• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Profitability, Leverage, Liquidity, Share, Share Return

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keywords: Profitability, Leverage, Liquidity, Share, Share Return"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A-137

THE AFFECT OF PROFITABILTY, LEVERAGE, AND

LIQUIDITY RATIO TO STOCK RETURN (CASE STUDY ON

COMPANIES OF FOOD AND BEVERAGE INDUSTRY THAT

LISTING IN BURSA EFEK INDONESIA)

Anissa Agustina Rahmadini1

Abstract

This reasearch was conducted to determine the development of profitability ratios, leverage, liquidity, and stock returns as well as to determine whether the ratio of profitability, leverage, and liquidity simultaneously or partially significantly affect stock return.

The sample in this study is three companies in manufacturing food and beverage industry are listed in the Indonesia Stock Exchange, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk., PT. Mayora Indah Tbk., And PT. Fastfood Indonesia, Tbk. where in the type of research used descriptive causality with the sampling method used purposive sampling.

Based on calculations, the development of profitability ratio (ROE), leverage (DER), liquidity (Current Ratio), and stock returns fluctuate. In 2009 the profitability ratio (ROE) of 5.39%, a decrease in the leverage ratio (DER), the highest 23.11%, the development of liquidity ratio (Current Ratio) high of 27.24%, and the development of the highest stock returns amounting to 41.51 %. Meanwhile, through the F test influence profitability ratio (ROE), leverage (DER), and liquidity (Current Ratio) on stock returns simultaneously has significant influence but not at 6.7%. Through partial test using t-test but not significantly impact profitability, leverage (DER) effect on stock returns, but not significant, and liquidity (current ratio) effect on stock returns, but not significant.

Keywords: Profitability, Leverage, Liquidity, Share, Share Return

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan rasio profitabilitas, leverage, likuiditas, dan return saham serta untuk mengetahui apakah rasio profitabilitas, leverage, dan likuiditas secara simultan maupun parsial berpengaruh secara signifikan terhadap return saham

Sampel dalam penelitian ini adalah tiga perusahaan manufaktur industri food and beverage yang listing di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk., PT. Mayora Indah, Tbk., dan PT. Fastfood Indonesia, Tbk. dimana jenil penelitian yang digunakan kausalitas dengan metode sampling yang digunakan purposive sampling. Berdasarkan hasil perhitungan, perkembangan rasio profitabilitas (ROE), leverage (DER), likuiditas (Current Ratio), dan return saham berfluktuasi. Pada tahun 2009 rasio profitabilitas (ROE) tertinggi sebesar 5,39%, penurunan rasio leverage (DER) tertinggi 23,11%, perkembangan rasio likuiditas (Current Ratio) tertinggi sebesar 27,24%, dan perkembangan return saham tertinggi sebesar 41,51%. Sedangkan melalui uji F pengaruh rasio profitabilitas (ROE), leverage (DER), dan likuiditas (Current Ratio) terhadap return saham secara simultan memiliki pengaruh namun tidak signifikan sebesar 6,7%. Melalui uji parsial dengan uji-t profitabilitas berpengaruh tetapi tidak signifikan, leverage (DER) berpengaruh terhadap return saham namun tidak signifikan,

(2)

A-138 dan likuiditas (Current ratio) berpengaruh terhadap return saham namun tidak signifikan.

Kata Kunci: Rasio Profitabilitas, Rasio Leverage, Rasio Likuiditas, Saham, Return Saham

Pendahuluan

Masalah perekonomian sampai saat ini masih menjadi faktor yang penting untuk kemajuan suatu Negara. Banyak hambatan yang dihadapi oleh perusahaan apabila kondisi perekonomian Negara yang tidak kunjung stabil. Oleh karena itu untuk dapat bertahan perusahaan harus mampu meningkatkan kondisi keuangan perusahaannya agar tumbuh dan memperoleh laba sesuai dengan target yang diinginkan oleh perusahaan.

Untuk menumbuhkan perusahaan agar menjadi lebih besar maka dibutuhkan dana yang sangat besar. Untuk memperoleh dana tersebut yang bertujuan untuk melakukan espansi maupun penambahan modal kerja, salah satu usaha yang dilakukan adalah peningkatan modal kerja. Peningkatan modal kerja ini dapat dilakukan dengan cara menerbitkan saham dan memperjual belikannya kepada masyarakat melalui pasar modal, namun hal ini hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah go-public.

Pasar modal erat kaitannya dengan investasi, investasi pada pasar modal menjadi alternatif yang menarik bagi masyarakat daripada hanya menempatkan uangnya di bank sebagai tabungan atau deposito. Dengan melakukan investasi pada pasar modal, berupa saham memungkinkan investor mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini yang menarik masyarakat untuk “bermain” saham di pasar modal.

Investasi yang diinginkan oleh investor adalah investasi pada perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan yang baik dan menghasilkan keuntungan dengan risiko yang rendah. Dengan semakin baik kondisi perusahaan maka diharapkan akan semakin meningkat keuntungan yang akan didapat.

Suad Husnan (2005 : 264) menyebutkan, salah satu langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan keputusan investasi adalah dengan melakukan analisis

sekuritas. Ada beberapa cara untuk melakukan analisis ini, diantaranya adalah analisis fundamental. Analisis fundamental ini dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan.

Analisis selanjutnya dari laporan keuangan adalah dengan mencari rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kodisi financial dan kinerja suatu perusahaan. Salah satu rasio penelitian yang kerap dilakukan oleh para investor adalah mengukur tingkat profitabilitas

perusahaan yaitu Return On Equity (ROE).

