• Tidak ada hasil yang ditemukan

Butir-Butir Bahan Pembahasan Rapat Dewan Pengarah BRR Aceh-Nias

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Butir-Butir Bahan Pembahasan Rapat Dewan Pengarah BRR Aceh-Nias"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Butir-Butir Bahan Pembahasan Rapat

Dewan Pengarah BRR Aceh-Nias

Kantor Menko Polhukam

Jakarta, 8 Juni 2005

2

1. Kelembagaan BRR Aceh-Nias

1.1. Kelembagaan Dewan Pengarah

• Isyu Pokok

– Pembentukan Kesekretariatan Dewan Pengarah – Penyusunan agenda kerja dan rencana pendanaan

• Rekomendasi Pembahasan

– Rancangan SK Ketua Dewan Pengarah tentang pembentukan kesekretariatan Dewan Pengarah

– Rancangan agenda kerja dan rencana pendanaan

• Usulan Keputusan Dewan

– SK Pembentukan Kesekretariatan Dewan Pengarah dapat segera ditetapkan

– Rancangan agenda kerja dapat disepakati seluruh Anggota Dewan

– Rencana pendanaan Dewan Pengarah dapat disampaikan kepada Bapel untuk didukung pendanaannya melalui APBN

3

1. Kelembagaan BRR Aceh-Nias

1.2. Kelembagaan Dewan Pengawas

• Isyu Pokok

– Kesekretariatan Dewan Pengawas belum dibentuk – Agenda kerja dan rencana pendanaan belum disusun

• Rekomendasi Pembahasan

– Himbauan kepada Ketua Dewan Pengawas untuk membentuk Sekretariat Dewan Pengawas dan menyusun agenda kerja dan rencana pendanaan

• Usulan Keputusan Dewan

– Kesepakatan untuk menyampaikan himbauan kepada Ketua Dewan Pengawas untuk membentuk Sekretariat Dewan Pengawas dan menyusun agenda kerja dan pendanaan – Rencana pendanaan Dewan Pengawas utuk dapat disampaikan

kepada Bapel untuk didukung pendanaannya melalui APBN

4

1. Kelembagaan BRR Aceh-Nias

1.3. Kelembagaan Badan Pelaksana

• Isyu Pokok

– Kelembagaan Bapel belum selesai dibentuk

– Peran Bapel sebagai koordinator dan/atau pelaksana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi

• Rekomendasi Pembahasan

– Bantuan konsultan manajemen McKinsey dalam pembentukan kelembagaan Bapel perlu ditindaklanjuti langsung oleh Bapel – Kewenangan Bapel sebagai pelaksana dan koordinasi kegiatan

rehab/rekonstruksi perlu diperjelas

• Usulan Keputusan Dewan

– Meminta Kepala Bapel untuk menyelesaikan pembentukan kelembagaan Bapel secara lengkap dan operasional segera – Mengarahkan kewenangan Bapel sebagai koordinator dan

matchmaker pada masa transisi, dan selanjutnya apabila sudah relatif siap, dapat diarahkan sebagai pelaksana kegiatan rehabilitasi/rekonstruksi

(2)

5

2. Status Persiapan Pelaksanaan

2.1. Penyusunan Rencana Aksi

• Isyu Pokok

– Sesuai Perpres 30/2005, rencana induk perlu dijabarkan dalam rencana aksi oleh Bapel bersama kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, yang saat ini masih dalam proses penyelesaian

• Rekomendasi Pembahasan

– Rancangan rencana aksi yang telah disusun oleh Bappenas dan telah dikonsultasikan dengan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota perlu disampaikan kepada Bapel untuk diverifikasi dan dibahas bersama kementerian/lembagan terkait

• Usulan Keputusan Dewan

– Bapel perlu segera menindaklanjuti rancangan rencana aksi yang telah dikonsultasikan dengan Pemda Kab/Kota untuk dibahas bersama kementerian/lembaga, sebagai bahan dasar penyusunan rencana kegiatan rehab/rekonstruksi yang akan dibahas dengan DPR-RI untuk memperoleh pendanaan APBN-P 2005

6

2. Status Persiapan Pelaksanaan

2.2. Rencana Pendanaan

• Isyu Pokok

– Rencana aksi yang telah disusun dan dikonsultasikan dengan Pemda Kab/Kota belum digunakan sebagai dasar bagi rencana alokasi pendanaan kegiatan rehab/rekonstruksi khususnya melalui APBN-P TA 2005

