• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada development part di Departement Product Engineering No.1, Divisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada development part di Departement Product Engineering No.1, Divisi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Hasil Pengumpulan Data

Pada development part di Departement Product Engineering No.1, Divisi Engineering, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dihadapkan pada beberapa masalah, dimana masalah ini merupakan hal yang sering ditemukan dalam pengembangan suatu produk. Adapun masalah-masalah yang sering timbul antara lain ;

1. Biaya, biaya yang dibutuhkan untuk proses development Part mulai dari desain konsep sampai dengan biaya tooling yang besar, karena kondisi tersebut sehingga perlu adanya effisiensi, salah satunya dengan menurunkan

development cost. Hal ini dilakukan dengan pemindahan proses pembuatan

3D Data Styling & Modeling dari supplier ke inhouse atau dilakukan sendiri di Divisi Engineering PT. TMMIN, dengan investasi Modeling Machine –

Modella Pro.

2. Waktu, waktu untuk development part yang terbatas, biasanya hanya satu tahun atau N-12, sedang dibandingkan dengan development mobil model baru sendiri yang biasanya bisa mencapai tiga tahun sampai empat tahun. Sedangkan untuk SVP (Start Volume Production) antara Local Part dengan model baru atau OE (Original Equipment) part adalah bersamaan. Pada saat

(2)

development sering terjadi mundurnya schedule , terutama pada saat pembuatan 3D Data Styling & Modelling oleh supplier, karena 3D Data atau Modelling yang dibuat oleh supplier harus dikonfirmasi ke PT. TMMIN, dan bila masih ada revisi maka supplier akan merevisi data tersebut, padahal revisi biasanya tidak hanya dilakukan sekali tetapi bisa sampai empat bahkan lima kali revisi, mengingat pada proses ini adalah penuangan dari data 2 Dimensi yang merupakan data murni desain styling yang tidak ada dimensinya (ukuran) sama sekali, ke 3 Dimensi yaitu data yang dibuat dengan dimensi (ukuran), 3D Data merupakan data teknik, sebagai acuan untuk membuat

mould atau cetakan. Sehingga pada proses inilah yang membuat lama dan

molornya schedule.

3. Sumber Daya Manusia dan skill, di PT. TMMIN sebelumnya tidak ada proses untuk modeling, modeling dilakukan di supplier dan supplier pun mempunyai cara yang berbeda-beda untuk membuat model dengan keahlian masing-masing supplier tersebut. Merujuk kepada perusahaan induk TMMIN yaitu Toyota Motor Coorporation jepang dan aktivitas untuk standarisasi maka Engineering divisi di TMMIN pun hendak melakukan hal yang sama dengan investasi Modelling Machine-Modella Pro, dengan tujuan agar skill staff di TMMIN menyamai kemampuan staff di TMC dengan proses pembuatan model yang sama dan menggunakan mesin yang sama.

4. Spesifikasi Teknis model dan proses dari pembuatan model itu sendiri, dengan adanya tools baru yang akan diinvestasi oleh PT. TMMIN diharapkan akan

(3)

menghasilkan model yang sesuai dengan standard yang diinginkan, begitu pula dangan proses dari pembuatan model itu sendiri sesuai dengan standard yang berlaku di Toyota, dibandingkan dengan jika dilakukan di supplier seringkali spesifikasi teknis dari model yang di berikan berada diluar standard yang diinginkan dan juga proses yang dilakukan di supplier tidak sesuai dengan standard yang berlaku di Toyota, sehingga terjadinya kemoloran waktu dan terkadang dengan terpaksa menerima Model yang diluar standard. Melihat masalah ini maka PT. TMMIN memutuskan untuk investasi Modeling machine baru yaitu Modella Pro seri MD650, disini penulis mencoba untuk membuat analisa kelayakan perhitungan investasi Modeling Machine di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Bahwa investasi Modeling Machine ini perlu digaris bawahi seperti yang telah dijelaskan di BAB III adalah merupakan aset perusahaan secara umum, karena Modeling machine ini tidak hanya digunakan pada development part saja, tetapi dapat pula digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain check master part dari part-part OE dari Toyota Motor Corporation Jepang yang nantinya dibandingkan dengan 3D CAD data untuk mengetahui ada penyimpangan atau tidak, dan lain lain. Pada pembahasan ini untuk analisa dan perhitungannya diambil salah satu sample part Alloy Wheel Disc untuk mobil Innova, dengan supplier adalah (PT. Meshindo) perusahaan ini berada di Surabaya (Jawa Timur), sedangkan untuk perhitungan dan analisa-analisa berdasarkan faktor-faktor yaitu :

(4)

2) Analisa waktu

3) Skill-up atau peningkatan kemampuan staff Divisi Engineering dengan menggunakan Radar Chart.

