PENENTUAN TUJUAN KULIAH KERJA LAPANGAN
MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
Wahyu Handoko
055314115
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
THE DECISION SUPPORT SYSTEM
TO DETERMINE FIELD STUDY DESTINATION
OF THE STUDENTS OF THE FACULTY OF SCIENCE AND
TECHNOLOGY OF SANATA DHARMA UNIVERSITY
A Final Assignment
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain the Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering Study Program
By:
Wahyu Handoko
055314115
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain kecuali telah disebutkan dalam kutipan atau daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Maret 2011
Penulis,
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Wahyu Handoko
NIM : 055314115
Demi pengembangan ilmu pengetahuan,saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENENTUAN TUJUAN KULIAH KERJA LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal : 7 Maret 2011 Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
Kuliah Kerja Lapangan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh setiap angkatan di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma. Banyaknya pilihan tujuan Kuliah Kerja Lapangan sering kali membuat penentuan tujuan tidak mudah dan memerlukan waktu yang lama.
Terdapat beberapa faktor dalam penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Faktor – faktor tersebut adalah obyek kunjungan, lama kunjungan, fasilitas penginapan, fasilitas transportasi, menu makan dan biaya. Oleh karena itu dibuat sistem yang dapat membantu panitia lebih cepat dalam menentukan tujuan Kuliah Kerja Lapangan, dan para peserta dapat ikut berpartisipasi secara langsung dalam menentukan tujuan Kuliah Kerja Lapangan tersebut.
Dalam skripsi ini sistem tersebut dibangun dengan berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis datanya. Metode yang digunakan pada sistem adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
ix
x
ABSTRACT
Field study is a periodical event for every student‟s batch of the Faculty of Science and Technology of Sanata Dharma University. Since there are many options offered, the process to determine the field study destination is not easy and takes time.
There are several factors that should be considered by the committee of field study. These factors are as follows : the objects of the field study, the duration of the study, the lodging facilities, the transportation facilities, the food menu, as well as the cost. Therefore, it is necessary to develop a system which is expected to help committee of field study to determine field study destination more quickly.The system should also provide facilities for the participants to participate directly in determining the destination.
In this final assignment, such system was built as a web-based application by using PHP programming language and MySQL as the database management system. The method used in the system was the Analytical Hierarchy Process.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN PENENTUAN TUJUAN KULIAH KERJA LAPANGAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA”.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan dukungan baik berupa masukan ataupun saran. Ucapan terima kasih ditujukan kepada :
1. Bapak dan Ibu yang telah memberi dukungan kepada penulis baik moral, spiritual maupun material selama masa studi.
2. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si.,M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan, bantuan dan dorongan kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan sampai dengan penyelesaian skripsi ini. 3. Bapak Yosef Agung Cahyanta,.S.T,M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
xii
5. Adik tersayang, Daniel Wahyu Samodro atas doa, dukungan dan canda tawanya.
6. Ign. Dimas Sukma, F.X. Novi Chrisdianto, Andreas Hemawan, Agung Pratnyawan, Dionysius Arya, Yosaphat Dwi Santa, Stepanus Christiono Eka, Beta Yoga Iwan, Sony Setyawan, Yuanita Prasetyaningtyas, Yohanes Budi Kristianto dan semua teman-teman Teknik Informatika angkatan 2005 tercinta yang telah menemani dan memberi semangat yang sangat berarti sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Romo Hari Suparwito, Romo Kuntoro Adi, F.X. Rigar Widi, Frederick Martce Yudha, Timotius Ari, Arie Wirawan, Maria Laksmi, Fransiskus Paranso, Phrta Dendi, Daniel Antonius, dan semua teman-teman pecinta kamera. Terimakasih atas semua ilmu, waktu, kebersamaan dan semua pameran-pameran fotonya yang sungguh dapat menyegarkan pikiran. 8. Maria Paulina Hartaya, Stevani Elia, Dionisia Sekar Rosari, Yuniar Eka
Risti atas semua dukungan, kasih sayang, perhatian, bantuan, tempat curhat, penyemangat yang sangat berarti dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
xiii
Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini berguna untuk menambah wawasan ataupun menjadi referensi bagi para pembaca sekalian khususnya pada mahasiswa Teknik Informatika.
Yogyakarta, 28 Februari 2011
xiv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Judul (Bahasa Inggris) ... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii
Halaman Pengesahan ... iv
Halaman Motto Hidup ...v
Halaman Penyataan Keaslian Karya ... vi
Halaman Penyataan Persetujuan ... vii
Halaman Abstrak ... viii
Halaman Abstract ...x
Halaman Kata Pengantar ... xi
Daftar Isi ... xiv
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xxiii
BAB I ...1
PENDAHULUAN ...1
I.1. Latar Belakang ...1
I.2. Rumusan masalah ...2
I.3. Tujuan penelitian ...2
I.4. Batasan Masalah ...3
I.5. Metodologi penelitian...3
xv
BAB II ...7
LANDASAN TEORI ...7
2.1 Sistem Pendukung Keputusan ...7
2.2 Metode AHP ...11
BAB III ...18
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...18
3.1 Analisis Sistem ...18
3.1.1 Identifikasi Masalah ...18
3.1.2 Analisa permasalahan sistem yang lama ...19
3.1.3 Gambaran Umum Sistem yang Akan Dikembangkan ...22
