, mencermati daya tarik emosional atau fungsional bagi pembeli, dan mencermati waktu. Berikut di bawah ini adalah hasil analisis dan penjelasan dari kerangka kerja enam jalan.

7.2.1. Mencermati Industri-Industri Alternatif

Definisi alternatif lebih luas dari pengganti (substitutes). Produk atau jasa yang memiliki bentuk berbeda, tetapi menawarkan fungsi atau utilitas inti yang sama, sering kali merupakan pengganti bagi satu sama lain. Di sisi lain, alternatif mencakup produk atau jasa yang memiliki fungsi dan bentuk berbeda, tetapi tujuan yang ingin dicapai adalah sama.

Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada para responden yang terdiri dari konsumen dan non-konsumen, diperoleh informasi bahwa tujuan konsumen membeli atau mengkonsumsi yoghurt adalah untuk kesehatan dan juga sebagai pengisi waktu luang atau “kawan” saat melakukan suatu kegiatan. Oleh karena itu, penulis mengidentifikasi industri alternatif dari yoghurt adalah misalnya apotek, toko jamu atau obat herbal, puskesmas, posyandu, tempat fitness, tempat olahraga, dan lain-lain.

Umumnya seseorang datang ke apotek, puskesmas, posyandu, tempat fitness, atau tempat olahraga lainnya adalah untuk tujuan kesehatan. Visi konsumen inilah yang harus ditangkap oleh DaFa Yoghurt sebagai bagian atau media untuk menjaga kesehatan. DaFa Yoghurt bisa mempromosikan dirinya sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan, namun konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar sebagai opportunity cost terhadap manfaat kesehatan yang diperoleh.

Selain itu, untuk memperluas wilayah pemasaran juga, tempat-tempat publik seperti di atas, bisa dijadikan sebagai wilayah “pasar” baru (blue ocean)

(3)

125 dalam pemasaran yoghurt. DaFa Yoghurt bisa bekerja sama dengan mereka sebagai mitra bisnis dalam penjualan di tempat-tempat tersebut. Peluang untuk memasarkan yoghurt di tempat-tempat tersebut masih sangat jarang atau belum ditangkap oleh perusahaan lain. Namun dalam hal ini, DaFa Yoghurt harus memberikan informasi produk yang lengkap untuk jaminan kualitas atau mutu jika ingin dipasarkan di tempat-tempat publik seperti di atas.

Tujuan lain konsumen dalam mengkonsumsi yoghurt adalah sebagai teman dalam melakukan sebuah aktivitas dan juga untuk mengisi waktu luang. Anak atau remaja yang bermain di tempat permainan seperti rental plays station atau sedang melakukan browsing internet, biasanya juga membeli minuman dan makanan ringan. Oleh karena itu, DaFa Yoghurt juga bisa dipasarkan di tempat-tempat permainan dan warung internet sebagai alternatif jajanan bagi konsumen tersebut.

Selain itu, tempat umum seperti tempat fotocopy, tempat potong rambut, rumah makan, juga bisa menjadi pasar baru untuk DaFa Yoghurt, karena yoghurt bisa menjadi teman untuk mengisi waktu luang atau di saat orang sedang dalam keadaan menunggu. Hal ini selain bisa meningkatkan pasar DaFa Yoghurt, juga bermanfaat untuk mencitrakan DaFa Yoghurt sebagai produk yang mudah diperoleh konsumen dimana saja dan mudah dikonsumsi pada saat aktivitas apapun.

7.2.2. Mencermati Penawaran Produk dan Jasa Pelengkap

Untuk menciptakan blue ocean, DaFa Yoghurt juga perlu untuk mencermati penawaran produk dan jasa pelengkap. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil kuesioner responden, seseorang akan membutuhkan sesuatu untuk menemaninya atau sebagai pelengkap sebelum, saat, atau setelah melakukan suatu aktivitas. Sebagai contoh adalah makan, menonton TV, olahraga, wisata, bermain game, browsing internet, dan lain-lain.

Karena DaFa Yoghurt saat ini mengoptimalkan produksi yoghurt dalam bentuk stick, maka DaFa Yoghurt sangat tepat untuk dijadikan pelengkap bagi seseorang yang akan, sedang, atau setelah melakukan suatu aktivitas. Terkait dengan hal ini, maka sebuah peluang untuk menciptakan blue ocean bagi DaFa

(4)

126 Yoghurt adalah dengan melakukan kerja sama atau kemitraan dengan pengelola tempat-tempat umum seperti rumah makan, kawasan olah raga, tempat wisata, warung internet, rental Plays Station (PS), dan lain-lain. Dalam hal ini, pihak Darul Fallah bisa menitipkan produknya di tempat-tempat umum tersebut. Tidak perlu adanya freezer yang harus standby atau tersedia di tempat-tempat tersebut, melainkan bisa menggunakan coolbox. Sistem kemitraan ini bisa dilakukan dengan sistem order tiap hari dengan sistem bagi hasil atau yang lainnya.

Selain itu, berkaitan dengan kelompok strategis sekolah-sekolah, supaya bisa menarik konsumen lagi, pihak Darul Fallah dapat membuat sebuah layanan jasa tentang edutourism untuk para siswa sekolah, misalkan layanan jasa wisata ke Darul Fallah untuk melihat atau melakukan pelatihan pembuatan yoghurt. Hal ini juga bisa mendatangkan keuntungan ekonomi bagi Darul Fallah.

Jasa pelengkap DaFa Yoghurt ini juga bisa diciptakan melalui pemberian nomor kontak atau alamat kontak pada produk kemasan DaFa Yoghurt agar bisa dilihat oleh konsumen. Hal ini ditujukan sebagai customer service, misalkan menerima jasa konsultasi tentang yoghurt dan seputar kesehatan, menerima pengaduan konsumen, dan sebagainya. Adanya layanan konsumen seperti ini, nantinya juga bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi Darul Fallah, contohnya adalah adanya pesanan DaFa Yoghurt dari konsumen, adanya penawaran kerja sama dari pihak lain (sponsorship), dan lain sebagainya.

