• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perbedaan nilai bagi konsumen penetapan quantity discount : studi kasus pada Indogrosir Jl. Raya Magelang Km. 6 Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis perbedaan nilai bagi konsumen penetapan quantity discount : studi kasus pada Indogrosir Jl. Raya Magelang Km. 6 Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh: Fit Riskawati NIM: 052214024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh: Fit Riskawati NIM: 052214024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Orang tuaku tercinta

Adikku tersayang

Kekasihku

Dan sahabat-

sahabatku……….

(6)
(7)

vi karakteristik konsumen Indogrosir pada saat penetapan quantity discount, 2)apakah ada perbedaan nilai bagi konsumen Indogrosir atas penetapan quantity discount berdasarkan penghasilan per bulan, 3) apakah ada perbedaan nilai bagi konsumen Indogrosir atas penetapan quantity discount berdasarkan jumlah anggota keluarga.

Penelitian ini dilakukan di Indogrosir Yogyakarta pada bulan Juni 2009. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara, observasi serta menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah semua orang yang pernah berbelanja produk quantity discount di Indogrosir Jl. Raya Magelang km.6. Sampel penelitian adalah sebanyak 100 responden. Uji validitas menggunakan rumus Bivariate Pearson dan uji reliabilitasnya menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha . Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Way ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf signifikansi 0,05 (5%).

(8)

Fit Riskawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

The purpose of this research is to know : 1) Indogrosir Costumers’ characteristic when quantity discount regulated, 2)Is there any value difference for costumers to the quantity discount based on their monthly income, 3) Is there any value difference for costumers to the quantity discount based on the number of their family members.

(9)

Yogyakarta:

Nama : Fit Riskawati

Nomor Mahasiswa : 0522140124

Demi pengembangan ilmu penetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS PERBEDAAN NILAI BAGI KONSUMEN ATAS PENETAPAN

QUANTITY DISCOUNT. Studi Kasus pada Konsumen Indogrosir Jl. Raya

Magelang Km.6 Yogyakarta.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 28 Februari 2010 Yang menyatakan

(10)

vii

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Perbedaan

Nilai Bagi Konsumen Atas Penetapan Quantity Discount (Studi pada Indogrosir Jl.

Raya Magelang Km.6 Yogyakarta)”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang

telah memberikan bimbingan, dorongan, petunjuk, dan nasehat. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen.

3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberi bimbingan,

arahan serta memberikan saran-saran yang sangat berharga dengan penuh

(11)

viii

5. Indogrosir Jl. Raya Magelang Km.6 Yogyakarta yang memberikan ijin sehingga

penulis dapat melakukan penelitian dan membagikan kuesioner kepada

konsumen Indogrosir.

6. Bapak dan Ibu yang telah memberikan DOA, cinta, kasih sayang, perhatian,

kesabaran, bimbingan, kepercayaan, saran, nasehat, dan financial selama ini

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kakak dan Adikku Tersayang (Kiki Gajo) , terimakasih atas doanya.

8. Dek ”Dion”ku...Thanks yah telah memberikanku perhatian, kesabaran, kasih

sayang, semangat, doa dan telah menemaniku dalam suka dan duka.

9. Keluarga dion dan Cik Na yang baik hati.

10. Teman- temanku ”Jl. Grinjing 5A” (Nona, Susi, Hana, kak Iin Ginting, mbk.

Eny, Voni, Ambar, Icha, Ayu,Winda, mbk. Keke, Sobirin alias Usrie, Olin

beserta adek Moni Simbolon) makasih ya ... Kalian sudah menjadi warna di

Hidupku, orang-orang yang kulihat sebelum aku tertidur dan setelah aku

terbangun.

Kan ku Ingat selalu kisah-kisah kita ...” ”...

11. Ex Grinjing 5A (Kak Aline, Mbk Anggun, Mbk Windu, Mbk. Menik, Mbk Leni,

Mbk Mi2n, Hepy) Makasih banyak. Ku mendapatkan pelajaran hidup dari kalian.

(12)

ix

Martinus Mulus, Flori) kebahagian bertambah saat bersama kalian dan

Terimakasih telah memberikanku semangat.

16. Teman-teman Kampusku (Pungky, Danik, Indah, Vita, Wina, Meta, Detha, Upik,

Sari, Ririn, Marcel, Agung, Tangguh, Dika, Didit) dan semua teman-teman yang

pernah singgah di hidupku.

17. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis Percaya bahwa Kasih Setia Tuhan selalu Menyertai semua pihak yang

telah membantu serta memberikan dukungannya. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya untuk itu kritik dan saran sangat

diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi

pihak-pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta,28 februari 2010 Penulis

(13)

x

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA PENGUJI ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 7

(14)

xi

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 33

D. Variabel Penelitian ... 33

E. Definisi Operasional Variabel ... 33

F. Pengukuran Variabel Penelitian ... 35

G. Populasi dan Sampel ... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Umum Indogrosir ... 42

B. Struktur Organisasi ... 43

C. Sejarah Indogrosir Jl.Raya Magelang Km.6 Yogyakarta ... 46

D. Tujuan Indogrosir ... 48

E. Visi Indogrosir ... 48

F. Misi Indogrosir ... 48

G. Sistem Pemasaran ... 49

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Instrumen Penelitian ... 54

B. Teknik Analisis Data ... 57

C. Pengujian Hipotesis ... 63

(15)

xii

C. Keterbatasan Penelitian ... 77 DAFTAR PUSTAKA

(16)

xiii

Tabel III.1 Pengukuran Variabel Penelitian ... 35

Tabel III.2 Sklaa Likert ... 36

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 55

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 56

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan 58

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... 59

Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Balanja Perbulan ... 60

Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Belanja ... 61

Tabel V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Supermarket Lain Yang Sering Dikunjungi ... 62

Tabel V.9 Output Descriptives Berdasarkan Penghasilan ... 64

Tabel V.10 Output Of Homogenity Of Variences ... 65

Tabel V.11 Output Anova Berdasarkan Penghasilan ... 66

Tabel V.12 Output Deskriptives Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga .. 68

Tabel V.13 Output Test Of Homogenity Of Variences Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... 70

(17)

xiv

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Teoritis... 30 Gambar IV.1 Struktur Organisasi Indogrosir Jl. Raya Magelang Km. 6

(18)
(19)
(20)

1

A. Latar Belakang Masalah

Pemasaran atau marketing merupakan salah satu kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para produsen dalam usahanya mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaan. Kegiatan pemasaran banyak ditujukan untuk memuaskan

konsumennya sehingga tidak jarang segala daya dan dana perusahaan digunakan

untuk pencapaian kepuasan konsumen. Namun kepuasan konsumen saja ternyata

tidak cukup, puas tidaknya konsumen tergantung dari kemampuan perusahaan

menyediakan nilai yang sesuai dengan persepsi nilai dari konsumen. Karena

kepuasan hanya bersifat sementara, maka jika ingin mempertahankan konsumen,

perusahaan harus selalu melakukan pencarian nilai konsumen terutama untuk

masa depan (A. Usmara, 2003: 112).

