MEMBANGUN DAN MEMPERKUAT
MEMBANGUN DAN MEMPERKUAT
KOMITMEN PARA PIHAK DALAM
KOMITMEN PARA PIHAK DALAM
PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL
PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL
BUNAKEN :
BUNAKEN :
“
“LESSON LEARN
LESSON LEARN”
”
Program NRM
Program NRM --EPIQEPIQ
Sulawesi Utara
Sulawesi Utara
TAMAN NASIONAL LAUT
TAMAN NASIONAL LAUT
BUNAKEN
BUNAKEN
Kawasan ini mendapat Kawasan ini mendapat
perhatian dunia sejak
perhatian dunia sejak
ditemukan dan
ditemukan dan
dipromosikan oleh
dipromosikan oleh
beberapa orang penyelam
beberapa orang penyelam
lokal seperti
lokal seperti Ricky Ricky LasutLasut, , Loky Herlambang
Loky Herlambang, Dr. , Dr. Batuna pada awal tahun
Batuna pada awal tahun
1980.
1980. Selanjutnya Pemda Selanjutnya Pemda
Sulut menetapkan sebagai
Sulut menetapkan sebagai
“
2
TAMAN NASIONAL LAUT
TAMAN NASIONAL LAUT
BUNAKEN
BUNAKEN
Tahun Tahun 1986 1986 ditetapkan ditetapkan
sebagai
sebagai Cagar Alam LautCagar Alam Laut
oleh Menteri Kehutanan
oleh Menteri Kehutanan
Taman NasionalTaman Nasionalsejaksejak19911991
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
sangat tinggi
sangat tinggi
Sudah terkenal di dunia Sudah terkenal di dunia
sebagai kawasan
sebagai kawasan yangyang memiliki terumbu karang
memiliki terumbu karang
terindah di
terindah di IndonesiaIndonesia
TN LAUT BUNAKEN
TN LAUT BUNAKEN
Areal seluasAreal seluas~89,000 ~89,000 hektarhektar
–
– 55Pulau terkenalPulau terkenal::BunakenBunaken,,Manado TuaManado Tua,,SiladenSiladen,,MantehageMantehage,, Nain
Nain
–
– Daerah Pesisir UtaraDaerah Pesisir Utara::MolasMolas,,MerasMeras,,TongkeinaTongkeina,,TiwohoTiwoho –
– Daerah Pesisir SelatanDaerah Pesisir Selatan: : PoopohPoopohsampai ke Poparengsampai ke Popareng((ArakanArakan- -Wawontulap
Wawontulap))
Termasuk Termasuk 21 21 desa desa ((lintas Kabupaten Minahasa dan lintas Kabupaten Minahasa dan
Kotamadya Manado
Kotamadya Manado), ), dengan dengan ~30.000~30.000pendudukpendudukyangyang terdiri dari beragam jenis mata pencarian
terdiri dari beragam jenis mata pencarian, , budaya dan pola budaya dan pola pemanfaatan sumber daya alam
pemanfaatan sumber daya alam ((nelayannelayan, , pengolah pengolah bakau
bakau,,rumput lautrumput laut,,petanipetani))
Wisata BahariWisata Bahariyang yang berkembang dan peduli terhadap berkembang dan peduli terhadap
kondisi ekosistem
Bunaken Terjaga
Bunaken Terjaga
,
,
Manado Ternama
Manado Ternama
Selama Selama 20 20 tahuntahun, TNB , TNB terus terus
mengangkat nama Manado dan
mengangkat nama Manado dan
Sulawesi Utara di mata dunia
Sulawesi Utara di mata dunia
Setiap tahun Setiap tahun 10.000 10.000 --30.000 30.000
wisatawan asing datang khusus
wisatawan asing datang khusus
mengunjungi
mengunjungi TNBTNB
KeberadaanKeberadaanTNB TNB sebagai roda sebagai roda
penggerak ekonomi Sulut
penggerak ekonomi Sulut -
-mendukung perkembangan
mendukung perkembangan
sarana pariwisata di
sarana pariwisata di SULUT SULUT seperti
4
TNB
TNB
sebagai sumber ekonomi
sebagai sumber ekonomi
SULUT
SULUT
Perkiraan kontribusi pariwisataPerkiraan kontribusi pariwisataTNBTNBkepada ekonomi Sulawesi Utara kepada ekonomi Sulawesi Utara
adalah
adalah$3.2 juta dolar$3.2 juta dolarperpertahun,tahun,termasuktermasuk4-4-55milyar rupiahmilyar rupiah//tahun ke tahun ke Pemerintah
PemerintahKotaKotaManado melalui pajak dari sektor pariwisataManado melalui pajak dari sektor pariwisata
Bukan hanya sektor pariwisata yang Bukan hanya sektor pariwisata yang menjadi sumber ekonomimenjadi sumber ekonomi::
–
– Perikanan kawasanPerikanan kawasanTNB ~$4.9TNB ~$4.9juta dolarjuta dolar//tahuntahun
–
– Rumput laut kawasanRumput laut kawasanTNB ~$3.1TNB ~$3.1juta dolarjuta dolar//tahuntahun
Jumlah kontribusi TNB Jumlah kontribusi TNB kepada ekonomi daerah kepada ekonomi daerah : $11.2 : $11.2 juta juta
dolar
dolar//tahuntahun!!!!((BapenasBapenas, NRM, NRMdandanLPEMLPEM--UI, 1998)UI, 1998)
NAMUN DEMIKIAN!!
