• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 10 IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 10 IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Lutvianty K. Napu

NIM : 921 409 007

Kelas : B

Prodi/Semester : S1 Akuntansi/IV (Empat) Matkul : Sistem Informasi Manajemen

BAB 10

IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI Moral, Etika, dan Hukum

Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum.

1) Moral

Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan.

2) Etika

Prilaku kita juga diarahkan uleh etika. Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat.

3) Hukum

Hukum adalah peraturan prilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negara.

4) Undang-undang Komputer di Amerika Serikat

Setelah undang-undang komputer Amerika Serikat mulai diterapkan, undang-undang ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan akses data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah. Privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak merupakan fokus utama.

 Hak dan Batasan Akses Data

(2)

 Privasi

Tidak lama setelah Undang-Undang Kebebasan Informasi (Freedom of Information Act) diterapkan, pemerintah federal mencanangkan Undang-Undang Privasi Komunikasi Elektronik (Electronik Communications Pryvacy Act) tahun 1968. Namun, undang-undang ini hanya mencakup komunikasi suara. Undang-undang ini ditulis ulang tahun 1986 agar mencakup data digital, komunikasi video, dan surat elektronik.

 Kejahatan Komputer

Pada tahun 1984, Kongres Amerika Serikat memperkuat undang-undang mengenai penggunaan komputer dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang secara khusus diterapkan pada kejahatan komputer:

 Undang-undang keamanan komputer usaha kecil dan pendidikan(The Small Business Computer Security and Education Art) ditetapkan oleh Dewasa Penasihat Keamanan Komputer Usaha Kecil dan Pendidikan (Small Business Computer Security and Education Advisory Council).

 Undang-undang Perangkat akses palsu dan kejahatan serta penipuan melalui komputer (Counterfeit Access Device and Computer Fraud and Abuse Act).

5) Paten Peranti Lunak

Pada bulan Juli 1988, Pengadilan Bandung Federal Amerika Serikat (U.S. Court of Appeals for the Federal Circuit) memutuskan bahwa proses bisnis harus dipatenkan. Kasus ini kemudian dikenalo dengan state street decision. Yang bermasalah pada masa itu adalah sebuah paket peranti lunak untuk mengelola raksa dana. Hingga saat itu, pengadilan selalu menetapkan bahwa peranti lunak tidak dapat di patenkan karena dua alasan:

 algoritma matematika tidak dapat di patenkan dan  metode bisnis tidak dapat dipatenkan.

6) Undang-undang Paten Peranti Lunak di Uni Eropa

Pada awal 2002 sebagai jawaban atas state street decision, yang telah mendorong banjirnya pendaftaran paten peranti lunak di Amerika Serikat dan akhirnya mempengaruhi perusahaan-perusahaan Eropa, parlemen Uni Eropa (UE) mengusulkan agar standar paten peranti lunak yang lebih ketat dibandingkan standar di Amerika Serikat ditetapkan.

7) Undang-undang Privasi Pribadi di Republik Rakyat Cina

(3)

penggunaan perangkat ini tidak untuk mengganggu “keamanan negara”, “kepentungan sosial,” “kepentingan warga negara yang berazazkan hukum,” dan” privasi.” Namun, hingga saat ini definisi dari istilah ini belum tersedia.

Meletakan Moral, Etika, dan Hukum pada Tempatnya

Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan penggunaan, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat.

Kebutuhan Akan Budaya Etika

Opini yang dipegang secara luas didunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinanya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Panney pada JCpaney Colonel John Patterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J. Waston, Sr.di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakanya. Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh. Prilaku ini disebut dangan budaya etika (ethics culture).

 Bagaimana Budaya Etika Diterapkan

Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk keseluruh organisasi, dan turun kejajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan.

 Kredo Perusahaan (Corporate Credo) : Pernyataan singkat mengenal nilai-nilai yang ingin di junjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberi tahu individu dan organisasi, baik di dalam dan di luar perusahaan akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.

 Program Etika (Ethics Program) : Upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan.

