• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. 1. Gambaran umum RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. - PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA - reposi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. 1. Gambaran umum RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. - PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA - reposi"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.

1. Gambaran umum RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

Pada tahun 1937-an sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Banjarnegara hanya sebuah poliklinik swasta yang dikelola dan dilayani hanya oleh seorang dokter part timer yang datang seminggu sekali. Dokter tersebut dibantu oleh beberapa orang petugas. Poliklinik swasta yang terletak di Kampung Pungkuran (sekarang Kantor DKK) inipun hanya menyediakan pelayanan rawat jalan. Adanya keterbatasan sarana pelayanan kesehatan tersebut telah menggugah kesadaran seorang wanita pribumi bernama RAA Anna Lasmanah (istri Soemitro Kolopaking Poerbonegoro Bupati Banjarnegara yang menjabat pada waktu itu) untuk mengupayakan berdirinya sebuah sarana pelayanan kesehatan yang lebih representatif dalam bentuk rumah sakit. Dana pembangunan rumah sakit dihimpun dari iuran masyarakat Banjarnegara yaitu dari setiap kepala keluarga masing-masing sebesar satu sen. Kegiatan penggalangan dana pembangunan rumah sakit tersebut lalu dikenal dengan nama “Gerakan Satoe Sen“. Dari gerakan tersebut berhasil

(2)

bersalin, dapur, gudang, kamar jenazah, serta dua lokal gedung untuk bangsal akhirnya selesai. Pada tanggal 31 Agustus 1940 rumah sakit kecil yang merupakan cikal bakal Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banjarnegara sekarang ini kemudian resmi didirikan dengan nama Hulpziekenhuis “Boedi Rahajoe“ sampai dengan tahun 1948 dipimpin oleh dr. Soepardji.Seiring dengan perkembangan rumah sakit, untuk memberikan identitas dan melakukan branding, pada tanggal 16 Oktober 2013 telah dilaunching dan ditetapkan nama dan logo baru RSUD Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan nama perintis berdirinya, yaitu “RSUD Hj. Anna Lasmanah”.

Adapun struktur organisasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sebagai berikut:

a. Direktur.

b. Kelompok jabatan fungsional. c. Bagian tata usah, yang membawahi:

1. Sub bagian perencanaan, Evaluasi dan pelaporan. 2. Sub bagian umum dan kepegawaian.

3. Sub bagian hukumdan kehumasan. d. Bidang keuangan, yang membawahi:

1. Seksi Anggaran dan Perbendaharaan. 2. Seksi Verivikasi dan Akutansi. e. Bidang pelayanan, yang membawahi:

1. Seksi pelayanan medis. 2. Seksi keperawatan.

(3)

2. Seksi penunjang non klinik 2. Visi dan Misi.

Visi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah sebagai berikut :

“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Banjarnegara dan Sekitarnya”.

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi agar tujuan organisasi agar terlaksana dan berhasil dengan baik. Dalam Undang-undang Nomor 25 tahun2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi (pasal 1 ayat 13). Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh organisasi agar visinya dapat tercapai. Dalam rangka mewujudkan visi organisasi dan juga mendukung pencapaian visi dan misi Kabupaten Banjarnegara, maka RSUD Kab. Banjarnegara menyususun misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselematan pasien dan kepuasan pelanggan.

2. Mendukung program prioritas bidang kesehatan. 3. Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang terakriditasi. 4. Mengembangkan pelayanan unggulan.

5. Mengembangkan Manajemen yang efektif dan dinamis. B. Gambaran Umum Responden.

(4)

kuesioner yang kembali sebanyak 84. Berikut prosentase responden dan tingkat pengembalian kuesioner :

Tabel 4.1 Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner pada RSUD Hj. Anna lasmanah Banjarnegara.

Karakteristik responden menggambarkan data responden yang bertujuan untuk memberikan informasi tambahan untuk hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan kepada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan jumlah sempel sebanyak 84 responden. Berikut merupakan deskripsi responden RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan keterangan responden status Usia, jenis kelamin, pendidikan terahir, masa kerja dan Gaji pokok.

