Uji Aktivitas Bahan Aktif Oleoresin Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza ROXB.) Pada Berbagai Variasi Pengeringan terhadap Pemulihan Tikus yang Terjangkit Kanker
Windi Atmaka, Kawiji
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pengeringan dan warna kain penutup serta interaksi keduanya terhadap kadar kurkuminoid, total fenol dan aktivitas antioksidan oleoresin temulawak dan diteruskan dengan mengetahui pemulihan tikus yang terjangkit kanker yang didekati dengan mengetahui konsentrasi oleoresin temulawak untuk membunuh 50 % sel kanker Leher Rahim (sel HeLa) IC50. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu variasi teknik pengeringan (solar dryer dan sinar matahari langsung) dan warna kain penutup (tanpa penutup, kain hitam & kain putih). Hasil oleoresin terpilih digunakan untuk uji sitotoksik metode MTT dan dilanjutkan pengamatan apoptosis metode double stainning.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan solar dryer dan kain penutup berpengaruh terhadap kadar kurkuminoid, total fenol dan aktivitas antioksidan oleoresin temulawak. Selain itu, terjadi interaksi antara teknik pengeringan dan warna kain penutup pada kadar total fenol tetapi tidak terjadi interaksi pada kadar kurkuminoid dan kadar antioksidan oleoresin temulawak. Sedangkan kombinasi solar dryer kain penutup putih merupakan teknik pengeringan yang efektif yang dapat meminimalkan terjadi kerusakan pada senyawa aktif temulawak (kurkuminoid, total fenol dan antioksidan) jika dibandingkan dengan kombinasi lainnya. Pada penelitian ini kemampuan oleoresin temulawak dalam membunuh sel kanker dapat dibuktikan. Konsentrasi yang dibutuhkan oleoresin temulawak untuk membunuh 50% sel HeLa (IC50) didapatkan sebesar 50,256 g/ml.