• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Makalah_IMPLIKASI ETIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Makalah_IMPLIKASI ETIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

IMPLIKASI ETIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Yang dibina oleh Drs. Bapak Mohammad Arief, M.Si

Kelompok 8

1. Viska Nuur Fadilla (160412607045) 2. Wahyu Kawitaning Kinasih (160412607124) 3. Wardah Apriani (160412607123) 4. Wenny Kurniawati (160412607101)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i

Daftar Isi ... ii

BAB I: PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Rumusan Masalah... 2

1.3Tujuan... 2

BAB II: PEMBAHASAN... 3

2.1 Definisi Moral dan Etika... 3

2.2 Etika Komputer di Indonesia... 3

2.3 Menetapkan Moral dan Etika dalam Sistem Informasi... 5

2.4 Kode Etik dalam Sistem Informasi... 6

BAB III: PENUTUP... 7

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, softwarejaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah,dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Proses penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar yang muncul dan dikenal sebagai Informatika Masyarakat. Masyarakat informatika melibatkan diri lebih dari sekedar pengadopsian teknologi informasi dan komunikasidi dalamnya, tetapi ikut dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi demi keuntungan masyarakat lokal. Michael Gurstein, (Gurstein, 2000), mendeskripsikan masyarakat informasi dengan cara berikut: Masyarakat Informatika adalah aplikasi teknologi informasi dankomunikasi untuk memungkinkan proses masyarakat dan pencapaian tujuan masyarakat yang mencakup pembagian digital di dalam maupun antar masyarakat.

Masyarakat informatika muncul sebagai kerangka untuk mendekati Sistem Informasi secara sistematis dari perspektif masyarakat dan sejajar dengan Sistem Informasi Manajemen dalam pengembangan strategi dan teknik untuk manajemen penggunaan dan aplikasi sistem informasi masyarakat. Masyarakat informatika adalah bagian dari struktur masyarakat di dunia yang muncul dan memiliki peran di sejumlah tingkat fundamental dalam masyarakat yang berkembang. Masyarakat informatika dapat dideskripsikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk praktik masyarakat, yang didefinisikan oleh Glen (1993)) sebagai Penyampaian Layanan Masyarakat, dan Tindakan Masyarakat.Khususnya, Praktik Masyarakat semakin dianggap fundamental untuk masalah-masalah sosial karena masyarakat di suatu tempat menghadapi dunia perdagangan modern yang kurang menjadi subyek negara/ bangsa.

(4)

tujuan utama teknologi masyarakat adalah untuk menggunakan prasarana, aplikasi, dan layanan informasi dan komunikasi untuk memberdayakan dan melestarikan modal sosial masyarakat lokal (jaringan, organisasi,kelompok, aktivitas, dan nilai yang mendasari kehidupan masyarakat). Namun, terkadang terdapat beberapa pihak dalam masyarakat yang kurangtepat menggunakan teknologi informasi secara bijak. Hal itu terlihat pada beberapa penyalahgunaan mereka dalam beberapa hal yang tidak sesuai dengan nilai, dan norma yang ada dalam masyarakat. Pentingnya pengetahuan etis dalam penggunaan teknologi inormasi menjadi kajian lanjut yang perlu dipelajari demi tercapainya tujuan awal teknologi informasi untuk mempermudah kehidupan manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk membatasi makalah ini, pembahasan yaitu meliputi antara lain : 1. Definisi Moral dan Etika

2. Etika komputer di Indonesia

3. Menetapkan Moral dan Etika dalam sistem informasi 4. Kode Etik dalam sistem informasi

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut : 1. Memahami definisi moral dan etika

2. Mengetahui etika komputer di Indonesia

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Moral dan Etika

Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah. Moral adalah institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Kita mulai mempelajari peraturan-peraturan dari prilaku moral sejak kecil atau anak-anak. Walau berbagai masyarakat tidak mengikuti satu set moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yg mendasar. ”Melakukan apa yang benar secara moral” merupakan landasan prilaku sosial kita.

Kata Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti karakter. Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas prilaku mereka. Masyarakat dapat berupa suatu kota,negara atau profesi. Tindakan kita juga diarahkan oleh etika.

Tidak seperti moral, etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Kita melihat perbedaan ini di bidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan (perangkat lunak yang digandakan secara illegal lalu digunakan atau dijual). Pada tahun 1994 diperkirakan 35 % perangkat lunak yang digunakan di Amerika Serikat telah dibajak, dan angka ini melonjak menjadi 92 % di Jepang dan 99 % di Tailand.

Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa para pemakai komputer di Jepang dan Tailand kurang etis dibandingkan pemakai Amerika Serikat. Namun tidak pasti demikian. Beberapa kebudayaan, terutama di negara-negara Timur yang menganjurkan sikap berbagi.

2.2 Etika Komputer di Indonesia

A. ETIKA dan TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti revolusi yang memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan, maupun dalam pengambilan keputusan.

