ECONOMIC FOR
BUSINESS
Matrikulasi Program Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Komputer Indonesia TA 2011-2012
R U A N G L I N G K U P M A K R O E K O N O M I S E S S I O N I
Mikroekonomi Makroekonomi
1. Analisis terhadap bagian-bagian terkecil dalam perekonomian misal : perilaku konsumen dan produsen (per individu)
2. Mewujudkan efisiensi dalam
penggunaan sumber daya (source = 6 M), Men, Money, Machine, Materal, Method, Market.
3. Mewujudkan kepuasan yang maksimum baik konsumen maupun produsen
1. Analisis terhadap keseluruhan pelaku ekonomi baik RTP, RTK, maupun perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi.
2. Mewujudkan bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat
kegiatan dalam perekonomian.
3. Menganalisis masalah-masalah utama dalam perekonomian. Misal : Inflation, Unemployment, Economic Growth. 4. Menganalisis peranan kebijakan dan
interpensi Government untuk
mengantisipasi masalah makroekonomi.
Teori makroekonomi timbul didasari oleh berbagai pertanyaan berikut :
i. Faktor-faktor apa yang menentukan
tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. ii. Mengapa setiap negara menghadapi
masalah unemployment, kenaikan harga yang berlaku, dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.
iii. Mengapa kegiatan perekonomian tidak berjalan dengan stabil.
Terjadi krisis ekonomi di Amerika Serikat pada
tahun 1929-1932 (The Great Depression) yang ditandai dengan tingginya tk. Pengangguran dan kemerosotan pertumbuhan ekonomi.
Kemunduran perekonomian USA berdampak pada
kemunduran perekonomian seluruh negara di dunia.
Kemunduran perekonomian ini menjadi inspirasi
bagi ahli ekonomi untuk membuat suatu analisis dalam mengantisipasi krisis tersebut.
Tokoh ilmu makroekonomi : John Maynard Keynes (The General Theory of Employment,
Interest, and Money). Tahun 1936
Keynes memberikan kritik kepada ahli ekonomi
klasik mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara yaitu
melemahkan pandangan bahwa penggunaan tenaga kerja penuh (Full employment) dan
pertumbuhan ekonomi yang kuat selalu tercapai.
Keynes menganalisis faktor utama dalam
menentukan prestasi kegiatan ekonomi suatu negara yaitu bahwa pengeluaran agregat
(pembelanjaan masyarakat atas B & J)
merupakan faktor utama yang menentukan
tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara.
Pengeluaran agregat (Permintaan agregat) dari
masyarakat dan penawaran agregat dari
produsen akan menentukan tingkat kegiatan
suatu perekonomian sehingga berdampak pada pada perolehan pendapatan nasional.
Komponen dari pengeluaran agregat terdiri
dari :
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga. 2. Investasi perusahaan-perusahaan.
3. Pengeluaran konsumsi dan investasi
pemerintah.
4. Ekspor barang (penjualan barang ke luar
negeri)
i. Masalah pertumbuhan ekonomi.
ii. Masalah Konjungtur (Siklus kegiatan
perusahaan)
iii. Masalah pengangguran.
iv. Masalah kenaikan harga B & J (Inflasi)
v. Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca
Pembayaran.
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah.
Pengkatan produksi barang dan jasa disebabkan
oleh :
Investasi yang menambah jumlah modal Teknologi yang semakin canggih.
Bertambahnya tenaga kerja karena peningkatan
populasi penduduk, pengalaman kerja dan keterampilan meningkat.
Masalah pertumbuhan ekonomi : Pertambahan
Faktor produksi jauh lebih besar dibanding hasil
produksi sehingga pertumbuhan ekonomi jauh lebih lambat di banding potensinya.
Kurva Kemungkinan Produksi dan
Pertumbuhan Ekonomi
Y1 Yo
0 X1 X0 B D C
A
R
N
P
M
Barang Pertanian
Kurva AB adalah kurva kemungkinan produksi yaitu batas
maksimum produksi yang dapat diciptakan oleh suatu negara pada periode tertentu.
Jika kurva AB tercapai maka negara pada kondisi
kemakmuran maksimum jika terjadi keseimbangan jumlah produksi barang pertanian dan barang industri. Misal
menghasilkan Xo barang industri dan Yo barang pertanian.
Fakta dilapangan : ternyata tk. Produksi sering dibawah
potensi faktor produksi (titik M) sehingga menyebabkan sebagian faktor-faktor produksi mengalami pengangguran terutama pada sektor tenaga kerja
Pada periode berikutnya, peningkatan faktor produksi
memungkinkan negara memproduksi lebih banyak (AB ke CD) sehingga mendapatkan kombinasi produksi (titik R) sehingga secara potensial dapat menaikkan produksi pada titik P.
Fakta dilapangan : ternyata kegiatan ekonomi hanya
Konjungtur adalah pergerakan naik turun
kegiatan perusahaan-perusahaan dalam jangka panjang.