3.2 Perancangan Sistem ...24
3.2.1 Analisis Kebutuhan Pengguna ...24
3.2.2 Pemodelan Proses ...44
3.2.3 Perancangan Subsistem Manajemen Data ...50
3.2.3.1 Pemodelan Konseptual ...50
3.2.3.2 Pemodelan Logical ...51
3.2.3.2.1 Relational Database ...51
3.2.3.2 Tahap Normalisasi ...52
3.2.3.2.1 Tabel Transportasi ...52
3.2.3.2.2 Tabel Penginapan ...53
xvi
3.2.3.2.4 Tabel Obyek Kunjungan ...57
3.2.3.3 Pemodelan Fisikal ...58
3.2.4 Perancangan Subsitem Manajemen Model ...62
3.2.4.1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) ...64
3.2.4.2 Scoring ...73
3.2.5 Perancangan Subsistem Manajemen Dialog ...74
3.2.5.1 Antarmuka Pengunjung Sistem ...74
3.2.5.2 Antarmuka Administrator Sistem ...83
BAB IV ...89
IMPLEMENTASI ...89
4.1 Implementasi Subsistem Manajemen Data ...89
4.2 Koneksi PHP ke MySQL ...93
4.3 Implementasi Subsistem Dialog ...95
4.3.1 Antarmuka Pengunjung...95
4.3.1.1 Halaman Login User ...96
4.3.1.2 Halaman Utama ...97
4.3.1.2 Halaman Alternatif ...99
4.3.1.3 Halaman Pengambilan Keputusan ...103
4.3.1.3.1 Pilih Alternatif...103
4.3.1.3.2 Pilih Kriteria ...105
xvii
4.3.1.3.4 Bobot Alternatif ...111
4.3.1.3.5 Hasil Perhitungan ...122
4.3.1.4 Halaman Hasil ...123
4.3.1.4.1 Individu ...123
4.3.1.4.2 Kelompok ...124
4.3.1.4 Halaman Bantuan ...125
4.3.1.5 Halaman User Profile ...126
4.3.2 Interface Administrator ...128
4.3.2.1 Halaman Login ...128
4.3.2.2 Halaman Utama Administrator ...129
4.3.2.3 Halaman Peserta ...130
4.3.2.4 Halaman Kriteria ...131
4.3.2.4.1 Kriteria Kota ...131
4.3.2.4.2 Kriteria Tujuan Wisata ...134
4.3.2.4.3 Kriteria Transportasi ...136
4.3.2.4.4 Kriteria Fasilitas Transportasi ...138
4.3.2.4.5 Kriteria Penginapan ...140
4.3.2.4.6 Kriteria Fasilitas Penginapan ...142
4.3.2.4.7 Kriteria Menu Makanan ...144
xviii
4.3.2.5 Halaman Alternatif ...148
4.3.2.6 Halaman Bantuan ...153
4.3.2.7 Halaman Profil Admin ...153
BAB V...155
ANALISA HASIL ...155
5.1 Pengumpulan Data ...155
5.2 Sasaran Penyebaran Kuesioner ...156
5.3 Form Kuesioner...156
5.4 Hasil dan Pembahasan ...158
BAB VI ...162
PENUTUP ...162
6.1 Kesimpulan ...162
6.2 Saran...164
Daftar Pustaka ...165
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan ... 13
Tabel 2.2 Contoh matriks perbandingan berpasangan ... 13
Tabel 2.3 Nilai indeks random ... 16
Tabel 3.1 Tabel analisis sebat akibat... 21
Tabel 3.2 Narasi use case proses login... 26
Tabel 3.3 Narasi use case proses tambah kriteria ... 27
Tabel 3.4 Narasi use case proses ubah kriteria ... 28
Tabel 3.5 Narasi use case proses hapus kriteria ... 29
Tabel 3.6 Narasi use case proses tambah paket wisata ... 31
Tabel 3.7 Narasi use case proses ubah paket wisata ... 32
Tabel 3.8 Narasi use case proses hapus paket wisata... 33
Tabel 3.9 Narasi use case proses input nilai paket wisata ... 34
Tabel 3.10 Narasi use case proses ubah nilai paket wisata ... 36
Tabel 3.11 Narasi use case proses hapus nilai paket wisata ... 37
Tabel 3.12 Narasi use case pengambilan keputusan individu ... 38
Tabel 3.13 Narasi use case pengambilan keputusan kelompok ... 40
Tabel 3.14 Narasi use case lihat hasil ... 41
Tabel 3.15 Narasi use case cetak hasil ... 42
Tabel 3.16 Narasi use case proses logout... 43
Tabel 3.17 TabelUn-Normal Transportasi ... 52
Tabel 3.18 Tabel Normal Kesatu Transportasi ... 52
xx
Tabel 3.20 Tabel Normal Ketiga Transportasi ... 53
Tabel 3.21 Tabel Detail Transportasi ... 53
Tabel 3.22 TabelUn-Normal Penginapan ... 53
Tabel 3.23 Tabel Normal Kesatu Penginapan... 54
Tabel 3.24 Tabel Normal Kedua Fasilitas Penginapan ... 54
Tabel 3.25 Tabel Normal Ketiga Penginapan ... 54
Tabel 3.26 Tabel Detail Penginapan ... 55
Tabel 3.27 TabelUn-Normal Penginapan ... 55
Tabel 3.28 Tabel Normal Kesatu Penginapan... 55
Tabel 3.29 Tabel Normal Kedua Fasilitas Penginapan ... 56
Tabel 3.30 Tabel Normal Ketiga Penginapan ... 56
Tabel 3.31 Tabel Detail Penginapan ... 56
Tabel 3.32 TabelUn-Normal Obyek Kunjungan ... 57
Tabel 3.33 Tabel Normal Kesatu Obyek Kunjungan ... 57
Tabel 3.34 Tabel Normal Kedua Kota ... 57
Tabel 3.35 Tabel Normal Ketiga Obyek Kunjungan ... 58
Tabel 3.36 Tabel paket study tour ... 58
Tabel 3.37 Tabel Obyek kunjungan ... 59
Tabel 3.38 Tabel Kota ... 59
Tabel 3.39 Tabel Detail Obyek Kunjungan ... 60
Tabel 3.40 Tabel Transportasi... 60
Tabel 3.41 Tabel Detail Transportasi ... 60
xxi
Tabel 3.43 Tabel detail paket makanan... 61
Tabel 3.44 Tabel Menu Makanan ... 61
Tabel 3.45 Tabel Detail Paket Makan ... 61
Tabel 3.46 Tabel Penginapan ... 62
Tabel 3.47 Tabel Fasilitas Penginapan ... 62
Tabel 3.48 Tabel Detail Penginapan ... 62
Tabel 3.49 Tabel Peserta ... 63
Tabel 3.50 Tabel Administrator ... 63
Tabel 3.51 Tabel penetapan bobot prioritas ... 65
Tabel 3.52 Tabel pencarian geomean dan normalized weight ... 66
Tabel 3.53 Tabel perkalian Matriks dengan prioritas bersesuaian ... 66
Tabel 3.54 Tabel hasil penjumlahan perkalian matriks per baris... 67
Tabel 3.55 Tabel hasil penjumlahan tiap baris dibagi prioritas bersangkutan ... 67
Tabel 3.56 Tabel Lamda Maksimal ... 67
Tabel 3.57 Tabel Nilai Index Random Konsistensi ... 68
Tabel 3.58 Tabel Perbandingan alternatif dengan kriteria obyek kunjungan ... 69
Tabel 3.59 Tabel perkalian Matriks dengan prioritas bersesuaian ... 69
Tabel 3.60 Tabel hasil penjumlahan perkalian matriks per baris... 69
Tabel 3.61 Tabel hasil penjumlahan tiap baris dibagi prioritas bersangkutan ... 70
Tabel 3.62 Tabel Lamda Maksimal ... 70
Tabel 3.63 Tabel Perbandingan alternatif dengan kriteria waktu ... 70
Tabel 3.64 Tabel Perbandingan alternatif dengan kriteria fasilitas transportasi ... 71
xxii
xxiii
DAFTAR GAMBAR
xxiv
xxv
xxvi
xxvii
1
BAB. I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan merupakan suatu kesempatan yang digunakan Universitas Sanata Dharma untuk mengajak mahasiswa mengenal dan memahami secara lebih dekat dunia kerja secara nyata dan sejenak melepas penat dengan berwisata ke obyek-obyek pariwisata.