NAMUN DEMIKIAN!!
Walaupun sangat jelas bahwa TNB
Walaupun sangat jelas bahwa
TNB penting sekali
penting sekali
untuk
untuk
SULUT, namun selama
SULUT,
namun selama
10 tahun ini kondisi
10
tahun ini kondisi
terumbu karang dan ekosistem laut terus menurun
terumbu karang dan ekosistem laut terus menurun!
!
Beberapa turis mengeluh mengenai terumbu karang
Beberapa turis mengeluh mengenai terumbu karang
yang
yang rusak dan pencemaran sampah
rusak dan pencemaran sampah
Menhut
Menhut
“TN
“
TN
Bunaken akan hilang bila tidak dikelola
Bunaken akan hilang bila tidak dikelola
dengan baik
Kenapa kondisi
Kenapa kondisi
TNB
TNB
terus
terus
menurun
menurun
?
?
Ada beberapa ancaman utama
Ada beberapa ancaman utama
terhadap terumbu karang
terhadap terumbu karang
Pengelolaan TNB
Pengelolaan
TNB selama ini kurang
selama ini kurang
optimal
optimal
Pemanfaatan karang hidup
Pemanfaatan karang hidup Kerusakan penyelamKerusakan penyelam//jangkarjangkar DAN
DAN
SAMPAH!!!
SAMPAH!!!
6
Kenapa Pengelolaan
Kenapa Pengelolaan
TNB
TNB
Tidak
Tidak
Optimal
Optimal
Pengelolaan yang
Pengelolaan
yang terpusat
terpusat
(
(sentralistik
sentralistik)
) menyebabkan
menyebabkan
tumpang tindih kewenangan
tumpang tindih kewenangan
dilapangan
dilapangan
(BTNB,
(BTNB,
instansi
instansi
PEMDA
PEMDA Propinsi
Propinsi,
, kota dan
kota dan
kabupaten
kabupaten)
)
Dana untuk
Dana
untuk program
program
konservasi dari sumber
konservasi dari sumber APBN
APBN
makin lebih kecil
makin lebih kecil
Pada tahun
Pada tahun
1998
1998
Ditjen
Ditjen
PKA
PKA
–
–
Dephut
Dephut
,
,
BTNB
BTNB
dan
dan
NRM/EPIQ
NRM/EPIQ
memulai proses
memulai proses
optimalisasi pengelolaan
Strategi mengoptimalkan
Strategi mengoptimalkan
Pengelolaan
Pengelolaan
TNB
TNB
Memperkuat peranan Multi
Memperkuat peranan
Multi-
-stakeholder
stakeholder dalam
dalam
pengelolaan
pengelolaan TNB
TNB melalui mekanisme
melalui mekanisme
co
co
-
-management
management
TNB
TNB
Memperkuat sistem pendanaan
Memperkuat sistem pendanaan
alternatif
alternatif
TNB
TNB
–
–
Desentralisasi pungutan masuk
Desentralisasi pungutan masuk
–
–
Mekanisme
Mekanisme
“trust fund
“
trust fund
”
”
(Dana Abadi Bunaken
(Dana
Abadi Bunaken)
)
Co
8
Kurang mendapat dukungan dari institusi lokal Kurang mendapat dukungan dari institusi lokalSecara institusi, para pihak lokal tidak “merasa” mendapatkan manfaat langsung dari
TNB
Secara institusi, para pihak lokal tidak “merasa” mendapatkan
manfaat langsung dari TNB
Miskonsepsi dari para pihak terhadap
manfaat taman nasional
Miskonsepsi dari para pihak terhadap
manfaat taman nasional
‘opportunity cost” (pro-manfaat langsung dalam bentuk uang)
‘opportunity cost” (pro-manfaat langsung dalam bentuk uang)
Menyumbang kepada pertumbuhan ekonomi dan menjadikan pembangunan lebih murah dan berkelanjutan
Menyumbang kepada pertumbuhan ekonomi dan menjadikan pembangunan lebih murah dan berkelanjutan Sentralisasi sistem pembiayaan dan pengelolaan penerimaan dari taman nasional (UU 20/97 dan UU 25/99)
Perlu mempertahankan taman nasional untuk meningkatkan manfaat efek pengganda (multiplier effect) dari Bunaken
Membentuk wadah bersama para pihak untuk bekerjasama memadukan perbedaan pandangan dengan mencapai tujuan kedua-duanya melalui desentralisasi
pembiayaan taman nasional dengan pendekatan “co – management”
Membentuk wadah bersama para pihak untuk bekerjasama memadukan perbedaan pandangan dengan mencapai tujuan kedua-duanya melalui desentralisasi
pembiayaan taman nasional dengan pendekatan “co – management”
Pemanfaatan sumberdaya taman nasional secara ilegal
Pemanfaatan sumberdaya taman nasional secara ilegal
Pengembangan Model Desentralisasi Pembiayaan
Taman Nasional Bunaken
Pengembangan Model Desentralisasi Pembiayaan
Taman Nasional Bunaken
