• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

15

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1Jenis Penelitian.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas atau PTK. PTK adalah suatu penelitian yang bersiklus dengan berbagai alternatif tindakan yang bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran di dalam kelas, yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar peserta didik Soesilo (2014 : 11). Selain itu PTK juga didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru menurut Suyanto dalam Soesilo (2014 : 12).

Bentuk PTK yang digunakan oleh penulis adalah “Guru Sebagai Peneliti” dimana guru berperan dalam proses penelitian yang dilakukan, tujuan utama dari penelitian bentuk ini adalah untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran atau bantuan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi siswa di kelas Soesilo (2014 : 13). Secara sederhana alur pelaksanaan tindakan kelas sebagai berikut :

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Pengamatan SIKLUS II Perencanaan HASIL ? Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi

(2)

16

Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc. Taggart dalam Tampubolon (2014: 155) Dengan mengacu pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur sebagai berikut:

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan tindakan

3. Observasi 4. Refleksi

1.2Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di KB Virgo Maria 2 Bawen. Penulis mengambil lokasi tersebut karena mudah mendapat akses masuk ke sekolah, sehingga penulis dapat dengan mudah mencari informasi yang dibutuhkan.

2. Waktu Penelitian

Dengan berbagai pertimbangan dan alasan penulis sudah menetapkan waktu penelitian yang direncanakan dalam 1 bulan, dari hari senin tanggal 25 Juli sampai dengan hari senin 22 Agustus.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil oleh penulis adalah Kelompok Bermain Virgo Maria 2 Bawen dengan jumlah murid 10 orang.

3.3Variable Penelitian

Berdasarkan judul penelitian, maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan berbicara siswa dan variabel terikatnya adalah kegiatan bercerita bagi siswa. Kemampuan berbahasa yang dimaksud adalah kemampuan anak dalam menyampaikan keinginannya atau perasaannya.

(3)

17

3.4Alat Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang diperoleh berupa :

1. Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah. Data tersebut yaitu dengan mengamati anak ketika mengikuti proses pembelajaran didalam kelas.

2. Daftar Cek yaitu dengan memberikan cek pada indikator

pencapaian sesuai dengan kemampuan anak

(Pengembangan dari Permendikbud No. 146 tahun 2014)

Daftar cek untuk pra siklus

No Indikator 1 2 3

1 Anak dapat mengungkapkan apa yang dia

ketahui tentang tema pembelajaran

2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman

sekelasnya

3 Anak dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan sederhana

Daftar cek untuk siklus 1 tindakan ke 1

No Indikator 1 2 3

1 Anak dapat mengungkapkan atau

mengucapkan apa yang dia ketahui tentang diri sendiri

2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman

sekelas menggunakan wayang

3 Anak dapat menjawab

(4)

18

Daftar Cek untuk siklus 1 tindakan ke-2

No Indikator 1 2 3

1 Anak dapat menceritakan kembali isi cerita yang dia dengarkan

2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman

sekelas ketika berada di sentra pasir

3 Anak dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan sederhana

Daftar Cek Untuk Siklus 2 tindakan ke 1

No Indikator 1 2 3

1 Anak dapat mengungkapkan atau

mengucapkan apa yang dia ketahui tentang buah kesukaannya

2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman

sekelas menggunakan gambar buah

kesukaannya

3 Anak dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan sederhana

Daftar Cek Untuk Siklus 2 tindakan ke-2

No Indikator 1 2 3

1 Anak dapat mengungkapkan atau

mengucapkan apa yang dia ketahui tentang makanan kesukaannya

2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman

(5)

19 kesukaannya

3 Anak dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan sederhana

Nilai

1 = Anak mampu mengucapkan kurang dari 3 kalimat

2 = Anak mampu mengucapkan 3 sampai 5 kalimat

3 = Anak mampu mengucapkan lebih dari 5 kalimat

3.5Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika jumlah anak di dalam kelas yang mengalami peningkatan sesuai tingkat perkembangan menurut Permendikbud No 146 tahun 2014 minimal 75%, seperti mampu menceritakan kembali cerita yang baru diceritakan oleh guru serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana. Adapun indikator keberhasilan ini yang diperoleh dari Permendikbud 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013. Pendidikan anak usia dini sesuai dengan perkembangan berbicara anak usia 3-4 tahun. Diantaranya sebagai berikut:

1. Menggunakan kalimat pendek dengan kosakata yang lebih banyak untuk menyatakan apa yang dilihat dan dirasa.

2. Berbicara dengan kalimat yang sederhana dengan nada yang sesuai

dengan tujuan.

3. Mengucapkan kalimat sesuai dengan tujuan kalimat.

Dari indikator di atas tujuan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut 1. Anak dapat menggunakan kalimat pendek dengan kosakata yang

lebih banyak untuk menyatakan apa yang dilihat dan yang dirasa. 2. Anak dapat berbicara dengan kalimat sederhana dengan nada yang

(6)

20

3. Anak dapat mengucapkan kalimat sesuai dengan tujuan kalimat.

3.6Teknik analisis data

Teknik analisis data disusun berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama 2 kali pertemuan analisis dalam menentukan kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus berikutnya.Data yang diperoleh melalui observasi kegiatan atau lembar evaluasi yang merupakan hasil komunikasi guru dan anak setiap pertemuan pembelajaran dalam setiap siklus lalu dipersentasikan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam metode bercerita sehingga perkembangan kemampuan berbicara anak dapat tercapai selama kurang lebih 15 menit.

Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Sebaliknya untuk mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu, penelitian membuat catatan khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

Untuk mengetahui atau menganalisis tingkat keberhasilan/ prosentase siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan evaluasi berupa penugasan yaitu menceritakan isi cerita kembali secara urut pada setiap akhir putaran dan percakapan tentang tokoh dan isi cerita. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Ket:

P : Persentase

(7)

21 N : Jumlah kemampuan maksimal (Sodijono dalam Tampubolon : 225 )

3.7Rencana penelitian dan prosedur penelitian

Rencana dan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan yaitu:

1. Persiapan tindakan

Penelitian dilakukan di KB Virgo Maria. Tema yang diambil dalam penerapan pembelajaran yaitu meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak dengan metode bercerita.

2. Implementasi tindakan

Tindakan hendaknya dituntun oleh rencana yang telah dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat proses pembelajaran dikelas guru yang menuntut penyesuaian. Oleh karena itu, guru perlu bersikap fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan keadaan yang ada. Semua perubahan yang terjadi perlu dicatat karena kelak harus dilaporkan.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam siklus :

1) Perencanaan

a. Merencanakan pembelajaran

b. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar

c. Memilih bahan pelajaran yang sesuai

d. Mempersiapkan sumber, bahan, alat bantu yang dibutuhkan

e. Mengembangkan format evaluasi

(8)

22

2) Pelaksanaan

a. Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario

pembelajaran

b. Siswa aktif dalam kegiatan dengan metode bercerita

c. Siswa mendengarkan tentang pembelajaran guru

3) Observasi

Observasi adalah pengamtan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran dan menilai hasil tindakan dengan menggunakan format ceklis perkembangan berbicara anak sesuai usia serta berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersama prosesnya.

4) Refleksi

a. Melakukan evalusai tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi pembelajaran dan waktu dari setiap macam tindakan

b. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi

tentang skenario pembelajaran pada hari itu.

c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi.

Refleksi adalah mengingatkan kembali suatu tindakan persis seperti yang pernah dicacat dalam observasi. Kegiatan refleksi ini diawali dengan memeriksa catatan yang diperoleh dari pengamatan penelitian, sehingga dapat mengetahui apakah metode bercerita dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Proses ini akan berlangsung dua siklus sesuai dengan rencana.

(9)

23 a. Siklus satu

Tahapan Perencanaan pada siklus satu diawali dengan melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada siklus satu dilaksanakan dua kali pertemuan dalam satu minggu. Tahapan Pelaksanaan dalam siklus satu dilaksanakan proses belajar mengajar dengan kegiatan metode bercerita. Tahapan observasi pada siklus satu dilaksanakan dengan menggunakan lembar daftar cek. Tahapan Refleksi pada siklus satu merupakan kegiatan untuk

mengemukakan apa yang sudah dilakukan. Kegiatan

mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan

identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya. Pada siklus satu anak masih belum bisa menceritakan kembali cerita yang dibacakan oleh guru.

b. Siklus dua

Tahapan Perencanaan pada siklus dua diawali dengan melakukan langkah- langkah pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada siklus dua dilaksanakan tiga kali pertemuan dalam Rencana Kegiatan Harian dan menyiapkan sarana pendukung. Tahapan Pelaksanaan pada siklus dua dilaksanakan proses belajar mengajar dengan kegiatan bercerita menggunakan cerita bergambar.

Tahapan Observasi pada siklus dua dilaksanakan dengan menggunakan lembar daftar cek, Tanya jawab kepada anak tentang isi cerita yang sudah diceritakan oleh guru. Tahapan Refleksi pada siklus dua merupakan kegiatan mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan. Pada siklus ini anak sudah

(10)

24

mulai bisa menceritakan kembali cerita yang diberikan oleh guru.

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil olah data SPSS mengenai Kebijakan Pimpinan secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Kinerja Pegawai Perpustakaan Pada Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

berpendapat bahwa kata ahsan al-qas}as}i ditujukan memang untuk surat Yusuf, namun dengan pertimbangan bahwa ayat-ayat kisah lain di dalam Al-Qura>n juga tidak kalah menariknya

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi Papaverin HCL yang terdapat pada sediaan tablet dan menghitung kadar Sirup Vitamin B1 (Curcuma Plus) secara

Penelitian yang dilakukan oleh Kasmiati ini menunjukkan bahwa pesan dakwah yang disampaikan oleh Susuhunan Paku Buwono I terbagi dalam dua garis besar permasalahan

Tahapan penelitian ini terdiri dari lima tahapan yaitu: (1) Analisis perubahan penggunaan lahan; (2) Analisis faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan; (3)

Alasan yang kedua, berhubungan dengan iman Kristen dan kebudayaan, dalah satu dari narasumber yang menolak atas penggantian media perjamuan mengatakan bahwa media

Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya

Sebanyak 40% dari responden memberikan saran bahwa pohon buah merupakan jenis tanaman yang bagus untuk ditanam di kawasan hutan kota, 28% memilih tanaman endemik, 25% memilih