e-Government
Muhammad Firdaus [email protected]
Kondisi Geografis Indonesia
Luas 9.8 juta km2, 81% adalah laut
Lebih dari 16,000 pulau
Terbagi menjadi 32 provinsi, 362 Kabupaten, 73 Kota, 4’044 kecamatan dan 69’065 Desa dan kelurahan.
e-Pengertian
Pemanfaatan
TIK
untuk
meningkatkan efektivitas, efisiensi,
askesibilitas, transparansi dan
akuntabilitas pemerintah
Uses of ICT to improve the efficiency,
effectiveness, transparency and accountability
of government
Manfaat e-Gov
•
Peningkatan kualitas pelayanan
•
Good Governance: Transparansi, kontrol dan
akuntabilitas
•
Efisiensi sumber daya: Biaya, tenaga, waktu
•
Pemberdayaan masyarakat
Resiko e-Gov
•
Pengawasan yang berlebih akibat
akumulasi info pemerintah (privacy)
•
Biaya (efisiensi)
•
Akses tidak merata (Keadilan)
•
Transparansi & akuntabilitas semu
(dikelola sendiri oleh pemerintah)
Prekondisi e-Gov
Political will
Capacity Aparatur
Value (dari sisi
masyarakat)
Suprastruktur & Infrastruktur
• Suprastruktur – Kebijakan – Kepemimpinan – Kelembagaan – Kapasitas SDM – Kultur TI – Kesiapan Masyarakat• Infrastruktur Lokal & GLobal
– Ketersediaan
– Coverage
– Realibility
TAHAPAN E-GOV HUNGGA 2005
Dari Pusat Pengolahan Data ke Pusat Data
Sumber: Siaran Pers No. 49/PIH/KOMINFO/1/2009 tentang Konsultasi Publik Terhadap Draft Perpres Mengenai
Pelaksanaan E-Government Di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemantapan 2008-2010
• Perumusan dan Penetapan kebijakan nasional pelaksanaan e-government (Rencana Induk e-Government) agar terbentuk kerja sama yang sinergis antar instansidan untuk memastikan bahwa pengembangan TIK di masing-masing instansi akan selaras dengan visi di tingkat nasional
• Pengkajian terhadap dan pengembangan standar sistem dan prosedur untuk memudahkan interoperabilitas antar sistem di masing-masing instansi.
• Sosialisasi standar sistem dan prosedur
• Pembangunan infrastruktur berupa Pusat Data dan Jaringan Komunikasi Data oleh masing-masing instansi pusat dan beberapa daerah sebagai percontohan
• Pembangunan aplikasi-aplikasi dasar yang bersifat umum (e-Kantor) yang memudahkan koordinasi dan kolaborasi dalam instansi maupun antar instansi.
• Pembangunan aplikasi standar nasional yang bersifat khusus (kepegawaian, kesehatan, perhubungan, pariwisata, dsb)
• Pembangunan aplikasi prioritas (bagian dari program mercusuar DeTIKNas): National Single Window, e-Pengadaan, e-Anggaran, Nomor Identitas Nasional, dan e–Pendidikan
• inventarisasi SDM & penyusunan standar kompetensi SDM TIK, penyusunan kurikulum pengembangan SDM TIK
Layanan Terhubung 2010-2012
• Pengembangan jaringan komunikasi data yang
menghubungkan antar kementerian lembaga dan jaringan komunikasi data di seluruh daerah
• Pembangunan pusat data nasional dan pusat data daerah • Pengembangan aplikasi standar nasional saling terhubung
oleh seluruh instansi pusat
• Penerapan aplikasi prioritas DeTIKNas ke seluruh instansi pusat dan daerah terkait
• Seluruh penduduk Indonesia telah memiliki Nomor Identitas Nasional
• E-Pengadaan dan e-Penganggaran telah diaplikasikan secara menyeluruh
Layanan terintegrasi 2012-2015
• Sudah terbangun Pusat Data Nasional, Pusat Data Instansi Pusat, Pusat Data Instansi Daerah, Jaringan Komunikasi Data Instansi Pusat, Jaringan Komunikasi Data Instansi Daerah, Aplikasi Dasar, Aplikasi Standar Nasional, dan Aplikasi Prioritas dan jaringan komunikasi data nasional • Efisiensi tercipta dengan terhindarnya duplikasi data dan
duplikasi perangkat. Efektivitas tercipta dengan semakin mudahnya sebuah proses dilakukan karena data sudah terkumpul di pusat data.
Penghambat
• Ketersediaan dan ketidak seimbangan distribusi instrastruktur informasi dan telecommunikasi
• Terbatasnya sumber dana pembangunan infrastruktur
informasi dan telekomunikasi (BPPT mencatat, tahun 2002 total belanja IT pemerintah Rp. 211.85 billion, atau 0.67% dari total belanja pemerintah)
• Reformasi telekomunikasi sebagaimana diamanatkan oleh UU 36/1999 dan Blue Print kebijakan pemerintah mengenai strategi pengembangan telekomunikasi belum terlaksana dengan baik
• Kesadaran aan manfaat TIK masih rendah
Ketertinggalan Indonesia
•
e-Gov sudah menjadi wacana dalam pemerintahan,
namun efektivitasnya belum banyak diketahui
•
Penerapan e-Gov di Indonesia masih lamban dan
tertinggal jauh dari negara lain
–
Pemerintahan Megawati tahun 2005 menargetkan
seluruh administrasi pemerintahan (kecamatan
-pemerintah pusat) sudah terjangkau Internet dan
E-Government
, namun hingga tahun 2008 belum
tercapai
–
Survey PBB tahun 2005 menempatkan Indonesia
pada peringkat 96 dari 179 negara (turun 11
Survey Kesiapan Implementasi e-Gov 2008
E-Readiness
Kelembagaan
• PP 41 Tahun 2007
– Pasal 22 Ayat 3 “Dalam hal beberapa urusan yang ditangani oleh satu perangkat daerah, maka penggabungannya sesuai dengan perumpunan urusan pemerintahan yang
dikelompokkan dalam bentuk dinas dan lembaga teknis daerah.”