Selain nomor kontak atau alamat kontak, UPS Koppontren Darul Fallah juga bisa mencantumkan alamat website khusus UPS Koppontren Darul Fallah, yang berisi segala sesuatu tentang yoghurt atau internal perusahaan sendiri. Hal ini dikarenakan, media elektronik seperti internet sangat potensial untuk mendapatkan konsumen. Hal ini tentunya menjadi nilai lebih bagi produk DaFa Yoghurt di mata konsumen.

Website ini harus dibuat berbeda dengan website pada umumnya. Website ini menjadi layanan seperti e-commerce atau customer interfaces, yang lebih bersifat personalisasi dan interaktif. Hal ini dilakukan ibarat untuk ”menyimpan pelanggan”, maksudnya Darul Fallah bisa mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka inginkan. Dengan media ini, manfaat yang diperoleh UPS Koppontren Darul Fallah adalah adanya saran dan kritik yang membangun bagi DaFa Yoghurt.

(5)

127 Memberikan pelayanan yang paling optimal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan omzet penjualannya. Kasmir (2006) menyebutkan bahwa peningkatan omzet penjualan atau jumlah pelanggan merupakan aspek yang paling penting untuk dilakukan melalui pemberian pelayanan yang paling optimal. Karena dengan pelayanan yang optimal dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan ini akan menjadi promosi gratis dari pelanggan yang sudah merasakannya kemudian disebarkan ke calon pelanggan lainnya. Oleh karena itu, layanan jasa edutourism, customer service melalui telepon, dan pembuatan website merupakan salah satu cara dalam memberikan kepuasan kepada konsumen, dan bertujuan untuk menarik para non-konsumen yoghurt menjadi konsumen DaFa Yoghurt.

7.2.3. Mencermati Waktu

Mencermati waktu lebih sulit dari pendekatan-pendekatan yang sudah dibahas sebelumnya. Dengan mencermati waktu, sebuah perusahaan dituntut untuk bisa memberikan penawaran lebih kepada konsumen dari nilai yang diberikan pasar saat ini ke nilai yang mungkin diberikan pasar di masa depan. Oleh karena itu, dengan mencermati waktu, perusahaan tidak hanya menyesuaikan tindakan atau strategi bisnis mereka dengan mengikuti perkembangan tren yang diamati, namun juga ikut dalam membentuk tren baru.

Salah satu kendala dalam pemasaran yoghurt seperti DaFa Yoghurt dan yang lainnya adalah yoghurt bentuk stick sangat laku penjualannya pada saat musim kemarau saja. Ketika musim penghujan, yoghurt stick sangat jarang pembelinya. Oleh karena itu, kaitannya dengan mencermati waktu, mungkin UPS Koppontren Darul Fallah bisa melakukan penelitian dan pengembangan (research and development) untuk memproduksi yoghurt yang bisa diminum dalam waktu apa saja, tidak tergantung dengan musim. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memproduksi yoghurt hangat yang mungkin banyak peminatnya di musim hujan. Hal ini dikarenakan saat ini yoghurt yang ada di pasaran, semuanya dinikmati oleh konsumen dalam keadaan dingin, terlebih pada yoghurt stick yang biasanya lebih nikmat dikonsumsi dalam keadaan dingin beku.

(6)

128 Terlepas dari pengembangan produk untuk memproduksi yoghurt hangat yang mungkin membutuhkan waktu lama, namun adanya pengembangan produk yoghurt hangat merupakan salah satu upaya bagi UPS Koppontren Darul Fallah dalam mencermati waktu, yakni membuka peluang penawaran utilitas atau manfaat yang belum pernah ada sebelumnya bagi konsumen. Dengan upaya mencermati waktu ini, UPS Koppontren Darul Fallah bisa secara aktif membentuk masa depan mereka dan membuka samudera biru baru.

7.2.4. Ringkasan Kerangka Kerja Enam Jalan

Berikut pada Tabel 31 disajikan mengenai ringkasan kerangka kerja enam jalan yang sebelumnya sudah dilakukan pembahasan. Dalam hal ini, ada tiga dari enam jalan yang tidak didefinisikan, yaitu pada mencermati kelompok strategis, rantai pembeli, dan daya tarik emosional. Hal ini dikarenakan tidak adanya kelompok strategis dalam industri yoghurt dan juga tidak adanya rantai pembeli.

Tabel 31. Ringkasan Kerangka Kerja Enam Jalan Kerangka Kerja

Enam Jalan Keterangan

1. Mencermati industri-industri alternatif

Industri alternatif dari yoghurt misalnya apotek, puskesmas, tempat fitness, tempat olahraga, rumah makan, kafe, tempat permainan, dan lain-lain 2. Mencermati

kelompok-kelompok strategis dalam industri

Tidak terdefinisi

3. Mencermati rantai

pembeli Tidak terdefinisi

4. Mencermati penawaran produk dan jasa pelengkap

• Melakukan kerja sama atau kemitraan dengan pengelola tempat-tempat umum seperti rumah makan, kawasan olah raga, tempat wisata, warung internet, rental Plays Station (PS), dll • Layanan jasa tentang edutourism untuk para

siswa sekolah

Customer service

Website

5. Mencermati daya tarik emosional atau fungsional bagi pembeli

Tidak terdefinisi

(7)

129 7.3. Prinsip 2: Fokus pada Gambaran Besar, Bukan pada Angka

Prinsip kedua strategi samudera biru ini merupakan kunci untuk mengurangi risiko perencanaan investasi tenaga dan waktu yang terlalu besar dengan hasil hanya berupa langkah taktis samudera merah. Dalam prinsip ini, perusahaan mengembangkan pendekatan alternatif bagi proses perencanaan strategis yang ada berdasarkan bukan pada mempersiapkan dokumen tetapi menggambar kanvas strategi. Pendekatan ini secara konsisten menghasilkan strategi yang membuka kreativitas dari beragam jenis orang dalam suatu organisasi, membuka mata perusahaan kepada samudera biru, dan mudah dipahami serta dikomunikasikan untuk bisa diterapkan secara efektif.

Dalam buku Blue Ocean Strategy, karya Kim dan Mauborgne (2005), berfokus pada gambaran besar, dilakukan dengan analisis atau pendekatan menggunakan alat analisis kanvas strategi. Menggambar kanvas strategi tidak hanya memvisualisasikan posisi strategis terkini sebuah perusahaan dalam ruang pasar, tetapi juga membantu memetakan strategi di masa depan.