Dasar Pertimbangan
Opportunity Cost
Opportunity Cost
Bagaimana peran
Bagaimana peran
TNB
TNB
dalam
dalam
memperkuat fiskal daerah
Kontribusi PAD terhadap APBD
Kontribusi PAD terhadap APBD
Sulut Tahun 1999/2000
Sulut Tahun 1999/2000
153,641 19,233 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 APBD PAD Sulawesi UtaraKontribusi Masing
Kontribusi Masing
-
-
Masing Jenis
Masing Jenis
Pendapatan dalam PAD Sulut
Pendapatan dalam PAD Sulut
1999/2000
1999/2000
66% 10% 6% 18%10
Tidak pernah diperjelas seberapa besar peranan Tidak pernah diperjelas seberapa besar peranan
taman nasional dalam pencapaian
taman nasional dalam pencapaian target target fiskal fiskal daerah
daerah
‘‘MasterPlan’ taman nasional tidak secara nyata MasterPlan’ taman nasional tidak secara nyata
dikaitkan dengan kebijakan fiskal daerah
dikaitkan dengan kebijakan fiskal daerah
SeolahSeolah--olah taman nasional hanya olah taman nasional hanya ‘cost‘cost--center center
and constraint’
and constraint’ dalam kerangka pemenuhan dalam kerangka pemenuhan target
target fiskal daerahfiskal daerah
Kontribusi
Kontribusi
Taman Nasional da
Taman Nasional da
lam
lam
Pemenuhan Target Fiskal Daerah
Pemenuhan Target Fiskal Daerah
Lanjutan
Lanjutan
Kontribusi taman nasional tidak
Kontribusi taman nasional tidak
dikonsultasikan secara teratur dan terukur
dikonsultasikan secara teratur dan terukur
kepada
kepada
Pemda
Pemda
dan
dan
di
di
berbagai Komisi
berbagai Komisi
DPRD
DPRD
Taman nasional sering dianggap
Taman nasional sering dianggap
‘
‘
asing’ dalam
asing’ dalam
kerangka kebijakan fiskal
kerangka kebijakan fiskal
Tidak pernah dijumpai adanya apresiasi dari
Tidak pernah dijumpai adanya apresiasi dari
pengambil kebijakan daerah terhadap peran
pengambil kebijakan daerah terhadap peran
taman nasional dalam pencapaian
taman nasional dalam pencapaian
target
target
fiskal
fiskal
daerah
Perlu Mempertahankan
Perlu Mempertahankan
Multyplier
Multyplier
Effect
Effect
dari
dari
TN
TN
Bunaken
Bunaken
Berkembangnya wisataBerkembangnya wisata
bahari
bahari, , transportasitransportasi, , restoran
restoran, , rumput laut rumput laut dan perikanan
dan perikanan
Pembangunan daerah Pembangunan daerah jadi murah
jadi murah
Promosi Promosi
PajakPajakhotelhotelrestoranrestoran
Pajak transportasiPajak transportasi
Pajak hiburanPajak hiburan
Pajak perikananPajak perikanan
Pajak eksportPajak eksport
Tenaga kerjaTenaga kerja
Era
Era
Baru Pengelolaan
Baru Pengelolaan
TN
TN
Bunaken
Bunaken
Co-
Co
-management TN
management TN Bunaken
Bunaken
Desentralisasi sistem pembiayaan
Desentralisasi sistem pembiayaan
TN
TN
Bunaken
Bunaken
,
,
salah satunya melalui
salah satunya melalui
desentralisasi pungutan masuk
desentralisasi pungutan masuk
12
Proses
Proses
Pembentukan
Pembentukan
Dewan Pengelolaan
Dewan Pengelolaan
TN
TN
Bunaken
Bunaken
Tahun Tahun 1996, 1996, pengelolaanpengelolaanTamanTaman Nasional Nasional
Bunaken
Bunaken secara secara koordinatifkoordinatifdan partisipatif telah dan partisipatif telah dimulai dengan
dimulai dengan rencanarencana pembentukanpembentukan: :
–
– ForumForumKoordinasi Pengelolaan TamanKoordinasi Pengelolaan TamanNasionalNasionalBunaken Bunaken oleh
olehBKSDABKSDA –
– Badan PengelolaanBadan PengelolaanTNTNBunaken olehBunaken olehPemda Pemda
Tahun Tahun 1998, 1998, memulai konsultasi ujicoba penerapan memulai konsultasi ujicoba penerapan
pungutan masuk
pungutan masuk TNBTNBuntuk mendukung untuk mendukung pembiayaan
pembiayaan TNBTNBkepada para pihak lokalkepada para pihak lokal,,DitjenDitjen
PKA,
PKA, dan Depkeudan Depkeu
November 1999, November 1999, memulai aktifitas lapangan memulai aktifitas lapangan
dengan para pihak Bunaken
dengan para pihak Bunaken
Lanjutan
Lanjutan
...
