TUGAS AKHIR
TULISAN BERJALAN DENGAN KENDALI REMOTE TV
Oleh:
ADDY HERIADI JAUHARI
NIM:075114018
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
FINAL PROJECT
RUNNING TEXT WITH TV REMOTE CONTROL
ADDY HERIADI JAUHARI
NIM:075114018
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
vii
INTISARI
Kebutuhan akan informasi sekarang ini semakin meningkat dikarenakan tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi. Berbagai sarana yang telah ada seperti spanduk, poster maupun sarana statis lainnya digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi, namun sarana informasi statis tidak efisien karena sarana statis hanya bisa dipakai sekali saja. Oleh karena itu penulis membuat suatu sistem yang dapat digunakan sebagai sarana informasi yang lebih efisien, yaitu tulisan berjalan dengan kendali remote tv.
Sistem tulisan berjalan dengan kendali remote tv terdiri dari 3 bagian penting, yaitu bagian input, output, dan minimum system. Output berfungsi sebagai penampil karakter-karakter atau informasi yang ingin ditampilkan. Input berfungsi sebagai kendali penampilan pada output. Input pada sistem ini menggunakan sebuah remote tv sebagai pengendali tampilan karakter-karakter yang akan menjadi sebuah informasi. Minimum system berfungsi sebagai pengelolah data-data input yang akan diproses sehingga menampilkan informasi yang sesuai keinginan pengguna yang ditampilkan padaoutput.
viii
ABSTRACT
The need for information nowadays is increasing due to the needs of people that highly increase. A variety of existing facilities such as banners, posters and other static tools are used as media for conveying information, but static facilities are inefficient because can only be used once. The authors therefore make a system that can be used as a more efficient medium of information, that is the running text with tv remote control.
The running text system with a tv remote control consists of three essential parts, namely the input, output, and the minimum system. Output serves as the viewer of characters or the information want to be displayed.Input serves as a control on theoutput. Input on this system use a tv remote as the controller of the displayed characters that will become the information. Minimum system serves as the input manager that processes the input to be displayed on output according to the user needs.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PERSETUJUAN……….. iii
HALAMAN PENGESAHAN………...iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
2.1.1. KomponenRemote Control... 4
2.1.2. Cara KerjaRemote Control………...4
2.1.3. Metode Pengiriman DataRemote Control………5
xi
BAB III PERANCANGAN………... 15
3.1. Perancangan Perangkat Keras………...15
3.1.1. Remote TV……….15
3.1.2. Rangkaian Penerima Infrared………... 16
3.1.3. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32………... 17
3.1.4. Rangkaian Penampil/DisplayKarakter………..17
3.2. Perancangan Perangkat Lunak………19
3.2.1. Proses Pengecekan Penekanan Tombol Remote………20
3.2.2. Proses Tampilan Karakter………..24
3.2.3. Proses Geser Teks……….. 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………... 28
4.1. Pengujian Sistem……….28
4.1.1. Tampilan Huruf Kecil, Kapital dan Angka………29
4.1.2. Menampilkan Sepuluh Digit Karakter………... 29
4.1.3. Tulisan Bergerak dari Kanan ke Kiri………. 29
4.1.4. Menampilkan Karakter Maksimal Sebanyak 300 Karakter……….. 30
4.1.5. Kecepatan Geser/Gerak Teks Dapat Diatur………...35
4.1.6. Hapus Karakter………... 40
4.2. Pengujian Subsistem………... 42
4.2.1. Pengujian SubsistemInput………...42
4.2.2. Pengujian SubsistemOutput... 49
4.2.3. PengujianPower Supply... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 52
5.1. Kesimpulan………... 52
5.2. Saran………... 52
DAFTAR PUSTAKA……….53
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Diagram Blok Sistem………...3
Gambar 2.1. Pengiriman Kode Dengan TipePulse-Coded Signal………...6
Gambar 2.2. Pengiriman Kode dengan TipeSpace-CodedSignal………... 6
Gambar 2.3. Pengiriman Kode dengan TipeShift-Coded Signal………. 7
Gambar 2.4. Sinyal Header dan KodeRemote Control………7
Gambar 2.5. Format Data RC5………. 8
Gambar 2.6. Definisi Bit………...8
Gambar 2.7. ATMega32………... 10
Gambar 2.8. Arsitektur ATMega 32……….11
Gambar 2.9. Rangkaian ULN 2003……….. 12
Gambar 2.10. Konfigurasi PIN IC 74HC595………. 14
Gambar 3.1. Diagram Blok………...15
Gambar 3.2. Rangkaian Penerima Infrared……….. 16
Gambar 3.3. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32……….. 17
Gambar 3.4. Rangkaian Kendali Baris dan Kolom PapanDisplay... 18
Gambar 3.5. Rangkaian PapanDisplayDot Matriks………18
Gambar 3.6. Diagram Alir Data………19
Gambar 3.7. Flowchart Keseluruhan Sistem……… 19
Gambar 3.8. Bentuk Sinyal dan Pewaktuan RC5………. 21
Gambar 3.9. Flowchart Pengecekan Penekanan Tombol Remote………22
Gambar 3.10. Flowchart Banyaknya Penekanan Tombol………... 23
Gambar 3.11. Flowchart Tampilan Karakter……….. 25
Gambar 3.12. Flowchart Geser Teks……….. 27
Gambar 4.1. Alat Tulisan Berjalan dengan Kendali Remote TV…………... 28
Gambar 4.2. Tampilan Huruf Kecil, Kapital dan Angka………..29
Gambar 4.3. Sepuluh (10) Digit Karakter……….29
Gambar 4.4. Kata Sanata Dharma Bergerak dari Kanan ke Kiri………..30
Gambar 4.5. PesanErroruntuk 300 Karakter………... 30
Gambar 4.6. PesanErrorpada Compiler Program………...31
xiii
Gambar 4.8. Tanpa Menggunakan Remote SebagaiInput………... 32
Gambar 4.9. Gerak Teks Maksimal Sebanyak 227 Karakter Awal………..33
Gambar 4.10. Gerak Teks Maksimal Sebanyak 227 Karakter Terakhir ………34
Gambar 4.11. Pengambilan Data Kecepatan Geser Teks………... 35
Gambar 4.12. Tampilan Memanfaatkan Fasilitas Hapus Karakter……….41
Gambar 4.13. Rangkaian TSOP1736………. 42
Gambar 4.14. Remote TV……….. 42
Gambar 4.15. Contoh Pendeteksian Data Tombol 2……….. 45
Gambar 4.16. Tampilan Data Osiloskop Tombol 2………45
Gambar 4.17. Pengukuran Lebar Pulsa S0 Pada Saat Logika Logika 0……….45
Gambar 4.18. Pengukuran Lebar Pulsa Per bit………...45
Gambar 4.19. Tampilan Lcd Menurut Penekanan Tombol Remote TV……… 48
Gambar 4.20. Tampilan Karakter Dot Matrik Berdasarkan Penekanan Tombol Remote TV………...50
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. StandardAddressRC5………... 9
Tabel 2.2. StandardCommand(data) RC5………. 9
Tabel 2.3. Keterangan Pin IC 74HC595………. 13
Tabel 3.1. Tampilan Karakter sesuai Penekanan Tombol……….. 20
Tabel 4.1. Data Pengamatan Kecepatan Awal Geser Teks……….35
Tabel 4.2. Perhitungan Kecepatan Geser Teks Berdasarkan Perancangan Program…...36
Tabel 4.3. Data Pengamatan Memperlambat Kecepatan Geser Teks………. 37
Tabel 4.4. Data Pengamatan Mempercepat Kecepatan Geser Teks………... 38
Tabel 4.5. Tabel Perbandingan Kecepatan Geser Teks Berdasarkan Pengamatan dengan Teori………..39
Tabel 4.6. Tabel Keberhasilan Alat……… 41
Tabel 4.7. Tampilan Data Remote Tv……….42
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kebutuhan akan informasi sekarang ini semakin meningkat dikarenakan tuntutan
kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi. Berbagai sarana yang telah ada, seperti
spanduk, poster, baner maupun sarana informasi statik lainnya digunakan sebagai media
untuk menyampaikan informasi, namun sarana informasi statik tidak efisien karena sarana
statik hanya bisa dipakai sekali saja.
Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat suatu alat yang berfungsi sebagai
sarana ataupun media informasi yang mempermudah kegiatan manusia dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu tulisan berjalan. Alat ini menampilkan informasi berupa tulisan yang
berjalan dari kanan ke kiri menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode) yang tersusun
dalam sebuah dot matrik. Tulisan berjalan ini dapat dikendalikan melalui sebuah remote tv,
sehingga mempermudah pengguna untuk mengganti informasi yang diinginkan.
Rancangan alat ini sangat bermanfaat dalam dunia advertising / reklame, karena
dapat menampilkan tulisan berupa huruf yang berjalan dengan display LED yang tersusun
dalam dot matrik.
1.2.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian alat ini adalah menghasilkan suatu alat yang dapat digunakan
sebagai salah satu sarana / media informasi, yaitu tulisan berjalan dengan kendali remote
tv.
Manfaat dari penelitian ini adalah mempermudah pengguna dalam menggunakan
media / sarana informasi, karena cara mengoperasikan alat ini adalah menggunakan sebuah
remote tv.
1.3.
Batasan Masalah
Pembahasan dalam tugas akhir ini dibatasi pada:
1. Tulisan yang ditampilkan hanya bergerak dari kanan ke kiri.
3. Karakter yang ditampilkan sebanyak 10 digit.
4. Karakter maksimal yang bisa ditampilkan adalah sebanyak 300 karakter.
5. Penampil menggunakan dot matrik 5x7 sebanyak 12 buah.
6. Dot matriks berdimensi 4 inch.
7. Menggunakan remote tv sebagai kendali.
8. Remote tv yang digunakan adalah remote tvuniversalyang di-settingpada protokol
RC5.
9. Menggunakan mikrokontroller ATmega 32.
10. Data karakter hanya disimpan pada memori, tidak disimpan pada EEPROM.
1.4.
Metodologi Penelitian
Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan referensi berupa buku-buku dan jurnal.
2. Perancangan subsistem hardware dan software. Proses perancangan ini bertujuan
untuk mengoptimalkan sistem dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor
yang akan mempengaruhi sistem perancangan berdasarkan batasan-batasan masalah
pada perancangan ini.
3. Pembuatan subsistem hardware dan software. Berdasarkan Gambar 1.1., sistem
akan bekerja dengan cara remote tv mengirimkan data kepada mikrokontroler
melaluireceiver, setelah itu data tersebut diolah dan setelah cocok dengan database
yang ada pada mikrokontroler, maka akan ditampilkan data/karakter pada board
display. Pembuatan hardware pada perancangan ini sesuai dengan blok-blok yang
terlihat pada Gambar 1.1., yaitu pembuatan subsistem display, mikrokontroller, dan
receiver.
4. Proses pengambilan data. Tahap pengembalian data pada perancangan ini ada 2,
yaitu pengambilan data subsistem dan pengambilan data untuk keseluruhan sistem.
Pada tahap pengambilan data subsistem, data yang diambil adalah data yang
diterima oleh subsistem receiver, tahap pengambilan data ini bertujuan untuk
mengetahui data setiap tombol remote tv, sehingga memungkinkan untuk
memprogram mikrokontroller membedakan tombol remote tv yang digunakan
sebagai input karakter pada perancangan ini. Untuk tahap pengambilan data
keseluruhan sistem adalah dengan cara melihat display yang tertampil sesuai
µC
DISPLAY
RECEIVER
pengambilan data ini, juga dilakukan pengujian hardwareyang telah dibuat seperti;
melakukan pengujianboard displaydengan pengendali baris dan kolom, pada tahap
ini dilakukan pengujian apakah LED sudah dapat menyala sesuai dengan yang
dikendalikan oleh rangkaian penendali baris dan kolom yang telah dibuat;
pengujian rangkaian mikrokontroller sertareceiver.
5. Analisa dan penyimpulan, pada tahap analisa dilakukan dengan cara melihat
display yang ditampilkan sesuai atau tidak dengan penekanan tombol remote tv,
sedangkan pada tahap penyimpulan dilakukan dengan cara melihat keberhasilan
dalam menampilkan karakter serta jalannya karakter.
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Remote Control
Sesuai dengan namanya, remote control adalah alat pengendali jarak jauh yang
berfungsi untuk mengendalikan sebuah benda / peralatan. Benda yang dikendalikan
tersebut kemudian akan memberikan respon sesuai jenis instruksi yang diberikannya.
Instruksi diberikan dengan cara menekan tombol yang sesuai padaremote control.[1]
2.1.1. Komponen
Remote Control
Komponen-komponen remote control yang dijelaskan adalah jenis remote control
infra merah yang sering dijumpau di peralatan-peralatan elektronika.
Sebuah sistemremote controlterdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. Transmitter(pengirim sinyal)
Alat ini berfungsi untuk mengirimkan instruksi dari remote control ke peralatan
elektronika yang dikendalikan (receiver). Alat ini adalah sebuah LED sinar infra merah
yang berada di pesawatremote control(terletak di ujung atasremote control).
2. PanelRemote Control
Panel ini berisi sejumlah tombol di pesawatremote control. Setiap tombol memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Bentuk panel ini bermacam-macam tergantung dari jenis
alat yang dikendalikannya.
3. Papan Rangkaian Elektronik
Di dalam remote control terdapat sebuah papan rangkaian elektronik dan sebuah
sumber tegangan (battery), dalam bentuk sirkuit terintegrasi yang terdiri dari x-tal,
transistor, resistor, kapasitor. Fungsi komponen ini adalah membaca tombol yang
ditekan pengguna kemudian membangkitkan transmitter LED untuk mengirimkan
sinyal dengan pola sesuai tombol yang ditekan.[1]
2.1.2. Cara Kerja
Remote Control
Cara kerja remote control mirip dengan cara kerja sandi morse yang dikirim
teks singkat kepada operator penerima yang berada pada jarak tertentu. Namun pesan
tersebut dikirimkan dalam bentuk pola kode-kode morse yang melambangkan huruf-huruf
dalam pesan yang dikirimkannya. Mesin telegraf menggunakan kode tertentu karena tidak
dapat mengirimkan data suara seperti pesawat telepon, tetapi telegraf dapat mengirimkan
arus listrik yang terhubung ke sebuah bel pada bagian penerim, sehingga operator penerima
akan menerima suara dari bel dalam pola-pola tertentu yang apabila dirangkai akan dapat
diterjemahkan sebagai pesan singkat.
Remote control menggunakan LED infra merah yang berfungsi sebagai pengirim
(transmitter) pola sinar infra merah. LED infra merah adalah sejenis lampu kecil yang
memiliki diode yang akan memancarkan cahaya infra merah apabila diberi arus.
Sinyal infra merah yang dikirimkan tidak akan dapat dilihat oleh mata kita, karena
sinar infra merah tidak termasuk gelombang elektromagnetik pada spectrum cahaya
tampak. Namun sinar tersebut dapat terbaca oleh receiver foto transistor yang ada pada
peralatan elektronik yang menerima sinyal tersebut. Jika pola infra merah yang diterima
sesuai dengan salah satu instruksi, seperti instruksi menurunkan volume suara pada
pesawat televisi, maka volume suara pesawat televisi tersebut akan diturunkan. Jika pola
sinar infra merah yang dibaca tidak dapat dikenali, maka receiver akan mengabaikannya.
Hal ini mungkin saja terjadi jika sebuah pesawat remote control untuk peralatan lain yang
berada tidak jauh dai pesawat televisi tersebut sedang digunakan.
Bentuk kode sinyal tersebut untuk masing-masing tombol tergantung kepada
perusahaan produsen peralatan elektronika. Pada dasarnya, setiap perusahaan bebas
menentukan kode sinyal untuk setiap tombol pada pesawat remote control, pada umumnya
tidak sama antara merek yang satu dengan merek lainnya.
Penggunaan sinyal infra merah ini memang hanya cocok untuk keperluan di dalam
ruang, seperti pada peralatan elektronik rumah atau kantor, karena selain memiliki
keterbatasan jarak yang pendek (maksimal sekitar 10 meter), sudut pengiriman juga sangat
kecil sehingga remote control harus diarahkan ke tepat pada alat elektronik tersebut. Sinar
infra merah juga tidak bisa tembus dinding, sehingga harus berada pada satu ruangan.[1]
2.1.3. Metode Pengiriman Data
Remote Control
Remote control inframerah menggunakan cahaya inframerah sebagai media dalam
modulasi frekuensi 40kHz. Sinyal yang dikirimkan merupakan data-data biner. Untuk
membentuk data-data biner tersebut, ada tiga metode yang digunakan yaitu pengubahan
lebar pulsa, lebar jeda(space),danshift – coded signal.