Kanvas strategi sebelumnya sudah dibuat pada saat membahas analisis situasi persaingan atau kompetisi dalam industri yoghurt di Bogor. Kanvas strategi yang telah dibuat tersebut, sekarang digunakan untuk melihat posisi strategis perusahaan, untuk kemudian menjadi dasar dalam membuat sebuah kurva nilai baru, sehingga bisa digunakan untuk membuat kanvas strategi yang baru. Kurva nilai baru ini merupakan rekonstruksi nilai bagi pembeli (konsumen) yang ditawarkan oleh perusahaan. Kanvas strategi baru atau kurva nilai baru diperoleh jika sudah melakukan pendekatan menggunakan kerangka kerja empat langkah. Namun, yang harus diperhatikan adalah kanvas strategi atau kurva nilai baru yang akan dibuat harus memenuhi tiga syarat atau ciri strategi samudera biru yang baik.

7.3.1. Memenuhi Tiga Ciri Strategi Samudera Biru yang Baik

Menurut Kim dan Mauborgne (2005), dalam memformulasikan blue ocean strategy, terdapat tiga karakteristik yang harus dipenuhi, yaitu fokus, divergensi

(8)

130 atau gerak menjauh, dan moto yang memikat. Berikut adalah penjelasan mengenai karakteristik dari strategi samudera biru yang dibuat untuk DaFa Yoghurt.

1) Fokus

Strategi yang direkomendasikan pada DaFa Yoghurt memiliki fokus untuk menciptakan ruang pasar baru (blue ocean), meningkatkan jumlah permintaan, serta menciptakan value (nilai utilitas) bagi konsumen. Penciptaan ruang pasar baru, dilakukan melalui kemitraan atau kerja sama yang dilakukan. Peningkatan jumlah permintaan serta penciptaan value bagi konsumen diupayakan melalui penawaran fasilitas jasa penunjang dan adanya diversifiasi produk.

2) Divergensi atau Gerak Menjauh

Berdasarkan penerapan kerangka kerja empat langkah yang telah dipaparkan sebelumnya, yakni dengan menghilangkan faktor yang diterima begitu saja oleh industri, mengurangi faktor hingga di bawah industri, meningkatkan faktor hingga di atas industri, serta menciptakan faktor yang belum pernah ditawarkan industri sebelumnya, maka profil strategi DaFa Yoghurt menjadi berbeda dengan profil umum industri.

Kurva nilai DaFa Yoghurt yang bergerak menjauh (divergensi) dari kurva nilai produk lain merupakan salah satu ciri efektif sebuah strategi samudera biru yang diterapkan. Kim dan Mauborgne (2005) menjelaskan bahwa bentuk kurva nilai yang menjauh dari pemain-pemain lain merupakan sebuah hasil dari mencari dan melihat alternatif, dan bukan dari membandingkan diri dengan pesaing. 3) Moto yang Memikat

Cara tepat untuk menguji keefektifan dan kekuatan dari sebuah strategi adalah melihat apakah strategi itu mengandung suatu moto yang kuat dan autentik atau tidak. Moto yang bagus dengan penawaran produk atau jasa secara jujur akan menstimulasi kepercayaan dan minat konsumen terhadap produk atau jasa. Oleh karena itu, moto yang digunakan untuk mengkomunikasikan DaFa Yoghurt agar memikat konsumen adalah ”Kapanpun.. Di manapun.. Aktivitas apapun.. Teman Sehat ya DaFa Yoghurt”.

Moto yang dibuat ini mencerminkan bahwa DaFa Yoghurt adalah produk yang menyehatkan yang dapat dikonsumsi dalam waktu kapanpun, di tempat

(9)

131 manapun, maupun sedang dalam melakukan aktivitas apapun. Selain itu juga menunjukkan kalau DaFa Yoghurt dapat diperoleh di manapun.

7.4. Prinsip 3: Menjangkau Melampaui Permintaan yang Ada

Prinsip ketiga strategi samudera biru ini merupakan komponen kunci dalam mencapai inovasi nilai. Untuk memaksimalkan ukuran samudera biru yang diciptakan, perusahaan harus mengubah mindset pemikirannya, yang biasanya berkonsentrasi pada konsumen, perusahaan kini perlu melihat non-konsumen. Ada tiga tingkatan non-konsumen yang bisa diubah menjadi konsumen. Tiga tingkatan ini berbeda dalam hal jarak relatif mereka terhadap konsumen. Mencermati tiga tingkatan non-konsumen ini juga terkait dengan pendekatan yang dilakukan pada saat merekonstruksi batasan-batasan pasar dalam kerangka kerja enam jalan.

7.4.1. Tiga Tingkatan Non-Konsumen Yoghurt

Tingkat pertama dari non-konsumen adalah yang terdekat dengan pasar perusahaan, yaitu berada di tubir pasar perusahaan. Mereka adalah pembeli yang minimal menggunakan produk yang ditawarkan pasar saat ini untuk sementara karena kebutuhan, sembari mencari sesuatu yang lebih baik. Dengan kata lain, non-konsumen level pertama dari produk yoghurt adalah mereka yang membeli yoghurt hanya karena kebutuhan kesehatan, pada umumnya karena masalah pencernaan.

Tingkat kedua dari non-konsumen adalah orang-orang yang menolak membeli penawaran atau produk industri. Mereka adalah pembeli yang melihat penawaran dari industri sebagai suatu pilihan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi tetap saja mereka menolak membelinya. Jadi non-konsumen level kedua dari produk yoghurt misalnya konsumen jamu, minuman berenergi, suplemen, dan lain-lain.

Sedangkan tingkat ketiga dari non-konsumen adalah yang terjauh dari pasar. Mereka adalah non-konsumen yang tidak pernah berpikir bahwa penawaran dari industri adalah suatu pilihan. Non-konsumen level ketiga dari produk yoghurt yaitu orang-orang yang tidak melakukan pembelian atau konsumsi terhadap segala jenis yoghurt.