...
Proses konsultasi publik kepada para pihak Proses konsultasi publik kepada para pihak
Bunaken
Bunaken ((PemdaPemda, , swastaswasta, LSM, , LSM, universitasuniversitasdan dan masyarakat
masyarakat) ) padapadaMaretMaret20002000
Pembentukan Pembentukan Tim Tim Kerja Swadana Taman NasionalKerja Swadana Taman Nasional
Bunaken
Bunakenoleh Gubernur Sulawesi Utara oleh Gubernur Sulawesi Utara yangyang melibatkan
melibatkan1919pihakpihak ((instansi Pemda terkaitinstansi Pemda terkait,,swastaswasta, , LSM,
LSM,UniversitasUniversitas, NRM/EPIQ) untuk, NRM/EPIQ) untuk
mempersiapkan
mempersiapkan::
–
– Kelayakan teknisKelayakan teknis‘‘coco--managementmanagement’’ dandandesentralisasi desentralisasi
pembiayaan
pembiayaanTN TN BunakenBunaken –
– Proses awal diskusi pengembangan ide Pembentukan Proses awal diskusi pengembangan ide Pembentukan Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken
Konsultasi ke Pemda/Wagub Pertemuan Tim Kerja
Konsultasi hasil kerja Merumuskan rekomendasi para pihak April - Oktober 2000
Prinsip
Prinsip
Kerja
Kerja
Dewan
Dewan
Pengelolaan
Pengelolaan
Taman Nasional
Taman Nasional
Bunaken
Bunaken
Mendukung fungsi lembaga-Mendukung fungsi lembaga-lembagalembagayangyangsudahsudahada ada
dan berkembang
dan berkembang di di tengah masyarakattengah masyarakat
Mendukung danaMendukung danapengelolaan yangpengelolaan yangsudahsudahadaada
Terbuka/ Terbuka/ transparantransparan
Menekankan pola kemitraanMenekankan pola kemitraandandanpartisipasipartisipasi
Pertanggungjawaban publikPertanggungjawaban publik(pengelolaan dan(pengelolaan dan
keuangan keuangan))
Memperkuat danMemperkuat danmengakomodasi kepedulianmengakomodasi kepeduliandandan
kerjasama antar
kerjasama antarpara pihakpara pihak
Bersifat fleksibelBersifat fleksibeldandandinamisdinamis
14
Tujuan
Tujuan
Dewan
Dewan
Pengelolaan
Pengelolaan
Taman Nasional
Taman Nasional
Bunaken
Bunaken
Terpeliharanya keutuhan fungsi Terpeliharanya keutuhan fungsi TN TN Bunaken Bunaken
sebagai pendorong kegiatan pembangunan Sulut
sebagai pendorong kegiatan pembangunan Sulut
Meningkatnya taraf hidup masyarakat diMeningkatnya taraf hidup masyarakat dikawasan kawasan
TN Bunaken
TN Bunaken
Terwujudnya kepedulian Terwujudnya kepedulian dandanrasa memilikirasa memilikipara para
pihak (
pihak (lokallokal, regional,, regional, nasionalnasionaldan dan internasionalinternasional) ) terhadap
terhadap pelestarian TN Bunaken pelestarian TN Bunaken
Terciptanya koordinasiTerciptanya koordinasiyang yang jelas dan transparan jelas dan transparan
dalam
dalam pengelolaan TN Bunakenpengelolaan TN Bunaken
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Dewan
Dewan
Pengelolaan
Pengelolaan
Taman Nasional
Taman Nasional
Bunaken
Bunaken
Gubernur Sulawesi Utara
anggota anggota anggota anggota Ketua
Wakil Ketua Sekretaris
Struktur
Struktur
Dewan
Dewan
Pengelolaan
Pengelolaan
Taman Nasional
Taman Nasional
Bunaken Berdasarkan
Bunaken Berdasarkan
SK
SK
Gubernur Sulut Nomor
Gubernur Sulut Nomor
233
233
Tahun
Tahun
2000
2000
Ketua:Wakil Gubernur Propinsi Sulawesi Utara
Wakil Ketua:
Ketua Assosiasi Pengusaha Wisata Bahari Sulawesi Utara
Sekretaris:
Ketua Forum Masyarakat Peduli TN Bunaken
Anggota:
1. Dekan Fak. Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Samratulangi 2. Kepala Bapedalda Propinsi Sulut
3. Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Sulut 4. Kepala Dinas Perikanan Propinsi Sulut
