• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Arduino

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Arduino"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,

dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Hardware dalam arduino memiliki prosesor Atmel AVR dan menggunakan

software dan bahasa sendiri.

2.1.1 Hardware

Hardware dalam arduino memiliki beberapa jenis, yang mempunyai

kelebihan dan kekurangan dalam setiap papannya. Penggunaan jenis arduino

disesuaikan dengan kebutuhan, hal ini yang akan mempengaruhi dari jenis

prosessor yang digunakan. Jika semakin kompleks perancangan dan program yang

dibuat, maka harus sesuai pula jenis kontroler yang digunakan. Yang

membedakan antara arduino yang satu dengan yang lainnya adalah penambahan

fungsi dalam setiap boardnya dan jenis mikrokontroler yang digunakan. Dalam

tugas akhir ini, jenis arduino yang digunakan adalah arduino mega2560.

2.1.1.1 Arduino Mega2560

Arduino Mega2560 adalah papan mikrokontroler berbasiskan

ATmega2560 (datasheet ATmega2560). Arduino Mega2560 memiliki 54 pin

digit al input/output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16

pin sebagai input analog,dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz

kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Ini

semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Cukup dengan

menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan

dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Arduino

Mega2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk

(2)

terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega.

(Sumber : Andrianto, Heri dan Aan Darmawan. 2016)

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560 R3.

Microcontroller ATmega2560

Operating Voltage 5V

Input Voltage (recommended) 7-12V Input Voltage (limits) 6-20V

Digital I/O Pins 54 (of which 15 provide PWM output) Analog Input Pins 16

DC Current per I/O Pin 40 mA

DC Current for 3.3V Pin 50 mA

Flash Memory 256 KB of which 8 KB used by bootloader

SRAM 8 KB

EEPROM 4 KB

Clock Speed 16 MHz

(Sumber : arduino.cc, 2014)

Selain perbedaan chip ATmega yang digunakan, perbedaan lain antara

Arduino Mega dengan Arduino Mega 2560 adalah tidak lagi menggunakan chip

FTDI untuk fungsi USB to Serial Converter, melainkan menggunakan chip

ATmega16u2 pada revisi 3 (chip ATmega8u2 digunakan pada revisi 1 dan 2)

untuk fungsi USB to Serial Converter tersebut. Revisi 2 dewan Arduino

Mega2560 memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah, sehingga lebih

mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Revisi 3 dari dewan memiliki

fitur-fitur baru berikut: – 1,0 pin out: menambahkan SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin

RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan

tegangan yang tersedia dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel baik

dengan dewan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5V dan dengan

Arduino Due yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak

(3)

-Stronger RESET sirkuit.

-Atmega 16U2 menggantikan 8U2.

Secara fisik, ukuran Arduino Mega 2560 hampir kurang lebih 2 kali lebih

besar dari Arduino Uno, ini untuk mengakomodasi lebih banyaknya pin Digital

dan Analog pada board Arduino Mega 2560 tersebut. Tampilan Arduino Mega

2560 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Arduino Mega 2560 (Sumber : Arduino.cc, 2014)

Cara penggunaan Arduino Mega2560 ini sama persis dengan penggunaan

Arduino Uno. Software IDE yang digunakan juga sama, hanya tinggal memilih

board Arduino Mega2560 pada pilihan board-nya. Arduino Mega2560 memiliki

54 pin digital input/output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM,

16 pin sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16

MHz kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset.

Ini semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Cukup dengan

menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan

dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Arduino

Mega2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk

Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega2560 adalah versi

terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega. Arduino Mega2560 berbeda dari

(4)

FTDI USB-to-serial. Tapi, menggunakan chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada

papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.

Arduino Mega2560 Revisi 2 memiliki resistor penarik jalur HWB 8U2 ke Ground,

sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. (Sumber :

Andrianto, Heri dan Aan Darmawan. 2016)

Arduino Mega2560 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:

- Pin out : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF

dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF

memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada

papan. Di masa depan, shield akan kompatibel baik dengan papan yang

menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5 Volt dan dengan Arduino Due

yang beroperasi dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin yang tidak

terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.

- Sirkuit RESET.

- Chip ATmega16U2 menggantikan chip ATmega8U2

Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu

daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal

(non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat

dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal

positif ke ke jack sumber tegangan pada papan. Jika tegangan berasal dari baterai

dapat langsung dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor

POWER.

