• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PURWAKARTA Nomor : 050/41/XI/Sekre-Bappeda/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PURWAKARTA Nomor : 050/41/XI/Sekre-Bappeda/2013"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN PURWAKARTA

Nomor : 050/41/XI/Sekre-Bappeda/2013

TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2013 - 2018

WIBAWA KARTA RAHARJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN PURWAKARTA

(2)

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH NOMOR : 050/41/XI/Sekre-Bappeda/2013

TANGGAL : 13 NOVEMBER 2013

TENTANG : RENSTRA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2013 - 2018

WIBAWA KARTA RAHARJA

PERATURAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN PURWAKARTA

Nomor : 050/41/XI/Sekre-Bappeda/2013

TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2013 - 2018

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN PURWAKARTA

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar………... i

Daftar Isi ………... ii

BAB I PENDAHULUAN ………... I-1

1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Landasan Hukum ... I-2 1.3 Maksud dan Tujuan ... I-2 1.4 Sistematika Penulisan ... I-4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN PURWAKARTA ... II-1

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda ... II-1 2.2 Sumber Daya Bappeda ... II-10

2.2.1 Sumber Daya Manusia ... II-10 2.2.2 Anggaran ... II-12 2.2.3 Aset, Sarana dan Prasarana ……….. II-13 2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Purwakarta ………... II-16 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten

Purwakarta ………..

II-18

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... III-1

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kabupaten Purwakarta ...

III-1

3.2 Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah .. III-1 3.3 Penentuan Isu-Isu Strategis Bappeda Kabupaten Purwakarta ... III-3

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... IV-1

4.1 Visi Bappeda Kabupaten Purwakarta ... IV-1 4.2 Misi Bappeda Kabupaten Purwakarta ... IV-1 4.3 Tujuan dan Sasaran ... IV-2 4.4 Strategi dan Kebijakan ... IV-3

(4)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ...

V-1

BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ...

VI-1

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis SKPD (Renstra-SKPD). Penyusunan dokumen RPJMD dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), sedangkan penyusunan Renstra-SKPD disusun oleh SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Pemerintah Kabupaten Purwakarta sampai dengan saat ini telah melaksanakan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2005-2025 (Perda No. 16 Tahun 2008) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 (Perda No. 15 Tahun 2013).

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku bahwa setiap SKPD wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah di setiap SKPD untuk jangka waktu lima tahun. Renstra SKPD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Penyusunan Renstra SKPD terdiri dari beberapa tahapan yaitu Persiapan Penyusunan Renstra SKPD, Penyusunan Rancangan Renstra SKPD, Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD dan Penetapan Renstra SKPD. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan Penyusunan Renstra SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

(6)

Bappeda sebagai lembaga teknis yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam perumusan perencanaan pembangunan daerah memiliki peran dan fungsi strategis dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan. Untuk mendukung pelaksanaan Tupoksi Bappeda diperlukan suatu dokumen rencana strategis yang memberikan arah kebijakan dan fokus program dalam lima tahun mendatang. Dokumen Renstra Bappeda tersebut harus terintegrasi dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten yaitu RPJMD Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018.

Renstra Bappeda merupakan komitmen yang digunakan sebagai tolok ukur dan alat bantu bagi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam kebijakan perencanaan pembangunan di Kabupaten Purwakarta serta sebagai pedoman dan acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi Bappeda dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka mendukung pencapaian Visi Kabupaten Purwakarta, yaitu “Purwakarta Berkarakter”.

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum Penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat;

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LNRI Tahun 2004 Nomor 125, TLNRI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (LNRI Tahun 2007 Nomor 82, TLNRI Nomor 4737);

(7)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Renstra Bappeda Kabupaten Purwakarta th 2008-2013 2007 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4762); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;

10. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 4 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pelaksanaan Musrenbang Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 16 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2005 – 2025;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 15 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Purwakarta Tahun 2013 -2018 ini adalah sebagai arah dan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan tahunan bagi Bappeda dalam melaksanakan tugas dan fungsi khususnya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dengan mengacu kepada RPJMD Tahun 2013 – 2018.

(8)

Adapun tujuan penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 ini adalah untuk :

1. Mengoptimalkan Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Bappeda sebagai institusi perencanaan pembangunan dalam pencapaian Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daearah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018.

2. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Bappeda Kabupaten Purwakarta.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang Penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan Penyusunan serta Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN PURWAKARTA

Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Bappeda dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Bappeda dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Bappeda periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Bappeda yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Bappeda.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini memuat permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD, telaahan visi, misi dan program KDH terpilih, telaahan Renstra K/L, telaahan terhadap RTRW dan penentuan isu-isu strategis;

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purwakarta. Tujuan merupakan penjabaran visi SKPD yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan

(9)

dan Strategi yaitu cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program yang terakhir pada BAB IV adalah mengenai Kebijakan yaitu Arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kejadian untuk mencapai tujuan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD

Bab ini memuat Indikator Kinerja SKPD yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

Bab ini menjelaskan kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan antara lain Renstra-SKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Renja-SKPD, penguatan peran para stakeholders dalam pelaksanaan renja SKPD, dan merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan, serta catatan dan harapan Kepala SKPD.

(10)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

BAPPEDA KABUPATEN PURWAKARTA

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Purwakarta merupakan Unsur Perencanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, berdasarkan Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 51 Tahun 2008 mempunyai Tugas Pokok Membantu Bupati Dalam Perumusan Kebijaksanaan di Bidang Perencanaan Daerah Kabupaten Purwakarta Serta Penilaian Pelaksanaannya dan Mengusahakan Keterpaduan Semua Rencana Nasional/Regional dan Daerah.

Dalam melaksanakan Tugas Pokok tersebut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Purwakarta mempunyai fungsi, sebagai berikut :

a. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah; c. Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah;

d. Penyusunan Program-Program Tahunan Yang Dibiayai Oleh Daerah Maupun Yang Diusulkan Kedalam Program Propinsi dan Program Pusat;

e. Pengkoordinasian Perencanaan Yang Dilaksanakan Dinas-Dinas Lembaga Teknis, Kecamatan dan Kelurahan/Desa;

f. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

g. Pelaksanaan Ketatausahaan, Kepegawaian, Perlengkapan dan Keuangan.

