BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peristiwa politik yang terjadi disebuah negara merupakan suatu hal yang
menarik untuk dikaji dan diamati karena mempunyai dampak pada berbagai
macam aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan lain lain. Bagi para pelaku
ekonomi peristiwa politik tidak dapat dipandang sebelah mata, mengingat hal
tersebut dapat mengakibatkan risiko positif maupun negatif terhadap
kelangsungan usaha yang dijalankan. Investasi yang ditanamkan dengan tujuan
untuk mendapatkan keuntungan dapat berubah menjadi kerugian dan modal yang
disetorkan dapat hilang. Kegiatan investasi pasar modal mempunyai peranan yang
penting dalam kehidupan ekonomi terutama dalam proses alokasi dana
masyarakat.
Pasar modal sebagai institusi yang mempunyai tujuan untuk menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional mempunyai peran strategis sebagai salah satu
sumber pembiayaan dunia usaha, sedangkan di sisi lain pasar modal juga
merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal menengah dan
kecil. Oleh karena itu, pasar modal perlu didukung oleh infrastruktur yang
memadai, kerangka hukum yang kokoh, dan sikap profesional dari para pelaku
pasar modal. Peranan ketiga unsur pendukung ini akan menciptakan suatu sistem
perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien yang pada akhirnya akan
Pasar Modal Indonesia diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Peran bursa efek adalah sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual-beli efek pihak-pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Oleh karena itu,
peran bursa efek mempunyai arti penting bagi pengembangan pasar modal
Indonesia.
Sebagai suatu instrumen ekonomi, pasar modal tidak dapat dipisahkan
dari berbagai pengaruh lingkungan, terutama lingkungan ekonomi dan politik.
Kondisi makro ekonomi, berupa pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar
mata uang serta kebijakan sektor finansial akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Demikian pula kondisi lingkungan politik,
seperti adanya peperangan, kerusuhan politik, pergantian pemerintahan atau
peristiwa lain yang berkaitan erat dengan kestabilan perekonomian suatu negara,
akan dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar modal.
Menurut Suryawijaya dkk (1998), makin pentingnya peran bursa saham dalam
kegiatan ekonomi, membuat bursa saham semakin sensitif terhadap peristiwa
disekitarnya, baik berkaitan ataupun tidak berkaitan secara langsung dengan
peristiwa ekonomi.
Salah satu event yang hendak diuji kekuatan muatan informasinya dari suatu peristiwa terhadap aktivitas bursa efek adalah peristiwa Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 09 Juli 2014. Event yang dipilih pada penelitian ini adalah 3 (tiga) hari menjelang pemilu Presiden dan Wakil Presiden yaitu tanggal 04-08 Juli 2014
Study peristiwa (event study) ini menjadi penting karena mempelajari reaksi pasar modal terhadap adanya suatu peristiwa. Penelitian yang mengamati
reaksi pasar modal terhadap event study berupa peristiwa politik berskala nasional dilakukan oleh Asmita (2005) menganalisis Reaksi Pasar Modal Indonesia
Terhadap Pemilu 2004 dalam hal ini pemilu berlangsung dalam 3 tahapan dengan
sampel saham LQ 45 di BEJ selama periode pengamatan. Hasil penelitian
menunjukan abnormal return yang signifikan diseputar pemilu 2004. Pengujian rata rata abnormal return dan rata rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa tidak menunjukan hasil yang signifikan. Sedangkan pengujian
terhadap perbedaan reaksi yang diberikan pasar melalui abnormal return diseputar pemilu 2004 memperlihatkan hasil yang signifikan.
Suwaryo (2008) meneliti tentang Dampak Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden Terhadap Abnormal Return Investor dengan menyimpulkan bahwa peristiwa pemilu presiden dan wakil presiden telah direspon pasar modal di
Indonesia terbukti dengan diperolehnya abnormal return investor pada saham LQ 45, namun rata rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu secara uji statistik tidak terdapat perbedaan secara signifikan.
Penelitian Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Pemilihan Umum 08
Juli 2009 Pada Saham LQ-45 dilakukan oleh Luhur (2009) menyimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan rata rata Abnormal return maupun rata rata aktivitas perdagangan (TVA) secara signifikan sebelum dan sesudah pemilu Presiden dan
Trisnawati (2009) meneliti mengenai Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap
Perubahan Volume Perdagangan Saham Dan Harga Saham, dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa peristiwa pemilihan presiden tidak menimbulkan reaksi pasar
dan tidak digunakan oleh investor sebagai dasar pengambilan keputusan untuk
membeli atau menjual saham.
Dampak Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 Terhadap Abnormal
Return Dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham di BEI yang dilakukan oleh
Nurhaeni (2009) menunjukan bahwa berdasarkan hasil uji statistik terhadap
abnormal return selama periode peristiwa, ditemukan bahwa terdapat perbedaan rata rata abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa legislative. Dari hasil uji beda rata rata TVA sebelum dan sesudah peristiwa,
menunjukan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata rata
TVA sebelum dan sesudah peristiwa pemilu legislative.