– Pasal 22 Ayat 4 “Perumpunan urusan yang diwadahi dalam
bentuk dinas terdiri dari: ... d. bidang perhubungan, komunikasi dan informatika; ...
• Berada pada level BIDANG (Kurang independen dibanding BADAN atau KANTOR)
• Akses terhadap level organisasi lemah (ego sektoral) • Tidak sinkron karena di Pusat Perhubungan dan
Kerangka Acuan Kebijakan
• INPRES Nomor 6 Tahun 2001
tentang pengembangan dan pendayagunaan telematika di indonesia
• KEPRES Nomor 50 Tahun 2000
tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia
• KEPRES Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia
• INPRES Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government
• Kepmenpan Nomor 13/KEP/M.PAN/1/2003 tentang Perkantoran elektronis lingkup Intranet di lingkungan instansi pemerintah
Level Pengembangan e-Gov (Inpres 3/2003)
Tingkat 1 - Persiapan:
– Pembuatan situs informasi
– Penyiapan SDM
– Penyiapan sarana akses yang mudah, e.g. sarana Multipurpose Community Center, Warnet, SME-Center, dll
– Sosialisasi situs informasi (internal dan publik) Tingkat 2 - Pematangan:
– Pembuatan situs informasi publik interaktif
– Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain Tingkat 3 - Pemantapan:
– Pembuatan situs transaksi pelayanan publik
– Pembuatan interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain.
Tingkat 4 - Pemanfaatan:
– Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C yang terintegrasi.
Tingkatan Pengembangan e-Gov versi PBB
• Stage I - Emerging: Website dengan interaksi terbatas dengan masyarakat
• Stage II - Enhanced: Tersedianya akses yang mudah ke pusat informasi (database) pemerintah, misal laporan, regulasi
• Stage III - Interactive: Layanan terselenggara secara online melalui portal yang lebih interaktif, misal download formulir membayar pajak dan surat-surat izin
• Stage IV - Transactional: Interaksi dua arah antara
pemerintah dan masyarakat (G to C), misalnya membayar pajak, mengurus KTP, passport, dll. 24/7. All transactions are conducted online.
• Stage V - Connected: Pemerintah berubah menjadi entitas yang terkoneksi penuh (G to G, G to C, G to B)
Perkembangan Penyelenggaraan e-Gov
Lokus Level
Kabupaten Gianyar Pematangan (2) Kota Manado Persiapan (1) Kota Pare-pare Pemantapan (3) Kabupaten Gorontalo Persiapan (1) Kabupaten Banggai Persiapan (1)
Peringkat e-Gov Award Provinsi
Rank 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 1 Jatim DKI DIY Jatim DIY DIY DKI
2 Jabar Jabar Jatim DIY Jatim Sulut Jatim
3 Kepri DIY DKI Jabar Sulut Kaltim Riau
http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_wrapper&view=wrapper&Itemid=79 Versi Warta Ekonomi
Peringkat e-Gov Kabupaten/Kota
Rank 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 1 Kab. Jembrana Kab Sragen Kab Sragen Kota Jogjakarta Kab Kebumen Kota Tarakan Kab Berau 2 Kota Malang Kota Surabaya Kota Malang Kab. Bantul Kota Bogor Kab. Kutai Timur Kab Garut 3 Kota Surabaya Kota Malang Kab. Jombang Kab. Sleman Kab. Kutai Timur Kota Denpasar Kab. Bontang http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_wrapper&view=wrapper&Itemid=79 Versi Warta EkonomiPeringkat e-Gov Departemen
Rank 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002
1 Deptan Dep. PU Dep. PU Dep. PU Kimpraswil Depdiknas Kimpraswil
2 Dep. Perind Bappenas Kement. Kop. UKM
Deptan Depdagri Depdagri Dirjen Bea & Cukai
3 Departemen Kelautan dan Perikanan
Deptan Dep. Perind. Kement. Kop. & UKM Deptan Kementrian Koordinator Polkam Dirjen Dikti http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_wrapper&view=wrapper&Itemid=79 Versi Warta Ekonomi
Peringkat e-Gov Non-Departemen
Rank 2008 2007 2006 2005 2004 2003 1 BPOM BPS Sekertariat Negara Badan Koordinasi Survey & Pemetaan Nasional Bank Indonesia Bank Indonesia 2 BATAN Perpus. Nasional BKPM Bapepam BPS Bakorsurt anal3 BKKBN Bappenas Bappenas Perpus. Nasional
Badan SAR Nasional
http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_wrapper&view=wrapper&Itemid=79 Versi Warta Ekonomi