Nilai bagi konsumen merupakan perbandingan antara manfaat yang

diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Nilai bagi konsumen berpengaruh

langsung terhadap kepuasannya. Hanya nilai yang tinggi di mata konsumen, yang

akan membuat mereka puas. Pada kenyataannya, kepuasan memang lebih

populer dari pada nilai bagi konsumen. Banyak penelitian akademik hanya

ditujukan kepada kepuasan. Padahal kepuasan yang merupakan respon konsumen

terhadap nilai yang diterimanya setelah menggunakan produk cenderung

(21)

kepuasan tanpa disertai penciptaan nilai bagi konsumen tidak akan membuat

perusahaan memiliki keunggulan bersaing.

Bertambahnya jumlah ritel modern menjadi semakin banyak,

mengakibatkan adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat Indonesia

(masyarakat yang dulu doyan menyambangi pasar tradisional, sekarang

berbondong-bondong lari ke ritel modern). Hal ini dikarenakan ritel

menawarkan konsep belanja baru yang mengusung kenyamanan, kepraktisan,

sekaligus kelengkapan. Apalagi ritel modern sekelas hypermarket dengan ukuran

ruang lebih besar dan jumlah item produk yang jauh lebih lengkap seperti

Indogrosir, Makro, Carrefour, Giant, dan Hypermart menawarkan konsep “serba

ada” menjadikan ritel modern ini tempat distribusi barang apa saja. Bahkan,

makin lama sepertinya makin “melahap” segala produk yang dibutuhkan oleh

konsumen.

Dengan banyaknya perusahaan ritel modern yang berdiri di Indonesia,

menjadi suatu pemacu para pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan,

mempertahankan dan meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan

perusahaan sejenisnya. Dalam pemasaran tidak hanya cukup menciptakan produk

yang baik, tetapi juga perusahaan harus dapat menetapkan harga yang menarik

bagi konsumen. Dalam upaya memberikan kepuasan konsumen, serta untuk

mendapatkan tanggapan yang efektif dan sesuai dengan keinginan konsumen,

(22)

Di sinilah peranan penting pemasar untuk menciptakan nilai bagi

konsumen. Pemasar harus menyadari bahwa tidak mudah menciptakan nilai bagi

konsumen. Hal ini dikarenakan pada umumnya konsumen enggan untuk

mendengarkan promosi yang disampaikan oleh tenaga penjual. Maka para

pemasar dapat mengambil jalur atau pendekatan tidak langsung misalkan iklan

yang disukai, atmosfer tempat pertukaran yang nyaman, atau rangsangan lain

berupa reward melalui kupon, potongan harga maupun reward-reward lainnya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul

Analisis Perbedaan Nilai Bagi Konsumen Atas Penetapan Quantity

DiscountStudi kasus pada Konsumen Indogrosir Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis membuat beberapa rumusan masalah

yang akan diteliti, yaitu:

1. Bagaimana karakteristik konsumen Indogrosir pada saat penetapan quantity

discount?

2. Apakah ada perbedaan nilai bagi konsumen Indogrosir atas penetapan

quantitydiscount berdasarkan penghasilan per bulan?

3. Apakah ada perbedaan nilai bagi konsumen Indogrosir atas penetapan

(23)

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah agar

penelitian ini menjadi fokus dan terarah. Adapun batasan masalah yang

digunakan meliputi:

1. Responden yang diteliti adalah para konsumen yang berbelanja di Indogrosir

Yogyakarta.

2. Kelompok produk yang diteliti adalah seluruh produk yang dijual dengan

menggunakan quantity discount.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen Indogrosir pada saat penetapan

quantity discount.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai bagi konsumen Indogrosir atas

penetapan quantity discount berdasarkan penghasilan per bulan.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai bagi konsumen Indogrosir atas

penetapan quantity discount berdasarkan jumlah anggota keluarga.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan,

(24)

1. Bagi Indogrosir

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau

masukan bagi Indogrosir di masa yang akan datang.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di perpustakaan

Universitas Sanata Dharma dan dapat dijadikan bahan perbandingan untuk

penelitian selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Untuk menerapkan ilmu-ilmu manajemen, khususnya ilmu yang berhubungan

dengan Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen yang diperoleh

selama kuliah.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari enam bab yaitu, pendahuluan, landasan teori,

metode penelitian, gambaran umum penelitian, analisis data dan pembahasan,

serta kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian. Berikut ini adalah susunan

sistematika dalam penulisan skripsi:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

(25)

BAB II: LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan

permasalahan dalam penelitian kerangka konseptual penelitian dan

hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek

penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, definisi

operasional variabel, pengukuran variabel, populasi dan sampel, teknik

pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik

pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

BAB IV: GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang ganbaran umum Indogrosir Jl. Raya

Magelang Km.6 Yogyakarta.

BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil-hasil penelitian dan

pembahasannya.

BAB VI: KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dari penelitian ini,

(26)

7 A. Pengertian Pemasaran

Definisi pemasaran menurut Kotler (2002:6) adalah proses sosial dan

manajerial. Melalui proses itu individu-individu dan kelompok-kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dengan cara menciptakan dan

menukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain, sedangkan

definisi pemasaran menurut Stanton (1997:7) adalah suatu sistem total dari

kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan

keinginan dan jasa yang baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen

potensial.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler (2002:3) adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta

penyaluran gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan individu dan organisasi. Manajemen pemasaran pada

hakikatnya adalah penerapan manajemen dalam bidang pemasaran (applied

(27)

C. Marketing Mix

Definisi marketing mix menurut Wiliam J. Stanton, dalam

Dharmmesta dan Irawan (2005:78) adalah kombinasi dari empat variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni:

produk, struktur harga, sistem distribusi, kegiatan promosi.

Berikut dibahas empat elemen pokok dalam marketing mix tersebut, yakni

sebagai berikut :

1. Produk

Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk

penawaran secara fisik, mereknya, pembungkus, garansi, dan servis

sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah

menganalisa kebutuhan dan keinginan pasar.

2. Harga

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut

antara lain biaya, keuntungan, praktek saingan, dan perubahan keinginan

pasar.

3. Distribusi

Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang

distribusi (tempat). Aspek tersebut adalah:

a. Sistem transportasi perusahaan

b. Sistem penyimpanan

(28)

4. Promosi

Termasuk dalam kegiatan promosi adalah periklanan, personal selling,

promosi penjualan, dan publisitas.

D. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Ilmu-ilmu sosial mengartikan perilaku konsumen hanyalah

menyangkut kegiatan-kegiatan yang tampak jelas atau mudah untuk

diamati, tetapi perkembangan sekarang mengakui bahwa kegiatan yang

jelas terlihat hanyalah merupakan satu bagian dari proses pengambilan

keputusan (decision process). Jadi analisis perilaku konsumen yang

realistis hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat atau

sulit diamati yang selalu terlibat dalam proses pembelian.

