• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNDANGAN Konsep Usulan Penelitian HIV dan AIDS Tahun 2013: Prioritas pada Pencegahan Melalui Transmisi Seksual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNDANGAN Konsep Usulan Penelitian HIV dan AIDS Tahun 2013: Prioritas pada Pencegahan Melalui Transmisi Seksual"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANGAN

Konsep Usulan Penelitian HIV dan AIDS Tahun 2013: Prioritas pada Pencegahan Melalui Transmisi Seksual

Latar-belakang

Penanggulangan HIV dan AIDS di dunia menunjukkan kemajuan dalam pencegahan penyebaran dan pengobatan infeksi ini. Benua Afrika sudah tercatat kasus-kasus dimana terjadi keberhasilan memotong kematian terkait AIDS sampai sepertiganya selama enam tahun belakangan, hingga angka infeksi HIV menurun secara global pada tahun 2011 dibanding tahun 2001.Dua tahun terakhir juga menunjukkan adanya peningkatan 60 persen dari kelompok populasi yang positif memperoleh akses pengobatan. Tercatat, delapan juta orang menggunakan terapi antiretroviral. Ini merupakan bagian dari kemajuan yang dicanangkan PBB sesuai dengan tema kampanyenya dari tahun 2011 hingga 2015. Yakni "Getting to zero: zero new HIV infections. Zero discrimination. Zero AIDS related deaths".

Bagaimana dengan Indonesia? Epidemi HIV/AIDS di Indonesia masih terus berkembang. Indonesia bersama dengan India dan Pakistan merupakan negara di Asia dengan laju epidemi HIV yang cepat. Dalam lima tahun terakhir ini, laju epidemi HIV di Indonesia tercepat di ASEAN1 dengan dua modus transmisi: (a) hubungan seksual tidak aman, terutama di kalangan populasi risiko tinggi, seperti pekerja seks dan pelanggan, waria dan LSL, dan (b) penggunaan jarum dan alat suntik tidak steril pada penasun. Transmisi melalui hubungan seksual memerlukan perhatian karena memberikan sumbangan transmisi yang semakin besar kepada besaran dan laju epidemi (Lihat Laporan Kasus HIV dan AIDS bulan Juli 2011,KemKes). Peran transmisi melalui hubungan seksual juga terlihat dari angka prevalensi dan besaran populasi kunci yang terkait dengan transmisi seksual, termasuk pekerja seks dan pelanggan, waria dan LSL, dan pekerja migran.

Pada saat ini tidak ada provinsi di Indonesia yang bebas dari HIV. Di hampir semua daerah, epidemi telah masuk kategori terkonsentrasi dengan prevalensi HIV pada salah satu kelompok kunci di atas 5% namun populasi umum di bawah 1%.2 Hasil Survei Terpadu Biologi Perilaku tahun 2007 menunjukkan 43% sampai 56% penasun, 6% sampai 16% wanita pekerja

1

UNAIDS. Fact Sheet, 08. http://www.icaap9.org/uploads/200907281116090.20080715_fs_asia_en.pdf Diunduh 31 August 2009.

2

Definisi epidemi, lihat Wilson, David (2006). HIV epidemiology: a review of recent trends and lessons. Global HIV/AIDS Program, the World Bank.

(2)

seks,14% sampai 34% waria, dan 2% sampai 8% LSL di banyak daerah telah terinfeksi HIV. Di Papua, epidemi sudah masuk kategori ‘umum’ walaupun masih tingkat rendah (low level generalized epidemic) dengan prevalensi HIV penduduk usia 15-49 tahun 2,4% (Departemen Kesehatan, Lembar Data STBP, 2007).3 Secara nasional, prevalensi HIV penduduk laki-laki dan perempuan usia 15-49 tahun diproyeksikan meningkat dari 0,2% tahun 2008 menjadi 0,4% tahun 2014. Peningkatan ini terutama akan disumbang kasus baru pada kelompok-kelompok populasi kunci, termasuk pekerja seks, pelanggan pekerja seks, pengguna napza suntik, kelompok LSL, dan pasangan seksual intim populasi kunci. Peningkatan prevalensi HIV pada perempuan akan berdampak terhadap peningkatan kasus HIV pada anak. Sejalan dengan peningkatan prevalensi, jumlah ODHA diproyeksikan meningkat dari taksiran 404.600 tahun 2010 menjadi 813.720 tahun 2014.4 Dengan kriteria CD4 sebesar 200, kebutuhan ART meningkat dari taksiran 50.400 orang pada tahun 2010 menjadi 86.800 orang pada tahun 2014. Kebutuhan ini akan lebih meningkat lagi karena kebijakan kriteria CD4 dinaikkan dari sebelumnya 200 menjadi 350.