5. Kepala Balai TN Bunaken 6. Kepala Bapedalda Kab. Minahasa
7. Kepala Bagian Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Manado
8. Wakil masyarakat bagian selatan kawasan TN Bunaken (FMPTNB Rayon Selatan) 9. Wakil masyarakat bagian utara kawasan TN Bunaken (FMPTNB Rayon Utara)
10. Wakil masyarakat bagian pulau-pulau (FMPTNB Rayon Pulau-Pulau) 11. Forum Masyarakat Peduli TN Bunaken
12. Direktur Eksekutif Walhi Sulawesi Utara
Fungsi
Fungsi
Dewan
Dewan
Pengelolaan
Pengelolaan
Taman
Taman
Nasional
Nasional
Bunaken
Bunaken
Wadah koordinasi yang
Wadah koordinasi
yang bersifat
bersifat
konsultatif
konsultatif
Penggalangan dana (Fund Raising)
Penggalangan dana
(Fund Raising)
Pusat informasi
Pusat informasi
dan koordinasi
dan
koordinasi
program
program-
-program yang
program yang berhubungan
berhubungan
dengan Taman
16
Hubungan
Hubungan
Kerja Dewan Pengelolaan
Kerja Dewan Pengelolaan
Taman
Taman
Nasional
Nasional
Bunaken
Bunaken
dengan
dengan
Balai
Balai
Taman Nasional Bunaken
Taman Nasional Bunaken
---
--- --koordinasi---
--- --koordinasi--- --koordinasi---(Sekretariat Dewan)
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan Program Dukungan Ke BTNB
Badan Pengurus Dewan Pengelolaan TN Bunaken
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan Kegiatan Program Pengelolaan
Seksi Konservasi Sub Bag Tatausaha Balai TN Bunaken
Tugas dan
Tugas dan
Wewenang
Wewenang
DPTNB
DPTNB
MerencanakanMerencanakan programprogram tahunan dantahunan dan
lima
lima tahunantahunan
Memberikan masukan pada instansi Memberikan masukan pada instansi
terkait tentang pengelolaan
terkait tentang pengelolaanTNBTNB
Membantu pengamanan dan Membantu pengamanan dan
pengawasan
pengawasan TNBTNB
Melakukan pengawasan terhadap Melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan
pengelolaanTNBTNB
Memediasi dan menyelesaikan Memediasi dan menyelesaikan
konflik antar pihak
Lanjutan
Lanjutan
…
…
Memberikan laporan kepadaMemberikan laporan kepada
–
– GubernurGubernur,,WalikotaWalikota,,BupatiBupati ::teknis operasionalteknis operasional –
– DPRDDPRD ::konsultatifkonsultatif –
– BTNBBTNB ::koordinatifkoordinatif –
– PublikPublik ::AkuntabilitasAkuntabilitas
–
– AnggotaAnggotaDPTNBDPTNB : Internal: Internal
Memberikan pertimbangan kepada instansi Memberikan pertimbangan kepada instansi
terkait mengenai pengelolaan
terkait mengenai pengelolaan TNBTNB
Menetapkan sekretariatMenetapkan sekretariat
Membuat usulan kebijakan pengelolaanMembuat usulan kebijakan pengelolaan
TNB
TNB termasuk kebijakan tarif masuktermasuk kebijakan tarif masukTNBTNB
MEMPERKUAT SISTEM
MEMPERKUAT SISTEM
PENDANAAN ALTERNATIF TN
PENDANAAN ALTERNATIF TN
BUNAKEN
BUNAKEN
18
Kenapa Perlu
Kenapa Perlu
Pendanaan
Pendanaan
Alternatif
Alternatif
Kemampuan Pemerintah untuk
Kemampuan Pemerintah untuk
membiayai pengelolaan kawasan
membiayai pengelolaan kawasan
konservasi sangat sangat terbatas
konservasi sangat sangat terbatas
–
–
US $ 0,56/
US $ 0,56/
tahun
tahun
/
/
hektar
hektar
Dampak Krisis Ekonomi terhadap
Dampak Krisis Ekonomi terhadap
Pembiayaan Rupiah
Pembiayaan Rupiah
1996/1997 1997/1998 1998/1999 1999/2000 2000* -100.00% -50.00% 0.00% 50.00% 100.00% Persen Dephutbun PKA Taman NasionalMOBILISASI PUNGUTAN
MOBILISASI PUNGUTAN
MASUK TNB
MASUK TNB
Selama
Selama
5
5
tahun terakhir pemasukan dari
tahun terakhir pemasukan dari
TN
TN
Bunaken Rp. 0,
Bunaken Rp
. 0,-
-
Padahal potensinya besar
Padahal potensinya besar
!!!
