• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PENDIDIKAN DINAMIKA EDUKASI DASAR (DED)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PENDIDIKAN DINAMIKA EDUKASI DASAR (DED)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PENDIDIKAN DINAMIKA EDUKASI DASAR (DED)

Peringkat Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia - IPM) Indonesia pada 2011 melorot drastis dari posisi peringkat ke-111 dari 182 negara ke posisi 124 dari 187 negara. IPM adalah alat untuk mengklasifikasikan negara menjadi katagori maju, berkembang, atau terbelakang. Dengan cara mengukur 3 indikator suatu negara yaitu, bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, bidang pendidikan yang terus landai grafiknya pada 2010-2011 menjadi salah satu penyebab turunnya peringkat IPM Indonesia, dijelaskan UNDP mengukur peringkat pendidikan suatu negara berdasarkan lama waktu sekolah. Pada laporan IPM kali ini, lembaga tersebut mencatat rata-rata lama sekolah di Indonesia masih rendah, yaitu hanya 5,8 tahun (tidak lulus SD). Selain grafik kurva pendidikan yang terus melandai, Agung menambahkan dimasukannya 15 negara baru dalam peringkat IPM menjadi penyebab lain turunnya peringkat Indonesia.

Penyebab merosotnya mutu pendidikan memang sangat kompleks. Salah satunya adalah lemahnya kompetensi guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi untuk mendesain kegiatan belajar mengajar. Sebagaimana yang di singgung Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dalam Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2011 bahwa kinerja guru-guru yang telah lulus sertifikasi tidak mengalami peningkatan.

Pembelajaran di kelas cenderung kering, monoton, sarat dengan beban dan jatuhnya pada pola hafalan. Pembelajaran seperti ini tidak memberikan sumbangan yang berarti pada kreativitas anak didik dalam menghadapi tantangan zaman. Sarana dan prasarana pendidikan belum digunakan guru secara optimal guna mendukung proses pembelajaran yang mencerdaskan, misalnya optimalisasi perpustakaan masih kurang dilakukan.

Untuk itu para guru perlu didorong menumbuhkan kreativitas dan inovasinya dalam mendesain pembelajaran. Pembelajaran semestinya merupakan suatu pemaknaan terhadap proses pembelajaran yang bersifat komprehensif yang berkaitan dengan berbagai teori pembelajaran modern yang berlandaskan pada inovasi pembelajaran. Seperti halnya teori belajar konstruktivisme dan teori lainnya.

Dalam konteks itulah, Dinamika Edukasi Dasar (DED) menyelenggarakan beberapa pelatihan sebagai ruang bertemu, berefleksi, belajar sambil berbagi sebagai sesama guru. Sebab hanya dengan cara belajarlah, para guru dapat menemukan hakikat dan cara belajar yang benar. Dan hanya ketika kita tahu cara belajar yang benarlah, kita dapat membantu siswa menjadi sang pembelajar. Beberapa pelatihan yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

(2)

A. Pelatihan Pembelajaran Aktif. 1. Pengertian

Dari segi definisinya, Pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Pembelajaran aktif dirancang agar proses pembelajaran mengasyikkan dan mengaktifkan anak baik fisik maupun mental. Pembelajaran aktif lebih mengarah pada pembelajaran yang bepusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar dan membangun sendiri pengetahuannya. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman konteks siswa menjadi bagian yang sangat penting, karena dari sinilah seluruh perancangan proses pembelajaran dimulai. Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun.

Pelatihan Pembelajaran Aktif diperuntukkan terutama bagi guru yang belum memiliki pengalaman dalam mengelola pembelajaran yang mengasyikkan, mengaktifkan, dan berpusat pada siswa. Pelatihan juga sangat berguna untuk guru yang telah lama mengajar sehingga mengalami kejenuhan dan kebuntuan dalam mendesain pembelajaran.