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Purwakarta mempunyai Susunan Organisasi sebagai berikut : 1. Kepala Badan

2. Sekretariat, terdiri atas :  Sub Bagian Program  Sub Bagian Keuangan

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Fisik dan Prasarana, terdiri atas :

 Sub Bidang Infrastruktur Wilayah

(11)

4. Bidang Sosial Budaya, terdiri atas :

 Sub Bidang Pendidikan, Agama dan Kesehatan

 Sub Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat 5. Bidang Ekonomi, terdiri atas :

 Sub Bidang Pertanian, Kehutanan, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi  Sub Bidang Penanaman Modal, Pendapatan, Keuangan dan BUMD 6. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik, terdiri atas :

 Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi  Sub Bidang Litbang dan Statistik

Berikut adalah Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Purwakarta berdasarkan Perda Kabupaten Purwakarta Nomor 9 Tahun 2004 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

(12)

Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Kabupaten yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 51 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :

A. Kepala Badan

Tugas Pokok : Memimpin, Mengkoordinasikan dan Mengendalikan Badan Dalam Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah

Fungsi : 1) Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah

2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah 4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan

Daerah

5) Pembinaan, Pengendalian dan Fasilitasi Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat Badan, Bidang Ekonomi, Bidang Fisik dan Prasarana, Bidang Sosial Budaya serta Bidang Penelitian dan Statistik

6) Pembinaan dan Pengendalian Kegiatan Penatausahaan Badan

7) Pembinaan Pegawai di Lingkungan Badan B. Sekretariat

Tugas Pokok : Menyelenggarakan Penyusunan Perencanaan, Pengelolaan Keuangan, Urusan Umum dan Kepegawaian Badan

Fungsi : 1) Penyelenggaraan Penyusunan Perencanaan.

2) Penyelenggaraan Pengelolaan Administrasi Perkantoran, Administrasi Keuangan dan Administrasi Kepegawaian 3) Penyelenggaraan Urusan Umum dan Perlengkapannya,

Keprotokolan dan Hubungan Masyarakat

4) Penyelenggaraan Ketatalaksanaan, Kearsipan dan Perpustakaan

5) Pelaksanaan Koordinasi, Pembinaan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Unit Kerja

(13)

Subbagian Program

Tugas Pokok : Menyusun Perencanaan Program dan Kegiatan Badan Fungsi : 1) Pelaksanaan Penyusunan Program dan Kegiatan

2) Pelaksanaan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran

3) Pelaksanaaan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Perencanaan

Subbagian Keuangan

Tugas Pokok : Melaksanakan Pengelolaan Administrasi Keuangan Badan Fungsi : 1) Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Keuangan

2) Pelaksanaan Pengendalian dan Evaluasi Pengelolaan Administrasi Keuangan

Subbagian Umum dan Kepegawaian

Tugas Pokok : Melaksanakan Urusan Umum dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Badan

Fungsi : 1) Penyelenggaraan Urusan Umum dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

2) Pelaksanaan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Urusan Umum dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

C. Bidang Fisik dan Prasarana

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Energi dan Sumberdaya Mineral, Pariwisata, Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup

Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Fisik dan Prasarana

2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Fisik dan Prasarana

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Fisik dan Prasarana

(14)

4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Fisik dan Prasarana

Subbidang Infrastruktur Wilayah

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, dan Pariwisata

Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Infrastruktur Wilayah

2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Infrastruktur Wilayah

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Infrastruktur Wilayah 4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan

Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Infrastruktur Wilayah

Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Penataan Ruang, Lingkungan Hidup, Energi dan Sumberdaya Mineral

Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan

Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

(15)

D. Bidang Sosial Budaya

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Pendidikan, Kesehatan, Perencanaan Pembangunan, Kepemudaan dan Olahraga, Kependudukan dan Catatan Sipil, Ketenagakerjaan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Pertanahan, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan dan Aset Daerah, Organisasi dan Kepegawaian, Persandian, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Sosial, Kebudayaan, Kearsipan, Perpustakaan dan Ketransmigrasian

Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Sosial Budaya

2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Sosial Budaya 3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Sosial Budaya

4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Sosial Budaya Subbidang Pendidikan, Agama dan Kesehatan

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Pendidikan, Kesehatan, Agama, Kepemudaan dan Olahraga, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Sosial dan Kebudayaan

Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pendidikan, Agama dan Kesehatan 2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan

Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pendidikan, Agama dan Kesehatan

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pendidikan, Agama, dan Kesehatan

(16)

4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pendidikan, Agama dan Kesehatan

Subbidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Perencanaan Pembangunan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Ketenagakerjaan, Pertanahan, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan dan Aset Daerah, Organisasi dan Kepegawaian, Persandian, Kearsipan, Perpustakaan dan Ketransmigrasian Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup

Koordinasi Subbidang Pemerintahan dan Kesehateraan Masyarakat

2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat

4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat

E. Bidang Ekonomi

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Penanaman Modal, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Ketahanan Pangan, Industri, Perdagangan, Pendapatan, Keuangan dan Badan Usaha Milik Daerah

Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Ekonomi

2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Ekonomi

(17)

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Ekonomi

4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Bidang Ekonomi

Subbidang Pertanian, Kehutanan, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Ketahanan Pangan, Industri dan Perdagangan

Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pertanian, Kehutanan, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pertanian, Kehutanan, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pertanian, Kehutanan, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Pertanian, Kehutanan, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

Subbidang Penanaman Modal, Pendapatan, Keuangan dan BUMD

Tugas Pokok : Merumuskan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Meliputi Bidang Penanaman Modal, Pendapatan, Keuangan dan BUMD Fungsi : 1) Perumusan Rencana Pembangunan Daerah Dalam Lingkup

Koordinasi Subbidang Penanaman Modal, Pendapatan, Keuangan dan BUMD

2) Perumusan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Penanaman Modal, Pendapatan, Keuangan dan BUMD

3) Pengkoordinasian Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Penanaman Modal, Pendapatan, Keuangan dan BUMD

(18)

4) Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Lingkup Koordinasi Subbidang Penanaman Modal, Pendapatan, Keuangan dan BUMD

F. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik

Tugas Pokok : Melaksanakan Penelitian, Pengembangan, Pengumpulan dan Pengolahan Data, Serta Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Fungsi : 1) Pelaksanaan Penelitian tentang Permasalahan Strategis Daerah

2) Pelaksanaan Pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

3) Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan Data Pembangunan Daerah

4) Pelaksanaan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah

5) Pelaksanaan Koordinasi Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian Pembangunan Daerah serta Statistik

Subbidang Pengendalian dan Evaluasi

Tugas Pokok : Melaksanakan Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Fungsi : 1) Pelaksanaan Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah

2) Pelaksanaan Penyusunan Laporan Kinerja Pembangunan Daerah

Subbidang Litbang dan Statistik

Tugas Pokok : Melaksanakan Penelitian, Pengembangan serta Pengumpulan dan Pengolahan Data Perencanaan Pembangunan Daerah Fungsi : 1) Pelaksanaan Penelitian Permasalahan Strategis Daerah

2) Pelaksanaan Pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

3) Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan Data Pembangunan Daerah

(19)

4) Pelaksanaan Koordinasi Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Statistik

2.2. Sumber Daya Bappeda 2.2.1 Sumber Daya Manusia

Pemerintahan yang baik (Good Governance) adalah prasyarat bagi terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. Good Governance digerakkan oleh prinsip-prinsip partisipatif, penegakan hukum yang efektif, transparansi, responsif, kesetaraan, visi strategis, efektif dan efisien, profesional, akuntabel dan pengawasan yang efektif. Dengan kaitan tersebut, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya sumberdaya aparatur harus menjadi salah satu prioritas penting dan strategis dalam program saat ini dan di masa yang akan datang. Sumberdaya aparatur pemerintah menempati posisi strategis yang bukan saja mewarnai melainkan juga menentukan arah kemana suatu daerah akan dibawa.