• Rekomendasi Pembahasan

– Rancangan rencana aksi yang telah disusun oleh Bappenas dan telah dikonsultasikan dengan Pemda Kab/Kota diharapkan dapat dijadikan acuan utama di dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) kementerian/lembaga untuk APBN-P TA 2005

• Usulan Keputusan Dewan

– Bapel perlu segera menindaklanjuti rancangan rencana aksi yang telah dikonsultasikan dengan Pemda Kab/Kota untuk dibahas bersama kementerian/lembaga, sebagai bahan dasar penyusunan RKA-KL kegiatan rehab/rekonstruksi yang akan didanai APBN-P TA 2005

7

3. Revisi Rencana Tata Ruang

• Isyu Pokok

– Bencana alam gempa bumi dan tsunami telah merubah struktur ruang wilayah kab/kota yang terkena bencana, sehingga diperlukan adanya perubahan terhadap rencana tata ruang wilayah (RTRW)

• Rekomendasi Pembahasan

– Perubahan rencana tata ruang wilayah perlu segera dilakukan, dengan menata kembali ruang wilayah, dan sekaligus menyesuaikan Perda (Qanun) RTRW masing-masing wilayah kabupaten/kota

• Usulan Keputusan Dewan

– Revisi Qanun RTRW kabupaten/kota yang terkena bencana di Aceh dan Sumut perlu segera diselesaikan, untuk menjadi dasar bagi rencana pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi lebih lanjut

8

4. Peralihan Status Tertib Sipil

• Isyu Pokok

– Perpres 38/2005 telah menetapkan keadaan tertib sipil di NAD – Operasi terpadu tetap akan dilanjutkan bersamaan dengan

pelaksanaan kondisi tertib sipil

• Rekomendasi Pembahasan

– Keberadaan Bapel sebagai koordinator pelaksanaan rehab/rekons perlu diperjelas dalam hubungannya dengan penerapan keadaan tertib sipil dan kelanjutan pelaksanaan operasi terpadu

• Usulan Keputusan Dewan

– Bapel perlu melakukan koordinasi dengan Pemda NAD, Polda NAD dan aparat keamanan di NAD, dalam pelaksanaan rehab/rekonstruksi bersamaan dengan pelaksanaan operasi terpadu pada keadaan tertib sipil

(3)

9

5. Transisi Tahap Tanggap Darurat

5.1 Penyempurnaan SKB 01/2005

• Isyu Pokok

– Penerapan SKB 01/2005 tentang pengaturan barang impor untuk bantuan kemanusiaan dirasakan perlu disesuaikan dengan pengalihan tahap tanggap darurat kepada tahap rehab/rekonstruksi

• Rekomendasi Pembahasan

– Keberadaan BRR/Bapel sebagai koordinator pelaksanaan rehab/rekons perlu diperjelas dalam kewenangannya untuk penanganan impor bahan logistik untuk kegiatan rehab/rekonstruksi

• Usulan Keputusan Dewan

– Perlu disampaikan surat permohonan kepada Wapres selaku ketua Bakornas PBP untuk dapat meminta Menperdag dan Menperin untuk menyesuaikan SKB 01/2005 dengan mengalihkan kewenangan dari Bakornas/Poskonas kepada Bapel

10

5. Transisi Tahap Tanggap Darurat

5.2 Penyelesaian Penanganan Pengungsi

• Isyu Pokok

– Masih adanya beberapa permasalahan penanganan pengungsi yang belum diselesaikan

• Rekomendasi Pembahasan

– BRR/Bapel perlu terlibat secara aktif dalam koordinasi penanganan pengungsi

• Usulan Keputusan Dewan

– Bapel perlu melakukan koordinasi yang intensif dengan instansi terkait dalam penyelesaian penanganan pengungsi

11

• Isyu Pokok

– Dengan adanya peralihan dari tahap darurat menjadi tahapan rehab/rekonstruksi, keterlibatan dari pihak asing perlu ditata kembali

– Rancangan Perpres untuk mengatur keterlibatan orang/lembaga asing dalam kegiatan rehab/rekonstruksi di Aceh dan Nias sudah disiapkan

