PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUAS (Premna pubescens Blume) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT DAN GAMBARAN
HISTOLOGI GINJAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)
Oleh:
Kanopa Simanjuntak NIM 4102220007 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, atas
berkat dan rahmatNya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Buas-Buas (Premna pubescens Blume.) Terhadap Jumlah Eritrosit dan Gambaran Histologi Ginjal Tikus Putih (Rattus novergicus L.)” dengan baik dan selesai dengan waktu yang direncanakan sebelumnya.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Sain, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan
rasa hormat dan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini mulai dari pengajuan proposal penelitian,
pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara lain kepada Ibu Dra. Martina
Restuati, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, serta semangat kepada penulis. Juga kepada Ibu Dra. Melva
Silitonga, M.S, Ibu Dra. Adriana Y. D. Lbn. Gaol, M.Kes, dan Bapak Drs. M.
Yusuf Nasution, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran
dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA beserta staf. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono,
M.Si selaku ketua jurusan dan dosen pembimbing akademik Bapak Drs. Batin
Kaban yang telah memberikan banyak bimbingan selama perkuliahan. Kepada Ibu
Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku kepala Laboratorium Biologi dan Bapak Drs.
Marudut Sinaga, M.Si selaku kepala laboratorium kimia UNIMED serta semua
Dosen di jurusan biologi yang telah membimbing penulis selama masa
perkuliahan, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
Teristimewa kepada orang tua penulis Bapak M. Simanjuntak, Ibu E.
Simanjuntak dan Bapak E.Sirait yang telah memberikan cinta dan kasih sayang
yang tulus, doa, serta semangat dan dukungan yang tak ada habis-habisnya baik
secara materi maupun non materi hingga saat ini. Dan terimakasih buat kakakkuh
v
semuanya yang telah diberikan selama ini. Buat saudara-saudarakuh K’Rudi,
K’Marta, K’Rema, K’Citra, K’Tina, K’Yohana, B’Jo, dan B’Tohap buat doa dan
dukungan serta kasih sayangnya selama ini. Tak lupa terimakasih juga buat my
beloved sistha at Four A Residence Risma, Vina, K’Hanny, K’Desty, Yoseva,
Tya, buat doa dan dukungannya selama ini. Terimakasih juga kepada
sahabat-sahabatkuh UNJU ( Stella, Sri, Sarah dan Ade), Mustika, Enny, Septy, Ervinawati
love u girls, hope we’ll be success. Kepada teman seperjuangan di rumah hewan
Jenny, Sulastry, Ellen, Rani, Ratih, Herti, Fretty dan Jannes buat semua semangat,
dukungan dan kerja samanya selama ini. Juga kepada teman-teman seperjuangan
anak NonDik Biologi 2010 (Uly, Siti, Ocha, Nurul, Tika, Anjel, Ananda, Puspita,
Hamzah, Meyta, Alfonsus, Febri, Astrid, dkk) yang tak dapat penulis sebutkan
satu persatu, terimakasih buat semuanya, buat semua suka dan duka yang telah
kita jalani bersama selama masa perkuliahan, serta dukungan, doa dan semangat
yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini, I’ll miss u guys. Dan kepada
semua pihak yang tak dapat penulis ucapkan satu persatu, terimaksih buat
dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun ke arah yang lebih baik lagi. Akhir kata penulis kembali
mengucapkan banyak terimakasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Medan, Juli 2014
Penulis
Kanopa Simanjuntak
iii
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Buas-Buas (Premna pubescens Blume.) Terhadap Jumlah Eritrosit dan Gambaran Histologi Ginjal Pada
Tikus Putih (Rattus novergicus L.) Kanopa Simanjuntak (4102220007)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris tentang jumlah eritrosit pada tikus putih yang diberikan ekstrak etanol daun buas-buas, jumlah eritrosit tikus putih yang diberikan ekstrak etanol daun buas-buas dengan pemberian SRBC sebagai antigen, gambaran histologi ginjal tikus putih yang diberikan ekstrak etanol daun buas-buas, dan gambaran histologi ginjal tikus putih yang diberikan ekstrak etanol daun buas-buas dengan pemberian SRBC sebagai antigen. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial. Perlakuan masing-masing kelompok yaitu pemberian aquades pada kelompok kontrol, pemberian ekstrak etanol daun buas-buas, pemberian SRBC, dan pemberian ekstrak etanol daun buas-buas + SRBC. Ekstrak sirsak diberikan selama tiga puluh hari dan pemberian SRBC pada hari ke-8 dan 15. Parameter yang diamati adalah jumlah eritrosit dan gambaran histologis ginjal. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi lalu dianalisis dengan ANAVA dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun buas-buas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah eritrosit dan memberikan gambaran histologis glomerulus, tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal yang jelas baik ukuran maupun batas antar selnya.