4) Analisa Spesifikasi Teknis.

Ekstraksi Data Biaya

a. Data Pembelian Modella Pro seri MD 650

Sedangkan untuk Modela Pro sendiri yang mempunyai spesifikasi untuk

software dan hardware yang digunakan antara lain sebagai berikut ;

1. Hardware

• Modelling machine unit 5 axis, Hi Speed Spindle, NC input,

screwballdriver and rotary table & fix table 1440 x 600mm

• PC Unit, HP xw6000 System, Intel Xeon/2.8GHz., Memory 2GB (4 x 512MB), Nvidia Quadro FX100 28MB, HDD 36GB 15k rpm SCSi,

HP Flat Monitor 19”L925, Windows XP Proffesional, Wacom XD-1212 Intuous2 12”x12”Active Area USB

2. Software

• Modela Player – ver.4,

With main feature suitable for Modela Pro MDX 650.

: Partial cutting, spiral cutting, contour line cutting, continuous cutting with multiply processes, drilling, importing IGES files, support ATC unit,

(5)

support for rotary axis unit.

Untuk budget yang harus dikeluarkan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk pembelian Modela Pro seperti spesifikasi diatas adalah sebagai berikut ;

- Modela Pro MDX 650 + software = Rp. 1.245.700.000 - Personal Computer Hardware = Rp. 24.300.000 - Training Advance = Rp. 45.000.000

Total = Rp. 1.315.000.000

Jadi total investasi tetap adalah Rp. 1. 315.000.000

Sedangkan untuk setiap tahunnya PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia harus membayar Annual Fee terhadap sosfware tersebut sebesar.

- Annual fee-nya = Rp. 50.000.000 per tahun b. Data Biaya Development

Data biaya diperoleh dari development cost atau biaya development, dimana biaya development terdiri dari bermacam-macam, seperti misalnya biaya pembuatan model, pembuatan mold, design fee dan lain-lain. Sedangkan untuk sample perhitungan diambil dari development cost untuk Toyota Kijang Innova, Wheel Disc – G type, Data ini digunakan sebagai gambaran berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk development sebuah part. Pada tabel 4.3 yaitu tabel quotation Wheel Disc Kijang Innova yang dibuat oleh PT. Meshindo Alloy Wheel Corporation, Surabaya - Indonesia dapat dilihat dengan detail biaya development dan biaya produksi untuk pembuatan sebuah

(6)

part. Pada tabel tersebut dapat kita ambil data untuk biaya pembuatan Model atau Mock Up yang lumayan besar yaitu ;

Mock Up Modelling untuk development Wheel Disc = Rp. 57.400.000

Selanjutnya dari Modelling development diatas digunakan sebagai data untuk pembuatan Model setiap part yang diinginkan.

(7)

Tabel 4.3.Quotation of Alloy Wheel Disc IMV-V G Type

Quotation Evaluation Remark

August 2004

@ Price @ Price

Raw Material

Import

ABS IDR 2.24 Kg 29,325 65,805 29,325 65,805 mat'l price 3.18 USD

ABS change loss IDR 0.32 Kg 29,325 9,367 29,325 9,367 < follow prev quotation >

overhead 5% 5% 3,759 3,759 V to V

Import

T8035-90503-1 clip JP¥ 2 1,785 3,570 1,785 3,570

90179-05056 pop nut M5 JP¥ 3 1,870 5,611 1,870 5,611 Glodok [Local Price]

93383-55016 washer M5 JP¥ 3 1,236 3,709 1,236 3,709

overhead 5% 5% 645 645

Domestic KDD004-03 DFT RS IDR 2 3,950 7,900 3,950 7,900 KDD004-04 Protector A IDR 1 840 840 550 550 follow prev quotation KDD004-05 Protector B IDR 4 94 376 63 252