ROE menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi pemegang saham biasa (pemilik modal) dengan menunjukkan presentase

laba besih yang tersedia untuk modal pemegang saham yang telah digunakan perusahaan. ROE juga menjadi sangat penting bagi investor (pemegang saham),

(3)

A-139 karena rasio ini mengindikasikan tingkat pengembalian saham yang berhasil di dapat oleh manajemen sebagai hasil penggunaan modal. Semakin inggi rasio ini, berarti semakin baik sehingga diharapkan tingkat pengembalian saham akan semakin tinggi.

Selain rasio profitabilitas, rasio lain yang dapat dianalisis oleh calon investor

adalah rasio leverage perusahaan dan rasio likuiditas. Debt ratio atau lazim disebut sebagai leverage ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage

(penggunaan hutang) terhadap total equity yang dimiliki perusahaan.

Halim (2007:158) mengemukakan Debt ratio mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga semakin besar yang berarti akan mengurangi keuntungan. Sebaliknya jika tingkat debt ratio yang semakin kecil menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat kembalian yang semakin tinggi. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran saham yang secara bersamaan akan dapat mempengaruhi rendahnya tingkat pengembalian saham.

Berikutnya adalah rasio likuiditas atau yang lazim disebut current ratio, yang berkaitan dengan kemampuan perorangan atau perusahaan untuk mengkonversi

aktiva lancar tertentu menjadi tunai. Likuiditas merupakan salah satu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial

jangka pendek saat jatuh tempo dengan mengunakan aktiva lancar yang tersedia.

Likuiditas sangat membantu bagi manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan, juga penting bagi pemegang saham yang ingin mengetahui prospek dan deviden di masa akan datang.

Dalam penelitian ini, perusahaan yang menjadi objek adalah perusahaan manufaktur industri food and beverage yang listing di BEI. Adapun perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut adalah PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk., PT. Mayora Indah, Tbk., dan PT. Fastfood Indonesia, Tbk. Industri food and

beverage merupakan industri yang akan mengalami peningkatan yang sangat

tinggi seiring dengan meningkatnya konsumsi dan daya beli masyarakat. Berdasarkan data yang ada pada Gapmmi (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia), antara 2004-2009 pertumbuhan industri ini terus naik.

Pada tahun 2008 industri ini naik 25 persen lebih dari Rp 402 triliun menjadi Rp 505 triliun. Sedangkan tahun 2009 karena krisis global pertumbuhannya hanya 7 persen. Untuk 2010 diperkirakan akan tumbuh Rp 620 triliun pada tahun ini atau tumbuh 10-11 persen dari tahun lalu. Perkiraan ini Rp 20 triliun lebih tinggi dari target di awal tahun karena menyesuaikan dengan kenaikan harga sejumlah bahan baku. Kontribusi industri food and beverage terhadap perekonomian Indonesia cukup besar. (Sumber: www.kompas.com)

Berdasarkan uraian di atas penulis memilih perusahaan manufaktur industri food and beverage sebagai objek penelitian. Hal ini dikarenakan perkembangan yang terjadi pada industri tersebut dan berdasarkan beberapa penelitian, pengaruh rasio keuangan terhadap return saham masih sangat bervariatif. Melihat laba, leverage,

(4)

A-140 dan likuiditas masih menjadi pusat perhatian yang penting bagi investor. Maka dalam penelitian ini menganalisis rasio yang terdapat dalam laba (profitabilitas),

leverage, dan likuiditas terhadap tingkat pengembalian return saham perusahaan manufaktur industri food and beverage yang listing di BEI. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan mengkaji permasalahan yang tertuang dalam judul : “PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS

TERHADAP RETURN SAHAM”

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk menjelaskan signifikansi pengaruh rasio profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap return saham. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui perkembangan rasio profitabilitas, leverage, likuiditas dan tingkat return saham PT. Indofood, Tbk., PT. Mayora Indah, Tbk., dan PT. Fastfood Indonesia, Tbk. tahun 2007-2009

b. Untuk mengetahui bagaimana rasio profitabilitas, leverage, dan likuiditas

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham.

c. Untuk mengetahui bagaimana rasio profitabilitas, leverage, dan likuiditas

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian descriptive asosiatif dengan bentuk hubungan kausalitas. Menurut Sugiyono (2010:37) penelitian descriptive asosiatif merupakan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.

Sedangkan bentuk hubungan kausalitas adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Hubungan kausalitas pada penelitian ini dilihat dari hubungan antar

variable bebas dengan variable terikat yang dihitung melalui laporan keuangan perusahaan yang tergolong dalam industri food and beverage yang listing di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 hingga tahun 2009 dan harga saham dari ketiga perusahaan tersebut pada harga penutupan (closing) dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

Analisis Data

Tahap-tahap analisis yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Memperoleh dan menganalisis data laporan keuangan perusahaan, dan data

harga saham penutupan selama periode penelitian.

2. Melakukan perhitungan untuk memperoleh hasil pengukuran Rasio

profitabilitas, leverage, likuiditas, dan return saham perusahaan.

3. Karena datanya berbentuk time series maka perlu dilakukan uji validitas data dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas dan analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh rasio profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap return saham.

4. Menghitung pengaruh variable bebas terhadap variable terikat dengan menggunakan perhitungan koefisien determinasi, uji F, dan uji t, yang seharusnya memberikan ulasan dan menyimpulkan hasil analisa.