iv
The Effect Of Buas-Buas (Premna pubescens Blume.) Leaves Extract To The Red Blood Cell Total and Kidney Histology Description
of White Rat (Rattus novergicus L.) Kanopa Simanjuntak (4102220007)
ABSTRAK
The research purpose is to acquiring empirical data about, red blood cell total of white rat which giving leaf extract from Premna pubescens Blume., red blood cell total of white which giving leaf extract from Premna pubescens Blume.
too with SRBC as antigen, histology description from kidney’s rat white which giving leaf extract from Premna pubescens Blume. and histology description from kidney’s rat white which giving leaf extract from Premna pubescens Blume with SRBC as antigen too. This research was an experimental study with non-factorial completely randomized design. Each treatment group was giving distilled water as a control, buas-buas leaves ethanol extract, SRBC treatment, and buas-buas leaves ethanol extract plus SRBC. Buas-buas leaves ethanol extract were routinely granted for thirty days and the SRBC treatment were given on day 8 and 15. The inspect parameter were the red blood cell total and histology of kidney. The data were acquired then tabulated and analyzed by ANOVA and continued with LSD test. The result that have been acquired show that the etanol extract of buas-buas leaves was gave a significantly increase of erythrocyt and gave a good histologic kidney about the glomerulus, tubulus contortus proximal and tubulus contortus distal like the size and the border between the cell.
vi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1. Tumbuhan Buas-Buas (Premna pubescens Blume) 5 2.1.1. Ciri-Ciri dan Sistematika Tumbuhan Buas-Buas 6 2.1.2. Senyawa Bioaktif Tumbuhan Buas-Buas 7 2.1.3. Manfaat Daun Buas-Buas 9
2.2. Tikus Putih 10
2.2.1. Klasifikasi Tikus Putih 11 2.3. Eritrosit (Sel Darah Merah) 14 2.3.1. Komponen Kimia Eritrosit 15 2.3.2. Pembentukan Eritrosit 15 2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Eritrosit 16
2.4. Ginjal 17
2.4.1 Histologi Ginjal 19
2.5. Hubungan Fungsi Ginjal dengan Jumlah Eritrosit 20 2.6. SRBC (Sheep Red Blood Cell) 21
2.7. Hipotesis Penelitian 22
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 23 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 23
3.2. Sampel 23
3.3. Alat dan Bahan Penelitian 23
3.4. Prosedur Kerja 24
vii
3.5. Rancangan Penelitian 27
3.6. Variabel Penelitian 28
3.7. Teknik Analisis Data 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 32
4.1. Hasil Penelitian 32
4.1.1. Pengaruh EEDBB Terhadap Jumlah Eritrosit Tikus Putih 32 4.1.2. Pengaruh EEDBB Terhadap Gambaran Histologi Ginjal Tikus Putih 35
4.2. Pembahasan 36
4.2.1. Pengaruh Pemberian EEDBB Terhadap Jumlah Eritrosit Tikus Putih 36 4.2.2. Pengaruh Pemberian EEDBB Terhadap Gambaran Histologi Ginjal
