• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA FINANSIAL OPERASIONAL IPLT PEH DI KABUPATEN JEMBRANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KINERJA FINANSIAL OPERASIONAL IPLT PEH DI KABUPATEN JEMBRANA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

KINERJA FINANSIAL OPERASIONAL IPLT PEH

DI KABUPATEN JEMBRANA

I GUSTI AGUNG BAGUS OKA SAPTUADI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

(2)

TESIS

KINERJA FINANSIAL OPERASIONAL IPLT PEH

DI KABUPATEN JEMBRANA

I GUSTI AGUNG BAGUS OKA SAPTUADI NIM. 0891561038

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

KINERJA FINANSIAL OPERASIONAL IPLT PEH

DI KABUPATEN JEMBRANA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I GUSTI AGUNG BAGUS OKA SAPTUADI NIM. 0891561038

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2011

(4)

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 AGUSTUS 2011

Pembimbing I,

Ir. Mayun Nadiasa, MT NIP. 19570801 197802 1 001

Pembimbing II,

Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT NIP. 19631231 1991032 1 025 Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof.Dr.Ir. I Md. Alit Karyawan Salain,DEA NIP. 19620404 199103 1 002

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A.A.Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP.19590215 198510 2 001

(5)

Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 16 Agustus 2011

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, Nomer. : 1455/UN.14.4/HK/2011, Tanggal 10 Agustus 2011.

Ketua : Ir. Mayun Nadiasa, MT

Anggota :

1. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT

2. Dr. Ir. I Gusti Agung Adnyana Putera, DEA 3. Ir. Yudha Astana, MT

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmat-Nya penulis dapat mengajukan Tesis dengan judul Kinerja Finansial Operasional IPLT Peh di Kabupaten Jembrana.

Pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Ir. I Md. Alit Karyawan Salain,DEA selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Udayana. 2. Bapak Ir. Mayun Nadiasa, MT sebagai pembimbing I yang banyak

memberikan masukan dan bimbingan.

3. Bapak Ir. Dewa Ketut Sudarsana, MT sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan dalam penulisan proposal maupun tesis.

4. Semua dosen yang telah memberikan masukan pada tahap proposal penelitian sampai tahap penulisan Tesis.

5. Ucapan yang sama ditujukan kepada Bapak Bupati Jembrana, Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Kepala Kantor LHKP, Kabupaten Jembrana yang telah memberikan ijin, kesempatan dan bantuan finansial untuk mengikuti pendidikan pada program studi Magister Teknik Sipil, program pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seangkatan yang telah banyak memberikan motivasi dan telah banyak membantu dalam berdiskusi selama penulisan tesis ini.

6. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapkan terima kasih yang tulus disertai penghargaan sedalam-dalamnya kepada Ayahanda I Gusti Putu Mudiasa dan Ibunda I Gusti Ayu Komang Niadi, yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, selalu memberikan kesempatan, dorongan dan semangat. Akhirnya penulis sampaikan terima kasih kepada istri tercinta Citrarasmi, serta anak-anak Gung Gek Indira dan Gungde Prameswara tersayang, adik Gek Novi, dan keluarga besar, yang dengan penuh pengorbanan telah memberikan doa restu dan kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini.

Penulis berharap dengan ditulisnya penelitian ini dapat memberi manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan siapa saja yang berkepentingan.

Penulis menyadari kalau penelitian ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun dari sistematika penulisannya, dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki serta dengan kerendahan hati penulis mengharapkan masukan maupun saran untuk penyempurnaan selanjutnya.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.

Negara, 2 Januari 2011 Penulis,

(7)

ABSTRAK

KINERJA FINANSIAL OPERASIONAL IPLT PEH DI KABUPATEN JEMBRANA

Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Peh merupakan satu-satunya aset publik dalam pengolahan limbah tinja di Kabupaten Jembrana. Berdasarkan data tahun 2005 hingga 2010 kuantitas limbah tinja harian berkisar 1,22 m3- 1,92 m3, sekitar 4,47%-7,02% dari kapasitas pengolahan. Kapasitas pengolahan adalah 27,4m3. Utilisasi IPLT yang rendah mengakibatkan kinerja finansial yang rendah dan tidak dapat menutupi biaya operasi dan pemeliharaan (biaya O&P).