(5)

A-141 Hasil Dan Pembahasan

Nilai Profitabilitas

Pada penelitian ini rasio pofitabilitas menggunakan indikator Return on equity

(ROE). ROE diperoleh dari perbandingan laba bersih terhadap modal sendiri pada periode yang sama. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Semakin tinggi rasio profitabilitas, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan didapatkan oleh pemegang saham biasa. Berdasarkan hasil pengolahan terhadap data sekunder yang terkumpul diperoleh gambaran data profitabilitas pada tiga perusahaan yang termasuk dalam Industri food and beverage yang listing di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :

Tabel 1 : Rasio profitabilitas

Tahun PT. Mayora Indah, Tbk

PT. Fastfood Indonesia, Tbk

PT. Indofood Sukses M, Tbk

Rasio Kenaikan/ Rasio Kenaikan/ Rasio Kenaikan/

Penurunan Penurunan Penurunan

2007 Q1 3.90% 6.15% 2.82% Q2 6.94% 3.04% 12.15% 6.00% 6.07% 3.25% Q3 10.93% 4.00% 19.56% 7.42% 10.82% 4.75% Q4 13.09% 2.15% 27.17% 7.61% 13.63% 2.82% 2008 Q1 3.71% -9.38% 6.24% -20.93% 5.13% -8.51% Q2 7.75% 4.05% 11.97% 5.73% 10.98% 5.85% Q3 11.69% 3.93% 19.94% 7.97% 13.51% 2.54% Q4 15.76% 4.07% 25.96% 6.02% 12.17% -1.34% 2009 Q1 5.41% -10.35% 5.83% -20.13% 1.27% -10.90% Q2 11.59% 6.18% 12.10% 6.27% 9.07% 7.80% Q3 18.14% 6.54% 23.25% 11.15% 16.33% 7.26% Q4 23.53% 5.39% 28.48% 5.23% 20.44% 4.11%

Return on Equity PT. Mayora Indah, Tbk.

Return on equity (ROE) PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada kuartal IV tahun 2009 nilai ROE yang diperoleh sebesar 23,53%, artinya setiap Rp. 1 dari modal pemilik dapat menghasilkan laba sebesar Rp. 0,2352. Pada kuartal IV tahun 2009 besar ROE adalah 23,53% dan persentase kenaikan ROE sebesar 5,39% dari periode sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan kemampuan PT. Mayora Indah, Tbk. dalam memberikan keuntungan bagi pemilik modal meningkat. Hal ini disebabkan oleh jumlah laba yang dihasilkan pada tahun 2009 meningkat dari periode sebelumnya dan modal yang disetor juga mengalami peningkatan.

Return on equity PT. Fastfood Indonesia, Tbk.

Return on equity PT. Fastfood Indonesia, Tbk. mengalami fluktuasi dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Pada kuartal IV tahun 2009 nilai ROE yang diperoleh sebesar 28,48%, artinya setiap Rp. 1 dari dana yang diinvestasikan dapat menghasilkan laba sebesar Rp. 0,2847. Pada kuartal IV tahun 2009 besar ROE adalah 28,48% dan persentase kenaikan ROE sebesar 5,23% dari periode sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan kemampuan PT. Mayora Indah, Tbk.

(6)

A-142 dalam memberikan keuntungan bagi pemilik modal meningkat. Hal ini disebabkan oleh jumlah laba yang dihasilkan pada tahun 2009 meningkat dari periode sebelumnya dan modal yang disetor juga mengalami peningkatan.

Return on equity PT. Indofood Sukses M, Tbk.

Nilai Return on equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. berfluktuasi dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Besarnya rasio ini pada kuartal IV tahun 2009 yaitu 20,44%. Artinya setiap Rp. 1 dari dana yang diinvestasikan dapat menghasilkan laba sebesar Rp. 0,2044. Pada kuartal IV tahun 2009 besarnya

Return on equity adalah 20,44% dan persentase kenaikan ROE sebesar 4,11% dari kuartal sebelumnya. Kenaikan rasio profitabilitas disebabkan oleh kenaikan laba yang dihasilkan oleh perusahaan dan modal yang disetorkan meningkat. Semakin tinggi nilai ROE maka semakin tinggi laba yang diberikan perusahaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan rasio profitabilitas dengan indikator Return on equity (ROE) pada tahun 2007 sampai tahun 2009 yang tertinggi dicapai oleh PT. Fastfood Indonesia, Tbk yaitu sebesar 28,48%, sedangkan perusahaan yang mengalami persentase kenaikan paling tinggi pada kuartal IV tahun 2009 yaitu PT. Mayora Indah, Tbk sebesar 5,39%.

Nilai Leverage

Pada penelitian ini indikator rasio leverage yang digunakan yaitu Debt To Equity Ratio (DER) dimana variabel leverage didapat dari perbandingan antara total hutang dengan total equity yang dimiliki oleh perusahaan pada periode yang sama.

Rasio leverage mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang.

Semakin tinggi rasio leverage, maka semakin tinggi hutang yang digunakan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan pada data sekunder yang terkumpul diperoleh gambaran leverage pada ketiga perusahaan yang termasuk industri food and beverage yang listing di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :

Tabel 2 : Nilai Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio PT. Mayora Indah, Tbk

Besar nilai Debt to Equity Ratio pada kuartal IV tahun 2009 adalah 102,61%. Artinya bahwa kreditor menyediakan Rp. 1,0261 pendanaan untuk setiap Rp. 1 yang disediakan oleh pemilik modal.