Tikus Putih 39
4.2.3. Hubungan Fungsi Ginjal dengan Produksi Jumlah Eritrosit 42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 43
5.1. Kesimpulan 43
5.2. Saran 43
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Hasil Skrinning Fitokimia Senyawa Kimia Daun Buas-Buas 8
Tabel 2.2. Komposisi Gizi Daun Premna Serattifolia per 100 gr Bahan Mentah 8
Tabel 2.3. Kandungan Nutrisi Pakan Pellet PC 05 per 50 Kg Bahan 13
Tabel 2.4. Data Biologis Tikus Putih 13
Tabel 2.5. Data Hematologi Dari Tikus Putih 14
Tabel 3.1. Alat yang Digunakan dalam Penelitian 23
Tabel 3.2. Tabel Pengamatan Parameter Tiap Perlakuan 28
Tabel 3.3. Daftar Analisis Sidik Ragam 29
Tabel 4.1. Tabel Rata-Rata Jumlah Eritrosit 32
Tabel 4.2. Daftar ANAVA Jumlah Eritrosit 33
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tumbuhan Buas - Buas 6
Gambar 2.2.Tikus Putih 12
Gmabar 2.3. Histologi Ginjal 20
Gambar 4.1. Nilai Rata- rata Jumlah Eritrosit 33
Gambar 4.2. Histologi Ginjal Tubulus Kontortus Proksimal (A) dan Distal (B)
pada Kelompok Kontrol (A0) 35
Gambar 4.3.Histologi ginjal tubulus kontortus proksimal (A) dan distal (B) serta glomerulus (C) pada tikus kelompok Ekstrak Daun
Buas-Buas (A1) 35
Gambar 4.4. Histologi ginjal tubulus kontortus proksimal (A) dan distal (B) serta glomerulus (C) pada tikus kelompok kelompok
SRBC (A2) 36
Gambar 4.5. Histologi ginjal tubulus kontortus proksimal (A) dan distal (B)
serta glomerulus (C) pada tikus kelompok kelompok
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan ANAVA Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Tikus Putih
(Rattus novergicus L.) 48
Lampiran 2. Dokumentasi Histologi Ginjal Tikus Putih 51
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian 53
Lampiran 4. Surat Pengutusan Dosen Pembimbing 55
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Di Laboratorium Biologi 56
Lampiran 5. Surat Balasan Telah Melakukan Penelitian Di Laboratorium
Biologi FMIPA UNIMED 57
Lampiran 6. Tabel Nilai-Nilai F 58
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan daerah beriklim tropis sehingga banyak tanaman
yang tumbuh di negara ini. Kekayaan alam tumbuhan Indonesia terdiri atas 30.000
jenis tumbuhan dari total 40.000 jenis tumbuhan di dunia, dimana 940 jenis
diantaranya merupakan tanaman obat (Syukur dan Hernani, 2002). Saat ini
penelitian tentang tumbuhan obat sedang marak dilakukan terutama terhadap
tumbuhan obat yang khas daerah yang mengandung senyawa aktif. Penggunaan
tumbuhan obat khas daerah ini dilakukan dengan tujuan untuk pelestarian
tumbuhan serta diharapkan mampu memiliki nilai ekonomi dan berpotensi untuk
dikembangkan dan diperdagangkan dalam skala yang besar sehingga memiliki
peluang usaha untuk pembudidayaan maupun pengolahan tumbuhan obat di masa
yang akan datang.