Dalam penelitian ini, ramalan kuantitas limbah tinja dihitung dengan metode persamaan garis lurus/trend linier. Ramalan potensi limbah tinja tangki septik dihitung dengan rumus SNI T-07-1989-F dengan memproyeksikan jumlah penduduk dan tingkat pelayanan tangki septik. Kinerja Finansial Operasional dilakukan dengan menggunakan metode analisa pulang pokok. Sedangkan komponen biaya dan pendapatan diperoleh dengan menggunakan metode estimasi dan peramalan berdasarkan data yang diperoleh pada tahap operasional.

Hasil analisis menunjukkan, pada tahun 2015 potensi produksi harian limbah tinja tangki septik jangka waktu pengurasan 2 tahun adalah 28,7 m3 (103,18% kapasitas pengolahan). Untuk jangka waktu pengurasan 3 tahun, potensi produksi harian sebesar 21,62m3 (78,91% kapasitas pengolahan). Berdasarkan potensi produksi, IPLT Peh seharusnya telah mengalami pengembangan kapasitas pada tahun 2014. Dengan tarif retribusi Rp. 10.000,00/m3, IPLT Peh pada tahun 2010 mengalami kerugian sebesar Rp. 110.446.000,00. Karena pendapatan Rp. 7.020.000,00, sementara biaya O&P sebesar Rp. 117.466.000,00

Upaya peningkatan kinerja finansial IPLT Peh adalah dengan meningkatkan kuantitas limbah tinja yang dibuang di IPLT dan menaikkan tarif retribusi. Dengan analisis pulang-pokok, kondisi titik impas terjadi pada kombinasi antara kuantitas limbah tinja harian dan tarif retribusi/m3berturut-turut 27,4 m3/Rp. 16.887,18. Jika kuantitas limbah tinja harian sesuai dengan kondisi eksisting yakni 1,92 m3, maka titik impas tercapai jika tarif retribusi sebesar Rp. 191.970,00/m3. Untuk setiap peningkatan tarif retribusi mempengaruhi kelayakan tarif pengurasan pelayanan luar dan dalam kota/m3 yaitu Rp. 167.330,10/Rp. 296.329,87/Rp. 282.829,87; Rp. 16.887,18/Rp. 145.886,95/Rp. 132.386,95; Untuk potensi limbah tinja pengurasan 2 tahun, pada tahun 2014 potensi limbah tinja 27,44 dengan tarif retribusi Rp. 24.690,64/m3, tarif pengurasan dalam kota 213.559,21/m3 dan pelayanan luar kota Rp. 193.793,86 /m3

(8)

ABSTRACT

FINANCIAL OPERATIONAL PERFORMANCE OF IPLT-PEH IN JEMBRANA REGENCY

Peh Septage Treatment Plant (IPLT) is the only public asset in Jembrana regency used to handle septic-tank septage. This asset has a design capacity of 27.4 cubic meters. Based on data between 2005 and 2010, the quantity of daily septage is between 1.22 and 1.92 cubic meters approximately between 4.47% and 7.02% of the design capacity. The low utility of this plant however, has caused poor financial performance. As the result, this plant could not cover both its operation and maintenance costs.

In this study, the quantity of daily septage is estimated using a trend linear method. More specifically, the septic-tank septage daily production is calculated using SNI T-07-1989-F by predicting the number of population and the septic-tank septage service. Financial operational performance is analysed with a Break Even Point (BEP) method while expenditures and revenues components are obtained by estimating the existing data during the plant operational period.

In 2015, the daily production of septic-tank septage will potentially achieve 28.70 cubic meters (103.18% of design capacity) if pumping-out period is 2 years. If the pumping out period is 3 years, the daily production will potentially be 21.62 cubic meters (±78.91% of design capacity). Based on production potential therefore, the Peh Plant should have been fully utilised. The retribution rate of 10,000.00 rupiahs per cubic meter has been effective since 2000 and the income of the Peh Plant was 7,020,000.00 rupiahs in 2010. In fact, both operation and maintenance costs were 117,466,000.00 rupiahs so that have resulted in lost of 110,446,000.00. rupiahs.