Tahun PT. Mayora Indah, Tbk PT. Fastfood Indonesia, Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Rasio Kenaikan/ Penurunan Rasio Kenaikan/ Penurunan Rasio Kenaikan/ Penurunan 2007 Q1 62.08% 57.49% 164.70% Q2 65.79% 3.71% 59.85% 2.36% 180.50% 15.80% Q3 68.07% 2.27% 66.07% 6.22% 188.54% 8.04% Q4 72.57% 4.50% 66.82% 0.74% 261.33% 72.79% 2008 Q1 74.14% 1.57% 59.29% -7.53% 271.77% 10.43% Q2 109.17% 35.03% 61.24% 1.95% 282.73% 10.96% Q3 103.68% -5.48% 64.30% 3.06% 271.50% -11.23% Q4 132.22% 28.54% 62.63% -1.67% 311.01% 39.51%

(7)

A-143

Rasio leverage PT. Mayora Indah, Tbk. pada tahun 2009 sebesar 102,61% dan persentase penurunan DER sebesar 9,61% dari periode sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan kemampuan PT. Mayora Indah, Tbk. dalam memenuhi kewajiban kepada kreditor semakin baik. Hal ini disebabkan oleh jumlah hutang yang digunakan pada tahun 2009 menurun dari periode sebelumnya sedangkan modal yang disetor oleh pemilik modal mengalami peningkatan.

Debt to Equity Ratio PT. Fastfood Indonesia, Tbk.

Nilai Debt to Equity Ratio (DER) pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. mengalami fluktuasi. Nilai DER pada kuartal IV tahun 2009 sebesar 62,95%. Artinya bahwa kreditor menyediakan dana sebesar Rp. 0,2695 untuk setiap Rp. 1 yang disediakan oleh pemilik modal.

Pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. tahun 2009 rasio leverage sebesar 62,95% dan persentase penurunan DER sebesar 2,33% dari periode sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan kemampuan PT. Fastfood Indonesia, Tbk. dalam memenuhi kewajiban kepada kreditor semakin baik. Hal ini disebabkan oleh jumlah hutang yang digunakan pada tahun 2009 lebih rendah daripada modal yang disetor oleh pemilik modal.

Debt to Equity Ratio PT. Indofood Sukses M, Tbk.

Besar rasio leverage dengan indikator Debt to Equity Ratio pada kuartal IV tahun 2009 adalah 245,06%. Artinya bahwa kreditor menyediakan Rp. 2,4505 pendanaan untuk setiap Rp. 1 yang disediakan oleh pemilik modal. Rasio leverage

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. pada tahun 2009 sebesar 245,06%, angka ini sangat tinggi karena penggunaan hutang lebih besar daripada modal yang disediakan oleh pemilik modal. Persentase penurunan DER sebesar 23,11% dari periode sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dalam memenuhi kewajiban kepada kreditor semakin baik. Hal ini disebabkan oleh jumlah hutang yang digunakan pada tahun 2009 menurun dari periode sebelumnya sedangkan modal yang disetor oleh pemilik modal mengalami peningkatan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan secara keseluruhan penggunaan hutang pada ketiga perusahaan tinggi, bahkan terdapat dua perusahaan yang menggunakan hutang lebih besar dari modal yang dimiliki. Rasio leverage tertinggi dicapai oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 245,06% dan persentase penurunan DER tertinggi dicapai oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 23,11%.

Rasio Likuiditas

Pada penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah current ratio, yaitu perbandingan aktiva lancar terhadap hutang lancar perusahaan pada periode yang sama. Rasio likuiditas mengukur seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya. Perusahaan yang likuid adalah perusahaan yang memiliki nilai current ratio ± 200%. Jika perusahaan memiliki rasio likuiditas diatas ataupun dibawah 200% dapat dikatakan perusahaan tidak likuid.

(8)

A-144 Bagi perusahaan yang memiliki rasio likuiditas dibawah 100% maka perusahaan tersebut tidak likuid. Dan perusahaan harus terus meningkatkan kinerjanya sehingga current ratio pada perusahaan tersebut akan semakin meningkat dan perusahaan menjadi likuid. Industri food and beverage adalah industri yang bergerak di sektor makanan dan minuman. Dalam penelitian ini perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman yaitu PT. Mayora Indah, Tbk. PT. Fastfood Indonesia, Tbk., dan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Berdasarkan pada pengolahan data sekunder yang tersedia, berikut hasil perhitungan rasio likuiditas

pada perusahaan manufaktur industri food and beverage yang listing di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 3: Nilai Current Ratio

Current Ratio Mayora Indah, Tbk.

Besar Current ratio PT. Mayora Indah, Tbk. pada kuartal IV tahun 2009 adalah 232,08%. Artinya setiap Rp. 1 utang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar 2,3208. Secara keseluruhan current rasio pada PT. mayora Indah, Tbk berfluktuasi. Dan rasio likuiditas lebih besar dari 100% hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan likuid. Pada kuartal IV tahun 2009 rasio likuiditas sebesar 232,08%, nilai rasio ini mengalami persentase kenaikan sebesar 27,24% dari kuartal sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan kemampuan PT. Mayora Indah, Tbk. dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya semakin baik. Hal ini disebabkan oleh aktiva lancar mengalami peningkatan sedangkan hutang lancar mengalami penurunan.

Current Ratio PT. Fastfood Indonesia, Tbk.

