BAB 9
KETERPADUAN PROGRAM
BERDASARKAN ENTITAS
Sebagai upaya untuk menyusun keterpaduan seluruh program pembangunan bidang Cipta Karya, maka Pemerintah Kabupaten madiun dapat mengelompokkan usulan program-program pembangunan bidang Cipta Karya-nya sesuai dengan desain program keterpaduan.Desain program keterpaduan pembangunan bidang Cipta Karya dikelompokkan berdasarkan 4 (empat) skala entitas yaitu entitas regional, entitas kabupaten/kota, entitas kawasan, dan entitas lingkungan/komunitas.
Tabel 9.1
Kawasan Strategis Prioritas Kabupaten Madiun Yang Dapat Dijadikan Entitas (Berdasarkan RTRW)
No. Kawasan Strategis Lokasi
1. Kawasan Strategis Kepentingan Kumuh Kecamatan Mejayan
a. Kawasan Krajan b. Kawasan Bangunsari
2. Kawasan strategis kepentingan ekonomi Kecamatan Mejayan sebagai ibukota kabupaten
kawasan agropolitan meliputi kecamatan Geger, Dagangan, Kebonsari, dan Dolopo kawasan ekowisata meliputi Kecamatan Kare, Gemarang, Saradan, dan Wungu kawasan agroforestry meliputi
Kecamatan Saradan, Kare, Wungu, Madiun, Pilangkenceng, Gemarang, dan Wonoasri
kawasan agrowisata meliputi Kecamatan Kare, Wungu, Dagangan, dan Dolopo kawasan industri dan pergudangan meliputi kecamatan Pilangkenceng, Saradan, Mejayan, Balerejo, Madiun, Wungu, Geger, dan Dolopo
desa Muneng yang merupakan kawasan perbatasan dengan Kabupaten Ngawi, merupakan kawasan strategis karena pada kawasan tersebut berkembang
No. Kawasan Strategis Lokasi
kegiatan perdagangan dan jasa termasuk pasar beras yang dapat menampung produksi beras dari Kabupaten Madiun dan Ngawi
kecamatan Madiun, Wungu, Geger dan Jiwan yang berbatasan dengan Kota Madiun merupakan kawasan penyangga yang potensial untuk pengembangan kegiatan perdagangan, jasa maupun fasilitas umum
desa Sidorejo, Pilangrejo, Mojopurno, Mojorayung, Bantengan, Tempursari, Nglanduk dan kelurahan Munggut (kecamatan Wungu), desa Dempelan, Sendangrejo, Banjarsari, dan kelurahan Nglames (kecamatan Madiun), desa Sidomulyo (kecamatan Sawahan), desa Sambirejo, Metesih, dan Wayut
(kecamatan Jiwan) merupakan kawasan pengembangan permukiman
perkotaan (ibukota kecamatan)
Pilangkenceng yang berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro merupakan kawasan strategis mengingat pada kawasan tersebut berkembang kegiatan perdagangan dan jasa yang sekaligus melayani penduduk kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro
3. Kawasan strategis kepentingan sosial-budaya
situs Nglambangan yang merupakan situs peninggalan kerajaan Mojopahit,
berlokasi di desa Nglambangan kecamatan Wungu
makam Kuncen yang berada di desa Kuncen kecamatan Mejayan
situs Sewulan berupa kompleks masjid dan makam yang merupakan salah satu cagar budaya peninggalan kerajaan Mataram di Madiun, terdapat di desa Sewulan kecamatan Dagangan 4. Kawasan strategis pendayagunaan
sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi
kawasan peruntukan pertambangan mineral berupa pertambangan batuan diarahkan di seluruh kecamatan kawasan pertambangan panas bumi di desa Sareng kecamatan Geger, desa Segulung kecamatan Dagangan, dan desa Batok kecamatan Gemarang 5. Kawasan strategis kepentingan fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup
kawasan lindung yang dipandang sebagai kawasan strategis di Kabupaten Madiun berada di kecamatan Kare, Gemarang, Dagangan dan Saradan
No. Kawasan Strategis Lokasi
kawasan hutan produksi dengan jenis tanaman jati merupakan salah satu kawasan strategis bagi Kabupaten Madiun
kawasan hutan rakyat yang ada di Kabupaten Madiun
6. Kawasan strategis kepentingan pertahanan dan keamanan
kawasan peruntukkan meliputi kawasan Gudang Pusat Peralatan TNI AD di kecamatan Saradan
kawasan Lanud TNI AU Iswahyudi di kecamatan Jiwan
7. Kawasan strategis lainnya kawasan di sekitar simpang susun di Desa Kuwu, akses jalan bebas hambatan di Desa Purworejo, serta simpang susun dan akses jalan bebas hambatan di Desa Bagi pengembangan jalan tembus potensial yang menghubungkan Kabupaten Madiun dengan Kabupaten Bojonegoro maupun jalan tembus NGADIPONO (Kabupaten Nganjuk – Kabupaten Madiun – Kabupaten Ponorogo)
9.1. Entitas Regional
Entitas regional didefinisikan sebagai suatu wilayah lintas batas administratifyang memiliki kesamaan fungsi, antara lain fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang mendorong terjadinya kerjasama antar daerah. Pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain dalam rangka pengembangan kota metropolitan, KAPET, KEK, dan lain-lain.