Menurut Swastha dan Handoko (2000:10) perilaku konsumen

adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya

proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan

kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Engel, Blackwell dan Miniar perilaku konsumen adalah

tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh

,menggunakan barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan

(29)

Dari pengertian-pengertian tersebut terdapat 2 elemen penting dari

arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan

fisik yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan,

dan mempergunakan barang dan jasa.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut

Kotler dan Armstrong (2004:200) adalah:

a. Budaya yaitu serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar

yang di pelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi

penting lain.

b. Sosial yaitu merupakan pembagian kelompok masyarakat yang relatif

permanen dan relatif teratur di mana anggota-anggotanya memiliki

nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

c. Pribadi merupakan perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh

karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,

situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

d. Psikologis, yang dimaksud dengan psikologis adalah motivasi,

(30)

E. Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian menurut Kotler dan

Armstrong (2004:224) terdiri dari lima tahap yaitu :

1. Tahap Pengenalan Kebutuhan

Tahap proses pengambilan keputusan pembelian, di mana konsumen

mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

2. Tahap Pencarian Informasi

Tahap proses pengambilan keputusan di mana konsumen telah tertarik

untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini konsumen mungkin

hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.

3. Tahap Evaluasi Berbagai Alternatif

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif

dalam satu susunan pilihan.

4. Tahap Keputusan Pembelian

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen

benar-benar membeli produk.

5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian

Dalam proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen

mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan

(31)

Gambar di bawah menunjukkan tahapan keputusan pembelian.

Gambar II.1 Tahapan Keputusan Pembelian

Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang merek-merek

alternatif, mengevaluasinya, dan memutuskan merek mana yang paling

diinginkan, proses keputusan masih belum lengkap. Keputusan konsumen

untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari suatu keputusan pembelian

sangat dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan (perceived risk). Besarnya

risiko yang dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang yang

dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri

konsumen. Konsumen mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi

risiko, seperti penghindaran keputusan, pengumpulan informasi dari

teman-teman, dan preferensi atas merek dalam negeri dan garansi.

Konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian dalam

melaksanakan niat pembelian, yakni: keputusan merek, keputusan pemasok,

keputusan kuantitas, keputusan waktu, keputusan metode pembayaran. Pengenalan kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

(32)

Konsumen mendapatkan informasi tentang sumber-sumber alternatif

dari pengalaman pribadi, iklan, komentar dari teman-teman dsb. Kemudian

mereka menggunakan informasi ini untuk mengevaluasi sumber-sumber pada

ciri-ciri seperti karakteristik barang dagangan yang dijual, pelayanan yang

diberikan, harga, kenyamanan, personil dan fisik. Konsumen biasanya

memilih sumber yang mereka anggap memperlihatkan ciri yang paling

penting bagi mereka.

F. Harga

Harga adalah sebuah cerminan dari nilai yang dipersepsikan oleh

konsumen. Dalam sebuah persaingan untuk mendapatkan konsumen,

perusahaan menggunakan taktik untuk mengalahkan pesaingnya. Salah satu

taktik yang digunakan adalah harga. Dengan menciptakan harga yang nampak

murah menjadi umum karena manajer cenderung melihat bahwa merubah

harga sesuatu hal yang mudah, cepat, dan manjur. Dengan memahami

penyebab dan karakteristiknya, manajer dapat membuat keputusan tentang

kapan dan bagaimana menghadapi perang harga, kapan menghindari, dan

kapan memulainya seperti yang tertera pada tabel berikut ini.

Tabel II.1 Cara Menghadapi sebuah Perang Harga

Contoh Respon non harga

Tunjukkan strategic intention dan capabilities anda

(33)

bahwa anda memiliki keunggulan biaya di mata pesaing (cost advantage)

Bersaing di kualitas

Tingkatkan diferensiasi produk dengan menambahkan keunggulan pada sebuah produk, atau bangun awareness terhadap keunggulan yang ada dan manfaatnya. Tekankan adanya resiko pada harga yang murah.

Manfaatkan kemungkinan kerjasama

Bentuk strategic partnership dengan menawarkan kerjasama eksklusif dengan supplier, reseller, atau penyedia jasa yang kuantiti diskon, harga promosi, atau program loyalitas untuk beberapa produk, beli dua dapat satu.

Kenalkan produk baru

Perkenalkan produk baru (flanking brands) yang khusus untuk bersaing di karena dimana pesaing menerapkan strategi harga. Hal ini juga sebagai usaha untuk menghindari persaingan harga pada segmen produk anda yang telah ada.

Gunakan harga yang menarik

Sesuaikan harga produk regular anda dalam merespon perubahan harga pesaing atau potensi lain untuk memasuki pasar.

Beberapa hal yang masih berkaitan dengan sikap konsumen terhadap

harga adalah :

1. Price Awareness dan Price Consciousness

Price Awareness adalah kemampuan individu atau konsumen

untuk mengingat harga, baik harga produk itu sendiri maupun harga

produk kompetitor untuk dijadikan referensi. Sedangkan Price

(34)

harga. Sampai saat ini kebanyakan konsumen berpendapatan rendah

adalah konsumen yang memperhatikan dua hal ini dalam pengambilan

keputusan pembelian. Oleh karena itu, umumnya mereka akan berusaha

mencari informasi tentang harga dan proses seleksi yang tinggi.

2. Price Sensitivity

Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research bahwa

dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan

sensitivitas harga yaitu elastisitas harga dan ekspektasi harga. Sedangkan

pengertian elastisitas harga dalam hal ini adalah:

a. Konsumen cenderung memberikan respon yang cukup besar atas

setiap rencana kenaikan dibandingkan fakta di saat harga naik.

b. Konsumen akan lebih sensitif terhadap penurunan harga dari pada

kenaikan harga.

c. Elastisitas konsumen akan berkurang ketika shopping dengan teman

ataupun pengaruh sales person.

G. Penetapan Harga

Produsen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut dalam

melaksanakan penetapan harga :

1. Kondisi pasar

Dalam hal ini produsen harus mengenal secara mendalam kondisi

(35)

perusahaan kompetitor termasuk bentuk perusahaannya serta peta

kekuatan atau kelemahan kompetitor.

2. Harga produk saingan

Dalam menentukan harga sebaiknya kita harus mengenal harga

pesaing yang ada di pasar (price awareness) dan harga yang diberikan

kepada konsumen karena biasanya berbeda. Untuk itu diperlukan riset ke

lapangan dalam bentuk riset kuantitatif dengan bantuan marketing

intelligent.

3. Elastisitas permintaan dan besarnya permintaan

Elastisitas dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar perubahan

permintaan yang disebabkan oleh perubahan harga. Diperlukan juga

respon konsumen terhadap perubahan harga yang dikaitkan dengan

penggunaan produk itu.

4. Menetapkan tujuan harga

Dalam menetapkan tujuan harga, produsen harus

menghubungkannya dengan strategi perusahaan secara menyeluruh.

Secara umum, tujuan penetapan harga adalah :

a. memaksimalkan penjualan dan penetrasi pasar

b. mempertahankan kualitas atau diferensiasi pelayanan

(36)

5. Diferensiasi dan life cycle product

Dalam memenangkan pasar bagi suatu produk tentunya sangat

dibutuhkan perbedaan dengan produk kompetitor. Oleh karena itu

diperlukan pemahaman akan perbedaannya, baik dari aspek kualitas,

pelayanan serta pengenalan dan pemahaman kondisi produk sehingga

akan memudahkan produsen dalam menentukan tarif.