Nilai Current Ratio pada PT. Fastfood Indonesia berfluktuasi dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Pada kuartal IV tahun 2009 nilai rasio likuiditas sebesar 153,79%. Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp. 1,5379. Tahun PT. Mayora Indah, Tbk PT. Fastfood Indonesia, Tbk PT. Indofood Sukses M, Tbk Rasio Kenaikan/ Penurunan Rasio Kenaikan/ Penurunan Rasio Kenaikan/ Penurunan 2007 Q1 400.76% 115.24% 142.41% Q2 318.02% -82.74% 119.82% 4.59% 151.73% 9.31% Q3 379.59% 61.57% 118.00% -1.82% 148.07% -3.65% Q4 187.82% -191.77% 128.01% 10.01% 91.62% -56.45% 2008 Q1 296.53% 108.71% 133.93% 5.92% 95.67% 4.05% Q2 212.46% -84.07% 134.03% 0.09% 117.88% 22.21% Q3 204.84% -7.62% 137.25% 3.23% 108.91% -8.97% Q4 218.87% 14.03% 131.97% -5.28% 89.77% -19.14% 2009 Q1 217.60% -1.27% 160.05% 28.07% 90.36% 0.60% Q2 204.54% -13.05% 162.38% 2.33% 102.87% 12.51% Q3 204.84% 0.30% 163.94% 1.57% 108.85% 5.98% Q4 232.08% 27.24% 153.79% -10.16% 116.09% 7.24%

(9)

A-145 Pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. rasio likuiditas sebesar tahun 2009 mencapai 153,79%. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan cukup likuid dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya. Namun rasio ini mengalami persentase penurunan sebesar 10,16%. Penurunan ini menunjukkan kemampuan PT. Mayora Indah, Tbk. dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh aktiva lancar mengalami peningkatan lebih kecil daripada peningkatan hutang lancarnya.

Current Ratio PT. Indofood Sukses makmur, Tbk.

Besar Current Ratio pada PT. Indofood, Sukses Makmur, Tbk pada kuartal IV tahun 2009 adalah 116,09%. Artinya setiap Rp. 1,0 utang lancar dijamin oleh

aktiva lancar sebesar Rp. 1,1609.Pada tahun 2007 sampai tahun 2009 rasio likuiditas berfluktuasi. Pada tahun 2009 rasio likuiditas sebesar 116,09%. Pada nilai rasio sebesar ini perusahaan tetap likuid namun perusahaan perlu meningkatkan nilai rasio ini, karena rasio ini masih dibawah kategori likuid yaitu sebesar ±200%. Dan rasio ini mengalami persentase kenaikan sebesar 7,24% dari periode sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya semakin baik. Hal ini disebabkan oleh aktiva lancar mengalami peningkatan sedangkan hutang lancar mengalami penurunan.

Dari hasil perhitungan rasio likuiditas pada perusahaan manufaktur industri food and beverage nilai rasio likuiditas tertinggi dicapai oleh PT. Mayora Indah, Tbk sebesar 232,08%, sedangkan persentase pertumbuhan yang paling tinggi dicapai oleh PT. Mayora Indah, Tbk. sebesar 27,24% dari kuartal sebelumnya, yang berarti perusahaan mampu menjamin utang lancarnya dengan aktiva lancar yang tersedia atau dengan kata lain perusahaan ini likuid. Namun pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. rasio likuiditas pernah mengalami nilai kurang dari 100% yang berarti perusahaan tidak likuid oleh karena itu perusahaan ini harus terus meningkatkan rasio likuiditasnya karena pada tahun 2009 rasio ini hanya mencapai 116,09%.

Return saham

Return saham merupakan tingkat pengembalian saham yang diharapkan oleh para pemilik modal atas modal yang telah disetorkan. Para pemilik modal mengharapkan tingkat return yang tinggi dari perusahaan. Return saham yang baik adalah return saham yang bernilai positif. Return saham bernilai positif dapat terjadi apabila harga saham mengalami peningkatan. Namun tidak dapat dipastikan penyebab kenaikan atau penurunan harga saham, sehingga tidak dapat diprediksi secara pasti harga saham suatu perusahaan.

Industri food and beverage adalah industri yang bergerak di sektor makanan dan minuman. Dalam penelitian ini perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman yaitu PT. Mayora Indah, Tbk. PT. Fastfood Indonesia, Tbk., dan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Return saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham penutupan pada periode publikasi laporan keuangan, yaitu pada akhir bulan Maret, Juni, September, dan Desember dari tahun 2007

(10)

A-146 sampai tahun 2009. Berikut hasil perhitungan return saham pada ketiga perusahaan :

Tabel 4: Nilai Return Saham

Tahun

PT. Indofood Sukses

M, Tbk PT. Mayora Indah, Tbk

PT. Fastfood Indonesia, Tbk

Return Kenaikan/ Return Kenaikan/ Return Kenaikan/

Saham Penurunan Saham Penurunan saham Penurunan

2007 Q1 4.39% -18.67% -2.76% Q2 33.22% 28.83% 39.57% 58.24% 13.51% 9.12% Q3 -4.03% -37.25% -6.06% -45.63% 20.73% 7.22% Q4 33.42% 37.45% -2.23% 3.83% -2.00% -22.73% 2008 Q1 -9.71% -43.13% -34.86% -32.63% -50.90% -48.90% Q2 3.23% 12.93% 14.04% 48.90% 124.44% 64.94% Q3 -16.54% -19.76% -12.90% -26.94% 12.99% -1.05% Q4 -52.55% -36.01% 3.64% 16.53% 0.00% -12.99% 2009 Q1 1.08% 53.63% -9.65% -13.29% 0.00% 0.00% Q2 101.06% 99.99% 46.60% 56.25% 0.00% 0.00% Q3 64.18% -36.88% 104.92% 58.32% 5.27% 5.27% Q4 17.35% -46.83% 50.00% -54.92% 46.77% 41.51%