Banyaknya perusahaan, berkembangnya industri pariwisata saat ini , dan adanya berbagai macam tema Kuliah Kerja Lapangan pada tiap-tiap program studi, membuat penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan menjadi semakin sulit. Hal ini membuat penentuan tujuan akan memakan waktu yang lama bila dilakukan secara manual. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem untuk membantu penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan dengan lebih cepat dan dapat menampung aspirasi dari semua pihak yang terlibat baik panitia ataupun mahasiswa.
Sebuah sistem pendukung keputusan dapat dibangun dengan beberapa metode, diantaranya AHP,Scoring, Decision tree, dan Promethee. Metode yang digunakan untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah AHP (Analytic Hierarchy Process) dan Scoring . AHP merupakan suatu model pengambil keputusan dimana
kepentingan terhadap setiap tujuan Kuliah Kerja Lapangan. Kemudian dengan metode Scoring nilai perbandingan itu diolah untuk menentukan peringkat relatif dari semua alternatif tujuan Kuliah Kerja Lapangan.
Sistem Pengambilan Keputusan ini harus dapat digunakan secara bersama oleh para peserta Kuliah Kerja Lapangan dan panitia. Sistem diharapkan dapat menjembatani komunikasi dan interaksi antar pengguna dan membantu mengambil keputusan yang disepakati bersama.
Dari permasalahan tersebut maka dalam Tugas Akhir ini dibuat ” Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Mahasiswa FST Universitas Sanata Dharma ”sehingga diharapkan dapat
membantu memberikan rekomendasi keputusan penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan yang lebih tepat sasaran, cepat dan efektif.
I.2. Rumusan Masalah
Bagaimana membuat Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan tujuan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma dengan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dan Scoring.
I.3. Tujuan
I.4. Batasan Masalah
I.4.1 Masalah yang dianalisa adalah faktor-faktor yang terkait dan berhubungan dengan penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan di Fakultas Sains dan Teknologi yaitu waktu kunjungan, transportasi, penginapan, menu makanan, obyek kunjungan, dan biaya.
I.4.2 Sistem dapat menampilkan pilihan waktu kunjungan, transportasi, penginapan, menu makanan, obyek kunjungan, fasilitas agen perjalanan dan biaya
I.4.3 Sistem dapat menampilkan berbagai macam kemungkinan pilihan beserta rincian biayanya.
I.4.4 Metode yang digunakan adalah AHP (Analytic Hierarchy Process) dan Scoring.
I.4.5 Sistem diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basisdata MySql.
I.5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah
1. Studi Kasus
Mempelajari cara pengambilan keputusan penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan di Universitas Sanata Dharma
2. Studi Literatur
digunakan dalam pengambilan keputusan penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan.
3. Metode Pengembangan sistem
Metode pengembangan sistem menggunakan metode FAST (Framework for the Application of Systems Thinking) yang meliputi :
a. Scope Definiton. Tahap ini merupakan tahap pendefinisian ruang lingkup. Hasil dari tahap ini adalah pernyataan masalah yang dihadapi dalam sistem.
b. Problem Analysis. Tahap ini adalah tahap analisa masalah yang ada. Dalam tahap ini akan menghasilkan analisa sebab-akibat (cause-effect analysis).
c. Requirements Analysis. Tahap ini merupakan tahap analisa kebutuhan. Hasil dari tahap ini direpresentasikan dengan use-case diagram.
d. Logical Design. Tahap ini merupakan pembuatan rancangan sistem informasi secara logis dan fisik, baik perancangan diagram aliran data, diagram dekomposisi, diagram entitas-relasi, subsistem manajemen data, subsistem manajemen model dan rancangan antarmuka sistem.
e. Physical Design and Integration. Merupakan tahap membangun system secara fisik berdasarkan rancangan yang sudah dikerjakan. Tahap ini menghasilkan sitem yang sudah dibangun.
Selain menggunakan metodologi FAST, untuk membangun model bagi sistem pengambilan keputusan ini digunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).
I.6. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang pemilihan judul tugas akhir, rumusan masalah yang ada, batasan masalah, tujuan penelitian dilakukan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar dalam perancangan dan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma, yaitu:
1. Teori Sistem Pendukung Keputusan
2. Teori Tahap – tahap Pengambilan Keputusan 3. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
4. Teori Metode AHP (Analytic Hierarchy Process)
BAB III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
pada tahap requirement analysis dibuat kebutuhan sistem dengan use case diagram. Pada tahap logical design dibuat berbagai perancangan meliputi rancangan basis data, model, diagram aliran data hingga perancangan tampilan. Pada tahap decision analysis akan dilakukan identifikasi solusi dan analisis solusi yang mungkin dilakukan.
BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini merupakan tahap penerapan dari rancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dan akan dijelaskan pembuatan sistem secara fisik. Pada bagian ini ditampilkan beberapa hasil penelitian dan capture tampilan sistem yang dibuat disertai penjelasan secukupnya tentang kegunaan form.
BAB V. ANALISIS HASIL
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma yang meliputi metode pengembangan sistem yang dipakai, cara kerja sistem, manfaat sistem, perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem, serta kekurangan sistem. Analisis hasil penelitian yang dilakukan dijelaskan secara detail dan lengkap
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
7
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Keen dan Scoot Morton :
Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Tahapan SPK:
a. Definisi masalah
b. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
c. pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
d. menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa berupa bentuk persentase) Tujuan dari SPK:
a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur b. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan c. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16) : 1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif solusi yang dapat diambil.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Jenis Keputusan dalam Sistem Pendukung Keputusan
Keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain : 1. Keputusan Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi. 2. Keputusan Tak Terprogram
Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Komponen Penyusun Sistem Pendukung Keputusan
Suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis sistem pendukung keputusan, antara lain :
1. Subsistem Manajemen Basis data
Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data-data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data-data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar organisasi.
Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan, antara lain :
a. Mampu mengkombinasikan sumber - sumber data yang relevan melalui proses ekstraksi data.
b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah
d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data yang luas
2. Subsistem Manajemen Basis Model
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisis secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model-model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data-data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.
Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain :
a. Mampu menciptakan model-model baru dengan cepat dan mudah
b. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai
c. Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
d. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen
3. Subsistem Dialog
masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
1. Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem.
2. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan-tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan-masukan yang telah dilakukan.
3. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif.
