• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIMENSI BATANG TERSUSUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIMENSI BATANG TERSUSUN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DIMENSI BATANG TERSUSUN

1. TUJUAN PERKULIAHAN

A. TUJUAN UMUM PERKULIAHAN (TUP)

Setelah mempelajari materi tentang dimensi batang tersusun, secara umum anda diharapkan :

1. Mampu menjelaskan pengertian batang tersusun yang menahan beban lentur 2. Mampu menghitung batang tersusun yang menahan beban tertentu

3. Mampu menggambar hasil perhitungan batang tertentu yang menahan beban tertentu

B. TUJUAN KHUSUS PERKULIAHAN (TKP)

Setelah mempelajari materi tentang dimensi batang tersusun yang menahan beban lentur, secara khusus anda diharapkan :

1. dapat menjelaskan kembali pengertian batang tersusun yang menahan beban lentur

2. dapat menjelaskan kembali perbedaan antara batang tunggal dan batang ganda (tersususn)

3. dapat menghitung gaya dalam akibat beban terlentur

4. dapat menghitung tegangan yang timbul pada batang tersusun yang menerima beban lentur

5. dapat menghitung alat penyambung yang diperlukan

6. dapat menentukan posisi alat penyambung pada balok tersusun

7. dapat menggambar hasil perhitungan batang tersususn yang menerima beban terlentur

C. PRASYARAT

Untuk mempermudah pencapaian tujuan perkuliahan di atas, paling sedikit anda dituntut :

1. sudah mengetahui materi Konstruksi Kayu I

(2)

2. Balok Tunggal

Batang kayu yang berada di atas dua tumpuan atau lebih, jika dibebani dengan beban terpusat (P) atau beban merata (q) yang melampaui batas kekuatan batang maka batang kayu tersebut akan mengalami perubahan bentuk yaitu melentur. Didalam keadaan tersebut bagian sisi bawah batang akan tertarik (+) dan bagian atas batang akan tertekan (-). Konstruksi tersebut misalnya dapat dilihat pada balok induk konstruksi jembatan kayu dan balok lantai atau balok loteng rumah tinggal

A B A B A B ½ L + - M tr tk h b Potongan Balok A-B

(3)

Dimensi balok :

Dalam hal ini terdapat hubungan antara momen (M) dengan tahanan (W) Rumus : W M lt

lt

lt lt M W

 Balok persegi :

f

f

lendu

lt

lt

Tegangan

terlentur

balok

g

ba

ensi

syarat

Syarat

lt

M

lt

M

D

lt

M

W

D

W

bulat

Blok

coba

dicoba

b

b

lt

M

h

lt

M

bh

bh

W

max

:

tan

*

:

*

/

tan

dim

.

32

32

1

32

1

:

6

6

1

6

1

3 3 3 2 2

Untuk suatu konstruksi dengan muatan yang cukup besar, batang tunggal tidak lagi mampu menahan beban lentur, hal ini juga disebabkan karena terbatasnya ukuran balok dipasaran

Untuk mengatasi hal ini dicoba dengan menyusun beberapa balok sedemikian rupa. Sehingga dapat mendukung beban terlentur

3. Balok tersusun dengan pasak

Balok ini disusun secara vertikal dengan posisi masing-masing balok tersebut berdiri. Ini dimaksudkan untuk memperoleh momen dukung yang lebih besar

Cara menyusun balok :

1. Menumpang balok begitu saja, tanpa alat penahan geser (gambar 1, 1A)

2. Memberi bentuk gigi pada kedua sisi balok yang saling berhubungan, lihat gambar 2.

(4)

3. Menenpatkan alat sambung seperti : pasak kayu, kokot bulldog diantara kedua balok yang saling berhubungan (gambar 3.4)

Momen yang timbul pada penampang masing-masing balok akan sebanding E.I-nya dari masing-masing baloknya

Misalkan :

M = momen karena beban luar diatas balok

M1 = Momen yang timbul di dalam balok atas (balok 1) M2 = Momen yang timbul di dalam balok bawah (balok 2) E = Modulus Elastisitas balok dimana E1 = E2

Gambar : 1

Balok menerima beban sendiri-sendiri (terpisah)

Gambar : 1.A

Balok bergeser (kedua balok terpisah)

Gambar : 2

Balok tidak bergeser, dengan gigi pada kedua sisi

Gambar : 3

Balok tidak bergeser, dengan alat sambung pasak kayu

Gambar : 4

Balok tidak bergeser, dengan alat sambung pasak kayu

A B b h P P P A P Balok 1 Balok 2 b b h q A b h l2 >l1 h/2 h/2

(5)