Alasan Di Balik Etika Komputer

(4)

terkait untuk penggunaan teknologi tersebut secara etis. Dengan demikian,etika komputer terdiri atas dua aktifitas utama. Orang diprusahaan yang merupakan pilihan yang logis untuk menerapkan program etika ini adalah CIO.

Seorang CIO harus :

 Menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat dan

 Merumuskan kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut digunakan diseluruh perusahaan secara etis.

Satu hal amatlah penting : CIO tidak menanggung tanggung jawab manajerial untuk penggunaan komputer secara etis sendiri.

 Alasan Pentingnya Etika Komputer

James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang tingi akan etika komputer: kelenturan secara logis,faktor tranformasi,dan faktor ketidak tampakan.

 Kelenturan secara logis Moor mengartikannya sebagai kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan.  Faktor tranformasi alasan atas etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa

komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan draktis. Salah satu contoh yang baik adalah e-mail.

 Faktor ketidaktampakan : alasan ketidak untuk minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam.

 Faktor ketidaktampakan : alasan ketidak untuk minata masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. Ketidak tampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemrograman yang tidak tampak ,dan menyalah gunakan yang tidak tampak :

 Nilai pemrograman yang tidak tampak : perintah rutin yang dikodekan program kedalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna.

 Perhitungan rumit yang tidak tampak : berbentuk program yang sangat rumit sehingga penguna tidak dapat memahaminya.

 Penyalahgunaan yang tidak tampak : mencangkup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan hukum maupun etis.

 Hak Sosial dan Komputer

Masyarakat tidak hanya mengharapkan dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis, namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer. Klasifikasi hak-hak manusia dalam wujud komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah PAPA rancangan Richard O. Mason. Mason menciptakan akronim PAPA untuk mempersentasikan empat hak dasar masyarakat sehubungan dengan informasi :

(5)

 Kepemilikan  Aseksibilitas  Hak Privasi

Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat, Louis Brandeis dikenal karena memperkenalkan “ hak agar dibiarkan sendiri”. Mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal, yaitu:

 Meningkatkan kemampuan komputer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata.  Meningkatkan nilai informasi dalam proses pengambilan keputusan.

 Hak untuk Mendapatkan Keakuratan

Komputer memungkinkan tingkat keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem nonkomputer. Potensi ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem manual.  Hak Kepemilikan

Di sini yang dibahas adalah hak kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program komputer. Vendor peranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui undang-undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Hingga tahun 1980-an, peranti lunak tidak dilindungi oleh hak cipta atau hukum paten.

 Hak Mendapatkan Akses

Sebelum diperkenalkanya basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan di perpustakaan.

Audit Informasi

 Audit Eksternal : Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan audit eksternal. Dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akuntansi.

 Audit Internal : Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai Auditor internal yang melakukan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas.

 Komite audit : Yang mendefinisikan tanggung jawab dari departemen audit internal dan menerima sebagian besar laporan audit.

 Direktur Audit Internal : mengelola departemen audit internal dan biasanya melapor ke CEO atau direktur keuangan.

 Pentingnya Objektivitas

Hal unik yang ditawarkan oleh auditor internal adalah objektivitas. Mereka berfotensi secara independen terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam perusahaan. Keterlibatan mereka satu-atunya adalah dengan dewan komisaris, CEO, dan CFO.

 Jenis-jenis Aktivitas Audit  Audit Finasial

(6)

Ketika para auditor internal melaksanakan audit operasional, mereka mencari tiga fitur sistem dasar:

 Kecukupan pengendalian  Efisiensi

 Kepatuhan dengan kebijakan perusahaan 1. Audit Berkelanjutan

2. Desain Sistem Pengendalian Internal 3. Subsistem Audit Internal

Menerapkan Etika dalam Teknologi Informasi  Kode Etik dan Prilaku Profesional Acm

Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini di adopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan” yang merupakan pernyataan taqnggung jawab pribadi. Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat, yaitu:

 Keharusan moral umum

 Tanggung jawab profesional yang lebih spesifik  Keharusan kepemimpinan organisasi

 Kepatuhan terhadap kode

 Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak

Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada sistem informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:

 Masyarakat  Klien dan Atasan  Produk

 Penilaian  Manajemen  Profesi  Kolega  Diri Sndiri

 Pendidikan Etika Komputer

Program edukasi formal dalam etika komputer tersedia dari beragam sumber mata kuliah diperguruan tinggi, program profesional, dan program edukasi suasta.