Return saham PT. Mayora Indah, Tbk

Besar return saham pada PT. Mayora Indah tahun 2009 adalah 50%. Artinya setiap Rp. 1 saham yang disetorkan akan mendapatkan tingkat pengembalian sebesar Rp. 0,5. Return saham yang baik adalah return saham yang positif. Return

saham pada PT. Mayora Indah, Tbk. dari tahun 2007 sampai tahun 2009

berfluktuasi. Pada kuartal IV tahun 2009 nilai return saham mencapai 50% dan persentase return saham mengalami penurunan sebesar 54,92% dari periode sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan kemampuan PT. Mayora Indah, Tbk. dalam memberikan tingkat pengembalian atas modal yang disetorkan oleh pemilik modal semakin menurun. Hal ini disebabkan harga saham mengalami penurunan dari periode sebelumnya.

Return saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk.

Pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk. return saham pada kuartal IV tahun 2009 sebesar 46,77%. Artinya setiap Rp. 1 modal yang disetorkan maka tingkat pengembalian sebesar Rp. 0,4677. Hal ini menggambarkan return yang didapatkan sebesar 46,77% dari modal yang disetorkan oleh pemilik modal.

Return saham pada PT. Fastfood Indonesia, Tbk dari tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada kuartal IV tahun 2009 return saham mengalami persentase kenaikan sebesar 41,51% dari kuartal sebelumnya. Sedangkan tingkat

return yang mampu diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebesar 46,77%. Kenaikan ini menunjukkan kemampuan PT. Fastfood Indonesia, Tbk. dalam memberikan tingkat pengembalian atas modal yang disetorkan oleh pemilik modal semakin tinggi. Hal ini disebabkan harga saham mengalami penurunan dari periode sebelumnya.

(11)

A-147 ANOVAb 4,092 3 1,364 ,762 ,524a 57,303 32 1,791 61,395 35 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Likuiditas, Prifitabilitas, Leverage a.

Dependent Variable: Return Saham b.

Return saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Besar return saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. pada kuartal IV tahun 2009 adalah 17,35%. Artinya setiap Rp. 1 modal yang disetorkan maka akan mendapatkan pengembalian sebesar Rp. 0,1735. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. memiliki tingkat return saham yang berfluktuasi dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Hal ini menggambarkan bahwa harga saham pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. tidak stabil. Pada kuartal IV tahun 2009 persentase return saham perusahaan mengalami penurunan sebesar 46,83% dari kuartal sebelumnya dan nilai retun saham sebesar 17,35%. Penurunan ini menunjukkan kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dalam memberikan tingkat pengembalian atas modal yang disetorkan oleh pemilik modal semakin menurun. Hal ini disebabkan harga saham mengalami penurunan dari periode sebelumnya.

Secara keseluruhan nilai return saham pada perusahaan industri food and beverage berfluktuasi. Tidak dapat diprediksi faktor utama yang menyebabkan harga saham tidak stabil. Return saham tertinggi dicapai oleh PT. Mayora Indah, Tbk sebesar 50%. Artinya PT. Mayora Indah, Tbk. mampu memberikan pengembalian kepada pemilik modal sebesar 50% dari modal yang disetorkan oleh pemilik modal. Sedangkan persentase perkembangan return saham tertinggi 41,51% dicapai oleh PT. Fastfood Indonesia, Tbk.

Uji Simultan (Uji F)

Pengujian secara bersama-sama bertujuan untuk membuktikan apakah rasio

profitabilitas, leverage, dan likuiditas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk dalam industri food and beverage yang listing di BEI. Pengujian ini dilakukan dengan uji F, dengan rumusan hipotesis

H0 : Profitabilitas, Rasio Leverage , dan Rasio Likuiditas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham.

H1 : Profitabilitas, Rasio Leverage , dan Rasio Likuiditas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return saham.

Tingkat signifikan (α ) sebesar 5%, dengan menggunakan program SPSS 16.00 for

windows, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5: ANOVA

Berdasarkan hasil di atas diketahui nilai Fhitung sebesar 0,762 dengan p-value (sig) 0,524. Dengan α=0,05 serta derajat kebebasan v1 = 32 (n-(k+1)) dan v2 = 3, maka di dapat Ftabel 2,901. Dikarenakan nilai Fhitung < Ftabel (0,762 < 2,901) maka H0 diterima, artinya Profitabilitas, Rasio Leverage, dan Rasio Likuiditas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham

(12)

A-148 Uji Parsial (Uji t)

Pada pengujian koefisien regresi secara parsial akan diuji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji statistik yang digunakan pada pengujian parsial adalah uji t. Dengan menggunakan program

SPSS 16.00 for windows, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 6: Uji Parsial/Uji t

Pengujian hipotesis Rasio Profitabilitas

H0 : Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham .

H1 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Return saham .

Tingkat signifikan (α) sebesar 5%, dan derajat kebebasan (v) = 34 (n – 2) didapat

nilai ttabel 2,032. Dari tabel 4.17 diperoleh nilai thitung untuk Rasio Profitabilitas sebesar 0,383 dan ttabel 2,032. Dikarenakan nilai thitung < ttabel, maka H0 diterima, artinya Rasio Profitabilitas berpengaruh terhadap Return saham , namun tidak signifikan.