KDD004-06 Protector C IDR 2 428 856 290 580

KDD004-07 Protector D IDR 1 168 168 106 106

KDD004-08 Packing IDR 5 116 580 116 580

Installation Manual IDR 1 800 800 800 800

Packaging IDR 1 - - 12,080 12,080 follow prev quotation

Paper Mal IDR 1 8,000 8,000 8,000 8,000 new additional

overhead 5% 5% 976 1,542 Process

Prep (seting up) 0.6 5,217 3,000 5,217 3,000 360 m/626 pcs/month

Mold Charge 3.9 5,217 20,169 5,217 20,169 3.75 m/pcs -- e=97%

Finishing 1.0 23,780 23,780 23,780 23,780 Transportation 0.02 133,000 2,217 133,000 2,217 Packaging IDR 1 12,080 12,080 - -overhead 5% 20% 12,249 9,833 Tooling 1 JP¥ = IDR 82 1 JP¥ = IDR 82 Mold JP¥ 482,160,0005,880,000 5,880,000 482,160,000 Mock up model JP¥ 700,000 57,400,000 700,000 57,400,000 Finishing Jig JP¥ 500,000 41,000,000 500,000 41,000,000 Inspection Jig JP¥ 90,200,0001,100,000 1,100,000 90,200,000

Transportation & Duty JP¥ 496,000 40,672,000 496,000 40,672,000

Kyoraku Design Fee JP¥ 200,000 16,400,000 200,000 16,400,000

interest 3% 21,834,960 3% 21,834,960 Toyota base 1-2%

Total Tooling 759,769,440 759,769,440

No.of Depre 15,027 15,027

Tool Depre before Kijang O/S 50,560 50,560

Kijang O/S IDR - -

-Tool Depre 50,560 50,560

Total Purchase Price 237,020 234,400 (2,620) Alloy Wheel Disc IMV-V G Type

(8)

Ekstraksi Data Waktu

Data waktu diperoleh dari general schedule yang dibuat berdasarkan aktivitas tiap-tiap divisi yang terkait, yang sebelumnya sudah dikonfirmasi dengan general schedule proyek mobil baru. Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa untuk local development part adalah ;

Tabel 4.4. General Schedule untuk Local Development Part

5-9 12-16 19-23 26-302-6 9-13 16-20 23-27 1-5 8-12 15-19 22-26 29-2 5-9 12-16 19-23 26-303-7 10-14 17-21 24-28 31-47-11 14-18 21-25 28-2 5-9 12-16 19-23 26-302-6 9-13 16-20 23-27 30-36-10 13-17 20-24 G E NE R A L S CHE DUL E TMAP ED PUD MPD QD SPD Sept 2004

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Deadline of Drawing Approval Fitting on Unit (1A) Target of Final Design

Part Number Development Limit sample

Packaging Spec Establishment

SPIS Prep

Parts Delivery to SPD for initial stock Part Collecting DR TAM, TMAP, TKM, TMT, UMWT Formalize Test Report OTS Evaluation C/F Development Marketing Proposal

Installation manual preparation

Accessories Parts SVP VEHICLE LAUNCHING Part Improvement Design Review Durability Test Drawing Approval Process & Tech matl process

Quotation Review

Issue Tooling Order 1st SPTT 2nd SPTT Design Development Photoshooting (Brochure) Photoshooting (Sales) Color Separation TMAP P/N Issue Initial Order DR TAM, TMAP, TKM, TMT, UMWT SCHEDULE RELATED DIVISION

(9)

Sedangkan untuk pembuatan atau development 3D Model dengan Modela Pro untuk setiap partnya memerlukan waktu 5 hari atau 40 jam.

4.1.3 Ekstrasi Data Skill Staff

Di Divisi Engineering yang mempunyai jumlah karyawan sebanyak 70 orang yang rata-rata mempunyai latar belakang pendidikan teknik, sedikit banyak mempunyai kemampuan dalam aplikasi mechanical engineering dan production engineering maupun aplikasi komputer desain atau Computer Aided Design (CAD) dan CNC.

4.1.4 Ekstraksi Data Teknis

Untuk development part local design untuk Alloy Wheel Disc, pada proses pembuatan 3D Data Styling, supplier akan mendapatkan data atau material dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia antara lain:

- TMMIN-ECI (Engineering Change Instruction) yang menyatakan perintah untuk pembuatan part.

- 2D Data Styling part,

- Quotation drawing, mencakup dimensi kasar dari part yang akan dibuat seperti panjang, lebar, tinggi, radius, proses dan spesifikasi material, digunakan untuk menghitung harga part.