• Rekomendasi Pembahasan

– BRR/Bapel perlu diberikan kewenangan dalam koordinasi penanganan keterlibatan pihak asing dalam kegiatan rehab/rekonstruksi, sebagaimana telah dituangkan dalam Rancangan Perpres yang telah disiapkan

• Usulan Keputusan Dewan

– Perpres tentang pengaturan keterlibatan pihak asing dalam kegiatan rehab/rekonstruksi di Aceh dan Nias perlu segera ditetapkan

5. Transisi Tahap Tanggap Darurat

5.3. Intervensi Asing di Aceh dan Nias

12

6. Masalah Lainnya

6.1. Pendayagunaan Pelabuhan Bebas Sabang

• Isyu Pokok

– Daya dukung pelabuhan Belawan Medan dalam penanganan bantuan kemanusiaan yang semakin menurun, memerlukan alternatif pelabuhan lainnya dalam menjadi pelabuhan penyalur logistik bahan untuk kegiatan rehab/rekonstruksi Aceh dan Nias

• Rekomendasi Pembahasan

– Keberadaan dari Pelabuhan Bebas Sabang perlu diperhatikan sebagai potensi untuk menjadi distribution port bagi bahan baku/logistik bagi kegiatan rehab/rekonstruksi di Aceh dan Nias

• Usulan Keputusan Dewan

– Bapel perlu melakukan koordinasi dan kesepakatan dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) dalam memanfaatkan Pelabuhan Bebas Sabang sebagai main distribution port bagi penyaluran logistik untuk rehab/rekonstruksi

(4)

13

6. Masalah Lainnya

6.2. Pendayagunaan Situs Web e-aceh

• Isyu Pokok

– Untuk menjamin terlaksananya good governance dalam pelaksanaan rehab/rekonstruksi, diperlukan pemanfaatan teknologi informasi yang dapat mendukung transparansi informasi dan akuntabilitas, yang telah dibangun melalui situs web www.e-aceh.org

• Rekomendasi Pembahasan

– Keberadaan dari situs web e-aceh perlu didayagunakan secara maksimal, terutama oleh lembaga Bappenas, Bapel BRR dan Departemen Keuangan

• Usulan Keputusan Dewan

– Dewan Pengarah perlu menetapkan Bappenas, Bapel dan Depkeu untuk bersama mendayagunakan situs web e-aceh dalam rangka membangun good governance dalam pengelolaan rehab/rekonstruksi di Aceh dan Nias

14

Rancangan Agenda Kerja Dewan Pengarah Tahun 2005

1 Rapat Anggota Dewan Pengarah a. Jakarta

b. Banda Aceh

2 Rapat Koordinasi dgn Dewan Pengawas & BAPEL a. Jakarta

b. Banda Aceh 3 Konsultasi dengan pihak terkait 4 Penyampaian Laporan kepada Presiden 5 Kegiatan Sekretariat Dewan Pengarah

a. Penyiapan rancangan SK Sekretariat Dewan b. Penetapan Sekretariat Dewan Pengarah c. Mobilisasi keanggotaan Sekretariat Dewan d. Penyusunan rencana kegiatan Sekretariat Dewan e. Penyusunan rencana pendanaan Sekretariat Dewan f. Penyiapan rancangan kebijakan dan arahan Dewan g. Penyiapan rancanngan laporan kepada Presiden h. Dukungan terhadap pelaksanaan rapat-rapat Dewan

Okt Nov Des Juni Juli Agus

No. Rancangan Agenda Kerja Tahun 2005 Mei Sept

15 • KebijakanStrategi BidangProgram/KegiatanPrioritas Penanganan KEBIJAKAN BIDANG • Masyarakat ƒ Agama, Sosbud, SDM ƒ Pendidikan dan Kesehatan ƒ Hukum

ƒ Ketertiban, Keamanan dan

Ketahanan Masyarakat

• Ekonomi

• Infrastruktur & Perumahan • Pemerintahan Daerah KEBIJAKAN TATA RUANG & LINGKUNGAN HIDUP Arahan umum pemanfaatan ruang provinsi dan kabupaten/kota

bertujuan untuk memberi beberapa alternatif konsep pemanfaatan ruang

1.

Perkiraan Kebutuhan & Sumber Pendanaan Akuntabilitas dan Pengawasan

Kelembagaan 2.

3. 4. 5.

