SATINAN
r'tll .l lt)EN REPUlJI.II( INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2OI7
TENTANG
PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN
DI PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam
rangka
Percepatan Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi Papua danProvinsi Papua
Barat
di
bidang
kesehatandan
pendidikan,
pengembangan ekonomi lokal,infrastruktur
dasar,infrastruktur
digital, serta konektivitas gunamewujudkan masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang damai
dan sejahtera, dengan
ini
menginstruksikan:Kepada 1. Menteri Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Nasional/Kepala Badan
Pembangunan Nasional; Menteri Keuangan; Menteri Kesehatan;
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Menteri Komunikasi dan Informatika;
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; Menteri Agama;
Menteri Sosial;
Menteri
Pemberdayaan
Perempuan
dan Perlindungan Anak;Menteri Pertanian;
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Menteri Perindustrian ;
Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Pariwisata;
Untuk
PERTAMA
PIIESIDEN REPLJNI I1( INDONESIA
-2-16.
Menteri Desa,
PembangunanDaerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;L7.
Menteri Perdagangan;18.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat;19.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;20.
Menteri Perhubungan;2L.
Menteri Dalam Negeri;22.
Menteri Luar Negeri;23.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;24.
Menteri
Agraria
dan Tata
Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional;25.
Menteri
PendayagunaanAparatur
Negara
dan Reformasi Birokrasi;26.
Kepala Staf Kepresidenan;27. Kepala
Badan
Pengawasan
Keuangan
dan Pembangunan;28.
Gubernur
Provinsi Papuadan Gubernur
Provinsi Papua Barat;29.
Para
Bupati/Walikota
di
Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat.Menteri
PerencanaanPembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional:1.
mengoordinasikan, menyinergikan penyusunan, danmenetapkan Rencana
Aksi
Tahunan
Program Percepatan Pembangunan Kesejahtera€rndi
ProvinsiPapua
dan
Provinsi Papua
Barat
sampai
denganTahun 2019, yang sumber
pendanaannya berasaldari
belanja
kementerian/lembaga,
belanja
non-kementerian/lembaga, transferke
daerah,dan
danaPRESIDEN
REPUELIK INDON ESIA
-3-2.
melakukan penyusunan
dan
penajaman
program,kegiatan, proyek,
lokasi,
dan
output
(keluaran) Percepatan Pembangunan Kesejahteraandi
ProvinsiPapua
dan
Provinsi PapuaBarat
bersamaindikasi
pendanaannya
yang
bersumber
dari
belanjakementerian/lembaga, belanja non-kementerian/lembaga, transfer ke daerah, dan dana
desa;
3.
bersama-sama
dengan Menteri
Keuangan mengalokasikan anggaran dalam rangka Percepatan Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi papua danProvinsi Papua
Barat yang
bersumberdari
belanja kementerian/lembaga, transfer ke daerah, dan dana desa sesuai dengan ketentuan peraturanundangan;
4.
melaksanakan
pemantauan
dan
perundang-pelaksanaan Rencana
Aksi
Tahunan Percepatan Pembangunan Kesej ahteraan di Papua dan Provinsi Papua Barat;bersama-sama
dengan Kepala
Staf
Kepresidenanserta
Kepala
Badan
PengawasanKeuangan
danPembangunan
melakukan
pengendalian
dan pengawasan pelaksanaanInstruksi
Presidenini;
mengoordinasikan
dukungan
mitra
pembangunan internasional, masyarakat, organlsaslkemasyarakatan
yang
didirikan
oleh warga
negaraIndonesia, swasta,
dan
pemangku
kepentinganlainnya; dan
7.
mengoordinasikan pelaksanaanInstruksi
presidenini
dan melaporkan kepada Presiden setiap4
(empat)bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
evaluasi Program Provinsi 5. 6. KEDUA
KEDUA KETIGA PRESIDEN REPUBLIK IN OON ES IA -4-Menteri Keuangan:
1.
bersama-sama
dengan
Menteri PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional mengalokasikan anggaran dalamrangka
Percepatan Pembangunan Kesejahteraan
di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang bersumberdari
belanja
kementerian/lembaga,
belanja
non kementerian/lembaga, transfer ke daerah, dan dana desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan;2.
bersama-sama
dengan Menteri
PerencanaanPembangunan Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional menetapk€rnpagu
indikatif
danpagu
anggarandalam rangka
Percepatan PembangunanKesejahteraan
di
Provinsi Papua
dan
Provinsi
Papua Barat yang bersumber dari belanja kementerian/lembaga,belanja
non
kementerian/lembaga,transfer
ke
daerah,dan
dana
desa
sesuai dengan
ketentuan
peraturanperundang-undangan; dan
3.
