• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KARYA TULIS E-COMMERCE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS KARYA TULIS E-COMMERCE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KARYA TULIS E-COMMERCE

PEMASARAN DALAM BISNIS ONLINE

Oleh :

NAMA : ANUNG ARPIYANTA

NIM : 08.12.2948

(2)

ABSTRAK

Jual beli lewat internet sekarang semakin marak,banyak pelaku bisnis sekarang sudah mengenal jua-beli lewat internet tentu saja hal ini sangat menguntungkan,saling percaya antara produsen dan konsumen adalah hal penting pada jual beli lewat internet..

Sekarang orang tidak perlu menenteng barng dagangan mereka kemana-mana untuk mempromosikan produk mereka dan lebih menekan pengeluaran untuk membayar uang promosi seperti promo di televisi,radioatapun Koran para konsumenpun tak perlu repot datang jauh-jauh hanya untuk melihat contoh barang yang di tawarkan dari segi pembayanpun terbilang cukup mudah.

Antara produsen dan konsumen juga lebih mudah berinteraksi tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi misalnya berkomunikasi lewat telefon..

(3)

e-business

Pada prinsipnya, e-Business kerap didefinisikan sebagai “aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa

dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi”.

Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi (teknologi informasi) yang sangat pesat dewasa ini telah mengakibatkan terjadinya revolusi di dunia perdagangan dan industri. Jika dahulu transaksi bisnis yang harus dilakukan secara tatap muka (face-toface),

melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik (office and paper), dan mempertukarkan barang dan jasa terkait dengan uang kertas atau receh; maka pada saat

ini transaksi serupa dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari mana saja secara fleksibel (tanpa harus bertemu muka), dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik (komputer, personal digital assistant, dsb.) dan internet, dimana proses pembayaran dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan (credit card, digital money, dsb.). Para praktisi bisnis harus melihat fenomena ini sebagai suatu tawaran kesempatan

untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis dari berbagai segi secara signifikan, karena banyak sekali hal yang dapat dilakukan seperti: memperbaiki efisiensi, efektivitas, transformasi industri, dan lain sebagainya. Intinya adalah, jika praktisi bisnis melihat adanya sumber daya fisik atau proses bisnis yang saat ini dapat didigitaliasikan, maka

disitulah kesempatan konsep e-Business dapat diimplementasikan. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan yang ingin

mengimplementasikan konsep e-Bussiness adalah bahwa manajemen perusahaan benarbenar memahami filosofi dasar dari konsep e-Business (bukan sekedar ikut-ikutan atau latah belaka). Setelah itu, barulah dua hal penting yang harus dimiliki, masing-masing

adalah: kemauan dan kemampuan. “Kemauan” artinya adanya keinginan, inisiatif, komitmen, dan dukungan dari segenap pimpinan dan manajemen perusahaan untuk mengimplementasikan konsep e-Business di institusi yang dikelolanya. Mengapa aspek “kemauan” tersebut diperlukan karena sering kali inisiatif penerapan prinsip e-Business memerlukan paradigma dan pandangan baru terhadap bagaimana cara-cara mengelola bisnis (misalnya: prosedur kerja berbasis proses yang sifatnya lintas fungsi) dari segenap sumber daya manusia perusahaan. Bahkan tidak jarang ditemukan proyek penerapan eBusiness

yang dilakukan secara simultan dengan program manajemen perubahan (change management). “Kemampuan” berarti perusahaan memiliki sumber daya yang cukup

untuk mewujudkan “kemauan” tersebut, seperti: sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan, dukungan finansial yang memadai, keberadaan fasilitas teknologi informasi terkait (aplikasi, database, komputer, internet,

dan infrastruktur), dan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor, pemasok, lembaga keuangan, dan lain sebagainya). Sebagian besar dari sumber daya tersebut merupakan komponen utama dari sebuah konsep e-Business, yaitu: proses bisnis

yang akan men-drive aplikasi, data/informasi yang akan men-drive database, teknologi yang akan men-drive perangkat keras dan infrastruktur, dan stakeholders (mereka yang berkepentingan) yang akan men-drive sumber daya manusia (user dan pengembang sistem e-Business), dan sistem governance (seperti kebijakan, prosedur, job description,

dan lain-lain).