2. Tujuan

a. Membuka wawasan guru tentang model pembelajaran aktif.

b. Membekali guru dalam meningkatkan kemampuan mendesain model pembelajaran aktif

c. Membantu guru melaksanakan model pembelajaran aktif

d. Membekali guru untuk melakukan penilaian pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.

3. Materi

a Isu Aktual Dunia Pendidikan b Konsep Pembelajaran Aktif c Teori Belajar

d Sumber Belajar dan Kegiatan Belajar e Analisis Kurikulum

f Penyusunan Silabus

g Penyusunan Rencana Persiapan Pembelajaran h Membuat Media dan Alat Peraga Pembelajaran i Membuat Lembar Kerja

j Praktek Mengajar k Evaluasi Pembelajaran

(3)

4. Biaya

a Institusional Lembaga Rp 4.000.000,00 b Fee fasilitator (3 fasilitator x 3 hari) Rp 9.000.000,00

c Transportasi & akomodasi tim Rp ditanggung penyelenggara B. Pelatihan Pembelajaran Inovatif Berbasis Media

1. Pengertian

Pembelajaran inovatif sebagai inovasi pembelajaran dapat mencakup modifikasi pembelajaran, baik dari segi sarana dan prasarana maupun model pembelajaran yang diterapkan. Pembelajaran inovatif bersifat menyenangkan (rekreatif) dan membutuhkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran untuk

dapat membuat siswa agar aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam berbagai kegiatan inovasi yang dilakukan guru lebih ditekankan pada penerapan gagasan yang lebih praktis dan mudah. Dengan demikian kegiatan-kegiatan inovasi yang dilakukan oleh guru dapat berupa gagasan kreatif dan kegiatan sederhana ditingkat kelas yang dianggap dapat mengatasi permasalahan-permasalahan belajar di kelas dan di sekolah pada umumnya.

Salah satu kelamahan pembelajaran adalah minimnya penggunaan media dan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar. Media dan alat peraga sangat diperlukan dalam pembelajaran yang aktif, inovatif dan kontekstual. Media dapat menghadirkan benda sebagaimana nyatanya di hadapan siswa dengan demikian verbalisme akan semakin diminimalkan.

Pelatihan Pembelajaran Inovatif Berbasis Media sangat dibutuhkan oleh guru bidang studi IPA, IPS, Matematika, dan Bahasa Indonesia untuk mengembangkan pembelajaran inovatif dengan menggunakan media dan alat peraga pembelajaran yang diproduksi sendiri oleh guru yang bersangkutan. 2. Tujuan

a. Membuka wawasan guru tentang model pembelajaran inovatif berbasis media. b. Membekali guru dalam meningkatkan kemampuan mendesain model pembelajaran

(4)

3. Materi

a Isu Aktual Dunia Pendidikan b Konsep Pembelajaran Inovatif c Teknologi Pembelajaran

d Pengembangan Pembelajaran Inovatif Bidang Studi IPA e Pengembangan Pembelajaran Inovatif Bidang Studi IPS

f Pengembangan Pembelajaran Inovatif Bidang Studi Bahasa Indonesia g Pengembangan Pembelajaran Inovatif Bidang Studi Matematika h Praktek Mengajar

4. Biaya

a Institusional Lembaga Rp 4.000.000,00 b Fee fasilitator (3 fasilitator x 3 hari) Rp 9.000.000,00

c Transportasi & akomodasi tim Rp ditanggung penyelenggara

C. Pelatihan Perpustakaan 1. Pengertian

Keberadaan perpustakaan sekolah di Indonesia saat ini masih berada dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu sebagai komponen pendidikan yang turut mendukung kegiatan proses belajar mengajar memerlukan banyak perhatian dan dukungan dari berbagai pihak. Pasal 35 UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan bahwa : Setiap satuan pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar. Oleh karena itu Pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik apabila para tenaga kependidikan maupun peserta

didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang bersangkutan.