Papan Arduino ATmega2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya

eksternal 6 Volt sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka,

pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan

membuat papan menjadi tidak stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih

dari 12 Volt, regulator tegangan akan mengalami panas berlebihan dan bisa

merusak papan. Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai

(5)

Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:

- VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan

melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power,

kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.

- 5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in)

pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari

jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board

(7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung

tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.

- 3V3 : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus

maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.

- GND : Pin Ground atau Massa.

- IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah perisai (shield)

dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan

memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan

(voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3

Volt. (Sumber :Andrianto, Heri dan Aan Darmawan. 2016)

Arduino ATmega2560 memiliki 256 KB flash memory untuk menyimpan

kode (yang 8 KB digunakan untuk bootloader), 8 KB SRAM dan 4 KB EEPROM

(yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM). Masing-masing

dari 54 digital pin pada Arduino Mega dapat digunakan sebagai input atau output,

menggunakan fungsi pinMode() , digitalWrite() , dandigitalRead(). Arduino Mega

beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus

(6)

default) sebesar 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus,

antara lain:

- Serial : 0 (RX) dan 1 (TX); Serial 1 : 19 (RX) dan 18 (TX); Serial 2 : 17 (RX) dan 16 (TX); Serial 3 : 15 (RX) dan 14 (TX). Digunakan untuk

menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pins 0 dan 1 juga

terhubung ke pin chip ATmega16U2 Serial USB-to-TTL.

- Eksternal Interupsi : Pin 2 (interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18 (interrupt 5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21 (interrupt 2). Pin ini

dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah,

meningkat atau menurun, atau perubah nilai.

- SPI : Pin 50 (MISO), pin 51 (MOSI), pin 52 (SCK), pin 53 (SS). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. Pin SPI juga

terhubung dengan header ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Arduino

Uno, Arduino Duemilanove dan Arduino Diecimila.

- LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino ATmega2560. LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED

menyala (ON), dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam (OFF).

- TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Yang mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan Wire. Perhatikan bahwa pin ini tidak di lokasi

yang sama dengan pin TWI pada Arduino Duemilanove atau Arduino

Diecimila. (Sumber : McRobert, Michelle. 2010)

Arduino Mega2560 memiliki 16 pin sebagai analog input, yang

masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara

default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga

memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka

menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().

Ada beberapa pin lainnya yang tersedia, antara lain:

(7)

- RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol

reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.

Arduino Mega2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi

dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lainnya.

Arduino ATmega328 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5

Volt). Sebuah chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2)

yang terdapat pada papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui

USB dan muncul sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk

berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer, untuk sistem operasi

Windows masih tetap memerlukan file inf, tetapi untuk sistem operasi OS X dan

Linux akan mengenali papan sebagai port COM secara otomatis. Perangkat lunak

Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual

sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada

papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip

USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi

serial seperti pada pin 0 dan 1). Sebuah perpustakaan SoftwareSerial

memungkinkan untuk komunikasi serial pada salah satu pin digital Mega2560.

ATmega2560 juga mendukung komunikasi TWI dan SPI. Perangkat lunak Arduino

termasuk perpustakaan Wire digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus

TWI. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.

Arduino Mega dapat diprogram dengan software Arduino. ATmega2560

pada Arduino Mega sudah tersedia preburned dengan bootloader yang

memungkinkan untuk meng-upload kode baru tanpa menggunakan programmer

hardware eksternal. Hal ini karena komunikasi yang terjadi menggunakan

protokol asli STK500, juga dapat melewati (bypass) bootloader dan program

mikrokontroler melalui pin header ICSP (In-Circuit Serial Programming).

Chip ATmega16U2 (atau 8U2 pada board Rev. 1 dan Rev. 2) source code

firmware tersedia pada repositori Arduino. ATmega16U2/8U2 dapat dimuat

(8)

- Pada papan Revisi 1 : Menghubungkan jumper solder di bagian belakang papan (dekat dengan peta Italia) dan kemudian akan me-reset 8U2.

- Pada papan Revisi 2 : Ada resistor yang menghubungkan jalur HWB 8U2/16U2 ke ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam

mode DFU. (Sumber : Andrianto, Heri dan Aan Darmawan. 2016)

2.1.2 Software

Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih

ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino.

