• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG. Disusun oleh : Sub Bagian Penyusunan Program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG. Disusun oleh : Sub Bagian Penyusunan Program"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

(2)

L A P O R A N

TAHUNAN

(LAPTAH)

TAHUN 2015

Jl. Gandasari No. 151 Telp.589153 Fax. 5891948 Katapang 40971 website: dishub.bandungkab.go.id

DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN BANDUNG

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah-Nya, Laporan

Tahunan DISHUB Kab. Bandung Tahun 2015 dapat disusun dengan baik tepat pada

waktunya.

Sebagaimana dimaklumi bersama, bahwa salah satu sasaran strategis

Pemerintahan Kabupaten Bandung di bidang tata pemerintahan daerah adalah

peningkatan kualitas tata pemerintahan daerah yang baik dan bersih. Salah satu

indikator kinerja utama untuk mengukur tingkat kualitas tata pemerintahan daerah

adalah prosentase penyusunan laporan kinerja. Salah satu bentuk laporan kinerja

DISHUB Kab. Bandung selaku SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung

adalah Laporan Tahunan. Oleh karena itu, dengan adanya Laporan Tahunan DISHUB

Kab. Bandung Tahun 2015, kiranya dapat dijadikan sebagai alat pelaporan kinerja dan

juga alat pertanggungjawaban.

Demikian, semoga Laporan Tahunan DISHUB Kab. Bandung Tahun 2015 ini

dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk DISHUB Kab. Bandung, institusi-institusi

di lingkungan pemerintah maupun stakeholder terkait lainnya.

Soreang, Januari 2016

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN BANDUNG

Drs. H. TEDDY KUSDIANA, M.Si.

NIP. 19631020 198503 1 007

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

i

IKHTISARI EKSEKUTIF

ii

DAFTAR ISI

iii

DAFTAR TABEL

iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum DISHUB Kab. Bandung

I-1

B. Sumber Daya Dishub Kab. Bandung

I-7

C. Ringkasan DPA dan DPPA Tahun 2015

I-12

D. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Tahunan

I-15

E. Ruang Lingkup Pelaporan

I-15

BAB II

ALOKASI, REALISASI DAN EVALUASI ANGGARAN DISHUB

KAB. BANDUNG TAHUN 2015

A. Anggaran Pendapatan

II-1

B. Belanja Tidak Langsung

II-15

C. Belanja Langsung

II-17

D. Realisasi Kinerja Berdasarkan Jenis Belanja Langsung

II-32

BAB III PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

III-2

B. Program Peningkatan Sarana Aparatur

III-6

C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

III-10

D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

III-11

E. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Keuangan

III-12

F. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

III-13

G. Program Pengembangan Komunikasi, Info dan Media Massa

III-15

H. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

III-16

I. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum

III-18

J. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

III-22

K. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

III-24

(5)

L. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan

Bermotor

III-26

M. Kinerja OUTCOME Kegiatan Tahun 2015

III-27

N. Pengukuran Kinerja Kegiatan Berdasarkan Unit Kerja

III-29

BAB IV KESIMPULAN

(6)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung No. 5 Tahun 2008 tentang Rincian

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, DISHUB Kab.

Bandung memiliki tugas pokok dalam perumusan, pengaturan, pembinaan,

pengendalian dan pengkoordinasian kebijakan teknis pelaksanaan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang

perhubungan dan sebagian bidang komunikasi dan informatika. SDM yang ada di

DISHUB Kab. Bandung terdiri dari PTT dan PHL (75,97%) yang jumlahnya jauh lebih

besar dari PNS (24,03%).

APBD Tahun 2015 yang dikelola DISHUB Kab. Bandung (1) Hasil Retribusi

Daerah Rp. 4.902.200.000,- (2) Belanja Tidak Langsung Rp. 13.249.517.000,- (3)

Belanja Langsung Rp. 18.899.154.569,-.

Pengelolaan hasil retribusi daerah bidang perhubungan di Tahun 2015

mencapai angka kinerja 98,64% atau terealisasi Rp. 4.835.754.750,-. Sementara

belanja tidak langsung terealisasi sebesar Rp. 12.060.119.345,- (91,02%). Rekening

belanja yang tidak terserap adalah belanja retribusi, karena syarat administrasi

pencairannya terlambat dipenuhi.

Berdasarkan jenis belanja langsung, komposisi belanja didominasi oleh belanja

modal. Sedangkan belanja pegawai memiliki komposisi terkecil dari keseluruhan

belanja langsung, diikuti oleh belanja pemeliharaan, kemudian belanja barang dan

jasa. Sementara kinerja serapan anggaran (persentase realisasi anggaran) dari yang

terbesar hingga yang terkecil berurutan mulai dari belanja pemeliharaan, belanja

modal, belanja barang dan jasa dan terakhir belanja pegawai.

Kinerja belanja langsung untuk pelaksanaan 42 (empat puluh dua) kegiatan

yang terangkum dalam 12 (dua belas) program secara keseluruhan adalah (1)

capaian kinerja

input

97,00% (2) capaian kinerja

output

98,65% (3) capaian kinerja

outcome

98,89%. Angka kinerja tersebut menunjukan bahwa di Tahun 2015 dicapai

tingkat efisiensi dan efektifitas kinerja yang cukup signifikan. Unit Kerja yang memiliki

tingkat efisiensi kinerja di atas rata-rata adalah Bidang Sekretariat dan Bidang Lalu

Lintas. Namun Secara keseluruhan semua bidang menunjukan kinerja yang baik di

mana target

output

kegiatan terealisasi secara utuh, sementara anggaran dapat

diefisiensi.

(7)

A. GAMBARAN UMUM DISHUB KAB. BANDUNG

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung dan Peraturan Bupati

Bandung No. 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Kabupaten Bandung, bahwa Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok

memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan

mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan dan sebagian

bidang komunikasi dan informatika. Kepala Dinas membawahkan:

1. Sekretariat, membawahkan:

a. Sub Bagian Penyusunan Program;

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

c. Sub Bagian Keuangan;

dengan fungsi perencanaan, penetapan rumusan kebijakan, pelaporan dan evaluasi

serta koordinasi pelayanan kesekretariatan, meliputi:

koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara

terpadu;

pelayanan administratif Dinas, pengelolaan administrasi umum dan

kerumahtanggaan;

pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat;

pengelolaan administrasi kepegawaian;

administrasi pengelolaan keuangan;

pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas;

pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas;

pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas Dinas.

BAB

I

(8)

2. Bidang Lalu Lintas, membawahkan:

a. Seksi Manajemen Lalu Lintas;

b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas;

c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian.

dengan fungsi:

penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengelolaan lalu

lintas;

penetapan rencana umum jaringan lalu lintas jalan;

penetapan pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan

selain untuk kepentingan lalu lintas;

penetapan kelas jalan pada jaringan jalan kabupaten;

penetapan penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan

penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat

pengendali dan pengamanan pemakai jalan serta fasilitas pendukung di wilayah

kabupaten;

penetapan penyelenggaraan andalalin di wilayah kabupaten;

penetapan penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu

lintas di jalan kabupaten;

penetapan penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang

mengakibatkan korban meninggal dunia dan / atau yang menjadi isu kabupaten;

penetapan pelayanan perizinan penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu

lintas di jalan kabupaten;

penetapan pengumpulan, pengolahan data dan analisis kecelakaan lalu lintas;

penetapan pelayanan pemberian izin usaha mendirikan pendidikan dan latihan

mengemudi;

penetapan pemberian rekomendasi pemasangan periklanan pada kawasan selektif;

pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan dan pengelolaan lalu lintas.

