• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/ HUK / 2012 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/ HUK / 2012 TENTANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/ HUK / 2012

TENTANG

PENETAPAN NAMA-NAMA PENERIMA PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI DAN LEMBAGA/YAYASAN PENYALUR BANTUAN SOSIAL PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL UNTUK PENANGANAN ORANG DENGAN

HUMAN IMMUNODEFIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME SERTA WARIA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN 2012

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Mengingat :

a. bahwa untuk memperlancar pelaksanaan program bantuan pengembangan usaha mandiri bagi orang dengan human immunodefiency virus dan acquired immune deficiency syndrome (HIV dan AIDS) serta komunitas waria di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Lembaga/Yayasan milik masyarakat perlu memberikan bantuan sosial kepada penerima manfaat sebagai dana bantuan sosial untuk pengembangan usaha mandiri Tahun 2012 oleh Pemerintah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Penetapan Nama-Nama Penerima Program Bantuan Pengembangan Usaha Mandiri dan Lembaga/Yayasan Penyalur Bantuan Sosial Penerima Bantuan Operasional Untuk Penanganan Orang Dengan Human Immunodefiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome serta Waria di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012;

1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

(2)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294);

9. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;

10. Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional;

11. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;

(3)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

12. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

13. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; 14. Keputusan Menteri Kesejahteraan Rakyat Nomor

9/KEP/MENKO/KESRA/VI/1994 tentang Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia;

15. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial;

Memperhatikan : Surat Rekomendasi Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 462/0999/II.2 Perihal Usulan Penetapan Calon Penerima Bantuan Pengembangan Usaha Mandiri ODHA dan Waria serta LKS Penerima Bantuan Operasional di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 30 Maret 2012;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG PENETAPAN NAMA-NAMA PENERIMA PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI DAN LEMBAGA/YAYASAN PENYALUR BANTUAN SOSIAL PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL UNTUK PENANGANAN ORANG DENGAN HUMAN IMMUNODEFIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME SERTA WARIA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012.

KESATU : Menetapkan Nama-Nama Penerima Program Bantuan Pengembangan Usaha Mandiri dan Lembaga/Yayasan Penyalur Bantuan Sosial Penerima Bantuan Operasional untuk penanganan Orang Dengan Human Immunodefiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome serta Waria di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dengan rincian sebagai berikut :

a. Lampiran I tentang Penetapan Nama-Nama Penerima Program Bantuan Pengembangan Usaha Mandiri untuk penanganan Orang Dengan Human Immunodefiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV dan AIDS) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012;

(4)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

b. Lampiran II tentang Penetapan Nama-Nama Penerima Program Bantuan Pengembangan Usaha Mandiri untuk penanganan waria di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012; dan c. Lampiran III tentang Lembaga/Yayasan Penyalur Bantuan

Sosial Penerima Bantuan Operasional untuk penanganan Orang Dengan Human Immunodefiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV dan AIDS) serta Waria di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012.

KEDUA : Penerima bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, berupa dana bantuan pengembangan usaha mandiri dan bantuan operasional yang disediakan oleh Pemerintah sebesar Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) untuk penerima manfaat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012.

KETIGA : Dana bantuan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA, merupakan dana bantuan pengembangan usaha mandiri dan bantuan operasional untuk penanganan Orang Dengan Human Immunodefiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome

(HIV dan AIDS) serta Waria di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan rincian sebagai berikut :

a. bantuan pengembangan usaha mandiri untuk penanganan Orang Dengan Human Immunodefiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV dan AIDS), masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per penerima manfaat;

b. bantuan pengembangan usaha mandiri untuk penanganan

waria, masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per penerima manfaat; dan

c. bantuan operasional bagi Lembaga/Yayasan penyalur bantuan sosial untuk 2 Lembaga Kesejahteraan Sosial, masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).

KEEMPAT : Semua biaya sehubungan dengan pelaksanaan penerimaan bantuan dibebankan pada DIPA Direktorat Rehabilitasi Sosial

Tuna Sosial Nomor 0289/027.04.1.01/00/2012 tanggal 9 Desember 2011.

(5)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Juni 2012

A.N. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI SOSIAL, ttd.

SAMSUDI Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Menteri Sosial RI.

3. Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. 4. Inspektur Jenderal Kementerian Sosial RI.

5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 6. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II. 7. Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(6)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 62 / HUK / 2012

TANGGAL : 19 JUNI 2012

TENTANG : PENETAPAN NAMA-NAMA PENERIMA PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI UNTUK

PENANGANAN ORANG DENGAN HUMAN

IMMUNODEFIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV DAN AIDS) DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012.