Maka : M I I I M I E I E I E M . . . . 2 1 1 2 1 1 1     M I I I M I E I E I E M . . . . 2 1 2 2 1 2 2     Perhatikan gambar : 3

Ukuran lebar balok – b, tinggi balok = h, maka

2 2 2 2 1 2 1 2 1

3

6

1

2

1

max

6

1

2

1

h

b

M

h

b

M

W

M

lt

h

b

W

W

M

M

M

I

I

Bila balok bekerja sendiri-sendiri (gambar 1 )

2 2 2 1 3 3 3 2 1

6

1

2

6

1

6

1

12

1

2

12

1

12

1

h

b

h

b

h

b

W

W

W

h

b

h

b

h

b

I

I

I

A A

 Bila balok bekerja sama (dalam satu kesatuan, gambar 3)

2 2 3 3

6

1

.

4

)

2

(

6

1

2

12

1

.

8

)

2

(

12

1

2

h

b

h

b

W

h

b

h

b

I

A B

kesimpulan : A B A B

W

W

I

I

2

4

g.n. g.n. h h b Diagram Tegangan g.n. 2h b

(6)

 Pada dasarnya kita menginginkan lenturan di tengah bentang f = 0, atau paling tidak f-nya diusahakan sekecil mungkin

 Tegangan geser yang timbul pada masing-masing penampang balok yang diperkuat dengan alat sambung pasak kayu atau kokot bulldog

h

b

D

I

b

S

D

.

2

3

.

.

Catatan :  = Tegangan geser (kg/cm2) D = Gaya lintang (kg)

S = Statis momen irisan penampang terhadap garis netral (cm3) variable b = lebarpenampang balok (cm)

I = Inersia penampang (cm4)

 Cara menempatkan pasak kayu adalah :

1. Dengan bantuan bidang D (bidang gaya lintang) 2. Dengan bantuan bidang M (bidang momen)  Pembagian tegangan geser () :

A. Tegangan geser () yang bekerja pada masing-masing balok (balok bekerja sendiri-sendiri)

B. Tegangan geser () pada balok yang disatukan dengan pasak kayu (balok bekerja dalam satu kesatuan/bersama-sama)

g.n. h h b max max (a) (b) 2h

(7)

 Cara menentukan letak/posisi alat sambung pasak kayu sebagai berikut

Gaya geser mendatar yang ditahan oleh pasak kayu sepanjang ½ l

¼ l1 ¼ l1 ¼ l1 ¼ l1 b max ½ l = l1 Dmax Bidang D D= 0 Cara I Cara II Mmax = 1/8 ql M= 0 Bidang M (1) (2) (3) (4) Balok 1 Balok 2

(8)

3. Balok tersusun dengan paku

Dua balok atau lebih yang disusun sedemikian rupa sehingga balok menjadi satu kesatuan dalam menerima beban luar. Balok susun ini diharapkan stabil dalam tegangan maupun lenturan atau :

f

max  f  f = lenturan  max 

  = tegangan geser

Type-type penampang balok tersusun sebagai berikut : b b a a b b a a b b a a b b a a b b a a

(9)

Catatan :

Sumbu : a-a = sumbu bebas bahan Sumbu : b-b = sumbu bahan

 Langkah-langkah dalam perhitungan : - Mencari besarnya momen Inersia

- Menentukan besarnya angka/nilai reduksi dari I - Mencari besarnya momen tahanan w

- Mencari momen maksimum (lapangan)

- Menentukan besarnya, D mx dan Smax (gaya lintang dan statis momen) - Menentukan besarnya

f

max  f

- Menentukan besarnya  max   b b a a b b a a

(10)

Contoh Perhitungan :

1. Diketahui : Lihat gambar

- Balok kayu : (terlindung)

2 2 2 / 12 / 90 // / 105 cm kg cm kg tk cm kg lt   

- Alat sambung :

Kokot Bulldog persegi 13x13 cm2 dengan bout 1”

Diminta :

1. Menghitung besarnya beban merata q

2. Menghitung jumlah kokot Bulldog dan gambar penempatannya 6.00 m A B q I I h=30 20 5 25 25 20 Penampang I-I

(11)

2. Diketahui : lihat gambar

- Balok Kayu : (terlindungi)

2 3 2 2 2 / 10 . 100 / 12 / 150 // / 100 cm kg E cm kg cm kg tk cm kg lt    

Alat sambung :Paku

Diminta :

1. Menghitung besarnya beban merata q

2. Menghitung jumlah paku (n) beserta gambar posisi penempatannya 7.00 m A B q I I 20 25 Penampang I-I g.n. 6 6

(12)

KUNCI JAWABAN Soal No. 1

Penyelesaian :

1. Mencari besarnya beban q = …… kg/cm

3 2 2

7500

50

.