Tabel 4.2

Responden berdasarkan usia

No. Keterangan Usia Frequency Percent (%)

1 ≥20-30 tahun 40 4,8

2 ≥31-40 tahun 43 51,2

3 >40 tahun 0 0

Sumber: Data primer yang diolah,2017

Keterangan Jumlah Presentasi

Total kuesioner yang dibagikan 84 100 %

Jumlah kuesioner yang kembali 84 100 %

Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%

Kuesioner yang dapat dipergunakan 84 100 %

(5)

Tabel di atas menunjukan mayoritas umur pegawai ≥31-40 yaitu sebanyak 43 orang (51,2%), Hal ini mengindikasikan bahwa perawat RSUD hj. Anna Lasmanah Banjarnegara lebih banyak didominasi oleh usia matang.

Tabel 4.3

Responden berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Frequency Percent (%)

1 Laki-laki 39 46,4

2 Perempuan 45 53,6

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa jumlah jenis kelamin responden penelitian ini ada 84, kebanyakan perawat di dominasi oleh perawat perempuan 45 (53,6%). Karena kebanyakan perawat perempuan di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

Tabel 4.4

Responden berdasarkan pendidikan terakhir

No. Pendidikan Terakhir Frequency Percent (%)

1 SLTA 0 0

2 D3 68 81,0

3 S1 16 19,0

4 S2 0 0

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.4 Tingkat pendidikan pada perawat RSUD hj. Anna Lasmanah Banjarnegara kebanyakan didominasi oleh pendidikan D3 dengan jumlah 68 (81,0%), Di karenakan kebanyakan perawat adalah lulusan D3, Hal ini dikarenakan

(6)

Tabel 4.5

Responden berdasarkan Masa bekerja

No. Lama Bekerja Frequency Percent (%)

1 1 tahun 9 10,7

2 2 tahun 5 6,0

3 3 tahun 4 4,8

4 4 tahun 4 4,8

5 5 tahun 4 4,8

6 6 tahun 4 4,8

7 7 tahun 10 11,9

8 8 tahun 5 6,0

9 9 tahun 7 8,3

10 10 tahun 11 13,1

11 11 tahun 5 6,0

12 12 tahun 5 6,0

13 13 tahun 3 3,6

14 14 tahun 1 1,2

15 15 tahun 1 1,2

16 16 tahun 3 3,6

17 17 tahun 2 2,4

18 18 tahun 1 1,2

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.5 Masa kerja didominasi pada tingkat 10 tahun kebawah masa kerja yang artinya banyak perawat yang baru bekerja selama 10 tahun kurang dengan jumlah 52 0rang akan tetapi pada posisi kedua pada tingkat masa kerja adalah lebih dari 10 tahun sebanyak 31 orang artinya Rumah sakit memiliki perawat yang kompeten.

Tabel 4.6

Responden berdasarkan Gaji pokok

No. Gaji pokok Frequency Percent (%)

1 Rp 1.000.000 -1.999.999 39 46,4

2 Rp 2.000.000 -2.999.999 30 35,7

3 Rp 3.000.000 -3.999.999 13 15,5

4 Rp ˃ Rp. 4000.000 2 2,4

Sumber: Data primer diolah, 2017

(7)

pengaruhi oleh masa kerja, jika masa kerja sudah lama gaji juga mengikuti dan sudah di tetapkan dengan standar gaji daerah.

C. Analisis data. a. Uji Validitas

Validitas instrumen penelitian ini dapat dilihat dari perbandingan nilai rhitung >

rtabel. Jika nilai rhitung > rtabel maka, pernyataan tersebut dikatakan valid. Jika nilai

rhitung < rtabel maka, pernyataan tersebut dikatakan tidak valid (Ghozali, 2011).

Perbandingan nilai rhitung dan rtabel dari setiap item pernyataan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi.

Nomor

Item Nilai r test

Nilai r tabel

( = 0,05) Keterangan

1 0,936 0.2172 Valid

2 0,897 0.2172 Valid

3 0,867 0.2172 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2017.

Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara

r hitung dengan r tabel adalah r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N – k = 80. Pada buku-buku statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel X1 atau kompensasil valid dan dapat dipergunakan untuk

(8)

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Gaya kepemimpinan Nomor

Item Nilai r test

Nilai r tabel

( = 0,05) Keterangan

1 0,879 0,2172 Valid

2 0,844 0,2172 Valid

3 0,831 0,2172 Valid

4 0,777 0,2172 Valid

5 0,782 0,2172 Valid

6 0,832 0,2172 Valid

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara r hitung dengan r tabel adalah r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N – k= 80. Pada buku-buku statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel X2 atau Gaya kepemimpinan valid dan dapat

dipergunakan untuk penelitian.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi Nomor

Item Nilai r test

Nilai r tabel

( = 0,05) Keterangan

1 0,575 0,2172 Valid

2 0,612 0,2172 Valid

3 0,722 0,2172 Valid

(9)

5 0,587 0,2172 Valid

6 0,681 0,2172 Valid

7 0,730 0,2172 Valid

8 0,640 0,2172 Valid

9 0,668 0,2172 Valid

10 0,734 0,2172 Valid

11 0,696 0,2172 Valid

12 0,630 0,2172 Valid

13 0,620 0,2172 Valid

14 0,444 0,2172 Valid

15 0,615 0,2172 Valid

Sumber: Lampiran 3.

Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara r hitung dengan r tabel adahal r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N – k = 80. Pada buku-buku statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel X3 atau komitmen Organisasi valid dan dapat

dipergunakan untuk penelitian.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan kerja.

Nomor

Item Nilai r test

Nilai r tabel

( = 0,05) Keterangan

1 0,526 0,2172 Valid

2 0,673 0,2172 Valid

(10)

4 0,556 0,2172 Valid

5 0,630 0,2172 Valid

6 0,517 0,2172 Valid

7 0,496 0,2172 Valid

8 0,539 0,2172 Valid

Sumber: Lampiran 3.

Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara r hitung dengan r tabel adahal r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N – K = 80. Pada buku-buku statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Y atau kinerja karyawan valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

b. Uji Reliabilitas.

Menurut Ghozali (2011) “Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk”. Uji

reliabilitas hanya dilakukan untuk item pernyataan yang valid. Instrument dikatakan reliabel apabila r hitung > r tabel untuk uji dua sisi dengan taraf signifikan

5% dan tingkat kepercayaan 95%.

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai r test Nilai r tabel

( = 0,05) Keterangan Kompensasi (X1) 0,883 0,2172 Reliabel

Gaya Kepemimpinan (X2) 0,905 0,2172 Reliabel

(11)

Kepuasan Kerja (Y) 0,700 0,2172 Reliabel Sumber: Lampiran 3.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 4.11 untuk variabel kompensasi adalah sebesar 0,883, untuk variabel Gaya kepemimpinan sebesar 0,905, variabel komitmen organisasi sebesar 0,891 dan variabel kepuasan kerja sebesar 0,700. Nilai r tabel dengan uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95%

atau tingkat kesalahan 5% (p 0,05) adalah 0,2172. Semua variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel, karena lebih besar dari 0,2172.

D. Analisi deskriptif Variabel penelitian.

Hasil uji statistik deskriptif akan diuraikan pada bagian ini. Variabel independen yaitu kompensasi (X1) terdiri dari 3 item pernyataan, gaya kepemimpinan (X2) terdiri

dari 6 item pernyataan dan komitmen organisasi (X3) terdiri dari 15 item pernyataan,

sedangkan variabel dependen yaitu kepuasan kerja (Y) terdiri 8 item pernyataan. Pilihan jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, cukup setuju, setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert 1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan angka 5 menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan tentang deskripsi variabel penelitian.

Tabel 4.12

Statistik Deskriptif Variabel kompensasi

NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban

s & ss

RATA 2 1 Gaji yang diberikan sesuai

dengan pekerjaan dan jabatan saya

JML 1 7 28 39 9 48 3,57

% 1,2 8,3 33,3 46,4 10,7 57,1

(12)

Bonus sesuai dengan pekerjaan saya

% 1,2 4,7 32,1 50 11,9 61,9

3 Saya mendapat tunjangan sesuai dengan harapan saya.

JML 2 3 36 34 9 43 3,54

% 2,3 3,5 42,8 40 10,7 50,7

Jumlah Rata2 3,59

Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017

Dari tabel 4.12 responden yang menjawab pernyataan pada variabel kompensasi untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang paling besar mencapai mencapai 61,9% . Hal tersebut membuktikan bahwa gaji, intensif dan tunjangan yang diterima sebagian pegawai belum sesuai harapan dan diharapkan pihak rumah sakit meningkatkannya lagi agar perawat bekerja lebih baik dan optimal.