1. Pulse - Coded Signals
Dalam mengirimkan kode, lebar jeda tetap yaitu tsedangkan lebar pulsa adalah 2t.
Jika lebar pulsa dan lebar jeda adalah sama yaitu t, berarti yang dikirim adalah bit 0,
jika lebar pulsa adalah2tdan lebar jeda adalaht,berarti yang dikirim adalah 1.
Gambar 2.1. Pengiriman Kode Dengan TipePulse-Coded Signal[2]
2. Space - Coded Signal
Dalam mengirimkan kode remote control dilakukan dengan cara mengubah lebar
jeda, sedangkan lebar pulsa tetap. Jika lebar jedadan lebar pulsa adalah sama yaitu t,
berarti yang dikirim adalah 0 . Jika lebar jeda adalah 3t, berarti data yang dikirim
adalah 1 .
Gambar 2.2. Pengiriman Kode dengan TipeSpace-CodedSignal[2]
3. Shift - Coded Signal
Pada sistem ini, data yang dikirim berupa perbedaan pada transisi dari data, sistem
logika satu dan nol dilihat pada transisinya, bila transisi dari high ke low maka logika
nol dan sebaliknya.
Gambar 2.3. Pengiriman Kode dengan TipeShift-Coded Signal[2]
Sebelum kode dikirim, terlebih dahulu mengirimkan sinyal awal yang disebut
sebagaiheader.Headeradalah sinyal yang dikirimkan sebelum kode sebenarnya, dan juga
merupakan sinyal untuk mengaktifkan penerima. Header selalu dikirimkan dengan lebar
pulsa yang jauh lebih panjang daripada kode. Setelah header dikirimkan, baru kemudian
koderemote control. Koderemote controldibagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi pertama
digunakan sebagai penunjuk alamat peralatan yang akan diaktifkan, fungsi kedua adalah
sebagaicommandatau perintah untuk melaksanakan instruksi dariremote control.
Gambar 2.4. Sinyal Header dan KodeRemote Control[2]
Antara jenis remote control yang satu dengan lainnya memiliki panjang header
2.2.
Protokol RC5
RC5 merupakan protocol standard Philips. Format data RC5 dapat dilihat pada
gambar 2.5.
Gambar 2.5. Format Data RC5[3]
Panjang data pada RC5 adalah 14 bit, yaitu dari bit 0 sampai bit 13. Dua bit
pertama, yaitu bit 0 dan bit 1 merupakan start bit. S0 akan berlogika 1 jika mendeteksi
sinyal. Bit 2 adalah bit toggle, yang bisa benilai 0 atau 1. Bit 3-7 merupakan bit address
(alamat), bit address ini berfungsi sebagai pendeteksi device, jadi setiap remote memiliki
bitaddressyang berbeda-beda tergantung darideviceyang digunakan. Bit 8-merupakan bit
data, bit data ini berfungsi membedakan tekanan tombol remote pada suatudevice.
Pembacaan logika 0 dan logika 1 pada RC5 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.6. Definisi Bit[3]
Setiap bit dibaca dalam waktu 1790µs, dan setiap bit dibaca dalam transisi logika
tinggi ke rendah ataupun logika rendah ketinggi sebesar 895µs. Frekuensi carrier pada
protokol adalah 36kHz.
Banyak peralatan elektronis yang dikontrol dengan menggunakan remote RC5,
untuk membedakan peralatan elektronis yang dikontrol, dapat dibedakan dengan melihat
bit address, berikut tabel untuk membedakan peralatan sesuai dengan bitaddressdan tabel
Tabel 2.1. StandardAddressRC5[3]
Tabel 2.2. (lanjutan) StandardCommand(data) RC5
2.3.
Mikrokontroler ATMega32 [4]
ATMega 32 tergolong mikrokontroler jenis AVR yang memiliki arsitektur RICS
(Reduced instruction Set Computing)8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16
bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, berbeda dengan instruksi
MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja, hal itu terjadi karena kedua jenis
mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC,
sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Bentuk
fisik dan konfigurasi pin ATMega 32 dapat dilihat pada gambar 2.7.
(a) (b)
2.3.1. Arsitektur ATMega32
Gambar 2.8. Arsitektur ATMega 32[4]
Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa ATMega32 memiliki bagian-bagian
sebagai berikut; saluran I/O sebanyak 32 buah (Port A, Port B, Port C, dan Port D), ADC
10 bit sebanyak 8 saluran,tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan,
CPU yang terdiri dari 32 Register dan Watchdog Timer denganInternal Oscillator. Selain
itu mikrokontroler ini juga memiliki SRAM sebesar 2 Kbyte, memori Flash sebesar 32
Kbyte dengan kemampuan Read-While-Write, unit interupsi internal dan eksternal, port
antarmuka SPI, EEPROM sebesar 1024 byte yang dapat diprogram saat operasi, dan port
USART untuk komunikasi serial.
2.3.2. Fitur ATMega32
Mikrokontroler ATMega32 memiliki kapabilitas yang detail, antara lain:
Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan sampai 16 MHz.
Kapabilitas memori flash 32 kb, SRAM sebesar 2 Kbyte, dan EEPROM
ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8channel.
Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
Enam pilihan mode sleep, yaitu; Idle, ADC Noise Reduction, Power Save,
Power Down, Standby dan Extended Standby untuk penghematan penggunaan
daya listrik
2.4.
ULN 2003
ULN 2003 merupakan sebuah Integrated Circuit ( IC ) berupa rangkaian transistor
Darlington yang berfungsi untuk meningkatkan arus dan tegangan. Fitur-fitur yang
ditawarkan oleh komponen ini adalah:
500mA rated collector current ( Single output )
High-voltage output: 50 V
Inputs compatible with various types of logic
Relay driver application
Komponen ini terdiri dari tujuh pasang NPN Dralington yang memberikan outuput
tegangan tinggi dengan common-cathode clamp diode sebagai switching inductive louds.
Nilai collector-current dari sepasang transistor darlington adalah 500mA. Sepasang
transistor darlington dapat diparalelkan untuk meningkatkan kapasitas.
Gambar 2.9. Rangkaian ULN 2003[5]
Contoh aplikasi dari ULN 2003 adalahrelay drivers, hammer drivers, lamp drivers,
display drivers ( LED gas discharge ), line driver, dan logic buffers. ULN 2003 ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8channel.
Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
Enam pilihan mode sleep, yaitu; Idle, ADC Noise Reduction, Power Save,
Power Down, Standby dan Extended Standby untuk penghematan penggunaan
daya listrik
2.4.
ULN 2003
ULN 2003 merupakan sebuahIntegrated Circuit ( IC ) berupa rangkaian transistor
Darlington yang berfungsi untuk meningkatkan arus dan tegangan. Fitur-fitur yang
ditawarkan oleh komponen ini adalah:
500mA rated collector current ( Single output )
High-voltage output: 50 V
Inputs compatible with various types of logic
Relay driver application
Komponen ini terdiri dari tujuh pasang NPN Dralington yang memberikan outuput
tegangan tinggi dengan common-cathode clamp diode sebagai switching inductive louds.
Nilai collector-current dari sepasang transistor darlington adalah 500mA. Sepasang
transistor darlington dapat diparalelkan untuk meningkatkan kapasitas.
Gambar 2.9. Rangkaian ULN 2003[5]
Contoh aplikasi dari ULN 2003 adalahrelay drivers, hammer drivers, lamp drivers,
display drivers ( LED gas discharge ), line driver, dan logic buffers. ULN 2003 ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8channel.
Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
Enam pilihan mode sleep, yaitu; Idle, ADC Noise Reduction, Power Save,
Power Down, Standby dan Extended Standby untuk penghematan penggunaan
daya listrik
2.4.
ULN 2003
ULN 2003 merupakan sebuahIntegrated Circuit ( IC ) berupa rangkaian transistor
Darlington yang berfungsi untuk meningkatkan arus dan tegangan. Fitur-fitur yang
ditawarkan oleh komponen ini adalah:
500mA rated collector current ( Single output )
High-voltage output: 50 V
Inputs compatible with various types of logic
Relay driver application
Komponen ini terdiri dari tujuh pasang NPN Dralington yang memberikan outuput
tegangan tinggi dengan common-cathode clamp diode sebagai switching inductive louds.