Perekonomian tidak selalu berkembang secara
teratur dari satu periode ke periode lainnya.
Kadang mengalami kenaikan kadang penurunan.
Adakalanya perekonomian mengalami
perkembangan sangat pesat sehingga harga naik tetapi tiba-tiba ekonomi mengalami kemerosotan sehingga turun lebih rendah dibanding
sebelumnya.
Suatu siklus dalam satu periode seringkali
berbeda dengan periode lainnya tetapi sifat dasar siklus akan sama.
Siklus Kegiatan Ekonomi Dalam
Th 2000 Th 2005 0
Dalam siklus ABCDEF terlihat pergerakan
A ke B, C ke D, dan E ke F
menggambarkan kegiatan ekonomi sedang mengalami kemunduran.
Sedangkan pergerakan dari B ke C, dan D ke E menggambarkan kegiatan ekonomi sedang mengalami pertumbuhan.
Kemunduran yang serius akan
mengakibatkan Unemployment sedangkan pertumbuhan ekonomi yang terlalu pesat akan mengakibatkan Inflation.
Jika perekonomian sepenuhnya diatur oleh
mekanisme pasar maka siklus kegiatan ekonomi akan semakin labil.
Pengangguran adalah keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetatpi belum memperolehnya.
Seseorang yang tidak bekerja tetapi tidak
secara aktif mencari pekerjaan tidak
tergolong sebagai penganggur, anak orang
kaya yang tidak mau bekerja karena gaji lebih rendah dari yang diinginkan. Pengangguran ini disebut pengangguran sukarela.
Kurangnya Pengeluaran Agregat, jika
pengusaha mengurangi produksi barang dan jasa maka akan mengurangi jumlah penggunaan
tenaga kerja.
Pada umumnya pengeluaran agregat di
perusahaan lebih rendah dari pengeluaran
agregat yang dibutuhkan untuk mencapai Full Employment.
Obsesi calon tenaga kerja yang ingin
mendapatkan pekerjaan yang mapan.
Penggunaan peralatan dengan teknologi canggih
sehingga adanya pengurangan tenaga kerja.
Ketidaksesuaian di antara keterampilan pekerja
yang sebenarnya dengan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.
Ketiadaan pendapatan karena
menganggur menyebabkan pengangguran harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya.
Terganggunya taraf kesehatan keluarga. Pengangguran yang berkepanjangan
mengakibatkan efek psikologis bagi pengangguran dan keluarganya.
Secara golbal jika terlalu banyak
pengangguran akan mengakibatkan kekacauan politik dan sosial sehingga berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi jangka panjang.
Inflasi adalah suatu proses kenaikan
harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
Penyebab inflasi :
Tingkat permintaan agregat (permintaan
konsumen) yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan
ekonomi menuntut kenaikan upah
Tingkat kemakmuran masyarakat
menurun karena laju inflasi jauh lebih cepat di banding kenaikan upah/ gaji.
Menurunnya nilai upah riil masyarakat
sehingga daya beli mengalami penurunan.
Inflasi yang terus menerus dalam jangka
panjang akan mengganggu pembangunan nasional karena investor enggan
menginvestasikan dananya di negara yang tk. Inflasinya tinggi.
Inflasi mengakibatkan pengurangan
ekspor dan peningkatan inmpor sehingga mengakibatkan menurunnya pertumbuhan ekonomi
Ahli ekonomi klasik menyebutkan bahwa
kegiatan perdagangan internasional memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan ekspor barang akan
meningkatkan gairah industri dalam
memproduksi barang dan jasa sehingga pendapatan nasional mengalami
peningkatan.
Kegiatan impor dapat mendukung proses
produksi dimana bahan baku untuk
produksi bisa diperoleh dari luar negeri.
Impor yang berlebihan akan mengurangi
omzet penjualan produk dalam negeri karena konsumen membeli produk luar negeri yang dianggap dapat
meningkatkan perstise masyarakat.
Lebih banyaknya konsumen yang
menggunakan produk luar negeri
mengakibatkan menurunnya tk,. Produksi dalam negeri sehingga full employment
tidak tercapai (terjadi pengangguran).
Melemahnya produktivitas perusahaan
mengakibatkan investor mengalihkan investasinya ke luar negeri
Neraca pembayaran adalah suatu
ringkasan pembukuan yang
menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke
dalam negeri, dan dari dalam negeri ke luar negeri.
Pembayaran-pembayaran meliputi :
1. Penerimaan dari ekspor dan pengeluaran untuk impor barang dan jasa.
2. Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal keluar negeri.
3. Aliran masuk dan aliran keluar modal jangka pendek.
Dua neraca penting dalam neraca
pembayaran adalah neraca
perdagangan dan neraca keseluruhan.
Neraca perdagangan, menunjukkan
perimbangan antara ekspor dengan impor.
Neraca Keseluruhan, menunjukkan
perimbangan keseluruhan aliran pembayaran keluar negeri dan
keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri.