Pemerintah Daerah adalah implementator kebijakan publik yang mengemban tugas dan fungsi-fungsi pelayanan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintahan di masa mendatang adalah pemerintahan yang cerdas, yang mampu menerjemahkan kebijakan publik ke dalam langkah-langkah operasional yang kreatif dan inovatif dengan orientasi pada kepentingan masyarakat. Pemerintahan yang cerdas hanya bisa diwujudkan jika aparaturnya cerdas.

Terkait dengan hal tersebut di atas, jumlah aparatur Bappeda Kabupaten Purwakarta berdasarkan data dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sampai Bulan Oktober Tahun 2013 berjumlah 42 orang. Komposisi jabatan dalam Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Purwakarta dapat dilihat pada Tabel 2.1. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.1, dengan jenjang eselonering II, Bappeda menjalankan fungsi koordinasi dengan SKPD lain. Bidang perencana di Bappeda bermitra dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan secara intensif melaksanakan koordinasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Fungsi koordinasi merupakan fungsi paling strategis yang dijalankan oleh Bappeda melalui 3 (tiga) bidang yaitu Bidang Fisik dan Prasarana, Bidang Sosial Budaya dan Bidang Ekonomi. Ketiga bidang tersebut mengkoordinasikan seluruh SKPD dalam kegiatan perencanan pembangunan.

(20)

2 (dua) bidang lain dengan eselonering yang sama menjalankan fungsi supporting terhadap bidang perencana tersebut yaitu Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik memberikan dukungan berupa penyediaan data statistik dan hasil kajian dalam penyusunan dokumen perencanaan serta Sekretariat yang menjalankan peran untuk memberi dukungan penyelenggaraan kegiatan secara keseluruhan. Sekretariat memiliki jumlah pejabat pada eselon IV dan jumlah pegawai yang lebih banyak daripada bidang yang lain, mengingat beban kerja di sekretariat yang cukup tinggi. Berikut adalah Tabel Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan dan Pendidikan Yang Ditamatkan di Bappeda Kabupaten Purwakarta

Tabel 2.1

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan

No Uraian Eselon II Eselon III Eselon IV Staf Jumlah

1 2 3 4 5 6 7

1 Kepala Bappeda 1 - - - 1

2 Sekretariat - 1 3 10 14

3 Bidang Fisik dan Prasarana - 1 2 4 7

4 Bidang Sosial Budaya - 1 2 5 8

5 Bidang Ekonomi - 1 2 4 7

6 Bidang Litbang dan Statistik - 1 2 4 7

Jumlah 1 5 11 27 44

Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Bappeda Tahun 2013

Tabel 2.2

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan Yang Ditamatkan

No Uraian S 2 S 1 D 3 SLTA Jumlah

1 2 3 4 5 6 7

1 Kepala Bappeda 1 - - - 1

2 Sekretariat 4 3 - 7 14

3 Bidang Fisik dan Prasarana 1 4 1 1 7

4 Bidang Sosial Budaya 3 2 - 3 8

5 Bidang Ekonomi 2 4 - 1 7

6 Bidang Litbang dan Statistik 3 2 1 1 7

Jumlah 14 15 2 13 44

(21)

Kapasitas dan kapabilitas pegawai berkaitan erat dengan tingkat pendidikannya. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.2, tingkat pendidikan karyawan Bappeda yang paling banyak adalah pendidikan S-1 sebanyak 15 orang (34 %). Tingkat pendidikan bagian terbesar dari karyawan Bappeda yang relatif tinggi ini merupakan modal dasar yang penting dalam peningkatan kinerja Bappeda secara umum.

Jumlah pegawai Bappeda yang menamatkan pendidikan S-2 cukup besar, tercatat sebanyak 14 orang. Secara prosentase, jumlah tersebut mencapai 32 % dari seluruh pegawai Bappeda, sebagai lembaga yang memposisikan dirinya menjadi Lembaga Perencana Pemerintah Kabupaten Purwakarta, tentu ini menjadi modal dasar yang besar dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda secara optimal.

2.2.2 Anggaran

Dari sisi anggaran, Bappeda Kabupaten Purwakarta mendapatkan alokasi anggaran yang cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Tabel dibawah ini memperlihatkan jumlah alokasi anggaran Tahun 2009-2012 beserta serapannya sebagai berikut :

Tabel 2.3

Alokasi Anggaran Bappeda Kabupaten Purwakarta Tahun 2009-2013

No Tahun Anggaran Jumlah Anggaran

(Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%) 1 2 3 4 5 1 2009 6.066.854.254,00 5.593.045.663,00 93,11 2 2010 5.759.918.508,00 5.423.247.380,00 94,15 3 2011 6.422.699.402,00 5.968.122.335,00 92,92 4 2012 7.808.071.224,00 7.298.840.123,00 93,48

Sumber : Laporan Keuangan Bappeda Tahun 2009-2012

Peningkatan alokasi anggaran tidak berbanding lurus dengan serapan anggarannya, permasalahan penyerapan anggaran seringkali disebabkan karena beberapa kegiatan dilaksanakan pada APBD perubahan di Bulan Oktober sehingga ada keterbatasan waktu dalam melaksanakan kegiatan dan penyerapan anggarannnya. Kecermatan dalam menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang menjadi pedoman pelaksanaan program/kegiatan baik dari sisi anggaran maupun dari indikator kinerja turut menentukan serapan dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.

(22)

Permasalahan anggaran di Bappeda juga berkaitan dengan belum di milikinya Analisis Standar Biaya (ASB) untuk Program/kegiatan yang dilaksanakan, sehingga tidak ada standar baku yang dapat diterapkan dalam alokasi anggaran untuk tiap kegiatan penyusunan dokumen perencanaan maupun kegiatan kajian, sehingga penentuan alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut tidak memiliki dasar yang secara normatif maupun akademik dapat dipertanggungjawabkan.