II.2. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Menurut Marimin dalam bukunya : Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk ( 2004), AHP adalah penyederhanaan suatu
Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, strategis, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hirarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut.
Tahapan pengambilan keputusan dengan metode AHP pada dasarnya meliputi 1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.
Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hirarki seperti
Gambar 2.1. Struktur Hirarki AHP
2. Penilaian kriteria dan alternatif
Pittsburgh, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik
dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
Intensitas Kepentingan
Keterangan
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan
Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya Proses perbandingan berpasangan, dimulai dari level hirarki paling atas yang ditujukan untuk memilih kriteria, misalnya A, kemudian diambil elemen yang akan dibandingkan, misal A1, A2, dan A3. Maka susunan elemen-elemen yang dibandingkan tersebut akan tampak seperti pada gambar matriks di bawah ini :
Tabel 2.2 Contoh matriks perbandingan berpasangan
A1 A2 A3
A1 1
A2 1
Untuk menentukan nilai kepentingan relatif antar elemen digunakan skala bilangan dari 1 sampai 9 seperti pada Tabel 1., Penilaian ini dilakukan oleh seorang pembuat keputusan yang ahli dalam bidang persoalan yang sedang dianalisis dan mempunyai kepentingan terhadapnya.
Apabila suatu elemen dibandingkan dengan dirinya sendiri maka diberi nilai 1. Jika elemen i dibandingkan dengan elemen j mendapatkan nilai tertentu, maka elemen j dibandingkan dengan elemen i merupakan kebalikannya.
Dalam AHP ini, penilaian alternatif dapat dilakukan dengan metode langsung, yaitu metode yang digunakan untuk memasukkan data kuantitatif. Biasanya nilai-nilai ini berasal dari sebuah analisis sebelumnya atau dari pengalaman dan pengertian yang detail dari masalah keputusan tersebut. Jika si pengambil keputusan memiliki pengalaman atau pemahaman yang besar mengenai masalah keputusan yang dihadapi, maka dia dapat langsung memasukkan pembobotan dari setiap alternatif.
3. Penentuan prioritas
Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari seluruh alternatif.
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas melalui tahapan-tahapan berikut:
a. Kuadratkan matriks hasil perbandingan berpasangan.
b. Hitung jumlah nilai dari setiap baris, kemudian lakukan normalisasi matriks.
4. Konsistensi Logis
Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
Matriks bobot yang diperoleh dari hasil perbandingan secara berpasangan tersebut harus mempunyai hubungan kardinal dan ordinal. Hubungan tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Hubungan kardinal : aij . ajk = aik
Hubungan ordinal : Ai > Aj, Aj > Ak maka Ai > Ak Hubungan diatas dapat dilihat dari dua hal sebagai berikut :
a. Dengan melihat preferensi multiplikatif, misalnya bila anggur lebih enak empat kali dari mangga dan mangga lebih enak dua kali dari pisang maka anggur lebih enak delapan kali dari pisang.
b. Dengan melihat preferensi transitif, misalnya anggur lebih enak dari mangga dan mangga lebih enak dari pisang maka anggur lebih enak dari pisang.
karena ketidakkonsistenan dalam preferensi seseorang.
Penghitungan konsistensi logis dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengalikan matriks dengan proritas bersesuaian. b. Menjumlahkan hasil perkalian per baris.
c. Hasil penjumlahan tiap baris dibagi prioritas bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan.
d. Hasil c dibagi jumlah elemen, akan didapat λ maks. e. Indeks Konsistensi (CI) = (λ maks-n) / (n-1)
f. Rasio Konsistensi = CI/ RI, di mana RI adalah indeks random konsistensi.
Jika rasio konsistensi ≤ 0.1, hasil perhitungan data dapat dibenarkan.
Daftar RI dapat dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3. Nilai Indeks Random
Ukuran Matriks Nilai RI
Konsistensi Menggunakan Geomean
Menurut Saaty, (1993) Penilaian menggunakan geomean dipakai untuk merata-ratakan hasil perbandingan berpasangan dengan rata-rata geometric karena penilaian melibatkan banyak nilai dan bobot. Untuk menghitung rata-rata geometrik, nilai harus dikalikan, dan dari hasil ini ditarik akar pangkat bilangan yang sama dengan jumlah banyaknya baris penilaian bobot.
G
=
𝑛𝑋
1.
𝑋
2.
𝑋
3. , , , .
𝑋𝑛
dimana :
G = rata-rata geometrik
X1,X2,…..,Xn = penilaian ke 1,2,3,…,n
n = banyaknya penilaian
18
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
III.1. Analisis Sistem
Analisis system merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
III.1.1. Gambaran umum sistem yang lama
Pengambilan keputusan yang selama ini digunakan untuk menentukan tujuan Kuliah Kerja Lapangan Fakultas Sains dan Teknologi adalah masih dengan cara manual. Hal ini ditandai dengan belum adanya sistem terkomputerisasi yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan hanya dilakukan dengan mengadakan rapat atau pertemuan antara panitia.
1. Pembentukan Panitia Kuliah Kerja Lapangan
2. Panitia melakukan jajak pendapat kepada para peserta untuk mendapatkan alternatif tujuan
3. Panitia mengolah alternatif alternatif yang didapat dari peserta dengan cara manual.
4. Panitia mengadakan rapat untuk menentukan tujuan final Kuliah Kerja Lapangan.
5. Panitia melakukan rekap ulang keputusan tujuan beserta dengan perincian biaya.
6. Panitia mengumumkan kepada para peserta.
III.1.2. Analisis Permasalahan Sistem yang lama
Penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma masih menggunakan cara manual dalam pengambilan keputusan dan belum ada sistem pendukung yang dapat membantu memilih penentuan tujuan yang relevan. Pengambilan keputusan tidak membandingkan kriteria dan alternatif yang ada, melainkan hanya melalui voting panitia terhadap perwakilan mahasiswa dan berdasar pengalaman, tujuan KKL tidak jauh berbeda dengan tujuan – tujuan KKL tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan tujuan KKL kurang bervariasi dan aspirasi seluruh peserta kurang direspon oleh panitia.
peserta hanya menerima hasil jadi daftar kunjungan dan tujuan wisatanya tanpa bisa menentukan keputusannya sendiri.
Walaupun panitia hanya melakukan voting dan kemudian baru mencari tujuan kunjungan dan tempat wisata, tapi pengambilan keputusan masih membutuhkan waktu yang lama, karena sering terdapat perbedaan pendapat antar panitia dan peserta yang merasa aspirasinya kurang ditanggapi. Sehingga panitia harus banyak melakukan mediasi untuk mengatasi perbedaan pendapat tersebut.