Tabel 4.13

Statistik Deskriptif Variabel gaya kepemimpinan

NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban

s & ss

RATA 2 1 Pemimpin yang mewujutkan

tujuan dan kepentingan organisasi dengan bawahannya.

JML 0 4 20 48 12 60 3,81

% 0 4,7 23,8 57 14 71

2 Pemimpin yang suka

menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahannya.

JML 0 5 15 50 14 64 3,87

% 0 5,9 17,8 59,5 16,6 76,1 3 Pemimpin saya selalu

mengutamakan kerja sama atau team work.

JML 0 0 19 52 13 65 3,93

% 0 0 22,6 61,9 15,4 77,3 4 Pemimpin yang ikhlas

memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya.

JML 0 4 27 47 6 53 3,65

(13)

5 Pemimpin selalu memberikan kesempatan kepada perawat untuk dapat meraih atau meningkatkan jabatan yang lebih tinggi di rumah sakit.

JML 0 3 20 50 11 61 3,82

% 0 3,5 23,8 59,5 13 72,5

6 Pemimpin yang selalu ingin belajar lebih baik lagi.

JML 0 1 18 49 16 65 3,95

% 0 1,2 21,4 58 19 77

Jumlah rata2 3,83

Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017

Dari tabel 4.13, responden yang menjawab pernyataan pada variabel gaya kepemimpinan untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang paling besar mencapai mencapai 77,3%. Sedangkan item nomor 4 menunjukkan di bawah 70% yaitu sebesar 62,9% Hal tersebut membuktikan bahwa gaya kepimpinan di RSUD Hj. Anna lasmanah perlu di perbaiki karena masih ada perawat yang tidak setuju. Aspek ini perlu di tingkatkan agar perawat bisa bekerja lebih optimal dan juga perawat merasa tidak terbebani dan tertekan apabila mempunyai pemimpin yang kurang baik.

Tabel 4.14

Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi

NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban

s & ss

RATA 2 1 Saya merasa terikat secara

emosional pada organisasi ini.

JML 0 2 31 46 5 51 3,64

% 0 2,3 36,9 54 5,9 59,9 2 Saya merasa organisasi ini

lebih baik dari organisasi lainnya.

JML 1 4 38 34 7 41 3,50

% 1,2 4,7 45 40 11 51

(14)

organisasi ini kepada orang lain di luar organisasi.

% 0 9,5 33,3 51 5,9 56,9

4 Saya percaya loyalitas adalah penting dan oleh karena itu saya merasa tetap bekerja di Rumah sakit ini adalah moral.

JML 0 2 14 54 14 68 3,95

% 0 2,3 16,6 64 16 80

5 Saya benar-benar merasakan seakan-akan permasalahan organisasi adalah juga permasalahan saya sendiri.

JML 3 10 21 45 5 50 3,46

% 3,5 11, 9

25 53,5 5,9 59,4

6 Saat ini tetap bekerja di organisasi ini merupakan kebutuhan sekaligus juga keinginan saya.

JML 0 4 19 53 8 61 3,77

% 0 4,7 22,6 63 9,5 72,5

7 Saya sangat tidak tertarik mengikuti organisasi lainnya meskipun itu lebih baik

JML 5 18 15 41 5 46 3,27

% 5,9 21 17,8 48,8 5,9 54,7 8 Saya merasa bahwa

bergabung dengan organisasi ini adalah kesempatan terbaik.

JML 0 1 26 49 8 57 3,76

% 0 1,2 30,9 58,3 9,5 67,8 9 Saya merasa berat jika saya

meninggalkan organisasi ini sekarang, sekalipun saya menginginkannya.

JML 2 3 28 44 7 51 3,61

% 2,3 3,5 33,3 52 8,3 60,3

10 Akan terlalu merugikan sya untuk meninggalkan

organisasi saat ini.

JML 0 5 27 46 6 52 3,63

% 0 5,9 32 54 7 61

11 Saya didik untuk percaya tehadap nilai tetap setia pada satu organisasinya.

JML 0 2 18 57 7 64 3,82

% 0 2,3 21 68 8,3 76,3

12 Saya merasa visi dan misi oragnisasi saya bekerja itu baik.

JML 0 0 17 57 10 67 3,92

% 0 0 20,2 68 11,9 79,9 13 Jika saya memperoleh tawaran

pekerjaan yang lebih baik di organisasi lain, saya tidak

(15)

akan merasa bahwa tawaran tersebut merupakan alasan yang tepat untuk

meninggalkan organisasi saya.