Salah satu tumbuhan yang terdapat di daerah Indonesia yang memiliki
khasiat sebagai obat tetapi belum banyak dikenal oleh masyarakat dan
dipergunakan adalah tumbuhan Buas-buas. Tumbuhan Buas-buas (Premna
pubescens) yang memiliki sinonim nama Premna obtusifolia R Br, Premna
integrifolia L pada tahun 1771, Premna corymbosa Rottl & willd, Premna
serratifolia L, merupakan salah satu jenis tanaman yang sering digunakan oleh
suku Melayu sebagai sayuran yang dimasukkan sebagai campuran bubur pedas
yang menjadi makanan khas pada bulan puasa. Daun buas-buas dipercaya mampu
meningkatkan ketahanan tubuh selama melakukan puasa, juga sebagai obat
tradisional untuk menyembuhkan berbagai jenis keluhan seperti masuk angin,
mengatasi infeksi cacingan, memperbanyak air susu ibu (ASI), serta dipercaya
dapat menyegarkan tubuh wanita selepas melahirkan dengan cara mencampurkan
rebusan daun, akar, kulit dan batangnya ke dalam air mandian wanita (Saim, 1992
dalam Simanjuntak, 2013).
Selain itu tumbuhan ini juga berkhasiat sebagai antiinflamasi, antioksidan,
antikanker, mengurangi rasio gula darah serta membantu proses pembekuan
2
darah. Menurut Indah (2010), tanaman buas-buas memiliki kandungan zat
flavonoid, alkaloid, saponin dan fenolik. Flavonoid merupakan kandungan yang
memiliki fungsi sebagai antioksidan sehingga mampu mengatasi kanker dengan
mengaktifkan enzim-enzim untuk menghilangkan senyawa mutagen dan
karsinogen serta sumber energi bagi sel (Markham, 1988 dalam Suparman, dkk,
2013). Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizky, dkk (2010)
bahwa flavonoid mampu memperbaiki gambaran histopatologi ginjal yang
ditunjukkan dengan berkurangnya edema tubulus, sel inflamasi glomerulus dan
pendarahan glomerulus. Selain itu daun buas-buas juga mengandung saponin,
dimana saponin memiliki sifat menurunkan tegangan permukaan, meningkatkan
absorbsi diuretik dan merangsang ginjal bekerja lebih aktif (Astutiningsih, 2010
dalam Harimukti, 2013). Adanya kandungan metabolit tersebut telah terbukti
mampu melindungi dan merangsang kerja ginjal serta memperbaiki ginjal jika
terdapat kerusakan pada ginjal.
Dengan kemampuan flavonoid dan saponin yang terdapat pada daun
buas-buas yang mampu merangsang kerja ginjal, maka metabolit ini juga diduga akan
merangsang produksi jumlah eritrosit karena ginjal berperan penting dalam
pembentukan eritrosit. Ginjal memproduksi hormon eritropoietin yang mengatur
eritropoiesis yaitu pembentukan eritrosit di sumsum tulang belakang (Haribi,dkk
2005 dalam Banjarnahor, 2013). Syaifuddin (2009) menjelaskan bahwa
eritropoietin ini dibentuk oleh sel-sel endotel peritubulus di korteks ginjal, yang
akan merangsang sumsum tulang belakang untuk meningkatkan kecepatan
pembentukan eritrosit. Di dalam daun buas-buas juga terdapat bebererapa mineral
dan vitamin yaitu zat besi (Fe) dan vitamin A dan C (Herawati dan Dian, 2010).
Menurut Patimah (2007) dalam Sianturi, dkk (2010) zat besi (Fe) merupakan
prekusor yang sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin dan eritrosit.
Penyerapan zat besi (Fe) dibantu dengan adanya vitamin C dan vitamin A, dimana
vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga empat kali lipat dan
vitamin A mampu memelihara kesehatan jaringan epitel termasuk endothelium
3
Hasil penelitian sebelumnya terkait dengan manfaat daun buas-buas
membuktikan bahwa ada pengaruh pemeberian ekstrak etanol daun buas-buas
terhadap peningkatan jumlah limfosit, monosit, dan granulosit pada tikus putih
(Sinaga, 2013). Selain itu ekstrak daun buas-buas juga berpengaruh dalam
peningkatan imunitas humoral melalui peningkatan kadar titer antibodi pada tikus
putih (Simanjuntak, 2013).
Berdasarkan dari uraian, pendapat dan hasil penelitian di atas maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol daun
buas-buas (Premna pubescens Blume) terhadap perubahan gambaran histologi pada
ginjal dan jumlah eritrosit pada tikus putih (Rattus novergicus L).
