• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Tugas Akhir : Peran Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (Ukmi) Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie) Ama Salatiga Tahun 2016 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Judul Tugas Akhir : Peran Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (Ukmi) Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie) Ama Salatiga Tahun 2016 - Test Repository"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN ORGANISASI UNIT KEGIATAN MAHASISWA

ISLAM (UKMI) DI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE) AMA SALATIGA TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh

Yayah Kurniawati

NIM: 11113223

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)

i

PERAN ORGANISASI UNIT KEGIATAN MAHASISWA

ISLAM (UKMI) DI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE) AMA SALATIGA TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh

Yayah Kurniawati

NIM: 11113223

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vii

MOTTO

ِمْلِعْلا ِبِل اًضِر اَهَ تَحِنْجَأ ُعَضَتَل َةَكِئَلاَملا َنِإَو

“...Dan sesungguhnya malaikat

-malaikat

meletakkan sayapnya karena ridha kepada

penuntut ilmu.”

(Hadits shahih Abu Dawud)

“ Keputusan yang baik berasal dari pengalaman,

dan sering sekali pengalaman berasal dari

keputusan yang buruk.”

(9)

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan izin Allah SWT. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah mewujudkan mimpiku:

1. Ayahanda (Alm) tercinta, skripsi ini aku persembahkan untukmu.

2. Ibundaku tercinta Muktiah dan Bapak Sutrisno, yang telah memberikan

mahkota kasih sayangnya kepadaku mulai aku kecil tak mengerti apa-apa hingga kini aku mengerti makna hidup.

3. Adikku tercinta Akifa naila janah, yang telah memberiku senyuman disaat aku

putus asa.

4. Keluargaku tercinta yang telah mendoakanku, selalu mendukung dan

memberikan semangat untukku.

5. Bapak Dosen Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd. Selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi saya dengan sabar dan ikhlas hingga sampai terselesaikannya skripsi ini.

6. Sahabat-sahabatku Dina, Sanah, Mbk Dwi, Mbk Ika, Sukitri, Badiah, Anggun,

Agustin, Mbk Reza, Eko Mar’atus, Jani, Qomar, yang telah menemaniku dari awal perjalanan dibangku perkuliahan hingga saat ini, semoga Allah SWT menjadikan kalian sebagai generasi penerus Bangsa yang sholeh dan sholehah.

7. Sahabat PAI angkatan 2013, semoga dimanapun kalian berada selalu

mengamalkan ilmunya dengan tulus dan ikhlas.

8. Sahabat Organisasi UKMI STIE AMA yang telah memberikan gambaran,

informasi dan membantu untuk lancarnya penelitian ini.

9. Teman Spesialku yang selalu setia dan senantiasa memberikan motivasi,

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan rasa syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya yang tiada henti, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beliaulah suri tauladan bagi seluruh umat manusia, penyempurna akhlak yang mulia, dan pimpinan yang bijaksana bagi seluruh alam semesta.

Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan, serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Pd. Selaku Ketua Progdi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Selaku Pembimbing skripsi yang

senantiasa sabar memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

5. Keluarga tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih

sayang dan memberikan bantuan moril dan materil maupun spiritual.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(11)

x

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dan Ridho Allah SWT serta tercatat dalam bentuk amalan ibadah. Amin.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Salatiga, 01 Agustus 2017

(12)

xi ABSTRAK

Kurniawati, Yayah. 2017. Peran Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam

(UKMI) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga Tahun

2016. Skripsi. Jurusan Pendidkan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Kata kunci: Peran Organisasi

Penelitian ini berupaya untuk memberikan informasi kepada segenap masyarakat bahwasannya STIE AMA Salatiga ialah mengacu pada managemen dan akuntansi serta mewujudkan dan mengembangkan kreatifitas dan karakter entrepreneurship, penulis melakukan penelitian untuk menjawab beberapa pertanyaan yang ada di dalam fikiran mereka. Pertanyaan itu meliputi tentang (1) bagaimana Peran Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga?, dan (2) kendala-kendala apa saja yang dihadapi UKMI dalam kegiatan keagamaan di STIE AMA Salatiga?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif, dimana tujuan dari penelitian ini agar subjek penelitian (informan) mendeskripsikan fakta-fakta atau kejadian yang mereka alami sendiri ataupun kelompok.

Penulis mengambil 4 informan untuk menjadi objek penelitian ini. Sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder apabila ada informan yang lebih mengetahui tentang informasi yang penulis butuhkan atas dasar rekomendasi dari informan utama atau pertama. Penelitian dimulai bulan juni 2017. Metode yang digunakan penelitian untuk memperoleh data adalah dengan wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Kemudian data ditranskrip menjadi data yang lengkap.

