BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Warehouse Management System (WMS) merupakan suatu kunci utama
dalam supply chain, merujuk pada proses integrasi sistem dalam (1) memilih bahan mentah, (2) membuat bahan mentah menjadi barang jadi, (3) memberikan nilai tambah dari produksi barang jadi tersebut, (4) mendistribusikan serta mempromosikan produk ke retailer maupun pelanggan, (5) memfasilitasi pertukaran informasi para pemain bisnis (Hokey et al, 2002).
Tujuan utama warehouse management system adalah mengontrol pergerakan pada supply chain seperti penerimaan barang, manajemen stok, pengepakan dan pengiriman barang. Saat ini banyak dari sistem warehouse masih menggunakan sistem warehouse management system klasik, dimana masukan dari pengguna akhir adalah penentu utama untuk keputusan yang dihasilkan. Hal ini dapat menimbulkan banyak permasalahan jika diterapkan pada perusahaan berskala nasional yang membutuhkan ketelitian, akurasi, dan presisi pada pengelolaan supply chain (Pulungan et al, 2013).
Keterbatasan dalam penerapan warehouse management system klasik adalah dalam pelaksanaannya membutuhkan investasi yang besar jika fitur yang digunakan menjadi lebih kompleks. Dalam perkembangannya warehouse
management system perlu diintegrasikan dengan berbagai teknologi antara lain
barcode, peralatan komunikasi berbasis radio frequency (RF), perangkat keras, dan perangkat lunak sehingga dapat menekan biaya dan mengurangi cost.
Untuk itu diperlukan pengembangan dari warehouse management
system klasik ke suatu sistem intelligent warehouse management system yang
saling terintegrasi. Sehingga diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya menjadi lebih efektif dan efisien dan menjaga mutu barang dari produsen ke pelanggan dapat lebih terjamin. Pada Gambar 1.1 diperlihatkan arsitektur dari I-‐
Intelligent Warehouse Management System (I-‐WMS) tersusun dari lima sub sistem pendukung yaitu: Intelligent Executive Sumarry Report (IESR),
Adaptive Warehouse System (AWS), Intelligent Forecasting System (IFS), Real-‐
Time Transportation Monitoring System (RTMS), dan Intelligent Logistic System
(ILS) yang dapat saling berintegrasi dan melakukan fungsi kerjanya masing-‐ masing untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem.
Tiap-‐tiap sub sistem dalam intelligent warehouse management system memiliki peranan masing-‐masing. Intelligent executive sumarry report berperan sebagai sarana pembantu pengambil keputusan di tingkat manajerial. Adaptive
warehouse system berperan sebagai tempat penyimpanan untuk
mempertahankan kualitas barang sebelum didistribusikan. Intelligent forecasting
system berperan untuk melakukan peramalan penjualan barang dan hasil yang
didapatkan digunakan sebagai acuan untuk melakukan pembelian barang ke supplier. Intelligent logistic system berperan sebagai pengendali proses logistik dari warehouse sampai ke lokasi pelanggan. Real-‐time transportation monitoring
system berperan untuk melakukan pengawasan armada pengiriman dan
distribusi barang dari sumber ke tempat tujuan dan sistem ini menjadi fokus penelitian yang akan dilakukan.
Real-‐time transportation monitoring system merupakan bagian dari
intelligent warehouse management system yang bertugas untuk melakukan
pengawasan armada pengiriman dan distribusi barang dari sumber ke tempat tujuan. Transportasi merupakan salah satu aktivitas utama dalam sistem logistik dan memiliki peranan yang penting dalam perusahaan. Tetapi salah satu permasalahan pada sistem logistik adalah tidak adanya pengawasan terhadap armada pengiriman dan ketidaksesuaian antara barang yang dikirim dengan barang yang dipesan. Pengiriman barang memiliki suatu misi yaitu mengirimkan barang yang benar pada tempat dan waktu yang tepat serta kondisi yang diinginkan (Ballou, 2004). Tidak adanya pengawasan terhadap armada
pengiriman dapat menyebabkan timbulnya cost bagi perusahaan serta kekecewaan pada pelanggan (Shamsuzzoha and Helo, 2011).