(4)

menerapkan konsep e-Business. Hal ini disebabkan karena dalam proses penciptaan produk maupun jasanya, setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya informasi. Karena berbagai fungsi dan proses bisnis membutuhkan data/informasi, maka bagaimana

informasi tersebut diciptakan dan didistribusikan merupakan hal yang krusial untuk dikelola perusahaan. Salah satu fitur dari konsep e-Business adalah menawarkan caracara

penciptaan, penyimpanan, pengolahan, dan pendistribusian informasi yang efisien dan efektif di dalam sebuah perusahaan maupun antara perusahaan dengan stakeholdernya (supplier, customer, mitra bisnis, vendor, dan pihak lain yang berkepentingan). Contohnya adalah sebuah perusahaan skala kecil di Legian (Bali) yang

memanfaatkan teknologi internet untuk menjual (mengekspor) ribuan layangan ke Australia pada saat musim panas, atau perusahaan skala menengah di Jepara yang berhasil menggunakan situs untuk mempromosikan dan melakukan transaksi jual beli

furniture ke negara-negara Eropa.

“Marketspace” adalah arena di dunia maya (internet), tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas seperti layaknya pasar di dunia nyata (marketplace). Contohnya di Indonesia adalah bertemunya calon pembeli dan calon penjual saham di bursa virtual (misalnya melalui aplikasi remote trading) sehingga yang

bersangkutan tidak perlu harus bertemu dan bertatap muka di lantai bursa, atau bertemunya calon pembeli dan calon penjual berbagai barang dengan menggunakan

metode lelang (auction) di internet. Mekanisme yang terjadi di marketspace pada hakekatnya merupakan pengejawantahan dari konsep “pasar bebas” dan “pasar terbuka”,

dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada transaksi pertukaran barang atau jasa.

Jika penggunaan database dan homepage tersebut mengarah pada usaha-usaha agar terjadi inisiatif pertukaran barang atau jasa secara langsung maupun tidak langsung,

maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut berada dalam tahap awal pengembangan e-Business. Beberapa pakar e-Business menyebut fenomena dipergunakannya homepage dan database statis pada tahap awal pengembangan awal e-

Business ini dengan istilah “brochureware”. Sementara sejumlah praktisi manajemen menganggap bahwa sebuah perusahaan telah benar-benar menerapkan konsep e-Business

jika sebagian besar proses bisnis dan sumber daya informasinya telah secara signifikan (dan mayoritas) dikelola dengan menggunakan beragam teknologi informasi (terutama

internet).

Umumnya orang berfikir e-commerce adalah online shopping belanja/membeli barang melalui Web.Terus terang Web shopping / online shopping sebetulnya hanya

sebagian kecil sekali dari belantara e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi online stok, men-download software langsung dari web sebetulnya

menghubungkan bisnis ke konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian besar sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis

yang memudahkan proses pembelian antar perusahaan-perusahaan. Banyak orang berharap supaya dimungkinkan terjadinya transaksi mikro yang memungkinkan orang membayar dalam bentuk recehan beberapa ribu / ratus rupiah untuk mengakses content

atau game di Internet.

Transaksi yang sangat hot di e-commerce untuk barang-barang dagangan di Internet maupun melalui media elektronik lainnya, menurut Simba Information

(5)

konsumer, buku dan majalah, musik dan produk entertainment (audio, video, TV). Dari berbagai statistik yang ada tampaknya e-commerce akan semakin marak, terutama di

amerika serikat tentunya. International Data Corporation

memprojeksikan bahwa 46 juta orang amerika akan membeli melalui e-commerce berbagai barang senilai US$ 16 juta di tahun 2001, dan US$54 juta di tahun 2002.

Forrester Research memprediksikan sales e-commerce sekitar

US$7 juta di tahun 2000. Untuk jangka panjang, Morgan Stanley Dean Witter http://www.deanwitter.com/ meng-estimasikan penjualan melalui e-commerce pada tahun

2005 antara US$21 juta s/d US$115 juta.

Tentunya bagi Indonesia yang jumlah pengguna Internet-nya masih sedikit belum sebanyak US, kecuali kalau WARNET-WARNET makin marak. Strategi e-commerce

akan menjadi lain tampaknya yang menjadi hot sekarang ini justru situs-situs berita, seperti kompas.com, detik.com. Sebuah permulaan yang baik untuk membangun community yang bukan mustahil berlanjut ke focus groups dan e-commerce bisnis ke

bisnis.