Nilai collector-current dari sepasang transistor darlington adalah 500mA. Sepasang
transistor darlington dapat diparalelkan untuk meningkatkan kapasitas.
Gambar 2.9. Rangkaian ULN 2003[5]
Contoh aplikasi dari ULN 2003 adalahrelay drivers, hammer drivers, lamp drivers,
mempunyai sejumlah 2,7 kΩ resistor untuk setiap pasang transistor darlington yang
beroperasi langsung dengan TTL atau 5V CMOS device.[5]
2.5.
IC 74HC595
IC 74HC595 (bit serial-in/ serial or parallel-output shift register) ini memiliki
8-bit input serial dengan 8-8-bit output serial atau output paralel dan IC ini juga memiliki
storage register yang mana mempunyai pin input pulsa clock yang terpisah dengan shift
registernya.[6]
Tabel 2.3. Keterangan Pin IC 74HC595
PIN SIMBOL KETERANGAN
1 QB Output Bit B
2 QC Output Bit C
3 QD Output Bit D
4 QE Output Bit E
5 QF Output Bit F
6 QG Output Bit G
7 QH Output Bit H
8 GND Ground
9 Q’H Serial Data Output
10 SCLR Shift Register Clear
11 SCK Shift Register Clock Input
12 RCK Storage Register Clock Input
13 G Output Enable
14 SER Serial Data Input
15 QA Output Bit A
15
BAB III
PERANCANGAN
Diagram blok system tulisan berjalan dengan kendali remote tv dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.
Gambar 3.1. Diagram Blok
Adapun fungsi masing-masing blok adalah sebagai berikut:
1. Remote TV berfungsi sebagai input atau transmitter data kepada IR Receiver. Remote TV yang digunakan adalah Remote TVUniversal.
2. IR Receiver berfungsi sebagaireceiver atau penerima data yang di pancarkan oleh IR pada Remote TV.
3. ATMega 32 berfungsi kontrol dari semua sistem pada diagram blok diatas. ATMega 32 berfungsi mengolah data-data yang diterima oleh IR Receiver.
4. Display karakter berfungsi sebagai penampil data-data yang telah diolah oleh ATMega 32.
3.1.
Perancangan Perangkat Keras
3.1.1. Remote TV
Pada perancangan ini Remote TV tidak dirancang atau tidak dibuat, tetapi hanya memanfaatkan Remote Control TV yang telah terdapat dipasaran. Remote TV yang digunakan adalah Remote TV Universal. Pada perancangan ini, Remote TV Universal di settingpada mode Remote TV Philps.
ATMega 32
IR Receiver
Remote TV Display
3.1.2.
Rangkaian Penerima Infrared
Penerima infrared yang digunakan pada perancangan ini adalah TSOP 1738. Sesuai dengan namanya, penerima infrared (TSOP 1738) ini berfungsi sebagai penerima cahaya inframerah. TSOP 1738 ini bekerja efektiv pada frekuensi 38 KHz, sehingga pemancar inframerah yang ditangkap penerima inframerah ini juga harus berkisar sekitar ±38 KHz. Rangakaian penerima inframerah yang menggunakan IC TSOP 1738 pada perancangan ini, dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Rangkaian Penerima Infrared
Pada rangkaian di atas, digunakan resistor untuk membatasi arus yang masuk pada TSOP yaitu sebesar 5mA (sesuai dengan data sheet),dengan perhitungan sebagai berikut:
V = I × R
= 5
5 = 100 Ω ;
sehingga didapatkan nilai hambatan sebesar 100 Ω, sedangkan pada kapasitor 4,7 mikrofarad digunakan agar arus masuk ke IC TSOP 1738 lebih stabil.
3.1.3. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang ada. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 3.3. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32
Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dancapasitor22 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller ATMega32 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program, karena fungsi XTAL pada rangkaian mikrorontroler ini adalah sebagai pembangkit/ pemompa data yaitu bersifat timer (semacam clock)/pulsa digital. Pada pin 9 merupakan masukan reset secara external, mikrokontroler akan mereset program yang dieksekusi jika pada pin 9 (reset) diberi logika rendah.
3.1.4. Rangkaian Penampil/
Display
Karakter
Pada perancangan ini, penulis memanfaatkan Dot Matrik sebagai penampil/display karakter, Dot Matrik yang digunakan adalah Dot Matrik 5x7 dengan dimensi 4 inch. Untuk mengubah Dot Matriks menjadi tampilan karakter, maka diperlukan rangkaian pengontrol.
3.1.3. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang ada. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 3.3. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32
Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dancapasitor22 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller ATMega32 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program, karena fungsi XTAL pada rangkaian mikrorontroler ini adalah sebagai pembangkit/ pemompa data yaitu bersifattimer (semacam clock)/pulsa digital. Pada pin 9 merupakan masukan reset secara external, mikrokontroler akan mereset program yang dieksekusi jika pada pin 9 (reset) diberi logika rendah.
3.1.4. Rangkaian Penampil/
Display
Karakter
Pada perancangan ini, penulis memanfaatkan Dot Matrik sebagai penampil/display karakter, Dot Matrik yang digunakan adalah Dot Matrik 5x7 dengan dimensi 4 inch. Untuk mengubah Dot Matriks menjadi tampilan karakter, maka diperlukan rangkaian pengontrol.
3.1.3. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang ada. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 3.3. Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32
Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dancapasitor22 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller ATMega32 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program, karena fungsi XTAL pada rangkaian mikrorontroler ini adalah sebagai pembangkit/ pemompa data yaitu bersifattimer (semacam clock)/pulsa digital. Pada pin 9 merupakan masukan reset secara external, mikrokontroler akan mereset program yang dieksekusi jika pada pin 9 (reset) diberi logika rendah.
3.1.4. Rangkaian Penampil/
Display
Karakter
Gambar rangkaian kontrol Dot Matrik dapat dilihat pada gambar 3.4. Pada rangkaian kontrol tersebut terdapat IC ULN2003 yang berfungsi mengontrol baris dari Dot Matrik, sedangkan IC 74LS595 merupakanshift registeryang berfungsi mengendalikan kolom dari Dot Matrik.
Gambar 3.4. Rangkaian Kendali Baris dan Kolom PapanDisplay
3.2.
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak pada perancangan ini secara umum dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Diagram Alir Data
Diagram alir data diatas menunjukkan bahwa, remote mengeluarkan sinyal inframerah. Sinyal inframerah inilah yang digunakan sebagai input yang diterima oleh penerima inframerah. Penerima inframerah memberikan/menghasilkan logika digital kepada mikrokontroler, sehingga diproses mikrokontroler dan mikrokontroler mengirimkan logika digital yang sudah diproses kepada IC 74HC595 dan ULN2003, dan kedua IC ini mengirimkan logika digital kepada penampil karakter, sehingga tertampil karakter yang sesuai dengan penekanan tombol remote. Flowchart untuk keseluruhan sistem dapat dilihat pada gambar 3.7.
Secara garis besar, perancangan ini mempunyai dua proses utama, yaitu proses pengecekan penekanan tombol remote dan proses tampilan karakter. Proses pengecekan penekanan tombol ini berfungsi mengecek tombol yang ditekan oleh user dan menampilkan karakter yang diinginkan user, dimana proses menampilkan karakter yang diinginkan diproses pada proses tampilan karakter. Contoh, user menekan tombol 1 pada remote, maka tampilan yang ditampilkan adalah karakter 1.
Tampilan yang sesuai dengan penekanan tombol remote yang diinginkan pada perancangan ini dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tampilan Karakter sesuai Penekanan Tombol Penekanan Tombol Remote Tampilan Karakter/Fungsi
3.2.1. Proses Pengecekan Penekanan Tombol Remote
Dalam proses pengecekan penekanan tombol remote ini mempunyai 2 proses penting, yaitu proses pengecekan data remote dan proses pengecekan banyaknya penekanan remote.
Cara kerja dari gambar flowchart (gambar 3.9.) secara garis besar adalah:
Mengatur pin PC.5 sebagai input yang menerima data dari penerima inframerah.
Program melakukan deklarasi variabel:
1. Data1 sebagai byte dan akan digunakan untuk menampung bit toggle dan 3 bit MSBaddress.
2. Last_Data1 sebagai byte dan akan digunakan untuk menyimpan Data1 yang lama.
3. Data2 sebagai byte dan akan digunakan untuk menampung 2 bit LSB addressdan 6 bitcommand.
Program memberi nilai awal pada variabel Data1 dan Data2 dengan nol.