Berdasarkan dari analisis PIECES maka diperoleh elemen yang penting dalam sistem yang sangat berpengaruh, yaitu sebagai berikut: Performance :
Metode yang digunakan untuk menentukan tujuan wisata dan kunjungan Industri biasa dilakukan dengan musyawarah dan masih secara manual. Information :
Selain itu, banyaknya data yang harus dipertimbangkan menimbulkan kesulitan dalam pengambilan keputusan.
Tabel 3.1. TabelAnalisis Sebab dan Akibat (cause-effect analysis)
Project : SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN KELOMPOK
PENENTUAN TUJUAN KULIAH
KERJA LAPANGAN MAHASISWA
FST UNIVERSITAS SANATA
DHARMA
Project Manajer: Wahyu Handoko
Created By: Wahyu Handoko Last Updated by: Date Created: 28 Februari 2009 Date Last Update:
CAUSES AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT
OBJECTIVES Problem or
Oportunity
Causes and Effects System Objective System Constraint
1. Adanya tujuan Kuliah Kerja alternatif tujuan wisata keinginan dari
1. Mempermudah penentuan tujuan KKL yang dipilih.
2. Menampung hasil keputusan
individu tiap peserta, kemudian informasi tentang berbagai
alternative tujuan KKL yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan 2. Sistem
yang melibatkan beberapa pihak.
tiap tiap peserta effect: kawatir aspirasi peserta tidak akan didengar.
mengelompokkan dan menghitung frekuensi
terbanyak hasil keputusan.
individual yang dihasilkan
dengan metode
AHP dalam
database,
kemudian dengan metode scoring akan dihitung frekuensi terbesar yang nantinya hasil yang didapat adalah keputusan tujuan yang final.
III.1.3. Gambaran umum sistem yang akan dikembangkan
Sistem yang akan dibuat adalah sistem pendukung keputusan kelompok penentuan tujuan Kuliah Kerja Lapangan yang berbasis web. Sistem bertujuan untuk memberikan informasi dan kemudahan dalam menentukan tujuan Kuliah Kerja Lapangan yang paling relevan. Penentuan keputusan berdasarkan pertimbangan berbagai macam kriteria, yaitu obyek kunjungan industri dan wisata, waktu kunjungan, fasilitas transportasi, jarak tempuh perjalanan, fasilitas penginapan, menu makanan, dan biaya. Sistem akan menghasilkan tujuan Kuliah Kerja Lapangan dengan perincian berdasar kriteria yang ada.
diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySql. Metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Scoring.
III.2. Perancangan Sistem
III.2.1. Analisis Kebutuhan
III.2.1.1 Aktor
III.2.1.1.1 Administrator
Administrator adalah orang ataupun sekelompok orang yang mempunyai
kewenangan (hak khusus) untuk mengelola sistem. Dalam sistem ini, administrator juga diberi kewenangan sebagai pemakai sistem. Administrator dapat melakukan tambah, ubah dan hapus kriteria, tambah, ubah dan hapus alternatif, memasukkan nilai alternatif dan memasukkan bobot pembanding kriteria.
III.2.1.1.2 Peserta
III.2.1.2 Use Case Diagram
Administrator
Tambah Kriteria
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK PENENTUAN TUJUAN KULIAH KERJA LAPANGAN MAHASISWA FST UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Tambah Paket
Kelola Data Paket Wisata
Pengambilan Keputusan
Kelola Hasil
Cetak Hasil
III.2.1.3 Narasi Use Case
Penjelasan dari setiap use case diatas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Narasi Use Case proses Login
Nama Use case Login
ID use case U-001
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator Pelaku bisnis Sekunder Peserta
Deskripsi Use case ini menggambarkan Administrator melakukan login ke dalam sistem.
Pra-kondisi Administrator dan peserta telah masuk kedalam sistem dan ingin melakukan pengelolaan dalam sistem.
Pemicu Administrator dan peserta harus melakukan login sebelum memasuki sistem.
Langkah umum Aksi aktor Respon sistem
Step 1 : Administrator atau peserta memilih menu login yang telah disediakan oleh system.
Step 2 : system menampilkan tampilan untuk mengisikan username dan password.. Step 3 : Administrator atau
peserta KKL mengisikan username dan password. Step 4 : Administrator dan peserta KKL melakukan submit atas login yang dilakukan.
Step 5 : sistem akan melakukan pengecekan terhadap username dan
password yang
dimasukkan.
Langkah alternatif Alt. Step 5 : User name atau password salah. Sistem menampilkan pesan error dan user harus login kembali. Kesimpulan Use case ini selesai jika sistem menampilkan halaman
utama dari sistem menurut aktifasi login.
Pasca kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator, peserta berada pada halaman utama pengambilan keputusan.
Tabel 3.3. Narasi Use Case proses Tambah Kriteria
Nama Use case Tambah kriteria
ID use case U-002
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan penambahan kriteria.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih menu tambah kriteria.
Pemicu Ada kriteria baru yang harus ditambahkan.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu setup tambah kriteria yang telah disediakan oleh system.
Step 2 : system menampilkan interface untuk mengisikan kriteria.
Step 3 : Administrator mengisikan kriteria. Step 4 : Administrator melakukan submit atas kriteria yang dimasukkan
Step 5 : sistem akan menyimpan kriteria yang
dimasukkan oleh
administrator.
menampilkan konfirmasi data yang disimpan.
Langkah alternatif Alt. Step 4 : Administrator batal melakukan submit dan memilih untuk kembali ke menu utama administrator. Alt. Step 5 : Sistem akan menampilkan peringatan bila kriteria yang dimasukkan sama dan kembali ke tampilan tambah kriteria
Alt. Step 6 : Sistem akan menampilkan peringatan bila data gagal disimpan dan kembali ke tampilan tambah kriteria
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menambahkan data kriteria atau administrator batal melakukan penambahan.
Pasca kondisi Ada data kriteria baru yang disimpan dalam database
Tabel 3.4. Narasi Use Case proses Ubah Kriteria
Nama Use case Ubah kriteria
ID use case U-003
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan perubahan pada data kriteria.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih menu ubah kriteria.
Pemicu Ada kriteria yang harus dirubah.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu setup ubah kriteria yang telah disediakan oleh system.
Step 3 : Administrator mengubah kriteria. Step 4 : Administrator melakukan submit atas kriteria yang diubah
Step 5 : sistem akan menyimpan kriteria yang
diubah oleh
administrator.
Step 6: Sistem
menampilkan konfirmasi data yang diubah
Langkah alternatif Alt. Step 4 : Administrator batal melakukan submit perubahan dan memilih kembali ke menu utama administrator.