Belum terintegrasinya perencanaan dan penganggaran dalam satu sistem, manjadi titik lemah selanjutnya, dimana otoritasnya tidak berada pada institusi Bappeda sehingga menyebabkan banyak kegiatan yang sudah direncanakan, tereduksi pada proses penganggaran, demikian juga banyak kegiatan yang dilaksanakan diluar rencana yang telah ditetapkan.

2.2.3 Aset, Sarana dan Prasarana

Bappeda Kabupaten Purwakarta berada dalam lingkungan Komplek Pemerintahan Daerah Kabupaten Purwakarta yang berlokasi di Jalan Gandanegara Nomor 25 Purwakarta. Secara umum kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan dipergunakan dalam mendukung pelaksanaan kinerja Bappeda Kabupaten Purwakarta dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut :

Tabel 2.4

Rekapitulasi Sarana dan Prasarana Bappeda Kabupaten Purwakarta s.d Tahun 2013

No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang

1 2 3 4

1 Mesin Ketik Manual 7 Baik

2 Mesin Photocopy 2 Baik

3 Lemari Besi/Metal 8 Baik

4 Rak Besi/Metal 1 Baik

5 Rak Kayu 1 Baik

6 Filling Besi/Metal 7 Baik

7 Papan Visuil 3 Baik

8 Papan Pengumuman 2 Baik

9 White Board 2 Baik

10 Overhead Projektor 3 Baik

11 Tripord 11 Baik

12 Lemari Kayu 1 Baik

13 Meja Kayu/Rotan 1 Baik

(23)

No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang

1 2 3 4

15 Meja Rapat 6 Baik

16 Meja Tulis 1 Baik

17 Kursi Rapat 4 Baik

18 Kursi Tangan 1 Baik

19 Bangku Sekolah 1 Baik

20 Meja Komputer 1 Baik

21 AC Central 1 Baik

22 AC Unit 1 Baik

23 Kipas Angin 1 Baik

24 Televisi 4 Baik

25 Cassette Recorder 2 Baik

26 Loudspeker 1 Baik

27 Sound System 5 Baik

28 Unit Power Supply 1 Baik

29 Camera Video 1 Baik

30 Camera Film 5 Baik

31 Tustel 2 Baik

32 Handycam 7 Baik

33 Local Area Network (LAN) 1 Baik

34 PC Unit 17 Baik

35 Laptop 5 Baik

36 Note Book 13 Baik

37 Printer 19 Baik

38 Scanner 3 Baik

39 Keyboard 6 Baik

40 Rol Meter 1 Baik

41 Kursi Putar 4 Baik

42 Board Modulux 1 Baik

43 Meja Besi/Metal 1 Baik

44 Mesin Penghisap Debu 1 Baik

45 Faximile 2 Baik

46 Camera Digital 7 Baik

47 Lemari Es 1 Baik

48 Lemari Kaca 2 Baik

49 Alat Penghancur Kertas 5 Baik

50 Slide Projector 6 Baik

51 Stabilisator 1 Baik

52 Hard Disk 2 Baik

53 Layar Film 1 Baik

54 Telephone (PABX) 1 Baik

(24)

No Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang

1 2 3 4

56 Sepeda 1 Baik

57 Alat Dapur Lainnya 1 Baik

58 Panel Dinding 1 Baik

59 Kaca Bening 1 Baik

60 Kursi Kerja 2 Baik

61 Brangkas 1 Baik

62 AC Split ½ PK 1 Baik

63 AC Split 1 PK 1 Baik

64 Meja Kerja 3 Baik

65 Kursi Tamu 2 Baik

66 Rak Buku 1 Baik

67 Lemari Makan 1 Baik

68 Dispenser 1 Baik

69 Extermal 1 Baik

70 Kursi Direktur 1 Baik

71 Mesin Hitung Manual 1 Baik

72 Mesin Absen (Time Recorder) 1 Baik

73 Projector 1 Baik

74 Global Postioning System (GPS) 1 Baik

75 Lemari Arsip 1 Baik

76 Mini Komputer 1 Baik

77 Locker 4 Doors Red 1 Baik

78 Wireless Termasuk Instalasinya 1 Baik

Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian Bappeda Tahun 2013

Lokasi Kantor Bappeda yang cukup strategis memudahkan aksesibilitas dari dan menuju kantor Bappeda, Demikian juga sarana pendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang tersedia dalam jumlah dan kualitas memadai seperti kendaraan dinas mapun peralatan penunjang pekerjaan (komputer, scanner, printer dll) dengan anggaran untuk pemeliharaan yang juga cukup memadai.

Permasalahan pada asset, sarana dan prasarana di Bappeda Kabupaten Purwakarta berkaitan dengan kapasitas gedung yang tidak berimbang dengan jumlah personil, Permasalahan dalam pengelolaan barang berkaitan dengan inventarisasi asset (barang dan kendaraan) terutama yang dipergunakan oleh pejabat yang sudah tidak lagi bertugas di Bappeda, serta tidak tersedianya tempat penyimpanan yang memadai untuk barang dan dokumen produk Bappeda.

(25)

2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Purwakarta

Kinerja pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purwakarta yang utama berkaitan dengan urusan yang menjadi kewenangannnya yaitu Urusan Perencanaan Pembangunan, dengan fokus pada perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 51 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purwakarta maka jenis pelayanan yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Purwakarta adalah sebagai berikut :

1. Menyusun Rancangan Awal dan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);

2. Menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah untuk penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);

3. Merumuskan Program Prioritas dan Pagu Anggaran Sebagai Bahan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

4. Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah Skala Kabupaten;

5. Merumuskan Kebijakan Pelaksanaan Kerjasama Pembangunan Antar Daerah, Antara Daerah Dengan Swasta Dalam dan Luar Negeri;

6. Merumuskan Kebijakan Pelaksanaan Pengelolaan Data dan Informasi Pembangunan Daerah Skala Kabupaten:

7. Merumuskan Kebijakan Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan Skala Daerah;

8. Merumuskan Perencanaan Tata Ruang yang Meliputi Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis;

(26)

9. Merumuskan Bahan Kebijakan Pemanfaatan Ruang Wilayah di Daerah dan Kawasan Strategis Perkotaan;

10. Mengendalikan Pelaksanaan dan Sosialisasi Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Bidang Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan;