Fakta epidemi HIV dan AIDS yang terus bertumbuh menunjukkan kebutuhan meningkatkan efektivitas kebijakan penanggulangan HIV dan AIDS. Jangkauan, mutu dan kelangsungan program layanan merupakan isu yang perlu terus dicermati. STBP tahun 2007 menunjukkan program terapi rumatan metadon (PTRM) dan program layanan jarum dan alat suntik steril (LJASS) telah menjangkau sebagian besar penasun, tetapi banyak penasun masih melakukan ritual menyuntik berkelompok dengan berbagi jarum dan alat suntik. Walaupun penggunaan kondom merupakan cara efektif dalam pencegahan transmisi melalui seksual, hasil survei surveilans menunjukkan penggunaan kondom secara konsisten di kalangan pelaku seks komersial masih sangat rendah dan belum memperlihatkan peningkatan bermakna dalam kurun waktu 2002-2007 (Departemen Kesehatan, Lembar Data, STBP 2007).

Kebutuhan penelitian

Serangkaian penelitian dibutuhkan untuk memperkaya eviden empirik dalam: (a) memahami mendalam masalah HIV dan AIDS; dan/ atau (b) memandu cara yang realistik tetapi efektif dalam menanggulangi masalah HIV dan AIDS. Pertanyaan awal yang barangkali dapat diajukan adalah ”Bagaimana strategi meningkatkan efisiensi dan efektivitas kebijakan dan program penanggulangan HIV dan AIDS yang sesuai dengan kompleksitas situasi dan kondisi sistem sosial-politik dan budaya di Indonesia’. Pertanyaan awal ini diharapkan dapat

3

Disitasi dalam KPAN (2010). Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-2014. Jakarta.

(3)

memberikan inspirasi kepada para peneliti untuk menentukan dan merumuskan masalah nyata lapangan yang mengerucut kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih fokus dan lebih strategis dalam menunjang kebijakan dan program penanggulangan HIV dan AIDS yang sesuai dengan konteks lokalitas sumber daya dan sosial budaya.

Untuk tahun 2013 ini, KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional) memberikan prioritas kepada penelitian yang menunjang upaya pencegahan transmisi melalui hubungan seksual. Masalah penelitian dapat beragam sesuai dengan kebutuhan faktual program setempat, termasuk hambatan dan tantangan di berbagai tingkatan, mulai invidual, kelompok, sampai sistem dan struktural. Sementara kebutuhan faktual program demikian banyak, suatu penelitian perlu menentukan fokus masalah yang layak atau bermanfaat untuk diteliti. Namun demikian,

penelitian dengan topik di luar pencegahan melalui transmisi seksual dapat dipertimbangkan sepanjang relevan, bermutu dan bermanfaat bagi perbaikan kebijakan dan program penanggulangan HIV dan AIDS.

Undangan Konsep Usulan Penelitian

KPAN bekerja sama dengan HCPI (HIV Cooperation Program for Indonesia) mengundang institusi/ organisasi/ kelompok penelitian di pusat dan daerah di Indonesia untuk mengajukan usulan penelitian yang menunjang kebijakan penanggulangan HIV dan AIDS. Prioritas diberikan kepada penelitian yang menunjang upaya pencegahan transmisi melalui hubungan seksual, dan melibatkan pelaksana program layanan HIV dan AIDS baik dari pemerintah maupun masyarakat sipil.

Besar hibah dana setiap penelitian tidak melebihi Rp.100.000.000 (Seratus juta rupiah).

Penelitian harus dilaksanakan dan diselesaikan sebelum 31 Desember 2013. Sedapat mungkin lokasi penelitian berada di propinsi yang sama dengan alamat organisasi pengusul penelitian, kecuali ada alasan kuat memilih lokasi di propinsi lain.

Cara Pengajuan Konsep Usulan

Konsep usulan ditulis singkat dan jelas. Jumlah kata konsep usulan tidak lebih dari 1.500 kata. Perhitungan jumlah kata tidak termasuk daftar rujukan dan lampiran. Konsep usulan berisi argumen yang ditopang rujukan dan data yang relevan dalam kerangka berikut: (a) latar-belakang masalah; (b) rancangan dan metoda; (c) aspek etik penelitian; (d) lama waktu dan perkiraan biaya; (e) deskripsi tugas personil; (f) daftar rujukan.

