Kebijakan dan Tantangan
Pengembangan Pendidikan
Lingkungan Hidup di
Indonesia
Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk
UNESCO
Guru Besar Universitas Negeri Jakarta
Founder Arief Rachman & Associate
2
Definisi Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan
spiritual keagamaan
,
pengendalian diri,
kepribadian
,
kecerdasan
,
akhlak mulia
,
serta
keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara
Sukses Pendidikan
Pendidikan yang sukses adalah
pendidikan yang mampu mengantarkan
pelajar menjadi:
1.
Bertaqwa
2.
Berkepribadian matang
3.
Berilmu mutakhir dan berprestasi
4.
Mempunyai rasa kebangsaan
4
Proses pembelajaran menurut
PP No. 19 Tahun 2005
Proses pembelajaran diselenggarakan
sedemikian rupa sehingga terasa hidup,
memotivasi, interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian peserta didik sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologisnya.
Dalam proses pembelajaran, pendidik
Definisi Pendidikan Lingkungan
Hidup
Suatu proses untuk membangun populasi
manusia di dunia yang sadar dan peduli
terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan
segala masalah yang berkaitan dengannya,
dan masyarakat yang memiliki pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi
serta komitmen untuk bekerja sama , baik
secara individu maupun secara kolektif , untuk
dapat memecahkan berbagai masalah
lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya
masalah baru.
6
Tujuan Pendidikan Lingkungan
Hidup
Mendorong dan memberikan kesempatan
kepada masyarakat memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
pada akhirnya dapat menumbuhkan
kepedulian, komitmen untuk melindungi,
memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan
hidup secara bijaksana, turut menciptakan
pola perilaku baru yang bersahabat dengan
lingkungan hidup, mengembangkan etika
lingkungan hidup dan memperbaiki kualitas
Manfaat Pendidikan Lingkungan
Hidup
1.
Meningkatkan keberhasilan dalam menciptakan
lingkungan yang baik
2.
Memberikan wawasan berpikir yang luas
3.
Memberikan kemampuan dalam mengatasi situasi
sehari-hari
4.
Memotivasi siswa untuk meningkatkan
kemampuannya
5.
Memberi kemampuan mengatasi permasalahan
pribadi
6.
Meningkatkan rasa toleransi, kebersamaan, dan
menghargai orang lain
7.
Meningkatkan rasa tanggungjawab terhadap diri
8
Landasan Kebijakan Pendidikan
Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Nasional;
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Keputusan Bersama Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup dan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 1991 dan Nomor 38 Tahun 1991; tentang
Peningkatan Pemasyarakatan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup Melalui Jalur Agama.
Landasan Kebijakan Pendidikan
Lingkungan Hidup
(lanjutan)
Piagam Kerja Sama Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan dengan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/MENLH/8/1998 dan Nomor 119/1922/SJ tentang Kegiatan Akademik dan Non Akademik di Bidang Lingkungan Hidup;
Memorandum Bersama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 0142/U/1996 dan Nomor KEP:89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup;
Naskah Kerja Sama antara Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi
Malang sebagai Pusat Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Nasional untuk Sekolah Menengah Kejuruan dan Direktorat Pengembangan
Kelembagaan/Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 218/C19/TT/1996 dan Nomor B-1648/I/06/96 tentang Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah
Menengah Kejuruan.
Komitmen-komitmen Internasional yang berkaitan dengan pendidikan
10
Prinsip Pendidikan Lingkungan
Hidup
1.
Mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas — alami
dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik,
kultural, historis, moral, estetika);
2.
Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus dan
sepanjang hidup, dimulai pada zaman pra sekolah, dan berlanjut
ke tahap pendidikan formal maupun non formal;
3.
Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan
menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing
disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang
holistik dan perspektif yang seimbang.
4.
Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut
pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga
siswa dapat menerima insight mengenai kondisi lingkungan di
wilayah geografis yang lain;
Prinsip Pendidikan Lingkungan
Hidup
(lanjutan)
5.
Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan
situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan
pertimbangan perspektif historisnya;
6.
Mempromosikan nilai dan pentingnya kerja sama lokal,
nasional dan internasional untuk mencegah dan
memecahkan masalah-masalah lingkungan;
7.
Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan
aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan
pertumbuhan;
8.
Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam
merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi
kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan
menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;
12
Prinsip Pendidikan Lingkungan
Hidup
(lanjutan)
9.
Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan,
pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan
klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda
(tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap
kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup;
10.
Membantu peserta didik untuk menemukan (discover), gejala-gejala
dan penyebab dari masalah lingkungan;
11.
Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan,
sehingga diperlukan kemampuan untuk berpikir secara kritis dengan
ketrampilan untuk memecahkan masalah.
12.
Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning
environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran
mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada
kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan
Fokus Pendidikan Lingkungan
Hidup
Kepedulian dan sensitifitas terhadap lingkungan
hidup dan tantangannya.
Pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan
hidup dan tantangannya.
Perubahan perilaku terhadap lingkungan hidup dan
mengembangkan peningkatan kualitas lingkungan
hidup.
Keahlian untuk mengantisipasi terjadinya
permasalahan lingkungan hidup.