11. Merumuskan Kebijakan Strategis Operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Tata Ruang Strategis;

12. Mengendalikan Pemanfaatan Ruang Wilayah dan Kawasan Strategis Kota;

13. Merumuskan Kebijakan Pengembangan Kawasan Prioritas, Cepat Tumbuh dan Andalan Skala Kabupaten;

14. Bimbingan, Konsultasi dan Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah;

15. Bimbingan, Konsultasi dan Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar Daerah dan Antara Daerah Dengan Swasta, Dalam dan Luar Negeri Skala Kabupaten;

16. Bimbingan, Konsultasi dan Koordinasi Pengelolaan Kawasan dan Lingkungan Perkotaan, Keserasian Pengembangan Perkotaan, Pengembangan Kawasan Prioritas, Kawasan Cepat Tumbuh dan Kawasan Andalan, Perencanaan Kelembagaan dan Manajemen Pengembangan Wilayah dan Kawasan Skala Kabaupaten;

17. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

18. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Kawasan dan Lingkungan Perkotaan Pengembangan Wilayah Tertinggal, Pengembangan Kawasan Prioritas, Cepat Tumbuh dan Andalan Skala Kabupaten;

19. Mengkoordinasikan Perencanaan Kerjasama Pembangunan Antar Daerah, Antara Daerah Dengan Swasta Dalam dan Luar Negeri;

20. Mengkoordinasikan Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan yang Bersumber dari APBDaerah Provinsi maupun APBN;

21. Merumuskan Bahan Perencanaan Kerjasama Pembangunan Antar Kab/Kota, Kerjasama Pembangunan Dengan Swasta, Kerjasama Pembangunan Dalam dan Luar Negeri; 22. Menyusun Evaluasi Rencana Pembangunan;

23. Merumuskan Kebijakan Pengelolaan Data dan Informasi serta Pengembangan Penanaman Modal dan Promosi Daerah;

24. Merumuskan Pedoman, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Potensi dan Kerjasama Investasi Dengan Dunia Usaha di Tingkat Kabupaten;

(27)

25. Mengendalikan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

26. Merumuskan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati dan Wakil Bupati; 27. Mengkoordinasikan Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama

Pembangunan Antar Daerah Dalam dan Luar Negeri;

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Purwakarta

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Bappeda ini dilihat berdasarkan hasil analisis terhadap RPJMD Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 dan RTRW Kabupaten Purwakarta. Salah satu sasaran jangka menengah yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 adalah meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan. Sasaran jangka menengah ini merupakan peluang bagi Bappeda Kabupaten Purwakarta dalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan agar dapat mendukung perencanaan provinsi dan nasional.

Salah satu isu strategis yang dihadapi oleh Bappeda Kabupaten Purwakarta adalah masih kurangnya ketersediaan data dan informasi yang akurat. Ke depan, pengembangan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan merupakan suatu tantangan yang harus dapat diimplementasikan. Bappeda Kabupaten Purwakarta harus senantiasa berkoordinasi dengan SKPD dan Badan Pusat Statistik (BPS) agar masalah ketersediaan data dan informasi yang akurat tersebut dapat segera teratasi.

Dari segi penataan ruang, Bappeda sebagai institusi perencana tidak terkait langsung dengan pemanfaatan ruang, namun melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Bappeda mempunyai kewenangan untuk mengkoordinasikan SKPD terkait dalam merencanakan pemanfaatan ruang kota sesuai dengan RTRW dan memperhatikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Tantangan yang dihadapi terkait dengan penataan ruang adalah bagaimana agar pemanfaatan ruang yang ada telah sesuai dengan rencana pembangunan yang dituangkan di dalam RTRW dan KLHS. Hal ini disebabkan karena RTRW adalah dokumen yang menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor/bidang dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta rencana pembangunan lainnya.

(28)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kab.

Purwakarta

Tugas dan Fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Bappeda yang berkaitan dengan Penyusunan Dokumen Perencanaan, Perencanaan Tata Ruang, Penyediaan Support berupa Data Statistik Skala Kabupaten dan Pelayanan Bidang Ekonomi, Fisik dan Prasarana serta Bidang Sosial dan Budaya dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Belum optimalnya aplikasi dokumen perencanaan maupun hasil kajian yang disusun Bappeda baik oleh internal Bappeda maupun oleh Dinas Teknis terkait;

2. Optimalisasi koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, sehingga program dan kegiatan yang telah direncanakan tidak tereduksi di dalam proses penganggaran;

3. Masih kurangnya SDM yang memiliki skill dan kompetensi sesuai dengan tugas dan kewajiban utama-nya;

4. Belum terkelolanya sumber data dan informasi yang mendukung proses perencanaan sehingga sumber data masih bergam;

5. Belum tersusunnya standar kinerja yang terukur bagi setiap jabatan struktural maupun fungsional serta pelaksana di lingkungan Bappeda;

6. Belum optimalnya alokasi anggaran untuk pengembangan SDM.

7. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan daerah antara Bappeda dengan SKPD lain;

8. Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat, teknologi informasi dan komunikasi, serta pengendalian perencanaan pembangunan.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Purwakarta yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 yaitu : Visi : “PURWAKARTA BERKARAKTER”.

(29)

Visi Pembangunan Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 ini menjadi arah cita-cita bagi pembangunan yang secara sistematis bagi penyelenggara pemerintahan daerah dan segenap pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Purwakarta. Adapun Penjelasan dari Visi “PURWAKARTA BERKARAKTER” ini adalah merupakan pola pembangunan terintegrasi yang didasarkan pada persenyawaan nilai dasar tanah, air, udara dan matahari sebagai basis penciptaan manusia yang tercermin dari tata kota dan bangunan, tata kelola pemerintahan, tata kehidupan masyarakat yang berorientasi pada kemanunggalan, keparipurnaan dan kemuliaan sebagai bentuk pertanggungjawaban keterwakilan manusia di muka bumi yang dipilih oleh Allah SWT sebagai makhluk yang istimewa.

Misi Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kabupaten Purwakarta 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Adapun Misi tersebut terdiri dari :

1. Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal Yang Bernilai Religiusitas, Berorientasi Pada Keunggulan Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosialdan Pemerataan Ekonomi Yang Berkeadilan Bagi Seluruh Masyarakat.

2. Pengembangan Struktur Wilayah dan Tata Ruang Yang Berorientasi Pada Keutuhan Lingkungan Baik Hulu Maupun Hilir Serta Unsur Tanah, Air, Udara dan Matahari.

3. Mengembangkan Struktur Pemerintahan Yang Berorientasi Kepuasan Pelayanan Publik Berbasis Perdesaan Yang Berorientasi Kemakmuran Rakyat.

Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Bappeda Kabupaten Purwakarta dengan Dokumen RPJMD Tahun 2013-2018, maka dalam penyusunannya harus menjadikan Dokumen Perencanaan Jangka menengah tersebut sebagai acuan, artinya indikator kinerja Bappeda Kabupaten Purwakarta harus diarahkan untuk mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Bappeda yang telah dicantumkan dalam target Kinerja RPJMD.

Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Bappeda berkontribusi untuk mewujudkan Misi Ketiga dalam RPJMD sesuai dengan kewenangan yang dimiliki yaitu : “Mengembangkan Struktur Pemerintahan Yang Berorientasi Kepuasan Pelayanan Publik Berbasis Perdesaan Yang Berorientasi Kemakmuran Rakyat”, dengan Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan.

(30)

Adapun arah kebijakan dalam mendukung pencapaian sasaran tersebut antara lain : 1. Meningkatkan Kesesuaian Antar Dokumen Perencanaan Daerah;

2. Menerapkan Mekanisme dan Prosedur Perencanaan Pembangunan Daerah; 3. Meningkatkan Kualitas Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah. Target Kinerja yang akan dicapai selama 5 (Lima) Tahun kedepan diantaranya adalah : 1. Meningkatnya Persentase Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan Daerah;

2. Meningkatnya Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Tahunan yang Tepat Waktu; dan

3. Ketersediaan Sistem Informasi Pembangunan Daerah.

Dalam mencapai Arah Kebijakan dan Target Kinerja selama Tahun 2013-2018 di Bappeda Kabupaten Purwakarta pencapaiannya akan dilakukan melalui Program Evaluasi Pembangunan Daerah; Program Perencanaan Pembangunan Daerah; dan Program Pengembangan Data / Informasi.

3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Purwakarta

Isu strategis merupakan suatu kondisi/permasalahan yang mempengaruhi langkah dan proses serta menentukan keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi. Dalam rangka pencapaian visi dan misi, maka isu strategis yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Purwakarta adalah sebagai berikut :

1. Masih Kurangnya Akurasi Data dan Pranata Perencanaan.

Kualitas perencanaan pada dasarnya akan sangat ditentukan oleh akurasi dan kualitas data. Dengan data yang akurat dan berkualitas pengambilan keputusan untuk proyeksi kedepan akan memberikan bias yang lebih kecil. Untuk kondisi saat ini ketersediaan data dan akurasinya masih sangat kecil, sehingga untuk melakukan perencanaan yang berbasis data sering terkendala. Hal ini dapat dilihat dari data yang tersedia sering kali berbeda-beda walaupun berasal dari SKPD yang sama. Disamping itu ketersediaan pranata perencanaan masih sangat terbatas. Dengan keterbatasan ini pengambilan keputusan kadang-kadang menjadi tidak berdasar dan menimbulkan bantahan-bantahan dari berbagai pihak. Kedepan kelengkapan pranata perencanaan pada semua bidang perencanaan perlu terus disediakan.

(31)

2. Masih Rendahnya Tingkat Koordinasi Dalam Perencanaan.

Koordinasi adalah salah satu instrumen perencanaan yang sangat menentukan. Dengan koordinasi keterpaduan program akan lebih mudah dilaksanakan, disamping itu efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program-program perencanaan akan lebih mudah dicapai. Berkaitan dengan koordinasi perencanaan, di Kabupaten Purwakarta secara umum telah dilaksanakan walaupun belum optimal. Kedepan koordinasi perencanaan baik antar bidang, SKPD maupun dengan stakeholders perlu ditingkatkan sehingga pelaksanaan pembangunan yang dimulai dengan koordinasi perencanaan akan mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam pembangunan yang lebih efisien dan efektif.

3. Belum Optimalnya Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan.

Pada saat ini kepedulian masyarakat terhadap perencanaan pembangunan sudah mulai terlihat, hal ini dibuktikan dari partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan. Namun demikian optimalisasi terhadap partisipasi masyarakat masih perlu ditingkatkan, tantangan kedepan terhadap kebutuhan pembangunan tidak akan terlepas dari partisipasi dan kepedulian masyarakat. Masyarakat yang berkualitas dengan kepedulian yang tinggi akan sangat menentukan terhadap kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

4. Masih Terbatasnya Kemampuan Aparatur Dalam Teknis Perencanaan.

Perencanaan pembangunan yang berkualitas sangat tergantung kepada dukungan dari sumberdaya manusia yang ada. Secara umum aparatur perencanaan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada saat ini memang sebagian besar berpendidikan formal cukup tinggi yaitu sekitar 30% berpendidikan S2.

Aparatur Perencanaan Bappeda yang berpendidikan S1 mencapai 38%, serta 32% lainnya berpendidikan D3 dan SLTA. Namun demikian aparatur yang memiliki kemampuan teknis khusus terkait dengan perencanaan masih sangat terbatas. Peningkatan kapasitas aparatur perencanaan ini perlu terus dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan teknis terkait dengan Tupoksinya agar perencanaan pembangunan yang berkualitas dapat diwujudkan.

5. Masih Belum Memadainya Prasarana dan Sarana.

Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda tidak terlepas dari dukungan prasarana dan sarana yang memadai, seperti komputer, peralatan dan perlengkapan kantor, serta kendaraan operasional.

(32)

Pelaksanaan tugas seringkali terhambat karena keterbatasan sarana dan prasarana ini. Intensitas kegiatan koordinasi Bappeda yang cukup banyak membutuhkan kendaraan operasional yang memadai, sementara kendaraan yang tersedia belum mencukupi.

(33)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi Bappeda Kabupaten Purwakarta

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai bagian integral dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta, yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam perencanaan pembangunan memiliki peran dan posisi strategis dalam kerangka pencapaian Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Purwakarta yaitu : Purwakarta Berkarakter, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018.

Dalam kerangka tersebut, keberadaan Bappeda menjadi penentu dan pengendali dari pencapaian Visi Kabupaten, sehingga dalam perumusan visinya harus mencerminkan upaya pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten. Dalam mewujudkan Bappeda yang visioner tentu banyak aspek yang harus menjadi perhatian, karena hal ini berkaitan dengan keberadaannya sebagai lembaga teknis yang bergerak dibidang perencanaan pembangunan dan menjadi lokomotif pembangunan di Kabupaten Purwakarta. Dengan memperhatikan arti dan makna visi serta melalui pendekatan membangun visi bersama, maka ditetapkan Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purwakarta dalam Renstra Bappeda Tahun 2013 – 2018 yaitu : ”Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas,

Transparan, Partisipatif dan Akuntabel.”

