• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN MOBILE LEARNING DENGAN PUSH NOTIFICATION SYSTEM BERBASIS PROTOCOL UDP PADA PERANGKAT BLACKBERRY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN MOBILE LEARNING DENGAN PUSH NOTIFICATION SYSTEM BERBASIS PROTOCOL UDP PADA PERANGKAT BLACKBERRY"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN

MOBILE LEARNING

DENGAN

PUSH

NOTIFICATION SYSTEM

BERBASIS

PROTOCOL

UDP PADA

PERANGKAT BLACKBERRY

Kamis, 30 Desember 2012

NRP 2207 100 154

MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Email: dimazz24@yahoo.com

DIMAS NUGROHO N

Pembimbing :

Dr. Ir. ACHMAD AFFANDI, DEA

(2)

Kurang terpantaunya update course & content baru pada server e-learning.

PROBLEM

Mobile Life Style Perangkat Mobile

Sulitnya mengakses web

E-learning via web browser ponsel Online Phone

Waktu kirim notifikasi yang

kurang cepat Perlunya Push

Notification Server RIM Reliabilitas tinggi

Notifikasi Pada Social Network Fakta Pendukung

Solusi : Push Notification system pada

Latar Belakang ...

(3)

Upload content quiz dulu via moodle, biar pada cepat ngerjakannya Wooow!! Ada quiz dadakaan!! Langsung broadcast Apaan

tuh?? Quiz lagi rek..

Wah quiz lagi, untung udah belajar, asyek… :D

Quizz lagi??!! Ya ampuun.. Sesuatu.. 

Analogi Sederhana Push Notification

(4)

1. Bagaimanakah perancangan mobile learning berbasiskan pada Moodle, MLE, dan Push Notification pada perangkat Blackberry?

2. Bagaimana unjuk kerja keberhasilanpush notificationsystem pada implementasi mobile learningberbasisdevice Blackberry?

3. Bagaimanakah hasil pengujian push notificationuntuk pengamatan keandalan server dengan mengunakan file log yang didapat dari hosting.

1. Melakukan mekanisme peluncuran notifikasi secara langsung pada perangkat Blackberry terintegrasi dengan server mobile learningyang berbasiskan pada Moodle dan MLE.

2. Menguji performansi ketepatan waktu notifikasi diterima oleh pengguna.

MASALAH??

TUJUAN..

(5)

E-learning

E-learningberbasis Moodle 1.9.14

Mobile learning berplatform Mobile Learning Engine

Server

Menggunakan web hosting hawkhost, http://hawkhost.com

• Hardware server menggunakan sistem shared Spitfire, Dual Quad Core Xeon 5520, 24 GB of DDR system RAM, 4x300 GB 15.000 RPM Raid-10, 100 Mbps Ports.

Client

Blackberry OS 6 atau OS 7

Jumlah client dalam pengukuran adalah 3 orang.

(6)

Implementasi

Push Notification

Web server

Instalasi pada perangkat

Blackberry

Konfigurasi Cron

Mobile Learning Engine

Blocks Component

Timing frequency

Social Feeds

(7)

Metodologi

1. Perencanaan sistem dan desain perangkat. Perencanaan sistem terintegrasi aplikasi Learning Management System (LMS) berupa Moodle, Mobile Learning Engine dan Push Notification System pada perangkat Blackberry.

2. Implementasi sistem. Uji coba mobile learning akan dilakukan dengan cara melakukan akses pada mobile learning berupa update course dan content pada

mobile learning, dan mengaktifkan penerima push notification pada perangkat Blackberry.

3. Pengamatan. Dilakukan pengukuran pengujian push notification untuk pengamatan keandalan server dengan mengunakan file log yang didapat dari

hosting..

4. Analisis Data. Melakukan analisa terhadap unjuk kerja jaringan dari hasil implementasi sistem. pada saat notifikasi diterima di ponsel Blackberry, dan men-sinkronkan dengan data yang terdapat pada file log server e-learning.

5. Penarikan kesimpulan. dilakukan sebuah penarikan kesimpulan dari hasil analisis data sehingga dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian berikutnya

(8)

Definisi umum

1. Cron, adalah penjadwal pekerjaan berbasis waktu, seperti di komputer dengan sistem operasi Unix. Atau istilah

sederhana nya timer.

2. Web Server, Penggunaan paling umum web server adalah untuk menempatkan situs web, namun pada prakteknya penggunaannya diperluas sebagai tempat peyimpanan data ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi.

3. RSS, sebuah file berformat XML untuk sindikasi yang telah digunakan (diantaranya dan kebanyakan) situs web berita dan weblog.