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian ekstrak
etanol daun buas buas (Premna pubescens Blume) terhadap jumlah eritrosit dan
gambaran histologi ginjal pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) dengan
pemberian SRBC sebagai antigen.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dari
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun buas-buas (Premna pubescens
Blume) terhadap jumlah eritrosit pada tikus putih (Rattus norvegicus L.).
2. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun buas-buas (Premna pubescens
Blume) terhadap jumlah eritrosit tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi
SRBC sebagai antigen.
3. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun buas-buas (Premna pubescens
Blume) terhadap gambaran histologi ginjal pada tikus putih (Rattus
norvegicus L.
4. Bagaimana pengaruh ekstrak etanol daun buas-buas (Premna pubescens
Blume) terhadap gambaran histologi ginjal pada tikus putih yang diberi SRBC
4
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris tentang:
1. Jumlah eritrosit pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi ekstrak
etanol daun buas buas Premna pubescens Blume).
2. Jumlah eritrosit pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi ekstrak
etanol daun buas buas (Premna pubescens Blume) dan SRBC sebagai
antigen.
3. Gambaran histologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi
ekstrak etanol daun buas-buas (Premna pubescens Blume)
4. Gambaran histologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi
ekstrak etanol daun buas-buas (Premna pubescens Blume) dan SRBC sebagai
antigen
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi tentang khasiat ekstrak etanol daun buas buas
(Premna pubescens Blume) terhadap jumlah eritrosit dan gambaran histologi
ginjal pada tikus putih (Rattus norvegicus L.).
2. Meningkatkan penggunaan tumbuhan buas-buas (Premna pubescens Blume)
di masyarakat sehingga tumbuhan ini dapat dibudidayakan karena memiliki
manfaat yang banyak.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian yang lebih lanjut
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pemberian ekstrak etanol daun buas-buas terhadap
jumlah eritrosit tikus putih yaitu dengan jumlah rata-rata 7,42 juta
sel/µl.
2. Ada pengaruh pemberian ekstrak etanol daun buas-buas terhadap
jumlah eritrosit tikus putih dengan pemberian SRBC sebagai antigen
dengan jumlah rata-rata 7,77 juta sel/µl.
3. Ada pengaruh pemberian ekstrak etanol daun buas-buas terhadap
gambaran histologi ginjal yaitu ukuran dan batas antar sel glomerulus,
tubulus proksimal dan tubulus distal lebih jelas terlihat.
4. Ada pengaruh pemberian ekstrak etanol daun buas-buas terhadap
gambaran histologi ginjal dengan pemberian SRBC sebagai antigen
yaitu ukuran dan batas antar sel glomerulus, tubulus proksimal dan
tubulus distal lebih jelas terlihat dan pendarahan di sekitar glomerulus
berkurang.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disarankan:
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat aktif yang
mempengaruhi jumlah eritrosit pada daun buas-buas.
2. Perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan
dan konsumsi obat tradisional khususnya daun buas-buas sebagai
44
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I.A.A., (2003), Pengaruh perbaikan Gizi Kesehatan Terhadap Produktivitas Kerja, Jurnal Penelitian, Universitas Hindu Indonesia
Azila, Mohammed., (2010), Kesan Ekstrak Daun Ginseng Jawa Kepada Jumlah
Sel Darah Merah Mencit, Skripsi, FMIPA, UPSI
Aziz, Farid M, dkk,. (2008), Panduan Pelayanan Medik Model Interdisiplin
Penatalaksanaan Kanker Serviks dengan Gangguan Ginjal, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Banjarnahor, Rani., (2014), Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun Bangun-Bangun (Coleus Ambonicus) Terhadap Gambaran Ginjal, Limfosit dan MCH Tikus Putih Dengan Pemberian DPT Sebagai Antigen, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Baradero, dkk,. (2005), Klien Gangguan Ginjal, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Buletin Veteriner Udayana, (2013), Histopatologi Ginjal Tikus Putih Akibat Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) Peroral, Vol 5 No.1 :63-69.