20

6

1

9

,

0

.

6

1

9

,

0

9

,

0

cm

h

b

br

W

Wn

q q Teknik Mekanika kuliah materi Lihat l q M 8 360000 600 8 1 8 1 max 2 2     cm kg w q q q q Wn M lt / 50 , 17 6 5 . 6 105 7500 10000 . . 8 36 105 7500 . 8 360000 105 max       

!

/

12

/

88

,

7

50

.

20

5250

2

3

max

5250

600

.

50

,

17

.

2

1

2

1

.

2

3

max

2 2

Ok

cm

kg

cm

kg

kg

l

q

D

h

b

D

2. Menghitung jumlah kokot bulldog n = …. Buah

3. Tegangan geser () pada garis netral g.n antara kedua balok

reduksi

faktor

pa

dihitung

S

dan

I

I

b

S

D

tan

.

.

(13)

4 3 3

3

,

208333

50

.

20

12

1

12

1

cm

h

b

I

3 6000 15 . 20 . 20 . .h e cm b S    kg l q D .17,50.600 5250 2 1 2 1   

!

/

12

/

56

,

7

30

,

208333

.

20

6000

.

5250

2

3

2

1

.

2

3

2 2

Ok

cm

kg

cm

kg

l

q

D

h

b

D

Untuk bentang 1/2 l, besarnya gaya geser (L) mendatar yang harus didukung oleh kokot Bulldog adalah :

kg

b

mzx

L

L

680

,

22

20

.

56

,

7

.

600

.

2

1

.

2

1

.

.

2

1

.

2

1

- Digunakan kokot bulldog persegi 13x13 cm2 dengan bout 1” dapat mendukung gaya sebesar 2 ton (tabel)

- Sebuah kokot bulldog dapat mendukung gaya sebesar

kg kg P .2000 2400 5 6   b  max ½ l

(14)

- Kebutuhan kokot bulldog : buah bh P L P .1 9,45 10 2400 22680    

- Pengaturan penempatan kokot Bulldog

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 CL Bidang M A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kokot Bulldog ½ l = 350 cm

(15)

KUNCI JAWABAN Soal No. 2 Penyelesaian :

- Mencari besarnya momen Inersia I = …… cm4

3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3

2264

16

36224

36224

45280

.

8

,

0

8

,

0

45280

40560

13

.

20

.

2

720

6

.

20

12

1

.

2

12

1

2

4000

20

.

6

12

1

12

1

cm

y

I

W

cm

It

I

cm

It

cm

cm

b

h

cm

h

b

It

4. Mencari besarnya beban q = …… kg/cm

3 2 2

7500

50

.

20

6

1

9

,

0

.

6

1

9

,

0

9

,

0

cm

h

b

br

W

Wn

Kgcm

q

Kgm

q

q

l

q

M

50

,

612

125

,

6

7

8

1

8

1

max

2 2

(16)

l f memenuhi untuk cm kg q q f l I E l q f lt lt agar cm kg q q lt lt lt W M lt 300 1 max / 703 , 2 333 , 2 700 300 1 36224 . 10 700 . . 384 5 max 300 1 . . . 384 5 max : / 63 , 369 50 , 612 100 . 2264 100 2264 . 50 , 612 max 5 4 4                

!

/

12

/

88

,

7

50

.

20

5250

2

3

max

5250

600

.

50

,

17

.

2

1

2

1

.

2

3

max

2 2

Ok

cm

kg

cm

kg

kg

l

q

D

h

b

D

Jadi yang menentukan : qmax = 270 kg/m

- Kontrol tegangan geser maksimum max = ….. kg/cm2

3

1860

5

.

6

.

10

3

.

6

.

20

max

945

270

.

50

,

3

.

2

1

max

.

max

.

max

max

//

cm

S

kg

l

q

D

It

b

S

D

! / 12 // / 47 , 6 45280 . 6 1860 . 945 max // 2 2 3 ok cm kg cm kg     

2) Mencari jumlah paku n = …. Buah

(17)

Panjang paku : 2,5 . b = 2,5 x 6 = 15 cm

Dari tabel panjang paku minimum = 11,4 cm (digunakan) diameter paku  d = 5,15 mm

Karena tebal b = 6 cm > 7.d, maka kekuatan paku perlu dihitung

Kekuatan paku :

kg

tk

d

S

24

,

139

150

.

515

,

0

.

5

,

3

//

.

5

,

3

2 2

Perhitungan jumlah paku :

kg L cm kg TA cm e h b S kg DB DA l q DB DA It S D TA 5698 350 . 2 56 , 32 / 56 , 32 45280 1560 . 945 1560 13 . 6 . 20 . . 945 270 . 5 , 3 . . 5 , 0 . 3               

Jadi jumlah paku :

.