Integrated Development Environment (IDE), suatu program khusus untuk suatu

komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan

Arduino. IDE arduino merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan

menggunakan java. IDE arduino terdiri dari :

1. Editor Program

Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit

program dalam bahasa processing.

2. Compiler

Berfungsi untuk kompilasi sketch tanpa unggah ke board bisa dipakai untuk

pengecekan kesalahan kode sintaks sketch. Sebuah modul yang mengubah kode

program menjadi kode biner bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan

bisa memahami bahasa processing.

3. Uploader

Berfungsi untuk mengunggah hasil kompilasi sketch ke board target. Pesan

error akan terlihat jika board belum terpasang atau alamat port COM belum

terkonfigurasi dengan benar. Sebuah modul yang memuat kode biner dari

(9)

2.2 Program Arduino Ide

Gambar 2.2 Tampilan Program Arduino Mega 2560 (Sumber: Septa Ajjie, 2016 : 97)

Kode Program Arduino biasa disebut sketch dan dibuat menggunakan

bahasa pemrograman C. Program atau sketch yang sudah selesai ditulis di Arduino

IDE bisa langsung dicompile dan diupload ke Arduino Board.

Secara sederhana, sketch dalam Arduino dikelompokkan menjadi 3 blok (lihat

gambar di atas):

1. Header

2. Setup

(10)

1. Header

Pada bagian ini biasanya ditulis definisi-definisi penting yang akan

digunakan selanjutnya dalam program, misalnya penggunaan library dan

pendefinisian variable. Code dalam blok ini dijalankan hanya sekali pada waktu

compile. Di bawah ini contoh code untuk mendeklarasikan variable led (integer)

dan sekaligus di isi dengan angka 13

int led = 13;

2. Setup

Di sinilah awal program Arduino berjalan, yaitu di saat awal, atau ketika

power on Arduino board. Biasanya di blok ini diisi penentuan apakah suatu pin

digunakan sebagai input atau output, menggunakan perintah pinMode. Initialisasi

variable juga bisa dilakukan di blok ini

// the setup routine runs once when you press reset:

void setup() { // initialize the digital pin as an output.

pinMode(led, OUTPUT); }

OUTPUT adalah suatu makro yang sudah didefinisikan Arduino yang berarti = 1.

Jadi perintah di atas sama dengan pinMode(led, 1);

Suatu pin bisa difungsikan sebagai OUTPUT atau INPUT. JIka difungsikan

sebagai output, dia siap mengirimkan arus listrik (maksimum 100 mA) kepada

beban yang disambungkannya. Jika difungsikan sebagai INPUT, pin tersebut

memiliki impedance yang tinggi dan siap menerima arus yang dikirimkan

kepadanya.

3. Loop

Blok ini akan dieksekusi secara terus menerus. Apabila program sudah

sampai akhir blok, maka akan dilanjutkan dengan mengulang eksekusi dari awal

blok. Program akan berhenti apabila tombol power Arduino di matikan. Di sinilah

fungsi utama program Arduino kita berada.

void loop() {

(11)

delay(1000); // tunggu 1000 milidetik

digitalWrite(led, LOW); // matikan LED

delay(1000); // tunggu 1000 milidetik }

Perintah digitalWrite(pinNumber,nilai) akan memerintahkan arduino untuk

menyalakan atau mematikan tegangan di pinNumber tergantung nilainya. Jadi

perintah di atas digitalWrite(led,HIGH) akan membuat pin nomor 13 (karena di

header dideklarasi led = 13) memiliki tegangan = 5V (HIGH). Hanya ada dua

kemungkinan nilai digitalWrite yaitu HIGH atau LOW yang sebetulnya adalah

nilai integer 1 atau 0. Kalau sudah dibuat program diatas, selanjutnya kita ambil

kabel USB yang diikutsertakan pada saat membeli Arduino, pasangkan ke

komputer dan board arduino, dan upload programnya. Lampu LED yg ada di

Arduino board kita akan kelap-kelip. Sekedar informasi, sebuah LED telah

disediakan di board Arduino Uno dan disambungkan ke pin 13.

Selain blok setup() dan loop() di atas kita bisa mendefinisikan sendiri blok fungsi

sesuai kebutuhan. Kita akan jumpai nanti pada saat pembahasan proyek. (Sumber:

Septa Ajjie, 2016)

2.3 Sensor Warna TCS3200

Sensor warna TCS3200 adalah sensor pendeteksi warna yang memiliki

chip sensor Taos TCS3200 untuk mengontrol 4 LED RGB dan LED putih.