Adapun contoh program software/non fisik, yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antaralain adalah:
a. MasterplanInfrastruktur Bidang Cipta Karya Kawasan Regional b. Feasibility StudyInfrastruktur Bidang Cipta Karya Kawasan Regional
Untuk program pembangunan fisik, yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain adalah:
a. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Regional, sektor Pengembangan Air Minum; b. Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Regional, sektor Pengembangan PLP.
Kabupaten Madiun tidak memiliki program-program keterpaduan entitas untuk entitas regional.
9.2. Entitas Kabupaten/Kota
Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas kabupaten/kota merupakan infrastruktur yang memiliki tingkat pelayanan skala kabupaten/kota, sebagai berikut:
a. Program software/non fisik antara lain berupa:
Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RISPAM), sektor Pengembangan Air Minum;
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), sektor Pengembangan Permukiman;
Perda Bangunan Gedung dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; Strategi Sanitasi Kota (SSK), program dari Direktorat Pengembangan PLP Ditjen Cipta
Karya,
b. Program pembangunan fisik antara lain berupa:
Penyehatan PDAM, sektor Pengembangan Air Minum;
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Kabupaten/Kota, sektor Pengembangan Air Minum;
Infrastruktur Air Limbah Terpusat, sektor Pengembangan PLP; Infrastruktur Drainase Perkotaan, sektor Pengembangan PLP; Infrastruktur TPA Sampah, sektor Pengembangan PLP.
Keterpaduan entitas program untuk entitas kabupaten/kota (perkotaan dan perdesaan) di Kabupaten Madiun adalah :
Penyusunan Rancangan UU dan RPP Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan - Penyusunan Ranperda BG
PDAM Yang Memperoleh Pembinaan - Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Skala Kota - Pembangunan IPLT Kab. Madiun
Sistem Pengelolaan Drainase Perkotaan
- Pembangunan Drainase Terpadu Perkotaan - Pembangunan Drainase Mejayan
- Drainase primer Bangunsari - Drainase Primer Pasar Baru
9.3. Entitas Kawasan
Seperti telah disampaikan pada bab sebelumnya bahwa pada RTRW Kabupaten/Kota telah ditetapkan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota(KSK) yang pembangunannyadiprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan. Terkait dengan hal tersebut, pembangunan infrastruktur entitas kawasan yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya akan diprioritaskan pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota.
a. Program software/non fisik, yang termasuk dalam entitas kawasan antara lain adalah:
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Desain Kawasan.