Partisipasi untuk menerapkan pengetahuan dan
keahlian terkait program lingkungan hidup.
14
Kategori Pendidikan
Lingkungan Hidup
1.
PLH formal
yaitu kegiatan pendidikan di bidang
lingkungan hidup yang diselenggarakan melalui sekolah
yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi yang dilakukan secara terstruktur dengan
menggunakan metode pendekatan kurikulum yang
terintegrasi maupun kurikulum yang monolitik atau
tersendiri
2.
PLH non-formal
adalah kegiatan pendidikan di bidang
lingkungan hidup yang dilakukan di luar sekolah yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang,
misalnya AMDAL, ISO, dan PPNS.
Belahan Otak
Organ
Kana
n
Organ
Kiri
Kedudukan
: sebagai
Khalifah
Sikap :
Bebas, Jalan
sendiri,
Bertanya
Motivasi :
Internal
Kedudukan :
sebagai
hamba
Sikap :
Patuh, disiplin,
penurut
Motivasi :
Eksternal
16
Ragam Potensi Kecerdasan Anak
Potensi Spiritual
• Mampu menghadirkan
Tuhan/Keimanan dalam setiap aktifitas.
• Kegemaran berbuat untuk Allah. • Disiplin Beribadah
• Sabar berupaya
• Berterima kasih/bersyukur atas
pemberian Tuhan kepada kita.
Potensi Jasmani
• Sehat secara medis • Tahan cuaca
• Tahan bekerja keras
Potensi Perasaan
• Mengendalikan emosi • Mengerti perasaan orang
lain • Senang bekerjasama • Menunda kepuasan sesaat • Berkepribadian stabil Potensi Akal • Kemampuan berhitung • Kemampuan Verbal • Kemamuan spasial • Kemampuan Membedakan • Kemampuan membuat daftar
prioritas. Potensi sosial • Senang berkomunikasi • Senang menolong • Senang berteman • Senang membuat
orang lain senang
Kecenderungan Sikap
Penyedih/
Dingin
Bergejolak/
Panas
Berhati
Tenang
Sejuk
Bersemangat
Gembira
Hangat
Tidak Stabil
Introvert
Ekstrovet
Stabil
Sangat Murung
Tegang Tidak
Bersemangat Penuh
perhitungan Kaku
Dingin
Pendiam
Pasif
Perasa Tidak Tenang
Agresif Negatif
Berubah-ubah
Optimis Pemimpin Merdeka Fleksibel/Memahami Perbedaan Senang Berkomunikasi Aktif Bermasyarakat Orientasi BergembiraHati-hati
Tenggang
Rasa Damai
Terkendali
Dapat dipercaya
Emosi Seimbang
18
Sentuhan Pembelajaran
Perasaan
Akal
Iman / Qolbu
Enak/sebel
Benar/salah
Halal/haram
1.
Yakin akan kehadiran Allah SWT
2.
Semangat kerja keras
3.
Berpikir luas dan terbuka
4.
Berusaha untuk sanggup bekerja dan
bertanggung jawab
5.
Hangat optimis dan bersyukur
6.
Bersih, tertib dan rapi
7.
Berani untuk yang benar
8.
Bersedia memberi dan meminta maaf
9.
Toleran kepada kekurangan
20
11.
Kreatif, imaginatif keluar dari kebiasaan untuk hal yang
baik
12.
Mandiri yakin akan kekuatan diri tetapi rendah hati
13.
Mau belajar dan berpikir ilmiah
14.
Ajeg, konsisten memakai nalar
15.
Halus perasaan, kasih, cinta dan sayang
16.
Hormat, disiplin dan taat azaz
17.
Sopan santun
18.
Dapat dipercaya (amanah)
19.
Dapat mengendalikan diri
20.
Bersikap adil dan sportif
A. Disiplin
1.
Tanggungjawab
(responsibility)
2.
Ketepatan kerja
(punctuality)
3.
Keterikatan
(commitment)
4.
Keteraturan
(orderly manner)
22
B. Kemartabatan
(Honour)
1.
Kejujuran (honesty)
2.
Semangat Juang (patriotik)
3.
Keberanian untuk benar-adil (courageous)
4.
Kemuliaan/kepatuhan/keunggulan
(excellent)
5.
Ketekunan-keajegan (persistent)
6.
Tahan Cobaan (perserverence)
C. Struktur
(Hierarchy)
1.
Mata Rantai Peraturan (
chain of rules
)
2.
Profesional
3.
Kesetiaan (
loyal
)
4.
Kerjasama (
teamwork
)
5.
Ketaatan (
obedient
)
Watak penting untuk
dikembangkan
24
1.Bertaqwa
2.Fleksibel
3.Keterbukaan
4.Ketegasan
5.Berencana
6.Mandiri
7.Toleransi
8.Disiplin
9.
Berani ambil resiko
10.Sportif
11.
Setia kawan
12.Integritas
Arief Rachman & Associate
Jl. Ekor Kuning V No.7 Rawamangun, Jakarta Timur
Telp. (021) 475 3123 Fax. (021) 4788 2295 ara@arasynergy.com