(10)

132 Kim dan Mauborgne (2005) menjelaskan bahwa dengan berfokus pada kesamaan utama di antara non-konsumen ini dan di antara konsumen yang sudah ada, perusahaan bisa memahami bagaimana menarik mereka ke dalam pasar baru. Kesamaan-kesamaan utama dari para non-konsumen ini adalah mereka menginginkan minuman yang menyehatkan, harganya terjangkau, bisa diperoleh di mana saja, praktis, dan ingin mengisi waktu luang. Sehingga dengan publikasi yang menonjolkan moto DaFa Yoghurt dan bisa memenuhi keinginan non-konsumen, maka besar kemungkinan non-konsumen yoghurt bisa beralih menjadi konsumen DaFa Yoghurt.

Sebagai salah satu contoh adalah non-konsumen seperti orang-orang yang sedang melakukan aktivitas di tempat-tempat umum, misalkan bermain game, sedang fotocopy, sedang menunggu, dan lain-lain, bisa menjadi konsumen DaFa Yoghurt. Sebelumnya mereka belum pernah ditawarkan produk pada saat mereka sedang melakukan aktivitas tersebut, sehingga merekapun tidak pernah berpikir bahwa membeli yoghurt adalah suatu pilihan. Jika DaFa Yoghurt dipasarkan di tempat-tempat umum, maka besar kemungkinan non-konsumen beralih menjadi konsumen DaFa Yoghurt.

7.5. Kerangka Kerja Empat Langkah

Untuk merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru, Kim dan Mauborgne (2005) mengembangkan pendekatan yang disebut kerangka kerja empat langkah. Pendekatan ini dibuat supaya bisa mendobrak dilema atau pertukaran (trade-off) antara diferensiasi dan biaya rendah. Kerangka kerja empat langkah berisi tentang empat pertanyaan kunci menantang logika strategi dan model bisnis sebuah industri.

1) Eliminate (Menghapuskan)

Pendekatan ini bertujuan untuk menjawab faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri. Menghapuskan faktor-faktor kompetisi bukan berarti bahwa dihapuskannya faktor tersebut begitu saja atau tidak lagi diperhatikannya faktor tersebut. Tujuan dari menghapuskan faktor kompetisi ini adalah hanya untuk menghapuskan sifat kompetisinya dengan tidak perlu mengeluarkan investasi

(11)

133 yang berlebihan. Adapun faktor-faktor kompetisi yang direkomendasikan untuk dihapuskan adalah sebagai berikut:

a) Faktor variasi rasa

i) Pada kanvas strategi, terlihat bahwa DaFa Yoghurt berkompetisi dengan yoghurt lain tanpa merek. Hal ini menunjukkan bahwa UPS Koppontren Darul Fallah mengeluarkan investasi lebih untuk memproduksi banyak variasi rasa. Adanya persaingan atas variasi rasa sebaiknya dihapuskan. Pihak UPS Koppontren Darul Fallah sebaiknya melakukan semacam uji organoleptik atau uji preferensi konsumen, rasa apakah yang banyak disukai oleh konsumen. Berdasarkan hal tersebut, maka DaFa Yoghurt sebaiknya memproduksi yoghurt dengan rasa yang banyak disukai oleh konsumen.

b) Faktor harga dari produsen atau agen

i) Pada kanvas strategi, faktor harga dari produsen atau agen memang tidak menunjukkan persaingan antar perusahaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan dari segi besar-kecilnya perusahaan, antara perusahaan yoghurt bemerek dengan DaFa Yoghurt dan yang dibawahnya, sangat jauh berbeda. Perusahaan yoghurt bermerek memproduksi dalam jumlah besar (massal), sedangkan Darul Fallah masih tergolong kecil. ii) Namun, faktor ini menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan

oleh agen dan juga penjual. Selain itu, mindset yang ada pada perusahaan yoghurt yang masih relatif kecil adalah bisa memberikan harga rendah kepada agen dan penjual (marjin keuntungan besar), sehingga bisa menarik agen dan penjual untuk mau memasarkan produknya. Hal ini berarti bahwa faktor ini masih dikompetisikan oleh perusahaan dalam industri. Berdasarkan hal tersebut, maka sebaiknya DaFa Yoghurt tidak perlu berkompetisi dengan perusahaan yoghurt bermerek untuk memproduksi jumlah besar yang implikasinya terhadap harga yang diterima oleh agen dan penjual.

iii) Dengan dihapuskannya persaingan pada faktor harga dari produsen atau agen, maka DaFa Yoghurt sebaiknya lebih berfokus untuk langsung memasarkan pada konsumen akhir. Agen distributor yang

(12)

134 ada saat ini masih tetap digunakan, namun kinerjanya perlu ditingkatkan melalui kontrak penjualan dan juga pemberian reward. 2) Reduce (Mengurangi)

Pendekatan ini bertujuan untuk menjawab faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri. Adapun faktor-faktor kompetisi yang direkomendasikan untuk dikurangi adalah sebagai berikut:

a) Faktor khasiat atau manfaat bagi kesehatan

i) Faktor ini direkomendasikan untuk dikurangi penawarannya oleh DaFa Yoghurt, maksudnya adalah bukan untuk mengurangi kualitas khasiat kesehatan pada yoghurt yang diproduksi, melainkan kompetisi faktor khasiat atau manfaat bagi kesehatan yang perlu dikurangi. Hal ini dikarenakan dengan banyaknya yoghurt yang saat ini dipasarkan kepada konsumen, maka konsumen saat ini sudah terbentuk mindset atau sudah memiliki pengetahuan bahwa produk yoghurt memang berkhasiat bagi kesehatan.

ii) Oleh karena itu, saran yang direkomendasikan adalah DaFa Yoghurt di samping memasarkan dengan misi kesehatan, juga menanamkan mindset pada konsumen bahwa produk DaFa Yoghurt adalah produk yang menyegarkan, memberikan sensasi keceriaan, sebagai teman saat melakukan aktivitas, dan lain-lain yang belum pernah ditawarkan oleh perusahaan yoghurt sebelumnya.

b) Faktor fasilitas yang diberikan produsen

i) Pada kanvas strategi, faktor fasilitas yang diberikan produsen terlihat terjadi kompetisi antara DaFa Yoghurt dengan yoghurt bermerek. Sebagai contoh adalah Yakult memberikan fasilitas showcase pada penjual. Sedangkan UPS Koppontren Darul Fallah memberikan fasilitas pinjaman freezer kepada agen distributornya. Hal ini menunjukkan penawaran dan juga investasi berlebihan oleh perusahaan.