(9)

3. Bidang Angkutan, membawahkan:

a. Seksi Angkutan Orang;

b. Seksi Angkutan barang;

c. Seksi Angkutan Khusus dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP).

dengan fungsi:

penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengelolaan

angkutan;

penetapan penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk

angkutan dalam trayek dan angkutan perintis;

penetapan pemberian izin trayek angkutan perdesaan / angkutan kota yang wilayah

pelayanannya dalam satu wilayah kabupaten;

penetapan penyusunan jaringan lintas angkutan barang;

penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi;

penetapan pemberian izin operasi angkutan taksi;

penetapan pemberian rekomendasi operasi angkutan sewa;

penetapan pemberian izin usaha angkutan pariwisata dan angkutan barang;

penetapan pemberian ijin dispensasi angkutan umum dalam trayek;

penetapan tarif penumpang kelas ekonomi angkutan dalam kabupaten;

penetapan penyusunan rencana umum jaringan sungai dan danau;

penetapan lokasi pelabuhan sungai dan danau;

penetapan pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan rambu penyeberangan;

penetapan pemberian izin pembuatan tempat penimbunan kayu (logpon), jaring

terapung dan kerambah di sungai dan danau;

penetapan pemetaan alur sungai untuk kebutuhan transportasi;

penetapan pembangunan, pemeliharaan, pengerukan alur pelayaran sungai dan

danau;

penetapan pengawasan pengoperasian angkutan sungai dan danau;

penetapan rumusan kebijakan penggunaan kendaraan tidak bermotor;

(10)

4. Bidang Teknik Prasarana, membawahkan:

a. Seksi Terminal;

b. Seksi Parkir;

c. Seksi Pos dan Telekomunikasi.

dengan fungsi:

penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan teknik prasarana;

penetapan penentuan lokasi fasilitas parkir untuk umum di jalan kabupaten;

penetapan pengoperasian fasilitas parkir untuk umum di jalan kabupaten;

penetapan pemberian izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir

untuk umum;

pembangunan dan pengoperasian terminal angkutan barang;

penetapan lokasi terminal penumpang Tipe C;

penetapan pengesahan rancang bangun terminal penumpang Tipe C;

penetapan pembangunan pengoperasian terminal penumpang Tipe A, Tipe B dan

Tipe C;

penetapan pembangunan dan pengoperasian terminal angkutan barang;

penetapan penunjukan lokasi penimbangan muatan kendaraan angkutan barang;

penetapan penyelenggaraan pelayanan pos di perdesaan;

penetapan pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor pusat jasa titipan;

penetapan pemberian izin dan penertiban jasa titipan untuk kantor agen;

penetapan pemberian izin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk

keperluan pemerintah dan badan hukum sepanjang tidak menggunakan spektrum

frekuensi radio;

penetapan pemberian rekomendasi terhadap permohonan izin penyelenggaraan

jaringan tetap tertutup lokal wireline (end to end);

penetapan pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk pembangunan

kewajiban pelayanan universal di bidang telekomunikasi;

penetapan pemberian izin Instalatur Kabel Rumah/Gedung (IKR/G);

penetapan pengawasan / pengendalian pelaksanaan pembangunan telekomunikasi

perdesaan, penyelenggaraan warung telekomunikasi, warung seluler atau

sejenisnya;

(11)

penetapan pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menara telekomunikasi

sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi;

penetapan pemberian izin galian untuk keperluan penggelaran kabel

telekomunikasi;

pelaksanaan perhitungan teknis sebagai dasar penetapan retribusi izin hinder

ordonantie (ordonansi gangguan);

penetapan pemberian izin instalansi penangkal petir dan genset;

penetapan pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarisasi pos

dan telekomunikasi;

penetapan pemberian izin usaha perdagangan alat perangkat telekomunikasi;

pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan teknik prasarana.

5. Bidang Teknik Keselamatan, membawahkan:

a. Seksi Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (PKB);

b. Seksi Teknik Perbengkelan;

c. Seksi Penyuluhan.

dengan fungsi:

penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan teknik keselamatan;

penetapan pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor;

penetapan pelaksanaan pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangannya;

pelaksanaan penunjukan lokasi dan pengelolaan pemeriksaan kendaraan bermotor;

pelaksanaan penilaian dan penghapusan kendaraan bermotor;

pelaksanaan pelayanan administrasi pendaftaran dan registrasi dan mutasi serta

numpang uji kendaraan bermotor;

pelaksanaan pemeliharaan peralatan pemeriksaan kendaraan bermotor;

pelaksanaan pengaturan tentang pembatasan mengangkut orang dengan

kendaraan tidak bermotor;

penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan

pengelolaan teknik perbengkelan;

pemberian izin usaha bengkel umum kendaraan bemotor;

pelaksanaan pemeriksaan persyaratan teknis oleh bengkel umum kendaraan

bermotor;

(12)

pelaksanaan rumusan kebijakan dalam pembuatan karoseri kereta gandengan,

kereta tempelan, bak muatan, modifikasi serta alat wajib memenuhi persyaratan

teknis kendaraan bermotor;

pelaksanaan rumusan kebijakan dalam pemberian pelayanan perijinan

penyelenggaraan bengkel umum kendaraan bermotor;

pelaksanaan penetapan ketentuan tambahan susunan alat – alat tambahan pada

mobil bus dan penumpang umum sebagai kendaraan umum;

pelaksanaan pembinaan operasional bengkel di bidang peningkatan

profesionalisme bagi tenaga mekanik melalui pendidikan dan pelatihan, bimbingan

dan arahan terhadap ketentuan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor;

pelaksanaan penelitian dan pengembangan pelayanan penyuluhan perhubungan;

pelaksanaan pelayanan penyuluhan perhubungan;

pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan

penyuluhan perhubungan;

pelaksanaan penyiapan sarana dan prasarana pendukung pelayanan penyuluhan

perhubungan;

pelaksanaan penyusunan penyuluhan dan pembinaan pemakai jalan;

pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan teknik keselamatan.

Adapun melekat pada tugas pokok dan fungsi yang diemban, bahwa Dinas

Perhubungan juga dibebani tugas selaku pengelola PAD Bidang Perhubungan dari sektor:

1. Retrbusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;

Retribusi penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum dan tempat parkir khusus

yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

2. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

Retribusi pelayanan pengujian kendaraan bermotor, termasuk kendaraan bermotor

air.

3. Retribusi Terminal;

Retribusi atas pelayananan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang

dan bis umum, tempat kegiatan usaha dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal.

4. Retribusi Izin Trayek Angkutan Penumpang Umum;

Retribusi pemberian izin untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum

pada suatu atau beberapa trayek tertentu.

(13)

B. SUMBER DAYA DISHUB KAB. BANDUNG

Kekuatan sumber daya manusia (SDM) di DISHUB Kab. Bandung pada posisi Tanggal

31 Desember 2015 adalah seperti tergambar pada Gambar I-1 dan Tabel I-1

Tabel I-1: Jumlah Pegawai Berdasarkan Kepangkatan dan Jabatan

No.

JABATAN

JML

1 2 3

1 STRUKTURAL

21

2 FUNGSIONAL PKB PENYELIA

5

3 FUNGSIONAL PKB PELAKSANA LANJUTAN

2

4 FUNGSIONAL PKB PELAKSANA

6

5 FUNGSIONAL PKB PEMULA

4

6 FUNGSIONAL ARSIPARIS PELAKSANA LANJUTAN

1

7 FUNGSIONAL UMUM

178

8 Non PNS

686

J U M L A H

903

Dari Tabel I-1 tergambar bahwa untuk melaksanakan tugas fungsi Dinas

Perhubungan Kabupaten Bandung diperlukan kekuatan sumber daya manusia yang cukup

banyak (903 orang). Namun secara komposisi, jumlah SDM dengan status kepegawaian

PNS hanya mencapai 24,03% (217 orang), sisanya sebanyak 75,97% merupakan pegawai

Non-PNS. Komposisi kepegawaian tersebut tentunya akan berdampak pada kinerja

anggaran,

output

serta

outcome

kegiatan.