Pengujian hipotesis variabel X2 (Rasio Leverage )

H0 :Rasio Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham .

H1 : Rasio Leverage berpengaruh signifikan terhadap Return saham .

Tingkat signifikan (α) sebesar 5%, dan derajat kebebasan (v) = 34 (n – 2) didapat

nilai ttabel 2,032. Dari hasil SPSS diatas diperoleh nilai thitung untuk rasio leverage sebesar 0,767 dan ttabel 2,032. Dikarenakan nilai thitung < ttabel, maka H0 diterima, artinya Rasio Leverage berpengaruh terhadap Return saham, namun tidak signifikan.

(13)

A-149 Model Summary ,258a ,067 -,021 1,33817 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Likuiditas , Prifitabilitas ,

Leverage a.

Pengujian hipotesis variabel X3 (Rasio Likuiditas)

H0 : Rasio Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham .

H1 : Rasio Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Return saham .

Tingkat signifikan (α) sebesar 5%, dan derajat kebebasan (v) = 34 (n – 2) didapat

nilai ttabel 2,032. Dari hasil diatas diperoleh nilai thitung untuk X1 sebesar -0,665 dan -ttabel -2,032. Dikarenakan nilai thitung > ttabel, maka H0 diterima, artinya Rasio Likuiditas berpengaruh terhadap Return saham, namun tidak signifikan.

Uji Determinasi

Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang menyatakan besar pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Pada permasalahan yang sedang diteliti yaitu pengaruh rasio profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk dalam industri food and beverage du bursa efek indonesia diperoleh koefisien determinasi sebagai berikut :

Tabel 7: Nilai R2

Dari hasil uji determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 6,7% yang menunjukkan arti bahwa Rasio Profitabilitas, Rasio Leverage , Rasio Likuiditas

memberikan pengaruh simultan (bersama-sama) sebesar 6,7% terhadap Return saham . Sedangkan sisanya sebesar 93,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang diabaikan penulis.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai “Pengaruh Rasio Profitabilitas, Leverage, dan

Likuiditas terhadap Return Saham Tahun 2007-2009”, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

Perkembangan Rasio Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan Return saham Pada PT. Mayora Indah, Tbk

Rasio Profitabilitas yang diukur dengan Current Ratio dari tahun 2007 – 2009 berfluktuasi. Rasio Profitabilitas tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 23,53% dan persentase kenaikan sebesar 5,39% dari periode sebelumnya. Hal ini

(14)

A-150 dikarenakan laba yang dihasilkan meningkat dari periode sebelumnya dan modal yang disetorkan oleh pemilik modal juga meningkat.

Rasio Leverage pada PT. Mayora Indah, Tbk. secara keseluruhan berfluktuasi dari tahun 2007-2009. Pada tahun 2009 nilai DER sebesar 102,6% mengalami penurunan sebesar 9,61% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan total hutang menurun sedangkan total modal yang disetorkan oleh pemilik modal meningkat.

Rasio Likuiditas pada PT. Mayora Indah, Tbk. berfluktuasi dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Pada tahun 2009 nilai rasio ini mencapai 232,08% dan persentase perkembangan pada tahun 2009 sebesar 27,24% mengalami perkembangan dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan aktiva lancar mengalami kenaikan dan kewajiban lancar mengalami penurunan.

Return saham PT. Mayora Indah, Tbk. tahun 2007 sampai tahun 2009

berfluktuasi. Pada tahun 2009 return saham bernilai 50% dan persentase penurunan return saham sebesar 54,92% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga saham menurun dari periode sebelumnya.

PT. Fastfood Indonesia, Tbk.

Rasio Profitabilitas dari tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada tahun 2009 rasio ini bernilai 28,48% meningkat sebesar 5,23% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan laba yang dihasilkan meningkat dari periode sebelumnya dan modal yang disetorkan oleh pemilik modal juga meningkat.

Rasio Leverage pada tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada tahun 2009 rasio ini bernilai 62,95% mengalami persentase penurunan sebesar 2,33% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan total hutang yang digunakan menurun dari periode sebelumnya dan total equity yang disetorkan oleh pemilik modal meniingkat.

Rasio Likuiditas pada tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada tahun 2009 rasio ini bernilai 153,79% dan persentase penurunan current ratio sebesar 10,16% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan aktiva lancar mengalami penurunan sedangkan hutang lancar mengalami kenaikan dari periode sebelumnya.

Return saham PT. Fastfood Indonesia, Tbk. tahun 2007 sampai tahun 2009

berfluktuasi. Pada tahun 2009 return saham bernilai 46,77% dan mengalami persentae kenaikan sebesar 41,51% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga saham mengalami peningkatan dari periode sebelumnya.

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Rasio Profitabilitas dari tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada tahun 2009 rasio ini bernilai 20,44% dan persentase kenaikan ROE sebesar 4,11% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan laba yang dihasilkan meningkat dari

(15)

A-151 periode sebelumnya dan modal yang disetorkan oleh pemilik modal juga meningkat.

Rasio Leverage pada tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada tahun 2009 rasio ini bernilai 245,06% dan mengalami persentase penurunan sebesar 23,11% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan total hutang yang digunakan menurun dari periode sebelumnya dan total equity yang disetorkan oleh pemilik modal meningkat.

Rasio Likuiditas dari tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada tahun 2009 rasio ini bernilai 116,09% dan mengalami persentase kenaikan sebesar 7,24% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan aktiva lancar mengalami peningkatan sedangkan hutang lancar mengalami penurunan.