ii) Oleh karena itu, DaFa Yoghurt perlu mengurangi kinerja faktor fasilitas yang diberikan produsen, yakni melalui cara tidak mencari agen distributor dengan memberikan fasilitas freezer lagi, sehingga

(13)

135 UPS Koppontren Darul Fallah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli freezer lagi. Rekomendasi yang diberikan adalah UPS Koppontren Darul Fallah membuat kontrak penjualan cepat dengan agen, misalkan dengan target order pengiriman DaFa Yoghurt maksimal setiap tiga hari sekali. Jika agen lebih cepat dari periode order yang ditentukan, maka ada reward yang diberikan UPS Koppontren Darul Fallah. Fasilitas freezer bisa digantikan dengan fasilitas coolbox saja.

c) Faktor sistem distribusi

i) Saat ini sistem distribusi DaFa Yoghurt sebagian besar melalui agen distributor. Kinerja faktor sistem distribusi DaFa Yoghurt melalui agen ini sebaiknya dikurangi dengan cara UPS Koppontren Darul Fallah lebih banyak pemasarannya langsung menyentuh konsumen akhir. Hal ini bukan berarti menghilangkan agen distributor yang sudah ada, namun agen yang sudah ada ini ditingkatkan lagi kinerjanya. Pemasaran langsung kepada konsumen bisa memberikan profit lebih untuk UPS Koppontren Darul Fallah, karena marjin keuntungan yang sebelumnya harus dibagi dengan agen, kini bisa diperoleh UPS Koppontren Darul Fallah seluruhnya.

3) Raise (Meningkatkan)

Pendekatan ini bertujuan untuk menjawab faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri. Adapun faktor-faktor kompetisi yang direkomendasikan untuk ditingkatkan adalah sebagai berikut:

a) Faktor kebersihan atau higienitas yoghurt

i) Faktor ini harus ditingkatkan oleh DaFa Yoghurt agar dapat menarik konsumen lebih banyak, karena hal ini terkait dengan tingkat kepercayaan konsumen juga terhadap produk yoghurt yang dijual. b) Faktor informasi produk

i) Kinerja faktor informasi produk sangat utama untuk dilakukan oleh DaFa Yoghurt. Informasi produk seperti tanggal kadaluarsa, sertifikasi BPOM, sertifkasi halal, komposisi produk, kontak perusahaan, atau yang lain sebaiknya dicantumkan dalam kemasan produk.

(14)

136 c) Faktor kemudahan memperoleh produk

i) Kinerja faktor kemudahan memperoleh produk bagi konsumen harus ditingkatkan oleh UPS Koppontren Darul Fallah. Pemasaran yang sebelumnya hanya mengandalkan agen distributor, sebaiknya ditambah dengan upaya UPS Koppontren Darul Fallah langsung menyentuh konsumen.

ii) Pada saat memasarkan DaFa Yoghurt, perlu juga untuk mempublikasikan produk dan perusahaan lebih gencar lagi. Hal ini dikarenakan agar konsumen mengetahui tentang DaFa Yoghurt serta mengetahui di mana konsumen bisa mendapatkan DaFa Yoghurt secara langsung jika ingin memesan.

iii) Agar konsumen juga dapat dengan mudah memperoleh produk DaFa Yoghurt, maka UPS Koppontren Darul Fallah perlu mempertimbangkan lokasi-lokasi pemasaran yang sebelumnya telah disebutkan pada pembahasan merekonstruksi batasan-batasan pasar (kerangka kerja enam jalan).

d) Faktor kemudahan memperoleh bahan baku

i) UPS Koppontren Darul Fallah sebaiknya meningkatkan kinerja faktor kemudahan memperoleh bahan baku, dengan cara melakukan kemitraan yang lebih banyak lagi dengan peternak-peternak di sekitar wilayah PP. Darul Fallah. Kemitraan dalam jumlah besar mungkin dapat mengurangi beban biaya bahan baku. Selain itu, Unit Peternakan Darul Fallah juga bisa memperbanyak sapi perahnya, sehingga bisa mempermudah UPS Koppontren Darul Fallah untuk memperoleh bahan baku.

e) Faktor sistem kontrak

i) Faktor sistem kontrak ini berkaitan dengan sistem kontrak antara agen distributor dan perusahan. UPS Koppontren Darul Fallah sebaiknya meningkatkan kinerja faktor ini dengan cara melakukan kontrak yang memiliki substansi berfokus pada target order dan periode order. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kinerja dari agen distributor sendiri. Pihak UPS Koppontren Darul Fallah juga membuat

(15)

137 kontrak tentang pemberian reward kepada agen distributor jika dapat memenuhi atau bahkan lebih baik dalam mencapai kontrak target order atau periode order.

f) Faktor produksi jenis yoghurt

i) Pada kanvas strategi, tidak disebutkan faktor produksi jenis yoghurt dalam kompetisi industri yoghurt. Namun bagi UPS Koppontren Darul Fallah, sebaiknya hal ini diperhatikan, yakni dengan memproduksi berbagai jenis yoghurt, tidak hanya memproduksi yoghurt bentuk stick saja. UPS Koppontren Darul Fallah sebaiknya memproduksi yoghurt jenis stir (bentuk stick dan krim), jenis drink, dan frozen. Hal ini tentunya akan semakin menarik konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi DaFa Yoghurt.

4) Create (Menciptakan)

Pendekatan ini bertujuan untuk menjawab faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan. Penciptaan faktor ini dilakukan dengan melihat visi dan misi dari Unit Peternakan. Sehingga faktor yang diciptakan ini sejalan dengan visi dan misi yang ingin diterapkan oleh UPS sekaligus Unit Peternakan. Adapun faktor-faktor kompetisi yang direkomendasikan untuk diciptakan adalah sebagai berikut:

a) Faktor kemitraan atau kerja sama

i) Penciptaan faktor kemitraan atau kerja sama ini adalah berfokus untuk menciptakan ruang pasar baru. Di samping itu, misi Unit Peternakan untuk membangun jaringan pemasaran yang kuat juga bisa diaplikasikan melalui penciptaan faktor ini. Hal ini terkait dengan kerangka kerja enam langkah dalam merekonstruksi batasan-batasan pasar.

ii) Cara yang dapat dilakukan oleh pihak UPS Koppontren Darul Fallah adalah:

• Menjalin kemitraan dengan pihak institusi pendidikan seperti sekolah-sekolah dan universitas, misalnya dengan mengadakan event hari minum yoghurt atau yang lain.

(16)

138 • Menjalin kemitraan dengan tempat-tempat umum seperti fotocopy, tempat potong rambut, rumah makan, kafe, tempat permainan, tempat wisata, tempat olah raga, dan lain-lain.

Menjalin kerja sama dengan sebuah event organizer atau kepanitaan suatu acara.

iii) Tujuan kemitraan atau kerja sama ini selain untuk memperkuat jaringan pemasaran sesuai misi Unit Peternakan, adalah bertujuan untuk menumbuhkan kesetiaan pelanggan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Jackson (1985) yang diacu dalam Tjiptono (2008) bahwa jalinan kemitraan dengan pelanggan secara terus-menerus, pada akhirnya akan menimbulkan kesetiaan pelanggan sehingga terjadi bisnis ulangan (repeat business).

iv) Utilitas atau manfaat yang dapat dirasakan oleh pembeli dengan adanya faktor ini adalah pembeli mendapatkan kemudahan dalam mengakses atau membeli DaFa Yoghurt. Kemudahan lokasi penjualan ini dirasakan karena DaFa Yoghurt dijual di berbagai tempat, tidak hanya di warung atau toko, melainkan juga di tempat-tempat umum lainnya.

v) Hubungan kemitraan ini perlu didukung dengan pembuatan customer database (Goni 1992 diacu dalam Tjiptono 2008), yaitu daftar nama pelanggan yang oleh perusahaan perlu dibina hubungan jangka panjang dengan mereka. Database tersebut tidak hanya berisi nama pelanggan, tetapi juga mencakup hal-hal penting lainnya, misalnya frekuensi dan jumlah pembelian, preferensi, dan sebagainya. Dengan tersedianya informasi semacam itu, maka diharapkan perusahaan dapat memuaskan para pelanggannya secara lebih baik, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan loyalitas pelanggan sehingga terjadi pembelian ulang.

b) Faktor fasilitas jasa penunjang untuk konsumen

i) Faktor ini bertujuan untuk meningkatkan publisitas DaFa Yoghurt, meningkatkan market share, serta membentuk mindset positif konsumen terhadap DaFa Yoghurt. Fasilitas jasa penunjang untuk

(17)

139 konsumen yang bisa ditawarkan oleh UPS Koppontren Darul Fallah ini mengacu pada saat mencermati produk dan jasa pelengkap dalam kerangka kerja enam jalan, yakni sebagai berikut:

Adanya layanan jasa edutourism atau wisata edukatif, dan pelatihan pembuatan yoghurt untuk pelajar dan keluarga. Hal ini bisa mendatangkan profit untuk UPS Koppontren Darul Fallah. • Adanya layanan customer service dan website (e-commerce) yang

interaktif dengan konsumen. Layanan website ini dapat digunakan juga sebagai customer database para konsumen, seperti halnya yang telah dipaparkan sebelumnya.

• Adanya layanan jasa konsultasi gratis seputar kesehatan.

ii) Layanan customer service bisa menjadi strategi penanganan keluhan yang efisien, seperti yang dipaparkan oleh Schnaars (1991) diacu dalam Tjiptono (2008). Penanganan keluhan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk perusahaan yang puas.

iii) Layanan customer service oleh perusahaan semacam ini, kemungkinan besar akan membutuhkan kemampuan sumber daya manusia, namun tidak harus membebankan harga yang tinggi pada produk-produknya (Tjiptono 2008). Akan tetapi biasanya perusahaan akan memperoleh manfaat besar dari pelayanan yang lebih baik tersebut, yaitu berupa tingkat pertumbuhan yang cepat dan besarnya laba yang diperoleh. iv) Dengan adanya faktor ini, maka utilitas yang dapat diperoleh

konsumen adalah sebelum atau setelah konsumen melakukan pembelian, konsumen mendapatkan jasa layanan yang memuaskan. Tidak hanya service pemesanan dan keluhan, melainkan juga adanya konsultasi gratis seputar kesehatan.

c) Faktor diversifikasi produk

i) Faktor ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan juga menciptakan permintaan baru terhadap DaFa Yoghurt. DaFa Yoghurt bisa ditawarkan kepada konsumen, tidak hanya dalam bentuk stick, melainkan juga dalam bentuk krim, drink, maupun frozen. Selain itu

(18)

140 juga bisa diproduksi berbagai bentuk olahan yoghurt yang unik dan menarik, namun tidak merubah kualitas atau rasa khas yoghurt.

ii) Utilitas yang dapat dirasakan oleh konsumen adalah konsumen dapat memilih jenis yoghurt sesuai dengan minat dan seleranya.

iii) Bentuk diversifikasi produk lainnya bisa juga diciptakan melalui research and development (R&D), yakni untuk memproduksi yoghurt hangat yang bisa dikonsumsi pada saat malam hari atau pun musim penghujan.

iv) Utilitas yang dapat dirasakan oleh konsumen dengan adanya yoghurt hangat adalah konsumen dapat mengkonsumsi yoghurt kapan saja, tidak terkendala dengan waktu atau cuaca.

7.5.1. Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan

Hasil dari daftar pertanyaan yang termuat dalam kerangka kerja empat langkah di atas kemudian dirangkum dengan skema yang disebut Skema Hapuskan – Kurangi – Tingkatkan – Ciptakan (Elliminate-Reduce-Raise-Create). Berikut pada Gambar 19 di bawah ini disajikan skema tersebut.