6. Faktor lainnya

Pemahaman kondisi ekonomi yang terjadi saat ini dan perkiraan ke

depan yang akan terjadi merupakan kunci pokok dalam upaya mengetahui

daya beli masyarakat, di samping memperkirakan kondisi politik dan

keamanan.

H. Pemotongan harga

Pengurangan harga menunjukkan adanya pemotongan dari harga yang

ada baik dalam bentuk tunai atau bentuk lain.

Empat bentuk potongan yang biasa dipakai:

1. Potongan kuantitas (quantity discount), Potongan kuantitas adalah

potongan harga yang ditawarkan oleh penjual agar konsumen bersedia

membeli dalam jumlah yang lebih besar.

2. Potongan dagang (trade discount), potongan dagang yang juga sering

(37)

harga yang ditawarkan kepada pembeli atas pembayaran untuk

fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan.

3. Potongan tunai (cash discount), potongan tunai adalah potongan harga

yang memberlakukan potongan melalui pembayaran secara periodik oleh

konsumennya.

4. Potongan musiman (seasonal discount). potongan musiman adalah

potongan harga yang memberlakukan potongan kepada konsumen yang

melakukan pembelian di luar musim tertentu.

I. Persepsi Harga

Pengertian persepsi adalah suatu proses dari seorang individu dalam

menyeleksi, mengorganisasikan, dan menerjemahkan stimulus atau informasi

yang datang menjadi suatu gambaran yang menyeluruh (Schiffman dan

Kanuk, 2000).

1. Pada kenyataannya, dalam menilai harga suatu produk, konsumen sangat

tergantung bukan hanya dari nilai nominal secara absolut tetapi melalui

persepsi mereka pada harga. Persepsi konsumen terhadap harga tergantung

dari :

a. Perception of Price Differences

Pembeli cenderung untuk melakukan evaluasi terhadap perbedaan

(38)

b. References Price

Faktor lain yang mempengaruhi persepsi terhadap kewajaran suatu

harga adalah referensi harga yang dimiliki oleh pelanggan yang

didapat dari pengalaman sendiri (internal references price) dan

informasi luar yaitu iklan dan pengalaman orang lain (eksternal

references price) (Shiffman & Kanuk, 2000).

2. Selain dari yang disebutkan di atas, terdapat pula berbagai macam persepsi

harga seperti di bawah ini:

a. Persepsi Harga Terhadap Kualitas

Dalam penilaian kualitas suatu produk, sangat tergantung dari

informasi yang melekat pada produk tersebut serta dari seberapa

besar informasi tersebut dipahami oleh setiap individu. Beberapa

riset menyatakan bahwa harga yang melekat pada produk dapat

mencerminkan kualitas produk itu sendiri. Konsumen menggunakan

harga sebagai indikator kualitas, dengan kondisi sebagai berikut :

1) Konsumen percaya ada perbedaan kualitas diantara berbagai

merek dalam suatu produk kategori.

2) Konsumen percaya kualitas yang rendah dapat membawa risiko

yang lebih besar.

3) Konsumen tidak memiliki informasi lain kecuali merek terkenal

(39)

b. Persepsi Harga Terhadap Nilai

Pengertian Perceived Value adalah evaluasi menyeluruh dari

kegunaan suatu produk yang didasari oleh persepsi konsumen

terhadap sejumlah manfaat yang akan diterima dibandingkan dengan

pengorbanan yang dilakukan atau secara umum dipikirkan konsumen.

Pengertian harga dari sisi nilai dapat dikelompokkan menjadi empat 4

macam, yaitu :

1) Value is Low Price

Kelompok konsumen menganggap bahwa harga murah

merupakan value paling penting, sedangkan kualitas sebagai

value dengan tingkat kepentingan yang lebih rendah. Strategi

harga yang harus dilakukan yaitu : Odd pricing (menggunakan

harga yang tidak biasa digunakan umum), Synchro Pricing

(memberikan harga dengan faktor-faktor yang menyebabkan

sensitivitas harga meningkat, misal place, timing, quantity),

Penetration Pricing (menetapkan harga rendah terutama saat

introduction untuk menstimulasi konsumen melakukan trial),

Discounting (memberikan potongan harga untuk menciptakan

sensitivitas harga sehingga tercipta pembelian).

2) Value is whatever / want in a product or service

Pengertian dari value adalah sesuatu yang dapat memuaskan

(40)

(penetapan harga premium untuk menjaga image sebagai produk

dengan kualitas yang baik), Skimming Price (menetapkan harga

yang lebih tinggi dari rata-rata kesediaan untuk membayar,

umumnya pada saat produk tersebut dalam tahap perkenalan).

3) Value is the quality I get the price I pay

Bagi konsumen dalam kelompok ini value adalah manfaat atau

kualitas yang diterima sesuai dengan besarnya harga yang

dibayarkan. Adapun pendekatan harga yang dapat dilakukan

adalah: Value pricing (strategi harga yang banyak digunakan

dengan cara menciptakan value lebih, dari aspek manfaat atau

besaran yang didapat dibandingkan dengan harga itu sendiri,

biasanya dengan strategi bundling), Market segmentation pricing

(bentuk strategi harga dengan memberikan harga berbeda-beda

sesuai dengan segmen yang didasari value yang diterima).

4) Value is what I get for what I give

Konsumen menilai Value berdasarkan besarnya manfaat yang

diterima dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan

dalam bentuk besarnya uang yang dikeluarkan. Pendekatan yang

dapat dilakukan adalah: Price Framing (strategi harga dengan

memberikan tarif yang berbeda-beda sesuai dengan pembagian

kelompok berdasar besarnya manfaat yang diterima), Price

(41)

tercipta apabila pemberian harga untuk dua jasa atau produk yang

saling komplemen).

J. Nilai

Nilai memiliki beberapa arti yang berbeda. Valarie Zeithaml

mengemukakan bahwa konsumen menggunakan istilah nilai untuk empat

pengertian yang berbeda sebagai berikut :

1. Nilai adalah „harga yang murah‟.

2. Nilai adalah „mendapatkan apa yang diinginkan dari suatu produk atau

jasa‟.

3. Nilai adalah „kualitas yang didapatkanatas harga yang dibayar‟.

4. Nilai adalah ‟semua yang didapatkan atas semua pengorbanan yang telah

diberikan‟.

Dari perbedaan pandangan mengenai nilai dapat ditangkap dalam

sebuah definisi tentang nilai sebagai berikut :

“Nilai adalah persepsi konsumen tentang keseimbangan antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk

mendapatkan manfaat tersebut”. (Francis Buttle, 2004:282).

Produsen dapat meningkatkan persepsi konsumen mengenai nilai

dengan dua cara, yaitu dengan menambah manfaat yang diterima atau

mengurangi pengorbanan yang mereka berikan. Berikut adalah nilai

(42)

1. Uang : harga yang tertera. Harga disini dapat berupa harga yang tertera

atau yang tidak tertera. Contoh: biaya garansi, diskon yang diberikan

kepada konsumen khusus, pembayaran awal, pembelian dalam jumlah

banyak.