- Rekomendasi proses yang akan dilakukan, dan bagian –bagian penting yang harus diperhatikan lebih.

(10)

Hasil dari model yang diharapkan adalah dapat merepresentasikan desain 2D yang telah dibuat sebelumnya dengan spesifikasi teknis yang sesuai dengan standard yang diinginkan maupun proses dai pembuatan model itu sendiri sesuai dengan standard yang ditentukan Toyota, sehingga dapat digunakan sebagai fungsinya untuk approval desain yang dibuat secara 2D.

4.2 Analisa Biaya 4.2.1. Aspek Keuangan

4.2.1.1. Investasi Aktiva Tetap

Untuk investasi aktiva tetap diperoleh dari pembelian Modela Pro unit berikut software Modela player ver.4, Berdasarkan data yang telah ada yaitu data pembelian Modela Pro dapat dihitung investasi totalnya adalah sebagai berikut :

- Modela pro unit + software = Rp. 1.245.700.000 - Personal Computer Hardware = Rp. 24.300.000 - Training Advance (4 orang) = Rp. 45.000.000

Total = Rp. 1.315.000.000

Jadi investasi keseluruhan untuk pembelian Modela Pro adalah : Total Investasi aktiva tetap = Rp. 1.315.000.000

(11)

4.2.1.2 Biaya Pembuatan Produk a. Depresiasi Software / Mesin

Depresiasi mesin / sofware dihitung selama 5 tahun berdasarkan dari long term schedule perusahaan selama 5 tahun, yang mana pada 5 tahun ke depan terhitung dari tahun 2009 sampai 2013 PT. TMMIN tiap tahunnya mempunyai satu proyek local development dengan asumsi 10 part. Maka tahun kelima sisa nilai mesin adalah nol (0)

000 . 000 . 263 . 5 000 . 000 . 315 . 1 Rp Depresiasi= =

b. Biaya Proses Pembuatan Desain 3D

Biaya proses dihitung dengan dasar asumsi waktu proses pembuatan 3DModel part dengan Modela Pro.

Jam kerja per hari : 8 jam

Hari kerja per bulan : 22 hari kerja efektif

Tahun : 5 tahun 60 60 8 22 12 5 .35 000 . 000 . 315 . 1 det / Rp x x x x x ik Ongkos = =

(12)

c. Tenaga Kerja Langsung

Pada pekerjaan desain 3D ini dilakukan oleh staff. Gaji per bulan : Rp. 2.000.000

Jam kerja per hari : 8 jam

16 , 3 . 22 8 60 60 000 . 000 . 2 . det / Rp x x x Rp ik Ongkos = =

Dibawah ini adalah memperlihatkan biaya pembuatan 3D Model sebuah part Perhitungan Biaya Proses Pembuatan 3D Model Part

Waktu Proses = 5 hari kerja

= 60 x 60 x 8 x 5 = 144000 detik

Ongkos / detik = Rp. 8,29

Tenaga kerja = Rp. 3,16

Total Æ 144000 x 35 x 3,16 = Rp. 15.926.400

4.2.1.3. Struktur Biaya

Pada bagian ini akan diperhitungkan harga produksi (ongkos pembuatan 3D model per part) dengan menjumlahkan biaya langsung dan tidak langsung, serta elemen biaya lainnya meliputi biaya maintenance, utilities dan over head

(13)

No. Komponen Biaya Biaya (Rp)

1 Design Development Cost 15.926.400

Machine (Hardware & Software) dan Tenaga

kerja langsung

2 Overhead 200,000

Operation Process

Utility (Listrik, angin, air, bahan bakar)

TOTAL 16,126,400

Tabel 4.6 Struktur biaya desain development

Biaya development part 3D Model tahun pertama adalah Rp. 16.126.400/ part, untuk tahun kedua dengan asumsi inflasi 10 % adalah Rp. 17.739.040 / part, tahun ketiga dengan inflasi yang sama adalah Rp. 19.512.944 / part , tahun keempat dengan inflasi yang sama adalah Rp. 21.464.238 / part dan pada tahun kelima dengan asumsi inflasi yang masih sama adalah Rp. 23.610.662 / part.

4.2.2. Perkiraan Pengeluaran

Pengeluaran dihitung berdasarkan pada setiap tahun PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia mempunyai satu proyek development, dimana setiap proyek diasumsikan membuat atau mendesain 10 part.

