• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. Metodologi Penelitian. berbagai macam hal serta sistematika yang ada dalam proses penyusunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3. Metodologi Penelitian. berbagai macam hal serta sistematika yang ada dalam proses penyusunan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB 3

Metodologi Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk menjabarkan dan menjelaskan berbagai macam hal serta sistematika yang ada dalam proses penyusunan program acara serta proses produksi program acara, khususnya program acara komedi yang berjudul “Komedi Gaya Baru”. Karya ilmiah ini akan menjabarkan berbagai macam hal yang peneliti dapat secara langsung dalam keterlibatan dalam proses produksi serta melalui wawancara yang dilakukan dengan para staff produksi. Berbagai informasi serta penjelasan juga ikut dilengkapi melalui data intern yang peneliti dapat melalui staff produksi serta petugas berwenang dalam acara tersebut. Penelitian yang peneliti lakukan dengan pengambilan informasi serta kesimpulan secara merata dan objektif yang tidak terpihak pada salah satu narasumber.

3.2 Metode penelitian kualitatif

Penjabaran penelitian kualitatif menurut Lexy. J. Moleong (Moleong, 2006:4) yaitu: penelitian yang menjabarkan data informatif yang didapat dari narasumber secara lisan ,atupun tertulis. Sehingga hasil penelitian yang

(2)

didapat akan berupa data secara kesatuan sistem, yang dalam hal ini adalah sistem produksi dari acara “Komedi Gaya Baru”.

Metode penelitian kualitatif saya gunakan dalam dalam karya ilmiah ini dikarenakan metode ini saya anggap paling fokus serta tepat untuk mengetahui berbagai macam informasi yang bersifat umum maupun lebih mendalam terhadap objek penelitian serta narasumber. Sehingga akan sering terlihat komentar yang mungkin lebih pribadi serta informasi lain yang dapat terkutip secara terbuka.

Menurut Lexy. J. Moleong manfaat dari metode penelitian secara kualitatif yaitu:

1. Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan peneltian motivasional.

2. Memahami isu-isu rumit suatu proses untuk keperluan evaluasi. 3. Digunakan untuk meneliti latar belakang yang berkaitan dengan

subjek penelitian.

4. Digunakan untuk menemukan perspektif baru dari hal-hal yang sudah banyak diketahui.

5. Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari proses berjalannya suatu system.

(3)

3.3 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Proses pengumpulan data secara kualitatif akan terdapat dua kategori dalam proses pengumpulan dan pengelompokannya yaitu data primer dan data sekunder serta referensi. Berikut ini penjelasannya:

a. Data Primer:

Data primer merupakan data atau informasi yang didapat langsung oleh peneliti dari sumber informasi. Data primer dapat juga disebut data asli (Nawai, 2005:80). Proses pengumpulan data primer dilakuakn oleh peneliti dengan melakukan observasi secara langsung kepada sumber yang diagan valid dan relevan untuk dipercayai informasinya.

1. Observasi

Proses pengumpulan data juga dilakukan dengan observasi yaitu proses pengamatan secara langsung oleh peneliti dan melaporkannya secara lisan melalui kata-kata ataupun tertulis yang disusun secara ilmiah agar dapat dianalisa dan dilakukan penelitian.

(4)

Menurut Kriyantono (Kriyantono, 2006:108), observasi dapat diartikan sebagai:

Kegiatan yang setiap saat kita lakukan, dengan perlengkapan panca indera yang kita miliki. Kita juga sering mengamati objek-objek yang berada di sekitar kita.

Observasi yang saya lakukan selama proses pra produksi dan produksi merupakan sebuah kesempatan yang sangat penting karena dengan adanya hal tersebut dapat menambah informasi yang terbuka serta tidak adanya unsur subjektif dari salah satu narasumber. Observasi dilakukan dengan perijinan terlebih dahulu sehingga objek observasi mengetahui keberadaan saya sebagi peneliti dan masing-masing dari mereka menjalankan peran masing-masing seperti job desk yang mereka miliki.