Gambar 19. Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan Produk DaFa Yoghurt

Menghapuskan (Elliminate) Meningkatkan (Raise)

 Variasi rasa

 Harga dari produsen atau agen

 Kebersihan atau higienitas yoghurt  Informasi produk

 Kemudahan memperoleh produk  Kemudahan memperoleh bahan

baku

 Sistem kontrak

Mengurangi (Reduce) Menciptakan (Create)  Khasiat atau manfaat bagi

kesehatan

 Fasilitas yang diberikan produsen  Sistem distribusi

 Kemitraan atau kerja sama  Fasilitas jasa penunjang untuk

konsumen

(19)

141 7.5.2. Kanvas Strategi Baru Produk DaFa Yoghurt

Hasil dari kerangka kerja empat langkah yang kemudian dipetakan dalam skema hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan di atas, selanjutnya dapat dibuat kanvas strategi baru (masa depan) produk DaFa Yoghurt untuk mengetahui profil strategis UPS Koppontren Darul Fallah. Pembuatan kanvas strategi baru ini masih mengacu pada pembuatan kanvas strategi industri yoghurt sebelumnya, baik dari sumbu horizontal maupun vertikal.

Dasar pemetaan sumbu horizontal masih mengacu pada analisis faktor yang dilakukan sebelumnya pada saat membuat kanvas strategi industri yoghurt sebelumnya, yakni faktor-faktor yang berasosiasi atau berada dalam satu komponen utama, maka penempatannya adalah dengan posisi berdekatan. Selain itu dasar sumbu vertikal juga masih mengacu pada nilai rataan. Namun pada kanvas strategi yang baru terdapat perubahan, yakni kurva nilai yoghurt bermerek dan juga tidak bermerek digabung menjadi satu yang dinamakan kurva nilai industri. Sehingga nilai rataan industri adalah nilai rataan dari gabungan nilai yoghurt bermerek dan tanpa merek, kecuali DaFa Yoghurt. Hal ini dilakukan untuk mempermudah ilustrasi profil strategis dari ide strategi samudera biru berdasarkan skema hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan, yang diformulasikan untuk DaFa Yoghurt.

Profil strategis DaFa Yoghurt pada kanvas strategi baru yang dibuat ini adalah mengacu atau sesuai dengan tiga ciri ide samudera biru yang baik. Kanvas strategi baru disajikan pada Gambar 20 di bawah ini.

(20)

Gambar 20. Kanvas Strategi Baru Produk DaFa Yoghurt 0 1 2 3 4 5 6

Kanvas Strategi Baru Produk DaFa Yoghurt: Masa Lalu dan Masa Depan

142

Industri

DaFa Yoghurt (Masa Depan) DaFa Yoghurt (Masa Lalu)

(21)

143 7.6. Prinsip 4: Menjalankan Rangkaian Strategis Secara Benar

Perusahaan perlu membangun strategi samudera biru mereka dalam rangkaian utilitas pembeli, harga, biaya, dan pengadopsian. Utilitas pembeli dan harga berkaitan dengan sisi pemasukan dari model bisnis suatu perusahaan. Mengamankan sisi laba yang diperoleh tersebut akan membawa kepada elemen biaya. Sisi biaya model bisnis sebuah perusahaan harus memastikan bahwa ia menciptakan lompatan nilai bagi perusahaan dalam bentuk laba.

Kombinasi dari utilitas istimewa, pemberian harga yang strategis, dan pembiayaan yang ditargetkanlah yang memungkinkan perusahaan mencapai inovasi nilai (lompatan dalam nilai bagi pembeli dan perusahaan). Kemudian perumusan strategi samudera biru dikatakan selesai jika perusahaan bisa menghadapi rintangan-rintangan pengadopsian sejak awal.

7.6.1. Utilitas Istimewa bagi Pembeli

Pada umumnya, utilitas istimewa yang ditawarkan oleh DaFa Yoghurt antara lain adalah:

1) Yoghurt yang dibeli memiliki khasiat atau manfaat bagi kesehatan.

2) Adanya fasilitas peminjaman freezer atau coolbox bagi agen dan penjual DaFa Yoghurt.

3) Yoghurt yang dibeli dan dikonsumsi memberikan sensasi keceriaan, sehingga dapat dibeli dan dikonsumsi sebelum, saat, atau setelah melakukan suatu aktivitas.

4) DaFa Yoghurt dapat menggantikan susu bagi penderita intoleransi laktosa. Namun, selain itu utilitas yang dapat ditawarkan oleh DaFa Yoghurt melalui penciptaan faktor-faktor baru antara lain adalah:

1) Dengan adanya faktor kemitraan, pembeli mendapatkan kemudahan dalam mengakses atau membeli DaFa Yoghurt. Kemudahan lokasi penjualan ini dirasakan konsumen karena DaFa Yoghurt dijual di berbagai tempat, tidak hanya di warung atau toko, melainkan juga di tempat-tempat umum lainnya. 2) Dengan adanya faktor layanan jasa penunjang, maka utilitas yang dapat

diperoleh konsumen adalah sebelum atau setelah konsumen melakukan pembelian, konsumen mendapatkan jasa layanan yang memuaskan. Tidak

(22)

144 hanya service pemesanan dan keluhan, melainkan juga adanya layanan edukasi dan juga konsultasi gratis seputar kesehatan.

3) Utilitas yang dapat dirasakan oleh konsumen melalui faktor diversifikasi produk adalah konsumen dapat memilih jenis yoghurt sesuai dengan minat dan seleranya. Selain itu, dengan adanya yoghurt hangat, konsumen dapat mengkonsumsi yoghurt kapan saja, tidak terkendala dengan waktu atau cuaca.

7.6.2. Pemberian Harga Strategis

Dalam hal ini, penetapan harga tersebut bukan pemberian harga berdasarkan biaya, namun dimulai dengan harga strategis dan kemudian mengurangi marjin laba yang diharapkan. Saat ini harga yang ditawarkan UPS Koppontren Darul Fallah kepada agen adalah Rp 7.000,00 per pak (isi 20 stick). Sedangkan pada konsumen akhir seharga Rp 500,00 per stick. Namun dengan adanya ide samudera biru, maka harga strategis yang ditetapkan oleh UPS Koppontren Darul Fallah kepada konsumen akhir adalah Rp 1.000,00 per stick. Harga Rp 1.000,00 per stick pada konsumen akhir masih merupakan harga yang terjangkau oleh konsumen.