menetapkan
harga biaya satuan khusus
belanjakementerian/lembaga
untuk
Percepatan PembangunanKesejahteraan
di
Provinsi Papua
dan
Provinsi
Papua Barat berdasarkan usulan dari kementerian/lembaga.Kepala
Staf
Kepresidenandan
KepalaBadan
PengawasanKeuangan
dan
Pembangunan
bersama
dengan
MenteriPerencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badal
Perencanaan Pembangunan
Nasional
melakukanpengendalian
dan
pengawasan
pelaksanaan
Instruksi
Presiden ini.
Menteri
Kesehatan mempercepatpeningkatan akses
dankualitas pelayanan kesehatan melalui, antara lain:
1.
pelaksanaanprogram peningkatan kesehatan
ibu
dan anak, serta pengendalian reproduksi remaja;KELIMA
KEENAM
PRES IDEN
REPU ELIK IN OO N ESIA
-5-2.
pencegahan dan pengendalian penyakit;3.
penyediaan
tenaga
kesehatan
strategis
sertapenguatan
sistem
pelayanan kesehatandasar
danrujukan;
4.
peningkatan gerakan masyarakat hidup sehat; dan5.
pelayanan kesehatan
jarak jauh
dengan memanfaatkan teknologi komunikasi {telemedicinel.Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
mempercepatpenyediaan
jaringan
dan
infrastruktur
teknologiinformasi
dan
komunikasi
untuk
mendukung,
antaralain
pelayanan kesehatan
jarak
jauh
(telemedicinel,pelayanan
pendidikan berbasis
digital I e-learning, danpelayanan publik.
Menteri
Pendidikandan
Kebudayaan,Menteri
Agama,serta Menteri
Riset, Teknologi,dan
Pendidikan Tinggi mempercepat peningkatan akses dan kualitas pelayananpendidikan melalui, antara lain:
1.
penerapandan
penguatan sekolah berpola asrama dan pengembangan pendidikan vokasi;2,
pemberantasan
tuna
aksara
dan
penerapan pendidikankurikulum
kontekstual Papua;3.
penyediaan tambahan kuotaguru untuk
pemenuhankekurangan
guru dan
pemberdayaan
Kolese Pendidikan Guru;4.
peningkatan
kualitas
guru
dengan
memanfaatkanteknologi
informasi
dan
komunikasi
(pendidikan berbasi s digital I e -le amingl ;5.
pemberian kesempatan
yang
lebih
luas
untuk
menempuh jenjang
pendidikan
menengah dan tinggibagi
putra-putri
Orang Asli Papua; dan6. pemberian
F}RI SiIDt N
REPUBL IK INI)ONESIA
6.
pemberian dukungan pendampingan, pelatihan, dan penyediaan dosen dan tenaga ahli.Menteri
Sosialdan
Menteri
Pemberdayaan Perempuandan
Perlindungan
Anak
memastikan
efektivitaspelaksanaan
kebijakan
jaminan
sosial
masyarakat, Program Keluarga Harapan,serta
sistem perlindungandan
kesejahteraarnanak,
perempuan,
dan
kelompokberkebutuhan khusus.
Menteri
Pertanian,
Menteri
Lingkungan
Hidup
danKehutanan,
Menteri
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
dan Menengah, Menteri Perindustrian, Menteri Kelautan danPerikanan,
Menteri
Pariwisata,
Menteri
Desa,Pembangunan
Daerah Tertinggal,
dan
Transmigrasi, serta Menteri Perdagangan memastikan:1.
peningkatan kedaulatan pangan lokal;2.
pengembanganlumbung
pangannasional
Merauke,dan
pengembanganindustri
komoditas
ekonomilokal, antara
lain
sagu,ubi
jalar,
kopi, coklat,
pala,buah
merah,
vanili
dan
merica,
serta
industri
peternakan
dari
hulu
ke
hilir
untuk
meningkatkan pendapatan Orang Asli Papua;3.
peningkatanindustri
kelautan danmemprioritaskan
pemberdayaan dan pariwisata bahari;4.
fasilitasi
dan
penyediaan tenaga penyuluh;perikanan dengan
ekonomi
nelayanpendamping
dan5.
penyediaanbantuan
permodalanusaha
mikro
kecil dan menengah; dan6. peningkatan keterampilan
berwirausaha
untuk
Orang
Asli
Papuadan
kewirausahaan mama-mama Papua.