(14)
(15)

Sumber daya lainnya yang dimiliki DISHUB Kab. Bandung dalam penyelenggaraan

tugas dan fungsinya adalah:

1. Kendaraan Operasional.

Kendaraan operasional yang dimiliki terkait pelaksanaan tugas fungsi urusan

perhubungan di antaranya mobil unit pelayanan pengujian kendaraan bermotor

(PKB) keliling, mobil derek dan kendaraan patroli tingkat pelayanan jalan

(inventarisasi perlengkapan jalan, inventarisasi dan pengendalian kemacetan lalu

lintas dan angkutan jalan).

2. Unit Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor.

Unit pelayanan PKB yang dimiliki DISHUB Kab. Bandung sampai dengan

Tahun 2015 adalah sebanyak 4 (empat) unit. Dari keempat unit layanan

tersebut, 1 (satu) unit berupa pelayanan statis di kantor induk. Selebihnya 2 (dua)

unit berupa mobil pelayanan keliling yang digunakan untuk pengujian kendaraan

bermotor di kantor layanan Cileunyi dan Baleendah, serta untuk pelayanan PKB

jemput bola di daerah. Sementara 1 (satu) unit lainnya berupa mobil pelayanan

keliling digunakan khusus untuk layanan uji emisi gas buang, di antaranya dalam

rangka Pelayanan Terpadu Sabilulungan.

Dengan demikian dalam rangka memenuhi standar pelayanan minimal bidang

perhubungan, bahwa Kabupaten Bandung optimalnya memiliki 6 (enam) unit

pelayanan PKB – unit statis dan/atau unit keliling, maka sisa kebutuhan unit

layanan PKB di Kabupaten Bandung adalah sebanyak 2 (dua) unit.

3. Terminal Penumpang Umum.

Terminal penumpang merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan

menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda

transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.

Terminal penumpang dikelompokkan menjadi:

a. Terminal Tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar

kota antar propinsi (AKAP), dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan

antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota dan angkutan pedesaan.

b. Terminal Tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk AKDP, angkutan

(16)

c. Terminal Tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan

pedesaan.

Sebagaimana Keputusan Bupati Bandung Nomor 550/Kep.129-Dishub/2013

Tanggal 19 Februari 2013 tentang Penetapan Lokasi Terminal Angkutan

Penumpang Umum di Wilayah Kabupaten Bandung, bahwa di Kabupaten Bandung

terdapat 9 (sembilan) terminal dengan rincian sebagai berikut:

Tabel I-2. Terminal Penumpang Umum di Kab. Bandung

NO

TERMINAL

NAMA

TIPE

LOKASI

PEMILIK

LAHAN

KETERANGAN

1.

Cileunyi

B

Ds. Cileunyi Wetan

Kec. Cileunyi

Ds. Cileunyi

Wetan

Dialihfungsikan

menjadi pusat

perdagangan oleh

pemilik lahan

2.

Cicalengka

B

Ds. Cicalengka

Kulon Kec.

Cicalengka

Pemkab

Luas Tanah:

5.670m²

3.

Baleendah

B

Kel. Baleendah Kec.

Baleendah

Pemkab

Luas Tanah:

7.196,35m²

4.

Ciparay

B

Ds. Pakutandang

Kec. Ciparay

Ds.

Pakutandang

Luas tanah

belakang: 1.680m²

Luas landasan

depan: 1.232,5m²

5.

Majalaya

B

Ds. Majakerta Kec.

Majalaya

Pemkab

Luas tanah:

3.526m²

6.

Soreang

B

Ds. Soreang Kec.

Soreang

Pemkab

Luas tanah:

1.902,89m²

7.

Banjaran

B

Ds. Banjaran Kulon

Kec. Banjaran

Pemkab

Luas tanah:

3.420m²

8.

Pangalengan

B

Ds. Pangalengan

Kec. Pangalengan

Pemkab

Luas tanah:

5.000m²

9.

Ciwidey

B

Ds. Ciwidey Kec.

Ciwidey

PT.

Primatama

Luas tanah:

5.960m²

Secara

de facto

, kesembilan terminal tersebut beroperasi dan melayani trayek

AKDP, di mana trayek AKDP yang ditetapkan dan dibina oleh Pemprov Jawa Barat

berawal dan berakhir di terminal dalam wilayah Kabupaten Bandung. Namun di sisi

lain, secara

de jure

Pemprov Jawa Barat hanya menetapkan 2 (dua) terminal dalam

wilayah Kab. Bandung sebagai terminal type B melalui SK Gubernur Jawa Barat

Nomor 593/Kep.1188-Dishub/2013, yaitu Terminal Soreang dan Terminal Cileunyi.

Sehingga mengingat UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa

pengelolaan terminal type B ditarik kewenangannya kepada pemerintah provinsi

(17)

dan pegawainya, maka di Tahun 2015 sudah mulai diinventarisasi

aset-sarana-prasarana-pegawai-dan-dokumen pengelolaan Terminal Soreang serta Terminal

Cileunyi, yang akan diserahkan di Tahun 2016.

Hal tersebut menyisakan hal yang harus ditetapkan terkait kejelasan status dan

kewenangan pembinaan ketujuh terminal lainnya, yang berfungsi sebagaimana

terminal type B, namun belum diakui sebagai terminal type B oleh Pemprov.

Karena hal tersebut akan berdampak besar pada skala prioritas perencanaan

pembangunan transportasi – khususnya terminal, terutama bagi terminal-terminal

yang saat ini jumlah penggunanya (kendaraan angkutan umum dan penumpang)

sudah sangat padat seperti Terminal Banjaran dan Terminal Majalaya.

4. Prasarana Posko Pengamanan Lebaran.

DISHUB Kab. Bandung memiliki fasilitas posko pengendalian dan pengamanan lalu

lintas di Nagreg yang digunakan terutama pada Masa Angkutan Lebaran setiap

tahunnya.

(18)

C. RINGKASAN DPA DAN DPPA TAHUN 2015

Sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (selanjutnya disebut DPA-SKPD) dan Dokumen Pelaksanaan

Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (selanjutnya disebut DPPA-SKPD)

Tahun Anggaran 2015, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung memiliki alokasi

anggaran sebagai berikut:

Tabel I-3. Ringkasan DPA dan DPPA-SKPD T.A. 2015 DISHUB Kab. Bandung

NO

URAIAN

DPA (Rp.)

DPPA (Rp.)

1.

Hasil Retribusi Daerah

4.977.200.000

4.902.200.000

2.

Belanja Tidak Langsung

11.636.211.000

13.249.517.000

3.

Belanja Langsung

12.825.006.897

18.899.154.569

4.

Surplus / (Defisit)

(19.484.017.897)

(27.246.471.569)

Adapun rencana pelaksanaan anggaran kas per triwulan (selanjutnya disebut

cash budget

) adalah sebagai berikut:

Tabel I-4. Rencana Pelaksanaan Anggaran SKPD PerTriwulan

NO

URAIAN

I

II

TRIWULAN

III

IV

1.

Pendapatan

1.244.301.000

1.244.301.000 1.236.301.000 1.177.297.000

2.

Biaya Tidak

Langsung

2.909.051.000

2.909.051.000 2.960.615.000 4.470.800.000

3.

Biaya Langsung

2.736.509.942

3.009.583.600 5.373.301.900 7.779.759.127

Pengelolaan Hasil Retribusi Daerah yang ditargetkan kepada Dinas Perhubungan

Kabupaten Bandung terdiri dari:

1. Retribusi Jasa Umum, meliputi:

a. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

Rp.

770.000.000,-b. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Rp.

2.300.000.000,-2. Retribusi Jasa Usaha, meliputi Retribusi Terminal

Rp.

