PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, KOMPETENSI
KEPRIBADIAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI
SMK CERSA PASAMAN
JURNAL
Oleh:
PATRA YANIS
11090036
PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)PGRI
SUMATERA BARAT
PADANG
2016
PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan sangat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.
Mengingat pentingnya peranan pendidikan berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami pelajaran, seperti pembaharuan kurikulum, penataran dan pelatihan guru sesuai dengan bidang studi, pengadaan buku ajar, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan. Peningkatan itu dilakukan untuk seluruh mata pelajaran termasuk mata pelajaran ekonomi.
Jadi berdasarkan pendapat tersebut perlu adanya efektivitas mengajar. Untukmencapai tingkat efektivitas mengajar yang tinggi guru harus menguasai perbuatanmengajar yang kompleks dan perbuatan yang kompleks tidak dapat dikuasai secaralangsung. Untuk menguasai keterampilan mengajar yang kompleks, seorang guruperlu menguasai teknik atau dasar keterampilan mengajar, karena banyak kesulitanbelajar berasal dari kurangnya penguasaan dasar atas pengetahuan, keterampilan, dansikap yang seharusnya dimiliki terlebih dahulu.
Siswa merupakan komponen pendidikan kedua yang tidak kalah pentingnyadalam menentukan keberhasilan proses belajar. Keberhasilan seorang siswa dalambelajar dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam belajar. Di dalampendidikan siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Namun antarasiswa satu dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian prestasi belajar.Adanya perbedaan prestasi belajar siswa terutama dipengaruhi oleh salah satufaktor yang bersumber dalam diri siswa tersebut, yaitu motivasi.
Motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh keterampilan, mengajar guru, disini guru kurang memberikan penguatan
kepada siswa, tujuan guru memberikan penguatan kepada siswa agar para siswa tetap berani aktif didalam kelas dan tidak merasa minder. Serta guru harus pandai menguasai dan mengendalikan kondisi/suasana dikelas. Keterampilan guru yang efektif akan membangkitkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar. Karena guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik sebagai ujung tombak, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi guru.
Pada sistem pengajaran, kompetensi digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan profesional yaitu kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih tinggi. Kompetensi ini dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya.
Kepribadian guru adalah sesuatu yang terdapat dalam diri seseorang yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku inndividu yang bersangkutan. . Guru dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian ideal. Karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus digugu dan ditiru) sebagai seorang model, guru harus mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan perkembangan kepribadian. Peran guru yang sangat besar dan penting itu menuntut tanggung jawab guru untuk menjadi pribadi yang memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan yang beragam dan moral yang tinggi guna meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.
Sehubungan dengan itu maka penulis mengadakan observasi awal pada siswa kelas X akuntansi di SMK Cersa Pasaman tentang motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran. Dari hasil observasi tersebut penulis mendapatkan gambaran tentang kondisi kegiatan pembelajaran yang terjadi di SMK Cersa Pasaman.
Tabel 1. Persentase Ketuntasan Nilai Tugas Semester II Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas X SMK Cersa Pasaman Tahun Pelajaran 2015/2016
No Kelas Jumlah Siswa Tuntas
Tidak Tuntas Jumlah % Jumlah % 1 X.1 34 8 3,52 26 7 6,47 2 X.2 34 19 5,58 15 4 4,11 3 X.3 32 15 6,8 7 17 5 3,12 Sumber: Guru Akuntansi SMK CERSA Pasaman
Berdasarkan tabel I terlihat bahwa hanya sebagian dari jumlah siswa yang tuntas dalam pengerjaan nilai tugas. Dari tabel tersebut dapat diartikan bahwa motivasi siwa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan pengajaran tugas masih rendah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMK Cersa Pasaman masih tergolong rendah. Dimana dari hasil observasi tersebut ditemukan bahwa motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran akuntansi masih rendah hal ini terlihat dari kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan kurangnya keaktifan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung, ini dapat diketahui melalui pengisian angket oleh siswa itu sendiri yang mana siswa tersebut mengatakan kurangnya keterampilan guru dalam mengajar salah satunya guru tidak pernah memberikan penguatan kepada siswa dan terdapat beberapa informasi tentang kepribadian guru yang tidak disukai oleh siswa yaitu guru mudah marah dan suka membeda-bedakan siswanya dalam belajar serta guru sangat jarang menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan latar belakang dan identifiikasi masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai beriikut:
1. Sejauhmana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motiavasi belajar siswa kelas X akuntansi di SMK CERSA Pasaman Kabupaten Pasaman Barat? 2. Sejauhmana pengaruh kompetensi
kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa ekonomi kelas Xakuntansi di SMK CERSA Pasaman Kabupaten Pasaman Barat?
3. Sejauhmana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa ekonomi kelas X akuntansi di SMK CERSA Pasaman Kabupaten Pasaman Barat?
4. Sejauhmana pengaruh keterampilan mengajar guru, kompetensi kepribadian guru dan penggunaan media pembelajaran secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa kelas X akuntansi di SMK CERSA Pasaman Kabupaten Pasaman Barat?