(4)

Kerangka konsep usulan

Judul usulan Tuliskan judul penelitian

Nama peneliti Sebutkan nama peneliti utama dan nama peneliti-peneliti yang lain (CV setiap peneliti dilampirkan)

Nama organisasi penelitian Sebutkan nama institusi/ organisasi penanggung jawab penelitian

Latar-belakang - Pengenalan topik masalah

- Apa yang sudah diketahui – kaji pustaka temuan yang relevan – singkat dan fokus

- Tunjukkan area di mana informasi belum cukup

- Nyatakan tujuan primer dan sekunder penelitian – apa yang ingin dicapai – nyatakan dalam satu kalimat bagaimana mencapai tujuan tersebut.

- Apabila relevan, nyatakan pula hipotesis - Implikasi/dampak–bagaimana penelitian akan

berkontribusi terhadap pengetahuan, perubahan perilaku/ praktek, efisiensi dan efektivitas program

Latar-belakang perlu ditulis mengerucut sehingga penilai mempunyai kejelasan tentang pertanyaan penelitian, orisinalitas dan relevansi penelitian, dan bagaimana penelitian akan mengisi kekurangan dalam pustaka.

Rancangan dan metode Deskripsi penelitian

- Deksripsikan dengan singkat bagaimana penelitian akan dilaksanakan

Rancangan

- Rancangan/desain penelitian – intervensi, survei, kohor, kualitatif, atau lainnya – berikan penjelasan.

Lokasi penelitian

- Di mana penelitian akan dilakukan Apabila penelitian kohor/ survei

- Apabila penelitian intervensi, jelaskan intervensi apa yang dibandingkan. Cara intervensi.

- Apabila penelitian kohor atau survei, apa paparan dan prediktor yang menjadi minat.

Subyek/peserta

- Siapa subyek/peserta – tempat, waktu dan cara rekrutmen

- Berapa banyak peserta - Kriteria inklusi/eksklusi - Sampling

Outcomes/variabel dependen

(5)

pertanyaan dan tujuan penelitian Pengumpulan data

- Data apa saja yang akan dikumpulkan, cara pengumpulan, oleh siapa dan kapan

- Rincian/penjelasan data outcome, data intervensi, data karakteristik latar-belakang (demografi), data faktor perancu, data penting lain (misal: keluhan subyek karena penelitian)

Analisis data

- Konsepsualisasi analisis – variabel dependen, variabel - independen, Peneliti perancu/ kontrol

Partisipasi Pemangku Kepentingan

Deskripsi singkat keterlibatan pemangku kepentingan (mitra kerja)

Etika

Deskripsi singkat tim peneliti dan petugas lapangan menjamin etika Penelitian

Lama waktu dan perkiraan biaya

Lama waktu penelitian, jelaskan menurut kegiatan Perkiraan biaya yang dibutuhkan

Personil Deskripsi peran, tugas dan tanggung jawab setiap anggota tim peneliti

Daftar rujukan Tuliskan akurat dan lengkap daftar rujukan yang digunakan

Dana hibah dapat dipakai untuk honorarium, biaya rapat, pengumpulan data, transportasi,

stationary, telephone, dan biaya terkait lain yang dapat dipertanggung-jawabkan, tetapi tidak

untuk membeli gedung dan mobil, pendanaan retrospektif, biaya kontingensi, dan/atau over head cost.

Seleksi Usulan Penelitian

1. Tahap pertama, seleksi konsep usulan berdasar kriteria: (1) relevansi penelitian dengan upaya pencegahan, terutama melalui transmisi seksual; (2) kesesuaian teori dan metode yang akan digunakan; dan (3) kelayakan penelitian dari aspek tujuan, metode, ketenagaan dan anggaran. Konsep usulan terpilih akan diundang dalam suatu lokakarya pengembangan usulan penelitian. Melalui lokakarya ini, tim pengaju usulan mengembangkan konsep usulan menjadi usulan penelitian yang lengkap, termasuk rincian anggaran.