1.780.600.000,-3. Retribusi Perizinan Tertentu, meliputi Retribusi Izin Trayek Rp.

(19)

147.200.000,-Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung melaksanakan 42 (dua puluh tujuh)

kegiatan yang di dalamnya termasuk 2 (dua) kegiatan yang didanai dengan Bantuan

Gubernur. Ke-42 kegiatan tersebut terangkum dalam 12 (dua belas) program.

Rekapitulasi anggaran belanja langsung berdasarkan program dan kegiatan adalah

sebagaimana tersaji dalam Tabel I-4.

(20)

Tabel I-5. Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

URAIAN

BELANJA LANGSUNG I II III IV

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 742.358.600 502.586.100 211.121.600 797.232.060 2.463.398.420 1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik 33.330.000 33.330.000 33.330.000 110.110.060 211.360.060 2 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 315.000 315.000 315.000 315.000 51.569.000 3 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 2.250.000 4.700.000 30.233.000 13.126.000 1.482.124.800 4 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 657.979.600 410.857.100 16.427.100 346.552.000 1.453.048.300 5 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor - - 13.732.500 7.500.000 465.527.500 6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 42.100.000 27.000.000 106.950.000 268.245.000 538.581.000 7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan 6.384.000 26.384.000 10.134.000 51.384.000 3.719.574.012 Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur 441.931.000 1.067.498.000 391.758.000 1.724.101.012 3.625.288.012 1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional - - - 1.096.070.000 1.096.070.000 2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 21.645.000 20.000.000 219.510.000 116.000.000 377.155.000 3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 88.698.000 186.648.000 137.673.000 136.173.000 549.192.000 4 Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Gedung Kantor 331.588.000 860.850.000 34.575.000 375.858.012 1.602.871.012

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - - - 60.000.000 60.000.000

1 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan - - - 60.000.000 209.400.000 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 39.606.000 21.888.000 33.452.000 54.454.000 149.400.000 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi kinerja SKPD 39.606.000 21.888.000 33.452.000 54.454.000 149.400.000 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 91.863.000 100.863.000 388.233.850 190.925.555 771.885.405 1 Penyusunan Kebijakan, Norma, Standar, dan Prosedur Bidang Perhubungan 2.463.000 663.000 311.428.050 24.044.755 338.598.805 2 Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Darat 89.400.000 100.200.000 76.805.800 166.880.800 433.286.600 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa 13.475.000 163.961.000 475.000 284.423.000 462.334.000 1 Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi dan Informasi 13.475.000 163.961.000 475.000 284.423.000 462.334.000 Program Rehalibitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 9.052.500 9.052.500 95.942.500 160.602.500 274.650.000 1 Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana Alat Pengujian Kendaraan Bermotor 9.052.500 9.052.500 95.942.500 160.602.500 274.650.000 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 191.835.000 131.977.000 262.210.000 399.782.000 985.804.000 1 Peningkatan Disiplin Masyarakat Menggunakan Angkutan 25.455.000 18.110.000 7.200.000 17.835.000 68.600.000 2 Penciptaan Pelayanan Cepat, Tepat, Murah dan Mudah 57.850.000 - - 33.982.000 91.832.000 3 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pelayanan Jasa Angkutan 23.200.000 - 89.400.000 66.825.000 179.425.000 4 Perijinan di Bidang Perhubungan 85.330.000 113.867.000 165.610.000 281.140.000 645.947.000 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 7.025.000 2.850.000 - 79.750.000 89.625.000 1 Pembangunan Halte Bus, Taxi Gedung Terminal 7.025.000 2.850.000 - 79.750.000 89.625.000 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 66.015.542 10.290.000 1.991.610.000 280.508.000 2.348.423.542 1 Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan 66.015.542 10.290.000 1.141.610.000 280.508.000 1.498.423.542 2 Pengadaan Fasilitas Lalu Lintas dan Penunjang Kegiatan PON XIX Tahun 2016 (Bantuan - - 850.000.000 - 850.000.000 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 183.614.000 108.514.000 320.439.000 2.968.226.000 3.580.793.000 III

PROGRAM KEG CASH BUDGET PER TRIWULAN JUMLAH

I II IV V VI VII VIII IX X XI

(21)

D. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN

Penyusunan Laporan Tahunan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung

dimaksudkan untuk:

1. Menginformasikan DPA beserta DPPA-SKPD Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung

Tahun Anggaran 2015.

2. Melaporkan realisasi anggaran pendapatan maupun belanja pada akhir tahun

anggaran.

3. Mengevaluasi kinerja yang dicapai oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung

selama 1 (satu) tahun.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai melalui Penyusunan Laporan Tahunan

adalah untuk mempertanggungjawabkan DPA-SKPD 2015 dan menjalankan monitoring

evaluasi pelaksanaan kegiatan sebagai bahan perbaikan pada pelaksanaan DPA-SKPD

tahun berikutnya.

E.

RUANG LINGKUP PELAPORAN

Ruang lingkup pembahasan dalam Laporan Tahunan ini adalah:

1. Gambaran umum tentang DISHUB Kab. Bandung, sumber daya yang dimiliki dan

rekapitulasi anggaran Tahun 2015.

2. Paparan mengenai alokasi, realisasi dan evaluasi anggaran, baik pendapatan, belanja

tidak langsung maupun belanja langsung.

3. Pengukuran kinerja kegiatan yang dilaksanakan di Tahun 2015, berdasar capaian target

indikator kegiatan, yang meliputi input (masukan anggaran), output (keluaran

kegiatan), dan outcome (hasil dari kegiatan).

(22)

Pada BAB II dipaparkan mengenai alokasi, realisasi dan kinerja keuangan APBD

berdasarkan ketetapan dalam DPA-SKPD DISHUB Kab. Bandung Tahun 2015. Pengukuran

kinerja keuangan dilakukan terhadap anggaran pendapatan, anggaran belanja tidak

langsung, dan anggaran belanja langsung.

A. ANGGARAN PENDAPATAN

Jenis retribusi yang dikelola oleh Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut:

1. Retribusi Pelayanan Parkir, terdiri dari:

a. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum (retribusi jasa umum).

b. Retribusi Tempat Khusus Parkir (retribusi jasa usaha).

2. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (retribusi jasa umum).

3. Retribusi Terminal (retribusi jasa usaha), terdiri dari:

a. Tempat Parkir untuk Kendaraan Penumpang dan Bis Umum.

b. Tempat Kegiatan Usaha.

4. Retribusi Pemberian Izin Trayek (retribusi perizinan tertentu).

Adapun target dan realisasi hasil retribusi daerah serta capaian kinerja pengelolaan

PAD Tahun 2015 adalah sebagaimana paparan berikut ini.

1. Retribusi Pelayanan Parkir

Target retribusi pelayanan parkir Tahun 2015 adalah senilai Rp 855.000.000,- dan

terealisasi Rp 855.030.750,- (100,00%). Berdasarkan jenis jasa parkir yang diberikan,

rekapitulasi pelayanan parkir Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum (retribusi jasa umum).

Target

: Rp

770.000.000,-Realisasi

: Rp 701.695.750,- (91,13%)

Lokasi

: 11 wilayah pengelolaan

Periode pengelolaan : 1 tahun (12 bulan)

BAB

II

ALOKASI, REALISASI DAN

EVALUASI ANGGARAN DISHUB

KAB. BANDUNG TAHUN 2015

(23)

b. Tempat Khusus Parkir (retribusi jasa usaha).

Target

: Rp

85.000.000,-Realisasi

: Rp 153.335.000,- (180,39%)

Periode pengelolaan :

Pasar (Margahayu, Banjaran, Soreang, Baleendah) = 1 tahun (12 bulan).

RSUD Provinsi Jawa Barat Al-Ikhsan Baleendah

= 1 tahun (12 bulan).