4. Push notification, menggambarkan model komunikasi

berbasis internet dimana permintaan untuk transaksi data diberikan/diprakarsai oleh publisher atau server pusat

(9)

Software pada Server Mobile Learning…

Web Server

Blackberry

MLE

Social Feeds Moodle 1.9+

(10)

Model Sistem...

(11)

Skema Transfer Push Notification

1. Content Provideryang berada di sisi pengembang aplikasi melakukan inisiasi awal untuk meminta layananpushyang kemudian diterima oleh BlackBerry Push Server.

2. BlackBerry PushData Server memberikan respon yang menginformasikan bahwa inisasi diterima atau ditolak. 3. BlackBerry PushData Serverlangsung melakukanpushdata

ke handset pengguna BlackBerry tujuan.

4. Handset pengguna BlackBerry memberikan konfirmasi kepada BlackBerry Push Serverbahwa benar-benar telah menerima data dari BlackBerry Push Servertersebut.

5. BlackBerry Push Server melanjutkan konfirmasi dari handset pengguna untuk dikirimkan kembali keContent Provider.

6. Content Provider memberikan konfirmasi kepada BlackBerry

PushServer bahwa telah membaca notifikasi yang diberikan BlackBerry Push Server

(12)

Keuntungan Blackberry Push Service

1. Data/informasi yang diterima bisa secepat mungkin.

2. Lebih efisien, karena data yang dikirimkan khusus hanya untuk data yang diminta saja.

3. Menghemat daya pada baterai, hal ini bisa tercapai karena push service tidak secara aktif memeriksa data baru seperti halnya pada pull service. Melainkan hanya akan memeriksa ketika ada data baru dan langsung mengirimkannya seketika ke piranti tujuan.

4. Mengurangi waktu tunggu dan menambah efisiensi data bagi pengguna.

5. End-to-end visibility.

(13)
(14)

Parameter Pengukuran...

Server

Time

delivered

Cron Timing

Jumlah User

(15)

Feature Push Notification

(16)
(17)

Pengamatan

Timing Frequency

Jumlah User Terkirim Diterima Proses (menit) Terkirim Diterima Proses (menit) Terkirim Diterima Proses (menit)

1 19:12 19:14 2 7:07 7:13 6 14:21 14:33 12 1 19:23 19:24 1 7:18 7:25 7 14:40 14:50 10 1 19:40 19:41 1 7:30 7:35 5 15:06 15:16 10 1 19:52 19:53 1 7:41 7:46 5 15:23 15:34 11 1 19:58 20:00 2 7:55 8:01 5 15:44 15:55 11 1.4 6 11

Notification Frequency (second)

(18)

Pengamatan Pada 1

User

No Terkirim Diterima Proses (menit)

1 16:04 16:07 3 2 16:08 16:11 3 3 16:30 16:22 2 4 16:30 16:32 2 5 17:12 17:13 1 6 17:36 17:37 1 7 17:47 17:48 1 8 18:27 18:28 1 9 18:51 18:52 1 10 19:51 19:51 1 11 2:17 2:18 1 12 2:22 2:23 1 13 2:30 2:31 1 14 2:43 2:45 2 15 3:07 3:08 1

(19)

Pengamatan Pada 2

Users

User 1 User 2

No Terikirm Diterima Proses (menit) Terkirim Diterima Proses (menit)

1 13:20 13:21 1 13:20 13:21 1 2 13:26 13:26 1 13:26 13:26 1 3 13:30 13:31 1 13:30 13:31 1 4 13:36 13:37 1 13:36 13:37 1 5 13:38 13:39 1 13:38 13:39 1 6 13:45 13:46 1 13:45 13:47 2 7 14:03 14:04 1 14:03 14:05 2 8 14:12 14:14 2 14:12 14:13 1 9 14:20 14:21 1 14:20 14:22 2 10 14:29 14:31 2 14:29 14:30 1 11 14:36 14:36 1 14:36 14:37 1 12 14:47 14:47 1 14:47 14:48 1 13 14:59 15:01 2 14:59 15:01 2 14 15:18 15:19 1 15:18 15:18 1 15 15:26 15:27 1 15:26 15:27 1 1.2 1.27 Rata-rata

(20)

Pengamatan Pada 3

Users

No

1 Terkirim Diterima Proses (menit) Terkirim Diterima Proses (menit) Terkirim Diterima Proses (menit)

2 6:02 6:03 1 6:02 6:04 2 6:02 6:03 1 3 6:10 6:11 1 6:10 6:11 1 6:10 6:11 1 4 6:18 6:19 1 6:18 6:19 1 6:18 6:20 2 5 6:24 6:26 2 6:24 6:25 1 6:24 6:26 2 6 6:31 6:32 1 6:31 6:32 1 6:31 6:32 1 7 6:40 6:41 1 6:40 6:42 2 6:40 6:41 1 8 6:47 6:48 1 6:47 6:48 1 6:47 6:49 2 9 7:04 7:06 2 7:04 7:05 1 7:04 7:05 1 10 7:15 7:16 1 7:15 7:17 2 7:15 7:16 1 11 7:27 7:28 1 7:27 7:28 1 7:27 7:28 1

User 1 User 2 User 3

(21)

Notification

dengan

Push Email

No Terkirim Diterima Proses (menit) Terkirim Diterima Proses (menit)

1 16:04 16:07 3 2:37 2:37 1 2 16:08 16:11 3 3:12 3:12 1 3 16:30 16:22 2 3:29 3:29 1 4 16:30 16:32 2 3:35 3:35 1 5 17:12 17:13 1 3:45 3:45 1 6 17:36 17:37 1 3:51 3:51 1 7 17:47 17:48 1 3:58 3:58 1 8 18:27 18:28 1 4:02 4:02 1 9 18:51 18:52 1 4:05 4:05 1 10 19:51 19:51 1 4:07 4:07 1 1.6 1 Rata-rata

Push Notification, 60 s Push email

(22)

Pengiriman

Push Notification

1.Dilakukan 10 penambahancoursebaru.

2. -Setting timing frequency pada Cron di

settingmisal pada 600 second (10 menit). -Penambahan dilakukan range interval ≤ 10 menit.

-Notifikasi penambahan - penambahan akan tertahan diserverLMS.

3. -Detik ke-600 dari periode timing frequency, Cron mengirimkan 10 notifikasi penambahan course baru yang tadinya tertahan di server LMS ke server

Blackberry.

-Dari server Blackberry, data 10 notifikasi perubahan course tersebut akan langsung dikirimkan seketika ke ponsel Blackberry 4. –Data 10 notifikasi perubahan course

tidak langsung masuk ke ponsel Blackberry. -Scheduler dirancang melakukan refresh

pada selang waktu tertentu. Dicontohkan dalam selang waktu terkecil yang tersedia padascheduler(30 menit).

5. Setelah tertahan selama 30 menit,

-Schedulerakan melakukanrefreshsesuaisetting

-Pada saat itu juga ke 10 notifikasi perubahan course

tersebut masuk ke ponsel Blackberry pengguna.

-Scheduler bisa diabaikan dengan me-refresh secara manual.

(23)

Hasil Pengamatan Pada Log File

[02/Jan/2012:04:48:41 -0800] "GET /favicon.ico HTTP/1.1" 200 14649 "-" "BlackBerry9800/6.0.0 Profile/MIDP-2.1 Configuration/CLDC-1.1 VendorID/102" 206.53.148.210

(24)

KESIMPULAN … (1)

1. Hasil dari pengujian diperoleh waktu rata-rata 1,47 detik untuk pengamatan pada 1 user

dengan timing frequency60 detik.

Pada pengujian dengan 2 user waktu tempuh rata-rata untuk user 1 adalah 1,2 detik untuk

user kedua didapatkan waktu rata-rata 1,27 detik.

Sedangkan pada pengamatan 3 user, waktu rata-rata yang diperlukan user 1 adalah 1,21 detik. Pada user 2 memerlukan waktu rata-rata 1,29 detik. Sedangkan pada user 3 membutuhkan waktu rata-rata 1,31 detik.

Dan pada akhir pengujian, disimpulkan bahwa push notification system antara server Mobile Learningdan Blackberry mampu terintegrasi dengan baik.

2. Untuk mengimplementasikan mobile learning pada server LMS dapat digunakan Mobile Learning Engine (MLE) yang merupakan add-ons dari Moodle. Sehingga membuat tampilan Moodle pada ponsel lebih sederhana namun tetap informatif dan interaktif.

3. Implementasi push notification pada Blackberry, dapat dikirimkan melalui RSS Feed pada server

(25)

4. Untuk menerima push notification pada perangkat Blackberry dapat digunakan aplikasi Social Feed dimana dapat download secara gratis untuk Blackberry OS 6 dan OS 7.

5. Implementasi push notification pada Blackberry, mampu menghasilkan notifikasi berupa nyala lampu LED, icon pada homescreen, dan notifikasi suara.

6. Ketika push notification diperbandingkan dengan push emai, push notification masih tertinggal dalam hal waktu yang diperlukan untuk sampai ke ponsel pengguna.

7. Penambahan course atau content baru selama dalam range timing frequency, akan dikirimkan sekaligus menjadi 1 kali pengiriman setelah Cron mencapai detik terakhir dari

timing frequency.

8. Dari hasil log file, dapat dilacak melalui server RIM bagian mana yang dilalui untuk menyampaikan push notification.

(26)

Saran…

1. Terdapatnya sistem

scheduler

pada perangkat Blackberry memberikan

hambatan terhadap ketepatan waktu sampainya

push notification

pada

ponsel pengguna. Disarankan untuk melakukan sistem refresh yang lebih

baik agar notifikasi segera sampai pada ponsel pengguna.

2. Setting timing frequency

(Cron) pada

webserver

memiliki waktu

terkecil 60 detik (1 menit). Tidak disarankan untuk melakukan

setting

frequency

dengan waktu dibawah itu, karena berpotensi mengalami

banned

oleh pihak

webhosting.

3. Menemukan metode pengamatan dan pengukuran yang lebih baik,

agar data yang dihasilkan memiliki akurasi lebih baik.

(27)

Daftar Referensi (1)

[1] Riyanto, Er Djalal, “E-learning Sebagai Model Proses Pembelajaran Berbasis Teknologi Informas”, Prosiding Seminar Nasional SPMIPA, Semarang, 2006.

[2] Chi-Hong Leung; Yuen-Yan Chan; , "Mobile learning: a new paradigm in electronic learning," Advanced Learning Technologies, 2003. Proceedings. The 3rd IEEE International Conference on, vol., no., pp. 76- 80, 9-11 July 2003

[3] Setia Utama, Putra, “Pertumbuhan Pelanggan BlackBerry di Indonesia Pada Tahun 2011”, <

http://www.teknojurnal.com/2011/09/20/pertumbuhan-pelanggan-blackberry-di-indonesia-pada-tahun-2011/>, September, 2011

[4] Triarso, Agus, “Pengembangan Mobil Edukasi (m-edukasi)” < http://m-edukasi.net/artikel-mobile-learning-isi.php?kodenya=2010-ad>, Agustus, 2010

[5] Wang, Yuan Kai, “Context Awareness and Adaptation in Mobile Learning”, Proceedings of the The 2nd IEEE International Workshop on Wireless and Mobile Technologies in Education (WMTE’04), 2004

[6] Alier, Marc, “Adapting LMS architecture to the SOA: an Architectural Approach”, Fourth International Conference on Internet and Web Applications and Services, 2009

[7] Ardiansyah, Lutfi “Prospek Cerah Pemanfaatan e-Learning Secara Mobile” < http://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/tag/mobile-learning/>, April, 2009

(28)

[8] Tugrul, Agah, “Differences between m-learning (mobile learning) and e-learning,basic terminology and usage of m-learning in education”, Science direct, Turkey, 2011

[10] N. Eteokleous & Y.Laouris, “WE NEED AN EDUCATIONALLY RELEVANT DEFINITION OF MOBILE LEARNING”, 2005

[9] N. Cavus, H. Uzunboylu, A COLLABORATIVE MOBILE LEARNING ENVIRONMENTAL EDUCATION SYSTEM FOR STUDENTS, CIMCA 2008, IAWTIC 2008, and ISE 2008

[11] S.J.H. Yang, “Context aware ubiquitous learning environments for peer-to-peer collaborative learning”, Educational Technology & Society, 9(1) (2006), pp. 188-201.

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini mencakup peralatan diagnosis elektronik pada bengkel mobil, peralatan pengujian darah dan urine di rumah sakit hingga fasilitas keamanan canggih seperti

Berdasarkan majalah perbankan “Info bank”, Bank Jogja mendapatkan penilaian terbaik untuk bank perkreditan rakyat beraset lebih dari Rp100 miliar, dengan total

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, karunia dan limpahkan rahmat-NYA yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga

Pengaruh Manajemen Laba Melalui Manipulasi Laba Akrual dan Manipulasi Laba Riil terhadap Biaya Modal Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek

Negari dipun para sekawan, kalih duman kangge Raden Abdullah ingkang badhe jumeneng natal an ngukup sadherek estri Dewi Kuranten.. Ingkang kalih duman kangge Ki

Maka dengan menggunakan besi alat akan tidak mudah patah dan bergeser ketika penatik tembak aktif, dan untuk penjepit tembak menggunakan akrilik agar beban pada penggerak

Jadi dalam mengolah data Susenas dengan SPSS, langkah wajib yang harus dilakukan sebelum yang harus dilakukan sebelum melakukan pengolahan lebih lanjut adalah melakukan..

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohmanda et al (2014), Rosana et al (2016) dan Munib (2016) bahwa secara simultan variabel inflasi, suku