President Clinton barangkali cukup nekad dengan mengajukan Internet Tax Freedom Act http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm yang ternyata sangat di

setujui oleh Senat Amerika Serikat, undang-undang ini melarang semua negara bagian dan lokal di Amerika untuk memajak informasi & perdagangan melalui Internet. Artinya bangsa Amerika Serikat telah menset Internet sebagai Internet Trade Free Zone,

sebuah ide yang cukup gila barangkali tapi akan sangat effektif bagi para produsen barang / informasi karena usaha eksport yang mendatangkan banyak devisa ke negara

menjadi sangat baik sekali. Logikanya sederhana sekali orang akan berlomba-lomba untuk membeli barang ke negara lain yang harganya lebih murah. Bagaimana dengan Indonesia? tampaknya akan menjadi tantangan yang cukup serius bagi orang-orang pajak

di Indonesia karena transaksi-transaksi yang bersifat intangible melalui Internet sangat sulit di deteksi, semakin hari semakin banyak transaksi jenis ini terjadi di Internet. ECommerce

yang melibatkan pemindahan barang cukup mudah di deteksi di pelabuhan atau bandar udara sehingga dapat di deteksi oleh beacukai / custom selain itu rasanya sulit. Tampaknya banyak orang di Indonesia yang belum sadar bahwa negara tempat kita

berdiri sangat banyak menjanjikan hal-hal yang diminati oleh bangsa lain, apakah itu kekayaan alam-nya, sosial, budaya dll. Contohnya apakah ada yang pernah berfikir bahwa harga kepompong kupu-kupu adalah US$7 / buah-nya? Pak Anshori dari UNILA http://www.unila.ac.id ternyata sangat jeli melihat hal ini. Masih banyak lagi hal-hal lain yang menarik yang hanya mungkin dilakukan oleh orang Indonesia di Internet. Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh

lebih aman daripada di dunia biasa. Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan

cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, ecommerce

juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan

para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.

(6)

mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan kartu kredit di toko, di restaurant, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 setiap kali anda membuang

resi pembelian kartu kredit anda sebetulnya telah membuka informasi kartu kredit tersebut untuk dicuri. Sejak versi 2.0 dari Netscape Navigator dan Microsoft Internet

Explorer, transaksi dapat di enkripsi menggunakan Secure Sockets Layer (SSL) , sebuah protokol yang akan

mengamankan saluran komunikasi ke server, memproteksi data pada saat dikirimkan melalui Internet. SSL menggunakan public key encryption, salah satu metoda enkripsi

yang cukup kuat saat ini. Untuk melihat apakah sebuah Web site di amankan menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL digunakan https bukan http. Pembuat browser dan perusahaan kartu kredit saat ini mempromosikan sebuah standar

tambahan bagi keamanan di namakan Secure Electronic Transaction (SET) . SET akan mengenkode

nomor kartu kredit yang ada di server vendor di Internet yang hanya dapat membaca nomor kartu kredit tersebut hanya bank dan perusahaan kartu kredit artinya pegawai vendor / merchant tidak bisa membaca sama sekali sehingga kemungkinan terjadi

pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin.

Terus terangnya memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di

toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.

Saat ini banyak sekali produk-produk yang memungkinkan kita mensetup situs ecommerce dan langsung berjualan dalam waktu beberapa hari / minggu, mulai dari yang

simple, murah hingga mahal dan kompleks.

Para pengusaha kecil mungkin harus melihat jauh diluar ISP-nya untuk melihat solusi-solusi murah tadi. Contohnya, Forman interactive

memberikan produk Internet creator seharga kurang

dari US$150. Perangkat lunak tersebut menggunakan beberapa wizard untuk menolong anda membuat halaman web yang aman untuk menjual produk anda. Bahkan jika

meletakan halaman

daftar putaka: wikipedia

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) adalah perjanjian antara perusahaan asuransi sebagai penanggung dengan peternak sebagai tertanggung dimana dengan menerima premi

Regression Variables Entered/Removed b Sistem Akuntansi Manajemen, Saling Ketergantungan a.. Enter

Komoditas dengan kode HS 0902 (Teh, diberi rasa maupun tidak), 1511 (Minyak kelapa sawit dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi.. secara kimia),

mengkaji pengaruh pembangunan kawasan Stadion Maguwoharjo terhadap perubahan penggunaan lahan di Desa Wedomartani; mengkaji perubahan penghidupan sosial ekonomi

BAB III :PENYAJIAN DATA, yang berisikan tentang data Gejala/Perilaku Negatif Siswa SMK Bandar Sri Damansara II yang Mengalami Masalah Rasa Tidak Percaya Diri

Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan Mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar melalui impelementasi pendekatan konstektual pada siswa Kelas V SDN

[r]

Berdasarkan kepada perbincangan dalam kajian ini, dapatlah disimpulkan bahawa kaedah pengajaran yang digunakan oleh PEKTA dalam kursus haji ini amat membantu orang awam