b. Sedangkan untuk program pembangunan fisik, yang termasuk dalam entitas kawasan antara lain adalah sebagai berikut:
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) MBR di Rusuna, Kawasan Kumuh dan Kawasan Nelayan, sektor Pengembangan Air Minum;
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Kawasan KAPET/MP3EI/KEK, sektor Pengembangan Air Minum;
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) IKK, sektor Pengembangan Air Minum; Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Pelabuhan Perikanan, sektor
Pengembangan Air Minum;
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Kawasan Perbatasan, sektor Pengembangan Air Minum;
Rusunawa, sektor Pengembangan Permukiman;
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh sektor Pengembangan Permukiman;
PSD Kawasan Rawan Bencana, Kawasan Perbatasan, Pulau Kecil Terluar, dan Kawasan Perdesaan Potensial (Agro/Minapolitan dan KTM), sektor Pengembangan Permukiman; Infrastruktur Air Limbah Komunal, sektor Pengembangan PLP;
Infrastruktur TPST/3R, sektor Pengembangan PLP;
Revitalisasi Kawasan, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; Pengembangan RTH, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan;
PSD Permukiman Tradisional/Bersejarah, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan. Keterpaduan entitas program untuk entitas kawasan di Kabupaten Madiun adalah :
Pembinaan Pengelolaan Bangunan Gedung - Penyusunan RISPK Caruban
- Penyusunan RTBL Kec. Mejayan Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Madiun - Penyusunan RTBL Kecamatan Mejayan kawasan pasar Caruban lama
SPAM IKK
- Optimalisasi IKK Mejayan
- Fasilitasi pengembangan PS air minum perkotaan/IKK SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar
- Pengembangan Sumber Air Baku - Pengembangan Pelayanan
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial - Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kawasan Perdesaan potensial - Pembangunan Pasar Agropolitan di Dolopo, dan Dagangan
- Penyediaan Infrastruktur Pengembangan Kawasan Agropolitan Kab. Madiun - Peningkatan Pasar Agropolitan di Kecamatan Dolopo
- PSD Perdesaan Potensial Agropolitan Kws. Madiun Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh
- Peningkatan Kawasan Permukiman di Krajan, Bangunsari, Pandean, Mejayan, Ngampel, Purwosari, Buduran, dan Klitik
Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu/ 3R - Program 3R Kab. Madiun
9.4. Entitas Lingkungan/Komunitas
Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada entitas lingkungan diutamakan diselenggarakan pada pembangunan berbasis komunitas, dan lokasi pembangunan diutamakan pada KSK.
Untuk program software/non fisik, kegiatan dapat berupa penyusunan Rencana Kerja Masyarakat/Community Action Plan, sedangkan pada program fisik dapat berupa:
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil, sektor Pengembangan Air Minum;
Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS), sektor Pengembangan Air Minum;
Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), sektor Pengembangan Permukiman;
SANIMAS, sektor Pengembangan PLP;
Program Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas/Neighbourhood Development (PLP-BK/ND), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (P2KP), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan;
Perbaikan Kampung/Program Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Kabupaten Madiun tidak memiliki program-program keterpaduan entitas untuk entitas lingkungan/komunitas.
Tabel 9.2
Desain Program Keterpaduan Pembangunan Bidang Cipta Karya Berdasarkan Entitas No. ENTITAS SEKTOR
BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK 1. Regional Bangkim - - PBL - - PLP - - AM - - 2. Kabupaten/Kota Bangkim - - PBL Penyusunan Ranperda BG -
PLP - Pembangunan IPLT Kab. Madiun
- Pembangunan Drainase Terpadu
Perkotaan
- Pembangunan Drainase Mejayan
- Drainase primer Bangunsari
- Drainase Primer Pasar Baru
AM - Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
3. Kawasan Bangkim - Penyediaan Infrastruktur
Permukiman Kawasan Perdesaan potensial
- Pembangunan Pasar Agropolitan
di Dolopo, dan Dagangan
- Penyediaan Infrastruktur
Pengembangan Kawasan Agropolitan Kab. Madiun
- Peningkatan Pasar Agropolitan di
Kecamatan Dolopo
- PSD Perdesaan Potensial
Agropolitan Kws. Madiun
- Peningkatan Kawasan
Permukiman Kumuh di Krajan, Bangunsari, Pandean, Mejayan, Ngampel, Purwosari, Buduran, dan Klitik PBL Penyusunan RISPK Caruban - Penyusunan RTBL Kec. Mejayan Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Madiun -
No. ENTITAS SEKTOR BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK Penyusunan RTBL Kecamatan Mejayan kawasan pasar Caruban lama -
PLP - Program 3R Kab. Madiun
AM - Optimalisasi IKK Balerejo
- Optimalisasi IKK Mejayan
- Fasilitasi pengembangan PS air
minum perkotaan/IKK
- Pengembangan Sumber Air Baku
- Pengembangan Pelayanan
4. Lingkungan/Komunitas Bangkim - -
PBL - -
PLP - -