TCS3200 dapat mendeteksi dan mengukur hampir tak terbatas warna. Aplikasinya

membaca tes strip, menyortir warna, cahaya ambient sensing dan kalibrasi, dan

pencocokan warna. IC yang terdapat dalam sensor warna TCS3200 berguna

sebagai pengkonversi warna cahaya ke nilai frekuensi. Ada dua komponen utama

pembentuk IC ini, yaitu photodioda dan pengkonversi arus ke frekuensi. Keluaran

dari sensor ini sendiri berupa output digital yang berbentuk pulsa pulsa hasil

pembacaan warna RGB.

Berikut ini adalah Spesifikasi sensor warna TCS3200.

(12)

Dimensi : 28.4x28.4mm

Dapat berkomunikasi dengan mikrokontroller melalui :

Pin S0 - S1 : Pin untuk seleksi input frekuensi output

Pin S2 - S3 : Input sensor photodioda

Pin OUT : frekuensi output

Pin OE : enable pin output (aktif low). (Sumber: Sutisna, Dede dan Eko Ihsanto.

2015)

Gambar 2.3 Sensor Warna TCS 3200 (Sumber: Sutisna, Dede dan Eko Ihsanto. 2015)

Gambar 2.4 Pin TCS 3200

(13)

Fungsi dari pin-pin diatas dijelaskan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.2 Fungsi Pin TCS 3200

(Sumber: Sutisna, Dede dan Eko Ihsanto. 2015)

Pada prinsipnya pembacaan warna pada TCS 3200 dilakukan secara

bertahap yaitu membaca frekuensi warna dasar secara simultan dengan cara

memfilter pada tiap tiap warna dasar. Untuk itu diperlukan sebuah pengaturan

atau pemprograman untuk memfilter tiap-taip warna tersebut. Untuk TCS3200,

ketika memilih filter warna, dapat memungkinkan hanya satu warna tertentu

untuk melewati dan mencegah warna lain. Misalnya, ketika memilih filter merah,

Hanya cahaya insiden merah bisa melalui, biru dan hijau akan dicegah. Jadi kita

bisa mendapatkan intensitas cahaya merah. Demikian pula, ketika memilih filter

lain kita bisa mendapatkan cahaya biru atau hijau. Sensor warna TCS3200

memiliki empat jenis dioda. Merah, biru, hijau dan jelas, mengurangi amplitudo

keseragaman cahaya insiden sangat, sehingga untuk meningkatkan akurasi dan

menyederhanakan optik. Ketika proyek cahaya ke TCS3200 dapat memilih

berbagai jenis dioda oleh kombinasi yang berbeda dari S2 dan S3.

Dan output frekuensi gelombang persegi yang berbeda (menempati

emptiescompared 50%), warna yang berbeda dan intensitas cahaya sesuai dengan

frekuensi yang berbeda dari gelombang persegi. Ada hubungan antara output dan

intensitas cahaya. Kisaran frekuensi output khas adalah 2HZ ~ 500kHz. Sehingga

bisa mendapatkan faktor skala yang berbeda dengan kombinasi yang berbeda dari

S0 dan S1 (Sumber: Sutisna, Dede dan Eko Ihsanto. 2015) Nama No I/O Discription

GND 4 Ground

OE 3 I Enable for active low

OUT 6 O Output frekuensi

S0, S1 1,2 I Output Frequensi scaling selection input

S2, S3 7,8 I Photodiode type selection input

(14)

Berikut tabel pengaturan pemfilteran warna yang terdapat pada TCS3200 :

Tabel 2.3 Pengaturan Pemfilteran Warna Pada TCS3200

S

0 S1

Output Frequency

Scaling (fo) S2 S3 Photodiode Type

L L Power

down L L Red

L H 2% L H Blue

H L 20% H L Clear (no

filter)

H H 100% H H Green

(Sumber : ams Datasheet. 2013. v1-00)

2.4 Motor Servo

Motor Servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang

dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga

dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari

poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor

DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear

yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan

meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan

resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran

poros motor servo. (Sumber: Sujarwata. 2013. Vol 5)

Motor servo biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi di industri, selain itu

juga digunakan dalam berbagai aplikasi lain seperti pada mobil mainan radio

(15)