Program menunggu pin PC.5 stabil pada logika high selama lebih dari atau sama dengan 25,06ms, karena waktu pengulangan sinyal membutuhkan waktu selama 25,06ms dengan waktu setiap bit adalah 1790µs. Pada RC5 terdapat 14 bit, maka 1790µs dikalikan dengan 14 bit sehingga menghasilkan waktu total 25,06ms.
Gambar 3.8. Bentuk Sinyal dan Pewaktuan RC5
Kemudian program menunggu pin PD.5 berlogika low (datangnya bit start pertama), lalu menunda selama 3,58ms dan mengabaikan bit start kedua. Perhitungan waktu tunda selama 3,58ms didapat dari pengabaian waktu untuk bit S1 dan bit S2, yaitu:
1 bit = 1790µs
2 bit = 2 x 1790µs = 3580µs = 3,58ms
Kemudian program menyimpan 8 buah bit berikutnya (2 bit LSBaddress dan 6 bitcommand).
Bila nilai Last_data1 tidak sama dengan Data1 maka program menyimpan nilai dari variabel Data2 ke variable X lalu melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila nilai Last_data1 sama dengan Data1 maka program akan langsung melanjutkan ke langkah berikutnya.
Program meng-copynilai Data1 ke variabel Last_data1 dan kembali ke langkah 3.
Setelah mendapatkan data penekanan remote yang tersimpan pada variable X, maka program akan melanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu proses pengecekan banyaknya penekanan tombol remote.
Pada perancangan ini karakter yang ditampilkan cukup banyak, yaitu dari karakter A s/d Z, a s/d z, 0 s/d 9 dan beberapa karakter lain seperti koma (,); titik (.); serta yang lainnya, sedangkan dalam perancangan ini input karakter-karakter diatas hanya menggunakan sebuah remote tv. Seperti yang kita ketahui, bahwa remote tv mempunyai tombol remote yang terbatas untuk menginput karakter-karakter sebanyak itu. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis merancang remote tv seperti penekanan tombol pada sebuah telepon seluler. Satu tombol mewakili beberapa karakter, tergantung dari banyaknya penekanan tombol. Perancangan banyaknya penekanan tombol remote, secara garis besar dapat dilihat pada gambar flowchart banyaknya penekanan tombol (gambar 3.10.).
Flowchart diatas merupakan program atau routine dari program utama. Pada flowchart ini diasumsikan bahwa data penekanan adalah 0x02 (tombol 2 yang ditekan), selanjutnya program melakukan pengecekan banyaknya penekanan pada tombol 2 yang bernilai 0x02 ini. Apabila 0x02 hanya ditekan sekali maka akan ke proses selanjutnya, yaitu menampilkan karakter sesuai dengan banyaknya penekanan tombol. Setelah menampilkan karakter, maka program kembali ke program utama.
3.2.2. Proses Tampilan Karakter
Penampil karakter yang digunakan dalam perancangan ini adalah menggunakan dotmatriks. Jenis dotmatriks yang digunakan adalah dotmatriks 5 kolom x 7 baris sehingga terdapat 5x7 = 35 led dalam satu pack dotmatriks. Dotmatriks yang digunakan dalam perancangan ini adalah dotmatriks tipe m. Dotmatriks tipe m ini akan menyala jika kolom diberi logika tinggi dan baris diberi logika rendah, maka led-led yang tersusun secara matriks akan menyala.
Pembentukan karakter pada perancangan ini adalah dengan cara menggunakan proses scanning. Proses scanning merupakan proses mengirimkan alamat atau data secara bergantian. Proses scanning dimanfaatkan untuk mengirimkan data kepada setiap baris/kolom pada dotmatriks, dengan mengatur penundaan waktu pengiriman data yang sesuai, maka akan menimbulkan efek seolah-olah dotmatriks aktif dalam waktu yang bersamaan.
Dari karakteristik diatas, maka dapat dibentuk suatu karakter dalam dotmatriks. Flowchart tampilan karakter (Gambar 3.11.) ini merupakan salah satu contoh pembentukan karakter, yaitu karakter A. Rincian pembentukan karakter secara keseluruhan terlampir pada lampiran pembentukan karakter.
Secara garis besar, cara kerja flowchart tampilan karakter ini adalah melakukan proses scanning di mana Pin B merupakan scanning untuk kolom, sedangkan untuk Port D merupakan data untuk menyalakan dotmatriks sesuai dengan titik-titik yang kiranya membentuk karakter A. Pada program ini, Pin B terhubung dengan ic shift register yang bertugas untuk melakukan proses scanning pada kolom dotmatriks, sedangkan Port D terhubung dengan IC ULN 2003 yang berfungsi untuk mengontrol baris dari dotmatriks.
mendapatkan logika 1 dari keluaran mikrokontroler, dan untuk logika 0 led matriks tidak menyala. Selanjutnya program mengatur Pin B untuk mengaktifkan kolom ke-2 yang aktif. Setelah kolom 2 aktif, maka Port D memberikan data 000010010, sehingga led yang menyala hanya 2 buah, yaitu yang berlogika 1 dari keluaran mikrokontroler. Untuk selanjutnya, program sama halnya dengan proses-proses sebelumnya, hanya saja nilai data Port B dan Pin B yang berubah-ubah sesuai dengan tampilan karakter yang diinginkan.
3.2.3. Proses Geser Teks
Berbagai cara untuk menampilkan karakter dengan keterbatasanhardwaretampilan karakter yang hanya bisa memuat 10 digit karakter (pada perancangan ini) adalah dengan cara menggeser teks supaya seluruh informasi dapat terbaca. Oleh sebab itu, perancangan ini menggunakan proses geser teks untuk menampilkan seluruh informasi. Konsep geser teks adalah dengan cara memberikan data-data karakter secara bergantian. Pemahaman lebih lanjut untuk proses geser teks dapat dilihat pada gambar flowchart geser teks (gambar 3.12.).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan digunakan untuk menggambarkan keberhasilan sistem yang telah dibagun, dalam hal ini keberhasilan tulisan berjalan dengan kendali remote tv yang meliputi kerberhasilan kinerja keseluruhan sistem serta sistem-sistem pendukung. Adapun sistem-sistem pendukung mencakup informasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem, seperti rangkaian penerima inframerah dan rangkaian pengendali kolom dan baris. Sistem secara keseluruhan yang telah dibangun dapat dilihat pada gambar 4.1. yang terdiri dari power supply sebagai supply untuk seluruh sistem,
mikrokontroler sebagai pengendali proses-proses input dan output, TSOP 1736 sebagai
penerima sinyal inframerah yang ditransmisikan oleh remote tv, papan display sebagai
penampil karakter.
Gambar 4.1. Alat Tulisan Berjalan dengan Kendali Remote TV
4.1.
Pengujian Sistem
Pengujian sistem melihat spesifikasi sistem yang telah dibangun apakah sesuai dengan spesifikasi/batasan pada perancangan. Adapun beberapa pengujian yang akan dibahas adalah:
1. Sistem dapat menampilkan huruf kecil, kapital dan angka 2. Sistem dapat menampilkan karakter sebanyak 10 digit 3. Tulisan dapat bergerak dari kanan ke kiri
4. Karakter maksimal yang dapat ditampilkan sebanyak 300 karakter 5. Kecepatan geser/gerak teks dapat diatur.
6. Dapat menghapus karakter.
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan digunakan untuk menggambarkan keberhasilan sistem yang telah dibagun, dalam hal ini keberhasilan tulisan berjalan dengan kendali remote tv yang meliputi kerberhasilan kinerja keseluruhan sistem serta sistem-sistem pendukung. Adapun sistem-sistem pendukung mencakup informasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem, seperti rangkaian penerima inframerah dan rangkaian pengendali kolom dan baris. Sistem secara keseluruhan yang telah dibangun dapat dilihat pada gambar 4.1. yang terdiri dari power supply sebagai supply untuk seluruh sistem,
mikrokontroler sebagai pengendali proses-proses input dan output, TSOP 1736 sebagai
penerima sinyal inframerah yang ditransmisikan oleh remote tv, papan display sebagai
penampil karakter.
Gambar 4.1. Alat Tulisan Berjalan dengan Kendali Remote TV
4.1.