 Etika dan CIO

CIO dapat memenuhi ekspetasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup hal-hal berikut:

 Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip-prinsip akuntansi.

 Mempelajari sistem informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan.

 Mendidik eksekutif perusahaan mengenai sistem-sistem keuangan.

(7)

 Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan.

 Mengendalikan dengan ketet keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi.  Pengaruh Sarbanes-Oxley

SOX terdiri dari 10 pasal utama, 2 diantaranya secara langsung mempengaruhi unit pelayanan informasi perusahaan:

 CEO dan CFO harus menandatangani laporan keuangan.

 Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat disyaratkan untuk memiliki unit audit internal.

 SOX 404

Agar memenuhi persyaratan pengendalian yang diwajibkan oleh SOX, seorang CIO harus menjaga agar pengendalian seperti ini berbeda di dalam sistem selama proses perencanaan sistem. Aktivitas perencanaan harus mencakup:

 Identifikasi sistem yang memainkan peranan dalam pelaporan keuangan  Identifikasi resiko yang dihadapi sistem ini

 Mendesain pengendalian yang mengatasi resiko ini  Mendokumentasikan dan menguji pengendalian tersebut  Memonitor efektifitas pengendalian seiring waktu  Mempengaruhi pengendalian sebagaimana Dibutuhkan  SOX 409

Ketetapan SOX lain yang mempengaruhi pelayanan informasi adalah 409, yang membahas mengenai pengungkapan secara real time.

 SOX dan COBIT

CUBIT disebut sebagai organisasi industri yang dapat memberikan standar keamana untuk sumber daya informasi perusahaan. Organisasi yang sama dapat memberikan bantuan kepada perusahaan untuk menangani tanggung jawab SOX. Standar COBIT amat selaras dengan ekspetasi SOX. Karena COBIT memiliki lebih dari 47.000 anggota diseluruh dunia, standar pelaporan keuangan dapat memberikan dampak global.

 Meletakan Serbanas-Oxyley pada Tempatnya

Referensi

Dokumen terkait

maka WEC adalah sebuah lembaga pendidikan lanjutan setelah sekolah menengah umum yang setara dengan Diploma satu, yang bertujuan mengembangkan potensi peserta

Sebelum proses analisis dengan semiotika, pertama-tama peneliti akan mengumpulkan data penelitian berupa dokumen yang meliputi teks yang akan dianalisis (komik Panji Koming),

Kebutuhan fungsional sistem ini terdiri atas beberapa fungsi utama yang saling berhubungan dan mendukung satu sama lain, berikut ini fungsi-fungsi dari skenario

Pada definisi model regresi nonlinier dengan kasus Berkson Measurement Error Model, fungsi regresinya tidak hanya nonlinier dalam parameter seperti dalam teori

dengan praperti, agar manfaatkan PMP, Pada APSD Perubahan usahakan agar alakasikan Rp 20 Triliun untuk SUMO.. Oireksi yang tidak dapat mengikuti aturan Pemprav OKI

Persen kematian larva nyamuk Aedes aegypti pada uji hayati (Siklus III), cara penyemprotan Aerosystem dengan Insektisida Bifenthrin dan Insektisida Malathion dengan cara

1. Keputusan Gubernur tentang Penetapan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan/Atau Lahan di Kalimantan Selatan. Penetapan Status Siaga

Ablasio retina dapat dihubungkan dengan malformasi congenital, sindrom metabolik, trauma mata (termasuk riwayat operasi mata), penyakit vaskuler, tumor  koroid,