Ada beberapa dampak pemanfaatan teknologi informasi yang tidak tepat yaitu 1. Ketakutan terhadap teknologi informasi yang akan menggantikan fungsi manusia

sebagai pekerja

2. Tingkat kompleksitas serata kecepatan yang sudah tidak dapat di tangani secara manual

3. Pengangguran dan pemindahan kerja 4. Kurangnya tanggung jawab profesi

5. Adanya golongan minoritas yang miskin informasi mengenai teknologi informasi Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka dapat dilakukan :

1. Di rancang sebuah teknologi yang berpusat pada manusia

2. Adanya dukungan dari suatu organisasi, kompleksitas dapat ditangani dengan Teknologi Informasi

3. Adanya pendidikan yang mengenalkan teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemajuan teknologi informasi. 4. Jika adanya peningkatan pendidikan maka akan adanya umpan balik dan imbalan

(6)

5. Perkembangan teknologi akan semakin meningkat namun hal ini harus di sesuaikan dengan hukum yang berlaku sehingga etika dalam berprofesi di bidang teknologi informasi dapat berjalan dengan baik.

B. Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi

1) Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama mengapa masyarakat berminat untuk menggunakan komputer yaitu;

a. Kelenturan logika (logical malleability),

Memiliki kemampuan untuk membuat suatu aplikasi untuk melakukan apapun yang diinginkan oleh programmer untuk penggunannya.

b. Faktor Transformasi (transformation factors)

Memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cepat kemanapun pengguna akan menuju ke suatu tempat.

c. Faktor tak kasat mata (invisibility factors).

Memiliki kemampuan untuk menyembunyikan semua operasi internal computer sehingga tidak ada peluang bagi penyusup untuk menyalahgunakan operasi tersebut.

Dengan adanya ketiga faktor tersebut di atas maka terdapat implikasi etis terhadap penggunaan teknologi informasi meliputi moral, etika dan hukum. Sebelum di bahas mengenai hukum yang berlaku, ada hak sosial dan komputer (Deborah Johnson) dan hak atas informasi (Richard O. Masson) yang harus dijabarkan:

2) Hak Sosial dan Komputer (Deborah Johnson) a. Hak atas akses computer

Setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak harus memilikinya.

b. Hak atas keahlian computer

Pada awal komputer dibuat, terdapat kekawatiran yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran digantikan oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak;

c. Hak atas spesialis computer

Pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada komputer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialis bidang komputer,

d. Hak atas pengambilan keputusan computer

Meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.

3) Hak atas Informasi (Richard O. Masson) a. Hak atas privasi,

Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupun dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiannya; b. Hak atas Akurasi.

(7)

Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program computer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan atau disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut di pengadilan;

d. Hak atas akses.

Informasi memiliki nilai, dimana setiap kali kita akan mengaksesnya harus melakukan account atau izin pada pihak yang memiliki informasi tersebut. Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian atau buku-buku online di Internet yang harus bayar untuk dapat mengaksesnya.

Kedua hak tersebut tidak dapat diambil oleh siapapun, namun sebagai pengguna teknologi ini, pengguna harus belajar bagaimana mempunyai etika yang baik dalam berkomputer.

Berikut etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi dampak negatif dari penggunaan komputer, yaitu

 Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain

 Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain  Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya

 Jangan menggunakan komputer untuk mencuri

 Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu  Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar

 Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan

 Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain

 Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang

 Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan Komputer.

C. Peranan Etika

Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:

1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia.

2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.

3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang.

4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.

5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

2.3 Menetapkan Moral dan Etika dalam Sistem Informasi

(8)

Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan kepribadian pemimpinnya. Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Prilaku ini adalah budaya etika.

1) Bagaimana Budaya Etika Diterapkan

Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Hal tersebut dicapai melalui metode tiga lapis yaitu :

a. Menetapkan credo perusahaan

Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan, yang diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi-organisasi baik di dalam maupun di luar perusahaan.

b. Menetapkan program etika

Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan lapis pertama. Misalnya pertemuan orientasi bagi pegawai baru dan audit etika.

c. Menetapkan kode etik perusahaan

Setiap perusahaan memiliki kode etiknya masing-masing. Kadang-kadang kode etik tersebut diadaptasi dari kode etik industri tertentu.

2) Etika Dan Jasa Informasi

Etika komputer, menurut James H. Moor merupakan analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Oleh karena itu, etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu :

1. Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat;

2. Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.

3) Kontrak sosial jasa informasi

Guna memecahkan permasalahan etika komputer, Mason menyarankan bahwa jasa informasi harus msuk ke dalam suatu kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Kontrak tersebut menyatakan bahwa :

a. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang.

b. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer. c. Hak milik intelektual akan dilindungi.

d. Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi.