Menjawab kondisi di atas, maka Dinamika Edukasi Dasar (DED) mengadakan pelatihan terhadap staff perpustakaan, guru, dan kepala sekolah. Seperti yang kita ketahui bersama perpustakaan sekolah sering tidak teratur dan tidak dikelola dengan baik dikarenakan kurangnya pengetahuan staff perpustakaan, guru, dan kepala sekolah terhadap manajemen perpustakaan. Hal tersebut juga dikarenakan layanan yang ada di perpustakaan sekolah kurang maksimal dan masih mengusung konsep konvensional sehingga banyak sekalli perpustakaan yang ada di sekolah tidak bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman. Berdasarkan hal di atas DED mengadakan sebuah pelatihan untuk sekolah yang masih mengelola perpustakaannya secara manual. Pelatihan yang ditawarkan adalah pengelolaan perpustakaan dengan basis Decimal Dewey Clasification (DDC) Peserta pelatihan akan sekaligus mendapatkan program Athenaeum Light 8.5 sekaligus cara pengoperasiannya sebagai entry data buku di perpustakaan. Dengan demikian, perpustakaan akan sungguh dapat berfungsi sebagai sarana pendukung yang efektif dalam pembelajaran di

(5)

2. Tujuan

a. Membekali kepala sekolah, guru dan pustakawan dalam mengelola Perpustakaan sekolah

b. Membekali kepala sekolah, guru, dan pustakawan dan pengelola perpustakaan sekolah keterampilan untuk mengoperasikan program Athenaeum Light 85 3. Materi

a Pengembangan Koleksi b Pengolahan Bahan Pustaka c Pengolahan Terbitan Berseri d Pelayanan Pengguna

e Pemeliharaan Bahan Pustaka f Manajemen Perpustakaan

g Perpustakaan Yang Mengasyikan h Praktek Program Athenaeum Light 8.5 4. Biaya

a Institusional Lembaga Rp 4.000.000,00 b Fee fasilitator (3 fasilitator x 3 hari) Rp 9.000.000,00

c Transportasi & akomodasi tim Rp ditanggung penyelenggara

D. WAKTU

Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama 3 hari efektif jam 08.00-16.00 A. METODE PELATIHAN

Pelatihan ini menggunakan metode belajar orang dewasa (andragogy) . Pengetahuan dan pengalaman peserta merupakan sumber potensi yang harus digali dan dikembangkan dengan cara :

1. Presentasi dan tanya-jawab 2. Brainstorming/curah pendapat 3. Kerja kelompok

4. Praktek Mengajar B. PERSONALIA

Pelatihan akan didampingi oleh 3 fasilitator Dinamika Edukasi Dasar C. Sekretariat

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas IlmuPengetahuan Sosial. © Anne Noorhermaya Gustika 2016 Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk: menguji efektivitas dari pembelajaran matematika model PMR terhadap keyakinan matematika dan kemampuan pemecahan masalah yang ditunjukkan

(4) Defisit anggaran sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (3) dapat dibiayai antara lain dari Sisa Anggaran Tahun Yang Lalu, Piutang Daerah, Hasil Penjualan

Ini akan menyukakan hati suami anda, terlebih lagi Tuhan.1 Petrus 3:4 berkata, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang

Dalam rangka penulisan skripsi di Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara, maka dengan ini saya memohon ketersediaan saudara untuk

Using inexpensive off-the-shelf equipment, you can build high speed data networks that connect remote areas together, provide broadband network access in areas that even dialup

Informasi varietas rekomendasi, tersedia pada level kecamatan sampai dengan kabupaten Format SMS : Info varietas [padi/ jagung/ kedelai] [nama administrasi tingkat kecamatan/

Profesi sebagai polisi dalam dunia hukum tidak dapat dipisahkan dengan etika profesi polisi sebagai aparat penegak hukum dan aparat negara terkait dengan fungsi dari