% 3,5 13 28,5 52 2,3 54,3

14 Saya merasa bahwa loyalitas adalah penting.

JML 0 0 9 47 28 75 4,23

% 0 0 10,7 55,9 33,3 89,2 15 Saya akan sangat bahagia

menghabiskan sisa karir saya di organisasi ini.

JML 0

0 3 25 47 9 56 3,74

% 0 3,5 29,7 55,9 10,7 66,6

Jumlah rata2 3,68

Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017

Dari tabel 4.14, responden yang menjawab pernyataan pada variabel komitmen organisasi untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang paling besar mencapai mencapai 89,2%. Sedangkan item nomor 1,2,3,5,7,13 menunjukkan yaitu dibawah dari 60%. Hal tersebut membuktikan bahwa komitmen organisasi di RSUD Hj. Anna lasmanah perlu diperbaiki. Aspek ini perlu ditingkatkan agar perawat bisa bekerja lebih optimal.

Tabel 4.15

Statistik Deskriptif Variabel kepuasan kerja.

NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban

s & ss

RATA 2 1 Saya merasa puas menerima

gaji sesuai dengan beban pekerjaan..

JML 1 8 33 37 5 42 3,44

% 1,2 9,5 39,3 44 6,0 50

2 Saya merasa puas dengan Sistem promosi di Rumah sakit.

JML 1 10 33 34 6 40 3,40

% 1,2 11,9 39,3 80 7,1 87,1

(16)

mempunyai Pimpinan yang selalu membantu saya dalam mengerjakan tugas yang sulit.

% 0 24 27,4 57,1 13,1 70,2

4 Saya merasa puas bekerja bersama-sama dalam tim.

JML 0 0 20 51 13 64 3,92

% 0 0 23,4 60,7 15,5 76,2 5 Saya merasa puas dengan

Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kemampuan saya..

JML 0 1 9 68 6 74 3,94

% 0 1,2 10,7 81,0 7,1 88,1

6 Saya merasa puas jika Saling bekerja sama apabila ada rekan kerja

membutuhkan bantuan.

JML 0 0 9 58 17 75 4,10

% 0 0 10,9 69 20,2 89,2

7 Saya merasa puas Rumah sakit memberikan jenjang karir yang pasti.

JML 0 1 12 63 8 71 3,93

% 0 1,2 14,2 75 9,5 84,5

8 Saya merasa puas karena bekerja di rumah sakit ini memberikan kenyamanan dan aman.

JML 1 0 12 60 11 71 3,95

% 1,2 0 14,2 71,4 13,0 84,4

Jumlah rata2 3,81

Sumber: Lampiran 2. Data primer di olah,2017

(17)

E. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan untuk melakukan analisis regresi. Pengujian pertama menggunakan uji normalitas data yang bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran data mempunyai sebaran yang normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu tampilan visual normal probability plot dan Uji Kolmogorov-Smirnov, yang dapat diuraikan berikut ini.

1. Uji Normslitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel regresi atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu salah satunya dengan analisis statistik menggunakan sampel kolmogorov smirnov

sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Lampiran 4.

Dengan melihat nilai asymp.sig. di dalam tabel 4.15 yang nilainya 0,910 maka dapat diambil kesimpulan bahwa data pada penelitian ini telah terdistribusi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 84

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,25866460

Most Extreme Differences

Absolute ,061

Positive ,045

Negative -,061

Kolmogorov-Smirnov Z ,562

Asymp. Sig. (2-tailed) ,910

a. Test distribution is Normal.

(18)

normal, karena nilai asymp.sig di atas 0,05 sehingga data residual telah memenuhi asumsi normalitas dan dapat melanjutkan ke tahap uji multikoloniearitas.

2. Uji Mulitikolinearitas.

pedoman suatu model regresi bebas multikolonieritas yaitu mempunyai angka tolerance≥ 0,10 dan mempunyai nilai VIF ≤ 10. Hasil uji multikolonieritas

dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.17

Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber: Lampiran 4.