-6-KETUJUH
KEDELAPAN
KESEMBILAN
KESEPULUH
KESEBELAS
KEDUABELAS
l-IFlt (;lL)l N
REPUBT-II( INI)ONI SIA
-7-Menteri
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat,Menteri Desa,
PembangunanDaerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,dan
Menteri
Perhubungan, memastikan
tersedianyacakupan layanan
air
bersih, sanitasi dan
perumahan, peningkatan konektivitas antar provinsi,kabupaten/kota,
distrik, dan
kampung,
serta peningkatan rasio elektrifikasi.Menteri Dalam
Negeridan
Menteri
Hukum
dan
Hak Asasi Manusia:1.
memfasilitasi dan mengawal proses penyusunan danpelaksanaan peraturan daerah
provinsi
(perdasi),dan peraturan daerah khusus (perdasus);
2.
mendorongdan
memastikan efektivitas pelaksanaan program wawasan kebangsaan; dan3.
memastikan peningkatan akses pelayanan kualitaskelembagaan
sistem administrasi
kependudukan,catatan
sipil, dan
statistik
hayati
yang
inklusif,
lengkap, akurat, dan tePat waktu.
Menteri
Luar
Negeri
secara
aktif
melaksanakandiplomasi
Indonesiadi
luar
negeriuntuk
mendukungPercepatan
PembangunanKesejahteraan
di
Provinsi Papua dan Provinsi PaPua Barat,Menteri Agraria
dan Tata
Ruang/Kepala
BadanPertanahan Nasional,
Gubernur Provinsi
Papua, Gubernur Provinsi Papua Barat, danBupati/walikota
di Provinsi Papuadan
Provinsi PapuaBarat
memfasilitasi penarlganan masalahhukum terkait
pemanfaatan tanahadat/ulayat untuk
kepentingan
PercepatanPembangunan Kesejahteraan
di
Provinsi Papua
danProvinsi Papua Barat.
KETIGABELAS
KEEMPATBELAS
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
memastikan peningkatan
kapasitaskelembagaan
provinsi,
kabupatenfkota,
dan
distrik
untuk
memberikan pelayanan dasar publik.Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua
dan
Provinsi PapuaBarat
dilaksanakandengan strategi sebagai berikut:
1.
pendekatan pembangunan berbasis budaya, wilayah adat, dan fokus pada Orang Asli Papua;2.
fokus
pelaksanaan
program
pembangunan
dikampung di wilayah terdepan (perbatasan), terpencil,
dan
tertinggal, utamanyadi
daerah pedalaman dan pegunungan yangsulit
dijangkau;3.
penerapan
pendekatan
dialog
dengan
semuakomponen masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga penyelenggara pemerintahan daerah;
4.
pendampingan terhadap aparatur pemerintah daerah dan masyarakat;5.
pemberdayaandan
pelibatanaktif
masyarakat lokaldalam
pengawasan
dan
peningkatan
kualitaspelayanan publik;
6.
pemberdayaanpengusaha Orang
Asli
Papua
dan pengusahalokal
yang berdomisilidi
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; dan7.
peningkatan
kerja
sama kemitraan dengan mitra
pembangunan internasional, masyarakat, organisasi
kemasyarakatan
yang
didirikan
oleh warga
negaraIndonesia, swasta,
dan
pemangku
kepentingan lainnya.PR ES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
KELIMABELAS
:
Gubernur Provinsi Papua, Gubernur Provinsi
PapuaBarat,
dan
Bupati/Walikota
di
Provinsi Papua
danProvinsi
Papua
Barat
bersama-sama
dengankementerian/lembaga
terkait
melaksanakan
RencanaAksi
Tahunan
Program
Percepatan
PembangunanKesejahteraan
di
Provinsi Papua
dan
provinsi
papua Barat sampai dengan Tahun 2019.KEENAMBELAS
:
Mendukung secara
penuh
tanggung
jawab
dan bersinergi dalam melaksanakanInstruksi
presidenini.
KETUJUHBELAS
:
Pembiayaan pelaksanaan
Instruksi
presiden
ini
dibebankan
pada Anggaran pendapatan
dan
BelanjaNegara, Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah, serta
sumber pembiayaan
lain
yang sahdan tidak
mengikatsesuai dengan ketentuan peraturan
perundang_ undangan.Instruksi
Presidenini
mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal
1l
Desember 2017 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,ttd
JOKO WIDODO
Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Plt. Asisten Deputi Bidang pemerintahan dan Otonomi Daerah,
Perundang-undangan