Alt. Step 5 : Sistem akan menampilkan peringatan bila kriteria yang diubah sama dan kembali ke interface pengisian kriteria
Alt. Step 6 : Sistem akan menampilkan peringatan bila data yang diubah gagal disimpan dan kembali ke tampilan ubah kriteria
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan perubahan data kriteria atau administrator batal melakukan perubahan.
Pasca kondisi Ada data kriteria yang berubah dalam database
Tabel 3.5. Narasi Use Case proses Hapus Kriteria
Nama Use case Hapus kriteria
ID use case U-004
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator menghapus data kriteria.
memilih menu hapus kriteria.
Pemicu Ada data kriteria sudah tidak diperlukan lagi dan harus dihapus.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu setup hapus kriteria yang telah disediakan oleh system.
Step 2 : system menampilkan tampilan
untuk menghapus
kriteria.
Step 3 : Administrator menghapus criteria.
Step 4 : Administrator melakukan submit atas kriteria yang dihapus
Step 5 : sistem akan menghapus kriteria yang dipilih oleh administrator.
Step 6: Sistem
menampilkan konfirmasi data yang dihapus.
Langkah alternatif Alt. Step 4 : Aktor batal melakukan submit penghapusan kriteria dan memilih untuk kembali ke menu utama administrator.
Alt. Step 6 : Sistem akan menampilkan peringatan bila data gagal dihapus dan kembali ke tampilan hapus kriteria
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menghapus data kriteria atau administrator batal melakukan penghapusan data kriteria.
Tabel 3.6. Narasi Use Case proses Tambah Paket Wisata
Nama Use case Tambah paket wisata
ID use case U-005
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan penambahan data paket wisata.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih menu tambah paket wisata.
Pemicu Ada data paket wisata baru yang harus ditambahkan.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu tambah paket wisata yang telah disediakan oleh system.
Step 2 : system menampilkan tampilan untuk mengisikan paket wisata.
Step 3 : Administrator mengisikan data paket wisata baru.
Step 4 : Administrator melakukan submit atas paket wisata yang dimasukkan
Step 5 : sistem akan menyimpan data paket wisata yang dimasukkan oleh administrator.
Step 6: Sistem
menampilkan konfirmasi data yang disimpan
Langkah alternatif Alt. Step 4 : Administrator batal melakukan submit penambahan paket wisata dan memilih untuk kembali ke menu utama administrator.
tampilan tambah paket wisata.
Alt. Step 6 : Sistem akan menampilkan peringatan bila data gagal disimpan dan kembali ke tampilan tambah paket wisata
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menambahkan data paket wisata atau administrator batal melakukan penambahan paket wisata.
Pasca kondisi Ada data paket wisata yang disimpan dalam database
Tabel 3.7. Narasi Use Case proses Ubah Paket Wisata
Nama Use case Ubah Paket Wisata
ID use case U-006
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan perubahan pada data paket wisata.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih menu ubah paket wisata.
Pemicu Ada paket wisata yang harus dirubah.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu ubah paket wisata yang telah disediakan oleh system.
Step 2 : system menampilkan tampilan untuk mengubah paket wisata.
Step 3 : Administrator mengubah data paket wisata. Step 4 : Administrator melakukan submit atas paket wisata yang diubah
Step 5 : sistem akan menyimpan data paket wisata yang diubah oleh administrator.
menampilkan konfirmasi paket wisata yang diubah. Langkah alternatif Alt. Step 4 : Administrator batal melakukan submit perubahan dan memilih kembali ke menu utama administrator.
Alt. Step 5 : Sistem akan menampilkan peringatan bila paket wisata yang diubah sama dan kembali ke tampilan tambah paket wisata.
Alt. Step 6 : Sistem akan menampilkan peringatan bila data gagal disimpan dan kembali ke tampilan tambah paket wisata
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai memasukkan perubahan paket wisata atau administrator batal melakukan perubahan.
Pasca kondisi Ada data paket wisata yang berubah dalam database
Tabel 3.8. Narasi Use Case proses Hapus Paket Wisata
Nama Use case Hapus paket wisata
ID use case U-006
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan penghapusan data paket wisata.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih menu hapus paket wisata.
Pemicu Ada data paket wisata yang sudah tidak diperlukan dan harus dihapus.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu hapus paket
wisata yang telah disediakan oleh system.
untuk menghapus paket wisata.
Step 3 : Administrator menghapus data paket wisata baru.
Step 4 : Administrator melakukan submit atas paket wisata yang dihapus
Step 5 : sistem akan menghapus data paket wisata yang dipilih oleh administrator.
Step 6: Sistem
menampilkan konfirmasi data paket wisata yang dihapus
Langkah alternatif Alt. Step 4 : Administrator batal melakukan submit penghapusan data paket wisata dan memilih untuk kembali ke menu utama administrator.
Alt. Step 6 : Sistem akan menampilkan peringatan bila data gagal dihapus dan kembali ke tampilan hapus paket wisata
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menghapus data paket wisata atau administrator batal melakukan hapus paket wisata.
Pasca kondisi Ada data paket wisata yang dihapus dalam database
Tabel 3.9. Narasi Use Case proses Input Nilai Paket Wisata
Nama Use case Input nilai paket wisata
ID use case U-008
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan penambahan nilai pada alternatif paket wisata.
setelah melakukan proses login dan memilih menu input nilai paket wisata.
Pemicu Ada data nilai paket wisata baru yang harus diisikan.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu input nilai paket wisata yang telah disediakan oleh system.
Step 2 : system menampilkan tampilan untuk mengisikan nilai paket wisata.
Step 3 : Administrator mengisikan data nilai paket wisata baru.
Step 4 : Administrator melakukan submit atas nilai paket wisata yang dimasukkan
Step 5 : sistem akan menyimpan data nilai paket wisata yang
dimasukkan oleh
administrator.
Step 6: Sistem
menampilkan konfirmasi nilai yang disimpan Langkah alternatif Alt. Step 4 : Administrator batal melakukan submit input
nilai paket wisata dan memilih untuk kembali ke menu utama administrator.
Alt. Step 6 : Sistem akan menampilkan peringatan bila nilai gagal disimpan dan kembali ke tampilan input nilai paket wisata
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menambahkan nilai data paket wisata atau administrator batal melakukan penambahan nilai paket wisata.
Tabel 3.10. Narasi Use Case proses Ubah Nilai Paket Wisata
Nama Use case Ubah nilai paket wisata
ID use case U-009
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan perybahann nilai pada alternatif paket wisata.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih menu ubah nilai paket wisata.
Pemicu Ada data nilai paket wisata yang harus dirubah.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu ubah nilai paket wisata yang telah disediakan oleh system.
Step 2 : system menampilkan tampilan untuk mengubah nilai paket wisata.
Step 3 : Administrator mengubah data nilai paket wisata.