Gambar 2.5 Motor Servo (Sumber: Sujarwata. 2013. Vol 5)

Tipe Motor Servo

Secara umum terdapat 2 jenis motor servo. yaitu motor servo standard dan

motor servo Continous. Servo motor tipe standar hanya mampu berputar 180

derajat. Motor servo standard sering dipakai pada sistim robotika misalnya untuk membuat “Robot Arm” (Robot Lengan). Sedangkan Servo motor continuous dapat berputar sebesar 360 derajat. motor servo continous sering dipakai untuk

Mobile Robot. Pada badan servo tertulis tipe servo yang bersangkutan.

Pengendalian gerakan batang motor servo dapat dilakukan dengan menggunakan

metode PWM. (Pulse Width Modulation).

Teknik ini menggunakan system lebar pulsa untuk mengemudikan putaran

motor. Sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim

melalui kaki sinyal dari kabel motor. Tampak pada gambar dengan pulsa 1.5 ms

pada periode selebar 2ms, maka sudut dari sumbu motor akan berada pada posisi

tengah. Semakin lebar pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan sumbu ke

arah jarum jam dan semakin kecil pulsa OFF maka akan semakin besar gerakan

sumbu ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Untuk menggerakkan motor

servo ke kanan atau ke kiri, tergantung dari nilai delay yang kita berikan. Untuk

membuat servo pada posisi center, berikan pulsa 1.5ms. Untuk memutar servo ke

kanan, berikan pulsa <=1.3ms, dan pulsa >= 1.7ms untuk berputar ke kiri dengan

(16)

Gambar 2.6 Pensinyalan motor servo (Sumber: Sujarwata. 2013. Vol 5)

2.5 Adaptor

Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah

tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber

tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor

dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis

berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari

sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap

rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai jangka waktu

yang tidak terbatas asal ada tegangan AC.

(17)

2.6 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang

menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan

diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot

matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil

yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. (Sumber:

Vishay. 2017.)

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

a. Terdiri dari 16 karakter dan 4 baris.

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

c. Terdapat karakter generator terprogram.

d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

e. Dilengkapi dengan back light.

Gambar 2.8 Bentuk Fisik LCD 16 x 2 (Sumber: farnell, 2014)

Tabel 2.4 Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2

Pin Deskripsi

1 Ground

2 Vcc

3 Pengatur kontras

4 “RS” Instruction/Register Select

5 “R/W” Read/Write LCD Registers

6 “EN” Enable

(18)

15 Vcc

16 Ground

(Sumber: Vishay. 2017. Diunduh pada tanggal 1 Juni 2017)

a) Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat

dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler

dengan lebar data 8 bit.

- Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low

menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high

menunjukan data.

- Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.

- Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar. - Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin

ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan

dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5

Volt. (Sumber: Vishay. 2017).

-2.7 I2C module on 16×2 LCD

Pada modul I2C ini dapat mengendalikan LCD dengan mudah menggunakan 2 kabel yang terhubung ke papan Arduino Anda melalui input SDA

dan SCL melihat ilustrasi di bawah ini untuk menemukan pin yang benar di mana

dapat menghubungkan modul I2C.

1. Diagram Modul I2C

Di sisi kiri modul kita memiliki 4 pin, dan dua adalah tegangan dan

ground, dan dua lainnya adalah I2c (SDA / dan SCL). Papan memiliki pot

tripper untuk mengatur kontras LCD, dan jumper terletak di sisi

berlawanan dari lampu belakang yang dikendalikan oleh program atau

(19)

Gambar 2.9 Bentuk Fisik Modul I2C (Sumber : 14core, 2015)

2. Alamat I2C

Secara default, modul ini dikonfigurasi dengan alamat 0x27,

namun dapat diubah dengan menggunakan pin alamat A0, A1 dan A2

yang terletak di papan modul I2C, seperti tabel di bawah ini.

Tabel 2.5 Alamat I2C

(Sumber : 14core, 2015)

3. Modul Wiring I2C ke Papan Arduino MEGA2560

Modul I2C memiliki 16 pin yang dapat dihubungkan langsung ke

display, jika menggunakan Arduino Mega2560 menggunakan pin 20

(SDA) dan 21 untuk (SCL).

(20)

dengan library LiquidCrystal yang biasa kita gunakan dengan perintah

seperti lcd.begin (), lcd.print () dan lcd.setCursor ().