Many efforts have been carried out to boost the financial performance of the Peh Plant. The increasing retribution rate increases the delivered quantity of the septage. Break Even Point (BEP) is achieved for a combination between a daily septage quantity and retribution rate per cubic meter as of 27.4 m3 /16,887.18 rupiahs. If the daily septage quantity remains at existing condition, i.e. 1.92 cubic meters, then the retribution rate should be 167,330.10 rupiahs per cubic meter to achieve the breakeven point. The most feasible combinations between the retribution rate and pumping out rate per cubic meter are 167,330.10 rupiahs/ 296,329.87 rupiahs/ 282,829.87 rupiahs and 16,887.18/ 145,886.95 rupiahs/ 132,386.95 rupiahs respectively. In 2014, the potential of daily production of septic-tank septage is 27.44 cubic meters, the retribution rate, the pumping in and out rates per cubic meter are 24,690.64 rupiahs, 213,559.21 rupiahs and 193,793.86 rupiahs respectively.

Key words: Financial performance, Septage treatment, Retribution, Pumping-out Rate

(9)

DARTAR ISI

SAMPUL DALAM... i

PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv

UCAPAN TERIMA KASIH... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Pengertian Limbah Tinja... 6

2.2 Jenis Limbah Tinja ... 10

2.3 Karakteristik Limbah Tinja... 10

2.4 Pengelolaan Lumpur Tinja... 12

2.4.1 Sistem Pengolahan Lumpur Tinja ... 12

2.4.1.1 Sistem Sanitasi Terpusat (Off- Site Sanitation)... 12

2.4.1.2 Sistem Sanitasi Setempat (On Site Sanitation)... 14

2.4.2 Teknik Operasi Pengelolaan IPLT Sistem Setempat... 15

2.4.2.1 Bak Penampung/pengumpul (Equalizing Unit)... 18

2.4.2.2 TangkiInhoff... 19

2.4.2.3 Kolam Aerasi Anaerobik ... 20

(10)

2.4.2.5 KolamMaturasi... 20

2.4.2.6 Bak Pengering Lumpur... 21

2.4.3 Tingkat Pelayanan ... 22

2.4.4 Faktor Penentu Kualitas Operasional Pelayanan... 22

2.5 Proyeksi Volume Limbah Tinja... 23

2.5.1 Metoda Aritmatik... 23

2.5.2 Metoda Geometrik ... 24

2.5.3 MetodaLeast Square... 24

2.6 Faktor Pengurasan... 27

2.7 Debit Lumpur Tinja ... 27

2.7.1 Potensi Produksi Limbah Tinja... 27

2.7.2 Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik ... 28

2.8 Analisa Faktor Manajemen Pengangkutan Air Limbah Tinja ... 29

2.9 Aspek Finansial... 30

2.9.1 Analisa Pendapatan ... 30

2.9.2 Biaya Operasional dan Pemeliharaan... 31

2.9.3 Analisis Pulang Pokok ... 31

BAB III METODELOGI PENELITIAN... 34

3.1 Tahapan Penelitian... 34

3.2. Data yang diperlukan ... 37

3.2.1 Data Primer ... 37

3.2.2 Sekunder... 37

3.3. Metode Pengumpulan Data... 38

3.4. Analisis Data... 39

3.4.1 Kuantitas Limbah Tinja IPLT Peh... 39

3.4.2 Utilisasi Mobil Tangki ... 39

3.4.3 Utilisasi IPLT Peh... 40

3.4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana ... 40

3.4.5 Jumlah Layanan Tangki Septik Kabupaten Jembrana... 40

3.4.6 Volume Tangki Septik Kabupaten Jembrana ... 41

3.4.7 Tingkat Pelayanan Tangki Septik Kabuapaten Jembrana... 41 3.4.8 Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kabupaten Jembrana . 41

(11)

3.4.10 Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPLT Peh... 42

3.4.11 Biaya Operasi Kendaraan Mobil Tangki di Kabupaten Jembrana... 43

3.4.12 Analisis Pulang-Pokok IPLT Peh ... 43

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Kondisi Fisik IPLT Peh ... 44