2. Wawancara Mendalam

Selain melalui observasi, saya juga melakukan wawancara secara mendalam untuk mendapatkan informasi yang lebih terperinci dari para narasumber (Moleong, 2006; 186). Sebuah proses wawancara dilakukan secara lisan dan dilakukan dengan proses tatap muka langsung. Wawancara tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu mempersiapkan waktu, tempat dan tentunya pertanyaan yang sesuai dan dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan serta tetap pada topik yang ditetapkan. Pada proses

(5)

pengumpulan data secara primer dengan metode wawancara mendalam maka informan diberi kebebasan untuk menyampaikan dan berbicara dengan gaya bicara serta sistematika yang mereka rasa nyaman untuk memberikan dan menjawab pertanyaan yang diajukan, terkadang saya juga dapat memberikan pertanyaan sanggahan ataupun komentar terhadap informasi yang saat itu disampaikan agar didapt informasi yang lebih jelas dan terperinci.

b. Data Sekunder dan referensi

1. Data Sekunder: Informasi yang termasuk ke dalam kategori data sekunder yaitu data Company Profile, rundown, script per episode yang dapt digiunakan sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi penentuan analisa serta kesmpulan yang akan didapat. 2. Referensi: Referensi merupan sumber informasi lain

berupa buku, jurnal ataupun karya ilmiah lain yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Macam-macam interview atau wawancarta dapat pula terbagi menjadi tiga macam yang masing-masing dari hal tersebut memiliki perbedaan teknis. Macam-macam wawancara menurut Sugiyono (2012: 233) yaitu:

(6)

• Wawancara terstruktur (Strucutred interview): Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative pertanyaannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpul data dapat menggunakan beberapa pewawncara sebagai sebagai pengumpul data. Supaya setiap pewawancara mempunyai ketramp[ilan yang sama, maka diperlukan training kepada calon pewawancara.

• Wawancara Semiterstruktur (Semistructure interview): jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permaslahan yang lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

• Wawancara tak berstruktur (unstructured interview): waawncara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawaancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan datanya.

(7)

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garais besar permaslahan yang akan ditanyakan.

c. Narasumber

Sumber informasi yang dapat dipastiakn kebenaran serta pendapat yang relevan maka saya akan terfokus pada informan yang berasal langsung dari staff yang berada pada proses pra produksi dan produksi acara tersebut. Informan yang saya wawancara memliki peran serta posisi yang cukup penting dalam jalannya proses produksi acara ini

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam meneltii program Komedi gaya Baru yaitu metode kualitatif analisis deskriptis, dimana dalam metode tersebut data yang didapat dikumpulkan dan dilakukan interpretasi serta analisa dari yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Teknik analisis data menurut Sugiyono (2012:244) adalah

Proses mencari dan mneyususn secra sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdaasrkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.

(8)

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan mendapat data secara terbuka, yang didapat langsung dalam proses penelitian oleh peneliti yang kemudian dilakukan proses analisa berdasarkan rumusan masalah serta tujuan yang dimiliki oleh peneliti. Kemudian peneliti dapat memberikan analisa ataupun sanggahan terhadap pandangan yang ia miliki dalam menyusun penelitian tersebut

Tahapan proses analisa data menurut Sugiyono (2012:245) adalah:

analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah mulai sejak merusmuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang “grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan proses pengumpulan data.

Dari pernyataan tersebut dapat simpulkan bhawa teknik analisis data mulai berjalan selama proses penelitian di lapangan berlangsung sampai pada proses pengumpulan data.

Tahapan Proses Analisis data dapat dilakukan dengan berbagai tahapan yang dimulai dengan (Sugiyono, 2012: 245):

a) Analisis sebelum di lapangan:proses penelitian kualitatif dapat menjalankan proses analisa sebleum peneliti melakukan penelitian di lapangan. Analisis dapat pula mengacu pada data sekunder ataupun penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Analisa yang didapt dari sumber tersebut masih

(9)

bersifat sementara karena analisa dapat berubah setelah peneliti masuk dan meneliti objek yang ada di lapangan.

b) Analisis data di lapangan Model miles and huberman: proses analisis data kualitatif dilakuan pada saat pengumpulan data dimulai. Peneliti memberikan analisa terhadap hasil dari wawancara yuang telah dilakukan, bila hasil dari wawancara belum memuaskan maka proses proses wawancara dapat dilakukan kembali samap di tahap dimana sebuah materi yang dipertanyakan mencapai sebuah data kredibel. Proses analisis data di lapangan dapat pula terbagi menjadi beberapa tahap:

a. Data reduction: melihat data hasil penelitian dari lapangan yang cukup banyak dan terus bertambah, peneliti dapat melakukan pencatatan secara teliti dan rinci untuk mengklasifikasikan data yang didapat dari lapangan. Hasil dari klasifikasi tersebut tentunya dapat mempermudah peneliti dalam mendapatklan gambaran dan pengumpulan data selanjutnya.

b. Data display: dalam tahap ini data yang di dapat selama proses penleitian dirangkum dan dibentuk dalam bentuk uraian kalimat ataupun bagan dan hubungan antar kategori. Dengan melakukan display data maka peneliti dapat dipermudah untuk melihat dan memahami kejadian yang terjadi di objek penelitian.