Perhitungan dipengaruhi oleh tingkat inflasi nasional yang diperoleh dari Biro

Pusat Statistik yaitu sebesar 10 % per tahun, kemudian dihitung untuk lima tahun.

Dan setiap tahunnya PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia harus membayar Annual Fee setiap tahunnya sebesar Rp. 50.000.000

(14)

Tabel 4.7 Perkiraan pengeluaran selama 5 tahun

4.2.3. Perkiraan Total Biaya Desain di Supplier

Pada bagian ini akan dihitung jumlah biaya yang dikeluarkan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia bila pembuatan 3D model dilakukan di supplier selama 5 tahun, dimana setiap tahun ada satu proyek development, dengan membuat 10 part berikut 3D modelnya.

Perhitungan ini juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi nasional yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik yaitu sebesar 10 % per tahun, kemudian dihitung untuk lima tahun.

Tabel 4.8. Total Biaya jika Dilakukan di Supplier

Tahun Jumlah Part

1 10 2 10 3 10 4 10 5 10 Total 50 3,504,327,400 631,400,000 694,540,000 763,994,000 840,393,400 63,140,000 69,454,000 76,399,400 84,039,340

Biaya Modelling/Part Pengeluaran (Rp.)

57,400,000 574,000,000 1 10 2 10 3 10 4 10 5 10 50 98,453,285 984,532,846 250,000,000 1,234,532,846 50,000,000 211,264,000 227,390,400 245,129,440 264,642,384 286,106,622 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 161,264,000 177,390,400 195,129,440 214,642,384 236,106,622 17,739,040 19,512,944 21,464,238 23,610,662 Biaya Development Jml Part Tahun 16,126,400 Total Pengeluaran per tahun Pengeluaran

(15)

4.2.4. Proyeksi Keuntungan Investasi

Pada proyek development part untuk aktivitas 3D Model masih dilakukan di supplier, dengan biaya Rp. 57.400.000/ part. Dengan perubahan proses tersebut yang semula di supplier menjadi dilakukan di inhouse yaitu di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia khususnya di Divisi Engineering.

Tabel 4.9. Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Pertama

Tabel 4.10 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Kedua

Tabel 4.11 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Ketiga

Tabel 4.12 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Keempat

Pengeluaran (Cost Development Inhouse)

Pengeluaran (Cost Development di Supplier) 763,994,000

Keuntungan Rp499,351,616

264,642,384 Pengeluaran (Cost Development Inhouse)

Pengeluaran (Cost Development di Supplier) 694,540,000

Keuntungan Rp449,410,560

245,129,440 Pengeluaran (Cost Development Inhouse)

Pengeluaran (Cost Development di Supplier) 631,400,000

Keuntungan Rp404,009,600

227,390,400 Pengeluaran (Cost Development Inhouse)

Pengeluaran (Cost Development di Supplier) Keuntungan

Rp211,264,000 Rp574,000,000

(16)

Tabel 4.13 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun Kelima

4.2.5. Proyeksi Aliran Kas

Modal / investasi yang dilakukan adalah 100% biaya PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, sehingga cash flow yang ada tidak dipengaruhi oleh bunga bank. Berikut adalah proyeksi aliran kas selama lima tahun.

Tabel 4.14 Cash Flow Investasi Selama Lima Tahun

4.2.6. Perhitungan Parameter Keuangan

Dalam perhitungan ini akan dipakai Minimum Atractaive Rate Of Return (MARR), yaitu tingkat of return minimum yang dapat menarik investor untuk tetap melakukan investasi. Dalam skripsi ini, diasumsikan MARR dari investasi

0 1 2 3 4 5

Fixed Investasi Rp1,315,000,000

Initial Cash Flow Rp1,315,000,000

Keuntungan Rp362,736,000 Rp404,009,600 Rp449,410,560 Rp499,351,616 Rp554,286,778

Penyusutan Rp263,000,000 Rp263,000,000 Rp263,000,000 Rp263,000,000 Rp263,000,000

Operational Cash Flows Rp625,736,000 Rp667,009,600 Rp712,410,560 Rp762,351,616 Rp817,286,778

Arus Kas Bersih Rp1,315,000,000 Rp625,736,000 Rp667,009,600 Rp712,410,560 Rp762,351,616 Rp817,286,778

Tahun Item

Pengeluaran (Cost Development Inhouse)