!!!
PUNGUTAN MASUK TAMAN
PUNGUTAN MASUK TAMAN
NASIONAL
NASIONAL
Dasar hukum
Dasar hukum
–
–SK SK Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan No. 878/No. 878/KptsKpts--II/92 II/92
tentang Tarif Pungutan Masuk ke Hutan Wisata
tentang Tarif Pungutan Masuk ke Hutan Wisata, , Taman Nasional
Taman Nasional, , Taman Hutan Raya dan Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Laut
Taman Wisata Laut
–
–UU No. 20 UU No. 20 Tahun Tahun 1997 1997 tentang Penerimaan tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
Negara Bukan Pajak ––kemudian turunannya kemudian turunannya
yaitu
20
PUNGUTAN MASUK
PUNGUTAN MASUK
UU 20/97, PP 59/98, PP 73/99 1. Kewenangan seluruhnya di Pusat2. Besar dan jenis pungutan seragam
3. Hasil pungutan semua disetor ke Pusat (kas negara)
4. Diatur melalui mekanisme tunggal (APBN)
5. Pengusulan penggunaan dana hanya bisa dilakukan oleh Ka. Balai TN untuk pelestarian kawasan kepada Menkeu dengan persetujuan Menhut
1. Kewenangan dan tanggungjawab dalam pengelolaan TN Bunaken
2. Besar, jenis dan cara pemungutan disesuaikan kondisi daerah
3. Hasil pungutan dikembalikan untuk dana pendukung pengelolaan kawasan (konservasi dan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal) secara langsung 4. Insentif lokal secara institusi dalam
bentuk perimbangan pusat dan daerah (dimasukkan dalam UU 25/99) 5. Mekanisme APBD/APBN yang
mengacu kepada prinsip “good governance” (transparansi, partispasi, akuntabilitas publik)
Kondisi Saat Ini
Kondisi Saat Ini Aspirasi Stakeholder Aspirasi Stakeholder DaerahDaerah
Sistem Tarif Masuk
Sistem Tarif Masuk
TNB
TNB
Berdasarkan
Berdasarkan
Aspirasi
Aspirasi
Para
Para
Pihak
Pihak
Harus dengan sistem praktis dan Harus dengan sistem praktis dan
efisien
efisien, yang , yang tidak menyulitkan tidak menyulitkan pengusaha pariwisata
pengusaha pariwisata,,wisatawan dan wisatawan dan pengawasan
pengawasan..
Dari pengalaman negara Dari pengalaman negara lain yang lain yang
berhasil
berhasil::
–
– Tidak Dipungut setiap Tidak Dipungut setiap kali kali penyelamanpenyelaman––
satu
satu kali kali sajasaja!! –
– Tidak ada pungutan tambahan untuk Tidak ada pungutan tambahan untuk kamera
kamera, video , video dlldll –
– Harus mudah diperiksa oleh pihak Harus mudah diperiksa oleh pihak pengawas
MEKANISME DESENTRALISASI
MEKANISME DESENTRALISASI
PUNGUTAN MASUK
PUNGUTAN MASUK
Pengelolaan TN Bunaken oleh BTNB Pengelolaan TN Bunaken oleh BTNB ZonasiZonasiKonservasi & RahabilitasiKonservasi & Rahabilitasi
Penguatan EkonomiPenguatan Ekonomi Pungutan masukPungutan masuk
KemitraanKemitraan
Penegakan HukumPenegakan Hukum PatroliPatroli
Dilakukan
DPTNB
membantu BTNB (uji coba 2 tahun)
80% penerimaan digunakan untuk mendukung program pengelolaan TNB PromosiPromosi PendidikanPendidikan
Perda Propinsi Sulut Nomor
Perda Propinsi Sulut Nomor
14
14
Tahun
Tahun
2000
2000
Tentang Pungutan Masuk
Tentang Pungutan Masuk
TN
TN
Bunaken
Bunaken
Wisatawan MancanegaraWisatawan Mancanegara/Diver/Diver RpRp. 75.000,. 75.000,-
-/
/tahuntahun((Willingness To Pay, NRM, Vicky LeeWillingness To Pay, NRM, Vicky Lee))
–
– SistemSistemPIN PIN dengan kerjasamadengan kerjasamaoperatoroperatorselamselam
(
(melaluimelaluiNSWA)NSWA)
Wisatawan Nusantara RpWisatawan Nusantara Rp. 2.500,. 2.500,--//sekali masuksekali masuk
–
– Sistem karcis dengan kerjasama DesaSistem karcis dengan kerjasama Desa((melaluimelalui