Dengan demikian, masyarakat jasa informasi harus bertanggung jawab atas kontrak sosial yang timbul dari sistem yang dirancang dan diterapkannya. 2.4 Kode Etik dalam Sistem Informasi

(9)

a. Kode etik ACM (Association for Computing Machinery - 1947) Kode perilaku profesionalnya menyatakan bahwa seorang anggota ACM selalu bertindak dengan integritas, berusaha meningkatkan kemampuannya serta kemampuan dan prestise profesinya, bertanggung jawab atas pekerjaannya, bertindak dengan tanggung jawa profesional, dan menggunakan pengetahuan dan keahlian khususnya untuk kesejahteraan umat manusia.

b. Kode etik DPMA (Data Processing Management Association – 1951) Misi dari DPMA adalah menjunjung manajemen informasi yang efektif dan bertanggung jawab untuk kebaikan para anggotanya, para pemberi kerja, dan masyarakat bisnis. Kode etik DPMA terdiri dari standar prilaku yang menguraikan kewajiban manajer pengolahan data pada manajemen perusahaan, rekan anggota DPMA dan profesi, masyarakat dan pemberi kerja.

c. Kode etik ICCP (Institute for Certification of Komputer Professionals – 1973)

Maksud dari ICCP adalah memberi sertifikasi kepada para profesional komputer, yang meliputi certified computer programmer (CCP), certified in data processing (CDP). Hal tersebut harus ditempuh dengan ujian dan harus setuju dengan kode etik ICCP. Kode etik ICCP ada yang bersifat permanen dan dapat diperbaharui secara berkala. Kode etik ICCP yang menyatakan bahwa para anggotanya bertanggung pada pprofesi, pemberi kerja dan kliennya. Bile terjadi pelanggaran maka dapat mengakibatkan sertifikasinya dicabut.

(10)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

A. Definisi Morals dln tiial

Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai prilaku benar dan salah. Moral adalah institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti karakter. Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas prilaku mereka.

B. tiial Pemlnflliln Teanorsorgi Inforamlsi

1) Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama mengapa masyarakat berminat untuk menggunakan komputer yaitu;

a. Kelenturan logika (logical malleability), b. Faktor Transformasi (transformation factors) c. Faktor tak kasat mata (invisibility factors).

Selain itu, ada hak sosial dan komputer (Deborah Johnson) dan hak atas informasi (Richard O. Masson) yang harus dijabarkan: a. Hak Sosial dan Komputer (Deborah Johnson)

b. Hak atas akses computer c. Hak atas keahlian computer d. Hak atas spesialis computer

e. Hak atas pengambilan keputusan computer f. Hak atas Informasi (Richard O. Masson) g. Hak atas privasi,

h. Hak atas Akurasi. i. Hak atas kepemilikan. j. Hak atas akses.

Berikut etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi dampak negatif dari penggunaan komputer, yaitu

 Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain

 Jangan melanggar atau mengganggu hak atau

karya komputer orang lain

 Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya  Jangan menggunakan komputer untuk mencuri

 Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu

 Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar

(11)

Pealnln tiial

Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:

1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia.

2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.

3). Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi sekarang.

4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.

5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

C. Sisiem peneilpln morals dln eiial dlslm sisiem inforamlsi

Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Prilaku ini adalah budaya etika.

1) Blglimlnl Budlyl tiial Diiealpaln

Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Hal tersebut dicapai melalui metode tiga lapis yaitu :

a. Menetapkan credo perusahaan b. Menetapkan program etika

c. Menetapkan kode etik perusahaan 2) tiial Dln Jlsl Inforamlsi

a. Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat;

b. Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat.

3) Korniala sorsils jlsl inforamlsi Kontrak tersebut menyatakan bahwa :

a. Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang.

b. Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan komputer.

(12)

D. Korde tiia dlslm Sisiem Inforamlsi

Ada empat asosiasi profesional komputer AS telah membuat kode etik sebagai panduan bagi para anggotanya, yaitu :

a. Kode etik ACM (Association for Computing Machinery -1947)

b. Kode etik DPMA (Data Processing Management Association – 1951)

c. Kode etik ICCP (Institute for Certifcation of Komputer Professionals – 1973))

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem kurikum yang tidak berpihak pada pembelajaran sastra; ketersediaan buku teks sastra yang terbatas; sistem evaluasi tidak mengakrabkan siswa pada karya

Oleh karena itu dipilih metode dekontaminasi secara fisik-mekanik, yaitu melepaskan kontaminan yang menempel di permukaan dengan cara pengerukan (scrubbing) dan

Mengingat kajian sejarah tentang perbandingan pemikiran antara tokoh intelektual Indonesia dengan tokoh intelektual asing masih belum mendapatkan tempat dalam historiografi

Vartojimo ekonomika ir vartojimo ideologi­ ja įsigali nepaprastai sparčiai, todėl visuomenė skaidosi pagal vartojimo suvokimą bei atsidavi­ mą jam, pagal vartotojiško gyvenimo

Sedangkan folder yang memiliki icon ( ), tidak dapat digunakan untuk mengupload file dikarenakan pada folder tersebut Anda hanya memiliki hak akses Read (Download).. Jika file

“Kinerja sebagai suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman

Secara khusus, kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh Perum Bulog di Provinsi

Berdasarkan permasalahan yang ada dan beberapa penelitian yang membahas penerapan algoritma Rabin- Karp, maka peniliti bermaksud untuk melakukan penelitian dalam