4.1.1 Lokasi IPLT Peh... 44

4.1.2 Proses Pengolahan Limbah Tinja IPLT Peh... 46

4.2. Kuantitas Limbah Tinja IPLT Peh... 47

4.2.1 Kondisi Eksisting ... 47

4.2.2 Proyeksi Kuantitas Limbah Tinja IPLT Peh ... 50

4.2.3. Pemasok Limbah Tinja IPLT Peh ... 52

4.2.3.1 Kondisi Eksisting ... 52

4.2.3.2 Utilisasi Mobil Tangki... 54

4.3 Utilisasi IPLT Peh... 55

4.4 Produksi Limbah Tinja Kabupaten Jembrana ... 56

4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana ... 56

4.4.2 Jumlah Layanan Tangki Septik Kabupaten Jembrana... 58

4.4.3 Volume Tangki Septik ... 58

4.4.4 Tingkat Pelayanan Tangki Septik ... 59

4.4.5 Potensi Produksi Limbah Tinja Kabupaten Jembrana... 61

4.4.6 Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kabupaten Jembrana. 62 4.5 Perbandingan Kuantitas Limbah Tinja IPLT Peh Terhadap Potensi ... Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kabupaten Jembrana ... 67

4.6 Analisa Finansial IPLT Peh ... 69

4.6.1 Pendapatan ... 69

4.6.2 Biaya Operasi dan Pemeliharaan (Biaya O&P) ... 74

4.6.2.1 Biaya Operasi dan Pemeliharaan (Biaya O&P) IPLT Peh... 74

4.6.2.2 Biaya Operasi Kendaraan Mobil Tangki ... 84

4.6.3 Kondisi Laba-Rugi ... 88

(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1. Kesimpulan ... 102

5.2 Saran ... 104

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. GambarSeptic Tank Standar... 7

Gambar 2.2. GambarSeptic Tank Modifikasi... 8

Gambar 2.3. Diagram Sistem Pengolahan Limbah Tinja Terpusat (off site)... 12

Gambar 2.4. Diagram Sistem Pengolahan Limbah Tinja Setempat (on site) ... 14

Gambar 2.5. Potongan dan IsometrikInhoff Tank... 16

Gambar 2.6. Diagram Sistem Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)... 17

Gambar 2.7. Grafik Pulang-Pokok... 32

Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian... 36

Gambar 3.2. Kerangka Analisis Finansial. ... 36

Gambar 4.1. Peta Lokasi IPLT Peh ... 45

Gambar 4.2. SiteplanIPLT Peh ... 45

Gambar 4.3. Alur Proses Pengolahan Limbah Tinja IPLT Peh... 46

Gambar 4.4. Pola Kuantitas Limbah Tinja Bulanan IPLT Peh... 50

Gambar 4.5. Realisasi dan Proyeksi Kuantitas Limbah Tinja Tahunan IPLT Peh... 52

Gambar 4.6. Peta Wilayah Kota Negara, Kabupaten Jembrana ... 53

Gambar 4.7. Grafik Kondisi Utilisasi IPLT Peh... 56

Gambar 4.8. Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana ... 57

Gambar 4.9. Grafik Proyeksi Tingkat Pelayanan Tangki Septik... Kabupaten Jembrana... 61

Gambar 4.10. Perbandingan Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik ... dengan Potensi Produksi Limbah Tinja Kabupaten Jembrana ... 65

Gambar 4.11. Perbandingan Potensi Limbah Tinja Tangki Septik terhadap... Kapasitas Pengolahan IPLT Peh di Kabupaten Jembrana ... 66

Gambar 4.12. Kondisi Kuantitas Limbah Tinja IPLT Peh terhadap Potensi... Produksi Limbah Tinja Tangki Septik di Kabupaten Jembrana ... 68

Gambar 4.13. Grafik Pendapatan dari Pengurasan Limbah Tinja ... 71

Gambar 4.14. Persamaan Proyeksi Pendapatan Pengolahan Limbah Tinja IPLT Peh 72 Gambar 4.15. Pendapatan Bersih IPLT Peh ... 89

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Ukuran Tangki Septik... 9

Tabel 3.1. Data sekunder dalam penelitian kinerja finansial operasional... IPLT Peh ... 37

Tabel 4.1. Unit Pengolahan Limbah Tinja IPLT Peh. ... 44

Tabel 4.2. Data Kuantitas Limbah Tinja Tahunan IPLT Peh. ... 48

Tabel 4.3. Data Kuantitas Limbah Tinja Bulanan IPLT Peh... 49

Tabel 4.4. Realisasi Kuantitas Limbah Tinja Tahunan yang diolah di IPLT Peh ... 51

Tabel 4.5. Proyeksi Kuantitas Limbah Tinja Tahunan yang diolah di IPLT Peh... 51

Tabel 4.6. Utilisasi Mobil Tangki... 54

Tabel 4.7. Utilisasi IPLT Peh... 55

Tabel 4.8. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jembrana. ... 56

Tabel 4.9. Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana menggunakan... Metode Arithmatik. ... 57