Makna dari pernyataan visi ini adalah sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas adalah apabila perencanaan yang

disusun memenuhi kriteria antara lain dapat diimplementasikan dan mencapai target yang telah ditetapkan, disusun berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta mendukung perencanaan pembangunan propinsi dan nasional.

Perencanaan Pembangunan yang Transparan dimaksudkan bahwa proses perencanaan

pembangunan yang dilaksanakan menganut prinsip keterbukaan dan menerapkan prinsip keadilan. Dapat pula diartikan bahwa pelaksanaan proses perencanaan pembangunan harus dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik yang secara langsung dapat diperoleh.

(34)

Perencanaan Pembangunan yang Partisipatif maksudnya adalah bahwa proses perencanaan

pembangunan harus mampu mengakomodir secara objektif berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar dapat menghasilkan kesepakatan bersama dan diterima semua pihak. Oleh sebab itu dalam setiap proses perencanaan pembangunan memerlukan keterlibatan masyarakat. Partisipasi aktif tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positif terhadap perencanaan pembangunan.

Perencanaan Pembangunan Daerah yang Akuntabel dimaksudkan bahwa perencanaan yang

disusun dilakukan dengan terukur, baik secara kualitas maupun kuantitas dan dapat dipertanggungjawabkan.

4.2. Misi Bappeda Kabupaten Purwakarta

Misi merupakan pernyataan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yang harus dilaksanakan agar tujuan dapat berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi diharapkan semua pihak dapat mengetahui dan melaksanakan perannya secara optimal sehingga setiap program dapat berhasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pernyataan misi yang jelas akan memberikan arahan kepada setiap stakeholder untuk mengambil bagian dalam pembangunan.

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan tersebut dengan bertumpu kepada potensi sumber daya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat kebersamaan, tanggung jawab dari seluruh aparat Bappeda dan dukungan pemangku kepentingan, maka ditetapkan Misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kesesuaian Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Melalui Penerapan Mekanisme dan Prosedur Perencanaan Pembangunan Daerah.

2. Meningkatkan Kualitas Proses dan Produk Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasarkan Data dan Informasi yang Akurat dan Dapat Dipertanggungjawabkan.

4.3. Tujuan dan Sasaran

Sesuai dengan Visi dan Misi Bappeda Kabupaten Purwakarta tersebut di atas, maka tujuan dan sasaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda dalam jangka menengah diuraikan sebagai berikut :

(35)

Misi I : Meningkatkan Kesesuaian Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Melalui Penerapan Mekanisme dan Prosedur Perencanaan Pembangunan Daerah.

Tujuan : Mewujudkan Produk-Produk Perencanaan Pembangunan Daerah yang Konsisten dan Sesuai Dengan Mekanisme dan Prosedur Perencanaan. Sasaran : Meningkatnya Kualitas Produk Perencanaan Pembangunan Daerah yang

Dapat Memberikan Kontribusi Terhadap Penyusunan Program Pembangunan dan Kebijakan Pemerintah Daerah.

Program : 1. Program Evaluasi Pembangunan Daerah. 2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah.

Misi II : Meningkatkan Kualitas Proses dan Produk Perencanaan Pembangunan Daerah Melalui Data dan Informasi yang Akurat dan Dapat Dipertanggungjawabkan.

Tujuan : Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Sebagai Bahan Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan dan Kebijakan Pemerintah Daerah.

Sasaran : Tersedianya Pelayanan Data dan Informasi Pembangunan. Program : Program Pengembangan Data / Informasi.

4.4. Strategi dan Kebijakan

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Bappeda menciptakan nilai tambah ( value

added) bagi para stakeholder. Untuk merumuskan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan dan sasaran, maka dilakukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths/Kekuatan, Weaknesses/Kelemahan, Opportunities/Peluang dan Threats/Tantangan).

(36)

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Identifikasi faktor-faktor SWOT tersebut adalah sebagai berikut :

Kekuatan (Strengh) :

Adanya Peraturan Kepala Daerah tentang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sebagai Dasar Hukum Dalam Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya di Bidang

Perencanaan.

Adanya Peraturan-Peraturan Pendukung Perencanaan Pembangunan Daerah.

Adanya Dukungan Dana untuk Kegiatan Belanja Administrasi dan Perencanaan  Pembangunan Bappeda.

Kelemahan (Weaknesses) :

Kurangnya Ketersediaan Data dan Informasi Akurat Sebagai Pendukung Perencanaan.

Masih Kurangnya Kualitas Aparatur Sesuai Dengan Bidang Perencanaan.  

Lemahnya Tingkat Koordinasi dan Komunikasi.  

Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendukung Yang Belum Memadai.  

Pelaksanaan Tupoksi Belum Optimal.

Peluang (Opportunities) :

Adanya Kepedulian dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan.

Tersedianya Peraturan Daerah Tentang Perencanaan Pembangunan Partisipatif.  

Situasi dan Kondisi Daerah yang Cukup Kondusif.  

Adanya Kesempatan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan. 

Perkembangan Teknologi dan Informasi.

Ancaman (Threats) :

Belum Optimalnya Pemahaman Stakeholders dan SKPD di Bidang Perencanaan Pembangunan.

Belum Optimalnya Komitmen dan Konsistensi Kebijakan Perencanaan.

Belum Optimalnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintah Daerah.

(37)

DIAGRAM 4.1 MATRIKS SWOT

Kekuatan (Strengths) : Kelemahan (Weaknesses) :

Adanya Peraturan Kepala Daerah tentang Badan  Kurangnya Ketersediaan Data Dan Informasi

IFAS

Dalam Melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya di BidangPerencanaan Pembangunan Daerah Sebagai Dasar Hukum  Akurat Sebagai Pendukung Perencanaan.Masih Kurangnya Kualitas Aparatur Sesuai

Perencanaan. Dengan Bidang Perencanaan.

Adanya Peraturan-Peraturan Pendukung Perencanaan Lemahnya Tingkat Koordinasi dan Komunikasi.

Pembangunan Daerah.  Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendukung

EFAS

 Adanya Dukungan Dana untuk Kegiatan Belanja Administrasi yang Belum Memadai.

dan Perencanaan Pembangunan Bappeda.  Pelaksanaan Tupoksi Belum Optimal.

Peluang (Opportunities) : Strategi SO Strategi WO

 Adanya Kepedulian dan Partisipasi Masyarakat Dalam  Mempedomani Peraturan-Peraturan untuk Kesempurnaan  Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi

Pembangunan. Perencanaan. yang Akurat Dengan Pemanfaatan Teknologi

 Tersedianya Peraturan Daerah tentang Perencanaan  Mendorong Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Informasi.