RSUD Kab. Bandung (Soreang, Majalaya, Cicalengka) = 9 bulan.

Keterangan:

Target pengelolaan parkir di Triwulan IV diserahkan kepada BLUD Rumah Sakit,

sebagaimana ditetapkan dalam DPPA Tahun 2015.

Realisasi dan capaian kinerja pengelolaan retribusi pelayanan parkir secara terinci

tertuang dalam Tabel II-1. Adapun jumlah kendaraan yang dikenai wajib retribusi parkir

Tahun 2015 adalah sebanyak 1.075.548 kendaraan.

Memperhatikan sebaran realisasi untuk masing-masing jenis kendaraan di ke-11

wilayah pengelolaan parkir di tepi jalan umum, maupun di tempat khusus parkir, dapat

dicermati bahwa persentase realisasi sebagian besar mengalami deviasi dari target yang

ditetapkan. Untuk itu, data realisasi ini dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan

RENJA Perubahan 2016, RENJA 2017 maupun RENSTRA 2016 – 2021.

(24)

Tabel II-1. Realisasi dan Capaian Kinerja

Pengelolaan Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

JENIS

PELAYANAN

RETRIBUSI

DALAM

DPPA (Rp)

TAHUN 2015

TARGET

REALISASI

JUMLAH

Rp

JUMLAH

Rp

%

SOREANG

Delman/PKTB

350

50.040

17.514.000

56.876

19.906.600 113,66%

Roda Dua

500

131.040

65.520.000

110.054

55.027.000

83,99%

Non Bus

1.200

61.200

73.440.000

77.687

93.224.400 126,94%

Bus/Truk

Sedang

1.500

29.520

44.280.000

21.960

32.940.000

74,39%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

400

700.000

TOTAL

271.800 200.754.000

266.577 201.798.000 100,52%

CIWIDEY

Delman/PKTB

350

11.160

3.906.000

12.000

4.200.000 107,53%

Roda Dua

500

54.000

27.000.000

26.996

13.498.000

49,99%

Non Bus

1.200

25.200

30.240.000

20.795

24.954.000

82,52%

Bus/Truk

Sedang

1.500

6.480

9.720.000

5.000

7.500.000

77,16%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

200

350.000

TOTAL

96.840

70.866.000

64.991

50.502.000

71,26%

BALEENDAH

Delman/PKTB

350

21.600

7.560.000

15.400

5.390.000

71,30%

Roda Dua

500

25.200

12.600.000

23.700

11.850.000

94,05%

Non Bus

1.200

9.360

11.232.000

20.300

24.360.000 216,88%

Bus/Truk

Sedang

1.500

9.000

13.500.000

6.300

9.450.000

70,00%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

200

350.000

TOTAL

65.160

44.892.000

65.900

51.400.000 114,50%

DAYEUHKOLOT

Delman/PKTB

350

7.200

2.520.000

8.000

2.800.000 111,11%

Roda Dua

500

28.800

14.400.000

14.996

7.498.000

52,07%

Non Bus

1.200

16.560

19.872.000

12.310

14.772.000

74,34%

Bus/Truk

Sedang

1.500

2.520

3.780.000

2.000

3.000.000

79,37%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

200

350.000

TOTAL

55.080

40.572.000

37.506

28.420.000

70,05%

CIPARAY

Delman/PKTB

350

14.400

5.040.000

15.000

5.250.000 104,17%

Roda Dua

500

26.280

13.140.000

23.000

11.500.000

87,52%

Non Bus

1.200

15.840

19.008.000

17.765

21.318.000 112,15%

Bus/Truk

Sedang

1.500

5.760

8.640.000

5.000

7.500.000

86,81%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

200

350.000

TOTAL

62.280

45.828.000

60.965

45.918.000 100,20%

(25)

JENIS

PELAYANAN

RETRIBUSI

DALAM

DPPA (Rp)

TAHUN 2015

TARGET

REALISASI

JUMLAH

Rp

JUMLAH

Rp

%

MAJALAYA

Delman/PKTB

350

133.560

46.746.000

16.585

5.804.750

12,42%

Roda Dua

500

39.600

19.800.000

31.996

15.998.000

80,80%

Non Bus

1.200

17.640

21.168.000

23.305

27.966.000 132,11%

Bus Sedang

1.500

11.880

17.820.000

7.900

11.850.000

66,50%

Bus/Truk

Sedang

1.750

3.600

6.300.000

800

1.400.000

22,22%

Bus/Truk Besar

2.000

360

720.000

500

1.000.000 138,89%

TOTAL

206.640 112.554.000

81.086

64.018.750

56,88%

RANCAEKEK

Delman/PKTB

350

5.760

2.016.000

4.500

1.575.000

78,13%

Roda Dua

500

27.000

13.500.000

14.850

7.425.000

55,00%

Non Bus

1.200

9.000

10.800.000

10.500

12.600.000 116,67%

Bus/Truk

Sedang

1.500

2.520

3.780.000

10.000

15.000.000 396,83%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

200

350.000

Gandengan /

Tempelan

2.000

360

720.000

1.100

2.200.000 305,56%

TOTAL

44.640

30.816.000

41.150

39.150.000 127,04%

CICALENGKA

Delman/PKTB

350

5.760

2.016.000

2.600

910.000

45,14%

Roda Dua

500

15.480

7.740.000

11.208

5.604.000

72,40%

Non Bus

1.200

10.080

12.096.000

8.480

10.176.000

84,13%

Bus/Truk

Sedang

1.500

3.960

5.940.000

9.940

14.910.000 251,01%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

200

350.000

Gandengan /

Tempelan

2.000

0

0

800

1.600.000

TOTAL

35.280

27.792.000

33.228

33.550.000 120,72%

BANJARAN

Delman/PKTB

350

19.080

6.678.000

20.000

7.000.000 104,82%

Roda Dua

500

51.840

25.920.000

37.000

18.500.000

71,37%

Non Bus

1.200

29.880

35.856.000

30.945

37.134.000 103,56%

Bus/Truk

Sedang

1.500

9.000

13.500.000

8.600

12.900.000

95,56%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

100

175.000

TOTAL

109.800

81.954.000

96.645

75.709.000

92,38%

MARGAHAYU

Delman/PKTB

350

9.720

3.402.000

10.000

3.500.000 102,88%

Roda Dua

500

33.480

16.740.000

34.120

17.060.000 101,91%

Non Bus

1.200

27.000

32.400.000

27.520

33.024.000 101,93%

Bus/Truk

Sedang

1.500

3.600

5.400.000

3.980

5.970.000 110,56%

Bus/Truk Besar

1.750

2.520

4.410.000

500

875.000

19,84%

Gandengan /

Tempelan

2.000

1.440

2.880.000

1.700

3.400.000 118,06%

TOTAL

77.760

65.232.000

77.820

63.829.000

97,85%

(26)

JENIS

PELAYANAN

RETRIBUSI

DALAM

DPPA (Rp)

TAHUN 2015

TARGET

REALISASI

JUMLAH

Rp

JUMLAH

Rp

%

PANGALENGAN

Delman/PKTB

350

8.640

3.024.000

9.500

3.325.000 109,95%

Roda Dua

500

29.880

14.940.000

24.550

12.275.000

82,16%

Non Bus

1.200

21.600

25.920.000

21.980

26.376.000 101,76%

Bus/Truk

Sedang

1.500

3.240

4.860.000

3.500

5.250.000 108,02%

Bus/Truk Besar

1.750

0

0

100

175.000

TOTAL

63.360

48.744.000

59.630

47.401.000

97,24%

PEMBULATAN TARGET

PARKIR DI TEPI JALAN

UMUM

(4.000)

TEMPAT KHUSUS PARKIR

Roda Dua

500

112.520

56.260.000

113.530

56.765.000 100,90%

Non Bus

1.200

24.000

28.800.000

60.700

72.840.000 252,92%

Bus/Truk

Sedang

1.500

0

0

15.820

23.730.000

PEMBULATAN TARGET

TEMPAT KHUSUS PARKIR

(60.000)

TOTAL

136.520

85.000.000

190.050 153.335.000 180,39%

TOTAL KESELURUHAN

1.225.160 855.000.000 1.075.548 855.030.750 100,00%

Keterangan:

(27)

2.