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.17 menunjukkan bahw tidak ada variabel indevenden yang memiliki nilai tolerance ≤ 0,10 dan

berdasarkan hasil perhitungan Variance Inflaction Faktor (VIF) juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF ≥10. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas dari multikolonieritas.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan taraf signifikan (probability value) sebesar 0,05, model regresi dikatakan bebas

Collinearity Statistics

Variabel Tolerance VIF Keterangan

(19)

dari heteroskedastisitas jika nilai signifikan > 0,05. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.18

Hasil Uji Heteroskedastisitas Glejser Coefficienta

Model Coefficient T Sig.

Constant 0,226 1,351 0,181

Kompensasi 0,021 0,749 0,456

Gaya kepemimpinan -0,019 -549 0,584

Komitmen organisasi -0,008 -176 0,861

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai signifikan secara keseluruhan > 0,05 yang artinya model regresi diasumsikan tidak terdapat heteroskedastisitas.

F. Analisis regresi linier Berganda

(20)

Tabel 4.19

Hasil Analisis regresi Linier Berganda

Variabel Bebas Koefisien Regresi

Standar Error

t-tabel Sig t

Constant

Kompensasi (X1)

Gaya kepemimpinan (X2) Komitmen Organisasi(X3) 1,458 0,123 0,206 0,305 0,265 0,044 0,054 0,069 5,505 2,809 3,782 4,397 0,000 0,006 0,000 0,000 Multipel R R Squered

Adjusted R Squered F rasio Sig F 0,715 0,511 0,493 27,879 0,000 Sumber:Lampiran

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.19 di atas, model regresi berganda yang terbentuk dari variabel kompensasi (X1), gaya kepemimpinan (X2), dan komitmen organisasi (X3) bersama-sama dapat menentukan besarnya perubahan kepuasan kerja pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah sebagai berikut:

Persamaan regresi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a = 1,458, menunjukkan konstanta bernilai positif atau dapat dijelaskan bahwa apabila kompensasi, Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi bernilai nol maka kepuasan kerja bernilai sebesar 1,458.

b1= 0,123, menunjukkan koefisien regresi kompensasi bernilai positif terhadap

(21)

pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara juga meningkat sebesar 0,123 satuan dengan asumsi Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi konstan.

b2 = 0,206, menunjukkan koefisien regresi gaya kepemimpinan bernilai positif

terhadap kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Artinya apabila gaya kepemimpinan meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. meningkat sebesar 0,206 satuan dengan asumsi variabel kompensasi dan komitmen organisasi konstan. b3 = 0,305 menunjukkan koefisien regresi komitmen organisasi bernilai positif

terhadap kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Artinya apabila komitmen organisasi meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. meningkat sebesar 0,305 satuan dengan asumsi variabel kompensasi dan gaya kepemimpinan konstan. G. Koefisien Determinasi (R2 )

Analisa korelasi ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (X1,X2 dan X3) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak.

Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin medekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0, maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Hasil analisis korelasi ganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.19

(22)

kembali. Sedangkan sisanya sebesar 50,7% dipengaruhi perlu di teliti kembali dengan variabel lain misalnya variabel motivasi, lingkungan kerja, budaya organisasi dan variabel yang lainnya yang belum di jelasakan di penelitian ini dengan pengaruh kepuasan kerja.

H. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Uji simultan F.

a. Hipotesis pertama

Hipotesis keempat dilakukan untuk menguji apakah kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel 4.19 nilai Fhitung pada model

penelitian ini diketahui sebesar 27,879 maka diperoleh degree of freedom ; df1

= (k-1) dan df2 = (n-k) sehingga dihasilkan df1 = 3 dan df2 = 80 dan diperoleh

besarnya nilai Ftabel sebesar 2,72. Sehingga diketahui Fhitung > Ftabel yaitu 27,879

> 2,72 serta nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,05 yang menunjukkan bahwa kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisai secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara diterima.

Gambar 4. 4 Grafik Uji F

Daerah Penolakan Ho

(23)

0

2. Uji Parsial t

Uji statstik t pada dasarnya menunjukkan pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Hasil pengujian berdasarkan analisis uji t dari model regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

a. Uji Hipotesis kedua

Hipotesis pertama dilakukan untuk menguji apakah kompensasi berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa variabel kompensasi memiliki nilai thitung sebesar 2,809

sedangkan nilai ttabel sebesar1,990 dengan demikian thitung > ttabel yaitu 2,809 >

1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,006 kurang dari 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan kompensasi berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat diterima

Gambar 4.1

Grafik Uji t Variabel kompensasi (X1)

2,809

-1,990 1,990 b. Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis kedua dilakukan untuk menguji apakah Gaya kepemimpinan berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki nilai thitung sebesar

Daerah Penerimaan

Ho

(24)

-1,990 0 1,990

1,990 sedangkan nilai ttabel sebesar 3,782 dengan demikian thitung > ttabel yaitu

3,782 > 1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,000 kurang dari 0,05yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan gaya kepemimpinan berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat diterima.