(13)

xii

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Penegasan Istilah... 7

F. Metode Penelitian... 8

(14)

xiii BAB II. LANDASAN TEORI

A. Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam(UKMI)... 16

1. Organisasi Kemahasiswaan... 16

2. Ciri-ciri Organisasi... 19

3. Tujuan Organisasi... 20

4. Sitem-sistem Organisasi... 21

5. Prinsip-prinsip Manajemen Organisasi... 25

6. Mahasiswa... 34

B. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)... 34

1. Pengertian UKMI... 34

BAB III. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) STIE

C. Temuan Penelitian... 41

BAB. IV. PEMBAHASAN A. Peran Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga... 50

(15)

xiv BAB. V. PENUTUP

A. Kesimpulan... 56 B. Saran... 57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Daftar SKK

2.

Nota Pembimbing Skripsi

3.

Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

4.

Surat Keterangan Melakukan Penelitian

5.

Lembar Konsultasi

6.

Kode Penelitian

7.

Hasil Wawancara

8.

Dokumentasi

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya, bahkan bisa dibilang makhluk yang paling mulia dan makhluk yang paling sempurna diantara makhluk yang lainnya.

Manusia pada dasarnya juga merupakan Ruh, atau Akal pertama, yang “mengandung” semua “ide-ide” platonik dalam dirinya, seperti logos

dalam doktrin-doktrin philos yang merupakan “ hasil pertama dari Tuhan”

dan dalam dirinya semua “ide-ide” terkumpul (Nasr, 2014:200-2001). Maslow mempunyai pandangan tentang manusia yaitu bahwa manusia mempunyai potensi untuk maju dan berkembang. Manusia pada dasarnya baik, setidaknya tidak jahat. Manusia akan mengalami pematangan melalui lingkungan yang menunjang dan usaha aktif dari diri sendiri untuk merealisasikan potensinya (Sriyanti, 2013:93).

Manusia merupakan makhluk individu yang didalam dirinya terdapat hasyrat untuk berkomunikasi, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

(18)

2

Oleh karena itu manusia diciptakan dengan kemampuan, keahlian dan ketrampilan yang berbeda-beda untuk saling melengkapi dan saling tolong menolong.

Jadi pada dasarnya manusia tidak bisa terlepas dari bantuan orang lain dan harus saling tolong menolong dengan baik. Seperti firman Allah QS.

Al-“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) bintang-bintang had-ya, dan bintang-bintang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kaum dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

(19)

3

Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam, yaitu Manusia dalam pandangan Islam adalah makhluk ciptaan Allah SWT (QS. At-Tin : 4). Selain itu manusia sudah dilengkapi dengan berbagai potensi yang dapat dikembangkan antara lain berupa fitrah ketauhidan (QS. Al-Hijr : 29). Dengan fitrah ini diharapkan manusia dapat hidup sesuai dengan hakekat penciptaannya, yaitu mengabdi kepada Allah SWT selaku penciptanya (QS. Adh-Dhariyat : 56). Sejalan dengan kepentingan itu maka kepada manusia dianugerahkan oleh penciptanya berbagai potensi yang dapat

dikembangkan melalui pendidikan yang terarah, teratur dan

berkesinambungan. Hal ini memberi isyarat bahwa manusia adalah

makhluk yang berpotensi untuk dididik (animal educable). Manusia

merupakan makhluk yang mampu mengembangkan diri sejalan dengan

potensi yang dimilikinya (homofaber). Dalam pandangan ini manusia

dinilai sebagai makhluk eksploratif mampu dikembangkan dalam

sekaligus mampu untuk mengembangkan diri. Dalam Al-Qur’an, manusia

disebut dengan berbagai nama, antara lain Al-Basyr, Al-Insan, An-Nas, Abdallah, dan Khalifah Allah (Jumali, Surtikanti, Aly, Sundari, 2008:5-6).

Organisasi adalah sistem sosio teknis yang harus efektif bekerja untuk tetap dapat hidup (survive), ia perlu mencapai sasarannya dengan efisien dan menyediakan lingkungan kerja yang memuaskan (Asdiqoh, 2013:87).

(20)

4

terkendalikan. Organisasi juga suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Peran adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu peristiwa (Depdiknas, 2007:854).