FMPTNB)
22
Distribusi Penerimaan dari
Distribusi Penerimaan dari
Hasil Pungutan Masuk
Hasil Pungutan Masuk
80 persen bagian Dewan
80
persen bagian Dewan
PTNB (dana
PTNB (
dana
pendukung di
pendukung di
daerah
daerah
untuk
untuk
taman
taman
nasional
nasional)
)
5 persen bagian Pemerintah pusat
5
persen bagian Pemerintah pusat
5 persen bagian
5
persen bagian Kota Manado
Kota Manado
5 persen bagian Kabupaten Minahasa
5
persen bagian Kabupaten Minahasa
5 persen bagian
5
persen bagian
Ini berarti Pusat mendapatkan dukunganPropinsi Sulut
Propinsi Sulut
Pendanaan sebesar 85 persen(UU 22/99 dan PP 25/2000)
Proyeksi Penerimaan dari
Proyeksi Penerimaan dariPungutanPungutanMasukMasuk Taman
TamanNasional Nasional BunakenBunaken
(
(Berdasarkan PeraturanBerdasarkan PeraturanDaerahDaerahTentang Pungutan Tentang Pungutan
Masuk
Masuk TN TN BunakenBunaken))
Wisatawan mancanegara RpWisatawan mancanegara Rp75.000 x 12.000 75.000 x 12.000
orang
orang
=
=RpRp. 900.000.000/. 900.000.000/tahuntahun
Wisatawan nusantara RpWisatawan nusantara Rp2.500 x 10.000 2.500 x 10.000
orang
orang
=
= RpRp25.000.000/25.000.000/tahuntahun
Total Total Rp Rp 925.000.000/925.000.000/tahuntahun
–
– Setelah dikurangi porsiSetelah dikurangi porsidaerah dandaerah danpusat pusat = = Rp Rp 740.000.000,
740.000.000,--(80%)/(80%)/tahun untuk Taman Nasional tahun untuk Taman Nasional Bunaken
Pungunjung
Pungunjung SatuanSatuan SKSKMenhutMenhutNo. No. 878/
878/KptsKpts--II/1992II/1992 PP No. 59 PP No. 59 Tahun
Tahun19981998 Perda Provinsi SulutPerda Provinsi SulutTahunTahun20002000 No. 14No. 14
Tarif Tarif//SatuanSatuan
(
(RpRp)) TarifTarif((Rp//RpSatuanSatuan)) TarifTarif((//RpRpSatuanSatuan))
Wisatawan Wisatawan mancanegara mancanegara Wisatawan Nusantara Wisatawan Nusantara Orang Orang 2.0002.000 2.000 2.000 20.000 20.000 2.500 2.500 75.000 75.000 2.500 2.500
Perbandingan Tarif Pungutan
Perbandingan Tarif Pungutan
Masuk
Masuk
TN
TN
Bunaken
Bunaken
Perimbangan Pembagian Hasil
Perimbangan Pembagian Hasil
Pungutan Masuk
Pungutan Masuk
TN
TN
Bunaken
Bunaken
Dasar Hukum
Dasar Hukum ProvinsiProvinsi KabupatenKabupaten/Kota/Kota PusatPusat
SK
SKMenhutMenhutNo. No.
878/
878/KptsKpts--II/1992II/1992
15 % (
15 % (dana pembangunandana pembangunan))
15 % (
15 % (pembiayaan pembiayaan pembangunan
pembangunanKSDAKSDAdan dan
ekosistemnya ekosistemnya)) 40 % ( 40 % (pembiayaan pembiayaan pembangunan daerah pembangunan daerah)) 15 %
15 %pembangunanpembangunanKSDAKSDAdan dan ekosistemnya melalui bendahara negara
ekosistemnya melalui bendahara negara
15 %
15 %pembangunanpembangunanKSDAKSDAdan dan ekosistemnya melalui Dephut cq Dirjen
ekosistemnya melalui Dephut cq Dirjen
PKA
PKA
PP No. 59 PP No. 59TahunTahun 1998 1998 0 0 00 100 %100 % Perda Provinsi Perda Provinsi Sulut SulutNo 14No 14 tahun tahun20002000 5 % (
5 % (dana pembangunandana pembangunan)) 5 %5 %KabupatenKabupaten
5 % Kota
5 % Kota
5 %
24
Sistem Tarif Masuk
Sistem Tarif Masuk
(
(
lanjutan
lanjutan
)
)
Soft opening pada tgl
Soft opening
pada tgl. 15
. 15 Maret
Maret 2001
2001 –
–
dengan
dengan
pelelangan
pelelangan pin yang
pin yang bernomor
bernomor
1-
1
-10
10
Menjalankan
Menjalankan
“full” mulai tgl
“full”
mulai tgl. 3
. 3 Mei
Mei 2001
2001
Hingga 15
Hingga
15 Juli
Juli 2001,
2001, berhasil mengkumpulkan dana
berhasil mengkumpulkan dana
sebesarnya Rp
sebesarnya Rp 200
200 juta
juta.