Step 4 : Administrator melakukan submit atas nilai paket wisata yang diubah
Step 5 : sistem akan menyimpan data nilai paket wisata yang diubah oleh administrator.
Step 6: Sistem
menampilkan konfirmasi data nilai yang dirubah. Langkah alternatif Alt. Step 4 : Administrator batal melakukan submit ubah
nilai paket wisata dan memilih untuk kembali ke menu utama administrator.
nilai gagal dirubah dan kembali ke tampilan ubah nilai paket wisata
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai mengubah nilai data paket wisata atau administrator batal melakukan ubah nilai paket wisata.
Pasca kondisi Ada nilai data paket wisata yang brubah di dalam database
Tabel 3.11. Narasi Use Case proses hapus Nilai Paket Wisata
Nama Use case Hapus nilai paket wisata
ID use case U-010
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan hapus nilai pada alternatif paket wisata.
Pra-kondisi Administrator berada pada halaman utama administrator setelah melakukan proses login dan memilih menu hapus nilai paket wisata.
Pemicu Ada data nilai paket wisata yang tidak terpakai dan harus di hapus.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Administrator memilih menu hapus nilai paket wisata yang telah disediakan oleh system.
Step 2 : system menampilkan tampilan untuk menghapus nilai paket wisata.
Step 3 : Administrator menghapus data nilai paket wisata.
Step 4 : Administrator melakukan submit atas nilai paket wisata yang dihapus
Step 5 : sistem akan menghapus data nilai paket wisata yang dipilih oleh administrator.
menampilkan konfirmasi nilai yang dihapus
Langkah alternatif Alt. Step 4 : Administrator batal melakukan submit hapus nilai paket wisata dan memilih untuk kembali ke menu utama administrator.
Alt. Step 6 : Sistem akan menampilkan peringatan bila data gagal dihapus dan kembali ke tampilan hapus nilai paket wisata.
Kesimpulan Use case ini selesai jika administrator telah selesai menghapus nilai data paket wisata atau administrator batal melakukan hapus nilai paket wisata.
Pasca kondisi Ada nilai data paket wisata yang dihapus dalam database
Tabel 3.12. Narasi Use Case proses Pengambilan Keputusan Individu
Nama Use case Pengambilan Keputusan Individu
ID use case U-011
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Peserta
Deskripsi Use case ini menggambarkan peserta melakukan proses pengambilan keputusan individu untuk mendapatkan rekomendasi tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Pra-kondisi Peserta telah berada pada halaman utama Pengambilan Keputusan Individu setelah melakukan login dan memilih untuk melakukan proses pengambilan keputusan.
Pemicu Ada alternatif paket wisata tujuan KKL yang hendak diketahui berdasar kriteria yang ada berdasar bobot yang dimasukkan peserta.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Aktor memilih menu pengambilan keputusan individu
Step 3 : Aktor memilih alternatif apa saja yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan
Step 4 : Sistem menyimpan alternatif yang digunakan.
Step 5 : Aktor memilih kriteria apa saja yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan
Step 6 : Sistem menyimpan kriteria yang digunakan dan menampilkann menu untuk memasukkan bobot kriteria-kriteria tersebut
Step 7 : Aktor memasukkan bobot kriteria yang sudah dipilih pada form yang disediakan oleh sistem.
Step 8 : Sistem menyimpan bobot kriteria yang dimasukkan .
Step 9 : aktor memilih tombol next untuk
memulai proses
pengambilan keputusan.
Step 10 : Sistem melakukan
perhitungan dan
pembandingan kemudian menampilkan hasil seleksi yaitu rekomendasi tujuan KKL.
Langkah alternatif Alt. Step 3 : Aktor memilih untuk kembali ke halaman sebelumnya dan kembali ke menu home.
Alt. Step 4 : Sistem menampilkan halaman sebelumnya Alt. Step 5 : Aktor memilih untuk kembali ke halaman sebelumnya dan kembali ke menu pilih alternatif.
Alt. Step 6 : Sistem menampilkan halaman sebelumnya Alt. Step 7 : Aktor memilih untuk kembali ke halaman sebelumnya dan mengulang ke menu pilih kriteria
sebelumnya dan kembali ke menu masukkan bobot kriteria.
Alt. Step 10: Sistem menampilkan halaman sebelumnya Kesimpulan Use case ini selesai jika sistem telah menampilkan
rekomendasi tujauan Kuliah Kerja Lapangan yang relevan berdasar inputan yang dimasukkan aktor atau aktor batal dan kembali ke menu home.
Pasca kondisi Diketahui tujuan Kuliah Kerja Lapangan yang relevan.
Tabel 3.13. Narasi Use Case proses Pengambilan Keputusan Kelompok
Nama Use case Pengambilan Keputusan Kelompok
ID use case U-012
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator
Deskripsi Use case ini menggambarkan administrator melakukan proses pengambilan keputusan kelompok untuk mendapatkan rekomendasi tujuan Kuliah Kerja Lapangan berdasar semua data yang masuk dari peserta.
Pra-kondisi Administrator telah berada pada halaman utama Pengambilan Keputusan Kelompok setelah melakukan login dan memilih untuk melakukan proses pengambilan keputusan.
Pemicu Ada alternatif paket wisata tujuan KKL yang hendak diketahui berdasar data keputusan individu yang masuk dari semua peserta.
Langkah umum Aksi aktor Respon system
Step 1 : Aktor memilih
menu pengambilan
keputusan kelompok
Step 2 : Sistem menampilkan menu pengambilan keputusan kelompok
Step 3 : Aktor akan mendapati hasil data
Step 4 : Sistem melakukan
keputusan individu dari semua peserta dan memilih menu hitung untuk melakukan proses pengambilan keputusan kelompok.
pembandingan kemudian menampilkan hasil seleksi yaitu rekomendasi tujuan KKL berdasar perhitungan berkelompok.
Langkah alternatif Alt. Step 3 : Aktor memilih untuk kembali ke halaman sebelumnya dan kembali ke menu home.
Alt. Step 4 : Sistem menampilkan halaman sebelumnya Kesimpulan Use case ini selesai jika sistem telah menampilkan
rekomendasi tujauan Kuliah Kerja Lapangan secara berkelompok yang relevan berdasar semua hasil keputusan individu atau aktor batal dan kembali ke menu home. Pasca kondisi Diketahui tujuan Kuliah Kerja Lapangan yang relevan
secara berkelompok.
Tabel 3.14. Narasi Use Case proses Lihat hasil
Nama Use case Lihat Hasil
ID use case U-013
Prioritas Sedang
Pelaku bisnis utama Administrator, peserta KKL
Deskripsi Use case ini menggambarkan aktor melihat hasil seleksi dari berbagai Proses pengambilan keputusan yang telah dilakukan.