2. Biaya pencarian : proses pembelian memungkinkan meliputi pekerjaan

yang melelahkan seperti ketika konsumen mencari solusi dan

membandingkan beberapa pilihan.

3. Biaya fisik : Pembelian dapat menjadi pengalaman yang sangat

melelahkan dan menegangkan. Contoh: terjadi saling mendorong diantara

para pembelanja yang sedang berjubel, antrian kasir yang panjang,

berhadapan dengan staf penjualan paruh waktu yang tidak cukup

memiliki pengetahuan tentang suatu produk.

K. Pengecer (Retailing)

1. Pengertian Retailing

Retailing merupakan semua kegiatan penjualan barang dan jasa secara

langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi maupun

rumah tangga (Fandy Tjiptono, 1997:191).

2. Fungsi Retailing, yaitu:

a. Membeli dan menyimpan barang

(43)

c. Memberi informasi mengenai sifat dasar dan pemakaian barang

tersebut

d. Memberikan kredit kepada konsumen (dalam kasus tertentu)

3. Jenis-jenis retailing

Jenis-jenis retailing menurut Meyer (1998) dalam Fandy Tjiptono

(1997:192). mengklasifikasikan retailing berdasarkan lima kriteria di

bawah ini, yaitu :

a. Tipe kepemilikan

1) Independent retail firm, yaitu outlet pengecer yang dimiliki dan

dioperasikan secara independen dan tanpa afiliasi

(penggabungan). Contohnya: warung dan kios yang dimiliki oleh

per orangan.

2) Waralaba (franchising), yaitu suatu sistem pemasaran atau

distribusi barang dan jasa, di mana sebuah perusahaan induk

(franchisor) memberikan kepada individu atau perusahaan lain

(franchisee) yang berskala kecil atau menengah, hak-hak

istimewa untuk melakukan suatu sistem usaha tertentu dengan

cara yang sudah ditentukan, selama kurun waktu tertentu pula.

Ada tiga bentuk sistem waralaba, yaitu :

3) Corporate chain, yaitu bisnis suatu kelompok yang terdiri dua

atau lebih usaha/bisnis yang saling berkaitan atau berhubungan

(44)

pemegang saham. Wujudnya bisa berupa jaringan toko serba ada

(department store), pasar swalayan (supermarket), specialty

store, maupun jaringan superstore. Misalnya adalah Matahari

Group, Ramayana Group, Robinson Group, Cahaya Group, dll.

b. Produk atau Jasa yang dijual

1) Service Retailing

a) Rented-good service. Dalam jenis ini, para pelanggan

menyewa dan menggunakan produk-produk tertentu. Suatu

produk fisik disewakan untuk tarif dan untuk jangka waktu

tertentu. Contohnya penyewaan mobil, carpet cleaner, laser

disc dan apartemen.

b) Owned-goods service. Dalam jenis ini, produk-produk yang

dimiliki konsumen direparasi, ditingkatkan untuk kerjanya

atau dirawat. Contohnya adalah jasa reparasi jam tangan,

mobil, komputer dll.

c) Non-goods service. Karakteristik khusus pada jenis ini

adalah jasa personal yang bersifat intangible (tidak

berbentuk produk fisik) ditawarkan kepada para konsumen.

(45)

2) Product Retailing

a) Department Store (Toko serba ada)

Merupakan suatu perusahaan eceran yang mempekerjakan

paling sedikit 25 orang dan memiliki penjualan pakaian dan

peralatan rumah tangga lainnya sejumlah 20 % atau lebih

dari penjualan totalnya.

b) Specialty Store

Merupakan perusahaan eceran yang berkonsentrasi pada

jenis barang dagangan yang terbatas atau sedikit. Biasanya

berlokasi di pusat perbelanjaan yang besar. Contohnya

Computer Land (komputer-komputer kecil) dan Singer

Sewing Centers (mesin jahit).

c) Catalog Showroom

Merupakan perusahaan eceran yang menawarkan harga

rendah, merek nasional, dan daerah perbelanjaan yang kecil

dan berdekatan dengan tempat pajangan (display)

ecerannya.

d) Food and Drug Retailer

Ada tiga jenis utama food and drug retailer, yaitu pasar

swalayan (supermarket) dan superdrug store, convenience

store, dan combination store. Supermarket dan super drug

(46)

obat-obatan dengan jumlah besar dan harga rendah.

Convenience store adalah toko swalayan mini yang menjual

barang kebutuhan sehari-hari dan berlokasi di sekitar

pemukiman penduduk, serta biasanya buka 24 jam

(misalnya Circle K dan Indomart). Sedangkan combination

store adalah toko yang lebih besar dari superdrug store

namun serupa dalam strategi penetapan harga dan

praktik-praktik operasinya (misalnya Golden Truly dan Mega M).

c. Non-Store Retailing

Non-store retailing menjual produk dan jasa dengan menggunakan

metode seperti direct selling, vending machines, mail-order retailing,

dan teknik-teknik elektronik.

1) Telephone and Media Retailers. Dalam hal ini, pengecer

menggunakan kontak via telepon dan media iklan, seperti TV,

radio, dan surat kabar untuk menginformasikan dan membujuk

konsumen agar membeli produknya.

2) Vending Machines. Mesin khusus ini sering dijumpai di bank,

pasar swalayan, hotel dan kantor tertentu.

3) Mail Order. Dengan metode ini, penjualan dilakukan melalui

pemesanan dengan menggunakan katalog-katalog via pos.

4) Direct Selling. Merupakan penjualan barang-barang konsumsi

(47)

melalui transaksi yang dimulai dan diselesaikan oleh tenaga

penjualnya (Direct Selling Association dalam Clotheir,1994).

5) Electronic Shopping. Ada dua bentuk, yaitu:

a) Videotex yaitu sistem dua arah di mana perangkat TV

pelanggan dan bank data komputer penjual dihubungkan

dengan kabel telepon.

b) Cybermarketing (jaringan internet) yaitu memanfaatkan

seperangkat perangkat komputer personal (PC) dan modem.

d. Strategi Penetapan Harga

Setiap pengecer menawarkan harga yang bervariasi. Ada pengecer

yang menetapkan harga tinggi karena mereka juga menawarkan

pelayanan tertentu (suasana toko menarik dan nyaman), misalkan

department store. Di lain pihak, ada pula pengecer yang menetapkan

harga lebih rendah, misalnya discount store.

e. Lokasi

Retail juga dapat dikelompokkan berdasar lokasinya, yaitu downtown

central business districts, strip development dan pusat perbelanjaan

(48)

4. Dalam memilih retailstore , pembeli harus mempertimbangkan beberapa

faktor di bawah ini:

a. Harga

Ada retail store yang memasang harga mati (seperti supermarket dan

departemen store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau

dapat ditawar (discount store).

b. Kemudahan

Misalnya kemudahan parkir, dapat cepat pergi setelah membayar dan

mudah mencari barang yang diinginkan.

c. Kualitas produk yang ditawarkan

d. Bantuan wiraniaga

e. Reputasi kejujuran dan kewajaran dalam jual beli

f. Nilai yang ditawarkan, yaitu perbedaan total customer value dan total

customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang

diharapkan pelanggan dari produk dan jasa (meliputi product value,

service value, personnel value, dan image value). Sedangkan total

customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya

tenaga, dan biaya psikis.

g. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan seperti pengiriman barang gratis,

pembelian kredit, dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang

(49)

L. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis adalah model konseptual yang

disesuaikan atau dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian (Simamora,

2004:36). Kerangka konseptual ini bertujuan untuk memberikan garis besar

penelitian. Berikut ini merupakan kerangka konseptual dalam penelitian ini:

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Teoritis

Menurut Francis Buttle (2004:282) Nilai adalah persepsi konsumen

tentang keseimbangan antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan

yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tersebut.