Pengujian Sistem
Pengujian sistem melihat spesifikasi sistem yang telah dibangun apakah sesuai dengan spesifikasi/batasan pada perancangan. Adapun beberapa pengujian yang akan dibahas adalah:
1. Sistem dapat menampilkan huruf kecil, kapital dan angka 2. Sistem dapat menampilkan karakter sebanyak 10 digit 3. Tulisan dapat bergerak dari kanan ke kiri
4. Karakter maksimal yang dapat ditampilkan sebanyak 300 karakter 5. Kecepatan geser/gerak teks dapat diatur.
6. Dapat menghapus karakter.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan digunakan untuk menggambarkan keberhasilan sistem yang telah dibagun, dalam hal ini keberhasilan tulisan berjalan dengan kendali remote tv yang meliputi kerberhasilan kinerja keseluruhan sistem serta sistem-sistem pendukung. Adapun sistem-sistem pendukung mencakup informasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem, seperti rangkaian penerima inframerah dan rangkaian pengendali kolom dan baris. Sistem secara keseluruhan yang telah dibangun dapat dilihat pada gambar 4.1. yang terdiri dari power supply sebagai supply untuk seluruh sistem,
mikrokontroler sebagai pengendali proses-proses input dan output, TSOP 1736 sebagai
penerima sinyal inframerah yang ditransmisikan oleh remote tv, papan display sebagai
penampil karakter.
Gambar 4.1. Alat Tulisan Berjalan dengan Kendali Remote TV
4.1.
Pengujian Sistem
Pengujian sistem melihat spesifikasi sistem yang telah dibangun apakah sesuai dengan spesifikasi/batasan pada perancangan. Adapun beberapa pengujian yang akan dibahas adalah:
1. Sistem dapat menampilkan huruf kecil, kapital dan angka 2. Sistem dapat menampilkan karakter sebanyak 10 digit 3. Tulisan dapat bergerak dari kanan ke kiri
4. Karakter maksimal yang dapat ditampilkan sebanyak 300 karakter 5. Kecepatan geser/gerak teks dapat diatur.
4.1.1. Tampilan Huruf Kecil, Kapital dan Angka
Pada gambar 4.2. menunjukkan bahwa tulisan berjalan ini telah dapat menampilkan huruf kecil, kapital dan angka. Gambar 4.2. merupakan contoh menampilkan huruf kecil a, b, c dan huruf kapital A, B, C serta angka 1, 2, 3, 4.
Gambar 4.2. Tampilan Huruf Kecil, Kapital dan Angka
4.1.2. Menampilkan Sepuluh Digit Karakter
Tulisan berjalan ini dapat menampilkan karakter sebanyak 10 digit yang terlihat jelas pada gambar 4.3., dimana digit pertama menampilkan angka 1 sampai dengan digit 10 yang menampilkan angka 0, dari angka 1 sampai dengan angka 0 dapat terhitung terdapat 10 digit karakter.
Gambar 4.3. Sepuluh (10) Digit Karakter
4.1.3. Tulisan Bergerak dari Kanan ke Kiri
(a)
(b)
(c)
Gambar 4.4.:(a, b, c) Kata Sanata Dharma Bergerak dari Kanan ke Kiri.
4.1.4. Menampilkan Karakter Maksimal Sebanyak 300 Karakter
Tulisan berjalan dengan kendali remote tv ini tidak dapat menampilkan karakter sebanyak 300 karakter yang sesuai dengan batasan masalah. Hal ini disebabkan karena memori internal pada mikrokontroler Atmega32 yang digunakan sudah penuh, sehingga tidak memungkinkan untuk menampilkan karakter sebanyak 300 karakter (batasan masalah). Gambar 4.5. merupakan gambar pesan error yang terdapat pada compiler
pemrograman yang menyatakan “Out of Sram space” atau memori penuh apabila karakter yang ingin ditampilkan sebanyak 300 karakter.
Cara yang dilakukan supaya tidak ada pesan error padacompiler, maka dilakukan
pengurangan karakter maksimal yang dapat ditampilkan dengan cara mengurangi nilai str_text, str_text_sementara, dan reeks. Nilai text_sementara merupakan nilai maksimal karakter yang dapat ditampilkan. Pengurangan nilai-nilai str_text, str_text_sementara dan reeks adalah salaing berkaitan. Nilai str_text harus lebih besar dari str_text_sementara yang berselisih 12, sedangkan nilai reeks adalah 6 kali dari nilai str_text dan hasil perkalian ditambahkan 6 ( (Str_text×6) +6 ). Pengurangan dilakukan sampai tidak adanya pesan
errorpadacompilerprogram.
Pada gambar 4.6. merupakan proses pengurangan sampai dengan maksimal karakter yang ditampilkan adalah sebanyak 228 karakter, tetapi masih adanya pesan error
yang menyatakan bahwa memori penuh, maka dilakukan pengurangan lagi.
Gambar 4.6. PesanErrorpada Compiler Program
Pada pengurangan karakter maksimal yang dapat ditampilkan menjadi 227 (gambar 4.7.) atau mengisi str_text_sementara menjadi 227, str_text diisi 239 dan reeks 1440
compiler program tidak menampilkan pesan error. Hal ini menunjukkan bahwa maksimal
Gambar 4.7. Tidak Ada PesanError
Gambar 4.8. Tanpa Menggunakan Remote SebagaiInput
melalui pemrograman maka alat ini dapat menampilkan 300 karakter sesuai dengan batasan masalah. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.8. yang tidak ada pesan error yang
ditampilkan olehcompilerprogram ketika str_text as string berisi 300 karakter.
Gambar 4.9. Gerak Teks Maksimal Sebanyak 227 Karakter Awal
Karakter maksimal yang dapat ditampilkan pada papan displayterlihat pada gambar
cdefgh15abcdefgh16abcdefgh17abcdefgh18abcdefgh19abcdefgh20abcdefgh21abcdefgh22 abcdef”. Karakter-karakter tersebut berjumlah 227 karakter.
Berdasarkan pada gambar 4.9. dan 4.10. dapat disimpulkan bahwa karakter maksimal yang ditampilkan pada alat yang telah dibangun ini adalah sebanyak 227 karakter, meskipun pada tampilan sesudah tampilan karakter 227 adanya tampilan yang
error.
4.1.5. Kecepatan Geser/Gerak Teks Dapat Diatur
Pengambilan data pada tabel 4.1. dan tabel 4.2. dilakukan dengan cara melihat waktu yang diperlukan untuk menampilkan teks dalam 1 siklus. Teks yang digunakan dalam pengambilan data kecepatan geser teks adalah sama dan sebanyak 13 karakter termasuk spasi. Kata yang digunakan adalah “Sanata Dharma”. Satu (1) siklus dalam hal ini adalah karakter S pada kolom pertama kemudian bergeser sampai kembali lagi pada kolom pertama. Proses perhitungan waktu menggunakan stopwatch, perhitungan dimulai
apabila karakter sudah seperti gambar 4.11. sampai dengan kembali lagi seperti gambar 4.11.
Gambar 4.11. Pengambilan Data Kecepatan Geser Teks
Tabel 4.1. Data Pengamatan Kecepatan Awal Geser Teks
No. Pengambilan Data ke- Geser Teks Dalam 1 Siklus
untuk pengambilan data awal yang presisi karena data awal ini digunakan sebagai referensi waktu perhitungan secara teori atau berdasarkan perancangan program. Penggalan program untuk kecepatan geser teks yang dapat diatur adalah sebagai berikut:
For R = 1 To Scroll_speed ‘Kecepatan Geser Teks
………. ‘Program untuk menampilkan teks Call Remote ‘Cek Tombol
If Data2 = &H10 Then ‘Mempercepat (Vol+) Decr Scroll_speed
If Scroll_speed <= 1 Then Scroll_speed = 1 End If
If Data2 = &H11 Then ‘Memperlambat (Vol-) Incr Scroll_speed
If Scroll_speed >= 20 Then Scroll_speed = 20 End If
Next R
Kecepatan geser teks berdasarkan penggalan program diatas adalah pengaruh dari perulangan variabel R, ketika ada penekanan tombol vol- maka nilai dari scroll speed akan bertambah sehingga pengulangan R adalah penambahan nilai scroll speed dari sebelumnya. Sebagai contoh, nilai scroll speed awalnya adalah 1 maka tidak ada perulang, apabila adanya penekanan tombol vol- sekali maka nilai scroll speed sekarang adalah 1 kali yang mengakibatkan perulangan R adalah sebanyak 2 kali begitu seterusnya. Sama halnya dengan penekanan tombol vol+, tetapi penekanan vol+ adalah untuk mempercepat geser teks, sehingga program mengurang nilai dari scroll speed yang mengakibatkan semakin kecil perulangan dari R. Berdasarkan penggalan program diatas, maka dapat diambil data kecepatan geser teks yang dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Perhitungan Kecepatan Geser Teks Berdasarkan Perancangan Program
No. Penekanan Tombol Vol - (kali) Geser Teks Dalam 1 Siklus (Teori)
1 0 4,318 detik
Tabel 4.2. (Lanjutan) Perhitungan Kecepatan Geser Teks Berdasarkan Perancangan Program
No. Penekanan Tombol Vol - (kali) Geser Teks Dalam 1 Siklus (Teori)
Perhitungan waktu secara teori pada tabel 4.2. adalah didapatkan waktu geser teks yang paling cepat adalah 4,318 detik, sedangkan waktu terlambat untuk geser teks adalah 86,36 detik.