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2009:56) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, menghubungkan dengan variabel lain.
Selanjutnya Arikunto (2010:143) menjelaskan bahwa analisis asosiatif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data.
Penelitian ini dilakukan di SMK CERSA Pasaman. Waktu penelitian dilakukan pada bulan maret 2016.
1. Data Primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan yang diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara. Data primer pada penelitian di peroleh dari siswa kelas X akuntansi SMK Cersa Pasaman.
2. Data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Merupakan data yang di peroleh dari obyek penelitian. Data tersebut diperoleh dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder pada penelitian ini di peroleh dari guru ekonomi kelas X akuntansi SMK Cersa Pasaman dan juga dari jurnal literatur-literatur yang berhungan dengan penelitian.
HASIL PENELITIAN
1.Deskripsi Variabel Motivasi BelajarY
Tabel 2 HasilAnalisa TCR Variabel
Motivasi Belajar (Y)
Variabel Indikator Rata- rata Skor TCR (%) Kategori Motiva si Belajar Siswa 1. Tekun menghad api tugas 3,29 65,80 Cukup 2.Ulet dalam menghad api kesulitan 3,03 60,60 Cukup 3.Berprest asi dalam belajar 3,46 69,27 Cukup 4.Senang dapat mempert ahankan pendapat 3,29 65,80 Cukup 5.Ingin mendala mi bahan/bi dang penegtah uan 3,23 64,60 Rendah Total 3,26 65,21 Cukup
Sumber: Olahan Data Primer 2016
Dari hasil pengumpulan data untuk variabel motivasi belajar diperoleh informasi bahwa rata-rata skor jawaban responden untuk variabel motivasi belajar adalah 3,26 dengan tingkat capaian responden 65,21% berada pada kategori cukup. Artinya hal ini menujukkan bahwa motivasi siswa masih perlu ditingkatkan lagi dan berada pada kategori cukup.
Tabel 3 Hasil Analisa TCR Variabel Keterampilan Mengajar Guru (X1)
Variabel Indikator Rata- rata Skor TCR (%) Kategori Keteramp ilan mengajar guru Keterampil an bertanya 4,26 85,20 Baik Keterampil an memberika n penguatan 3,37 67,45 Cukup Keterampil an mengadaka n variasi 3,93 78,69 Cukup Keterampil an menjelaska n 4,71 94,27 Sangat Baik Keterampil an membuka dan menutup pelajaran 4,13 82,50 Baik Keterampil an membimbin g diskusi kelompok kecil 4,21 84,13 Baik Keterampil an mengelola kelas 4,44 88,85 Baik Keterampil an mengajar kelompok kecil dan perorangan 3,69 73,80 Cukup Total 4,09 81,86 Baik
Sumber: Olahan Data Primer 2016
Dari hasil pengumpulan data untuk variable keterampilan mengajar guru diperoleh informasi bahwa rata-rata skor jawaban responden untuk variabel keterampilan mengajar guru adalah 4,09 dengan tingkat capaian responden 81,86% berada pada kategori baik. Artinya keterampilan mengajar yang dimiliki guru dapat dikategorikan baik.
Tabel 4 Hasil Analisa TCR Variabel Kompetensi Kepribadian Guru (X2)
Variabel Indikator Rata- rata Skor TCR TCR (%) Kategori Kompe tensi Keprib adian Guru Kepribadia n yang mantap dan stabil 4,68 93,53 Sangat Baik Kepribadia n yang dewasa 4,41 88,20 Baik Kepribadia
n yang arif 4,37 87,35 Baik Berakhlak mulia dan menjadi teladan 4,59 91,80 Sangat Baik Kepribadia n yang berwibawa 4,58 91,53 Sangat Baik Total 3,61 72,18 Cukup
Sumber: Olahan Data Primer 2016
Dari hasil pengumpulan data untuk variabel kompetensi kepribadian guru diperoleh informasi bahwa rata-rata skor jawaban responden untuk variabel kompetensi kepribadian guru adalah 3,61 dengan tingkat capaian responden 72,18% berada pada kategori cukup. Artinya bahwa kompetensi kepribadian yang dimiliki guru dapat dikategorikan cukup.
Tabel 5 Hasil Analisa TCR Variabel Penggunaan Media Pembelajaran
Variabel Indikator Rata- rata Skor TCR TCR (%) Kategori Penggu naan media pembel ajaran Media grafis 3,20 63,93 Rendah Media proyeksi 3,62 72,30 Cukup Media komputer 2,83 56,53 Rendah Total 3,21 64,26 Rendah
Sumber: Olahan Data Primer 2016
Dari hasil pengumpulan data untuk variabel penggunaan media pembelajaran diperoleh informasi bahwa rata-rata skor jawaban responden untuk variabel penggunaan media pemeblajaran adalah 3,21 dengan tingkat capaian responden 64,26% berada pada kategori rendah. Artinyasiswa menilai bahwa media pembelajaran disekolah belum bisa memenuhi kebutuhan siswa dalam proses belajardan dapat dikategorikan rendah.
