• Tidak ada hasil yang ditemukan

HENIKE APRILAND GARINA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HENIKE APRILAND GARINA NIM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN TATA KRAMA BERBICARA MELALUI MATERI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN METODE

DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS X TKJ SMKS KOSGORO 3 KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN

TAHUN AJARAN 2014/2015 HENIKE APRILAND GARINA

NIM : 11500024 Dr. Hera Heru SS, S.Pd. M.Pd

Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tata krama berbicara melalui materi layanan bimbingan kelompok menggunakan metode diskusi kelompok siswa Kelas X TKJ SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas X TKJ SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen yang berjumlah 5 siswa yaitu A, H, R, S dan Y. Dengan ciri-ciri, sering berbcara tidak sopan dan santun, membantah jika dinasehati, berkata kotor dan kasar, menyela pembicaraan, suka emmbuka aib orang lain, berbicara tidak jujur, suka berbohong dan suka menunjuk-nunjuk dengan jari telunjuk kepada lawan bicara yang tidak sesuai dengan tata krama berbicara di sekolah. Sumber data berasal dari guru BK wali kelas siswa, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode dan triangulasi data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis pengubahan tingkah laku post rate-base rate.

Analisis prosentase menunjukkan hasil penelitian bahwa ke 5 siswa yang menjadi subyek penelitian tersebut mengalami perilaku tata krama berbicara kurang baik. Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok dengan metode diskusi mengalami peningkatan perilaku tata krama berbicara di sekolah. Hasil analisis pdalam penelitian ini menunjukkan persentase keberhasilan yaitu siswa A sebesar 66,67%, H sebesar 50 %, R sebesar 61,11%, S sebesar 81,25% dan Y sebesar 52,63% sedangkan rata-rata perubahan tata krama berbicara di sekolah sebesar 62,33%. Hal ini membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi efektif untuk meningkatkan tata krama berbicara siswa kelas X TKJ SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015.

Kata kunci: Diskusi, tata krama berbicara di sekolah, layanan bimbingan kelompok

(2)

ABSTRACT

The aim of this research is to improve speaking attitude through material of group counseling service using group discussion method to the students of class X TKJ SMKS KOSGORO 3 Kedawung of Sragen Regency in 2014/2015 academic year.

This study was an action research of guidance and counseling. The research was conducted in two cycles and each cycle consisted of planning, action, observing, and reflecting. The subject of this study was the students of class X TKJ SMKS KOSGORO 3 Kedawung of Sragen Regency. There were five students whose initials were A, H, R, S, and Y. Before the action was conducted, the students liked to speak impolitely, to object to one’s advice frequently, to speak rudely, to interrupt when someone was speaking, to tell one’s bad attitude to the other, to tell a lie, and to point their finger to the other while speaking which was against the school rule.The sources of the data were the teacher of guidance and counseling, the classroom teacher, observation, and documentation. To obtain data validity, triangulation of source and method was employed. Meanwhile to analize the data, attitude change analysis post rate-base rate was used.

The analysis of percentage shows that the five students, the subjects of this study, have bad speaking attitude. After being treated through material of group counseling service using group discussion method, they have improvement on speaking attitude. The result of this study reveals that the improvement, shown in percentage, is as the followings : student A 66,67%; H 50%; R 61,11%; S 81,25% and Y 52,63%. The mean score of the improvement of speaking attitude is 62,33%. Therefore, it is concluded that group counseling service using group discussion method is effective to improve the speaking attitude of the students of class X TKJ SMKS KOSGORO 3 Kedawung of Sragen Regency in 2014/2015 academic year.

Key words: Discussion, Speaking Attitude Rule at School,Group Counseling Service

(3)

PENDAHULUAN

Kita hidup dalam kurun waktu yang ditandai dengan aneka ragam perubahan yang sangat cepat dalam berbagai segi kehidupan. Seiring dengan perubahan dalam cara memandang dan menafsirkan norma-norma kehidupan. Perubahan cara pandang tersebut ditandai oleh penerapan kaidah sopan dan santun. Sopan dan santun dalam berpakaian, makan, berjalan, berbicara dan bergaul menjadi kurang jelas.