Tabel 4.3. Data Pengamatan Memperlambat Kecepatan Geser Teks No. Penekanan Tombol Vol - (kali) Geser Teks Dalam 1 Siklus
1 0 4,22 detik
2 1 8,74 detik
Tabel 4.3. (Lanjutan) Data Pengamatan Memperlambat Kecepatan Geser Teks No. Penekanan Tombol Vol - (kali) Geser Teks Dalam 1 Siklus
4 3 26,23 detik
Tabel 4.4. Data Pengamatan Mempercepat Kecepatan Geser Teks No. Penekanan Tombol Vol + (kali) Geser Teks Dalam 1 Siklus
Tabel 4.4.(Lanjutan) Data Pengamatan Mempercepat Kecepatan Geser Teks No. Penekanan Tombol Vol + (kali) Geser Teks Dalam 1 Siklus
11 10 21,74 detik
Berdasarkan tabel 4.3. dan 4.4. terlihat waktu yang berbeda-beda dengan penekanan tombol mempercepat dan memperlambat kecepatan geser teks. Waktu tercepat untuk geser teks pada tabel 4.3. dan 4.4. adalah kurang lebih 4 detik, sedangkan waktu terlambat adalah kurang lebih 86 detik. Hal ini membukti bahwa waktu paling cepat dan waktu paling lambat sesuai dengan perhitungan teori.
Berdasarkan perbandingan data pengamatan dengan perhitungan teori pada tabel 4.5., terlihat bahwa ada perbedaan atau selisih dari perbandingan, perbandingan ini disebabkan oleh pengambilan data yang kurang presisi, sebagai contoh pengambilan data waktu yang diambil secara manual menggunakan stopwatch, hal lainnya adalah pembacaan penekanan tombol remote oleh mikrokontroler yang terbaca lebih dari 1 kali yang disebabkan oleh human error yaitu penekanan tombol remote yang tertekan lebih dari 1
kali, sebagai contoh tabel 4.5. no.3 terjadi loncatan 1 kali berdasarkan perhitungan waktu secara teori.
Tabel 4.5. Tabel Perbandingan Kecepatan Geser Teks Berdasarkan Pengamatan dengan Teori
No. Penekanan Tombol Vol - (kali) Pengamatan Teori
1 0 4,22 detik 4.318 detik
Tabel 4.5.(Lanjutan)Tabel Perbandingan Kecepatan Geser Teks Berdasarkan Pengamatan dengan Teori
3 2 16,99 detik 12.954 detik 4 3 26,23 detik 17.272 detik
5 4 34,79 detik 21.59 detik
6 5 38,78 detik 25.908 detik 7 6 43,14 detik 30.226 detik 8 7 47,47 detik 34.544 detik 9 8 55,96 detik 38.862 detik 10 9 64,68 detik 43.18 detik 11 10 73,31 detik 47.498 detik 12 11 81,83 detik 51.816 detik 13 12 86,18 detik 56.134 detik 14 13 86,22 detik 60.452 detik 15 14 86,20 detik 64.77 detik 16 15 86,18 detik 69.088 detik 17 16 86,21 detik 73.406 detik 18 17 86,20 detik 77.724 detik 19 18 86,19 detik 82.042 detik 20 19 86,22 detik 86.36 detik
4.1.6. Hapus Karakter
(a)
(b)
Gambar 4.12.:(a, b) Tampilan Memanfaatkan Fasilitas Hapus Karakter
Keberhasilan alat yang telah dibangun berdasarkan pengujian-pengujian sistem disimpulkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. Tabel Keberhasilan Alat
No Spesifikasi tulisan berjalan dengan remote tv berdasarkan batasan masalah
Keberhasilan
Keterangan Ya Tidak
1 Teks bergerak dari kanan ke kiri √ 2 Menampilkan huruf kapital, kecil dan angka √ 3 Karakter yang ditampilkan sebanyak 10 digit √
4 Karakter maksimal sebanyak 300 karakter √ 227 karakter 5 Kecepatan geser teks dapat diatur √
6 Hapus karakter √
Keberhasilan tulisan berjalan dengan kendali remote tv ini tidak luput dari sistem-sistem pendukungnya, antara lain:
1. Subsistem input yang terdiri dari remote tv dan penerima inframerah (TSOP1736)
remote tv.
2. Subsistem output yang terdiri dari kontrol baris dan kontrol kolom untuk
4.2.
Pengujian Subsistem
Proses-proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengambil data atau menguji subsistem yang telah dibangun, seperti menguji subsistem input dan
subsistem output yaitu sistem penerima data remote tv menggunakan TSOP1736,
74HC595 dan ULN2003 sebagai pengendali output/penampil dot matrik serta pengujian
subsistem yang paling penting yang berfungsi mengoperasikan sistem-sistem yaitu power
supply.
4.2.1. Pengujian Subsistem
Input
Gambar 4.13. merupakan rangkaian penerima inframerah remote tv yang telah dibangun, sedangkan gambar 4.14. merupakan remote tv universal yang digunakan sebagai input pada penelitian ini, remote ini tidak dirancang tetapi memanfaatkan remote jadi yang dijual dipasaran.
Gambar 4.13. Rangkaian TSOP1736 Gambar 4.14. Remote TV
Sistem TSOP1736 dan remote tv merupakan satu bagian dari sistem input,sehingga
pengujian juga dilakukan secara bersamaan. Pengujian sistem ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan data-data remote tv sehingga memungkinkan untuk melakukan pemrograman. Pengukuran atau pengujian sistem ini menggunakan osiloskop. Data yang didapat dari keluaran TSOP1736 menurut penekanan tombol remote tv dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Tampilan Data Remote Tv Tombol Tampilan Osiloskop
Tabel 4.7.(Lanjutan) Tampilan Data Remote Tv Tombol Tampilan Osiloskop
1
2
3
4
5
6
Tabel 4.7.(Lanjutan) Tampilan Data Remote Tv Tombol Tampilan Osiloskop
8
9
VOL +
VOL
-<
Power
Pada tabel 4.7. data yang disajikan hanya tombol-tombol yang digunakan atau difungsikan dalam tulisan berjalan ini, untuk tombol-tombol yang lain dapat dilihat pada lampiran.
Gambar 4.15. Contoh Pendeteksian Data Tombol 2
Gambar 4.16. Tampilan Data Osiloskop Tombol 2
Gambar 4.17. Pengukuran Lebar Pulsa S0 Pada Saat Logika Logika 0
Gambar 4.18. Pengukuran Lebar Pulsa Per bit
Pada penelitian ini dan rangkaian penerima inframerah remote tv menggunakan TSOP1736 maka data-data yang diterima adalah invers dari data remote yang
ditransmisikan. Hal ini disebabkan karena karakteristik TSOP1736 yang digunakan untuk menerima data dari remote tv.
Tampilan osiloskop pada gambar 4.16. digunakan sebagai contoh untuk proses pendeteksian data tombol, dimana setiap penekanan tombol mengirimkan 14 bit dari bit 1 yaitu S0 s/d bit 14 yaitu D0 seperti pada gambar 4.17.