Potongan kuantitas (quantity discount) adalah potongan harga yang

ditawarkan oleh penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang

lebih besar. Penetapan

quantity KONSUMEN

Jumlah anggota keluarga

(50)

Gambar II.2 menunjukkan adanya nilai atau persepsi konsumen

Indogrosir tentang keseimbangan antara manfaat yang diterima dari quantity

discount dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan quantity

discount yang ditetapkan oleh Indogrosir berdasarkan karakteristik konsumen

yaitu penghasilan dan jumlah anggota keluarga.

L. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu penelitian yang masih

harus diuji kebenarannya melalui penelitian dan analisis data. Berikut ini

adalah hipotesis untuk rumusan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya:

1. Masalah Pertama

Tidak memerlukan hipotesis, karena penulis hanya ingin mengetahui

karakteristik konsumen Indogrosir pada saat penetapan quantity discount.

2. Hipotesis masalah kedua yaitu ada perbedaan nilai bagi konsumen

Indogrosir atas penetapan quantity discount berdasarkan penghasilan per

bulan.

3. Hipotesis masalah ketiga yaitu ada perbedaan nilai bagi konsumen

Indogrosir atas penetapan quantity discount berdasarkan jumlah anggota

(51)

32

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada konsumen

Indogrosir Yogyakarta. Definisi Studi Kasus menurut Indriantoro (2002:26)

adalah penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar

belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang diteliti dan interaksinya

dengan lingkungan, subjek yang diteliti dengan individu, kelompok, lembaga

atau komunitas tertentu.

Menurut Umar (2002:43) hasil riset dengan metode studi kasus

menghendaki suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh atas objek

tertentu yang biasanya relatif kecil selama kurun waktu tertentu, termasuk

lingkungannya.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Indogrosir

Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

(52)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni-Juli 2009.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Indogrosir Jl. Raya Magelang Km.6

Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Definisi Variabel penelitian menurut Indriantoro (2002:61) adalah

segala sesuatu yang dapat diberi dengan berbagai macam nilai atau mediator

antara construct yang abstrak dengan fenomena yang nyata. Variabel

pertama yang ada dalam penelitian ini adalah nilai bagi konsumen dan

variabel kedua dalam penelitian ini adalah quantity discount.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen dalam penelitian ini adalah berupa profil

dan kebiasaan belanja konsumen. Karakteristik yang akan dibahas di sini

adalah :

a. Jenis kelamin

b. Penghasilan per bulan

(53)

d. Frekuensi belanja per bulan

e. Pengeluaran tiap belanja

f. Supermarket lain yang sering dikunjungi

2. Nilai Bagi Konsumen

Nilai adalah persepsi konsumen tentang keseimbangan antara

manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk

mendapatkan manfaat tersebut Dalam penelitian ini, nilai bagi konsumen

akan berhubungan langsung dengan manfaat yang diterima oleh

konsumen.

Dalam penelitian ini, nilai bagi konsumen akan berhubungan

langsung dengan manfaat yang diterima konsumen. Manfaat didefinisikan

sebagai kemampuan memenuhi kebutuhan nyata konsumen yang membeli

produk dengan penetapan quantity discount di Indogrosir Yogyakarta.

3. Potongan Kuantitas (Quantity Discount)

Potongan kuantitas (quantity discount) adalah potongan harga

yang ditawarkan oleh penjual agar konsumen bersedia membeli dalam

jumlah yang lebih besar. Potongan kuantitas ini dapat dilakukan dengan

dua cara yaitu, potongan kuantitas non komulatif dan potongan kuantitas

(54)

F. Pengukuran Variabel Penelitian

Tabel III.1 Tabel Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Indikator Uraian Skala

Pengukuran adalah produk yang dijual dengan quantity discount adalah produk yang berkualitas baik.

Skala Likert

 Produk bermanfaat adalah manfaat yang konsumen rasakan dari suatu produk yang didiskon.

Skala Likert

 Harga terjangkau adalah harga yang ditawarkan saat quantity discount dapat dijangkau oleh konsumen.

Skala Likert

 Penghematan total dari belanja adalah penghematan setelah konsumen membeli produk yang mendapatkan quantity discount.

Skala Likert

 Biaya pencarian adalah proses pembelian memungkinkan

(55)

Dalam penelitian ini, nilai bagi konsumen akan diukur dengan Skala

Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001 :

86).

Dalam penelitian ini, responden diminta mengisi kuesioner yang berisi

pernyataan setuju maupun tidak setuju yang dibagi ke dalam lima bagian

skala seperti pada tabel berikut ini:

Tabel III.2 Skala Likert

Alternatif Jawaban Keterangan Skor

SS Sangat setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti (Boedijoewono,

2001: 130). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh konsumen Indogrosir Yogyakarta.

2. Sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi (Boedijoewono,

(56)

sebanyak 100 konsumen yang pernah berbelanja produk-produk dengan

pemberlakuan quantity discount di Indogrosir Yogyakarta.

H. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non-probability sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada

pertimbangan pribadi (Supramono dan Haryanto, 2005:65), Khususnya

convenience sampling yaitu penentuan sampel dari elemen populasi yang

datanya mudah diperoleh.

Perhitungan Penentuan Jumlah Sampel :

di mana :

n : Jumlah Sampel

Zα/2 : Nilai uji t dengan tingkat signifikansi 5% (Zα/2=1,96) e : Tingkat kesalahan yang ditolerir (10%)

p : Proporsi populasi yang diinginkan mempunyai karakteristik tertentu.

q : Proporsi populasi yang tidak diinginkan mempunyai karakteristik tertentu( 1-p).

p.q : Jika p dan q tidak diketahui maka dapat diganti dengan 0,25. n = p.q (Zα/2/e)2

=0,25 ( )2

=0,25 X 384,16 n ≥96,04

(57)

Berdasarkan perhitungan rumus tersebut dihasilkan sampel (n) harus

lebih besar atau sama dengan 96 dan agar memudahkan perhitungan maka

dibulatkan menjadi 100 sampel responden.