Pembangunan Partisipatif. Perencanaan Pembangunan.  Meningkatkan Profesionalisme Aparatur 

Situasi dan Kondisi Daerah yang Cukup Kondusif. Perencana Dengan Mengikuti Pendidikan dan

Adanya Kesempatan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan. Pelatihan Perencanaan.

 Perkembangan Teknologi dan Informasi.  Meningkatkan Koordinasi Perencanaan

Pembangunan di Seluruh Bidang.

 Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendukung

Perencanaan.

Ancaman (Threats) : Strategi ST Strategi WT

Belum Optimalnya Pemahaman Stakeholders dan SKPD  Meningkatkan Pemahaman Stakeholders dan SKPD di Bidang  Meningkatkan Monitoring dan Evaluasi

di Bidang Perencanaan Pembangunan. Perencanaan Pembangunan. Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan

Belum Optimalnya Komitmen dan Konsistensi Kebijakan  Meningkatkan Konsistensi dan Komitmen Kebijakan Daerah.

Perencanaan. Perencanaan.  Mendorong SKPD untuk Menyediakan Data dan

 Belum Optimalnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap  Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Perencanaan Informasiyang AkuratSesuaiDengan

Pemerintah Daerah. Pembangunan. Tupoksinya.

Keterangan : IFAS = Internal Strategic Factors Analysis Summary

(38)

Berdasarkan Matriks SWOT tersebut di atas, maka diperoleh strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut :

1. Mempedomani Peraturan-Peraturan untuk Kesempurnaan Perencanaan.

2. Meningkatkan Koordinasi Perencanaan Pembangunan di Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya dan Bidang Fisik dan Prasarana.

3. Meningkatkan Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah. 4. Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi yang Akurat Dengan Pemanfaatan Teknologi

Informasi.

Agar strategi tersebut di atas dapat diimplementasikan maka ditetapkan kebijakan sebagai berikut :

1. Melaksanakan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Sebagai Arah dan Pedoman Dalam Pelaksanaan Pembangunan.

2. Meningkatkan Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan.

3. Mengoptimalkan dan Meningkatkan Kualitas Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan.

4. Meningkatkan Ketersediaan Serta Pelayanan Data Informasi yang Akurat dan Akuntabel.

Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi dan Kebijakan disajikan dalam Tabel 4.1. di bawah ini :

(39)

Tabel 4.1.

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Visi : Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas, Transparan, Partisipatif

dan Akuntabel.

Misi I : Meningkatkan Kesesuaian Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Melalui Penerapan

Mekanisme dan Prosedur Perencanaan Pembangunan Daerah.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan Produk-Produk Meningkatnya Kualitas 1. Mempedomani 1. Melaksanakan

Perencanaan Pembangunan Produk Perencanaan Peraturan- Penyusunan Dokumen Daerah yang Konsisten dan Pembangunan Daerah Peraturan untuk Perencanaan

Sesuai Dengan Mekanisme yang Dapat Kesempurnaan Pembangunan Sebagai dan Prosedur Perencanaan. Memberikan Perencanaan. Arah dan Pedoman

Kontribusi Terhadap Dalam Pelaksanaan

Penyusunan Program Pembangunan.

Pembangunan dan

Kebijakan Pemerintah 2. Meningkatkan 2. Meningkatkan

Daerah. Koordinasi Koordinasi, Integrasi

Perencanaan dan Sinkronisasi

Pembangunan di Perencanaan

Bidang Ekonomi, Pembangunan.

Bidang Sosial

Budaya dan

Bidang Fisik dan

Prasarana.

3. Meningkatkan 3. Mengoptimalkan dan Monitoring dan Meningkatkan Kualitas Evaluasi Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Program Pembangunan.

Pelaksanaan

Pembangunan

Daerah.

(40)

Misi II : Meningkatkan Kualitas Proses dan Produk Perencanaan Pembangunan Daerah Melalui Data dan Informasi yang Akurat dan Dapat Dipertanggungjawabkan.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan Ketersediaan Tersedianya Meningkatkan Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Sebagai Pelayanan Data dan Ketersediaan Data Serta Pelayanan Data Bahan Penyusunan Informasi dan Informasi yang Informasi yang Akurat dan Perencanaan Program Pembangunan Akurat Dengan Akuntabel.

Pembangunan dan Kebijakan Pemanfaatan

Pemerintah Daerah. Teknologi Informasi.

Tabel 4.2.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

Tujuan Sasaran Indikator

Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan Target Tahun

2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Target Target Target Target Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Mewujudkan Produk-Produk Perencanaan Pembangunan Daerah yang Konsisten dan Sesuai Dengan Mekanisme dan Prosedur Perencanaan. Persentase Pemenuhan Dokumen Perencanaan Pembangunan yang Sesuai Prosedur (%) 100 100 100 100 100 100 Meningkatnya Kualitas Produk Perencanaan Pembangunan Daerah yang Dapat Memberikan Kontribusi Terhadap Penyusunan Program Pembangunan dan Kebijakan Pemerintah Daerah. Persentase Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan Daerah (%) 75 80 85 90 95 95 Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Tahunan Yang Tepat Waktu (Dokumen) 8 8 8 8 8 8

(41)

Tujuan Sasaran Indikator Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan Target Tahun

2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Target Target Target Target Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9 2. Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Sebagai Bahan Penyusunan Perencanaan Program dan Kebijakan Persenrtase Pemenuhan Data dan Informasi Pembangunan (%) 100 100 100 100 100 100 Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi yang Akurat Dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah (Dokumen) 7 7 7 7 7 7

(42)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dalam mewujudkan sasaran yang direncanakan dalam jangka waktu lima tahun, maka disusun rencana program dan kegiatan tahunan yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan pendanaan indikatif. Rencana program dan kegiatan ini disajikan pada Tabel 5.1 berikut ini :

(43)

Gambar

DIAGRAM 4.1 MATRIKS SWOT

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tabel Paired Sample Statistik ini meliputi nilai rata-rata (mean), jumlah data (N) dan standar deviasi dan standar error mean dari variabel independen yaitu Return on Assets

TEORI Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Relationship: Proposisi

Hasil respon siswa yang diperoleh melalui angket siswa pada saat uji coba menunjukkan bahwa kelima aspek komponen modul yang dikembangkan mendapatkan kriteria

pengawasan kegiatan pengelolaan sumber daya, kelautan dan pesisir, lingkungan kelautan dan pesisir serta kegiatan / usaha masyarakat pesisir di wilayahnya. Membantu

[r]

Isilah titik-titik pada soal berikut dengan jawaban yang tepat.. digunakan untuk

[r]