Defisit Neraca Pembayaran, berarti
pembayaran keluar negeri melebihi
penerimaan dari luar negeri. Pengaliran
Defisit akibat impor yang berlebihan akan
mengakibatkan penurunan kegiatan
ekonomi dalam negeri karena konsumen mengganti konsumsi produk dalam negeri dengan produk impor.
Harga valuta asing akan mengalami
kenaikan sehingga menyebabkan harga barang impor bertambah mahal.
Menurunnya kegiatan ekonomi
menurunkan gairah pengusaha untuk mengembangkan usahanya.
Pendapatan Nasional
Penggunaan Tenaga Kerja dan
Pengangguran
Tingkat Perubahan Harga-harga (Inflasi)
Produk nasional atau pendapatan nasional
adalah nilai B & J yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu.,
Konsep pendapatan nasional dibedakan
menjadi :
a. Produk Nasional Bruto (GNP)
b. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk Nasional Bruto, adalah produk
nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara (WNI di dalam negeri dan WNI diluar negeri)
Produk Domestik Bruto, adalah produk
nasional yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi didalam negeri (WNI & WNA) dalam suatu negara.
Kedua konsep tersebut pada hakekatnya
merupakan ukuran mengenai besarnya kemampuan suatu negara untuk
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Data produk nasional dapat digunakan
untuk :
i. Menilai prestasi pertumbuhan ekonomi.
ii. Menentukan tk. Kemakmuran masyarakat dan perkembangannya.
Tk. Pertambahan Kemakmuran
Untuk mengukur tingkat pertumbuhan
ekonomi terlebih dahulu harus dihitung pendapatan perkapita.
Pendapatan Perkapita =
1
Pengangguran adalah perbedaan diantara
angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya.
Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja
yang terdapat dalam suatu perekonomian.
Untuk mengetahui angkatan kerja diperlukan
dua informasi :
a. Usia Kerja, yaitu jumlah penduduk yang
berusia 15 s/d 64 tahun.
b. Penduduk bukan angkatan kerja, yaitu
jumlah penduduk yang berusia 15 s/d 64 tahun yang tidak ingin bekerja (pelajar, mhs, ibu RT, dan penganggur sukarela lainnya
Angkatan Kerja = Usia kerja – Bukan angkatan kerja
Tk Partisipasi Angkatan Kerja =
kerja
Jumlah Pengangguran = Angkatan Kerja – Yang bekerja
Tingkat Inflasi =
Tingkat Inflasi
Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu periode ke
periode lainnya tidak akan berlaku sama.
Perubahan harga suatu barang berbeda dengan harga
barang lainnya.
Untuk mengukur laju inflasi perlu dibuat Indeks Harga
Konsumen yaitu indeks harga dari barang-barang yang selalu digunakan konsumen.
Kebijakan ekonomi yang akan dilakukan suatu
negara tergantung pada tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh negara tersebut.
Tujuan kebijakan makroekonomi :
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh (kesempatan kerja maksimal) tanpa terjadinya inflasi.
3. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
tangguh.
4. Menghindari masalah inflasi
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter
Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan Fiskal, meliputi langkah-langkah pemerintah
membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Kebijakan fiskal akan mempengaruhi pengeluaran agregat.
Dengan kebijakan fiskal maka pengeluaran agregat dapat ditambah sehingga penggunaan tenaga kerja menjadi
maksimal yang pada akhirnya akan meminimalisasi tingkat pengangguran.
Pengurangan pajak pendapatan akan menambah daya beli
masyarakat terhadap B & J. Semakin banyak permintaan maka perusahaan akan meningkatkan produksi sehingga pengeluaran agregat menjadi maksimal.
Kebijakan Moneter, meliputi langkah-langkah
pemerintah yang dilakukan bank sentral (di Indonesia adl Bank Indonesia) untuk
mempengaruhi penawaran uang di perusahaan atau mengubah tingkat bunga untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat.
Macam-macam kebijakan moneter : Open Market Operation
Legal Reserve Requirement Rate of Return
Moral Suassion
Kebijakan Segi Penawaran, ditujukan untuk
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dan jasa dengan harga murah dengan kualitas yang lebih baik.
Salah satu kebijakan segi penawaran adalah
Incomes Policy, yaitu langkah pemerintah yang bertujuan untuk mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan dari para pekerja. Pemerintah
melarang kenaikan upah yang berlebihan yang tidak sesuai dengan produktivitas kerja, Untuk itu pemerintah menetapkan upah minimum rata-rata.
Kebijakan segi penawaran menekankan
kepada :
1. Meningkatkan gairah tenaga kerja untuk
bekerja yaitu dengan cara mengurangi pajak penghasilan para tenaga kerja.
2. Meningkatkan usaha para pengusaha untuk
mempertingi efisiensi kegiatan produksi
dengan memberi insentif atau pengurangan pajak bagi para pengusaha yang
melakukan inovasi, menyediakan teknologi yang lebih canggih atau mengeluarkan