• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Portable Vaccine Cooler with Solar Cell (PoVaCo) BIDANG KEGIATAN: PKM-Karsa Cipta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Portable Vaccine Cooler with Solar Cell (PoVaCo) BIDANG KEGIATAN: PKM-Karsa Cipta"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Portable Vaccine Cooler with Solar Cell (PoVaCo)

BIDANG KEGIATAN: PKM-Karsa Cipta

Diusulkan oleh:

Desfanda Putra Wibisono 1105120028 2012

Rizka Fadhila 1105120026 2012

Ardian Dwi Cahyo 1105130043 2013

Larasati Ribut Prihatin 1102144002 2014

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

(2)
(3)

Halaman Pengesahan ii

Daftar Isi iii

Ringkasan Iv

Bab 1 - Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

1.4 Luaran yang Diharapkan

1 1 1 2

Bab 2 – Tinjauan Pustaka 2.1 SOLAR CELL 2.2 LM 35 2.3 PELTIER 2.4 HEATSINK 2.5 ARDUINO MEGA 2.6 BATERAI 2.7 RELAI

2.8 SOLAR CHARGE CONTROLLER

3 3 3 4 4 4 5 5 6

Bab 3 – Metode Pelaksanaan 7

Bab 4 – Biaya dan Jadwal Kegiatan 8

4.1 Anggaran Biaya 8

4.2 Jadwal Kegiatan 8

Daftar Pustaka 9

Lampiran-Lampiran 10

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan.

(4)

Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi dari organisme alami atau liar. Idealnya, vaksin disimpan di dalam sebuah wadah dengan suhu yang konstan, antara 2˚C-8˚C. Oleh karena itu, vaksin memerlukan wadah khusus sebagaitempat penyimpanan agar vaksin tidak mudah rusak. Fungsi dari wadah khusus vaksin ini adalah untuk melindungi vaksin agar tidak terpapar sinar matahari secara langsung dan membuat vaksin tetap dalam keadaan suhu yang konstan. Permasalahan yang timbul adalah ketersediaan vaksin yang memadai tetapi tidak dapat disimpan lama didaerah tertentu karena beberapa tempat masih belum terjangkau oleh jaringan PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan masih sering mengalami gangguan listrik. Oleh sebab itu vaksin tidak dapat bertahan lama di daerah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut,stok vaksin harus disimpan di daerah dengan fasilitas penyimpanan yang memadai. Sehingga saat jadwal vaksinasi dilaksanakan barulah vaksin didistribusikan ke daerah tersebut. Pada saat pendistribusian inilah vaksin beresiko mengalami kerusakan.Untuk itu kami menawarkan solusi “Portable Vaccine Cooler with Solar Cell (PoVaCo)”.

PoVaCo adalah sebuah wadah yang digunakan untuk menyimpan vaksin agar tidak mudah rusak. Tujuan utama dibuatnya PoVaCo ini adalah untuk mengurangi resiko rusaknya vaksin saat melakukan distribusi ke daerah yang sulit dijangkau. Keunggulan alat ini terletak pada digunakannya panel surya yang akan mengisi baterai sebagai sumber kulkas pendingin vaksin. Dengan demikian saat melakukan distribusi yang memakan waktu lama tidak perlu khawatir vaksin akan rusak karena suhu kulkas tidak konstan. Kedepannya diharapkan distribusi vaksin ke daerah yang sulit dijangkau dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah vaksin yang rusak pada saat pengiriman.

(5)

BAB 1 – PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh inveksi bakteri atau virus. Sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi dari organisme alami atau liar.[2] Tindakan vaksinasi dilakukan untuk melakukan pencegahan ataupun mengurangi dampak penyebaran penyakit seperti rabies, tetanus, dan sebagainya. Selain itu untuk beberapa penyakit harus dilakukan vaksinasi secara berkala seperti influenza, polio, TBC dan sebagainya. Maka dari itu ketersediaan beberapa jenis vaksin sangat dibutuhkan.

Idealnya vaksin disimpan di sebuah wadah dengan suhu konstan antara 2˚C-8˚C.[2] Oleh karena itu vaksin memerlukan wadah tertentu sebagai penyimpanan agar tidak rusak. Wadah ini berfungsi sebagai pelindung agar vaksin tidak terpapar sinar matahari langsung dan dijaga disuhu yang konstan. Permasalahan yang timbul kemudian adalah, ketersediaan vaksin yang memadai tetapi tidak bisa disimpan lama didaerah tertentu. Hal ini disebabkan karena beberapa tempat masih belum terjangkau oleh jaringan PLN dan beberapa daerah masih sering menglami gangguan listrik.[1] Oleh karena itu vaksin tidak dapat bertahan lama di daerah tersebut. Untuk mengatasi masalah ini biasanya stok vaksin disimpan di daerah dengan vasilitas penyimpannan yang lebih bagus. Saat jadwal vaksinasi barulah vaksin didistribusikan ke dareh tersebut.

Dengan adanya masalah diatas kami berusaha menghadirkan inovasi berupa Portable Vaccine Cooler with Solar Cell (PoVaCo). PoVaCo adalah sebuah wadah yang digunakan untuk menyimpan vaksin agar tidak rusak. Tujuan utama dibuatnya PoVaCoini untuk mengurangi resiko rusaknya vaksin saat melakukan distribusi ke daerah yang sulit dijangkau. Keunggulan alat ini terletak pada digunakannya panel surya yang akan mengisi baterai sebagai sumber energi dari mesin pendingin vaksin. Dengan demikian saat melakukan distribusi yang memakan waktu lama tidak perlu khawatir vaksin akan rusak karena suhu kulkas tidak konstan. Kedepannya diharapkan distribusi vaksin ke daerah yang sulit dijangkau dapat dilakukan dengan aman.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan:

a. Bagaimana mengembangkan alat untuk menjaga agar vaksin tetap terlindungi dan aman saat distribusi vaksin dilakukan.

b. Bagaimana cara memenuhi daya yang dibutuhkan alat saat distribusi vaksin dilakukan.

1.3 Tujuan

a. Mengatasi permasalahan rusaknya vaksin saat melakukan distribusi ke daerah yang sulit dijangkau.

(6)

1.4 Luaran yang Diharapkan

a. Alat berupa “Portable Vaccine Cooler with Solar Cell ( PoVaCo )” yang berfungsi sebagai wadah vaksin saat melakukan distribusi de daerah yang sulit dijangkau. b. Artikel tentang “Portable Vaccine Cooler with Solar Cell ( PoVaCo )”.

(7)

BAB 2 – TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SOLAR CELL

Solar Cell atau Panel surya adalah perangkat rakitan sel-sel fotovoltaik yang mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Ketika memproduksi panel surya, produsen harus memastikan bahwa sel-sel surya saling terhubung secara elektrik antara satu dengan yang lain pada sistem tersebut. Sel surya juga perlu dilindungi dari kelembaban dan kerusakan mekanis karena hal ini dapat merusak efisiensi panel surya secara signifikan, dan menurunkan masa pakai dari yang diharapkan.Fungsi solar cell yaitu untuk menangkap energi sinar matahari dan nanti nya akan diubah oleh cell PV (photovoltaic) menjadi energi listrik. Pada alat ini panel surya digunakan sebagai penghasil energy yang nantinya akan dipakai untuk menjalankan alat.

Gambar 1. Panel Surya 2.2 LM 35

Sensor Suhu LM35 adalah salah satu jenis sensor yang merubah besaran suhu ke besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki 3 buah pin kaki, pin1 untuk INPUT tegangan positif (+), pin2 OUTPUT, pin3 INPUT tegangan negatif/GND (-).Dapat beroperasi pada tegangan 4 volt sampai 30 volt. Setiap suhu 1 derajat Celcius akan menunjukan tegangan 10 mV. LM35 akan digunakan sebagai sensor suhu pada kotak pendingin yang nantinya akan mengontrol aktif tidaknya mesin pendingin.

(8)

2.3 PELTIER

Plat peltier adalah sebuah plat yang terdiri dari dua sisi yaitu sisi dingin dan panas. Fungsi plat peltier adalah mengubah energi listrik menjadi suhu. Peltier juga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dengan memberikan suhu panas pada salah satu sisi, dan suhu dingin pada sisi lainnya. Beberapa contoh penggunaan plat peltier adalah dispenser, pendingin prosessor computer dan lain sebagainya.Pada penggunaannya peltier harus menggunakan heatsink agar tidak rusak. Peltier akan digunakan sebagai sumber pendingin pda kotak pendingin.[4]

Gambar 3. Plat Peltier 2.4 HEATSINK

Heatsink adalah logam alumunium atau tembaga dan bias juga campuran dari keduanya yang didesain untuk mengurangi panas dari komponen elektronika. Perpidahan panas terjadi melalui induksi yang berpindah dari komponen ke heatsink. Selanjutnya aliran udara di sekitar heatsink akan mengurangi panas dari komponen elektronika. Heatsink akan digunakan untuk mendinginkan plat peltier dan rangkaian elektronika pada PoVaCo.

Gambar 4. Heatsink 2.5 ARDUINO MEGA

Arduino mega adalah modul yang berfungsi sebagai controller dari beberapa rangkaian elektronika. Arduino mega menggunakan ATMega1280 sebagai CPUnya. Modul ini memiliki 16 input analog, 4 UART serta 54 output digital. Modul ini akan

(9)

digunakan sebagai modul controller yang akan menjadi otak dari berbagai macam komponen elektronika pada PoVaCo.[3]

Gambar 5. Modul Arduino 2.6 BATERAI

Baterai adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik. Di duni elektronika terdapat dua jenis baterai yaitu baterai primer dan sekunder. Baterai primer adalah baterai yang hanya dapat dipakai sekali sedangkan baterai sekunder adalah baterai yang dapat diiisi ulang dayanya. Baterai akan digunakan sebagai tempat penyimpanan energy pada PoVaCo yang energinya akan digunakan jika panel surya tidak aktif lagi.

Gambar 6. Baterai Kering 2.7 RELAY

Relay adalah komponen yang berfungsi sebagai sakelar pada rangkaian elektronika. Rangkaian paling sederhana dari relay adalah kumparan kawat yang dililitkan pada batang besi dan sebuah plat penghantar yang akan tertarik jika kumparan dialiri listrik. Relai akan digunakan sebagai switch yang mengatur aktif tidaknya beberapa komponen elektronika pada PoVaCo.

(10)

2.8 SOLAR CHARGE CONTROLLER

Solar charge controllermerupakan komponen yang berfungsi mengkonversi dan membatasi aliran arus listrik yang masuk dari panel surya. Charge controller bertujuan untuk mengontrol arus yang masuk agar baterai yang digunakan tidak over charge. Umumnya terdapat dua mode kerja pada solar charge controller yaitu charging mode dan operation mode. Charging mode adalah mode kerja pengisian baterai dari panel surya. Operation mode adalah mode kerja yang meneruskan sumber daya panel surya ke beban langsung. Solar Charge Controller akan digunakan sebagai converter dan controller dari panel surya ke baterai dan ke beban pada PoVaCo.

(11)

BAB 3 – METODE PENELITIAN

Dalam melaksanakan program ini metode yang akan digunakan dalam memecahkan masalaha adalah:

1. Studi Literatur

Pada tahap pertama, kami akan mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan topik yang bersangkutan dengan program ini. Studi literatur dimaksudkan untuk pengembangan alat serta menyusun dasar teori yang berkaitan dengan topik program ini.

2. Analisa Masalah

Analisa masalah dilakukan untuk tujuan pengembangan alat. Analisa ini dilakukan dengan acuan studi literatur serta masukan dari dosen pembimbing dan survey yang dilakukan.

3. Perancangan dan Pengembangan Alat

Perancangan sistem berupa blueprint alat serta standar prosedur operasi yang nantinya akan diimplementasikan ke alat. Setelah itu dilanjutkan dengan pengembangan hardware dari sistem yang dirancang.

4. Pengujian dan Analisa

Pengujian dilakukan untuk melihat seberapa tahan alat digunakan saat berada dilapangan. Setelah itu akan dilakukan analisis data terhadap kerja alat tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan melakukan perbaikan.

5. Evaluasi dan Perbaikan

Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap kinerja alat. Setelah itu dilakukan perbaikan terhadap gangguan-gangguan yang terjadi pada alat yang telah di kembangkan.

6. Pelaporan

Pada tahap ini dilakukan pelaporan terkait kinerja alat serta potensi pengembangan alat untuk kedepannya.

(12)

BAB 4 – BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang. Rp 3.163.000

2 Bahan habis pakai. Rp 7.004.500

3 Perjalanan. Rp 360.000 4 Lain-lain. Rp 170.000 Jumlah Rp 10.697.500 4.2 Jadwal Kegiatan No Agenda Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4 Bulan Ke-5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Identifikasi Masalah 2 Survey Alat dan Bahan 3 Pembelian Alat 4 Perancangan Sistem 5 Pembuatan Alat 6 Evaluasi dan Pengujian 7 Perbaikan Alat 8 Pelaporan

(13)

DAFTAR PUSTAKA [1] Contained Energy Indonesia. 2011.

http://psflibrary.org/catalog/repository/Buku%20Panduan%20Energi%20yang%20Terbar ukan_guidebook%20renewable%20energy%20small.pdf. 21 September 2015 (13.12) [2] Anonim. 2011. http://www.imunisasi.net/Vaksin. 20 September 2015 (17.23)

[3] Anonim. 2015. https://www.arduino.cc/en/Main/arduinoBoardMega. 21 September 2015 (14.07)

[4] Anonim. 2015. http://tetech.com/peltier-thermoelectric-cooler-modules/. 21 September 2015 (16.04)

.

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

A. Peralatan penunjang

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan Power Supply

12V/10A

Sebagai catu daya saat pengetesan alat dan rangaian elektronika

1 buah Rp 225.000 Rp 225.000

Power Supply 5V/4A Sebagai catu daya saat pengetesan alat dan rangaian elektronika

1 buah Rp 155.000 Rp 155.000

Elektro Toolkit Alat kerja untuk pembuatan alat

1 set Rp 150.000 Rp 150.000 Multimeter Fluke Alat ukur V, A, Ohm 1 unit Rp 1.650.000 Rp 1.650.000 Hard Disk Penyimpanan data dan

program alat

1 unit Rp 898.000 Rp 898.000 Thermometer Digital Alat ukur suhu 1 unit Rp 85.000 Rp 85.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 3.163.000 B. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan Styrofoam Bahan pelapis kotak

pendingin

6 lembar Rp 20.000 Rp 120.000 Alumunium Foil Bahan pelapis kotak

pendingin

4 roll Rp 65.000 Rp 260.000 Panel Surya 100 wp Sumber tenaga

rangkaian elektronika

1 unit Rp 2.315.000 Rp 2.315.000 Heatsink Pendingin plat peltier 2 buah Rp 65.000 Rp 130.000 Box Container Bahan kotak pendingin 1 buah Rp 155.000 Rp 155.000 Plat Peltier Sebagai sumber

pendingin

2 buah Rp 75.000 Rp 150.000 Modul Arduino Mega Controller rangkaian

elekronika

1 buah Rp 587.000 Rp 587.000 Baterai 12V/12AH Penyimpanan sumber

tenaga untuk rangkaian elektronika

1 buah Rp 215.000 Rp 215.000

Timah roll Bahan perekat rangkaian elektronika

2 roll Rp 135.000 Rp 270.000 LCD 2x16 Sebagai interface dari

rangkaian controller

2 buah Rp 95.000 Rp 190.000 Relai DC 5 Volt Komponen pada

rangkaian Elektronika

15 buah Rp 4.000 Rp 60.000

LM 35 Komponen pada

rangkaian elektronika

(21)

(Rp)

LED 3mm Komponen pada

rangkaian elektronika

25 buah Rp 300 Rp 7.500 Kapasitor DC Komponen pada

rangkaian elektronika

25 buah Rp 4.500 Rp 112.500 Fan heatsink 12 V Komponen pada

rangkaian elektronika

3 buah Rp 70.000 Rp 210.000 Regulator 7805 Komponen pada

rangkaian elektronika

10 buah Rp 7.500 Rp 75.000 Regulator 7812 Komponen pada

rangkaian elektronika

10 buah Rp 7.500 Rp 75.000

Dioda Komponen pada

rangkaian elektronika

25 buah Rp 6.500 Rp 162.500

Papan PCB Komponen pada

rangkaian elektronika

10 buah Rp 12.000 Rp 120.000

Jumper Komponen pada

rangkaian elektronika

10 meter Rp 2.000 Rp 20.000

Resistor Komponen pada

rangkaian elektronika

50 buah Rp 350 Rp 17.500 Terminal Blok Komponen pada

rangkaian elektronika

20 buah Rp 1.500 Rp 30.000 Solar Charge

Controller EP-RCG

Converter dari panel surya-batrerai dan beban

1 unit Rp 1.700.000 Rp 1.700.000 SUB TOTAL (Rp) Rp 7.004.500 C. Perjalanan

Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan Perjalanan Ke Jaya

Plaza

Survey dan pembelian alat

4 Orang Rp 40.000 Rp 160.000 Perjalanan Ke

Cikapundung

Survey dan pembelian box container

2 Orang Rp 50.000 Rp 100.000 Perjalanan ke spectra Keperluan untuk cetak

PCB

2 Orang Rp 50.000 Rp 100.000 SUB TOTAL (Rp) Rp 360.000

D. Lain – lain

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan

ATK Alat tulis pembuatan

laporan

1 set Rp 80.000 Rp 80.000

(22)

(Rp) pembuatan laporan

Fotokopi, cetak dan jilid Untuk keperluan pembuatan laporan 1 set Rp 50.000 Rp 50.000 SUB TOTAL (Rp) Rp 170.000 Total (Keseluruhan) Rp 10.697.500

(23)

No Nama / NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1. Desfanda Putra Wibisono /1105120028 S1 - Teknik Elektro

Elektronika 20 Jam Perancangan dan pembuatan system

charging baterai dari solar cell 2. Ardian Dwi Cahyo

/1105130043 S1 - Teknik Elektro Elektronika dan Mekanika

20 Jam Perancangan dan pembuatan sistem distribusi power dan

desain alat 3. Rizka Fadhilla

/1105120026

S1 - Teknik Elektro

Kontrol 20 Jam Perancangan dan Pemrograman microcontroller

4. Larasati S1 - Teknik

Elektro

Elektronika 20 Jam Pembuatan dan perangkaian alat

(24)
(25)

1. Diagram Rancangan Sistem

2. Desain Alat yang Diharapkan

3. Deskripsi Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan

Portable Vaccine Cooler with Solar Cell (PoVaCo) dengan panel surya sebagai sumber tenaga mesin pendingin. Pada mesin pendingin dilengkapi relai yang akan mengatur aktif tidaknya sumber pendingin. Sistem ini dirancang untuk menjaga kotak penyimpana tetap terjaga pada suhu yang konstan agar vaksin tidak rusak.

Gambar

Gambar 1. Panel Surya
Gambar 8. Solar Charge Controller

Referensi

Dokumen terkait

Acuan merupakan usaha memberikan gambaran yang jelas kepada siswa mengenai hal-hal yang akan dipelajari dengan cara mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian

Dengan strategi perancangan tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengkonsumsi energi listrik yang

Untuk itu, seorang Public Relations harus memiliki strategi marketing agar dapat bersaing sehingga produk atau jasa dari perusahaan tersebut mendapatkan brand image

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam kesimpulan, maka dapat disampaikan saran-saran perlu adanya pembinaan yang intensif agar pengembangan pengolahan kopi bisa

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!.. Anda pada waktu menjawab soal no. Kemudian, perhatikan letak EG terhadap FH

Pada Sub -plot Factor klik Add> untuk menentukan banyaknya faktor anak petak yang dicobakan, untuk contoh ini dipilih 3.. kemudian klik OK untuk kembali pada kotak

belajar siswa dalam mata pelajaran CAD 2D dengan penerapan model sinektik di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 2 Surakarta. 2) Efektivitas penerapan model

Hal ini berlaku secara umum untuk hidrokarbon alifatik dengan 6-18 atom karbon, dapat menyebabkan pneumonia, dalam beberapa kasus juga oedema/pembengkakan paru-paru, pada