Tabel 4.10. Jumlah Anggota Rumah Tangga Tiap Kecamatan. ... di Kabupaten Jembrana, tahun 2009 ... 58

Tabel 4.11. Data Pelanggan PDAM Kabupaten Jembrana Berdasarkan Jenis... Pelanggan. ... 59

Tabel 4.12. Tingkat Pelayanan Tangki Septik Kabupaten Jembrana ... 60

Tabel 4.13. Proyeksi Tingkat Pelayanan Tangki Septik Kabupaten Jembrana ... 60

Tabel 4.14. Potensi Produksi Limbah Tinja Kabupaten Jembrana... 62

Tabel 4.15. Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik untuk jangka waktu... pengurasan 2 Tahun... 63

Tabel 4.16. Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik untuk jangka waktu ... Pengurasan 3 Tahun... 63

Tabel 4.17. Perbandingan Kapasitas Pengolahan IPLT Peh terhadap ... Potensi Limbah Tinja Tangki Septik Kabupaten Jembrana ... 65

Tabel 4.18. Perbandingan Kuantitas Limbah Tinja IPLT Peh Terhadap... Potensi Produksi Limbah Tinja Tangki Septik Kabupaten Jembrana... 67

Tabel 4.19. Data Penerimaan Retribusi Pengurasan Tinja ... 70

Tabel 4.20. Realisasi Pendapatan IPLT Peh ... 73

(15)

Tabel 4.23. Pendapatan dari Pemanfaatan Pupuk Kompos Potensi Limbah ...

Tinja Tangki Septik tahun 2010... 74 Tabel 4.24. Biaya Tetap IPLT Peh Tahun 2010 (dalam ribuan)... 74 Tabel 4.25. Biaya Tenaga Kerja IPLT Peh Tahun 2010 (dalam ribuan) ... 75 Tabel 4.26. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk kuantitas limbah tinja...

harian 1,92 M3 (dalam ribuan rupiah) ... 76 Tabel 4.27. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk kuantitas limbah tinja...

harian 1,99 M3 (dalam ribuan rupiah) ... 76 Tabel 4.28. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk kuantitas limbah tinja...

harian 2,05 M3 (dalam ribuan rupiah) ... 77 Tabel 4.29. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk kuantitas limbah tinja...

harian 2,11 M3 (dalam ribuan rupiah) ... 77 Tabel 4.30. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk kuantitas limbah tinja...

harian 2,18 M3 (dalam ribuan rupiah) ... 78 Tabel 4.31. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk kuantitas limbah tinja...

harian 2,24 M3 (dalam ribuan rupiah) ... 78 Tabel 4.32. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 Sesuai Kapasitas pengolahan ...

(dalam ribuan rupiah) ... 79 Tabel 4.33. Biaya O & P IPLT Peh Tahun 2010 untuk mengelola limbah tinja ...

aktual (dalam ribuan rupiah) ... 79 Tabel 4.34. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk potensi limbah tinja ...

tangki septik24,22 M3/hari (dalam ribuan rupiah) ... 81 Tabel 4.35. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk potensi limbah tinja...

tangki septik25,01 M3/hari (dalam ribuan rupiah) ... 81 Tabel 4.36. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk potensi limbah tinja...

tangki septik25,81 M3/hari (dalam ribuan rupiah) ... 82 Tabel 4.37. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk potensi limbah tinja...

tangki septik26,62 M3/hari (dalam ribuan rupiah) ... 82 Tabel 4.38. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk potensi limbah tinja...

tangki septik27,44 M3/hari (dalam ribuan rupiah) ... 83 Tabel 4.39. Biaya Variable IPLT Peh Tahun 2010 untuk potensi limbah tinja...

tangki septik28,27 M3/hari (dalam ribuan rupiah) ... 83 Tabel 4.40. Biaya O & P IPLT Peh untuk mengelola potensi limbah tinja...

(16)

tangki septik, Tahun 2010 (dalam ribuan rupiah) ... 84 Tabel 4.41. Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan untuk pelayanan...

Dalam Kota. ... 85 Tabel 4.42. Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan untuk pelayanan...