Kaitannya dengan organisasi, di sini peneliti mencoba merumuskan bahwa sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan peran sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat yang memiliki potensi untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain agar menjadi manusia yang utuh. Untuk mencapai hal tersebut manusia membutuhkan orang lain. Dan organisasi yang dianggap baik yaitu organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya. Pada kesempatan kali ini peneliti fokus pada kalangan

mahasiswa saja yang konon sebagai agent of change atau agen perubahan

untuk menjadi lebih baik. Peran organisasi pada kalangan mahasiswa tentu tidaklah berbeda terutama pada mahasiswa di perguruan tinggi dengan

(21)

5

mewujudkan misi tersebut tentu mereka mempunyai misi-misi tertentu diantara visi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga adalah “ menjadi perguruan tinggi yang berkualitas di bidang manajemen dan akuntansi berorientasi global dan berkarakter entrepreneurship”.

Salah satu misi untuk mewujudkan tersebut adalah “Menyelenggarakan

pendidikan dengan mengembangkan proses pembelajaran yang kreatif dan berkarakter entrepreneurship. Melaksanakan penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan manajemen dan akuntansi, melaksanakan pengabdian masyarakat yang bermanfaat ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memberdayakan potensi ekonomi masyarakat” (http://www.stieama.ac.id). Dari sepenggal visi dan misi itu peneliti dapat menarik kesimpulan sementara bahwa dasar pendidikan yang diterapkan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA ialah mengacu pada Managemen dan akuntansi serta mewujudkan dan mengembangkan kreatifitas dan berkarakter entrepreneurship.

(22)

6

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi UKMI dalam kegiatan

keagamaan organisasi di STIE AMA Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui bagaimana Peran UKMI dalam kegiatan keagamaan di

STIE AMA Salatiga?

2. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi UKMI dalam

kegiataan keagamaan organisasi di STIE AMA Salatiga?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis.

(23)

7

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan ilmu pengetahuan tentang eksistensi organisasi mahasiswa yang nantinya dapat dijadikan referensi bagi peserta didik untuk dapat melaksanakan eksistensi organisasi dengan baik dan benar. Kemudian diharapkan dapat memberikan solusi atau jalan keluar bagi mahasiswa yang merasa kesulitan dalam melaksanakan eksistensi organisasi di kampus.

E. Penegasan Istilah

Pada poin ini peneliti mencoba menguraikan makna dibalik judul proposal yang diajukan. Peran adalah Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa (Depdikbud, 1996:751). Peran merupakan bentuk pengaruh yang disebabkan oleh seseorang terhadap sesuatu untuk pengembangan dan perubahan sesuatu tersebut dalam suatu peristiwa. Hal ini berarti bahwa segala sesuatu mempunyai peran dan fungsinya sendiri-sendiri bagi sesuatu yang lain.

Menurut Etzioni (1982:2) Organisasi adalah unit sosial atau pengelompokkan manusia yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu.

(24)

8

sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan bersama. Menurut Poerwadarminta (2006:814) Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Fokus penelitian ini adalah mahasiswa muslim yang tergabung dalam organisasi ekstra kampus yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Islam. Oleh karena itu model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian kualitatif diskriptif. Dimana tujuan dari penelitian ini agar subjek penelitian (informan) mendeskripsikan fakta-fakta atau kejadian yang mereka alami sendiri ataupun kelompok (Suryabrata,2009:18). Dalam penelitian ini selama informan melakukan kegiatan eksistensi organisasi di kampus.

2. Pendekatan Penelitian

(25)

9

3. Kehadiran Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpulan data. Kehadiran penelitian merupakan syarat utama untuk mengadakan sebuah penelitian. Di sini, peneliti berperan sebagai pengamat dalam penelitian. Instrumen selain manusia memang penting keberadaannya, akan tetapi hanya sebagai pendukung tugas peneliti. Kehadiran peneliti ini juga diketahui statusnya oleh subjek atau informan yang ikut berperan dalam kelancaran jalannya penelitian.

4. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga, sasaran penelitian adalah mahasiswa muslim baik putra maupun putri yang tergabung dalam organisasi ekstra kampus UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA terletak di pusat kota yang berdekatan dengan kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), yang berada di Jl. Diponegoro 39, Salatiga. Letak yang strategis memudahkan akses para mahasiswa untuk sampai tempat kuliah dengan cepat.

5. Sumber Data

(26)

10

Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah beberapa sumber yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapaun sumber data terdiri dari dua macam yaitu :

a. Sumber Data Primer, merupakan data dalam bentuk verbal

atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan olek subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010:22). Sumber data langsung yang peneliti dapatkan berasal dari Ketua UKMI, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.

b. Sumber Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen grafis (catatan, sms, file dan lain-lain), foto-foto, dan benda-benda yang dapat memperkaya data

primer (Arikunto, 2010:22). Peneliti menggunakan data

sekunder ini untuk memperkuat dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui Wawancara.Adapun sumber data sekunder yang digunakan adalah UKMI STIE AMA Salatiga dan buku-buku penunjang lainnya.