No NAMA ALAMAT NILAI BANTUAN

1. Evin Istiana Ngalnggeran RT 015/003

Pathuk Gunung kidul Yogyakarta

Rp. 5.000.000,-

2. Sulyanto Demangan Jambidan B. B

RT 05 RW 02 Bantul Yogyakarta

Rp. 5.000.000,-

3. Diah Arviyanti Jl. Ahmad Jazuli GK II/4 Kota Baru Gondo Kusuman Yogyakarta

Rp. 5.000.000,-

4. Eka Ratnawati Patukan RT 8/ 22 Amabar Ketawang Gamping Sleman Yogyakarta

Rp. 5.000.000,-

5. Dwityo Indro Nirmolo Tegal Panggung DN II/ 955 Tegalpanggung Danurejan Yogyakarta

Rp. 5.000.000,-

JUMLAH Rp. 25.000.000,-

Jakarta, 19 Juni 2012

A.N. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI SOSIAL, ttd.

SAMSUDI

(7)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 62 / HUK / 2012

TANGGAL : 19 JUNI 2012

TENTANG : PENETAPAN NAMA-NAMA PENERIMA PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI UNTUK PENANGANAN WARIA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012.

No NAMA PANGGILAN ALAMAT NILAI BANTUAN

1. Rohayat Rita Gendeng GK 4 / 796 RT 074 RW

018, Gondokusuman, Baciro, Yogyakarta

Rp. 5.000.000,-

2. Sugeng Manto Henny Plosio DK VI Plosio RT 01

Poncosari Srandakan Bantul

Rp. 5.000.000,- 3. Ernais Sugiyanto Ema Puron DK.VIIPuron RT 45 Desa

Trimurti, Srandakan, Bantul Rp. 5.000.000,- 4. Elias Sunardi Mami Hemy Penumping JT 3/223 RT 005 RW

001, Gowongan Yogyakarta

Rp. 5.000.000,- 5. Maman Sulaiman Melly Tegal Sempu DK Tegal Sempu RT

02 RW 11 Desa Caturharjo, Pandak, Bantul

Rp. 5.000.000,-

JUMLAH Rp. 25.000.000,-

Jakarta, 19 Juni 2012

A.N. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI SOSIAL, ttd.

SAMSUDI

(8)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 62 / HUK / 2012

TANGGAL : 19 JUNI 2012

TENTANG : LEMBAGA/YAYASAN PENYALUR BANTUAN SOSIAL PENERIMA BANTUAN OPERASIONAL UNTUK

PENANGANAN ORANG DENGAN HUMAN

IMMUNODEFIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV DAN AIDS) SERTA WARIA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012.

No NAMA ALAMAT JUMLAH BANTUAN

YANG DIBERIKAN

1. LSM Victory Plus Jl. Turonggono No. 5 Mrican RT 019 RW 007 Keluarhan Caturtunggal Kecamatan Depok Sleman D.I. Yogyakarta

Rp. 2.500.000,-

2. LSM Kebaya Jl. Tentara Rakyat Mataram, Badran

JT.I/503 RT 048 RW 011 D. I. Yogyakarta Rp. 2.500.000,-

JUMLAH Rp. 5.000.000,-

Jakarta, 19 Juni 2012

A.N. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI SOSIAL, ttd.

SAMSUDI

(9)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Faktor/Standar/Model yang digunakan dalam pengembangan ini adalah Model kualitas layanan yang digunakan adalah model Service quality, Akreditasi Institusi Perguruan

96 SONI ANGGARA SAPUTRA PONTIANAK BARAT JL.KOM.YOS SUDARSO GG.JERUJU III DALAM B/E NO.81 97 SONIA QADARIAH PONTIANAK BARAT JL. KOM YOS SUDARSO GG. ALPOKAT INDAH JALUR 3 98 SY.

Penggunaan kata pada contoh nomor 1 cenderung tidak tepat karena digunakan pada subjek yang merupakan uchi bagi pembicara dan disampaikan kepada lawan bicara yang

Indonesia yang diukur menggunakan persen memberikan korelasi negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan dengan koefisien sebesar 0.164718 yang berarti bahwa

Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, produksi kedelai bersifat inelastis terhadap perubahan harga di tingkat petani karena memiliki nilai |E| <1.. Sifat inelastis ini

Penelitian ini dilatar belakangi diantaranya oleh kurang maksimalnya penyuluhan dari penyuluh pertanian tentang cara budidaya tanamam yang baik dan benar.Berdasarkan