Pra-kondisi Aktor telah berada pada halaman utama dan memilih untuk melihat hasil keputusan
Pemicu Ingin diketahui informasi hasil keputusan tujuan Kuliah Kerja Lapangan.
Langkah umum Aksi aktor Respon sistem
untuk melihat hasil seleksi hasil seleksi yang ada.
Kesimpulan Use case ini selesai jika sistem telah menampilkan daftar hasil keputusan tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Pasca kondisi Ditampilkan berbagai hasil hasil keputusan tujuan Kuliah Kerja Lapangan dari pengambilan keputusan yang telah dilakukan
Tabel 3.15. Narasi Use Case proses Cetak hasil
Nama Use case Cetak Hasil
ID use case U-014
Prioritas Sedang
Pelaku bisnis utama Administrator, peserta KKL
Deskripsi Use case ini menggambarkan aktor mencetak hasil seleksi dari berbagai Proses pengambilan keputusan yang telah dilakukan.
Pra-kondisi Aktor telah berada pada halaman utama dan memilih untuk mencetak hasil keputusan
Pemicu Ingin mendapatkan cetakan informasi hasil keputusan tujuan Kuliah Kerja Lapangan.
Langkah umum Aksi aktor Respon sistem
Step 1 : Aktor memilih untuk mencetak hasil keputusan.
Step 2 : Sistem mencetak hasil keputusan.
Kesimpulan Use case ini selesai jika sistem telah mencetak daftar hasil keputusan tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Tabel 3.16. Narasi Use Case proses Logout
Nama Use case Logout
ID use case U-0015
Prioritas Tinggi
Pelaku bisnis utama Administrator, Peserta
Deskripsi Use case ini menggambarkan Administrator dan Peserta melakukan logout keluar dari sistem.
Pra-kondisi Aktor berada pada halaman utama administrator dan telah selesai melakukan aktifitas dalam sistem
Pemicu Aktor harus melakukan logout agar sistem tertutup dan data privasi administrator aman.
Langkah umum Aksi aktor Respon sistem
Step 1 : Aktor memilih logout
Step 2 : Sistem menutup tampilan halaman administrator.
Kesimpulan Use case ini selesai jika sistem telah keluar dari halaman administrator
III.2.2. Pemodelan Proses
Proses di dalam sistem digambarkan dalam pemodelan proses dibawah ini, dimana terdapat diagram berjenjang, diagram konteks dan diagram aliran data.
Diagram Berjenjang
0
Diagram Konteks
PESERTA KKL
ADMINISTRATOR User id, password,
password, kriteria, alternatif, nilai alternatif,
bobot kriteria, hasil keputusan
Hasil Sistem Pendukung Keputusan Hasil Sistem Pendukung
Keputusan
User id, password, bobot kriteria, bobot alternatif
hasil keputusan
0
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUANTUJUAN KULIAH KERJA LAPANGAN MAHASISWA
FST UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Diagram Aliran Data Level 0
Data Kriteria Menu Makanan
Data Kriteria Obyek Kunjungan
Data Kriteria Biaya
Data keputusan individu
Pengambilan
Password Validasi Login Data Kriteria Biaya
Data Kriteria Obyek Kunjungan Data Kriteria Menu Makanan Data Kriteria Penginapan Data bobot alternatif, data bobot
kriteria
Data Hasil Keputusan
DAD Level 1
Transportasi Data Kriteria Transportasi
Data
KriteriaPenginapan Data Kriteria Penginapan
Data Kriteria Menu Makanan Data Kriteria Menu Makanan
Data Kriteria Obyek Kunjungan Data Kriteria Obyek Kunjungan
Data Kriteria Biaya
Data Kriteria Biaya
Gambar 3.5. DAD Level 1 proses 2 pengelolaan Kriteria
DAD Level 2
Data Kriteria Waktu Data Kriteria Waktu
Konfirmasi Tambah
Data Kriteria Waktu Data Kriteria Waktu
Konfirmasi Ubah
Data Kriteria Waktu
Data Kriteria Waktu Konfirmasi Hapus
Tambah
Data Kriteria Transportasi Data Kriteria Transportasi Konfirmasi Tambah
Gambar 3.7. DAD Level 2 proses 2.1.2 Pengelolaan kriteria transportasi
Tambah
Gambar 3.8. DAD Level 2 proses 2.1.3 Pengelolaan kriteria penginapan
Tambah
Data Kriteria Menu Makanan Konfirmasi Tambah
Konfirmasi Ubah
Konfirmasi Hapus
Data Kriteria Menu Makanan
Data Kriteria Menu Makanan
Data Kriteria Menu Makanan
Data Kriteria Menu Makanan
Data Kriteria Menu Makanan
Tambah
Data Kriteria Obyek Kunjungan Konfirmasi Tambah
Konfirmasi Ubah
Konfirmasi Hapus
Data Kriteria Obyek Kunjungan
Data Kriteria Obyek Kunjungan
Data Kriteria Obyek Kunjungan
Data Kriteria Obyek Kunjungan
Data Kriteria Obyek Kunjungan
Gambar 3.10. DAD Level 2 proses 2.1.5 Pengelolaan kriteria obyek kunjungan
Gambar 3.11. DAD Level 2 proses 2.1.6 Pengelolaan kriteria biaya
Tambah Paket
Data Nilai Paket Wisata
Konfirmasi Tambah
Data Nilai Paket Wisata
Konfirmasi Ubah
Data Nilai Paket Wisata
III.2.3. Perancangan Subsistem Manajemen Data
III.2.3.1 Pemodelan Konseptual
nama_paket
III.2.3.2Pemodelan Logical
III.2.3.2.1 Relational Database
III.2.3.2.2 Tahap Normalisasi
III.2.3.2.2.1 Tabel Transportasi
(UN-NORMAL)
Tabel 3.17. Tabel Un-Normal Transportasi
id_transportasi nama_transportasi gambar id_fasilitastransportasi jenis_fasilitastransportasi
1 karya jasa 1.jpg 1 AC
2 TOILET
3 TV
2 bimo 2.jpg 1 AC
2 TOILET
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data
Tabel 3.18. Tabel Normal Kesatu Transportasi
id_transportasi nama_transportasi gambar id_fasilitastransportasi jenis_fasilitastransportasi
1 karya jasa 1.jpg 1 AC
1 karya jasa 1.jpg 2 TOILET
1 karya jasa 1.jpg 3 TV
2 bimo 2.jpg 1 AC
2 bimo 2.jpg 2 TOILET
Tabel fasilitas_transportasi (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya.
Tabel 3.19. Tabel Normal Kedua Fasilitas Transportasi
id_fasilitastransportasi jenis_fasilitastransportasi
1 AC
2 TOILET