HASL UJI HIPOTESIS
1. Hasil Uji T
Tabel6 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) .571 .467 1.107 .271 X1 .329 .151 .251 2.177 .032 X2 .384 .129 .324 2.977 .004 X3 .166 .067 .214 2.483 .015
Sumber: Olahan Data Primer 2016
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji t (parsial) dan uji F (simultan). Adapun hasil uji hipotesis tersebut dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah:
a. pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar
Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung regresiketerampilan mengajar guru sebesar 2.177. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung2.177 >ttabe 1.985 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMK CERSA Pasaman.
b. pengaruh antara kompetensi kepribadian guruterhadap motivasi belajar .
Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung regresi kompetensi kepribadian guru sebesar 2.977. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung2.977 > ttabel 1.985 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMK CERSA Pasaman.
c. pengaruh antara penggunaan media pembelajaranterhadap motivasi belajar
Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung regresi penggunaan media pembelajaran sebesar 2.483. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung2.483 > ttabe 1.985 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMK CERSA Pasaman.
2. Hasil Uji F
Tabel 7 Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 11.000 3 3.667 21.326 .000a Residual 16.506 96 .172 Total 27.507 99
Sumber: Olahan Data Primer 2016
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Riduwan, 2007:142).Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel atau Sig dengan Alpha (α = 0,05).Dimana nilai Ftabel sebesar 3,09 yang diperoleh dari (k-1), (n-k) atau (3-1), (100-3).
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Fhitung regresi keterampilan mengajar guru, kompetensi kepribadian guru dan penggunaan media pembelajaran secara Stimultan terhadap motivasi belajar siswa SMK CERSA Pasaman sebesar 21.326. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung (21.326) >nilai Ftabel (3,09), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru, kompetensi kepribadian guru dan penggunaan media pembelajaran secara Stimultan Pasaman berpengaru signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMK CERSA Pasaman
Hasil Analisis Determinasi (R2)
Tabel 8 : Hasil Analisis Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .632a .400 .381 .41466
Sumber: Olahan data primer 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa besarnya nilai Rsquare adalah 0,40. Hal ini berarti 40% motivasi belajar siswa SMK Cersa Pasaman dipengaruhi oleh variabel
keterampilan mengajar guru, kompetensi kepribadian guru dan penggunaan media pembelajaran sedangkan sisanya 60% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada diluar penelitian.
PENUTUP
1. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMK CERSA Pasaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,329 dan nilai thitung sebesar 2,177 >ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,032 <α0,05.sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
2. Kompetensi kepribadian guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMK CERSA Pasaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,384 dan nilai thitung sebesar 2,977 >ttabel sebesar 1,985. ngkan nilai signifikan 0,004<α0,05.sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
3. Penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa SMK CERSA Pasaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,166 dan nilai thitung sebesar 2,483 >ttabel sebesar 1,985 sedangkan nilai signifikan 0,015 <α0,05.sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
4. Keterampilan mengajar guru, kompetensi kepribadian guru dan penggunaan media pembelajaran berpengaruh sisgnifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMK CERSA Pasaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa Fhitung 21,326> Ftabel 3,09 dan nilai signifikan 0,000<0,05.sehingga hipotesis nolditolak dan hipotesis alternatif diterima. Persentase pengaruh variabel keterampilan mengajar guru, kompetensi kepribadian guru dan penggunaan media pemeblajaran terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMK CERSA Pasaman yaitu sebesar 40%, sedangkan sisanya 60% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang ada di luar penelitian.
SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian, Penulismengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan motivasi belajar akuntansi siswa yang ditunjukankepada:
1. Variabel keterampilan mengajar guru dengan indikator terendah yaitu keterampilan memberikan penguatan, untuk itu disarankan kepada guru agar tidak saja hanya sekedar mengajarkan pelajaran kepada siswa akan tetapi juga memberikan penguatan kepada siswa tentang pentingnya belajar dan dampak yang ditimbulkan dikemudian hari jika tidak belajar dengan baik sehingga bisa membuat siswa menjadi lebih semangat mengikuti pelajaran.
2. Variabel kompetensi kepribadian guru diperoleh indikator terendah yaitu kepribadian yang arif, untuk itu disarankan kepada guru pada mata pelajaran akuntansi untuk lebih bisa menjadi contoh pribadi yang arif bagi siswa sehingga bisa menjadi teladan yang baik dan acuan bagi siswa untuk bersikap juga menjadi arif.
3. Variabel penggunaan media pembelajaran dengan indikator terendah yaitu penggunaan media grafis, untuk itu disarankan kepada guru dan terutama pihak sekolah untuk menyediakan media grafis pada pembelajran akuntansi agar siswa menjadi lebih paham dan menyukai pelajaran akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta. Jakarta.
Wina Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran. Prenada Media. Jakarta.