Luar Kota. ... 86 Tabel 4.43. Proyeksi Pendapatan Bersih IPLT Peh (dalam ribuan rupiah) ... 88 Tabel 4.44. Proyeksi Pendapatan Bersih IPLT Peh dengan memanfaatan ...

Pupuk Kompos Limbah Tinja (dalam ribuan rupiah) ... 90 Tabel 4.45. Pendapatan Bersih IPLT Peh dalam mengolah potensi Limbah...

Tinja Tangki Septik (dalam ribuan rupiah) ... 91 Tabel 4.46. Proyeksi Pendapatan Bersih IPLT Peh dengan Memanfaatan Pupuk ...

Kompos Potensi Limbah Tinja Tangki Septik (dalam ribuan rupiah)... 91 Tabel 4.47. Penyesuaian Tarif Retribusi BEP Menurut Peningkatan Kuantitas...

Limbah Tinja IPLT Peh (dalam ribuan rupiah)... 92 Tabel 4.48. Usulan Tarif Retribusi BEP dari Kuantitas Limbah Tinja aktual...

(dalam ribuan rupiah)... 93 Tabel 4.49. Usulan Tarif Retribusi BEP dari Potensi Limbah Tinja Tangki...

Septik (dalam ribuan rupiah)... 94 Tabel 4.50. Penyesuaian Tarif Pengurasan Tangki Septik Menurut Usulan Tarif ...

Retribusi dalam Kota Negara, tahun 2010 (dalam ribuan rupiah) ... 95 Tabel 4.51. Penyesuaian Tarif Pengurasan Tangki Septik Menurut Usulan Tarif ...

Retribusi luar Kota Negara, tahun 2010 (dalam ribuan rupiah)... 96 Tabel 4.52. Penyesuaian Tarif Pengurasan Tangki Septik Menurut Usulan ...

Tarif Retribusi potensi limbah tinja dalam Kota Negara, tahun 2014...

(dalam ribuan rupiah)... 97 Tabel 4.53. Penyesuaian Tarif Pengurasan Tangki Septik Menurut Usulan Tarif ...

Retribusi potensi limbah tinja luar Kota Negara, tahun 2014 ...

(dalam ribuan rupiah)... 98 Tabel 4.54. Kondisi Kinerja Finansial IPLT Peh Menurut Kuantitas Limbah Tinja,..

Tarif Retribusi dan Kelayakan Tarif Pengurasan ,tahun 2010 ... 98 Tabel 4.55. Kondisi Kinerja Finansial IPLT Peh Menurut Kuantitas Limbah Tinja,..

Tarif Retribusi dan Kelayakan Tarif Pengurasan Setelah Memanfaatkan

(17)

Tabel 4.56. Kondisi Kinerja Finansial IPLT Peh Menurut Potensi Limbah Tinja, ...

Tarif Retribusi dan Kelayakan Tarif Pengurasan , tahun 2014 ... 101 Tabel 4.57. Kondisi Kinerja Finansial IPLT Peh Menurut Potensi Limbah Tinja, ...

Tarif Retribusi dan Kelayakan Tarif Pengurasan Setelah Memanfaatkan

Referensi

Dokumen terkait

Dari data tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa dengan dana yang cukup, penyerapan dana yang tinggi, terdapat transmisi komunikasi, terdapat komunikasi yang

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 39 Peraturan Menteri

PEMBANGUNAN 6 UNIT PASAR KULINER , BUAH DAN PKL (JEMBATAN KEMBAR, GERUNG, BATULAYAR, PUSUK PASS, GERIMAX, KERU) PDE Setda Lobar-2012... JENIS KOPERASI, ANGGOTA, PENGURUS,

Pernyataan untuk pengambilan kayu, pertambangan, perkebunan yang dilakukan pada kawasan cagar alam pegunungan Cycloops lebih penting dan bermanfaat daripada menjaga

Pariwisata memberikan dampak yang baik untuk pembangunan di mana dengan adanya sebuah wisata di suatu daerah, maka pembangunan infrastruktur akan ada untuk

Risiko infeksi ibu dan bayi meningkat pada ketuban pecah dini. Korioamnionitis dapat terjadi pada ibu yang mengalami ketuban pecah dini. Umumnya terjadi

• Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal kurang mampu mengikuti dan menanggapi arus perubahan cepat yang terjadi di masyarakat. • Supaya kegiatan pendidikan