Cadenas & Packer, (2002), Senyawa Fenolik Pada Sayuran Indegenous, Diunduh pada tanggal 5 Januari 2014 melalui www.pom.go.id/pdf.
Corwin, Elisabeth J,. (2007), Buku Saku Patofisiologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Damayanti, M., (2003), Inventarisasi Tumbuhan Obatdan Pemanfaatannya secara Tradisional oleh Masyarakat Timur Tengah Utara, Yogyakarta, FMIPA Universitas Duta Wacana.
Dhidhik, Hanung A,. (2013) Profil Darah Kambing Jawarandu Pengaruh Substitusi Aras Daun Pepaya (Carica papaya Leaf), Jurnal Surya Agritama, Vol. 2 No 1.
Guyton, (1987), Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hanifah, Lil., (2008), Pengaruh Pemberian Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Tingkat Nekrosis Epitel Glomerulus dan Tubulus Ginjal Mencit (Mus musculus) Yang Diinduksi CCL4 (Karbon Tetraklorida), Skripsi,
45
Hanung., (2013). Uji Efikasi Obat Herbal Untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin, Jumlah Trombosit dan Eritrosit dalam Hewan Uji Tikus Putih Jantan, Skripsi, FMIPA Universitas Indonesia, Depok.
Harimukti, Indri., (2013), Kandungan Saponin dan Flavonoid pada Daun Pepaya (Carica papaya L.) Akibat Perebusan Bersama Daun Singkong (Manihot utilisima), Skripsi, FMIPA IKIP PGRI Semarang, Semarang.
Herawati H., Dian H., Potensi Cincau Hijau (Premna serattifolia) Sebagai Pangan Nasional, Seminar Pangan Nasional Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat.
Indah, Ruth K., (2013), Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Daun Buas-Buas
(Premna cordifolia L.) Dengan Metode DPPH
(2,2,-difenil=1=pikrihidrazil), Skipsi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Junqueira L C., Carneiro J., (2007), Histologi Dasar, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Katzung, BG,. (2001), Farmakologi Dasar dan Klinik, Vol 1. Salemba Medika, Jakarta.
Kazara, S., (1986), Medical Herb Index in Indonesia, PT. Eisei Indonesia, Jakarta.
Mulyaningsih, S., (2007), Logika, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) pada Mencit, Vol 4, No. 1: 38-45.
Munawaroh, Siti., (2009), Pengaruh Ekstrak Kelopak Rosela (Hibiscus sabdarifera) Terhadap Peningkatan Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin (Hb) Dalam Darah Tikus Putih (Rattus novergicus) Anemia, Skripsi, Jurusan Biologi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Panggabean, E., 2014, Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Gambaran Histologi Ginjal dan Hati Tikus Putih
(Rattus norvegicus L.) Dengan Pemberian SRBC Sebagai Antigen, Skripsi
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Praseno, K., (2005). Respon Eritrosit Terhadap Perlakuan Mikromineral Cu, Fe, Zn pada Ayam (Gallus gallus domesticus), J. Indon Trop. Anim. Agric. 30 (3) : 179-185
46
Rahma, A,S., 2011, Uji aktivitas Immunostimulan Ekstrak Etanol Umbi Sarang Semut (Mymecodia archboldiana M & L. M. Perry) Pada Tikus Putih Jantan, Skripsi, FMIPA Universitas Indonesia, Depok.
Ratnaningtyas, Novarina., (2010), Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica ganatum) Terhadap Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Yang Dipapar
Gelombang Elektromagnetik Ponsel, Skripsi, Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
Rizky, dkk., (2010), Pengaruh Terapi Ekstrak Air Benalu Mangga (Dendropthoe pentandra) Terhadap Kadar Albumin dan Gambaran Histopatologi Ginjal Hewan Model Tikus (Rattus novergicus) Hiperkolestrolemia, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang.
Rosmalawati, Neli., (2008), Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Sembung (Blumea balsamifera) Dalam Ransum Terhadap Profil Darah Ayam Broiler Periode Finisher, Skripsi, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Roslizawaty, dkk., (2013), Pengaruh Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia sp.) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Mencit (Mus musculus) Jantan Yang Hiperurisemia, Jurnal Medika Veterineria, ISSN: 0853-1943.
Saim, A., Maryanto, I., dan Danielson, E., (1992), Pendayagunaan Sumberdaya Hutan Bagi Suku Talang Mamak di Daerah Seberida Riau, Makalah dalam Prosiding Seminar Nasional dan Lokakarya Etnobotani I, Cisarua, Bogor, 381-389.
Sembiring, dkk., (2012), Pengaruh Ekstrak Segar Daun Rosela (Hibiscus sabdarifera L.) Terhadap Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Mencit Jantan (Mus Musculus) Anemia Strain DDW Melalui Induksi Natrium Nitrit (NaNO2), FMIPA Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sianturi, dkk., (2012), Pengaruh Buah Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.) Terhadap Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Mencit Jantan (Mus Musculus L.) Anemia Strain DDW Melalui Induksi Natrium Nitrit (NaNO2),
FMIPA Universitas Sumatera Utara, Medan.
Silitonga, PM., (2011), Statistik, FMIPA UNIMED, Medan.
47
Sinaga, Josri., (2013), Pengaruh Ekstrak Daun Buas-Buas (Premna pubescens Blume) Terhadap Jumlah Hitung Leukosit dan Limpa pada Tikus Putih (Rattus novergicus L.), Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Smith, JB., Mangkoewidjojo, S., (1988), Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis, Penerbit Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Suhita, dkk., (2013), Histopatologi Ginjal Tikus Putih Akibat Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) Peroral, Jurnal Buletin Veteriner Udayana, ISSN: 2085-2495.
Sukandar, E.Y., (2006), Trend an Paradigma Dunia Industri, Klinik Teknologi Kesehatan, htttp://itb.ac.id/focus/focus_file/orasiilmiah-dies-45.pdf
Sundaryono, Agus., (2013), Uji Aktivitas Senyawa Flavonoid Total Dari Gynura Segetum L terhadap Peningkatan Eritrosit dan Penurunan Leukosit Pada Mencit (Mus musculus), Jurnal Exacta Vol. IX (2), ISSN 1412-3617.
Suparman, dkk., (2013), Kajian Ekstrak Daun Kedondong (Spondias dulcis G.Forst) Diberikan Secara Oral Pada Tikus Putih Ditinjau Dari Histopatologi Ginjal, Jurnal Buletin Veteriner Udayana, ISSN: 2085-2495.
Syaifuddin., (2009), Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Syukur dan Hemani, (2002), Budi Daya Tanaman Obat Komersial, Penebar Swadaya, Jakarta.
Thiruvenkatasubramaniam, R., Jayakar, B., (2010), Anti-hyperglycemic and Anti- hyperlipidemic activities of Premna corymbosa (Burm.F) Rottl on Streptozotocin induced diabetic rats, Der Pharmacia Lettre, 2 (1) 505-509.
Wahyuni, A.s., (2004), Anemia Defesiensi Besi Pada Balita, Karya Tulis Ilmiah, Ilmu Kedokteran Komunitas Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara.
Widyawati, Wiwik., (2007), Efektivitas Ekstrak Daun Senyawa (Gynura procumbens (Lourr) Merr) Terhadap Kadar Metil Merkuri Darah Dan Karakteristik Eritrosit Tikus Putih (Rattus novergicus) Paska Pemaparan Metil Merkuri Klorida, Skripsi, FMIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Zulfiani, dkk., (2011), Pengaruh Pemberian Vitamin C dan E Terhadap Gambaran Histologis Ginjal Mencit (Mus musculus) Yang Dipajankan
Monosodium Glutamat (MSG), FMIPA Universitas Sumatera Utara,