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Realisasi dan capaian kinerja pengelolaan retribusi pengujian kendaraan bermotor

adalah sebagaimana tertuang dalam Tabel II-2.

Tabel II-2. Realisasi dan Capaian Kinerja

Pengelolaan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Jenis Pelayanan

Retribusi

Dalam

DPPA

(Rp)

Tahun 2015

Target

Realisasi

Jumlah

Rp

Jumlah

Rp

%

Retribusi PKB - Mobil Penumpang - Minibus, Angkutan Kota

Uji Baru

11.500

202

2.323.000

143

1.644.500

70,79%

Uji Berkala

15.500

8659

134.214.500

7616 118.048.000

87,95%

Tanda Uji

5.000

8861

44.305.000

7759

38.795.000

87,56%

Stiker/ Tanda Samping

12.500

8861

110.762.500

7.759

96.987.500

87,56%

Buku Uji

7.500

6158

46.185.000

3.561

26.707.500

57,83%

Pengganti Tanda Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

15

375.000

0

0

0,00%

Pengganti Buku Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

31

775.000

1

25.000

3,23%

Pencucian Kendaraan

7.500

6926

51.945.000

7.738

58.035.000 111,72%

Numpang Uji

30.000

50

1.500.000

0

0

0,00%

Uji Emis Gas Buang

25.000

5756

143.900.000

20

500.000

0,35%

TOTAL

45.519

536.285.000

34.597 340.742.500

63,54%

Retribusi PKB - Mobil Bus - Microbus

Uji Baru

21.500

25

537.500

22

473.000

88,00%

Uji Berkala

16.500

579

9.553.500

535

8.827.500

92,40%

Tanda Uji

5.000

604

3.020.000

557

2.785.000

92,22%

Stiker/Tanda Samping

12.500

604

7.550.000

557

6.962.500

92,22%

Buku Uji

7.500

676

5.070.000

241

1.807.500

35,65%

Pengganti Buku Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

10

250.000

0

0

0,00%

Pencucian Kendaraan

7.500

463

3.472.500

557

4.177.500 120,30%

Numpang Uji

32.500

80

2.600.000

2

65.000

2,50%

Uji Emis Gas Buang

25.000

250

6.250.000

9

225.000

3,60%

(28)

Jenis Pelayanan

Retribusi

Dalam

DPPA

(Rp)

Tahun 2015

Target

Realisasi

Jumlah

Rp

Jumlah

Rp

%

Retribusi PKB - Mobil Bus - Bus

Uji Berkala

25.000

361

9.025.000

278

6.950.000

77,01%

Tanda Uji

5.000

361

1.805.000

278

1.390.000

77,01%

Stiker/Tanda Samping

12.500

361

4.512.500

278

3.475.000

77,01%

Buku Uji

7.500

215

1.612.500

104

780.000

48,37%

Pengganti Tanda Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

6

150.000

0

0

0,00%

Pengganti Buku Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

9

225.000

0

0

0,00%

Pencucian

10.000

288

2.880.000

271

2.710.000

94,10%

Numpang Uji

35.000

75

2.625.000

0

0

0,00%

Uji Emis Gas Buang

25.000

380

9.500.000

0

0

0,00%

TOTAL

2.056

32.335.000

1.209

15.305.000

47,33%

Retribusi PKB - Mobil Barang/ Beban - Pick Up

Uji Baru

11.500

3443

39.594.500

2696

31.004.000

78,30%

Uji Berkala

15.500

23412

362.886.000

24115

373.782.500 103,00%

Tanda Uji

5.000

26855

134.275.000

26821

134.105.000

99,87%

Stiker/Tanda Samping

12.500

26855

335.687.500

26.821

335.262.500

99,87%

Buku Uji

7.500

7236

54.270.000

13.449

100.867.500 185,86%

Pengganti Tanda Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

15

375.000

2

50.000

13,33%

Pengganti Buku Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

35

875.000

3

75.000

8,57%

Pencucian

7.500

18729

140.467.500

26.637

199.777.500 142,22%

Numpang Uji

30.000

120

3.600.000

124

3.720.000 103,33%

Uji Emis Gas Buang

25.000

610

15.250.000

49

1.225.000

8,03%

TOTAL

107.310 1.087.280.500 120.717 1.179.869.000 108,52%

Retribusi PKB - Mobil Barang/ Beban - Light Truck

Uji Baru

21.500

180

3.870.000

184

3.956.000 102,22%

Uji Berkala

16.500

3295

54.367.500

3632

59.928.000 110,23%

Tanda Uji

5.000

3475

17.375.000

3815

19.075.000 109,78%

Stiker/Tanda Samping

12.500

3475

43.437.500

3.815

47.687.500 109,78%

Buku Uji

7.500

676

5.070.000

1.869

14.017.500 276,48%

Pengganti Buku Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

20

500.000

0

0

0,00%

Pencucian

7.500

2636

19.770.000

3.785

28.387.500 143,59%

Numpang Uji

32.500

60

1.950.000

28

910.000

46,67%

Uji Emis Gas Buang

25.000

368

9.200.000

13

325.000

3,53%

(29)

Jenis Pelayanan

Retribusi

Dalam

DPPA

(Rp)

Tahun 2015

Target

Realisasi

Jumlah

Rp

Jumlah

Rp

%

Retribusi PKB - Mobil Barang/ Beban - Truck

Uji Baru Kereta

Gandengan/Tempelan

26.000

3

78.000

0

0

0,00%

Uji Baru Truck

Konfigurasi 6 Roda

30.000

628

18.840.000

404

12.120.000

64,33%

Uji Baru Truck

Konfigurasi Lebih dari

6 Roda

35.000

20

700.000

20

700.000 100,00%

Uji Berkala Kereta

Gandengan/Tempelan

21.000

0

0

16

336.000

0,00%

Uji Berkala Truck

Konfigurasi 6 Roda

25.000

7360

184.000.000

7764

194.100.000 105,49%

Uji Berkala Konfigurasi

Lebih dari 6 Roda

30.000

200

6.000.000

205

6.150.000 102,50%

Tanda Uji

5.000

8211

41.055.000

8410

42.050.000 102,42%

Stiker/Tanda Samping

12.500

8211

102.637.500

8410

105.125.000 102,42%

Buku Uji

7.500

1528

11.460.000

4114

30.855.000 269,24%

Pengganti Tanda Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

100

2.500.000

2

50.000

2,00%

Pengganti Buku Uji

yang Hilang/Rusak

25.000

50

1.250.000

1

25.000

2,00%

Pencucian Kendaraan

(Truck Besar)

10.000

5643

56.430.000

7431

74.310.000 131,69%

Pencucian Kendaraan

(Head Tractor, Kereta

Gandengan, Kereta

Tempelan)

7.500

1374

10.305.000

879

6.592.500

63,97%

Numpang Uji (Head

Tractor, Kereta

Gandengan, Kereta

Tempelan)

32.500

10

325.000

4

130.000

40,00%

Numpang Uji (Truck

Besar)

35.000

80

2.800.000

79

2.765.000

98,75%

Uji Emis Gas Buang

25.000

475

11.875.000

194

4.850.000

40,84%

Pembulatan

2.500

1

500

0

0

0,00%

TOTAL

33.894

450.256.000

37.933

480.158.500 106,64%

VALIDASI OLEH BANK BJB

(500)

(30)

Dari Tabel II-2 dapat disimpulkan bahwa retribusi PKB terealisasi sebesar 96,33%.