Penetapan harga sebesar Rp 1.000 merupakan penawaran yang tepat, mengingat harga tersebut sebanding dengan jaminan kualitas yang diberikan DaFa Yoghurt. Harga strategis yang ditetapkan ini juga masih di bawah yoghurt-yoghurt bermerek yang banyak di jual di pasaran konsumen. Sehingga harga strategis yang ditetapkan pada DaFa Yoghurt adalah harga yang terjangkau oleh konsumen.

7.6.3. Pembiayaan Sasaran

Pembiayaan ini dilakukan berdasarkan harga strategis yang ditetapkan sebelumnya. Pembiayaan ini meliputi perbaikan atribut produk maupun dengan mempertimbangkan hal-hal teknis lainnya yang terkait dengan produksi dan pemasaran DaFa Yoghurt.

Formulasi strategi samudera biru berdasarkan kerangka kerja enam jalan dan kerangka kerja empat langkah akan menimbulkan adanya tambahan biaya yang dikeluarkan, seperti biaya yang digunakan untuk peningkatan kinerja atribut

(23)

145 produk (penambahan informasi produk pada kemasan), biaya untuk faktor fasilitas yang diberikan (coolbox) pada agen dan penjual, biaya pembuatan fasilitas jasa penunjang, biaya pembuatan program-program promo, biaya pemberian reward untuk agen dan penjual, serta hal teknis lainnya.

Namun biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut disesuaikan pada harga strategis yang ditetapkan. Walaupun terdapat kenaikan biaya yang dikeluarkan, biaya-biaya tersebut akan diimbangi dengan meningkatnya jumlah penjualan DaFa Yoghurt secara signifikan atau lebih besar, yang tidak hanya terjadi dalam waktu sebentar melainkan dalam kurun waktu yang lama. Selain itu dimaksimalkannya ukuran samudera biru yang diciptakan, juga bisa menambah profit yang lebih besar. Peningkatan kinerja agen maupun penjual juga merupakan hasil positif dari biaya yang telah dikeluarkan.

7.6.4. Hambatan Pengadopsian

Hambatan-hambatan yang mungkin muncul dari strategi samudera biru yang diciptakan diantaranya adalah resistensi dari mitra bisnis seperti agen distributor. Adanya kontrak target order atau penjualan dengan periode order yang ditentukan, dengan tujuan meningkatkan kinerja agen distributor, dapat membuat mereka merasa terbebani. Selain itu, dengan lebih ditingkatkannya pemasaran langsung ke konsumen akhir oleh pihak UPS Koppontren Darul Fallah, akan membuat para agen merasa terancam posisinya. Namun, hambatan pada mitra bisnis ini dapat diatasi dengan upaya pemberian reward yang menguntungkan dan bermanfaat bagi para agen distributor tersebut.

Selain pemberian reward, untuk menjaga kemitraan dengan para agen distributor ini, pihak UPS Koppontren Darul Fallah bisa melakukan evaluasi berkala dan menerima konsultasi dengan agen. Acara-acara gathering juga bisa dilakukan untuk menjaga dan mempererat hubungan antara pihak UPS Koppontren Darul Fallah dengan para agen distributor. Adanya reward, jasa konsultasi untuk para agen, evaluasi, dan juga acara gathering akan memberikan kesan bahwa suara mereka didengarkan, serta waktu dan tenaga yang dicurahkan oleh para agen distributor tersebut berbuah manis, atau memberikan manfaat dan

(24)

146 profit yang menguntungkan bagi semua pihak. Berikut pada Gambar 21 disajikan grafis rangkaian strategi samudera biru yang diformulasikan.

Gambar 21. Rangkaian Strategi Samudera Biru DaFa Yoghurt Utilitas bagi Pembeli

1) Khasiat atau manfaat bagi kesehatan

2) Fasilitas bagi agen dan penjual 3) Sensasi keceriaan

4) Dapat menggantikan susu 5) Kemudahan lokasi penjualan

6) Jasa layanan penunjang yang memuaskan

7) Memilih jenis yoghurt sesuai dengan minat dan selera 8) Dapat mengkonsumsi yoghurt

kapan saja

Harga

Penetapan harga strategis sebesar Rp 1.000,00  masih dalam jangkauan konsumen.

Biaya

Pembiayaan disesuaikan berdasarkan harga strategis yang ditetapkan.

Pengadopsian

Adanya resistensi dari mitra bisnis (agen distributor)  diatasi dengan pemberian reward, jasa konsultasi untuk para agen distributor, evaluasi

berkala, dan juga acara gathering.

Ide Samudera Biru yang Layak untuk Komersialisasi

Gambar

Tabel 31.  Ringkasan Kerangka Kerja Enam Jalan  Kerangka Kerja
Gambar 20.   Kanvas Strategi Baru Produk DaFa Yoghurt0123456
Gambar 21.  Rangkaian Strategi Samudera Biru DaFa YoghurtUtilitas bagi Pembeli

Referensi

Dokumen terkait

Contoh kasus yang terjadi di kampus PKN-STMIK LPKIA yang tidak menyediakan jurusan langsung S1 dari awal pendaftaran, tetapi pemilihan S1 atau D3 menjadi sebuah masalah baru

3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan ajakan melakukan suatu tindakan, serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya..

Dokter yang bertugas harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai efek radiasi pada kesehatan manusia sehingga mampu menginformasikan kepada pekerja dan manajemen mengenai

merupakan komponen PLTS yang tersusun dari beberapa sel surya yang dirangkai sedemikian rupa, baik dirangkai seri maupun paralel dengan maksud dapat menghasilkan daya

Dan makna yang terkandung dalam tari Mapak ini adalah sebagai rasa hormat dan bahagia atas kedatangan tamu – tamu besar yang berkunjung ke Kabupaten Empat Lawang dan

Saint Gerard Majella Church Saint John the Evangelist Church Saint John the Evangelist School St.. Oscar Romero Parish St. John the Evangelist  Dear Friends,

Buatlah sebuah program untuk mengambil fitur yang robust pada sebuah gambar menggunakan fungsi Extracts Speeded Up Robust Features berikut ini:. 

Anisa ingin mengetahui berapa banyak nilai uang yang harus diinvestasikan di Bank saat ini, jika tingkat bunga di Bank per tahun 15 persen (bukan bunga majemuk) agar supaya pada