Rangkuman Rencana Induk

I. Satu Buku Utama: Prinsip Dasar, Kebijakan dan Strategi Umum

II. Sebelas Buku Rinci Per Bidang:

16

Kedetailan Rencana Induk

Kegiatan

Arahan umum pemanfaatan ruang provinsi dan kabupaten/kota

1.

2.

1. Lokasi

2. Tanpa Lokasi

a. Kab/Kota b. Antar kab/kota

Hanya sampai tingkat kabupaten/kota

Rencana

(5)

17

Rencana Aksi Dilakukan melalui Partisipasi

Masyarakat Yang diorganisir oleh Pemerintah

Daerah bekerjasama dengan Badan Pelaksana

Rencana Induk, sampai tingkat kabupaten/kota Rencana Induk, sampai tingkat kabupaten/kota Pokja Pusat dan

Daerah Pokja Pusat dan

Daerah

Rencana Aksi: (sesuai dengan Perpres 30/05 ayat 2, 3, 4, 5)

a. Lokasi yang lebih spesifik: kecamatan b. Target yang lebih detail c. Indikator keberhasilan

yang lebih realistis d. Perkiraan pembiayaan

yang real

e. Sumber pembiayaan (Committed), dll. Rencana Aksi: (sesuai

dengan Perpres 30/05 ayat 2, 3, 4, 5)

a. Lokasi yang lebih spesifik: kecamatan b. Target yang lebih detail c. Indikator keberhasilan

yang lebih realistis d. Perkiraan pembiayaan yang real e. Sumber pembiayaan (Committed), dll. Pemerintah Daerah Prov, Kab/Kota dan Badan Pelaksana serta Masyarakat Pemerintah Daerah Prov, Kab/Kota dan Badan Pelaksana serta Masyarakat Peran serta masyarat dan stakeholder lainnya seperti

donor, akademisi dll 18 DEMAND: DEMAND: RENCANA INDUK/ RENCANA INDUK/ MASTER PLAN MASTER PLAN SUPPLY: SUPPLY: KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN DANA DANA

Kebanyakan Donor tidak berpedomankepada Rencana Induk dalam menentukan kegiatan karena tidak mengetahui secara detail

kegiatan-kegiatan dalam rencana induk (mungkin karena kendala bahasa) Tidak/Belum Match RENCANA AKSI/ ACTION PLAN RENCANA AKSI/ RENCANA AKSI/ ACTION PLAN ACTION PLAN KETERSEDIAAN DANA KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN DANA DANA

Tugas Badan Pelaksana dalam masa transisi adalah: 1. Menyiapkan Rencana Aksi berdasarkan Rencana Induk 2. Melakukan matching demand dan supply berdasarkan

Rencana Aksi. K E A D A A N S E K A R A N G K K E E A A D D A A A A N N S S E E K K A A R R A A N N G G H A R A P A N H H A A R R A A P P A A N N

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data APBD Kabupaten Badung dan ketidakkonsistenan hasil tersebut, peneliti termotivasi untuk menguji pengaruh anggaran partisipatif pada budgetary slack

Menurut Deal and Kennedy dalam bukunya Corporate Culture menjelaskan bahwa budaya perusahaan adalah adalah nilai inti sebagai esensi falsafah perusahaan untuk mencapai

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan peran kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam manajemen seni pertunjukan yang dilakukan di Kraton Yogyakarta;

Hal ini berarti untuk meningkatkan diferensiasi produk dapat dilakukan dengan menawarkan harga yang lebih terjangkau seperti dengan memberikan program cashback

Hal ini terkait dengan adanya keragu-raguan terhadap itikad baik Pemerintah sendiri terhadap pemenuhan hak publik untuk memiliki akses yang seluas-luasnya kepada semua

Dari beberapa hasil penelitian diketahui penggunaan kolkhisin belum pernah dilakukan untuk Ginseng jawa, sehingga diharapkan jika diterapkan akan berpengaruh

Hasil penelitian yang dibantu program SPSS 16 for Windows menunjukkan bahwa Implementasi Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus masuk ke dalam kategori baik kemudian

Dalam kondisi terjadi lonjakan konsentrasi gas karbon monoksida (CO) di dalam gedung pengujian kendaraan yang dinilai berpotensi menimbulkan keracunan dan hilangnya konsentrasi