Penerimaan dari subjek retribusi adalah sebesar Rp 2.215.684.500,-. Namun pada

Tanggal 19 November 2015 terjadi ‘kekurangan validasi penyetoran retribusi PKB ke kas

daerah’ oleh pihak Bank BJB sebesar Rp 500,- sehingga total realisasi Retribusi PKB

menjadi Rp 2.215.684.000,-. Adapun kekurangan validasi dimaksud sudah ditindaklanjuti

pada Tanggal 6 Januari 2016 (bukti terlampir).

Adapun jumlah kendaraan yang melaksanakan uji baru adalah sebanyak 3.469

kendaraan dari 4.501 kendaraan baru yang ditargetkan, atau realisasinya sebesar 77,07%.

Sementara kendaraan wajib uji yang melaksanakan uji berkala adalah sebanyak 44.161

kendaraan dari 43.866 kendaraan yang ditargetkan, atau kinerja capaiannya sebesar

100,67%. Berdasar jumlah kendaraan yang melaksanakan uji baru dan uji berkala, didapat

capaian indikator kinerja ‘terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang

melayani trayek di dalam Kabupaten (persentase kendaraan wajib uji yang melaksanakan

pengujian kendaraan bermotor)’ sebesar 98,48%.

Sementara kendaraan yang melaksanakan uji emisi gas buang adalah

sebanyak 285 kendaraan. Rendahnya jumlah kendaraan yang melaksanakan uji emisi gas

buang disebabkan karena belum terlaksananya kebijakan yang mengikat secara utuh

bahwa kendaraan yang beroperasi di jalan dalam wilayah Kabupaten Bandung harus laik

jalan (minimal lulus uji emisi gas buang). Adapun yang dimaksud dengan ‘kebijakan yang

mengikat’ di sini adalah:

a. Kebijakan Kementerian Perhubungan melalui UU tentang LLAJ yang mengamanatkan

bahwa kendaraan yang beroperasi di jalan harus laik jalan.

b. Kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup melalui surat edarannya yang

mengamanatkan bahwa kendaraan yang akan melakukan registrasi STNK wajib lulus

uji uji emisi gas buang.

Namun pun demikian, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung telah mengupayakan agar

capaian target jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Bandung yang dinyatakan lulus

uji emisi terus meningkat. Hal ini dibuktikan dari jumlah kendaraan lulus uji emisi gas

buang di Tahun 2015 yang meningkat dari Tahun 2014 (278 kendaraan) dan Tahun 2013

(162 kendaraan).

(31)

3.

Retribusi Terminal

Realisasi dan capaian kinerja pengelolaan retribusi terminal adalah sebagaimana

tertuang dalam Tabel II-3.

Tabel II-3. Realisasi dan Capaian Kinerja

Pengelolaan Retribusi Terminal

Jenis Pelayanan Retribusi Dalam DPPA (Rp) Tahun 2015 Target Realisasi Jumlah Rp Jumlah Rp % CILEUNYI Angkutan Kota 500 453.600 226.800.000 449.606 224.803.000 99,12%

Non Bus AKDP 1.000 72.000 72.000.000 81.680 81.680.000 113,44%

Bus AKDP 1.500 37.440 56.160.000 34.000 51.000.000 90,81%

TOTAL 563.040 354.960.000 565.286 357.483.000 100,71%

BALEENDAH

Angkutan Kota 500 206.640 103.320.000 230.000 115.000.000 111,30%

Non Bus AKDP 1.000 54.000 54.000.000 40.600 40.600.000 75,19%

Bus AKDP 1.500 10.800 16.200.000 12.000 18.000.000 111,11%

TOTAL 271.440 173.520.000 282.600 173.600.000 100,05%

BANJARAN

Angkutan Kota 500 236.160 118.080.000 230.485 115.242.500 97,60%

Non Bus AKDP 1.000 32.400 32.400.000 29.540 29.540.000 91,17%

Bus AKDP 1.500 5.040 7.560.000 8.885 13.327.500 176,29%

TOTAL 273.600 158.040.000 268.910 158.110.000 100,04%

SOREANG

Angkutan Kota 500 268.920 134.460.000 259.767 129.883.500 96,60%

Non Bus AKDP 1.000 16.560 16.560.000 23.423 23.423.000 141,44%

Bus AKDP 1.500 10.800 16.200.000 8.927 13.390.500 82,66%

TOTAL 296.280 167.220.000 292.117 166.697.000 99,69%

MAJALAYA

Angkutan Kota 500 172.800 86.400.000 149.998 74.999.000 86,80%

Non Bus AKDP 1.000 27.360 27.360.000 37.100 37.100.000 135,60%

Bus AKDP 1.500 15.840 23.760.000 16.134 24.201.000 101,86%

TOTAL 216.000 137.520.000 203.232 136.300.000 99,11%

CICALENGKA

Angkutan Kota 500 264.600 132.300.000 269.480 134.740.000 101,84%

Non Bus AKDP 1.000 54.000 54.000.000 47.975 47.975.000 88,84%

Bus AKDP 1.500 10.800 16.200.000 12.890 19.335.000 119,35%

TOTAL 329.400 202.500.000 330.345 202.050.000 99,78%

CIPARAY

Angkutan Kota 500 171.360 85.680.000 150.000 75.000.000 87,54%

Non Bus AKDP 1.000 25.200 25.200.000 27.200 27.200.000 107,94%

Bus AKDP 1.500 7.200 10.800.000 13.000 19.500.000 180,56%

TOTAL 203.760 121.680.000 190.200 121.700.000 100,02%

SAYATI

Angkutan Kota 500 59.040 29.520.000 60.800 30.400.000 102,98%

Non Bus AKDP 1.000 9.360 9.360.000 8.500 8.500.000 90,81%

(32)

Jenis Pelayanan Retribusi Dalam DPPA (Rp) Tahun 2015 Target Realisasi Jumlah Rp Jumlah Rp % CIWIDEY Angkutan Kota 500 48.600 24.300.000 70.000 35.000.000 144,03%

Non Bus AKDP 1.000 17.280 17.280.000 15.800 15.800.000 91,44%

Bus AKDP 1.500 10.080 15.120.000 4.000 6.000.000 39,68%

TOTAL 75.960 56.700.000 89.800 56.800.000 100,18%

PANGALENGAN

Angkutan Kota 500 18.720 9.360.000 54.999 27.499.500 293,80%

Non Bus AKDP 1.000 30.960 30.960.000 18.588 18.588.000 60,04%

Bus AKDP 1.500 7.920 11.880.000 4.095 6.142.500 51,70%

TOTAL 57.600 52.200.000 77.682 52.230.000 100,06%

PACET

Angkutan Kota 500 53.280 26.640.000 53.500 26.750.000 100,41%

Non Bus AKDP 1.000 - - - - 0,00%

Bus AKDP 1.500 - - - - 0,00%

TOTAL 53.280 26.640.000 53.500 26.750.000 100,41%

PALASARI

Angkutan Kota 500 104.760 52.380.000 105.000 52.500.000 100,23%

Non Bus AKDP 1.000 - - - - 0,00%

Bus AKDP 1.500 - - - - 0,00%

TOTAL 104.760 52.380.000 105.000 52.500.000 100,23%

MARGAASIH

Angkutan Kota 500 59.760 29.880.000 59.860 29.930.000 100,17%

Non Bus AKDP 1.000 - - - - 0,00%

Bus AKDP 1.500 - - - - 0,00%

TOTAL 59.760 29.880.000 59.860 29.930.000 100,17%

IBUN

Angkutan Kota 500 27.360 13.680.000 27.500 13.750.000 100,51%

Non Bus AKDP 1.000 - - - - 0,00%

Bus AKDP 1.500 - - - - 0,00%

TOTAL 27.360 13.680.000 27.500 13.750.000 100,51%

CIBEUREUM

Angkutan Kota 500 - - - - 0,00%

Non Bus AKDP 1.000 3.600 3.600.000 3.600 3.600.000 100,00%

Bus AKDP 1.500 - - - - 0,00%

TOTAL 3.600 3.600.000 3.600 3.600.000 100,00%

TEMPAT KEGIATAN USAHA Usaha Makanan dan MInuman 3.000 720 2.160.000 720 2.160.000 100,00% Jasa Toilet MCK 1.000 2.500 2.500.000 2.500 2.500.000 100,00% Jasa Toilet 500 11.880 5.940.000 11.880 5.940.000 100,00% Total 15.100 10.600.000 15.100 10.600.000 100,00% Total Keseluruhan 2.619.340 1.600.000.000 2.634.032 1.601.000.000 100,06%

(33)

Capaian kinerja pengelolaan retribusi terminal Tahun 2015 mencapai angka 100,6%.