Sudrajat (2010) melakukan pengujian tentang Pengaruh Pemilu Legislatif
9 April 2009 dan Pemilu Presiden 8 Juli 2009 Terhadap Harga Saham Dan
Volume Perdagangan Saham Pada Kelompok Perusahaan Di Daftar Efek Syariah
(DES). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa abnormal return dan TVA berpengaruh secara signifikan terhadap pemilu legislative 9 April 2009 dan
berpengaruh secara signifikan terhadap pemilu presiden 8 Juli 2009.
Husna (2010) menganalisis tentang Perbedaan Harga Saham Sebelum dan
Sesudah Pemilu legislative 2009 yang dikhususkan pada Sektor Properti dan Real
Estate yang Listing di BEI. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Pemilu
dan adanya perbedaan antara saham sebelum dan sesudah Pemilu Legislatif 2009
dengan harga saham pada sektor property dan real estate
Penelitian Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pemilihan Gubernur
DKI jakarta Putaran II dengan sampel Saham Anggota Indeks Kompas 100 di BEI
dilakukan oleh Wardhani (2012). Dari hasil perhitungan Uji-t yang dilakukan
menunjukkan bahwa terdapat abnormal return bernilai positif signifikan pada beberapa hari di sekitar tanggal peristiwa, yang berarti pasar merespon peristiwa
ini sebagai kabar baik. Sedangkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test
membuktikan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal return pada periode saat-setelah peristiwa namun tidak signifikan pada periode sebelum-saat dan periode sebelum-setelah peristiwa. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata TVA pada periode sebelum-saat dan periode saat-setelah peristiwa, namun tidak
signifikan pada periode sebelum-setelah peristiwa. Ananto (2014) meneliti tentang
Pengaruh Pemilu Legislatif terhadap Abnormal Return dan Trading Volume
Activity Saham di Jakarta Islamix Indeks (Studi Kasus Pada Pemilu Legislatif 09
April 2014). Hasil penelitian ini menemukan bahwa peristiwa pemilihan umum
legislative tidak berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return, akan tetapi berpengaruh signifikan terhadap trading volume activity.
Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh
Mahendra dan Meidawati (2004). Hasil dari penelitian tersebut menunjukan
bahwa peristiwa Pemilu berpengaruh terhadap investasi yang dilakukan oleh para
investasi. yang dilakukannya karena fluktuasi harga yang tidak dapat dipastikan
sebelumnya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah Penelitian ini
akan menganalisis perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden dan wakil presiden 2014,
sedangkan penelitian terdahulu menganalisis pengaruh abnormal return dan volume perdagangan saham peristiwa Pemilu legislatif 2004. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pada perusahaan LQ45 periode 04 sampai
14 Juli 2014, sedangkan pada penelitian terdahulu sampelnya selama periode 19
Maret 2004 sampai 20 April 2004.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mencoba melakukan
penelitian event study mengenai kaitan abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia dengan peristiwa politik dalam
negeri yaitu peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tanggal 09
Juli 2014. Dengan mengangkat judul “ANALISIS RESPON PASAR
TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 09 JULI 2014 .“
1.2 Perumusan Masalah
Event Study memiliki jangkauan yang luas, tetapi sebagian besar dari penelitian yang ada meneliti kaitan antara pergerakan harga saham dengan
peristiwa peristiwa ekonomi seperti: stock split, pengumuman deviden, merger, pengumuman laba dan lain lain. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis
pasar modal tehadap peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09
Juli 2014 pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Rumusan masalah yang
akan diamati adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09
Juli 2014 ?
2. Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham antara
sebelum dan sesudah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden 09 Juli 2014 ?
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa Bursa efek Indonesia berada
dalam bentuk setengah kuat (semistrong form) dengan alasan efesiensi ini telah dibuktikan oleh para peneliti sebelumnya. Selain itu, penelitian ini juga
mengabaikan adanya peristiwa ekonomi seperti: stock spilt, pengumuman deviden, emisi saham baru dan lain lain. Penelitian ini dibatasi untuk menguji
pengaruh peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli 2014
terhadap saham yang tergabung dalam Saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden 09 Juli 2014.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan volume perdagangan saham
antara sebelum dan sesudah peristiwa Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden 09 Juli 2014.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari Penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi investor untuk mengetahui reaksi pasar modal
terhadap peristiwa Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 09 Juli
2014.
2. Sebagai masukan bagi kalangan pengamat dan pelaku pasar modal
dalam rangka menambah wawasan mengenai reaksi pasar modal
terhadap peristiwa politik dalam negeri.
3. Sebagai wacana bagi peneliti untuk menambah wawasan dan
pengetahuan terutama dalam hal penerapan teori yang diperoleh serta
sebagai pembelajaran kemampuan dalam menganalisis suatu peristiwa
dan sebagai sumbangan pikiran untuk melakukan penelitian lebih