Berdasarkan observasi yang telah di lakukan, ditemukan beberapa permasalahan di SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen masih banyak siswa yang mempunyai masalah dengan teman sejawat ataupun guru terkait serta pelanggaran yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan. Hal itu disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang tata krama dari siswa.

Ciri-ciri perilaku yang tidak mencerminkan tata krama yang baik dalam berbicara terhadap teman antara lain menggunakan bahasa yang tidak sopan ketika berbicara, misalnya menolak dengan kasar ketika dimintai tolong, berbicara kasar, berbicara dengan suara yang keras, serta menunjuk-nunjuk wajah teman saat berbicara. Sedangkan terhadap guru, siswa sering meremehkan PR yang diberikan, tidak memperhatikan pelajaran atau tidak menjawab saat dipanggil guru.

Berdasarkan akibat dari kurangnya tata krama dapat diketahui masalah yang melatarbelakangi siswa memiliki tata krama kurang baik dalam berbicara ternyata beragam dan memiliki dampak buruk bagi diri siswa. Oleh karena itu diperlukan bantuan bagi guru pembimbing untuk mengatasi masalah tata krama dalam berbicara tersebut. Bantuan yang diberikan dapat berupa layanan bimbingan dan konseling salah satunya adalah diskusi kelompok sebagai teknik dalam bimbingan kelompok.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diteliti tentang “Peningkatan Tata Krama Berbicara Melalui Materi Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan

(4)

Metode Diskusi Kelompok Siswa Kelas X TKJ SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2014/2015”.

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Februari 2015.

Bentuk dan Stategi

Bentuk dan stategi penelitian ini adalah penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling(PTBK). PTBK dalam pengertian ini diorientasikan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling ini dilakukan secara kolaboratif antara guru BK dengan mahasiswa (sebagai peneliti). Selain dilakukan secara kolaboratif, penelitian ini juga dilakukan secara partisipasif, yaitu melibatkan rekan sejawat yang akan berpartisipasi sebagai observer dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan yaitu, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi sesuai dengan model PTK oleh Kemmis & Mc.Taggart.

Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan masalah penelitian. Masalah yang dikaji adalah tetang meningkatkan tata krama berbicara siswa, maka sumber data yang digunakan adalah: Data Primer : siswa melalui wawancara, observasi dan checklist. Data Sekunder : dari catatan guru bimbingan dan konseling dan catatan guru mata pelajaran.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian menurut Tohirin (2008: 176) “jumlah ideal anggota kelompok dalam layanan bimbingan kelompok antara 8-10 orang”. Berdasarkan wawancara atau rekomendasi dari guru bimbingan dan konseling dan catatan guru mata pelajaran peneliti akan mengambil 5 siswa untuk menjadi anggota kelompok

(5)

dan subjek penelitian yaitu : A, H, R, S Dan Y siswa kelas X TKJ SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen. Objek dalam penelitian ini adalah peran layanan bimbingan kelompok dengan teknik Diskusi Kelompok dalam meningkatkan tata krama berbicara.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara Sugiyono (2009: 194) “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil”. Penggunaan teknik wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas komunikasi antar pribadi siswa dengan mengadakan wawancara dengan guru bimbingan konseling dan guru mata pelajaran. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara tersturtur.

Observasi Sugiyono (2009: 204) menyatakan dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjasi observasi terstuktur dan tidak tersruktur. Dalam penelitian ini menggunakan observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya.

Metode Checklists merupakan metode yang lebih baik dibandingkan dengan metode Ad Hoc karena telah ada susunan aktivitas kegiatan pembelajaran tata krama berbicara.Metode ini telah berkembang dari yang paling sederhana hingga yang kompleks.Pertama dibuat terlebih dahulu daftar dari berbagai macam dampak yang mungkin terjadi berkaitan yang direncanakan dan rencana alternatifnya.

Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh. Lexy J. Moleong (2004: 178)

(6)

menjelaskan bahwa “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaafkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut”.

HASIL PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penelitian ini di SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen. Tepatnya Jl. Pengkok - Masaran KM 0.5, Pengkok, Kedawung, Sragen. Pada tanggal 12 Juli 2010, gedung SMK Kosgoro 3 Sragen didirikan dengan menempati luas tanah sebesar 2200 m² dan luas bangunan 836 m².

Deskripsi Permasalahan Penelitian

Dalam penelitian ini masalah yang di teliti adalah meningkatkan tata krama berbicara melalui bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok pada siswa kelas X TKJ SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten Sragen.

Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Landasan Teori

Kondisi realitas siswa di sekolah, dari hasil wawancara kepada guru bimbingan dan konseling diperoleh data bahwa siswa memiliki tata krama berbicara yang rendah terlihat dari sikap yang di tunjukan siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas. Terdapat beberapa siswa yang cenderung bahasa yang tidak sopan ketika berbicara,misalnya menolak dengan kasar ketika dimintai tolong,berbicara kasar,berbicara dengan suara yang keras, serta menunjuk-nunjuk wajah teman saat berbicara. Sedangkan terhadap guru,siswa sering meremehkan PR yang diberikan,tidak memperhatikan pelajaran atau tidak menjawab saat dipanggil guru. Apabila hal ini dibiarkan akan berdampak pada kurang optimalnya perkembangan siswa karena secara akademis mereka memiliki prestasi yang baik dan cukup.

Maka dari itu peneliti akan memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok agar siswa yang memiliki masalah-masalah tersebut bisa dientaskan sehingga siswa dapat di arahkan ke perkembangan yang lebih baik, khususnya dalam meningkatkan tata krama berbicaranya.

(7)

Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok akan dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2015 sampai tanggal 31 Januari 2015, dengan jumlah pertemuan sebanyak 4 kali. Setiap pertemuan diselenggarankan pada saat jam mata pelajaran Bimbingan dan Konseling dengan alokasi waktu 45 menit. Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dibagi menjadi tiga bagian yaitu wawancara, observasi dan checklist untuk mengetahui perkembangan sikap tata krama berbicara anggota kelompok. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis persentase yang telah dilaksanakan, layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi memiliki persentase keberhasilan siswa pada siklus I rata-rata perubahan yang dicapai oleh masing-masing siswa adalah sebesar 8,34%, hal ini menunjukkan bahwa pada siklus 1 bimbingan kelompok dengan teknik diskusi belum dapat untuk meningkatkan tata krama berbicara di sekolah sedangkan pada siklus II rata-rata perubahan yang dicapai oleh siswa adalah sebesar 62,33%. Perubahan pada siklus II sudah mencapai indikator kebersilan layanan bimbingan kelompok.

Perubahan di atas sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Tohirin (2007: 290) bahwa diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah. Dalam melakukan diskusi siswa diberi peran-peran tertentuseperti pemimpin diskusi dan notulis dan siswa lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul rasa tanggung jawab dan harga diri. Menurut Tohirin (2007: 172), tujuan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa. Hal ini terbukti bahwa setelah diberilayanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi

(8)

siswa A, H, R, S dan Y mengalami peningkatan tata krama berbicara di sekolah manjadi lebih baik. Pribadi seorang individu berkembang melalui proses bagaimana ia melakukan peranaannya dalam melakukan interaksi dengan orang lain.

Sesuai dengan penelitian terdahulu mengenai tata krama yang dilakukan oleh Alphonsus Dananjaya bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan simulasi efektif untuk meningkatkan tata karma pada siswa kelas IV SD Kanisius Delanggu, Klaten, Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

Berdasarkan analisis data dan dengan penguatan dari pendapat ahli dan penelitian sebelumnya maka terjawablah hipotesis pada penelitian ini yaitu layanan bimbingan kelompok menggunakan metode diskusi efektif meningkatkan kemampuan tata krama berbicara siswa kelas X TKJ SMKS Kosgoro 3 Tahun Ajaran 2014/2015.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut:

Terdapat siswa kelas X TKJ SMKS Kosgoro 3 Kedawung Kabupaten yang belum dapat menerapkan tata krama berbicara di sekolah yaitu 5 orang siswa diantaranya adalah A, H, R, S dan Y.