Pengeluaran (Cost Development di Supplier) 840,393,400

Keuntungan Rp554,286,778

(17)

ini adalah nilai suku bunga safe investment 12% per tahun yang dipengaruhi oleh inflasi per tahun 10%, maka diperoleh Inflated interest rate sebesar :

If = 12% + 10% + (12% x 10%) If = 23,2%

Maka MARR yang dijadikan standar pengukuran investasi ini sebesar 23,2% Sebagai alat analisa kelayakan finansial digunakan beberapa parameter, yaitu :

1. Payback Period Method ( pemulihan modal ) 2. PI : Profiability Index Method 3. NPV : Net Present Value

(18)

Perhitungan

O : Investasi

P : Annual fee tahun pertama Q : Annual fee tahun kedua R : Annual fee tahun ketiga S : Annual fee tahun keempat T : Annual fee tahun kelima A : Penerimaan tahun pertama, n1 B : Penerimaan tahun kedua, n2 C : Penerimaan tahun letiga, n3 D : Penerimaan tahun keempat, n4 E : Penerimaan tahun kelima, n5

0 1 2 3 4 5

P Q R S T U

(19)

4.2.6.1. Payback Period Method

Tabel 4.15 Perhitungan Masa Pemulihan Modal dengan Arus Kas Komulatif. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa untuk investasi Modela Pro tersebut akan kembali modal dalam waktu 2,03 tahun.

4.2.6.2. Perhitungan Nilai Sekarang ( NPV )

Untuk investasi ini, penerimaan tahunan tidak seragam. Dan apabila diasumsikan tingkat bunga pengembalian yang diinginkan (cost of capital) adalah 23,2 %, maka hitung NPVnya.

Tabel 4.16 Perhitungan Nilai Sekarang ( NPV ) Diperoleh NPV lebih besar dari 0

No Faktor Diskon 0 1 1 0.812 2 0.659 3 0.531 4 0.434 5 0.352 629,492,513 Total NPV 439,559,326 378,290,007 330,860,601 287,684,946 667,009,600 712,410,560 762,351,616 817,286,778

Arus Kas Nilai Sekarang

1,315,000,000 625,736,000 -1,315,000,000 508,097,632 Uraian Waktu I0 A1 1 tahun A2 1 tahun A3 0.03 tahun A4 A5 Jumlah 2.03 tahun 22,254,400 0 1,315,000,000 667,009,600 22,254,400

Arus Kas Tahunan Arus Kas Komulatif

625,736,000

1,315,000,000 689,264,000

(20)

4.2.6.3. Profitability Index Method

Dari perhitungan NPV diatas, maka dapat dihitung pula nilai dari profitability Index untuk investasi Software Catia.

1 + = Io NPV PI 48 , 1 1 000 . 000 . 315 . 1 2.8 629.492.51 + = = PI PI > 1

4.2.7. Analisa Kelayakan Keuangan

Dalam menganalisa investasi ini digunakan metode penghitungan Nilai Sekarang ( NPV ), Profitability Index ( PI ) dan mencari Payback Period Investasi.

Dari perhitungan diperoleh bahwa NPV proyek adalah 629.492.512.8> 0, maka secara teknis bisa disimpulkan bahwa investasi mempunyai nilai kelayakan karena syarat NPV > 0 dapat dipenuhi.

(21)

Dari segi Profitability Index diperoleh data PI = 1,48. Angka ini sudah memenuhi syarat dari uji kelayakan investasi, yaitu PI > 1. Maka dari nilai PI tersebut, investasi ini dapat dikatakan layak.

Masa penembalian modal, dimana modal yang ditanamkan berasal dari PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, sehingga dalam perhitungan tidak disertakan tingkat bunga bank atas modal pinjaman. Dengan kondisi normal, waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal atas investasi membutuhkan waktu 2.03 tahun. Jangka waktu tersebut bukanlah waktu yang lama karena lebih kecil dari umur investasi dan sesuai dengan target perusahaan, sehingga investasi ini dapat dikatakan layak.

4.3. Analisa Waktu

Dari Data bahwa proses development part adalah rata-rata N-12, disini akan dicoba disimulasikan untuk development sebelum dan sesudah adanya

Modela Pro + Modela player ver.4. dapat dilihat pada gambar 4.1 di gambar

tersebut terlihat jelas pada proses development part pada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia dengan adanya tools baru yaitu Modela Pro pada proses tersebut maka akan mengurangi waktu development sebesar kurang lebih 25% atau sekitar tiga bulan. Proses-proses yang dipindah ke PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia antara lain:

(22)

2. Design Confirmation adalah konfirmasi desain dari desain 2D Data Styling ke Desain 3 Data Styling, pada proses ini dibutuhkan waktu yang lama dan yang membuat molornya schedule, disini sering terjadi revisi karena harus menyamakan persepsi apa yang diminta oleh designer Toyota yang membuat desain 2D Data Styling dengan engineer dari supplier yang membuat 3D Data Styling.