6

)

2

1

4

(

41

92

,

40

24

,

139

5698

BWG

buah

S

L

n

Penempatan paku :

Panjang balok (l) dibagi menjadio 10 bagian atau l/21 = 5 bagian

9/25 7/25 5/25 3/25 1/25 ½ L = 3.50 m I II III IV V CL

(18)

Bagian I = 9/25 . 41 = 15 Paku Bagian II = 7/25 . 41 = 11 Paku Bagian III = 5/25 . 41 = 8 Paku Bagian IV = 3/25 . 41 = 5 Paku Bagian V = 1/25 . 41 = 2 Paku

Total = 41 paku

TES FORMATIF

1. Jelaskan apa yang terjadi bila balok ytersusun ( dua balok) tidak menggunakan alat penyambung

2. Jelaskan dan gambar cara-cara menyusun balok yang menrima beban lentuer 3. Jelaskan secara singkat langkah-langkah untuk menghitung jumlah alat sambung

seperti, kokot bulldog, paku

4. Jelaskan langkah-langkah penggambaran penempatan alat sambung kokot Bulldog pada suatu balok tersusun

7. TUGAS TERSTRUKTUR 1. Diketahui : Lihat gambar

l1 = 4,50 m A B q=450 kg/cm I I h2=? 20 h h1=20 Penampang I-I P = 1,2 T l = 6 m l2 = 1,50 m

(19)

- Balok kayu 2 2 2 / 12 / 88 // / 102 cm kg cm kg tk cm kg lt   

- Alat sambung :

Kokot Bulldog lonjong 3”x5” cm2 dengan bout 1”

Diminta :

1. Menghitung dimensi balok atas (b,h2) …….cm

(20)

2. Diketahui : Lihat gambar

- Balok kayu : (terlindungi)

2 2 2 2 / 100000 / 12 / 140 // / 100 cm kg E cm kg cm kg tk cm kg lt    

Alat sambung :paku

Diminta :

1. Menghitung besarnya beban merata q = …….. kg/cm 2. Menghitung jumlah kebutuhan paku n = …… buah 3. Gambarlah posisi penenpatan paku BAB V

A B q =…… kg/m2 I I 16 16 Penampang I-I g.n. 4 4 C D 7,00 m 1.00 m 5,00 m 1,00 m

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Suryoatmono,

Struktur Kayu, Fakultas Teknik, Universitas

Parahyangan, Bandung.

Danasasmita, E.Kosasih, Struktur Kayu I, Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan, UPI, 2004.

Danasasmita, E.Kosasih, Struktur Kayu II, Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan, UPI, 2004.

DPMB. Dirjen Cipta Karya,

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, DPMB, Dirjen

Cipta Karya, DPUTL, 1978.

D.T Gunawan,

Diktat Kuliah Konstruksi Kayu, Fakultas Teknik Sipil, Universitas

Parahyangan, Bandung.

Felix Yap, K.H., Konstruksi Kayu, Bina Cipta, Bandung, 1965.

Frick, Heinz, Ilmu Konstruksi Kayu, Yayasan Kanisius, Yogyakarta, 1977.

Sadji, Konstruksi Kayu, Fakulytas Teknik Sipil, Institut Teknologi 10 November,

Surabaya.

Soeryanto Basar Moelyono,

Pengantar perkayuan, Yayasan Kanisius,

Yogyakarta, 1974.

Susilohadi,

Struktur kayu, Teknik Sipil, Universitas Jenderal Ahmad Yani,

Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah ekonomi terkait dengan masalah biaya dengan adanya kelemahan dalam penyampaian informasi yang dilakukan secara manual maka akan membutuhkan dana yang

in'ormasi. Penilaian paling masi. Penilaian paling sering digunakan untuk sering digunakan untuk mengid mengidenti' enti'ikasi para ikasi para karyaw karyawan an

Perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi saat pergantian musim dapat memicu peningkatan infeksi ice-ice dan epifit, sehingga dapat menyebabkan rendahnya pertumbuhan

Sedangkan drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yangmengungkapkan isi

Dari Tabel 4.24 maka dapat diketahui bahwa ada empat variabel independen yang mempengaruhi kinerja industri batik di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, yaitu aspek

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan keberatan atas SKRD dan STRD, permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini harus disampaikan secara tertulis

Pemohon mengajukan permohonan izin secara tertulis kepada Bupati melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi yang dilengkapi dengan berkas persyaratan yang

Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi faktor eksternal berupa peluang dan ancaman meliputi: 1) peluang pasar, 2) bahan baku dan pemasokbahan baku,