• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

1

Bulan Februari 2015 di Kota Bogor terjadi inflasi sebesar 0.14 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) menjadi 117,21. Dari seluruh kota IHK di Jawa Barat tercatat dua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0.14 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sukabumi sebesar 0.09 persen. Lima kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0.54 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bekasi sebesar 0.06 persen.

Inflasi terjadi karena secara umum adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikkan indeks. Perubahan indeks Kota Bogor adalah: kelompok bahan makanan -1,42 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1.34 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 1.48 persen; kelompok sandang -0.26 persen; kelompok kesehatan 0.57 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,04 persen, sedangkan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,52 persen.

Tingkat Inflasi tahun kalender Februari 2015 sebesar -1,08 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 4,54 persen.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Inflasi/Deflasi Kota Bogor bulan Februari 2015 sebesar 0.14 persen Maret 2015

2014

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BOGOR

(2)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

2 Tabel 1. IHK dan Laju Inflasi Kota Bogor Bulan Februari 2015

menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2012=100)

KelompokPengeluaran Februari 2015 IHK Februari2015) Inflasi InflasiTahunKalender 2015 **) Inflasi Tahun ke Tahun (YoY) ***) [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 117,21 0.14 -1,08 4.54 I BahanMakanan 120,49 -1,42 -3,24 3,27

II Makanan jadi, minuman,rokok & tembakau 114,40 1,34 1,96 5,11 III Perumahan, air, listrik,gas dan Bahan Bakar 114,57 1,48 1,55 5,77

IV Sandang 104,28 -0,26 -0,06 1,90

V Kesehatan 109,30 0,57 2,25 5,52

VI Pendidikan, RekreasidanOlahraga 116,69 0,04 0,06 3,31 VII Transpor, Komunikasidan Jasa Keuangan 127,73 -1,52 -7,33 4,41

Keterangan:

*)Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK bulan Januari 2014. ***)Persentase perubahan IHK Februari 2015 terhadap IHK bulan Januari 2014

Tabel 2. Sumbangan Inflasi Kota Bogor Bulan Februari 2015 menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2012=100)

No. Kelompok Sumbangan Inflasi

Februari 2015

[1] [2] [3]

U M U M / T O T A L 0,13

I BAHAN MAKANAN -0,31

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0,22

III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 0,45

IV SANDANG -0,01

V KESEHATAN 0,02

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0,00

(3)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

3 Inflasi yang terjadi pada bulan Februari 2015 disumbangkan oleh kenaikan harga barang dan jasa, kelompok bahan makanan sebesar -0,31 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,22 persen, kelompok perumahan, air,listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,45 persen, kelompok sandang sebesar -0,01 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,24 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga masih stabil.

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Februari 2015 mengalami deflasi sebesar -1,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen ( IHK) sebesar 120,49 persen.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini hanya ada dua subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar

-0.31 0.22 0.45 -0.01 0.02 0.00 -0.24 Bahan makanan Makanan jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

(4)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

4

1,96 persen, sebkelompok bumbu-bumbuan sebesar 18,79 persen. Sembilan sub kelompok lainnya mengalami inflasi. Inflasi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 2,22 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 0,21 persen, sub kelompok ikan segar sebesar 0,47 persen, ikan diawetkan sebesar 2,37 persen, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 1,56 persen, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,12 persen, sub kelompok buah-buahan sebesar 0,38 persen, Sub kelompok lemak dan minyak sebesar 0,04 persen, dan Sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 1,09 persen

Kelompok ini pada Februari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan Inflasi sebesar -0,31 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya cabe merah -0,33 persen, cabe rawit sebesar -0,13 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Februarii 2015 mengalami inflasi sebesar 1,34 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,40 persen.

Perubahan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 3,96 persen, subkelompok minuman tidak beralkohol sebesar 0,43 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,66 persen.

Secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,22 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 1,48 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 114,57 persen.

Secara keseluruhan Subkelompok yang mengalami inflasi diantaranya adalah sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 1,97 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,38 persen, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,05 persen, sedangkan subkelompok perlengkapan rumahtangga masih stabil.

(5)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

5

Pada Februari 2015 kelompok ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,45 persen. Komoditas yang mengalami perubahan harga diantaranya adalah sewa rumah sebesar 0,24 persen.

4. Sandang

Kelompok sandang pada Februari 2015 mengalami deflasi sebesar -0,26 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,28 persen.

Sub kelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok sandang anakanak sebesar -1,32 persen, sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok sandang wanita sebesar 0,01 persen, sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,14, sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,66 persen. Kontribusi terhadap inflasi bulan ini sebesar -0,01 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 109,30 persen.

Subkelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 2,20 persen, perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 1,04 persen. Dan sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok obat-obatan sebesar 0,13 persen. Untuk sub kelompok jasa kesehatan masih stabil .Sumbangan kelompok ini terhadap inflasi sebesar 0,02 persen

-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

sewa rumah kontrak rumah beras

rokok kretek filter rokok kretek

cabai merah bensin cabai rawit

telur ayam ras baju anak stelan

Grafik 2 : Komoditas-komoditas yang mempengaruhi Inflasi/Deflasi Kota Bogor bulan Februari 2015

(6)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

6

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen , dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 116,69 persen.

Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,35 persen, sedangkan sub kelompok pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan , sub kelompok rekreasi dan sub kelompok olahraga dalam kondisi stabil.

7. Transpor, Komunikasidan Jasa Keuangan

Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 1,52 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 127,73 persen.

Subkelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok transportasi sebesar 2,09 persen dan sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok sarana dan penunjang transport sebesar 0,04 persen. Sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok jasa keuangan masih stabil. Sub kelompok ini menyumbang sebesar -0,24 persen terhadap inflasi Bulan Februari 2015.

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Dengan terjadinya inflasi di kota Bogor bulan Februari 2015 sebesar 0,14 persen, maka inflasi tahun kalender 2015 menjadi sebesar -1,08 persen dan inflasi tahun ke tahun ( Februari 2015 terhadap Februari 2014) menjadi sebesar 4,54 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2013 – 2015 Inflasi 2013 (2012=100) 2014 2015 1. Februari 0.57 0.35 0.14 2. Tahun kalender 1.15 1.09 -1.08 3. (year on year) 4.89 8.73 4.54

(7)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

7

PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI JAWA BARAT

Pada bulan Februari 2015 di Kota Bogor terjadi inflasi sebesar 0,14 persen dengan indeks konsumen (IHK) sebesar 117,21 persen .Di Jawa Barat dua kota IHK mengalami inflasi , inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor sebesar 0,14 persen dan terendah di Kota Sukabumi sebesar 0,09 persen. Sedangkan lima kota lainnya mengalami deflasi . Deflasi tertinggi terdapat di kota Depok sebesar 0,54 persen dan deflasi terendah terdapat di kota Bekasi sebesar 0.06 persen . Di kota Tangerang deflasi bulan Februari ini sebesar 0,43 persen dan Provinsi DKI Jakarta inflasi sebesar 0,24 persen.

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Februari 2015 DKI Jakarta,Tanggerang dan kota-kota di Jawa Barat dengan Nasional

-2 -1 0 1 2 2013 2014 2015

Grafik 3 : Perbandingan Inflasi di Kota Bogor , 2013 - 2015

Inflasi Perub

IHK Inflasi (%) Tahun 2015 Feb 15 thd Feb'14

[2] [3] [4] [5] 1 JAKARTA 119,20 0,24 -0,18 7,10 2 BOGOR 117,21 0,14 -1,08 4,54 3 SUKABUMI 118,96 0,09 -0,32 6,23 4 BANDUNG 116,62 -0,37 -0,42 5,73 5 CIREBON 116,45 -0,44 -0,56 5,37 6 BEKASI 117,22 -0,06 -0,23 5,76 7 DEPOK 117,49 -0,54 -1,24 4,78 8 TASIKMALAYA 116,39 -0,20 -0,50 5,84 9 TANGGERANG 123,72 -0,43 -0,88 6,83 NASIONAL 118,28 -0,36 -0,61 6,29 K O T A Feb-15 [1]

(8)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

8

Tabel 5. IHK Kota Bogor Bulan Februari 2015 (2012=100) Kelompok/Sub kelompok IHK Februari 2014 IHK Desember 2014 IHK Februari 2015 % perub thd Januari 2015 Tahun Kalender Y o Y [2] [4] [5] [6] [7] [8] U M U M / T O T A L 112,12 118,49 117,21 0,14 -1,08 4,54 BAHAN MAKANAN 116,67 124,52 120,49 -1,42 -3,24 3,27

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 107,50 111,98 115,44 2,22 3,09 7,39 Daging dan Hasil-hasilnya 111,44 116,00 119,52 0,21 3,03 7,25

Ikan Segar 128,33 141,75 140,90 0,47 -0,60 9,80

Ikan Diawetkan 112,65 119,94 123,63 2,37 3,08 9,75

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 108,68 110,16 113,27 -1,96 2,82 4,22

Sayur-sayuran 111,15 109,88 107,98 1,56 -1,73 -2,85

Kacang - kacangan 120,54 121,31 121,56 0,12 0,21 0,85

Buah - buahan 136,55 141,29 145,77 0,38 3,17 6,75

Bumbu - bumbuan 157,81 209,90 134,65 -18,79 -35,85 -14,68

Lemak dan Minyak 102,85 105,76 106,20 0,04 0,42 3,26

Bahan Makanan Lainnya 124,01 124,03 124,86 1,09 0,67 0,69

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

108,84 112,20 114,40 1,34 1,96 5,11

Makanan Jadi 109,16 112,14 113,25 0,66 0,99 3,75

Minuman yang Tidak Beralkohol 105,52 111,54 112,83 0,43 1,16 6,93 Tembakau dan Minuman Beralkohol 110,95 112,97 118,94 3,96 5,28 7,20 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN

BAKAR

108,32 112,82 114,57 1,48 1,55 5,77

Biaya Tempat Tinggal 108,48 112,33 114,57 1,97 1,99 5,61

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 111,13 120,25 121,07 0,38 0,68 8,94

Perlengkapan Rumahtangga 100,96 103,24 103,24 0,00 0,00 2,26 Penyelenggaraan Rumahtangga 104,03 106,07 106,13 0,05 0,06 2,02 SANDANG 102,34 104,34 104,28 -0,26 -0,06 1,90 Sandang Laki-laki 101,06 103,83 103,99 0,14 0,15 2,90 Sandang Wanita 102,80 104,79 104,83 0,01 0,04 1,97 Sandang Anak-anak 104,63 106,79 105,51 -1,32 -1,20 0,84

Barang Pribadi dan Sandang Lain 99,72 99,41 101,30 0,66 1,90 1,58

KESEHATAN 103,58 106,89 109,30 0,57 2,25 5,52

Jasa Kesehatan 101,59 101,60 106,55 0,00 4,87 4,88

Obat-obatan 103,32 106,16 106,20 -0,13 0,04 2,79

Jasa Perawatan Jasmani 103,86 106,49 108,83 2,20 2,20 4,79

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 105,30 111,64 112,79 1,04 1,03 7,11 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 112,95 116,62 116,69 0,04 0,06 3,31

Pendidikan 117,32 122,73 122,73 0,00 0,00 4,61

Kursus-kursus / Pelatihan 100,53 104,36 104,36 0,00 0,00 3,81 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 109,07 109,68 110,19 0,35 0,46 1,03

Rekreasi 106,21 106,60 106,60 0,00 0,00 0,37

Olahraga 102,21 103,63 103,63 0,00 0,00 1,39

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

122,34 137,83 127,73 -1,52 -7,33 4,41

Transpor 133,62 155,54 140,19 -2,09 -9,87 4,92

Komunikasi Dan Pengiriman 99,34 99,10 99,10 0,00 0,00 -0,24

Sarana dan Penunjang Transpor 107,06 112,52 112,57 0,04 0,04 5,15

(9)

BeritaResmiStatistik Kota Bogor bulan Maret 2015

9

Untuk informasi :

Budi Hardiyono, SSi ME

BPS Kota Bogor

Jl. Layungsari III/13 Kota Bogor 16132 Telp: (0251) 324579

Gambar

Tabel 1. IHK dan Laju Inflasi  Kota Bogor  Bulan Februari  2015  menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2012=100)  KelompokPengeluaran  Februari 2015 IHK  Februari2015) Inflasi  InflasiTahunKalender
Grafik 1 : Andil Inflasi  menurut Kelompok Kota Bogor, Februari 2015
Grafik 2 :  Komoditas-komoditas yang mempengaruhi Inflasi/Deflasi                                 Kota Bogor bulan  Februari 2015

Referensi

Dokumen terkait

Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan fondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah dilokasi

Tujuan penelitian ini adalah menentukan jalur kritis, menghitung biaya yang ditimbulkan pada pengerjaan proyek MVR Evaporator Shelter dengan durasi pengerjaan awal

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa adalah alat – alat dalam

Metode penelitian menggunakan metode penelitian pengembangan, prosedur penelitian pengembangan meliputi Analisis Kebutuhan, Kajian Teori, Pembuatan Produk Awal,

03 Jumlah HKI (paten, hak cipta, lisensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi satelit, roket dan penerbangan 04 Jumlah pengguna prototipe, modul, dan komponen di bidang

Kemudian apabila telah disetujui akan dikeluarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), sehingga rencana kerja dan anggaran untuk Belanja Modal pemerintah dapat

Setianingrum (2008) menemukan investasi dan pengeluaran pemerintah yang berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja... Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian

Ketika orang tua saya sedang melaksanakan shalat jama’ah secara ber di rumah, saya ikut melaksanakan shalat jama’ah ber dengan