(10)

c. Conclusion Drawing/verification: langkah ketiga menurut Miles dan Huberman adalah pembuatan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan tersebut masih berdifat sementara dan akan mengalami perubahan bila pada pengumpulan data selanjutnya tidak mendapatkan bukti yang kuat.

c) Analisis data selama di lapangan model Spradley: ptoses analisis yang terdapat di lapangan dimulai dengan menetapkan narasumber yang terpercaya dan kemudian menjalin komunikasi untuk mendapatkan ijin terhadap penelitian yang dilakukan, setelah mendapatkan ijin, peneliti dapat memulai wawancara kepada narasumber tersebut yang diakhiri dengan analisa sementara yang peneliti dapat, hasli analisa tersebut kemudian difokuskan kembali kepada objek penelitian, yang dapat kembali mengajukan pertanyaan yang terkait dengan analisa awal yang dapat disanggah ataupun didukung dengan adanya jawaban serta data selanjutnya di lapangan. Tahapan analisis data tersebut dapat berupa:

a. Analisis domain:Peneliti melihat gambaran umum dan utuh yang dimiliki oleh objek penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan melakuakn pemilihan terhadap focus-fokus yang ingin diangkat dalam penelitian.

b. Analisis taksonomi: hal yang telah difokuskan dalam tahap sebelumnya kemudian dijabarkan untuk ememahami

(11)

struktur internalnya yang dapat dilakukan dengan observasi terfokus.

c. Analisis komponensial: melakukan pencarian terhadap komponen yang yang mejadi inti dari setiap fokus yang telah dipilih dan dilanjutkan dengan wawancara yang memiliki pertanyaan untuk mengungkapkan keragaman yang ada.

d. Analisis tema cultural: mencari hal yang telah dipilih untuk dijadikan focus utama dalam analisa yang dilanjutkan dengan mencari keterkaitan dari tiap hal yang didapat oleh peneliti.

3.4 Pengkodingan

Untuk menganalisa serta mendapatkan hasil yang dapat menampilkan analisa yang factual dan objektif, peneliti menggunakan teknik koding:

1. Open coding

Proses menguji, merinci, membandingkan, konseptualisasi, dan melakukan kategorisasi data.

2. Axial coding

Suatu perangkat prosedur dimana data dikumpulkan kembali dengan cara baru setelah open coding, dengan membuat kaitan antar kategori-kategori. Ini dilakukan dengan menggunakan landasan berpikir coding yang meliputi kondisi, konteks, aksi strategi interaksi dan konsekuensi

(12)

3. Selective coding

Proses seleksi kategori inti, menghubungkan secara sistematis ke kategori-kategori lain, melakuakn validasi dari hubungan-hubungan tersebut, dan dimasukan ke dalam kategori-kategori yang dibutuhkan lebih lanjut untuk perbaikan dan pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

Energi aktivasi (Ea) harus ditentukan dengan cara mengamati perubahan konsentrasi pada suhu tinggi, dengan membandingkan dua harga konstanta penguraian zat pada temperatur

Sebagaimana permasalahan pendidikan yang disebutkan diatas, maka tantangan pembangunan pendidikan ke depan menjadi sangat besar, terutama dalam hal : (1)

Mereka mempersiapkan diri dan mengantisipasi problem-problem yang mungkin akan timbul; mereka mengkonfirmasi peluang yang ada, dan apa yang diperlukan untuk meraih keberhasilan;

Untuk mengetahui pengaruh campuran pasir sungai Lumajang terhadap kualitas batu bata lumpur Lapindo dilakukan dengan cara memberikan penambahan pada bahan baku

Revisi dilakukan dalam rangka untuk perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan kebutuhan praktik kerja lapangan masing-masing program studi di Jurusan

Satu hal penting yang bisa saya pelajari dari perbuatan-perbuatan Yesus pada hari Sabat, adalah bahwa dalam mewartakan kasih Allah kita tidak boleh terbatasi

pendidikan dalam waktu 6 (enam) semester maupun karena kesalahan/pelanggaran yang dilakukan oleh Penerima Beasiswa selama masa perkuliahan yang dapat berakibat pada

Menunjukkan bahwa terdapat 13 responden yang mengalami beban berat dan memiliki kemampuan tidak baik dalam merawat pasien perilaku kekerasan.. Hasil uji