Gambar 4.2

Grafik Uji t Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

3,782

c. Uji Hipotesis keempat

Hipotesis ketiga dilakukan untuk menguji apakah komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa variabel komitmen organisasi memiliki nilai thitung sebesar

4,397 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,990 dengan demikian thitung > ttabel yaitu

4,397 > 1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat diterima.

Daerah Penerimaan

Ho

(25)

0 1,990

-1,990

Gambar 4.3

Grafik Uji t Variabel komitmen organisasi (X3)

4,397

Tabel 4.20

Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis Uji signifikan Uji t dan t tabel hasil

H1: kompensasi, gaya kepemempinan, dan komitmen organisasi berpengaruh simultan terhadap kepuasan kerja

0,000 > 0,05 27,879 > 2,72 Diterima

H2 : kompensasi secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja

0,006 < 0,05 2,809 > 1,990 Diterima

H3: gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

0,000 > 0,05 3,782 > - 1,990 Diterima

H4 : komitmen organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

0,000< 0,05 4,397 > 1,990 Diterima

I. Pembahasan.

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara:

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan

(26)

1. pengaruh kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja perawat.

Hasil penelitian pengujian hipotesis pertama dapat dilihat pada nilai F

hitung adalah sebesar 27,879, sedangkan nilai F tabel sebesar 2,72 (df 1 = 4-1 = 3

dan df 2 = 84-4 = 80). Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari pada taraf signifikansinya ( ) 0,05. Karena nilai Fhitung > Ftabel

(27,879 > 2,72) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05 (0,000 < 0,05), maka hipotesis keempat diterima. Artinya kompensasi, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

2. Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja perawat.

Hasil penelitian pengujian hipotesis pertama dapat dilihat Pada nilai thitung untuk variabel Kompensasi adalah sebesar 2,809, sedangkan nilai t tabel

adalah sebesar 1,990. Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,006 lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Karena nilai thitung > ttabel

(2,809 > 1,990) dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05 (0,005 < 0,05), maka hipotesis pertama diterima, artinya kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

(27)

yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. besar kecilnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika balas jasa yang diterimanya semakin tinggi,statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula. Dengan demikian kepuasan kerjanya semakin baik (Hasibuan, 2013).

(28)

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Mawei dkk, (2014) dengan judul kepemimpinan, penempatan kerja dan kompensasi pengaruhnya terhadap kepuasan kerja pada PT. Bank BNI (Persero), TBK KCU Manado, penelitian ini kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dikatakan bahwa kompensasi memiliki konsistensi tinggi terhadap kepuasan kerja, karena selalu berpengaruh signifikan pada sebagian besar penelitian yang ada dalam penelitian ini.

3. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja perawat.

Hasil penelitian pengujian hipotesis kedua dapat dilihat pada nilai thitung

untuk variabel gaya kepemimpinan adalah sebesar 3,782, sedangkan nilai ttabel

adalah sebesar 1,990. Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Karena nilai thitung > ttabel

(3,782 > 1,990) dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05 (0,010 < 0,05), maka hipotesis kedua diterima, artinya gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

(29)

Hasil penelitian ini dari hasil uji t dan F di peroleh hasil gaya kepemimpinan berpengaruh secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri (-) dengan judul pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Dunia Garmen Internasional di Denpasar. Dengan hasil gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Ruvendi, (2005) dengan judul imbalan dan gaya kepemimpinan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan di balai besar industri hasil pertanian bogor. Dengan hasil berpengaruh signifikan; Ismail & Rahmaawati, (2014) dengan judul pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan (studi pada politeknik tanah laut di kabupaten tanah laut), penelitian ini gaya kepemimpinan berpengarauh signifikan terhadap kepuasan kerja; Arafah & Romadhon, (2015) dengan judul pengaruh komitmen organisasi, komitmen profesional dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dengan motivasi sebagai variabel intervening. Penelitian ini gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepusan kerja.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki konsistensi tinggi terhadap kepuasan kerja, karena selalu berpengaruh signifikan pada sebagian besar penelitian yang ada dalam penelitian ini.

4. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja perawat.

Hasil penelitian pengujian hipotesis kedua dapat dilihat pada nilai thitung

untuk variabel komitmen organisasi adalah sebesar 4,397, sedangkan nilai ttabel

(30)

lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Karena nilai thitung > ttabel

(4,379 > 1,990) dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05 (0,010 < 0,05), maka hipotesis kedua diterima, artinya komitmen organisai berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

Kepuasan kerja dalam suatu organisasi dinilai dari seberapa baik kinerja karyawan dalam organisasi. Hal-hal yang dapat membantu mengukur kepuasan kerja adalah komitmen organisasi, pengembangan karir, dan pemberdayaan sumber daya manusia. Komitmen organisasi adalah bentuk loyal yang lebih konkrit yang dapat dilihat dari sejauh mana karyawan mencurahkan perhatian, gagasan dan tanggung jawabnya dalam upaya perusahaan mencapai tujuan (Luthans, 2006). (Newstrom, 2011) dalam Wibowo, 2016) memberikan pengertian yang sama antara organizational commitment dengan employee loyalty, yaitu sebagai suatu tingkatan dimana pekerja mengidentifikasi dengan organisasi dan ingin melanjutkan secara aktif berpartisipasi di dalamnya.

(31)

motivasi kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja pegawainseketariatvdaerah kota padang, penelitian ini komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan keja; Fathonah, (-) dengan judul pengaruh kompensasi, pengembangan karir, lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai seketariat daerah kabupaten karanganyar dengan keyakinan diri (self efficacy) sebagai variabel pemoderasi, penelitian ini komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Kambey, dkk, (2010) dengan judul komitmen organisasi, kompensasi dan iklim organisasi pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan studi PT. Telkom TBK. Manado, penelitian ini komitmen organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dikatakan bahwa komitmen organisasi memiliki konsistensi tinggi terhadap kepuasan kerja, karena selalu berpengaruh signifikan pada sebagian besar penelitian yang ada dalam penelitian ini.

J. Kelemahan penelitian.

Penelitian ini mempunyai kelemahan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, antara lain :

1. Obyek penelitian atau generalisasi terbatas, karena dalam penelitian ini hanya dilakukan di satu obyek, namun apabila peneliti ingin mendapatkan hasil yang berbeda dari penelitian ini maka peneliti bisa nemanmbah obyek atau ganti obyek yang berbeda.

2. Adjusted (R²) dengan variabel kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi kerhadap kepuasan kerja menghasilkan nilai Adjusted

(32)

dalam penelitian ini.

Gambar

Tabel 4.1 Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner pada RSUD Hj. Anna
Tabel 4.3 Responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.6 Responden berdasarkan Gaji pokok
tabel di bawah ini.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul; Pengaruh Pemberian Tunjangan Kinerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Aceh, Tujuan penelitian ini adalah untuk

data menggunakan uji T berpasangan. Kesimpulan : Ada perbedaan pengetahuan dan prektek pencegahan pada ibu di wilayah endemis dan non endemis DBD. Kata Kunci :

Dalam kasih dan pendampingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PERAYAAN EKARISTI BAGI KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI WILAYAH

phonocardiografh (PCG). Ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kecepatan denyut nadi yang signifikan antara orang yang tinggal di daerah pantai dengan orang yang tinggal di

Penyangga mesin bubut dan gurdi (usulan), sebaiknya dikaji kembali → perhatikan struktur dan fungsi mesin (tuas pengendali)?. Berapa watt lampu yang harus digunakan pada

Perubahan-perubahan yang terjadi karena pengalokasian ruangan-ruangan yang dialami Laboratorium Proses Produksi membuat pihak Laboratorium Proses Produksi merasa perlu untuk

&lt;20% kawasan terlayani saluran pembuangan air kotor/limbah rumah tangga 7 Penyediaan air bersih dan air minum 30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan.. 30-60% rumah

Dengan latar belakang dari beberapa penelitian yang tersebut maka dapat kembangkan suatu penelitian alat pengendali ketinggian air agar lebih teliti maka dapat