Setelah mengetahui karakteristik dan data-data menurut tampilan osiloskop maka proses selanjutnya adalah melakukan pemrograman sehingga mikrokontroler dapat membaca data-data tersebut secara tepat. Pembuatan program ini juga berdasarkan proses-proses diatas. Pembacaan data oleh mikrokontroler adalah dengan cara mengatur pewaktuan pembacaan setiap bit yang diterima oleh mikrokontroler berdasarkan karakteristik seperti hasil pengukuran osiloskop (tabel 4.7.). Program untuk menguji rangkaian/sistem TSOP1736 adalah sebagai berikut:
Do Data1 = 0 Data2 = 0
If Pinc.0 = 0 Then 'menunggu sinyal remote Waitus 820 'menunda selama 820 µs
' mengambil 4 bit data (toggle, address 4-2) For I = 1 To 4
Waitus 1760 'menunda selama 1760 µs Data1 = Data1 Or Pinc.0 'menyimpan 4 bit data ke data1 If I <> 4 Then Data1 = Data1 * 2
Next
' mengambil 8 bit data (address 1-0, command/data 5-0) For I = 1 To 8
If I <> 8 Then Data2 = Data2 * 2 Next
End If Loop End
Cara kerja dari penggalan program ini adalah sebagai berikut:
1. Sesuai dengan pengukuran osiloskop pada gambar 4.15. maka perubahan logika 1 menjadi logika 0 dimanfaatkan untuk mikrokontroler memulai proses pendeteksian dengan cara menunggu sinyal remote menjadi rendah (logika 0).
2. Pengukuran pada gambar 4.17 menunjukkan bahwa logika 0 adalah selama 820 µs, sehingga program menunda selama 820 µs dimaksudkan untuk mengabaikan pembacaanstartbit 0.
3. Mengambil 4 bit dari 14 bit yaitu T, A4, A3, dan A2 dengan cara,
4. Sesuai dengan pengukuran pada gambar 4.18., setiap bit terukur memerlukan waktu 1,7ms, maka program menunda selama 1760 µs untuk mengabaikan start bit 1 dan
mengambil data toggle dan selanjutnya. 5. Menyimpan 4 bit data ke data1.
6. Mengambil 8 bit berikutnya yaitu A1, A0, D5, D4, D3, D2, D1, dan D0. 7. Menyimpan 8 bit data ke data2.
Pengujian dilanjutkan dengan menampilkan nilai dari data2 (pada program) ke lcd untuk menguji program sudah dapat menerima data remote dengan tepat atau tidak. Data2 merupakan data yang nantinya akan digunakan sebagai pengendali/input teks. Tabel 4.8.
merupakan perbandingan data tampilan lcd sesuai dengan teori berdasarkan penekanan tombol remote.
Tabel 4.8. Perbandingan Data Penekanan Tombol Remote TV dengan Dasar Teori Tombol Remote TV Tampilan data2 pada LCD (hex) Teori (hex)
0 0 0
1 1 1
2 2 2
Tabel 4.8. (Lanjutan) Perbandingan Data Penekanan Tombol Remote TV dengan Dasar Teori
Tombol Remote TV Tampilan data2 pada LCD (hex) Teori (hex)
4 4 4
5 5 5
6 6 6
7 7 7
8 8 8
9 9 9
POWER 0C 0C
VOL + 10 10
VOL - 11 11
CH + 20 20
CH - 21 21
> 2E
-< 2D
-^ 2B
-v 2C
-OK 3C
-MUTE 0D 0D
Pada gambar 4.19. merupakan salah satu tampilan lcd untuk penekanan tombol 1 pada remote tv, untuk tampilan lcd dengan penekanan tombol remote yang lainnya dapat dilihat pada lampiran IV (L20).
Berdasarkan tabel perbandingan data pada tabel 4.8. dapat dikatakan bahwa mikrokontroler telah dapat membaca data dari remote tv dengan tepat, karena data tampilan lcd telah sesuai dengan dasar teori yang ada.
4.2.2. Pengujian Subsistem
Output
Pada sistem output terdiri dari beberapa bagian yang menjadi satu kesatuan terbentuk menjadi sistem output yang terdiri dari rangkaian kontrol baris dan kontrol
kolom dot matrik. Kontrol baris menggunakan satu IC ULN2003 sedangkan kontrol baris menggunakan 8 buah IC 74HC595.
Pada tahap pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dot matrik telah dapat menampilkan karakter yang sesuai dengan perancangan atau belum. Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat tampilan dot matrik berdasarkan penekanan tombol remote tv sebagai input. Tabel 4.9. merupakan data tampilan dot matrik berdasarkan penekanan
remote tv.
Tabel 4.9. Tampilan Karakter sesuai Penekanan Tombol Penekanan Tombol Remote Tampilan pada dot matrik
kolom 1 bermasalah. Untuk mengatasi masalah ini, dot matrik harus digantikan dengan dot matrik yang baru.
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
Berdasarkan pembahasan subsistem output, dapat dikatakan bahwa sistem output
yang dibangun telah berhasil, ini dikarenakan tampilan karakter yang dihasilkan sesuai dengan perancangan.
4.2.3. Pengujian
Power Supply
Pengujian power supply ini berfungsi untuk mengetahui kebutuhan arus yang
diperlukan untuk seluruh sistem terhadap penggunaan power supply yang digunakan.
Pengujian atau pengambilan data arus dari sistem dapat dilihat pada gambar 4.21.
Gambar 4.21. Pengukuran Arus Sistem
Pengukuran yang terlihat pada gambar 4.21. dilakukan dengan sistem yang beban penuh, sehingga terukur arus maksimal yang diperlukan untuk seluruh sistem apabila sistem bekerja dengan beban penuh. Dihasilkan pengukuran arus yang diperlukan untuk seluruh sistem adalah sebesar 0,333 ampere dengan tegangan 5 volt. Dari pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan power supply 1 ampere pada alat ini, maka
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab iv dapat disimpulkan bahwa alat
tulisan berjalan dengan kendali remote tv telah berhasil dibangun, dengan pertimbangan
sebagai berikut:
1. Tulisan atau teks telah dapat berjalan dari kanan ke kiri.
2. Tulisan yang telah dapat ditampilkan adalah huruf kapital, kecil dan angka.
3. Karakter yang dapat ditampilkan adalah sebanyak 10 digit.
4. Karakter maksimal yang dapat ditampilkan adalah sebanyak 227 karakter mekipun
ada tampilanerrorsesudah karakter ke 227.
5. Remote tv telah berhasil digunakan sebagai pengendali.
6. Kecepatan tulisan/teks telah dapat diatur.
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian, maka penelitian ini dapat dikembangkan lebih
lanjut, sehingga ada beberapa saran dari penulis, antara lain:
1. Alat ini dapat dikembangkan dengan menambahkan tampilan animasi-animasi yang
terlihat lebih menarik.
2. Penyempurnaan pemrograman pada alat ini khususnya untuk fasilitas kecepatan
geser teks.
3. Menggunakan mikrokontroler yang mempunyai memori internal yang lebih banyak
dari mikrokontroler yang digunakan pada penelitian ini (Atmega 32), sehingga
memungkinkan untuk karakter yang dapat ditampilkan lebih banyak.
53
DAFTAR PUSTAKA
[1] (Anonim, 2011) http://www.electronicglobal.com/2011/09/remote-control.html, diakses tanggal 15 Oktober 2011.
[2] Subagja, R., 2009,Alat Pengontrol Rumah Tangga Menggunakan Remote Tv Berbasis Mikrokontroller.
[3] Arendarik S., 2007, Implemening the Infrared RC-5 Decoder on MC9RS08KA2
Roznov, Czech Republic
[4] Anonim, ---,Data Sheet Microcontroller ATmega32, Atmel.
MSB
LAMPIRAN I
Pembentukan Karakter
Nyala Dot Matrik Data Biner Data Decimal
1 1 1 1 1
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 1 0 0 0
0 1 0 0 0
0 1 0 0 0
1, 113, 9, 5, 3
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 0 0 1
0 1 1 1 0
54, 73, 73, 73, 54
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 0 0 1
0 1 1 1 1
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 1 1 0 0
LAMPIRAN II
Data Rangkaian TSOP1736 Hasil Pengukuran Osiloskop Berdasarkan
Penekanan Tombol Remote TV
Tombol 5
Tombol 0 Tombol 1
Tombol 2 Tombol 3
Tombol 6 Tombol 7
Tombol 8 Tombol 9
CH- CH+
Vol - Vol +
Return
-/--Atas (^) Bawah (v)