I. Sumber Data

Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan ataupun

persoalan. Adapun data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data tentang profil dan kebiasaan

konsumen serta nilai bagi konsumen atas penetapan quantity discount

yang akan diperoleh dari responden pengisi kuesioner yang telah

ditetapkan.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah beberapa informasi mengenai

sejarah dan perkembangan perusahaan serta semua hal yang berkaitan

dengan strategi penetapan quantity discount yang ada dalam perusahaan,

khususnya di Indogrosir Yogyakarta.

J. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang

(58)

peneliti akan menggunakan teknik observasi nonpartisipan di mana

peneliti tidak terlibat dalam kegiatan konsumen (berbelanja) tetapi hanya

sebagai pengamat independent (Sugiyono, 2001:139). Oleh karena itu,

peneliti akan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan belanja

konsumen sehubungan dengan penetapan quantity discount yang ada di

Indogrosir Yogyakarta.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2001:135). Kuesioner dalam

penelitian ini diberikan kepada responden yang berbelanja di Indogrosir

Yogyakarta. Kuesioner tersebut antara lain berisi mengenai profil dan

kebiasaan konsumen serta nilai bagi konsumen atas penetapan quantity

discount.

K. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kevalidan dan

kebenaran dari instrumen yang ada. Untuk menguji validitas item

(59)

r =

X= Nilai dari tiap butir

Y= Nilai total butir

N= Jumlah sampel

Besarnya r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi 5%.

Jika pengukuran menunjukkan hasil lebih besar atau sama dengan 5%

maka item tersebut dinyatakan valid. Tetapi, jika lebih kecil dari 5% maka

item tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur handal atau reliabel tidaknya

suatu instrumen yang ada. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian

ini dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α) dari Cronbach (Umar,

(60)

∑ b2 = Jumlah varian butir

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak

digunakan ketentuan sebagai berikut:

Jika rxy ≥ rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen tersebut

reliabel dan jika rxy < rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen

tersebut tidak reliabel.

Uji validitas dan reliabilitas instrumen di atas yang dipaparkan teknisnya

secara manual, kiranya perlu dibantu dengan paparan teknis pengolahan

melalui dukungan komputer, untuk lebih memudahkan dalam pengolahan

data. Dalam mengolah data validitas dan reliabilitas ini penulis

menggunakan software SPSS 17.0.

L. Teknik Analisis Data

1. Untuk membahas masalah pertama, yaitu mengenai karakteristik

konsumen Indogrosir pada saat penetapan quantity discount

digunakan analisis persentase. Analisis persentase merupakan analisis

yang dipakai untuk menarik kesimpulan dari beberapa peristiwa yang

bersifat relatif dan sulit diukur dengan metode kuantitatif. Rumus

analisis persentase yang digunakan adalah:

(61)

Keterangan:

P = Jumlah persentase

nX = Jumlah yang dianalisis

N = Jumlah total responden

2. Untuk membahas masalah kedua dan ketiga menggunakan metode

analisis ANOVA satu arah (One Way Anova).

Untuk mempermudah pengolahan data dan pengujian hipotesis dalam

(62)

43

A. Sejarah Umum Indogrosir

INDOGROSIR berdiri pertama kali pada tahun 1993 di Jakarta

(Cipinang dan Tangerang) yang bergerak di bidang jasa perdagangan yang

menyediakan, menjual dan mendistribusikan barang-barang kebutuhan pokok

dan barang dagang lainnya, dalam rangka melayani kebutuhan para

konsumen.

Indogrosir adalah jaringan toko grosir nasional bersifat keanggotaan,

milik PT Inti Cakrawala Citra. Indogrosir menyediakan, menjual dan

mendistribusikan 8.000 -12.000 produk pilihan, untuk kebutuhan konsumen.

Hingga saat ini Indogrosir sudah dapat ditemui di beberapa kota besar

yaitu: Indogrosir Yogyakarta yang terletak di Jl. Raya Magelang Km.6

Yogyakarta 55284 dengan nomor telp. (0274) 622040,622041 telah berdiri

sejak oktober 1999.

Sedangkan Indogrosir Bandung yang terletak di Jl. Ahmad Yani

no.806 Cicaheum-Bandung 40282, dengan nomor telp. (022) 7202711,

7202725 mulai beroperasi sejak 1998, begitu juga dengan Indogrosir

Surabaya yang terletak di Jl. Jemur Sari no. 351 Surabaya 60237 nomor telp.

(031) 8439988 telah berdiri pula sejak tahun yang 1998, Kemudian Indogrosir

(63)

Indogrosir Medan yang terletak di Jl. Sisingamangaraja Km. 6,5 Medan

Amplas Sumatera Utara dengan nomor telp. (061) 7877858 baru berdiri

selama 1 tahun yaitu mulai tahun 2008.

B. Struktur Organisasi

C.

Gambar IV.1 Struktur Organisasi Indogrosir

Jl. Raya Magelang Km.6 Yogyakarta Grocery

Administrasi

HRD

staf Non food

Food Penjualan

Staf

Stock

Staf

SDM

SECTION MANAGER STORE MANAGER

(64)

Job description struktur organisasi Indogrosir Jl. Raya Magelang

Km.6 Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Store Manager

Memegang kekuasaan tertinggi, bertanggung jawab mengawasi seluruh

kegiatan operational di semua cabang perusahaan.

2. Section Manager

Section Manager bertanggung jawab dan mengkoordinir pelaksanaan

kegiatan pada semua bagian termasuk menetapkan kewajiban umum

perusahaan dan memutuskan rencana-rencana kerja perusahaan.

Section manager membawahi supervisor yang bertugas dalam

masing-masing bagian, yaitu bagian grocery dan administrasi. Supervisor

bertugas membantu tugas manajer dalam pekerjaan di lapangan, terutama

mengawasi setiap divisi dalam perusahaan.

a. Grocery, memiliki 3 divisi:

1) Non food: mengawasi dan mengkoordinir operational

perusahaan yang berhubungan dengan semua produk bukan

makanan.

2) Food: Mengawasi dan mengkoordinir operasional perusahaan

yang berhubungan dengan semua produk makanan.

3) General Merchandise: mengawasi dan mengkoordinir

(65)

makanan, khususnya perlengkapan rumah tangga. Misal:

Piring, sendok, handuk, cermin dll.

b. Administrasi, merupakan kegiatan ketatausahaan yang meliputi

kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan serta

pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk

menyediakan informasi kembali jika dibutuhkan.

3. Staf

Bertugas melaksanakan seluruh kegiatan operasional perusahaan yang telah

ditugaskan oleh Section Manager. Beberapa bagian dari staf Indogrosir

adalah:

a. Grocery: bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional,

terutama untuk divisi Food, Non food dan GMS.

b. Front End: bertanggung jawab mengawasi dan mengatur kedisiplinan

staf, kebersihan gedung (cleaning service), serta menciptakan

kenyamanan bagi pengunjung.

c. Cashier: bertugas menghitung jumlah barang dan pengeluaran

konsumen serta menyimpan seluruh data mengenai pemasukan

perusahaan setiap hari.

d. Security: menjaga keamanan di dalam dan di sekitar Indogrosir.

e. Receiving: mengatur sirkulasi atau keluar masuknya seluruh barang di

(66)

C. Sejarah Indogrosir Jl. Raya Magelang Km.6 Yogyakarta

Mengikuti jejak keberhasilan Indogrosir Jakarta yaitu di Jl. Pisangan

Timur komplek pasar induk beras Cipinang, Jakarta Timur, maka PT Inti

Cakrawala Citra membangun sebuah gerai cabang Indogrosir pada bulan

oktober 1999 di daerah Yogyakarta yang terletak di Jl. Raya Magelang Km.6

Yogyakarta 55284 dengan nomor telp. (0274) 622040,622041. Salah satu

konsep Indogrosir adalah menyediakan seluruh kebutuhan rumah tangga

secara lengkap dan harga terjangkau.

Indogrosir adalah salah satu perusahaan retail besar yang hadir di

Yogyakarta, menambah deretan pilihan masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Indogrosir menawarkan tempat belanja yang lebih

nyaman ditambah dengan tersedianya berbagai sarana dan prasarana

pendukungnya. Misalkan : bagi para pengunjung Indogrosir yang membawa

serta anak-anaknya saat berbelanja dan tidak menginginkan anak-anaknya

merasa bosan saat berbelanja, Indogrosir telah menyediakan area permainan

anak. Di Indogrosir, tepatnya di bagian depan dari Indogrosir juga terdapat

food court dengan berbagai pilihan makanan maupun minuman yang

disediakan bagi para pengunjung Indogrosir yang merasa lelah dan ingin

beristirahat sembari makan dan minum baik sebelum maupun setelah

berbelanja. Indogrosir Yogyakarta juga dilengkapi dengan fasilitas berupa

(67)

D. Tujuan Indogrosir

Penentuan tujuan sangat penting karena merupakan titik tolak ke arah

mana seluruh aktivitas perusahaan ditujukan. Tujuan dari Indogrosir adalah

untuk mencapai laba maksimum

E. Visi Indogrosir

Visi Indogrosir adalah menjadi mitra usaha terpercaya dan juga

menjadi aset nasional yang unggul dalam persaingan global. Sedangkan

mottonya adalah “mudah & hemat”. Budaya yang di terapkan dalam tubuh Indogrosir adalah :

Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai:

a. Kejujuran, kebenaran dan keadilan

b. Kerja sama tim

c. Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis

d. Kepuasan pelanggan

F. Misi Indogrosir

a. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus

pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.

b. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan.

(68)

d. Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan

menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.

e. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus

bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan,

G. Sistem Pemasaran

1. Lingkungan Eksternal Makro Indogrosir

a. Demografi

Masalah demografi sangat bermanfaat bagi manajer Indogrosir karena

berhubungan dengan semua orang yang memiliki kemampuan dan

kemauan untuk berbelanja di Indogrosir. Konsumen yang berbelanja

di Indogrosir memiliki karakteristik yang berbeda sehingga hal

tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam menetapkan beberapa

program pemasaran dan promosi untuk mengembangkan Indogrosir

b. Ekonomi

Lingkungan ekonomi merupakan faktor penting yang dapat

mempengaruhi sistem pemasaran di Indogrosir. Beberapa elemen

penting dalam perekonomian yang dapat mempengaruhi proses

pemasaran adalah pertumbuhan ekonomi, inflasi, serta tingkat

(69)

c. Sosial dan Budaya

Kebiasaan masyarakat yang ada di lingkungan pemasaran Indogrosir

tentunya beraneka ragam. Hal itu disebabkan karena konsumen

Indogrosir berasal dari berbagai wilayah, baik dari Yogyakarta, luar

Yogyakarta, atau bahkan luar negeri.

d. Politik dan Hukum

Meningkatnya jumlah perusahaan beserta sikapnya sangat dipengaruhi

oleh kerangka politik dan hukum yang berlaku di dalam masyarakat.

Politik dan hukum dalam pemasaran Indogrosir dipengaruhi oleh:

 Kebijaksanaan umum dan fiskal

 Hubungan pemerintah dengan perusahaan Indogrosir

 Perjanjian kerja sama dengan serikat pekerja Indogrosir.

e. Teknologi

Penyediaan teknologi akan mempunyai dampak yang besar dalam

proses pemasaran. Fasilitas counter deposit dan e-mail yang

diharapkan dapat berfungsi lebih maksimal.

2. Lingkungan Eksternal Mikro Indogrosir

a. Pesaing

Sampai saat ini, tentunya pesaing Indogrosir berasal dari perusahaan

lain yang bergerak dalam bidang yang sama, misalnya Carrefour,

(70)

dapat mengetahui struktur biaya, penetapan harga, program promosi

serta aspek persaingan lain agar dapat mengalahkan pesaingnya

b. Pasar

Pasar adalah titik pusat dari semua keputusan pemasaran dalam sebuah

organisasi. Pasar di Indogrosir adalah menyangkut pemasaran serta

bagaimana mencapai pasar (konsumen) dan melayaninya secara

efisien, menghasilkan laba dan bertanggung jawab terhadap

masyarakat.

c. Pensuplai

Pensuplai dari produk dan jasa mempunyai peranan penting bagi

keberhasilan setiap organisasi pemasaran. Tentu tidak akan dapat

menjual produk apabila kita tidak membuat atau membelinya terlebih

dahulu. Indogrosir memiliki banyak penyuplai untuk segala macam

produknya. Kerjasama perusahaan dan penyuplai harus terus terjalin

agar memudahkan perusahaan untuk terus memasarkan produk dan

menetapkan harga yang stabil.

3. Bauran Pemasaran

a. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan pada pasar dengan

tujuan untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Indogrosir menawarkan segala macam produk yang dibutuhkan oleh

Gambar

Gambar di bawah menunjukkan tahapan keputusan pembelian.
Tabel II.1 Cara Menghadapi sebuah Perang Harga
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Teoritis
Tabel III.1 Tabel Pengukuran Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ragam terhadap bobot segar 100 biji (Lampiran 14) menunjukan bahawa antar perlakuan pupuk kandang ayam dan sapi menunjukan tidak beda nyata pada

[r]

6 JULKISEN JA YKSITYISEN SEKTORIN YHTEISTYÖSUHTEET EMPIIRISEN AINEISTON MUKAAN 6.1 Yhteistyösuhteet yksityisten palveluntuottajien näkökulmasta Huolimatta siitä, että

Judul : Hubungan Antara Dimensi Uncertainty Avoidance dengan Sikap Terhadap Perubahan (Studi pada Karyawan BUMN Z yang Bersuku Jawa).. Memasuki era globalisasi, salah satu

Hal tersebut berarti bahwa ibu rumah tangga memiliki banyak waktu untuk membaca dan mempraktekkan berulang-ulang kali modul/booklet menajemen laktasi pasca

Dengan menggunakan media yang dapat menampilkan serta menjelaskan keunikan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Cina Benteng, khususnya keindahan dan akulturasi

Ijtihad yang dilakukan oleh khalifah Umar menginisiasi Imam Malik dan pengikutnya untuk berpendapat berbeda dengan beberapa mazhab lain terkait jumlah batasan

Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Nilai Penting (INP) dari 22 jenis pada tingkat pohon yang memenuhi kriteria sebagai pohon yang dominan penyusun tegakan di Kebun