Return saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. tahun 2007 sampai tahun 2009 berfluktuasi. Pada tahun 2009 return saham bernilai 17,35% dan mengalami persentae penurunan sebesar 46,83% dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga saham mengalami penurunan dari periode sebelumnya.

Dari ketiga perusahaan dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki rasio

profitabilitas paling baik adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk. sebesar 28,48%. Perusahaan yang memiliki nilai rasio leverage paling baik adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk. sebesar 62,95%. Sedangkan nilai rasio likuiditas paling baik adalah PT. Mayora Indah, Tbk. Sebesar 232,08%, dan nilai return saham paling baik adalah PT. Mayora Indah, Tbk. Sebesar 50%. Sehingga dapat disimpulkan perusahaan yang baik untuk dilakukan investasi yaitu PT. Fastfood Indonesia, Tbk. dimana perusahaan ini memiliki tingkat profitabilitas paling tinggi sebesar 28,48%, rasio leverage paling rendah sebesar 62,95%, rasio likuiditas sebesar 153,75% dan tingkat return saham sebesar 46,77%.

Pengaruh Simultan

Rasio Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap Return saham sebesar 6,7% dan berdasarkan uji F pengaruh tetapi tidak signifikan.

Pengaruh Parsial

Berdasarkan uji-t Rasio Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return saham.

Saran

Dianjurkan untuk memperhatikan faktor-faktor lain seperti perilaku pasar, makro ekonomi, situasi sosial politik, dan kebijakan pemerintah juga yang ikut mempengaruhi tingkat pengembalian saham. Perlu dilakukan dengan rentang waktu yang lebih panjang atau lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai pengaruh rasio profitabilitas, leverage, dan likuiditas

(16)

A-152 Dianjurkan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan variabel lain seperti Earning per Share, Economic Value Added, Market Value Added, dan lain sebagainya yang pada akhirnya tidak menutup kemungkinan akan diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Brigham dan Houston, 2006, “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”, Jakarta : Salemba Empat

Febrian, Tintia, 2009, “Pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added Terhadap Return Saham, Bandung : STMB Telkom.

Gujarati, Damodar, 2008, “Basic Econometric, “ Mc.Graw-Hill

Gujarati, Damodar, Sumarno Zain, 1978, “Ekonometrika Dasar, Jakarta : Erlangga

Halim, Abdul, 2007, “Manajemen Keuangan Bisnis“, Bogor, Ghalia Indonesia.

Harmono, 2009, “Manajemen Keuangan, Jakarta, Bumi Aksara.

Husnan, Suad, dan Enny Pudjiastuti, 2006, “Dasar- Dasar Manajeman

Keuangan“, Yogyakarta, UPP STIM YKPN.

Husnan, Suad, 2005, “Dasar-dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas“, Yogyakarta, UPP AMP YKPN

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, “Standar Akuntansi Keuangan“, Salemba Empat

Indriani, Yolanda, 2010, “Pengaruh Rasio profitabilitas dan Leverage Terhadap Return saham, Bandung, Universitas Padjajaran.

M, Lukas Setia Atmaja, 2008, “Manajemen Keuangan“, Edisi Revisi, Yogyakarta.

Munawir, S, 2004, “Analisa Laporan Keuangan“, Yogyakarta : Liberty.

Subramanyam dan J, John, 2010, “Analisis Laporan Keuangan, Jakarta, salemba Empat.

Sudjana, 2003. “Teknik Analisis Regresi dan Korelasi“, Bandung, Tarsito

Sugiyono, 2010, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D“, Bandung, Alfabeta.

(17)

A-153 Sugiyarso, G. dan F. Winarni, 2005, “Manajemen Keuangan:Pemahaman

Laporan Keuangan, Pengelolaan Aktiva, Kewajiban dan Modal, serta Pengukuran Kinerja Perusahaan“, Yogyakarta, Media Pressindo.

Sunariyah, 2006, “Pengantar Pengetahuan Pasar Modal“, Yogyakarta, UPP STIM YKPN

Wachowicz, John M, Jr. dan James C Van Horne, 2005, “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan“, Jakarta, Salemba Empat.

Gambar

Tabel 3:  Nilai Current Ratio
Tabel 4:  Nilai Return Saham
Tabel 5:  ANOVA
Tabel 6: Uji Parsial/Uji t
+2

Referensi

Dokumen terkait

Foto torak pada umumnya dilakukan pada kasus dengan infeksi yang diragukan etiologinya spesifik atau non spesifik, bronkiektasis dan proses paru yang lain yang secara klinis

Hum, selaku Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Surakarta yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi penyusun selama menempuh pendidikan

(Akar klausa transitif deklaratif aktif diwujudkan oleh tiga tagmem, yaitu: (a) subjek sebagai pelaku yang wajib yang diisi oleh frase nomina atau pronomina, (b) predikat

(1) Dalam hal ULP untuk melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa di Inspektorat, Pusat Penelitian dan Pengembangan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Akademi Meteorologi

Dengan mengetahui berbagai kendala di atas, baik yang terdapat pada peserta didik maupun guru, maka kita dapat merancang sebuah pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan

Akan tetapi, pada kali ini hanya akan dilakukan analisa kimia berupa kadar abu dan gluten pada tepung terigu cakra kembar, segitiga hijau, dan segitiga biru untuk

Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa pada turbin pelton dengan jumlah sudu 15 pada nosel dengan diameter ½ inchi daya maksimal yang dihasilkan adalah sebesar 72 watt, setelah

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Dinas pertanian Tahun Anggaran 2017 mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan