• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 36/PHPU.D-VIII/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 36/PHPU.D-VIII/2010"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 36/PHPU.D-VIII/2010

PERIHAL

PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN

UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

ACARA

PEMERIKSAAN PERKARA

(I)

J A K A R T A

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 36/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL

Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu

PEMOHON

- M. Nasir Agun dan Priyatno Darmadi TERMOHON

KPU Kabupaten OKU ACARA

Pemeriksaan Perkara (I)

Senin, 21 Juni 2010 Pukul 09.40– 10.23 WIB

Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Achmad Sodiki (Ketua)

2) Ahmad Fadlil Sumadi (Anggota)

3) Harjono (Anggota)

(3)

Pihak yang Hadir: Pemohon:

- M. Nasir Agun - Priyatno Darmadi

Kuasa Hukum Pemohon: - Rico Pandeirot - R. Andika Yoedistira - Afrian Bonjol - Nariska - Nariska - Slamet Yuono - Jeremia W. Kaligis - Imron Juno

Termohon (KPU Kabupaten OKU):

- Umi Rahmawati (Ketua KPU Kabupaten OKU) - Wenesday (Anggota KPU Kabupaten OKU) Kuasa Hukum Termohon:

- Alamsyah Hanafiah - Salendra

(4)

1. KETUA: ACHMAD SODIKI

Sidang perkara Mahkamah Konstitusi dalam rangka mempersidangkan perkara nomor 36/PHPU.D-VIII/2010 dengan ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

Saya persilakan pada Pemohon siapa saja yang hadir pada kesempatan ini?

2. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT

Terima kasih Yang Terhomat Majelis Sidang Panel Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, kami yang hadir pada saat ini adalah dari Pemohon yaitu Drs. H. M. Nazir Agun, MBA dan Priyatno Darmadi, S.Sos, M.Si., dan dari Kuasa Hukum yang hadir pada saat ini adalah saya sendiri Dr. Rico Pandeirot, S.H., LL.M., di samping kiri saya ada R. Andika Yoedistira, S.H., M.H., dan Afrian Bonjol, S.H., LL.M. Nariska, S.H. M.H. Dea Tugaisti, S.H., MM. Slamet Yuono, S.H. Dan Jeremia W. Kaligis, S.H., dari Pemohon yang hadir itu, Majelis. Ada tambahan juga, Majelis Yang Mulia. Bahwa pada saat ini kami juga akan melakukan penambahan Kuasa Hukum, kami telah buatkan dalam bentuk surat nanti kami akan ajukan yaitu kami menambahkan Saudara Imron Juno, S.H., yang hadir dari kami itu, Majelis.

3. KETUA : ACHMAD SODIKI

Ya, tapi advokat ya? pakai toga nggak itu? Coba berdiri, Saudara advokat, ya? Nanti kalau sidang lagi harus pakai toga, menghormati profesi Saudara, ya? Aturannya begitu. Saya persilakan pada Pihak Termohon.

4. KUASA HUKUM TERMOHON : ALAMSYAH HANAFIAH Terima kasih, Majelis Panel.

Kami akan sampaikan dari Termohon, yaitu 1. Dra. Umi Rahmawati, M.Si., adalah selaku Ketua KPU Kabupaten Ogan Komering Ulu, sebelah kiri kami. Selanjutnya, nomor 2-nya Bapak Wenesday, S.H., M.H., jabatan Anggota KPU Ogan Komering Ulu, sebelah kanan kami. Selanjutnya Tim Advokasi dalam hal ini, dihadiri oleh saya sendiri

KETUK PALU 3X

(5)

Alamsyah Hanafiah dan Salendra, S.H., di sebelah kiri kami. Terima kasih, dan Saudara M.X. Muslimin, S.H., di sebelah kanan.

Terima kasih.

5. KETUA : ACHMAD SODIKI

Baiklah, pagi hari ini…, tolong dimatikan Pak anu-nya, pagi ini adalah pemeriksaan sidang pertama dan oleh sebab itu maka untuk semua tentunya sudah mendapatkan salinan permohonan itu, saya persilakan memaparkan pokok-pokoknya saja, nggak dibaca, ya? Memaparkan kira-kira pokok-pokok perkara atau permohonan yang Saudara sampaikan, saya persilakan.

6. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT Terima kasih, Yang Mulia Majelis.

Sebenarnya kami sudah sengaja membuat intisari beberapa lembar, Majelis. Jadi dasar permohonan ini diajukan atas adanya kewenangan yang diberikan oleh Mahkamah Konstitusi untuk memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum sebagaimana diatur dalam Pasal 24 huruf C ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Beracara dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah. Bahwa Pemohon dalam hal ini mengajukan permohonan keberatan atas penetapan hasil pemilihan umum, kepada daerah calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2010, atas dasar penyelenggaraan pemilihan umum yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku serta adanya indikasi penggelembungan suara dibeberapa wilayah dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Mengenai kedudukan hukum atau legal standing dari Pemohon dalam mengajukan permohonan ini berdasarkan ketentuan Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Mahkamah Konstitusi, Pemohon berkedudukan sebagai perorangan Warga Negara Indonesia bahwa selanjutnya sesuai dengan ketentuan pasal 3 Peraturan Mahkamah Konstitusi nomor 15 tahun 2008, Pemohon adalah para pihak yang mempunyai kepentingan langsung dalam perselisihan hasil Pemilukada yaitu sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2010 berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogen Komering Ulu Nomor 17 Tahun 2010 tertanggal 3 April 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu.

Dengan demikian mengingat Mahkamah Konstitusi memiliki wewenang untuk memutuskan sengketa Pemilukada dan mengingat

(6)

bahwa Pemohon memiliki legal standing sesuai dengan undang-undang yang berlaku maka dengan ini kami memohon Majelis Hakim Yang Mulia untuk memutus perselisihan Pemilukada Kabupaten Ogan Komering Ulu 2010.

Majelis Hakim Yang Mulia, pada hari Sabtu 5 Juni 2010 telah dilaksanakan pemungutan suara Pemilukada tahun 2010 di Kabupaten Ogan Komering Ulu oleh Termohon dengan 4 orang pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Bahwa terhadap perhitungan suara dalam Pemilukada tahun 2010 tersebut selanjutnya Termohon menerbitkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 21 Tahun 2010 tertanggal 10 Juni 2010 tentang Pengesahan dan Penetapan Hasil Perolehan Suara Setiap Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2010 yang pada pokoknya menetapkan, mengesahkan hasil perolehan suara sah tiap pasangan calon Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati dengan perolehan suara sebagai berikut: a. Pemohon yaitu Drs. H. M. Nasir Agun, MBA., dan Priyatno Darmadi,

S.Sos., M.Si., memperoleh suara sah sebanyak 70.233;

b. Drs.H. Syamsudar dan Drs. H. Asywan Efendi memperoleh suara sah sebanyak 8.273;

c. Drs. Malik Kuswari dan Tik Hasan, M.M., dan H. Juremi Slamet Sucipto memperoleh suara sebanyak 12.882;

d. Drs. H. Yulius Nawawi dan Drs. H. Kurniawa Hasis memperoleh suara sah sebanyak 71.021;

e. Kombes Pol. Purnawirawan Dr. H. Badurusman Hidere dan Dr. H. M. Ali Indera Hanafiah, memperoleh suara sah sebanyak 6.672.

Bahwa atas hasil perhitungan hasil suara tersebut Pemohon menemukan sejumlah kesalahan dan pelanggaran di Kecamatan Lingkiti dan Kecamatan Batu Raja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu terhadap peraturan perundang-undangan terkait Pemilukada yang dilakukan Termohon yang kami uraiakan berdasarkan fakta-fakta sebagai berikut:

a. Telah terjadi kesalahan perhitungan ataupun dugaan telah terjadi penggembulan suara yang merugikan suara Pemohon dan menguntungkan perolehan pasangan Drs. H. Yulius Nawawi dan Drs. H. Kurniawa Hasis sebesar 1.000 suara yang dilakukan oleh Termohon;

b. Bahwa yang mengaku sebagai Ketua KPPS di TPS 6 Walibatuan Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiti adalah warga Oku Selatan bukan warga setempat yang disyaratkan melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pilkada bahwa syarat untuk menjadi Anggota PPK, PPS, dan KPPS adalah berdomisili di wilayah kerja PPK, PPS, dan KPPS;

c. Bahwa terdapat Anggota PPK Lingkiti yang tidak berdomisili di wilayah kerja PPK hal tersebut jelas melanggar Peraturan Pemerintah RI Nomor 6 tentang Pilkada tentang syarat menjadi Anggota PPK,

(7)

PPS, KPPS juncto lampiran Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 02 Tahun 2009 tanggal 26 Desember 2009 angka 5 butir 6 yang mensyaratkan Anggota PPK harus berdomisili di wilayah kerja PPK yang bersangkutan;

d. Bahwa rekapitulasi beberapa Desa Kecamatan Lengkiti sebagaimana yang terdapat dalam formulir model DA-B KWK KPU rekapitulasi sertifikat model C-1 KWK hasil perhitungan perolehan suara hasil Pemilukada terdapat pelanggaran prosedur pengisiannya dari setiap TPS dalam wilayah desa kelurahan tersebut di atas;

e. Ditemukan model C-6 KWK/Surat Pemberitahuan Waktu dan Tempat Pemungutan Suara yang tidak digunakan sebanyak 17 surat padahal direkapitulasi pemilihan..., pemilih Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiti mencantumkan bahwa di TPS 6 semua warga sudah menggunakan hak pilihnya 100%;

f. Ditemukan model C-6 KWK atau Surat Pemberitahuan Waktu dan Tempat Pemungutan Suara yang ditandatangani oleh 2 orang Ketua KPPS pada TPS yang sama yaitu TPS 6 Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiti;

g. Adanya contoh surat suara kadidat nomor 4 yang disertakan bersamaan dengan model C-6 KWK yang dibagikan kepada masyarakat pemilih di TPS 6 Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiti; h. Sehubungan dengan telah dilakukannya perhitungan suara di tingkat

PPK Lengkiti dalam Pemilukada Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2010-2015 tim sukses Pemohon hanya memperoleh C-1 KWK berserta lampirannya yang tidak asli atau fotokopi yang bertentangan dengan Pasal 96 ayat (9) dan (10) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam hal ini Pasal 96 ayat (9) dan (10) menyatakan bahwa segera setelah perhitungan suara di TPS, KPPS membuat berita acara dan sertifikat hasil perhitungan suara yang ditandatangani oleh Ketua dan sekurang-kurangnya 2 orang anggota KPPS serta dapat ditandatangani oleh Saksi pasangan calon, ayat (10)-nya KPPS memberikan satu eksemplar salinan berita acara dan sertifikat hasil perhitungan suara kepada saksi pasangan calon yang hadir dan menempelkan satu eksemplar sertifikat hasil perhitungan suara di tempat umum.

i. Bahwa sehubungan telah dilakukannya perhitungan suara di tingkat PPK Lingkiti dalam Pemilukada Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2010-2015. Tim sukses Pemohon memperoleh modal C-1 KWK yang terdapat banyak coretan adanya tanda-tanda telah dihapus dengan mengunakan tipp-ex dan sebagian besar lembar Saksi TPS C-1 KWK tidak ada cap atau stempel. Adanya model C-1 KWK dan CWK yang dibuat ganda di TPS 10 Kelurahan Batu Raja Lama, adanya lembar berita acara model C-KWK yang dikeluarkan kembali untuk ditandatangani ulang oleh Saksi di TPS 10 Kelurahan Batu Raja Lama. Adanya surat pemberitahuan bahwa akan ada berkas yang akan ditandatangani ulang dari KPPS TPS 6 Batu Raja

(8)

Lama untuk keperluan data dari Panwaslu Kabupaten OKU yang ketinggalan.

m. Pelaksanaan perhitungan suara diseluruh Kecamatan Batu Raja Timur ditunda 1 hari, dari tanggal 5 Juni 2010 sampai tanggal 6 Juni 2010 dengan alasan yang tidak jelas.

n. Ada sekertariat di PPS desa diangkat oleh kepala desa, hal tersebut melanggar lampiran Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun 2009 tanggal 26 Desember 2009 angka 4.C butir 3 yang menyatakan bahwa Anggota KPPS diangkat dan diberhentikan oleh PPS atas nama Ketua KPU Kabupaten Ogan Komering Ulu.

o. Bahwa Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komiring Ulu Nomor 03 Tahun 2009 tanggal 26 Desember Tahun 2009 tidak mengatur tentang daftar hadir, padahal untuk mengetahui jumlah pemilih yang melakukan pemilihan di TPS, daftar hadir harus diisi. Hal tersebut akan memberikan peluang KPPS melakukan pencoblosan sisa surat suara untuk memenangkan kandidat calon bupati dan wakil bupati tertentu. Bahwa terdapat kecurangan-kecurangan dalam rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara akhir Pemilukada Kabupaten OKU, sebagaimana dibuktikan dalam persidangan nanti.

Bahwa atas hal-hal tersebut maka kami mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi untuk memutus:

1. Menerima dan memutus permohonan keberatan yang diajukan Pemohon untuk seluruhnya;

2. Membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 Nomor 21 Tahun 2010 Tanggal 10 juni 2010. Tentang pengesahan dan hasil perolehan suara setiap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010;

3. Membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 10 Juni 2010. Tentang penetapan pasangan calon terpilih dalam Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu tahun 2010;

4. Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk melaksanakan pemungutan suara ulang Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Pada Kecamatan Lingkiti dan dan Kecamatan Batu Raja Timur dalam waktu paling lambat 60 hari sejak putusan Majelis diucapkan.

Majelis Hakim Yang Mulia bersamaan dengan ini kami akan menyampaikan perbaikan atas permohonan yang kami ajukan yaitu pada permohonan kedua dan ketiga yang semula adalah:

1. Menyatakan tidak sah dan tidak mengikat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 Nomor

(9)

21 Tahun 2010 tanggal 10 Juni 2010 tentang Pengesahan dan Penetapan Hasil Perolehan Suara Setiap Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010.

2. Menyatakan tidak sah dan batal penetapan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 22 Tahun 2010 Tanggal 10 Juni 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Tahun 2010 menjadi; 1. Membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2010 Nomor 21 tanggal 10 Juni 2010 tentang Pengesahan dan Penetapan Hasil Perolehan Suara setiap Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010.

2. Membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum Surat Keputusan Komisi Pemilihan Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 22 Tahun 2010 Tanggal 10 Juni 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih dalam Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Tahun 2010.

Adapun perbaikan tersebut akan kami muat dan sampaikan secara resmi dalam perbaikan permohonan persamaan dengan perbaikan-perbaikan lain yang sebagaimana dianggap perlu oleh Majelis Hakim apabila ada.

Terima kasih Yang Mulia. 7. KETUA : ACHMAD SODIKI

Ya, baik. Jadi telah dibacakan pokok-pokok..., jadi kita akan mencoba untuk memberikan beberapa saran karena di dalam permohonan Saudara tadi juga sudah dipaparkan tentang angka-angka ya. Ada yang kita lihat di sana selisih suara Pemohon dengan pasangan calon terpilih itu 788 kalau tidak keliru, ya. Ini tentunya Saudara minta Pemlu ulang ini untuk seluruh kecamatan, ya. Berapa?

8. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT 2 Kecamatan, Yang Mulia.

9. KETUA : ACHMAD SODIKI 2 Kecamatan saja.

10. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT

(10)

11. KETUA : ACHMAD SODIKI

Oh, ya. Baik, oleh sebab itu maka nanti ketika Saudara di dalam petitum itu mohon kepada Majelis untuk memberi putusan tentunya angka itu harus jelas, ya yang diulang dimana. Ya, artinya jumlah dari sekian itu lalu di TPS mana ada pelanggaran dan sebagainya supaya nanti ketika dicocokkan itu dengan Pihak Termohon itu lebih gampang, ya. Juga tentang identitas PNS dan sebagainya itu sebaiknya juga Saudara bisa menyebutkan, supaya nanti siapa PNS yang disebut-sebut itu. Ya? Kami persilakan Pak Harjono.

12. HAKIM ANGGOTA : HARJONO

Baik, Pak Ketua. Saudara Pemohon tadi mengubah petitumnya nggak tadi waktu dibicarakan terakhir tadi? Dari yang sudah disampaikan tanggal 16 Juni. Petitumnya dirubah nggak?

13. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT Dirubah, Yang Mulia.

14. HAKIM ANGGOTA : HARJONO

Apa yang dirubah yang mana tadi? Saya kurang jelas tadi. Kan mulanya ada 4 poin ya. Kalau yang nggak salah poin terakhir yang di (...)

15. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT Yang diubah 2, Majelis. Poin 1 dan poin 2. 16. HAKIM ANGGOTA : HARJONO

Oh, yang kedua bunyinya bagaimana?

17. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT

Pada poin 1 ada kata-kata yang pada intinya mengatakan ”tidak sah dan tidak mengikat Keputusan Komisi Pemilihan Umum.” Yang kami ubah menjadi pada baris pertama ”membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum keputusan komisi dan seterusnya.” Dan untuk poin 2 juga di sini yang sebelumnya kami terahkan menyatakan ”tidak sah dan batal penetapan surat Komisi Pemilihan Umum” menjadi ”membatalkan dan mengatakan tidak mengikat secara hukum surat keputusan komisi dan seterusnya.”

(11)

18. HAKIM ANGGOTA : HARJONO

Poin 4-nya?

19. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT Tetap.

20. HAKIM ANGGOTA : HARJONO Poin 4 tetap?

21. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT Ya.

22. HAKIM ANGGOTA : HARJONO

Saya mengikuti cara berpikir Anda dalam penyusunan permohonan ini. Kalau pada mulanya anda sampai pada hitungan bahwa hitungan Termohon tidak sesuai dengan hitungan Anda. Begitu kan? Tadi, Pak Ketua menyarankan supaya itu lebih jelas. Hitungan-hitungan itu bagaimana Anda peroleh sehingga memperoleh hasil yang beda dengan Termohon itu. Yang berikutnya, Anda memohon supaya dilakukan hitungan ulang, pemungutan suara ulang. Tentunya ada 2 hal yang berbeda. Meminta pemungutan suara ulang alasannya beda dengan meminta supaya hitungan itu dibetulkan. Alasan-alasan pemungutan suara ulang kenapa? Itu harus Anda tegaskan. Kalau Anda akan minta pemungutan suara ulang relevankah data-data mengenai 2 Kecamatan tadi yang anda sampaikan itu. Ya, kan? Ini 2 hal yang beda. Kalau memang fokusnya mempersoalkan perbedaan itu, maka ya kita ajari bedanya itu dimana? Dokumen-dokumen dibawa kenapa bisa beda, hitungan Anda bisa sampai yang beda dengan hitungan yang dihitung oleh Termohon. Lalu kita betulkan mana yang betul. Apakah hitungan Pemohon atau hitungan Termohon? Itu kalau bicara tentang hasil. Kalau bicara pemungutan suara ulang alasannya beda.

Oleh karena ini harus difokuskan, mana sih yang anda mohon itu? Mau pemungutan suara ulang atau kita mau hitung yang betul yang mana itu hitungan Termohon atau hitungan Anda? Ini yang harus difokuskan pada permohonan itu. Kalau itu yang harus difokuskan maka halaman 6 ya, halaman 6 itu tabel 1 betul itu sama dengan punya saya yang ada di Anda? Perbandingan hasil rekapitulasi perhitungan suara Kabupaten Ogan Komering Ulu periode 2010-2015, lalu ada keterangan. Keterangan kolom dengan arsiran biru adalah hasil penghitungan Termohon KPUD. Kalau di saya nggak ada arsirannya. Tapi, meskipun tidak ada arsirannya setiap kolom itu ada dilengkapi dengan kata

(12)

Termohon. Itu maksudnya saya pahami itu hitungan Termohon. Lalu ada Pemohon itu saya pahami itu yang dihitung Pemohon. Meskipun di ini tidak nampak itu arsiran itu. Tapi, kolom halaman 7 tidak ada halamannya tapi setelah 6 mestinya 7 itu ada kolom-kolom ya. Ada halamannya. Nomor, nama, Lengkiti, Termohon, Lengkiti Pemohon, ya. Dengan Termohon itu saya tafsirkan itu sebagai hitungan Termohon. Dengan Pemohon itu saya tafsirkan sebagai hitungan Pemohon, ya. Kalau kita urut halaman 7, maka kita baca nomor 4, Yulius Kuryana. Yulius Kuryana itu Pemohon, Termohon itu ada angka 6.366. Pemohon artinya itu hitungan Anda, itu lebih kecil, kalau itu dibetulkan menurut hitungan Anda, maka mestinya dia Yulius ini lebih kecil. Ada angka sekitar selisih 1000 di sini. Lalu di kolom kanan juga ada lagi Batu Raja Timur 22.898, 22.520. Kalalu fokusnya adalah menghitung yang benar, maka kita masalahkan hitungan ini, tadi yang saya sebut tadi. Anda meyakinkan Hakim bahwa yang benar itu bukan 6 ribu sekian, tapi 5 ribu sekian, kita fokuskan pada pemeriksaan ini. Banyak bukti yang bisa digunakan. Bukti C-1, bukti rekapitulasi, cara-cara hitung itu. Anda siapkan bukti itu. Kalau itu permohonan Anda.

Tapi kembali pada persoalan, Anda minta pemungutan suara ulang. Lalu di depan tadi Anda mengatakan bahwa tidak transparan, tidak macam-macam itu. Lalu persoalannya adalah kelemahan Pemilu dengan dalil tidak transparan itu, apakah itu secara langsung, merugikan Anda, jangan-jangan malah menguntungkan Anda juga. Anda bagaimana membuktikannya? Tidak transparan itu kan terhadap seluruh peserta. Kenapa terhadap seluruh peserta Anda yang memasalahakan. Jangan-jangan tidak transparan malah Anda juga diuntungkan juga. Maksud saya adalah buktikanlah bahwa tidak transparannya itu merugikan Anda sendiri. Dan menguntungkan orang..., merugikan Anda, menguntungkan pihak yang Anda masalahkan. Itu berkaitan dengan persoalan bukti. Taruhlah DPT-nya nggak karuan. Apa DPT nggak karuan itu merugikan Anda sendiri. Bukan orang lain tidak dirugikan. Apakah kemudian, jangan-jangan menguntungkan juga. Karena dari DPT nggak karuan itu, siapa memilih siapa itu kan tidak tahu. Diantara yang tidak karuan itu ternyata menguntungkan Anda. Untuk supaya tidak sampai pada kesimpulan itu, Anda membuktikan bahwa tidak karuannya itu merugikan Anda. Ini masalah pembuktian saja.

Jadi itulah hal-hal yang saya sampaikan pada kesempatan ini untuk memperbaiki agar fokus pembuktian nanti terjadi dan dari fokus itu kita bisa mengambil kesimpulan terhadap apa yang terjadi. Lalu kita hubungkan dengan petitum Anda. Apakah itu wadah, bernilai, untuk diputus, diadakan pemungutan suara atau tidak. Itu saya kira, ya.

23. KUASA HUKUM PEMOHON : RICO PANDEIROT Terima kasih Pak Ketua.

(13)

24. HAKIM ANGGOTA : AHMAD FADLIL SUMADI

Ini nasehat ini perlu untuk dua-duanya atau kalau ada untuk tiga-tiganya. Barangkali yang ketiga itu untuk pemenang yang terkait. Yang pertama yang ingin saya sampaikan dengan tidak bermaksud mengulangi apa yang sudah disampaikan oleh Pak Ketua maupun Pak Hakim Harjono, saya ingin menyampaikan soal fokus lain. Saudara ini mau fokus pada soal penyelenggaraan Pemilu yang tidak benar, atau mau fokus kepada penghitungan hasil Pemilu yang tidak benar, atau mau dua-duanya. Ini penting juga untuk Termohon kalau ibarat tarian begitu mau mengimbanginya bagaimana itu Termohon dan Pihak Terkait itu juga mesti pas gitu ya. Tadi sudah disampaikan kalau Anda fokus itu kepada penyelenggaraan Pemilu itu tadi sudah dijelaskan. Penyelenggaraan Pemilu yang tidak benar atau melanggar atau tidak sesuai dengan azas itu terjadinya sudah Anda fokuskan pada lokus tertentu yaitu pada dua kecamatan itu, Batu Raja Timur dan yang satu apa itu, Lengkiti. Tapi yang belum fokus adalah soalnya matters-nya, case-nya. Itu penyelenggaraan Pemilu atau penghitungannya? Itu mesti dipastikan itu atau dua-duanya?

Oleh karena itu saya kalau melihat matriks yang Anda bikin itu tampaknya penghitungan tapi karena penghitungan Anda tidak juga mengikuti di dalam matriks itu kan sudah ada penghitungan KPU atau Termohon sekian, penghitungan Pemohon sekian, kenyataannya itu kalau mau fokus ikuti dengan matriks saja di matriks itu dilanjutkan saja tapi kok, ini kok jadi hampir seluruhnya ada..., Batu Raja parat apa ya, ini, ada juga kemudian yang lain-lain ini menjadi buyar lagi, buyar lagi. Itu bagi kami itu sebenarnya persoalan itu penting juga bagi kami di dalam memberikan judgement nantinya itu, kalau tidak fokus ya nanti jangan-jangan Anda terjebak pada obbscurlible itu, jangan sampailah itu masa advokat bikin gugatan itu obbscur kan ya jangan sampai terjadilah itu ya, ya kalau gagal membuktikan itu kan soalnya Prinsipal itu siap-siap dengan buktinya apa nggak kan soal itu. Ini yang penting, ya? Jadi itu, ada 2 soal yang mesti Saudara fokus kan satu locus yang kedua case atau matters-nya. Case-nya apa salah penghitungan atau penyelenggaraan yang tidak benar? Kalau locus-nya sepertinya sudah tapi ketika menampilkan matriks lah kok semua atau setidak-tidaknya lebih luas dari focus yang ditentukan, gitu ya.

Oleh karena itu, disilakan bikin matriks berikut argumentasi dan penghitungannya kalau memang itu..., terjadi salah penghitungan atau penyelenggaraan yang tidak benar. Kemudian itu juga sebenarnya terkait dengan petitum kalau salah penghitungan itu petitumnya mesti Anda tunjukkan dong penghitungan Anda yang benar itu mesti sebutkan, pengitungan menyatakan penghitungan KPU yang jumlahnya sekian ini salah, Mahkamah supaya menyatakan penghitungan yang benar menurut Pemohon itu sekian, jadi penghitungan Pemohon yang harus dinyatakan benar oleh Mahkamah itu berapa? Kalau itu soal

(14)

penghitungan, kalau itu soal penyelenggaraan Pemilu yang tidak memenuhi azas Luber Jurdil itu faktanya apa? Itu berkait juga nanti juga dalam soal pembuktian ada Saksi nggak yang bisa menjelaskan bahwa penyelenggaraan Pemilu itu tidak benar, kalau penghitungan ya penghitungannya tidak benar sebab ini menarik ini sebenarnya selisinya cuma saya menghitung tadi nggak sampai 1.000, 788, aritnya nyaris begitu loh, itu bergantung lapangan sebenarnya ya, nyaris tidak itu kalau angka itu kan ini angka absolut soalnya tidak ada persentase angka absolutnya sekian.

Oleh karena itu, sekali lagi ini Pemohon juga siap-siap bagaimana..., Termohon juga harus siap-siap bagaimana Pemohon mengepakkan sayapnya atau melangkahkan kakinya kemana ikuti juga untuk Pihak Terkait dan kami akan memberikan judgement setelah Anda berdua adu argumentasi dan adu bukti yang benar yang mana? Jadi Anda siapkan kalau perlu PPK Batu Raja dan PPK di mana itu, di Lengkiti itu siapkan Anda juga tidak kurang siapnya apa peluru-peluru apa yang Anda siapkan untuk kedua ini, soalnya fokus pada kasus penyelenggaraanya kasus penghitungannya atau dua-duanya ini kaitannya dengan permohonannya apa petitumnya juga begitu minta diulang Pemilunya? Apa minta diulang menghitungnya? Itu suatu soal yang berbeda atau memang sudah jelas benar yang penghitungan Anda dengan bukti-bukti yang ada jadi tidak usah dihitung kembali pun penghitungan Anda benar. Begitu lah, Pak Pemohon, Termohon, dan juga Pihak Terkait demikian Pak Ketua, terima kasih.

25. KETUA : ACHMAD SODIKI

Ya, jadi ada beberapa hal yang menjadi perhatian Majelis dan Saudara diminta untuk memperhatikan itu ya, kalau kita lihat di dalam Keputusan KPUD ini kan selisihnya hanya 788, ya? Tapi kalau di dalam tabel Saudara halaman berapa ini 7 itu terpautnya 1.378. Jadi nanti itu apakah nanti, bagaimana Saudara membuktikan mana yang ini, yang KPUD yang benar eh, yang salah, kemudaian tabel Saudara yang betul gitu, toh. Jadi tabel Saudara yang betul itu kira-kira komposisinya berapa? Atau masing-masing itu mendapat berapa? Gitu ya. Sehingga demikian lalu akan lebih jelas kalau 2 kecamatan di sini kelitannya saya jumlah karena 1.378. Menurut perhitungan di tabel di sini, ya. Jadi setelah dikurang itu lalu kan kemudian harus antara seluruh jumlah yang sah yang memilih itu berapa menurut KPUD itu, ya. lalu menurut Saudara itu berapa, kan itu harus sinkron semua itu, jadi pengurangan yang satu yang Saudara bisa anggap merupakan suatu penambahan yang lain tapi jumlahnya kan nanti harus sama itu, harus yakin sama. Sehingga demikian lalu satu sama lain menjadi sinkron. Kalau nggak sinkron ya meragukan lagi gitu, ya, masing-masing penambahan itu diikuti dengan bukti-bukti yang Saudara miliki, itu ya. Ya, sebentar Pak Saudara Pemohon ya. Jadi, saya ulang lagi, jadi petitum Saudara belum

(15)

mencantumkan perhitungan yang seharusnya Saudara anggap benar dan harus diputus oleh Majelis, ya. Kemudian fokusnya itu pada alasan pemungutan suara ulang itu apa pada permohonan hitungan ulang ataukah kedua-duanya, ya. Kemudian Saudara juga harus bisa meyakinkan bahwa ketidaktransparan itu memang lalu merugikan Saudara ya, bukan merugikan keseluruhannya, ya. Begitu, Saudara Pemohon sudah…, ya silakan.

26. KUASA HUKUM PEMOHON : R. ANDIKA YOEDISTIRA

Terima kasih, Yang Mulia. Mungkin kami akan melakukan perbaikan-perbaikan kemudian fokus dari gugatan kami adalah untuk melakukan pemilihan suara ulang Yang Mulia…, pemungutan suara ulang. Sedangkan untuk yang menyangkut mengenai tabel nanti kami mungkin akan perbaiki, karena ini berkaitan dengan fokus dari…, posita itu akan berkaitan dengan petitum dari gugatan maka positanya akan kami sesuaikan dengan petitum gugatan mengenai pungutan…, permintaan kami berupa pemungutan suara ulang Yang Mulia. Ya, terima kasih.

27. KETUA : ACHMAD SODIKI

Jadi memang hitungan itu mungkin satu, dua yang berbeda nggak masalah ya, tapi rasionalitas dari antara posita dan petitum itulah sekarang dimasalahkan di sini. Saudara Termohon apa ingin disampaikan.

28. KUASA HUKUM TERMOHON

Terima kasih untuk diinformasikan kepada rekan-rekan dari Pemohon dan juga kepada Majelis kita sampai detik ini bahwa Termohon baru menerima faximile dari surat permohonan ini, kemudian aslinya belum kami terima dan begitu tadi dibacakan oleh Pemohon ternyata tidak ada yang sama baik posita maupun petitum melalui faximile.

Jadi kami mohon kepada Majelis supaya kami ini yang mana dirubah yang mana tidak dirubah kami mendapatkan…, mengikuti perubahan itu. Kami mohon kepada Majelis untuk memerintahkan itu diserahkan kepada kami, terima kasih.

29. KETUA : ACHMAD SODIKI

Ya, jadi nanti kita bisa, Saudara bisa minta kepada bagian Panitera dan perbaikan itu sekaligus bill in, ya. di dalam permohonan ya, jangan dipisah, ini permohonan…, nggak jadi bill in di dalam…, baru ya. Jadi supaya dengan demikian lalu urutannya itu lalu menjadi jelas kalau dipisah-pisah nanti dimasukkan kemana. Ya, toh. Kepada Termohon

(16)

nanti bisa minta kepada Penitara. Dan ini karena sidang ini adalah sidang yang cepat, waktunya juga sangat terbatas, itu saya…, karena pemeriksaannya juga karena akan dilanjutkan untuk besok jam 18.30 ya. Jadi Saudara saya harapkan…, ini sudah jam 10 nanti sore perbaikannya sudah bisa diterima supaya nanti sore Pemohon bisa minta kepada Panitera, Termohon pada jam 5, jam 17.00 ya. Jam 17.00 ini perbaikan-perbaikan ini sudah bisa disampaikan kepada Panitera dan kemudian oleh Panitara bisa disampaikan kepada Termohon. Jadi Termohon mengambil sendiri Pak, ya.

30. KUASA HUKUM TERMOHON Terima kasih. 31. KETUA : ACHMAD SODIKI

Selanjutnya, Saksi-Saksi ya. untuk sidang yang akan datang pada “Selasa, ya?” Selasa, tanggal 22 Juni pukul 18.30 WIB, diminta juga supaya disiapkan daftarnya siapa. Nanti sore kalau bisa sudah bisa diterima daftar yang menjadi Saksi itu, dan kesaksian apa saja yang akan Saudara buktikan di dalam persidangan hari Selasa itu, ya. Karena ini malam ini 18.30 karena perkara banyak sekali yang masuk ke sini. Jadi, Saudara Termohon sebaiknya juga siap-siap untuk menyempurnakan atau menyampaikan. Kalau ada Saksi juga di bisa disiapkan, ya. Tapi, terutama kepada Saudara Pemohon supaya tidak membuang-buang waktu, karena hari Selasa besok sore jam 18.30 ini sudah pemeriksaan Saksi bersama jawaban dari Termohon. Atau mungkin ada Terkait nggak ada ini? Nggak ada. Dari pemeriksaan persidangan ini. Ada yang ingin disampaikan? Jadi daftarnya di-anu Pak ya di..., sekaligus dilampiri KTP-nya masing-masing.

32. KUASA HUKUM PEMOHON : R. ANDIKA YOEDISTIRA Kami sampaikan besok.

33. KETUA : ACHMAD SODIKI

Termasuk daftar bukti ditulis yaitu bukti 1 mengenai ini, bukti 2 dan seterusnya. Ya?

34. KUASA HUKUM PEMOHON : R. ANDIKA YOEDISTIRA Baik, Yang Mulia.

(17)

35. KETUA : ACHMAD SODIKI Oke. Termohon cukup?

36. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT : ALAMSYAH HANAFIAH

Termohon mohon penjelasan dari Majelis. Ini nanti untuk jawaban berarti besok jam 18.30. Setelah kita menerima jam 5 nanti permohonan itu. Pertanyaan kami apakah Termohon juga harus menyiapkan Saksi jam 18.30 besok?

37. KETUA : ACHMAD SODIKI

Kalau dipandang Saudara perlu untuk menyiapkan Saksi ya silakan.

38. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT : ALAMSYAH HANAFIAH Terima kasih.

39. KETUA : ACHMAD SODIKI

Saya kira cukup, ya persidangan ini? Dengan demikian maka saya nyatakan sidang ditutup.

Jakarta, 21 Juni 2010

Kepala Biro Administrasi Perkara dan Persidangan,

Kasianur Sidauruk

NIP. 19570122 198303 1 001

SIDANG DITUTUP PUKUL 10.23 WIB KETUK PALU 3X

Referensi

Dokumen terkait

• Kampanye adalah memiliki sumber kolektif dengan tujuan yang di setujui masyarakat, menggunakan beberapa salauran dan dengan pesan yang berbeda untuk target kelompok yang

menutup katup pengisian udara. CATATAN : Tekanan udara dalam tubuh bendung akan meningkat dengan naiknya muka air di hulu bendung dan naiknya suhu udara, maka pada siang hari

80021033 Kisaran, 04 April 2014 BAUR TILANG RINI SARTIKA BRIGADIR NRP.. KEPALA KEPOLISIAN RESOR

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 74.369 dikelola oleh rumah

Pemohon dalam permohonan sebagaimana dimaksud dalam perkara a quo menjelaskan bahwa ketentuan yang mengatur kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji Undang-Undang Nomor 4

Kemudian mengenai legal standing Dewan Perwakilan Daerah sebagai lembaga negara dalam permohonan pengujian undang-undang, serta analisa putusan Mahkamah Konstitusi

Dalam perkara Nomor 069/PUU-IX/2011, menimbang bahwa oleh karena permohonan pemohon ialah pengujian konstitusionalitas Pasal 10 Ayat (1) Undang-Undang tentang

Data-data yang diperlukan untuk menyelesaikan studi ini adalah sebagai berikut: Data curah hujan tahun 2002-2011, peta batas DAS dan jaringan sungai, peta jenis tanah, tekstur tanah