Sementara jumlah layanan angkutan umum yang beroperasi di wilayah Kabupaten

Bandung selama Tahun 2015 adalah sebanyak 2.634.222 rit.kend (mencakup angkutan

lokal Kab. Bandung dan AKDP/Angkutan Kota Dalam Provinsi). Perolehan retribusi

tertinggi adalah dari Terminal Cileunyi dan Cicalengka, hal ini menunjukkan bahwa jumlah

pergerakan dengan angkutan umum yang tertinggi ada di wilayah Kab. Bandung bagian

timur. Terkait Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kab. Bandung Tahun 2013 dan 2015 yang

menunjukkan bahwa bangkitan tarikan perjalanan tertinggi ada di Banjaran dan Majalaya,

patut menjadi pertimbangan pengembangan angkutan umum dan simpul transportasi

seperti terminal penumpang di kecamatan-kecamatan dimaksud.

Salah satu potensi retribusi yang layak dikembangkan adalah retribusi tempat

kegiatan usaha di terminal. Dari keenam terminal yang memberikan kontribusi terhadap

capaian target PAD, secara urutan dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah

kontribusinya adalah sebagai berikut:

a. Terminal Soreang;

b. Terminal Banjaran;

c. Terminal Cicalengka;

d. Terminal Majalaya;

e. Terminal Pangalengan;

f. Terminal Cileunyi.

Memperhatikan bahwa Terminal Cileunyi dan Terminal Soreang menempati

peringkat kontribusi tertinggi terhadap capaian target PAD Tahun 2015, sementara di

Tahun 2016 kedua terminal dimaksud akan diserahkan ke Pemprov Jawa Barat

(tindaklanjut UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah), maka

inovasi-intensifikasi-ekstensifikasi pengelolaan PAD dari retribusi terminal patut untuk didorong

di Tahun 2017.

(34)

4.

Retribusi Izin Trayek

Realisasi dan capaian kinerja pengelolaan retribusi izin trayek adalah sebagaimana

tertuang dalam Tabel II-4 di bawah ini.

Tabel II-4. Realisasi dan Capaian Kinerja

Pengelolaan Retribusi Izin Trayek

JENIS PELAYANAN RETRIBUSIDALAM DPPA (RP)

TAHUN 2015

TARGET REALISASI

JUMLAH RP JUMLAH RP %

RETRIBUSI IZIN TRAYEK Izin Trayek Angkutan

Umum Dalam Trayek 400.000 368 147.200.000 390 156.040.000 105,98% Izin Trayek Angkutan

Umum Tidak Dalam

Trayek 400.000 - - 20 8.000.000

Total Keseluruhan 368 147.200.000 410 164.040.000 111,44%

Keterangan:

...

Target NIHIL, namun ada realisasi.

Realisasi dan capaian kinerja pengelolaan retribusi izin trayek pada Tahun 2015

mencapai 111,44% dengan rincian sebagai berikut:

a. Angkutan Dalam Trayek

:

Registrasi Ulang 382 kendaraan

Peremajaan 8 kendaraan

Denda Rp

40.000,-b. Angkutan Tidak Dalam Trayek :

(35)

5.

Evaluasi Kinerja Pengelolaan PAD Bidang Perhubungan

Pada Sub ini, evaluasi kinerja pengelolaan PAD Bidang Perhubungan didasarkan pada

perbandingan capaian target PAD Tahun 2015 (tahun terakhir RENSTRA 2010 – 2015)

dengan kinerja 4 (empat) tahun sebelumnya. Dari Tabel II-5 dapat disimpulkan bahwa

capaian kinerja pengelolaan PAD Bidang Perhubungan cenderung meningkat selama

periode kinerja jangka menengah 2010 – 2015.

Tabel II-5. Evaluasi kinerja Pengelolaan PAD Bidang Perhubungan

No. IndikatorKinerja 2011 2012 Tahun2013 2014 2015

1

Retribusi Pelayanan Parkir

a. Target 500.000.000 750.000.000 825.000.000 849.982.000 855.000.000 b. Realisasi 311.350.000 464.853.000 771.839.000 834.733.800 855.030.750

c. Kinerja (%) 62,27% 61,98% 93,56% 98,21% 100,00%

2

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

a. Target 1.600.000.000 2.000.000.000 2.200.000.000 2.200.000.500 2.300.000.000 b. Realisasi 1.489.200.000 1.395.623.500 1.835.361.000 1.953.096.000 2.215.684.000 c. Kinerja (%) 93,08% 69,78% 83,43% 88,78% 96,33% 3 Retribusi Terminal a. Target 1.000.000.000 1.108.334.000 1.463.000.000 1.500.000.000 1.600.000.000 b. Realisasi 1.000.000.000 1.159.811.000 1.467.128.500 1.500.892.000 1.601.000.000 c. Kinerja (%) 100,00% 104,64% 100,28% 100,06% 100,06% 4

Retribusi Izin Trayek

a. Target 150.000.000 141.666.000 187.000.000 187.200.000 147.200.000 b. Realisasi 78.430.000 118.400.000 187.200.000 188.000.000 164.040.000 c. Kinerja (%) 52,29% 83,58% 100,11% 100,43% 111,44% 5 Total a. Target 3.250.000.000 4.000.000.000 4.675.000.000 4.737.182.500 4.902.200.000 b. Realisasi 2.878.980.000 3.138.687.500 4.261.528.500 4.476.721.800 4.835.754.750 c. Kinerja (%) 88,58% 78.47% 91.16% 94.50% 98,64%

Gambar

Tabel I-1: Jumlah Pegawai Berdasarkan Kepangkatan dan Jabatan
Tabel I-5. Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
Tabel II-1. Realisasi dan Capaian Kinerja
Tabel II-2. Realisasi dan Capaian Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

______ murid dapat mencapai objektif yang ditetapkan dan ______ murid yang tidak mencapai objektif akan diberi bimbingan khas dalam sesi akan datang.

Higgins (2007) menyatakan jika IRR lebih tinggi dari bunga biaya modal kita maka suatu usaha layak untuk dijalankan, jika IRR sama dengan bunga biaya modal usaha yang

Kenali lebih dekat,Tahu lebih cepat dengan B.A.I.K tentang Katarak Senilis sebagai Penyakit Degeneratif. Essai Ilmiah

PPL 2 merupakan kegiatan yang diselenggarakan unnes secara berkesinambungan dan wajib diikuti oleh mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang ( UNNES

smartphone Android yang dapat digunakan menyembunyikan pesan teks ke dalam media gambar RGB 24 bit (cover image) , dan dapat juga digunakan untuk mengambil kembali

berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang

itu, perlu dijurnal pula transaksi berdasarkan basis kas sebab dalam. transaksi ini terdapat arus kas masuk/keluar yang

[r]