2. Tahap kedua, seleksi usulan penelitian yang lengkap berdasar kejelasan, relevansi, dan kelayakan penelitian, terutama argumentasi usulan dengan menggunakan teori/konsep yang sesuai ditopang data dan rujukan yang relevan. Berikut adalah item dan aspek yang dinilai dari usulan.

(6)

Kriteria penilaian usulan yang lengkap

Item Aspek yang dinilai

Topik dan perumusan masalah

- Kesesuaian topik masalah dengan prioritas tema penelitian - Kejelasan, logika dan dukungan rujukan/eviden pengerucutan masalah menjadi pertanyaan dan tujuan penelitian

- Argumentasi orisinalitas penelitian

- Argumentasi kontribusi penelitian terhadap kebijakan dan/atau pengetahuan

- Sitasi terhadap pustaka-pustaka penting yang relevan dalam argumentasi penentuan topik dan perumusan masalah

Rancangan dan metode - Argumentasi penentuan teori yang digunakan

- Argumentasi rancangan dan metode yang digunakan, termasuk besar sampel dan cara penarikan

- Kesesuaian data yang akan dikumpulkan dengan tujuan - Kejelasan dan logika analisis

- Kecukupan kajian pustaka teori-teori terkait masalah dan kajian pustaka metodologi penelitian-penelitian terkait sebelumnya

Feasibilitas sumberdaya - Kompetensi tim peneliti

- Kolaborasi dengan pelaksana program/pemangku kepentingan (pemerintah/non pemerintah, organisasi kemasyarakatan) - Kecukupan sarana dan peralatan

- Lama dan jadwal kerja Rasionalisasi anggaran - Relevansi item anggaran

- Kelayakan

Umum - Sistematika dan kejelasan penulisan

- Efisiensi dan efektivitas penulisan - Kejelasan abstrak/ ringkasan usulan

Seleksi usulan akan dilakukan oleh suatu panitia yang dibentuk oleh KPAN. Anggota panitia ini merupakan Tim Inti Kelompok Kerja Penelitian KPAN ditambah ahli yang relevan

(7)

dengan bidang bahasan konsep usulan.Karena hibah terbatas, maksimal hanya satu hibah untuk setiap organisasi penelitian. Di samping mempertimbangkan kualitas, seleksi usulan memperhatikan juga distribusi lokasi dan minat organisasi penelitian. Selanjutnya usulan teknis penelitian yang mendapat hibah dana penelitian wajib mengikuti program kegiatan fasilitasi yang mencakup instrumentasi, analisis data, dan penulisan laporan dan diseminasi hasil penelitian.

Tanggal terakhir pengajuan konsep usulan

Konsep usulan penelitian paling lambat diterima KPAN pada tanggal 18 Maret 2013, dikirimkan kepada:

1. Sdri.Irawati Atmosukarto, alamat email irawati@aidsindonesia.or.id (Phone: 021- 390 1758, Hp. 0815-8957124),

2. Tembusan keHCPI, dengan Sdri. Ratna Soehoed. Alamat email rsoehoed@hcpi.or.id (Phone: 021-3983 2476, Hp. 0811-811-7272)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam tinjauan ekonomi Islam bahwa usaha ternak ayam potong yang berada di Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis dari segi produksi telah sesuai dengan syariat Islam, sedangkan

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Surabaya Nomor 21 Tahun 2008 tentang Pedoman Harga Ganti Rugi atau Sumbangan terhadap Bangunan dan Fasilitas

peristiwa yang terjadi berdampak pada perubahan kehidupan seseorang maka peristiwa tersebut dapat diklasifikasikan sebagai sebuah berita ; kedua adalah aktualitas

bank sudah melakukan tindak lanjut dan perbaikan untuk masa yang akan datang.pada nilai rasio ROA pada Bank BRI Syariah dapat dikatakan belum memuaskan karena nilai

Pembelajaran matematika pada materi soal konsep cerita tentang perkalian dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan alat peraga tabel perkalian, dan teknik

Berdasarkan analisa uji statistik Chi-Square, hasil uji statistik tehnik Bunnell lebih besar dibandingankan dengan hasil tehnik Unhas, dan hasil uji statistik tehnik Unhas

Pra Produksi merupakan elemen kerja terpenting dalam pembuatan Film Dokumenter, karna pada proses inilah yang menentukan sukses atau tidaknya produksi film

Penelitian tugas akhir untuk penyelesaian studi PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER Pendidikan profesi apoteker berorientasi pada keahlian khsusus farmasi yaitu pelayanan