(23)

4.4. Analisa Skill Staff

Sumber daya manusia sangat menentukan dalam keberhasilan pada sebuah proyek, dalam hal ini yaitu pada proyek accessories di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Dalam proses development part kemampuan staff di

N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N9 N10 N11 N12 Design Concept Design 2D Styling Quotation Drawing Supplier Selection Design 3D Data Styling Design Confirma tion Modelling + Confirma tion Planning Drawing Tooling Preparati on Evaluation Design Concept Design 2D Styling Quotation Drawing Supplier Selection Design 3D Data Styling Design Confirma tion Modelling + Confirma tion Planning Drawing Tooling Preparati on Evaluation Production Trial Production Trial Design 3D Data Styling Design Confirma tion Modelling + Confirma tion Done in Supplier ->

spent much time, cost & effort

Done in PT. TMMIN

Mengurangi waktu development 25% (+ 3 bulan)

Tight Development Schedule

SVP

SVP

(24)

divisi engineering untuk kemampuan secara keteknikan sudah tidak diragukan lagi. Dengan adanya tools baru yaitu Modela Pro di Divisi Engineering, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia maka diharapkan akan dapat menambah kemampuan staff dalam hal keteknikan. Karena dengan pembelian Tools tersebut maka secara langsung staff akan mendapat training dan pelatihan-pelatihan untuk mempelajari software baru tersebut. Berikut ini akan dianalisa dengan menggunakan radar chart sebelum dan bila menggunakan Modela Pro, adalah sebagai berikut: 0 2 4 6 Analisa Drawing Styling Engineering Desain Current Using Catia

Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Skill Staff Sebelum Menggunakan dan Jika Menggunakan Modela Pro

Dari tabel 4.2. dapat dilihat bahwa dengan adanya Modela Pro maka kemampuan staff akan meningkat.

Using modela pro Modelling

(25)

4.5. Analisa teknis

Dari data-data yang diperoleh dengan melakukan evaluasi, komparasi dan investigasi terhadap tools, proses dan hasil, 3D model yang dibuat oleh supplier dengan hasil dari Modela pro + Modela player ver.4 maka dapat disimpulkan bahwa Modela Pro dapat menghasilkan produk berupa model yang lebih baik yang dapat diterima oleh Toyota karena telah sesuai dengan standard Toyota itu sendiri sebab modela pro juga digunakan oleh TMC (Toyota Motor Coorporation) sebagai tools pembuat model , menterjemahkan 3D data secara digital menjadi 3D data secara fisikal yang dapat berinteraksi langsung dengan pengguna (user) yang menginginkan, dibanding dengan tools yang digunakan supplier kadag masih memiliki penyimpangan dari yang diinginkan oleh standard Toyota, baik hasil maupun proses.

Gambar

Tabel 4.4. General Schedule untuk Local Development Part
Tabel 4.6 Struktur biaya desain development
Tabel 4.8.  Total Biaya jika Dilakukan di Supplier TahunJumlah Part
Tabel 4.14 Cash Flow Investasi Selama Lima Tahun
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti dari guru BK berdasarkan buku catatan kasus (permasalahan- permasalahan yang dialami peserta didik dalam belajar) yaitu masih

Semangat dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik

383 manajemen CIMB Niaga pada umumnya adalah penyempurnaan produk yang berinovasi dan bervariatif agar minat menabung kembali, kemudian peningkatan layanan terhadap

Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan pendapat Supranto (2001) bahwa untuk memperoleh hasil baik dari suatu analisis faktor, maka jumlah responden yang diambil

Selanjutnya akan diminta konfigurasi sistem untuk Compiere, bila tidak ada perubahan silahkan klik klik tombol tanda centang berwarna hijau yang terletak di sebelah pojok kanan

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Dengan ini saya menyatakan bahwa sebagian maupun keseluruhan isi tugas akhir saya yang berjudul “Sistem Pendeteksi Kepatahan Mata Bor pada Mesin

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia