• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIKTIS | Website Resmi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam - Ditjen Pendis Kemenag RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DIKTIS | Website Resmi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam - Ditjen Pendis Kemenag RI"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ……. TAHUN 2013

TENTANG

STATUTA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Keputusan Menteri Agama RI Nomor 93 Tahun 2007 tentang Statuta Universitas Islam Negeri Alauddin tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menyusun Statuta Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 Tahun 2003);

2. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301 Tahun 2003); 3. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 Tahun 2004); 4. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 157 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586 Tahun 205);

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2002, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194 Tahun 2002); 6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496 Tahun 2005);

(2)

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502 Tahun 2005);

8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 124 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);

9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864 Tahun 2008); 10. Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2009 tentang

Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);

11. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Professor (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5016);

12. Peraturan Pemerintah RI Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2010, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135 Tahun 2010);

13. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2010, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

14. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2004;

15. Peraturan Presiden RI Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan Perubahan Institut Agama Islam Negeri Alauddin Makassar menjadi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar;

(3)

Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

17. Peraturan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedelapan atas Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);

18. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden RI Nomor 91 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

19. Peraturan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden RI Nomor 92 Tahun 2011 tentang Kedudukan Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

20. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 45 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan Calon Rektor, Calon Pembantu Rektor, Calon Dekan, dan Calon Pembantu Dekan di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri dan Universitas Islam Negeri;

21. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum;

22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 85 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi;

23. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; 24. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor

330/PMK.05/2008 tentang Penetapan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

25. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 407 Tahun 2000 tentang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan/atau dari Jabatan pada Perguruan Tinggi Agama Negeri di Lingkungan Departemen Agama; 26. Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045 Tahun 2002

tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum;

(4)

dan/atau dari Jabatan pada Perguruan Tinggi Agama Negeri di Lingkungan Departemen Agama;

28. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 156 Tahun 2004 tentang Pedoman, Pengawasan, Pengendalian, dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam;

29. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam;

30. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 387 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam.

Memperhatikan : 1. Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor : B/2718.1/M.PAN-RB/9/2012 tanggal 26 September 2012 tentang Rekapitulasi Unit Organisasi dan Eselon di lingkungan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; 2. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 25

Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar;

3. Hasil Rapat Senat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar tanggal 16 dan 28 Mei 2013.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA RI TENTANG STATUTA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR.

PERTAMA : Menetapkan Statuta Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.

KEDUA : Segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan ini dinyatakan tidak berlaku.

KETIGA : Peraturan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 28 Mei 2013

MENTERI AGAMA RI,

(5)

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ...TAHUN 2013

TENTANG

STATUTA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN

Bagian Pertama Dasar Pemikiran

Pasal 1

Bismillahirrahmanirrahim

Usaha untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, diperlukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia yang andal sebagai agent of change. Untuk itu pendidikan yang berfungsi sebagai pengendali masyarakat (social control), perekayasa sosial (social engineering), atau penyejahtera sosial (social welfare) merupakan hal yang sangat penting dalam rangka membangun masyarakat Indonesia yang berkualitas, selaras, serasi, dan seimbang antara kehidupan jasmani dan rohani.

Secara objektif, sebagian besar masyarakat Indonesia menaruh harapan agar pengembangan ilmu pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan/atau olahraga dijiwai oleh nilai-nilai keislaman. Harapan tersebut mendorong untuk menghadirkan Universitas Islam Negeri yang mengembangkan ilmu-ilmu keislaman secara terpadu dengan ilmu-ilmu umum merupakan suatu keharusan yang tidak dapat terelakkan.

Sejalan dengan tuntutan dan harapan masyarakat yang semakin meningkat akan peran penyelenggaraan pendidikan tinggi Islam, maka Pemerintah Republik Indonesia sebagai penentu kebijakan dalam penyelenggaraan setiap pendidikan merespons dengan memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat serta falsafah bangsa dan perundang-undangan yang berlaku, sehingga Institut Agama Islam Negeri Alauddin Makassar melakukan pengembangan secara Institusional menjadi sebuah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

(6)

sarjana yang memiliki integritas moral, kemantapan akidah, keluhuran akhlak, keluasan ilmu pengetahuan dan kematangan profesional yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai pedoman dasar penyelenggaraan seluruh kegiatan perencanaan dan pengembangan program serta kegiatan institusional dan operasional menuju tujuan yang dicita-citakan, berkat rahmat Allah swt. dan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Alauddin Makassar menjadi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, disusunlah Statuta Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sebagai berikut.

Bagian Kedua Dasar Hukum

Pasal 2

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430);

2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 jo. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859);

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

7. Peraturan Pemerisntah RI Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.

8. Peraturan Presiden RI Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung dan Perubahan Institut Agama Islam Negeri Alauddin Makassar menjadi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar;

9. Peraturan Presiden RI Nomor 94 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 10. Peraturan Presiden RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh Atas

Peraturan Presiden RI nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon 1 Kementerian Negara Republik Indonesia;

(7)

12. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045 Tahun 2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum;

13. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 45 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan Calon Rektor, Calon Pembantu Rektor, Calon Dekan, dan Calon Pembantu Dekan di Lingkungan Institut Agama Islam Negeri dan Universitas Islam Negeri tanggal 28 Septermber 2006;

14. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 407 Tahun 2000 tentang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan/atau dari Jabatan pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Lingkungan Departemen Agama;

15. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 156 Tahu 2004 tentang Pedoman, Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam;

16. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam;

17. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 387 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Program Studi pada Perguruan Tinggi Agama Islam; 18. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Departemen Agama;

19. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 25 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

20. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

21. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 93 Tahun 2007 tentang Statuta Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Bagian Ketiga Tujuan Pasal 3

Statuta Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dimaksudkan sebagai acuan dasar dan pedoman sivitas akademika dan tenaga kependidikan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Bagian Keempat Ruang Lingkup

Pasal 4

(8)

BAB II

KETENTUAN UMUM Pasal 5

Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan:

1. Statuta adalah Statuta Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2. Universitas adalah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 3. Kementerian adalah Kementerian Agama Republik Indonesia. 4. Menteri adalah Menteri Agama Republik Indonesia.

5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

6. Senat Universitas adalah Senat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 7. Senat Fakultas adalah Senat pada Fakultas dalam lingkungan Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar.

8. Rektor adalah Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

9. Dekan adalah Dekan Fakultas pada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 10. Direktur adalah Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar.

11. Ketua Lembaga adalah pemimpin Lembaga pada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

12. Kepala Pusat adalah pemimpin pada Pusat di bawah Lembaga dan di bawah Unit Pelaksana Teknis (UPT).

13. Dosen adalah dosen tetap dan tidak tetap Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

14. Dosen Tetap adalah dosen Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh pemerintah melalui Kementrian Agama RI dan dosen yang non Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh Rektor;

15. Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang tidak diangkat secara tetap oleh yang berwenang tetapi diangkat oleh Dekan atau Rektor untuk mengajarkan mata kuliah tertentu setiap semester.

16. Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 17. Alumni adalah lulusan program akademik, profesi dan/atau vokasi pada

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

18. Sivitas Akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

19. Tenaga kependidikan adalah pegawai atau karyawan pada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

20. Warga kampus adalah sivitas akademika dan tenaga kependidikan lainnya pada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

21. Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah unsur penunjang pada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang merupakan perangkat pelengkap di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di luar Fakultas dan Jurusan.

22. Pejabat struktural adalah PNS yang diberi tugas tambahan dalam struktural universitas.

23. Pejabat non struktural adalah PNS yang memiliki jabatan fungsional dan menduduki jabatan selain jabatan struktural.

(9)

25. Badan Non Struktural merupakan organ pertimbangan pada Universitas.

26. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

27. Prodi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

BAB III

VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS Bagian Pertama

Visi Pasal 6

Pusat Pencerahan dan Transformasi Ipteks Berbasis Peradaban Islam.

Bagian Kedua Misi Pasal 7 Universitas mempunyai misi:

a. Menciptakan atmosfir akademik yang kondusif bagi peningkatan mutu perguruan tinggi dan kualitas kehidupan bermasyarakat;

b. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang merefleksikan kemapanan integrasi antara nilai ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks);

c. Mewujudkan universitas yang mandiri, berkarakter, bertatakelola baik, dan berdaya saing menuju universitas riset dengan mengembangkan nilai spiritual dan tradisi keilmuan.

Bagian Ketiga Tujuan

Pasal 8 Universitas memiliki tujuan:

a. Menghasilkan produk intelektual yang bermanfaat dan terbangunnya potensi insani yang kuat dengan mempertimbangkan kearifan lokal;

b. Terwujudnya kampus sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis integrasi keilmuan;

(10)

d. Terwujudnya jejaring kerjasama dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional.

BAB IV IDENTITAS Bagian Pertama

Nama, Tempat, dan Tanggal Pendirian Pasal 9

(1) Universitas ini bernama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, disingkat UIN Alauddin Makassar;

(2) UIN Alauddin Makassar bertempat di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

(3) UIN Alauddin sebelumnya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar yang berdiri pada tanggal 10 November 1965 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 79 tanggal 28 Oktober 1965;

(4) Konversi IAIN Alauddin menjadi UIN Alauddin pada tanggal 10 Oktober 2005 bertepatan dengan tanggal 6 Ramadhan 1426 H berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 57 Tahun 2005 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan Perubahan Institut Agama Islam Negeri Alauddin Makassar menjadi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar;

Bagian Kedua Asas dan Dasar

Pasal 10

Universitas berasaskan Islam dan berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.

Bagian Ketiga Pola Ilmiah Pokok

Pasal 11

(11)

Bagian Keempat Filosofi Pendidikan

Pasal 12

Universitas didasari oleh filosofi yang berkenaan dengan hakikat manusia, hakikat pembangunan nasional, tujuan pendidikan nasional, dan usaha untuk mencapai tujuan universitas dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, telah dilengkapi berbagai potensi dan kemampuan. Potensi dan kemampuan itu pada hakikatnya adalah karunia Allah kepada manusia yang semestinya dimanfaatkan dan dikembangkan serta tidak boleh disia-siakan. Pendidikan dan pengajaran pada umumnya berfungsi untuk mengembangkan potensi dan kemampuan tersebut sesuai dengan sifat, karakteristik, tingkat, dan jenis yang berbeda-beda agar menjadi aktual dalam kehidupan sehingga berguna bagi orang yang bersangkutan, masyarakat, dan bangsanya serta menjadi bekal untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Dalam Pembangunan Nasional, manusia memiliki peranan yang strategis yakni sebagai subyek pembangunan. Untuk dapat memainkan perannya sebagai subyek pembangunan, manusia Indonesia perlu dikembangkan menjadi manusia yang utuh dan paripurna melalui upaya pendidikan yang berkelanjutan yang dilaksanakan secara terus menerus sampai kepada jenjang pendidikan tinggi, sehingga dengan demikian manusia Indonesia mampu memekarkan potensinya seoptimal mungkin untuk manjadi sumber daya pembangunan yang berkualitas, handal, dan professional;

c. Pendidikan nasional diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Pemerintah berusaha memberikan kesempatan yang sama (equal opportunity) dan seluas-luasnya kepada semua warga negara untuk mendapatkan dan menikmati pendidikan dalam kerangka mewujudkan salah satu tujuan nasional yang tercantum dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional yang berkesinambungan pada akhinya akan dibatasi oleh kondisi obyektif peserta didik itu sendiri, yakni kesiapan dan kemauannya untuk berkembang dan mencapai keunggulan pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya tidak hanya memberikan kesempatan yang sama, tetapi juga memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi objektif peserta didik sehingga tujuan pendidikan dapat terwujud yakni bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Bagian Kelima Lambang

Pasal 13

(12)

a. Bentuk lambang adalah garis lengkung membentuk lima sudut melambangkan sila-sila dari Pancasila;

b. Dua bulu angsa yang pangkalnya berbentuk pena melambangkan keilmuan; c. Konfigurasi kubah masjid yang dibentuk oleh lengkungan bulu angsa dan pita

melambangkan keislaman;

d. Kitab al-Qur’an yang terbuka melambangkan dasar keilmuan Islam;

e. Tujuh belas garis vertikal pada pita, delapan lembar pada kitab al-Qur’an, dan empat puluh lima helai pada kedua tangkai bulu angsa melambangkan hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

f. Tiga simpul pada pangkal tangkai bulu angsa melambangkan kesatuan iman, Islam, dan ihsan;

g. Warna dasar hijau daun melambangkan kedamaian dan warna kuning pada garis lengkung melambangkan kemuliaan dan kebesaran jiwa;

h. Gambar perahu pinisi dengan dua tiang dan tujuh layar terkembang yang terletak di antara al-Qur’an dan tiga simpul pada pangkal tangkai bulu angsa merupakan ciri khas daerah tempat universitas berada; dan

i. Tulisan UIN Alauddin Makassar berwarna hijau terletak di tengah-tengah pita.

Lambang Universitas

Bagian Keenam Mars dan Hymne

Pasal 14

(1) Mars Universitas merupakan lagu bernada sedang (bariton), tinggi (sopran), dan rendah (bas) berkombinasi, bertempo, agung, tenang, optimis, berjiwa Pancasila, dan mencerminkan cita-cita Universitas.

Mars Universitas

(13)

7 5 7 2 4 5 4 3 2 . 5 6 5 5 4 4 3 3 2 2 3 . 0 5 5 3 . 3 sedang menunggu bimbinganmu Menuju ke arah medan nan jaya Ga li mi lik

4 3 4 6 5 . 0 5 5 3 . 3 5 5 4 3 4 . 0 2 1 7 5 7 2 ro ha ni Is lam Kembangkan di per sa da bun da Nusa menanti

4 5 4 3 2 5 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 . darma bak ti mu Membangun masyarakat Indonesia

0 1 1 6 . 5 4 1 4 6 5 . 0 5 5 4 . 6 1 1 7 6 7 . Ref : Kembangkan daya ijtihad mu Dalam se mu a se gi Il mu

0 5 5 1 7 1 3 3 6 . 6 5 5 5 6 6 6 7 7 6 7 1 . 0

Uni ver si tas Is lam Ne gri Hi dup lah ke kal sla ma la ma nya

(2) Hymne Universitas merupakan lagu bernada sedang (bariton), bertempo lembut (adante), berwibawa, mengandung makna pujian, berjiwa Pancasila, dan

mencerminkan cita-cita Universitas.

Hymne Universitas Do = C (4/4)

Dinyanyikan dengan penuh khidmat

5 1 1 5 1 2 3 4 5 6 5 . 3 4 3 2 1 2 . .

U I N harumlah namamu Is lam pusat kajianmu 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 5 5 4 3 2 1 7 6 5 . .

Menja di lambang keagungan bangsa Berasas Panca si la 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 6

Pembangun jiwa serta penggali Api Islam yang hak dan seja ti 5 . . 5 5 5 . 3 5 6 6 6 . 4 6 7 7 7 6 5 4 3 2 . 3 4

Ref : Pe ngembang jiwa patriot nusa Tanah a i r minta bak ti mu

(14)

Bagian Ketujuh Bendera

Pasal 15 (1) Bendera Universitas:

a. Bendera Universitas berbentuk empat persegi panjang dengan lebar dua pertiga dari panjangnya;

b. Bendera Universitas berwarna dasar hijau tua, melambangkan perjuangan menegakkan kebenaran dan pembangunan nasional;

c. Di tengah bendera Universitas terpampang lambang universitas; dan d. Di bawah lambang Universitas terdapat tulisan UIN Alauddin Makassar. (2) Bendera Fakultas dan Pascasarjana:

a. Bendera Fakultas dan Pascasarjana berbentuk empat persegi panjang dengan lebar dua pertiga dari panjangnya;

b. Warna dasar bendera Fakultas dan Pascasarjana adalah:

1. Fakultas Syariah dan Hukum berwarna hitam, melambangkan keteguhan iman dan amal kebajikan.

2. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan berwarna hijau muda, melambangkan harapan masa depan.

3. Fakultas Ushuluddin dan Filsafat berwarna biru muda, melambangkan kejernihan jiwa.

4. Fakultas Adab dan Humaniora berwarna kuning, melambangkan kemuliaan dan hubungan universal.

5. Fakultas Dakwah dan Komunikasi berwarna coklat muda, melambangkan ajakan kepada kebenaran.

6. Fakultas Sains dan Teknologi berwarna biru laut, melambangkan kedalaman dan keluasan ilmu pengetahuan.

7. Fakultas Ilmu Kesehatan berwarna putih, melambangkan kesucian dan keikhlasan.

8. Pascasarjana berwarna merah hati, melambangkan semangat pengembangan ilmu.

c. Di tengah bendera Fakultas dan Pascasarjana terpampang lambang universitas.

d. Di bawah lambang Universitas terdapat tulisan nama tiap fakultas dan pascasarjana berikut kotanya.

Bagian Kedelapan Busana Akademik

Pasal 16

(1) Busana akademik di lingkungan Universitas terdiri atas toga jabatan dan toga wisudawan.

(15)

(3) Toga jabatan dikenakan pada upacara akademik, yakni upacara dies natalis, wisuda sarjana, pengukuhan profesor, promosi doktor, dan penganugerahan gelar kehormatan.

(4) Toga jabatan terbuat dari bahan/kain wol polos yang berwarna hitam, berukuran besar sampai ke bawah lutut, dengan bentuk lengan panjang melebar ke arah pergelangan tangan. Pada pergelangan tangan, dilapisi bahan beludru berwarna sesuai dengan warna fakultas selebar kurang lebih 12 cm. Pada bagian atas lengan sebelah luar dan pada bagian punggung toga terdapat lipatan (ploi). Leher toga dan sepanjang garis pembuka dilapisi beludru dengan warna:

a. Hijau tua untuk toga Rektor, Wakil Rektor, dan Ketua Lembaga; b. Kuning emas untuk toga Profesor; dan

c. Toga jabatan lainnya disesuaikan dengan warna masing-masing fakultas dan pascasarjana.

(5) Toga jabatan dilengkapi dengan topi jabatan dan kalung jabatan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Topi jabatan adalah penutup kepala terbuat dari bahan berwarna hitam berbentuk segi lima sisi masing-masing 20 cm; di tengahnya terdapat hiasan kuncir lilitan benang. Warna kuncir dan warna leher/garis pembuka toga sama dengan warna universitas, fakultas, atau pascasarjana;

b. Kalung jabatan Rektor dikenakan di atas toga jabatan, berbentuk rangkaian lambang UIN terbuat dari logam tipis berwarna kuning emas;

c. Kalung jabatan Wakil Rektor, Dekan Fakultas, Direktur Pascasarjana, dan Ketua Lembaga dan Ketua Dewan Besar sama dengan kalung jabatan rektor tetapi dalam ukuran yang lebih kecil dan berwarna putih perak;

d. Kalung jabatan profesor terbuat dari pita selebar 10 cm sesuai dengan warna fakultas.

e. Kedua ujung pita kalung jabatan dipertemukan dengan lambang Universitas yang terbuat dari bulatan logam tipis garis tengah 10 cm dan berwarna kuning emas.

(6) Toga wisudawan adalah jubah yang dikenakan pada upacara wisuda oleh para wisudawan yang telah menyelesaikan studi di lingkungan Universitas baik program diploma, sarjana, magister, doktor, atau program profesi.

(7) Toga wisudawan terbuat dari kain berwarna hitam, ukuran besar, panjang, dan rata sampai ke bawah lutut. Terdapat lipatan (ploi) pada lengan atas dan punggung toga. Tampak bagian belakang berbeda pada lebar toga antara jenjang studi: sarjana persegi empat; Magister segi tiga pendek ukuran kurang lebih 40 cm; doktor segitiga panjang ukuran 55 cm; program profesi berbentuk bundar. (8) Kelengkapan toga bagi wisudawan adalah topi wisudawan yang terbuat dari

bahan berwarna hitam berbentuk segi lima sisi masing-masing 20 cm. Di tengahnya terdapat hiasan kuncir lilitan benang. Warna kuncir dan warna leher/garis pembuka toga sama dengan warna fakultas atau warna pascasarjana. (9) Pin yang terbuat dari emas berupa lambang UIN yang dikenakan pada waktu

(16)

BAB V

ORGANISASI PENGELOLA Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 17

(1) UIN Alauddin Makassar adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI yang dipimpin oleh Rektor, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama RI.

(2) UIN Alauddin Makassar secara teknis fungsional dalam bidang ilmu agama dibina oleh Menteri Agama melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Adapun pembinaan bidang ilmu umum secara teknis akademis dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pasal 18

UIN Alauddin Makassar mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan tinggi yang meliputi program akademik, vokasi dan/atau profesi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam dan ilmu umum untuk mendukung program bidang ilmu agama Islam.

Pasal 19

UIN Alauddin Makassar dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 18, menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan dan penetapan visi, misi, kebijakan teknis, dan perencanaan program; b. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi;

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi keagamaan Islam dan ilmu umum;

c. Pelakasanaan pembinaan sivitas akademika; d. Pelaksanaan administrasi dan pelaporan;

Pasal 20

Organisasi UIN Alauddin Makassar terdiri dari organ pengelola, organ pertimbangan, dan organ pengawasan.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi Pengelola Pasal 21

Organisasi pengelola UIN Alauddin Makassar terdiri atas: a. Rektor dan Wakil Rektor;

b. Fakultas:

1) Syariah dan Hukum; 2) Tarbiyah dan Keguruan;

3) Ushuluddin, Filsafat dan Politik; 4) Adab dan Humaniora;

(17)

6) Sains dan Teknologi; 7) Ilmu Kesehatan;

8) Ekonomi dan Bisnis Islam; dan 9) Pendidikan Kedokteran.

c. Pascasarjana;

d. Rumah Sakit Pendidikan; e. Biro:

1) Biro Administasi Umum, Perencanaan dan Keuangan;

2) Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama; f. Lembaga Penjaminan Mutu:

1) Pusat Pengembangan Standar Mutu; 2) Pusat Audit dan Pengendalian Mutu;

g. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat: 1) Pusat Penelitian dan Penerbitan;

2) Pusat Pengabdian pada Masyarakat; 3) Pusat Studi Gender dan Anak;

4) Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi; dan 5) Pusat Peradaban Islam Sulawesi Selatan; h. Unit Pelaksana Teknis:

1) Pusat Perpustakaan;

2) Pusat Pengembangan Bahasa;

3) Pusat Tekonologi Informasi dan Pangkalan Data; 4) Pusat Pengembangan Bisnis;

5) Pusat Pengembangan Karakter (character building center); dan 6) Pusat International Office.

Bagian Ketiga Rektor dan Wakil Rektor

Pasal 22

(1) Rektor mempunyai tugas memimpin dan mengelola penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagaimana pasal 18 dan pasal 19 Statuta ini.

(2) Rektor adalah pembantu Menteri Agama RI dalam penyeleggaraan Tridharma perguruan tinggi di Universitas.

(3) Rektor bertanggung jawab kepada Menteri Agama.

(4) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Agama setelah melalui mekanisme pemilihan dan/atau pertimbangan Senat Universitas.

(5) Rektor adalah pemimpin dan penanggung jawab tertinggi universitas. (6) Rektor bertanggung jawab atas:

a. Tercapainya visi, misi, dan tujuan universitas; serta

b. Tercapainya standar mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.

(18)

Pasal 23

(1) Rektor dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Rektor yang bertanggung jawab kepada Rektor.

(2) Wakil Rektor terdiri atas:

a. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan kelembagaan.

b. Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dalam bidang administrasi umum, perencanaan, pembinaan, dan keuangan.

c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan pembinaan, pelayanan kesejahteraan mahasiswa, pemberdayaan alumni, dan kerjasama. d. Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, mempunyai

tugas dan tanggungjawab membantu dan/atau mewakili Rektor dalam memimpin pelaksanaan kerjasama dan hubungan masyarakat.

Pasal 24

(1) Wakil Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Rektor setelah melalui mekanisme pemilihan dan/atau pertimbangan Senat Universitas.

(2) Masa jabatan Wakil Rektor adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan.

Bagian Keempat Fakultas

Pasal 25

(1) Fakultas adalah unsur pelaksana akademik universitas yang melaksanakan tugas dan fungsi universitas yang menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.

(2) Fakultas mempunyai tugas menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi dalam salah satu rumpun ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni.

Pasal 26

Pimpinan Fakultas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 25, menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan visi, misi, tujuan dan kebijakan teknis;

b. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan akademik pada tingkat Sarjana, Magister, Doktor, pendidikan vokasi dan/atau profesi di lingkungan fakultas; c. Pelaksanaan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang

tugas fakultas;

(19)

e. Pembinaan civitas akademika, tenaga kependidikan, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain;

f. Pelaksanaan administrasi dan manajemen fakultas; g. Pelaksanaan evaluasi kinerja dan pelaporan.

Pasal 27 Organisasi Fakultas terdiri atas:

a. Dekan dan Wakil Dekan; b. Jurusan;

c. Laboratorium; dan d. Bagian Tata Usaha.

Pasal 28

(1) Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(2) Dekan mempunyai tugas memimpin dan mengelola penyelenggaraan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsinya sebagaimana pasal 25 dan 26 Statuta ini sesuai dengan kebijakan Rektor.

(3) Dekan bertanggung jawab atas mutu hasil pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh fakultas yang dipimpinnya.

(4) Dekan diangkat oleh Rektor setelah melalui mekanisme pemilihan dan/atau pertimbangan Senat Fakultas.

(5) Masa jabatan Dekan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan.

Pasal 29

(1) Dekan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana pasal 28 ayat (2) dibantu oleh tiga (3) orang Wakil Dekan.

(2) Wakil Dekan terdiri atas:

a. Wakil Dekan Bidang Akademik;

b. Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan; dan c. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

Pasal 30

(1) Wakil Dekan Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Dekan dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (2) Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan

mempunyai tugas membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan, dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan pelaporan keuangan, pengelolaan sarana dan prasarana, kepegawaian, serta ketatausahaan dan kerumah tanggaan.

(20)

Pasal 31

(1) Wakil Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan setelah melalui mekanisme pemilihan dan/atau pertimbangan Senat Fakultas.

(2) Wakil Dekan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan.

(3) Masa jabatan Wakil Dekan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan.

Bagian Kelima Jurusan Pasal 32

(1) Jurusan adalah satuan pelaksana akademik pada Fakultas yang melaksanakan pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi.

(2) Jurusan mempunyai tugas menyelenggarakan program studi dalam 1 (satu) disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

(3) Penyelenggaraan Program Studi pada tingkat Magister dan Doktor dapat dibuka berdasarkan persyaratan yang berlaku dan berbasis Program Studi pada Fakultas. (4) Jurusan bertanggung jawab atas mutu lulusan.

Pasal 33 Organisasi Jurusan terdiri atas:

a. Ketua Jurusan;

b. Sekretaris Jurusan; dan c. Dosen.

Pasal 34

(1) Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan yang dipilih melalui mekanisme pemilihan di Senat Fakultas.

(2) Ketua Jurusan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan;

(3) Ketua jurusan mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyelenggaraan program studi sebagamana dimaksud dalam pasal 32 ayat (2) berdasarkan kebijakan Dekan.

(4) Ketua Jurusan bertanggung jawab atas mutu hasil pendidikan yang dilaksanakan pada jurusan yang dipimpinnya.

(5) Ketua Jurusan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan yang diangkat oleh Dekan atas pertimbangan Ketua Jurusan.

(6) Sekretaris Jurusan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan.

(7) Sekretaris Jurusan mempunyai tugas membantu Ketua Jurusan dalam melaksanakan urusan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan pelaporan.

(21)

Pasal 35

(1) Penambahan Jurusan pada setiap fakultas dapat dilakukan setelah mendapat pertimbangan Senat Universitas dan ditetapkan oleh Rektor

(2) Penambahan Program Studi pada setiap jurusan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI atau Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

(3) Permohonan izin penyelanggaraan Program Studi dilakukan melalui tahapan berikut:

a. Dekan membentuk tim untuk mengkaji kemungkinan pembukaan Program Studi baru berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam/Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Hasil kajian ini berupa usulan pembukaan Program Studi baru yang diajukan oleh Rektor. b. Dekan mengajukan usulan pembukaan Program Studi kepada Rektor setelah

mendapat persetujuan Senat Fakultas; dan

c. Rektor mengajukan permohonan izin pembukaan Program Studi kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam/Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi setelah mendapat persetujuan Senat Universitas.

(4) Program Studi yang sudah tidak memenuhi syarat maka ditutup oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI atau Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas usul Rektor setelah mendapatkan pertimbangan Senat Fakultas.

(5) Pembukaan Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat dilakukan Rektor selama izin penyelenggaraan dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam/Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi untuk Jurusan dan Program Studi yang bersangkutan masih berlaku.

(6) Izin penyelenggaraan Program Studi dapat dicabut oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam/Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi apabila dinilai telah melanggar ketentuan peraturan perundanng-undangan yang berlaku.

Bagian Keenam Laboratorium

Pasal 36

(1) Laboratorium adalah perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan pada Fakultas dalam penyelenggaran pendidikan akademik, profesi dan/atau vokasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan.

(2) Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala yang berasal dari tenaga fungsional sesuai dengan bidangnya.

(3) Kepala Laboratorium dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan.

(4) Kepala Laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Dekan. (5) Penambahan dan penutupan Laboratorium ditetapkan oleh Rektor, setelah

mendapat persetujuan Senat Universitas.

(22)

(7) Pada Fakultas Adab dan Humaniora dibentuk Museum Sejarah dan Kebudayaan Islam Sulawesi Selatan.

Bagian Ketujuh Bagian Tata Usaha

Pasal 37

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan pelayanan kemahasiswaan dan alumni, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, perencanaan, keuangan, dan pelaporan di lingkungan Fakultas.

Pasal 38

(1) Bagian Tata Usaha dalam melaksanaan tugasnya menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan perencanaan program dan keuangan di lingkungan Fakultas; b. Pelaksanaan administrasi kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan,

barang milik negara dan sistem informasi di lingkungan Fakultas;

c. Pelaksanaan administrasi akademik, kemahasiswaan, dan alumni di lingkungan Fakultas; dan

d. Pelaksanaan pelaporan Fakultas.

(2) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan.

(3) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian Tata Usaha melalui mekanisme Baperjakat Universitas.

Pasal 39

Bagian Tata Usaha pada Fakultas Syariah dan Hukum; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan; Fakultas Ushuluddin dan Filsafat; Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Dakwah dan Komunikasi; Fakultas Sains dan Teknologi; Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Fakultas Pendidikan Kedokteran, terdiri atas:

a. Subbagian Administrasi Umum;

b. Subbagian Perencanaan, Akuntansi, dan Keuangan; dan c. Subbagian Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni.

Pasal 40

(1) Subbagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, layanan administrasi kepegawaian, hubungan masyarakat, pengelolaan barang milik negara, kerumahtanggaan dan sistem informasi Fakultas.

(2) Subbagian Perencanaan, Akuntansi, dan Keuangan mempunyai tugas melaksanaan penyusunan rencana dan anggaran perbendaharaan, akuntansi, pelaporan keuangan dan pelaporan Fakultas.

(23)

(4) Subbagian Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni mempunyai tugas melaksanakan layanan administrasi akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, serta pembinaan alumni.

Pasal 41

(1) Subbagian pada Bagian Tata Usaha Fakultas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

(2) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Subbagian Fakultas melalui mekanisme Baperjakat Universitas.

Bagian Kedelapan Pascasarjana

Pasal 42

(1) Pascasarjana adalah unsur pelaksana akademik Universitas yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat pascasarjana.

(2) Pascasarjana mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan Magister, Spesialis, dan Doktor.

Pasal 43

(1) Pascasarjana menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pembinaan sivitas akademika, serta kerjasama dengan Fakultas, dan/atau lembaga-lembaga lain dalam dan luar negeri.

(2) Penyelenggaraan Pascasarjana dapat dibuka pada Fakultas atau Program Studi yang memenuhi syarat.

Pasal 44 (1) Susunan organisasi Pascasarjana terdiri atas:

a. Direktur dan Deputi Direktur; b. Program Studi dan Konsentrasi; c. Bagian Tata Usaha/Subbagian; d. Divisi Penjaminan Mutu; dan e. Perpustakaan;

(1) Pascasarjana dipimpin oleh seorang Direktur.

(2) Direktur Pascasarjana bertanggung jawab atas mutu hasil pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Pascasarjana yang dipimpinnya.

(3) Direktur Pascasarjana mengkoordinasikan semua Program Studi dan/atau Konsentrasi pada Pascasarjana yang dipimpinnya untuk menjamin standar mutu pendidikan.

(4) Masa jabatan Direktur Pascasarjana 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan.

(24)

(6) Deputi Direktur Akademik dan Kemahasiswaan berfungsi membantu dan/atau mewakili Direktur memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, dan alumni.

(7) Deputi Direktur Bidang Administrasi Umum mempunyai tugas membantu dan/atau mewakli direktur dalam memimpin pelaksanaan perencanaan, pembinaan dan pengembangan SDM, kerjasama, keuangan, dan administrasi umum, IBMN dan rumah tangga.

(8) Deputi Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Direktur setelah melalui mekanisme pemelihan dan/atau pertimbangan Senat Universitas. (9) Masa jabatan Deputi Direktur Pascasarjana 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih

kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan.

Pasal 45

Bagian Tata Usaha Pascasarjana mempunyai tugas melaksanakan administrasi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan pelayanan kemahasiswaan dan alumni, organisasi dan tatalaksana, tata usaha, dan administrasi umum.

Pasal 46

(1) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 45, Bagian Tata Usaha Pascasarjana menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan administrasi pendidikan dan pengajaran, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

b. Pelaksanaan administrasi organisasi, tatalaksana; c. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

d. Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni.

(2) Bagian Tata Usaha Pascasarjana dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat oleh Rektor dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur.

(3) Bagian Tata Usaha Pascasarjana terdiri atas: a. Subbagian Akademik dan Kemahasiswa b. Subbagian Administrasi Umum.

(4) Pembinaan bagian Tata Usaha secara teknis dilakukan oleh Deputi Direktur Bidang Administrasi Umum.

(5) Kepala Subbag pada Pascasarjana bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha Pascasarjana.

(6) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Subbagian Pascasarjana melalui mekanisme Baperjakat.

Pasal 47

(1) Program Studi Pascasarjana adalah unit pelaksana akademik yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesi.

(2) Program Studi Pascasarjana mempunyai tugas menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, ilmu agama Islam, sains dan teknologi, dan/atau seni.

(25)

a. Program Studi Dirasah Islamiah;

b. Program Studi lain dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan. (2) Program Studi Dirasah Islamiah terdiri atas konsentrasi:

a. Konsentrasi Tarbiyah dan Keguruan;

b. Konsentrasi Syariah dan Hukum Islam; serta

c. Konsentrasi-konsentrasi lainnya dapat dibentuk sesuai kebutuhan melalui pertimbangan Rektor atas usul Direktur setelah mendapat persetujuan Senat Universitas. Selama belum dibentuk konsentrasi baru, maka tanggung jawab pengelolaan konsentrasi tersebut berada di bawah Program Studi Dirasah Islamiah.

(3) Program Studi Dirasah Islamiah terdiri atas: Program Magister dan Program Doktor;

(4) Program Studi Pascasarjana dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh Rektor atas usul Direktur.

(5) Ketua Program Studi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris yang diangkat oleh Rektor atas usul Direktur.

(6) Ketua Program Studi bertanggungjawab langsung kepada Direktur, Sekretaris Program Studi bertanggungjawab langsung kepada Ketua Program studi.

(7) Pembukaan Program Studi baru, dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan atas izin Dirjen Diktis setelah memperoleh pertimbangan senat universitas.

(8) Pada setiap Program Studi dapat dibuka konsentrasi sesuai dengan kebutuhan atas persetujuan Senat Universitas.

(9) Konsentrasi dipimpin oleh seorang Ketua.

(10)Pembinaan Program Studi/Konsentrasi secara teknis dilakukan oleh Deputi Direktur Bidang Akademik Pasca Sarjana.

(11) Masa jabatan Ketua Program Studi/Ketua Konsentrasi mengikuti masa jabatan Direktur.

Pasal 49

(1) Pascasarjana memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus oleh Pascasarjana telah memiliki mutu dan daya saing yang tinggi.

(2) Untuk memberikan jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pascasarjana menetapkan standar minimum mutu lulusan untuk setiap jurusan/program studi. (3) Divisi Penjaminan Mutu Pascasarjana dipimpin oleh seorang Ketua yang

diangkat oleh dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur.

(4) Ketua Divisi Penjaminan Mutu dalam menjalankan tugasnya, dibantu oleh seorang Sekretaris dan Tim Penjaminan Mutu sesuai kebutuhan yang bertanggung jawab kepada Direktur.

(5) Pembinaan Divisi Penjaminan Mutu secara teknis dilakukan oleh Deputi Direktur Bidang Akademik Pasca Sarjana.

(26)

Pasal 50

(1) Perpustakaan Pascasarjana adalah unit pelaksana teknis di bidang pengadaan, pelayanan, dan pemeliharaan bahan pustaka.

(2) Kepala Perpustakaan dalam menjalankan tugasnya, dibantu oleh pustakawan dan staf Tata Usaha dan bertanggungjawab kepada Direktur.

(3) Kepala Perpustakaan Pascasarjana diangkat oleh Rektor atas usul Direktur. (4) Pembinaan secara teknis perpustakaan dilakukan oleh Deputi Direktur Bidang

Akademik.

(5) Masa Jabatan Kepala Perpustakaan Pascasarjana mengikuti masa jabatan Direktur.

Bagian Kesembilan

Rumah Sakit Pendidikan (Teaching Hospital)

Pasal 51

(1) Rumah Sakit Pendidikan adalah unit pelaksana teknis ditingkat universitas dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat secara umum sekaligus sebagai tempat praktik mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran

(2) Rumah Sakit Pendidikan dipimpin oleh seorang Direktur yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Rektor

(3) Susunan Organisasi Rumah Sakit Pendidikan terdiri atas: a. Direktur dan Wakil Direktur;

b. Dokter dan Paramedis; c. Bagian Tata Usaha.

(4) Direktur Rumah Sakit Pendidikan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Direktur.

(5) Direktur dalam menjalankan tugas administrasi dibantu oleh Kepala Bagian Tata Usaha yang bertanggungjawab kepada Direktur.

(6) Pembinaan secara teknis terhadap Rumah Sakit Pendidikan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum.

(7) Masa jabatan Direktur dan Wakil Direktur Rumah Sakit Pendidikan mengikuti masa jabatan Rektor.

BAB VI BIRO

Pasal 52

(1) Biro merupakan unsur pelaksana administrasi yang mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi, perencanaan dan keuangan, akademik, dan kemahasiswaan di lingkungan Universitas.

(2) Biro dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(27)

Pasal 53 Organisasi Biro terdiri atas:

a. Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan; dan b. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama;

Bagian Kesatu

Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan

Pasal 54

(1) Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan yang selanjutnya disebut Biro AUPK mempunyai tugas melaksanakan penataan organisasi, administrasi keuangan, peraturan perundang-undangan, ketatausahaan, dan kerumahtanggaan.

Pasal 55

(1) Biro AUPK dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran serta pelaporan;

b. Pelaksanaan administrasi umum yang meliputi pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan, pengelolaan barang milik negara, dokumentasi dan publikasi, serta kerumahtanggaan;

c. Penataan tata organisasi dan tata laksana, kepegawaian, hukum, dan peraturan perundangan-undangan; dan

d. Penyiapan laporan Universitas. (2) Biro AUPK terdiri atas:

a. Bagian Umum; b. Bagian Perencanaan;

c. Bagian Keuangan dan Akuntansi;

d. Bagian Organisasi, Kepegawaian, dan Perundang-undangan; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 56

(1) Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, kearsiapan, pengelolaan barang milik negara, kerumahtanggaan, dokumen dan publikasi. (2) Bagian Umum dalam melaksanakan tugasnya menyelanggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan ketatausahaan dan kearsipan;

b. Pelaksanaan kerumahtanggaan dan pengelolaan barang milik negara; dan c. Pelaksanaan dokumen dan publikasi.

(3) Bagian Umum terdiri atas: a. Subbagian Tata Usaha;

b. Subbagian Rumah Tangga; dan

c. Subbagian Humas, Dokumentasi, dan Publikasi.

Pasal 57

(28)

(2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan kerumahtanggaan dan pengelolaan barang milik negara.

(3) Subbagian Hubungan Masyarakat, Dokumentasi dan Publikasi mempunyai tugas melaksanakan kehumasan, dokumentasi, dan publikasi.

Pasal 58

(1) Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi serta pelaporan kinerja.

(2) Bagian Perencanaan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi;

b. Pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran; dan c. Pelaksanaan evaluasi program, anggaran, dan pelaporan kinerja. (3) Bagian Perencanaan terdiri atas:

a. Subbagian Data dan Informasi; dan

b. Subbagian Penyusunan, Evaluasi, Pelaporan Program dan Anggaran. Pasal 59

(1) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi.

(2) Subbagian Penyusunan Evaluasi, Pelaporan Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan evaluasi program, anggaran, dan pelaporan kinerja.

Pasal 60

(1) Bagian Keuangan dan Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan anggaran, perbendaharaan, akuntansi instansi, sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara (SIMAK BMN), akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) dan pelaporan keuangan.

(2) Bagian Keuangan dan Akuntansi dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan anggaran dan verifikasi anggaran; b. Pelaksanaan perbendaharaan;

c. Pelaksanaan akuntansi instansi dan SIMAK BMN; d. Pelaksanaan akuntansi BLU; dan

e. Pelaksanaan penyusunan laporan keuangan. (3) Bagian Keuangan dan Akuntansi terdiri atas:

a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran dan Perbendaharaan; dan b. Subbagian Verifikasi, Akuntansi, dan Pelaporan Keuangan.

Pasal 61

(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran dan Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan anggararan dan perbendaharaan.

(2) Subbagian Verifikasi, Akuntansi dan Pelaporan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan verifikasi anggaran, akuntansi instansi, SIMAK BMN, akuntansi BLU dan penyusunan laporan keuangan.

(29)

(1) Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan penataan organisasi, tata laksana, kepegawaian, dan penyusunan peraturan perundang-undangan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Rektor.

(2) Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Perundang-undangan dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penataan organisasi, tata laksana, penyusunan standar operasional, dan standar pelayanan minimal;

b. Pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan c. Penyusunan peraturan perundang-undangan.

(3) Bagian Organisasi, Kepegawaian dan Perundang-undangan terdiri atas: a. Subbagian Organisasi dan Perundang-undangan; dan

b. Subbagian Kepegawaian.

Pasal 63

(1) Subbagian Organisasi dan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penataan organisasi, tata laksana, standar operasional prosedur, standar pelayanan minimal dan evaluasi kinerja organisasi, penyusunan laporan kinerja dan penyiapan peraturan perundang-undangan.

(2) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi pegawai penyiapan pelaksanaan seleksi, pengangkatan, kepangkatan, mutasi, assessment dan pengembangan, dan kesejahteraan pegawai di lingkungan Universitas.

Bagian Kedua

Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Pasal 64

(1) Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama selanjutnya disebut Biro AAKK mempunyai tugas melaksanakan administrasi akademik, kemahasiswaan, pemberdayaan alumni dan kerjasama.

(2) Biro AAKK dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana, evaluasi program, dan anggaran serta pelaporan;

b. Pengelolaan informasi dan pelayanan administrasi akademik;

c. Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan pemberdayaan alumni;

d. Pelaksanaan kerjasama perguruan tinggi dan pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS);

(3) Biro AAKK terdiri atas: a. Bagian Akademik;

b. Bagian Kemahasiswaan dan Alumni; c. Bagian Kerjasama dan Kelembagaan; dan d. Kelompok jabatan fungsional.

Pasal 65

(30)

(2) Bagian Akademik dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan pengelolaan informasi akademik;

b. Pelaksanaan administrasi akademik; dan c. Pelaksanaan layanan akademik.

(3) Bagian akademik terdiri atas: a. Subbagian Informasi Akademik; b. Subbagian Administrasi Akademik; c. Subbagian Layanan Akademik.

Pasal 66

(1) Subbagian Informasi Akademik mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan informasi akademik.

(2) Subbagian Administrasi Akademik mempunyai tugas melakukan pelaksanaan administrasi akademik.

(3) Subbagian Layanan Akademik mempunyai tugas melakukan layanan akademik.

Pasal 67

(1) Bagian Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas melaksanakan administrasi kemahasiswaan, pembinaan bakat dan minat mahasiswa, dan pemberdayaan alumni.

(2) Bagian Kemahasiswaan dan Alumni dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan administrasi kemahasiswaan; b. Pembinaan bakat dan minat mahasiswa; dan c. Pelaksanaan administrasi alumni.

(3) Bagian Kemahasiswaan dan Alumni terdiri atas: a. Subbagian Kemahasiswaan; dan

b. Subbagian Alumni.

Pasal 68

(1) Subbagian Kemahasiswaan mempunyai tugas melaksanakan administrasi mahasiswa, pembinaan bakat dan minat mahasiswa serta kesejahteraan mahasiswa.

(2) Subbagian Alumni mempunyai tugas melaksanakan administrasi dan pemberdayaan Alumni.

Pasal 69

(1) Bagian Kerjasama dan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan admnistrasi kerjasama, pengembangan kelembagaan dan pembinaan PTAIS. (2) Bagian Kerjasama dan Kelembagaan dalam melaksanakan tugasnya

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan dan pelaksanaan administrasi kerjasama; b. Pengembangan kelembagaan; dan

c. Pelaksanaan administrasi pembinaan PTAIS. (3) Bagian Kerjasama dan Kelembagaan terdiri atas:

(31)

Pasal 70

(1) Subbagian Kerjasama dan Pengembangan Lembaga mempunyai tugas malaksanakan penyiapan administrasi dan pengembangan kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga lain.

(2) Subbagian Bina PTAIS mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan pembinaan administrasi PTAIS.

Pasal 71

(1) Bagian pada Biro dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Biro.

(2) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Bagian pada Biro melalui mekanisme Baperjakat Universitas.

(3) Subbagian pada Bagian yang ada pada Biro dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian.

(4) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Subbagian pada Bagian yang ada pada Biro melalui mekanisme Baperjakat Universitas

BAB VII LEMBAGA

Pasal 72

(1) Lembaga merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi universitas di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(2) Lembaga terdiri atas:

a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; dan b. Lembaga Penjaminan Mutu.

(3) Lembaga dipimpin oleh seorang Ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.

(4) Ketua Lembaga diangkat dan diberhentikan oleh Rektor setalah melalui mekanisme pemilihan dan/atau pertimbangan Senat Universitas.

(5) Masa jabatan Ketua Lembaga adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan.

Bagian Kesatu

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(32)

(1) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang selanjutnya disebut LP2M mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau dan menilai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, studi gender dan anak, kajian Islam, sains dan teknologi, serta peradaban Islam berdasarkan kebijakan Rektor.

(2) LP2M dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyususan rencana, evaluasi program, dan anggaran serta pelaporan;

b. Pelaksanaan penelitian ilmiah murni dan terapan; c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

d. Pelaksanaan publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; e. Pelaksanaan studi pemberdayaan gender dan anak;

f. Pelaksaan kajian Islam sains dan teknologi;

g. Pelaksanaan peradaban Islam Sulawesi Selatan; dan h. Pelaksanaan administrasi lembaga.

Pasal 74 (1) Organisasi LP2M terdiri atas:

a. Ketua; b. Sekretaris; c. Kepala Pusat; dan d. Subbagian Tata Usaha.

(2) Ketua LP2M mempunyai tugas memimpin dan mengelola kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, studi gender dan anak, kajian Islam, sains, dan teknologi, dan peradaban Islam Sulawesi Selatan berdasarkan kebijakan Rektor. (3) Ketua LP2M bertanggung jawab atas mutu hasil penelitian dan pengabdian pada

masyarakat yang dilaksanakan oleh Pusat-pusat.

(4) Ketua LP2M dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris. (5) Sekretaris LP2M mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelayanan

administrasi, keuangan, ketenagaan, pelaporan dan menyusun konsep-konsep pengembangan dan pelaksanaan kegiatan Pusat-pusat di lingkungan LP2M sesuai dengan kebijakan Ketua.

(6) Sekretaris LP2M bertanggung jawab kepada Ketua LP2M. (7) Sekretaris LP2M diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

Pasal 75

(1) Pusat-Pusat pada LP2M adalah unsur pelaksana yang menyelenggarakan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, studi gender dan anak, kajian Islam sains dan teknologi, peradaban Islam, baik akademik maupun non-akademik. (2) Untuk melaksanakan tugas, LP2M dibentuk pusat-pusat.

(3) Pusat-pusat yang berada di bawah LP2M, yaitu: a. Pusat Penelitian dan Penerbitan;

b. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat; c. Pusat Studi Gender dan Anak;

(33)

e. Pusat Peradaban Islam.

(4) Pusat-pusat pada LP2M dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan berbertanggung jawab kepada Ketua LP2M.

(5) Kepala Pusat bertanggung jawab atas mutu hasil dan efektivitas kegiatan yang dilaksanakan oleh pusat yang dipimpinnya.

(6) Kepala Pusat pada LP2M diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

Pasal 76

(1) Pusat Penelitian dan Penerbitan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan penerbitan.

(2) Pusat Penelitian dan Penerbitan mempunyai tenaga peneliti dan tenaga penerbitan yang berorientasi pada program penelitian terapan, program penelitian murni, dan program penerbitan dan publikasi.

(3) Pusat Penelitian terdiri dari Kepala Pusat, Tenaga Peneliti dan staf Tata Usaha. (4) Pusat Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan

pengabdian kepada masyarakat.

(5) Pusat Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai program KKN, desa bina/mitra, program konsultasi dan bantuan hukum serta program terapan hasil penelitian.

(6) Pusat Pengabdian kepada Masyarakat terdiri dari Kepala Pusat, Tenaga Ahli, dan staf Tata Usaha.

(7) Pusat Studi Gender dan Anak mempunyai tugas melaksanakan studi gender dan anak.

(8) Pusat Studi Gender dan Anak mempunyai program pemberdayaan dan konseling, program perlindungan dan advokasi serta program kemitraan.

(9) Pusat Studi Gender dan Anak terdiri dari Kepala Pusat, Tenaga Ahli, dan staf Tata Usaha.

(10)Pusat Kajian Islam, Sains, dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan kajian Islam, sains, dan teknologi.

(11) Pusat Kajian Islam, Sains, dan Teknologi mempunyai program integrasi Islam dan sains dan teknologi, dan program pengembangan Ipteks.

(12)Pusat Kajian Islam Sains dan Teknologi terdiri dari Kepala Pusat, Tenaga Ahli, dan staf Tata Usaha.

(13)Pusat Peradaban Islam Sulawesi Selatan mempunyai tugas melaksanakan kajian dan pengembangan peradaban Islam Sulawesi Selatan.

(14)Pusat Peradaban Islam mempunyai program perumusan model peradaban, pendataan dan informasi peradaban, program pelayanan dan pengembangan budaya.

(15)Pusat Peradaban Islam Sulawesi Selatan terdiri dari Kepala Pusat, Tenaga Ahli, dan staf Tata Usaha.

Pasal 77

(1) Untuk menjalankan tugas-tugas administrasi kesekretariatan Ketua LP2M dibantu oleh Kepala Subbagian Tata Usaha.

(34)

(3) Kepala Subbagian Tata Usaha pada LP2M berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua LP2M.

(4) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Subbagian LP2M melalui mekanisme Baperjakat Universitas.

Bagian Kedua

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM) Pasal 78

(1) Lembaga Penjaminan Mutu selanjutnya disebut LPM adalah unsur pelaksana dalam bidang pengembangan standar mutu, audit, dan pengendalian mutu akademik pada tingkat universitas.

(2) LPM mempunyai tugas mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai dan mengembangkan mutu penyelenggaraan kegiatan akademik.

(3) LPM dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran serta pelaporan;

b. Pelaksanaan pengembangan mutu akademik;

c. Pelaksanaan audit, pemantauan, dan penilaian mutu akademik; dan d. Pelaksanaan administrasi LPM.

(4) Fungsi penjaminan mutu sebagaimana pasal 74 ayat (3) dilakukan oleh Pusat-pusat di bawah LPM, Fakultas, Pascasarjana, dan unit-unit lainnya.

Pasal 79 (1) Organisasi LPM terdiri atas:

a. Ketua; b. Sekretaris;

c. Kepala Pusat; dan

d. Kepala Subbagian Tata Usaha.

(2) Ketua LPM mempunyai tugas memimpin dan mengelola kegiatan pengendalian mutu akademik sesuai kebijakan Rektor.

(3) Ketua LPM bertanggung jawab atas mutu dan efektivitas kegiatan penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh lembaga yang dipimpinnya.

(4) Ketua LPM dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris. (5) Sekretaris LPM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua LPM. (6) Sekretaris LPM mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi,

keuangan, ketenagaan, pelaporan dan menyusun konsep-konsep pengembangan dan pelaksanaan kegiatan Pusat-pusat sesuai dengan kebijakan Ketua LPM (7) Sekretaris LPM diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

Pasal 80

Referensi

Dokumen terkait

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum. dalam

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung untuk pekerjaan Pengadaan Mesin Hitung Uang, Kami selaku Panitia/Kelompok Kerja Layanan Pengadaan Barang dan Jasa lainnya

[r]

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan sebagaimana

The proposed PF-TTWM and its implementation shows that PF-FWin has superiority to find more EP and runtime performance in online data stream environment compared to

Kelompok Kerja ULP Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas Tahun Anggaran 2017 mengundang Penyedia Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Kualifikasi dan Klasifikasi untuk

PANITIA/ KELOMPOK KERJA LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA LAINNYA DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014 Nomor :

VIDEO & SOUND