Commandlcd.setBacklight () memungkinkan Anda menyesuaikan atau

mengaktifkan lampu latar LCD.

2.8 Spektrum Warna

Spektrum kasat mata adalah bagian dari spektrum gelombang

elektromagnetik tepatnya merupakan bagian dari spektrum optik mata normal

manusia akan dapat mendeteksi panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm,

meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai

780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz). Mata yang telah beradaptasi

dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di

wilayah hijau dari spektrum optik. Warna pencampuran seperti pink atau ungu,

tidak terdapat dalam spektrum ini karena warna-warna tersebut hanya akan

didapatkan dengan mencampurkan beberapa panjang gelombang.

Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral

jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi

hampir tanpa mengalami pengurangan intensitas atau sangat sedikit sekali

(meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu

alasan menggapai langit berwarna biru). Dikatakan jendela optik karena manusia

tidak bisa menjangkau wilayah di luar spektrum optik. Inframerah terletak sedikit

di luar jendela optik, namun tidak dapat dilihat oleh mata manusia. RGB adalah

suatu model warna yang terdiri atas 3 buah warna: merah (Red), hijau (Green),

dan biru (Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan

(21)

Tabel 2.6 Nilai RGB Spektrum Warna

(Sumber: Sutisna, Dede dan Eko Ihsanto. 2015)

2.9 Printer Canon MP287

Canon Pixma MP287 adalah printer multi fungsi keluaran vendor canon, dikatakan multifungsi karena memiliki fitur/ fasilitas yang memadai, diantara

printer ini dapat digunakan untuk scan, print, dan photocopy. Dibandingkan kita

harus membeli scanner, printer, dan mesin photocopy pastinya akan

mengeluarkan biaya yang mahal.

Gambar 2.10 Printer Pixma MP287 (Sumber: canon, 2013)

Berikut ini spesifikasi dari canon pixma mp287:

1. Print

(22)

b. ISO Standard print speed (ESAT): approx. 8.4ipm mono / approx.

4.8ipm colour

c. 2pl (min.) ink droplets and 4800 x 1200dpi (max.) resolution

d. 4 x 6″ (4R) borderless photo in approx. 43 secs. e. Capable of printing borderless photos up to A4 size

f. ChromaLife 100+ technology – photos can last up to 300 years

g. Hybrid system – pigment black ink ensures sharp black text and lines even when printed over an image.

h. Compatible Media :

Size : A4/A5/B5/LTR/4×6″/5×7″

Type : Plain Paper, Photo Paper Plus Glossy II (PP-201), Photo Paper Plus Semi-gloss (SG-201), Glossy Photo Paper “Everyday Use” (GP-501)

2. Scan

a. Resolution

 600 x 1200dpi optical  19200 x 19200dpi selectable

b. Scanning Bit Depth (Input / Output)  Grayscale: 16 / 8bit

 Colour: 48 / 24bit (RGB each 16 / 8bit) 3. Copy

a. ISO / IEC 24735 Annex D standard for copy speed

b. First Colour Copy Out Time (FCOT): 37 secs.

c. Copy speed (Continuous Copy): approx. 2.6 cpm colour

d. Reproduces second generation copies accurately with Dual Colour

Gamut

e. Processing Technology

4. Power Consumption

a. approx. 11W print

Gambar

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560 R3.
Gambar 2.2 Tampilan Program Arduino Mega 2560
Gambar 2.3 Sensor Warna TCS 3200
Tabel 2.2 Fungsi Pin TCS 3200
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut James Martin dalam Sutabri (2005:161) database adalah suatu kumpulan data terhubung (Interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa

Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk

Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan untuk

LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak

Dibawah sinar cahaya yang remang-remang atau dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang dibelakang layar tampilan. LCD yang digunakan adalah jenis

Pengguna aplikasi dilengkapi dengan kontrol yang flexible yang terhubung tanpa kabel ke sistem, sehingga teknologi ini dapat menampilkan visualisasi untuk mengendalikan

Menurut Abdul Kadir (2013), Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel arduino yang sebenarnya adalah suatu papan elektronik yang mengandung

Pada tugas akhir ini LCD yang digunakan adalah LCD 16 x 2 dengan dengan konsumsi daya rendah (Wardhana, 2006). Modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris, terdiri dari dua bagian. Bagian