Layanan bimbingan kelompok dengan metode diskusi memiliki prosentase keberhasilan siswa A sebesar 66,67 %, H sebesar 50%, R sebesar 61,11%, S sebesar 81,25 dan Y sebesar 52,63% sedangkan rata-rata perubahan tata karma berbicara disekolah yang kurang baik sebesar 62,33%. Hal ini membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan metode diskusi efektif untuk meningkatkan tata krama berbicara di sekolah.

(9)

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut kepada :

Siswa

Siswa diharapkan lebih mengembangkan kemampuan yang ada di dalam dirinya, supaya menjadi pribadi yang baik, bukan hanya pada pembelajaran tetapi mempunyai softskill yang dapat menjadi bekal untuk menuju kesuksesan.

Guru Bimbingan dan Konseling

Perlu variasi dalam pemberian layanan bimbingan kelompok metode diskusi karena dengan metode diskusi membuat siswalebih percaya diri, mampu bersosialisasi, mengaktualisasikan dirinya dan bertanggung jawab. Pelaksanaan diskusi menuntut keaktifan siswa, terkadang siswa tidak mau mengemukakan pendapatnya, untuk itu guru pembimbing mencari cara yang kreatif dan inovatif supaya siswa termotivasi untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas dan jujur dalam menjalankan diskusi.

Peneliti lain

Peneliti yang ingin mengembangkan dan mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih cermat. Metode diskusi sebagai alternatif penanganan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa bertata krama berbicara yang belum tercakup dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.

(10)

Alphonsus Dananjaya. 2012. Peningkatan Tata Krama Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Permainan Simulasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., 1985. Aturan Sopan Santun Dalam Pergaulan (Etiket). Jakarta: Ria Pembangunan.

Dewa Ketut Sukardi. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Moh. Uzer Usman. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Individual Pola Dasar Filsafat. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sri Hapsari. 2005. Bimbingan & Kons SMA Kls X . Jakarta: PT Grasindo

Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Sutopo, HB. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press Sutrisno, Hadi. 2004. Statistik. Yogyakarta: Fakultas Program UGM.

Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

W. S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Wardhani Igak, Wihardit Kuswaya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta : Universitas Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

Simpanan masyarakat yang berupa tabungan, deposito maupun giro jika digunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi akan sama fungsinya sebagai investasi yang menyebabkan bertambahnya

Sedangkan indikator yang dikembangkan pemerintah RI tentang pembangunan pariwisata berkelanjutan (Anonim, 2000) adalah: 1) kesadaran tentang tanggungjawab terhadap lingkungan,

Perlakuan yang terjadi seringkali bukannya penghargaan dan pengakuan atas kehadiran yang lain akan tetapi upaya untuk ”mempersamakan” (conformity) atas nama

Anak yang diduga melakukan tindak pidana disebut dengan anak yang berkonflik dengan hukum yaitu anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18

The aims of this research is investigate the intonation pattern of teachers talk in the classroom and investigate the illocuttionary function served by teacher in the classroom..

Teknik pengolahan bahan pakan termasuk pengolahan limbah sayuran secara fisik dengan metode pengukusan menghasilkan nilai kecernaan yang lebih tinggi sehingga berdampak

Zat hara merupakan zat-zat yang diperlukan dan mempunyai pengaruh proses dan perkembangan hidup organisme seperti fitoplankton, unsur hara yang diukur pada penelitian

peneliti akan akan sulit menggunakan semua yang ada dipopulasi. misal karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga peneliti dapat menggunakan sebagian dari populasi