.
Proyeksi: ~1
Proyeksi
: ~1 milyar rupiah dalam
milyar rupiah dalam 2001
2001
Manfaat
Manfaat
DPTNB
DPTNB
bagi
bagi
BTNB
BTNB
Koordinasi antara instansi jauh lebih baik (
Koordinasi antara instansi jauh lebih baik
(Perikanan
Perikanan,
,
Bapedalda
Bapedalda,
, dll
dll
)
)
DPTNB terus memberi rekomendasi kepada
DPTNB
terus memberi rekomendasi kepada BTNB
BTNB dan
dan
mengajak
mengajak
BTNB untuk pelestarian
BTNB
untuk pelestarian TNB yang
TNB yang lebih
lebih
efektif
efektif
Semua pihak lebih puas dengan keterlibatan dalam
Semua pihak lebih puas dengan keterlibatan dalam
pengelolaan
pengelolaan TNB
TNB –
–
sudah menciptakan kepedulian dan
sudah menciptakan kepedulian dan
rasa memiliki para pihak terhadap pelestarian
rasa memiliki para pihak terhadap pelestarian TNB.
TNB.
Telah berhasil menarik dana hibah dari donator
Telah berhasil menarik dana hibah dari
donator
internasional
internasional
TNB
TNB
sebagai
sebagai
MPA “Center of Excellence”
MPA “Center of Excellence”
Training center for other Indonesian Training center for other Indonesian MPA’s MPA’s
–
– WakatobiWakatobi, , Taka Taka Bone RateBone Rate –
– Komodo, Bali Komodo, Bali BaratBarat
Model Model untuk pengembangan untuk pengembangan MPA MPA baru di Sulutbaru di Sulut::
–
– Selat LembehSelat Lembeh, , SangiheSangihe--TalaudTalaud
Kerjasama dengan Kerjasama dengan WWF, NRM/EPIQ (2001)WWF, NRM/EPIQ (2001)
Rencana kerjasama denganRencana kerjasama denganWWF, TNC, CRMP, Packard, WWF, TNC, CRMP, Packard,
Seacology
Seacology
Posisi sangat strategis dalam SuluPosisi sangat strategis dalam Sulu--Sulawesi Sulawesi Seas Seas Ecoregion Ecoregion
–
– “a marine biodiversity hotspot”. TNB “a marine biodiversity hotspot”. TNB sudahsudahdicalonkandicalonkan sebagai
sebagaiGlobal Marine Heritage Site Global Marine Heritage Site dandanICRAN pilot site.ICRAN pilot site.
Kesimpulan
Kesimpulan
Pada tahap awalPada tahap awal, , berhasil menguatkan komitmenberhasil menguatkan komitmenlocal local
multi
multi--stakeholdersstakeholdersdalamdalampengelolaan TN Bunaken pengelolaan TN Bunaken dengan
dengantitik masuk desentralisasi pungutan masuktitik masuk desentralisasi pungutan masukTN TN
Bunaken
Bunaken
Dewan PengelolaanDewan PengelolaanTN Bunaken TN Bunaken dianggap dapat dianggap dapat
mendukung
mendukung ‘‘multistakeholdermultistakeholder--based national park based national park management
management’’
Dewan didorong Dewan didorong agar agar berperan maksimal dalam berperan maksimal dalam
mendistribusikan manfaat taman nasional secara
mendistribusikan manfaat taman nasional secara
institusional kepada para pihak
institusional kepada para pihak ((pusat dan daerahpusat dan daerah))
Jika berhasil dalam tahap implementasiJika berhasil dalam tahap implementasi, , tercatat sebagai tercatat sebagai
penerapan
penerapan‘‘coco--management modelmanagement model’’pertamapertamadalam dalam pengelolaan Taman Nasional
pengelolaan Taman Nasional di Indonesiadi Indonesia
Proses kegiatan ini dapat menjadi mekanisme penguatan Proses kegiatan ini dapat menjadi mekanisme penguatan
komunikasi Pusat dan Daerah