Master Plan Intelligent Warehouse Management System
Adaptive Warehouse System Implementasi pengendali fuzzy pada mikrokontroler untuk pengendalian suhu dan kelembaban gudang Implementasi algoritma Bee colony
optimization pada prototype intelligent logistic system
Intelligent Forecasting System
Warehouse System
Peramalan kebutuhan reseller menggunakan metode extreme learning machine dalam konteks I-WMS
Server
Intelligent Logistic System
Controlling, sensor, fuzzy Metahueristic algorithm
Geographic Information System, neural network
Intelligent Executive Summary Report
Pengembangan sistem pendukung keputusan kelompok dalam metode multi-stage multi-attribute group decision making pada intelligent warehouse management system
GDSS, Fuzzy System
Real Time Transportation Monitoring System
Android Development, Google Map Api, Real Time System Real-time transportation monitoring pada intelligent warehouse management system
Gambar 1.1. Arsitektur Intelligent Warehouse Management System
(Pulungan et al, 2013)
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka diperlukan sebuah aplikasi yang dibangun secara khusus untuk melakukan pengawasan dan pengecekan data pengiriman. Memaksimalkan fungsi GPRS dan GPS pada
smartphone untuk mengirimkan data koordinat secara kontinyu ke server agar
dapat divisualisasikan menggunakan Google Maps dan RFID yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan pengecekan pada barang yang diterima pelanggan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka perumusan masalah dalam penelitian adalah
1. Bagaimana melakukan pengawasan dan memvisualisasikan alur pergerakan armada pengiriman pada Google Maps secara real time? 2. Bagaimana RFID dapat melakukan pengecekan pada pengiriman barang?
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini ada beberapa batasan yang digunakan, yaitu: 1. Sistem yang dibangun merupakan purwarupa.
2. Input penjadwalan dan tujuan pengiriman telah ditentukan secara manual.
3. Setiap armada pengiriman barang dilengkapi dengan smartphone untuk menerima data pengiriman barang dan mengirimkan data koordinat lokasi.
4. Menggunakan library Android SDK, NFC yang tersedia..
5. Tingkat akurasi koordinat yang didapatkan bergantung pada sinyal dari operator.
6. Diasumsikan pengiriman ideal (tidak ada barang yang diretur maupun pending).
7. Tidak ada penyisipan pemesanan.
8. Administrator dan operator melakukan tugas kerjanya sesuai dengan peraturan yang berlaku dan berdasarkan kredibilitas dan profesionalisme. 9. Kondisi armada pengiriman (trailer dan truck) siap digunakan.
10. Kelengkapan peta tergantung pada Google Maps sebagai SIG Server .
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah membangun purwarupa aplikasi sistem pengawasan armada pengiriman dengan memanfaatkan fitur GPS, GPRS, dan RFID pada smartphone dan memberikan laporan lokasi armada pengiriman secara real time dan memvisualisasikannya menggunakan peta digital.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang logistik untuk melakukan pengawasan armada pengiriman sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
1.6. Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan studi literatur yang relevan dengan penelitian dengan cara mengumpulkan informasi-‐informasi yang dibutuhkan, antara lain: buku-‐buku luar negeri maupun dalam negeri, jurnal, paper, dan artikel-‐artikel yang bisa didapatkan secara online.
2. Analisa dan Perancangan Sistem
Melakukan analisa terhadap komponen-‐komponen yang akan digunakan dan merancang proses-‐proses yang terjadi didalam sistem.
3. Implementasi Sistem
Membangun sistem berdasarkan dengan rancangan yang telah dibuat. Implementasi sistem menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras, sbb:
b. Smartcard Mifare classic 1K
c. Smartphone Samsung Nexus S
d. PHP e. MySql f. HTML5
4. Pengujian Sistem
Pengujian sistem menggunakan metode blackbox. Pengujian dilakukan pada sistem dengan memberikan sejumlah input dan memeriksa apakah output yang dihasilkan telah sesuai dengan hasil yang diharapkan.
1.7. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini memberikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang ada pada penelitian ini.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab tinjauan pustaka memberikan penjelasan mengenai jurnal-‐jurnal penelitian yang telah dipublikasikan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III. LANDASAN TEORI
Bab landasan teori memberikan penjelasan mengenai teori-‐teori yang digunakan sebagai dasar acuan untuk pengembangan sistem yang akan dilakukan pada penelitian ini.
BAB IV. ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM
Bab analisis dan rancangan sistem memberikan penjelasan mengenai analisa kebutuhan sistem dan rancangan sistem yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan pada penelitian ini.
BAB V. IMPLEMENTASI
Bab implementasi memberikan penjelasan implementasi sistem,
interface sistem, dan pengujian sistem.
BAB VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab hasil penelitian dan pembahasan memberikan penjelasan terhadap hasil dari penelitian yang dilakukan.
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab kesimpulan berisi kesimpulan yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan, serta saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.