6. Prosedur Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Metode Wawancara

(27)

11

Metode wawancara digunakan untuk mengungkap secara mendalam bagaimana mahasiswa muslim melakukan eksistensi organisasi,

mengetahui prinsip-prinsip managemen organisasi telah

dilaksanakan secara optimal. Dalam penelitian ini, pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA merupakan pihak yang pertama kali peneliti wawancarai. Tujuannya agar peneliti mendapat gambaran yang telah mendalam mengenai prinsip managemen organisasi yang telah dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga, serta hal-hal yang berkaitan dengan rumusan masalah.

Kemudian anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA merupakan pihak kedua dalam proses pengumpulan data dengan metode wawancara ini. Tujuannya untuk mengetahui lebih mendalam mengenai kondisi psikologis mereka sebelum dan sesuadah mengikuti organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam serta mengetahui bagaimana mereka

melaksanakan organisasi di luar kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI).

b. Metode Pengamatan

(28)

12

kegiatan organisasi yang dilakukan mahasiswa muslim dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Islam selama di kampus. Metode ini diharapkan bisa menjadi alat untuk membuktikan apakah data-data yang disampaikan melalui wawancara sama dengan apa yang ditemukan dilapangan. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh adalah data yang akurat dan tingkat kepercayaanya dapat dipertanggung jawabkan. Dalam proses pengamatan kali ini, peneliti hanya bertindak sebagai pengamat saja tanpa harus ikut serta dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh informan atau dengan kata lain metode pengamatan ini merupakan metode pengamatan non partisipatif (Sukmadinata, 2010:220).

c. Metode Dokumentasi

(29)

13

dilaksanakan, dan biodata anggota serta yang terakhir struktur organisasinya. Hal ini dapat digunakan sebagai lampiran untuk data tambahan dalam penelitian ini.

7. Analisis data

Analisi data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif model alir Milles dan Huberman. Analisis data ini menggambarkan bahwa aktivitas analisis data dilakukan secara terus menerus dari awal pengambilan data sampai data dirasa sudah jenuh atau tidak ada data baru yang ditemukan seperti jalannya air yang mengalir dari hulu ke hilir (Sugiyono, 2011:246). Analisis data ini meliputi pengumpulan data kemudian reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada peyederhanaan data kasar (data asli) yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data dalam penelitian ini yaitu data yang dihasilkan dari pengamatan dan wawancara yang merupakan data yang masih mentah dan masih bersifat acak-acakan serta kompleks, oleh peneliti dilakukan penyusunan data yang relevan dan bermakna untuk disajikan dengan cara memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah dan memilih data yang mampu menjawab permasalahan penelitian, selanjutnya disederhanakan.

(30)

14

bagi penarikan kesimpulan. Peneliti menyajikan data yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematik. Data disajikan dalam bentuk diskripsi mengenai eksistensi organisasi mahasiswa.

Kesimpulan diambil setelah data difahami dengan seksama berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan untuk membentuk sebuah teori. Apabila ternyata kesimpulan akhir berbeda dengan teori di awal penelitian maka teori yang terdahulu tereliminasi dan digantikan teori yang ada sekarang.

8. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan temuan ini dilakukan dengan cara triangulasi. Triangulas merupakan cara pengecekan kredibilitas keakuratan data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2011:241). Pada teknik ini peneliti melakukan:

a. triangulasi teknik yaitu dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

(31)

15 G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan dan dapat dimengerti oleh semua kalangan maka laporan penelitian ini (Skripsi) dibagi dalam beberapa bab, yaitu :

Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, fokus

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori, berisi organisasi unit kegiatan mahasiswa

Islam, organisasi mahasiswa, ciri-ciri organisasi, tujuan

organisasi, sistem-sistem organisasi, prinsip-prinsip

manajemen organisasi dan pengertian mahasiswa..

Bab III : Paparan data dan temuan penelitian, diskripsi Unit

kegiatan mahasiswa Islam dan para informan, serta hasil wawancara.

Bab IV : Pembahasan, berisi tentang peran UKMI dalam kegiatan

keagamaan di STIE AMA Salatiga, dan Kendala-kendala dalam kegiatan keagamaan di STIE AMA Salatiga.

(32)

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)

1. Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi adalah kelompok manusia yang mencari pencapaian suatu tujuan umum melalui pembagian kerja, secara integrasi melalui

sistem administratif yang analitis – formal (Formal Analitical

Administrative System), dan pendekatan manajerial perilaku kekuatan (Power – Behavioral Manajerial Approach) yang sesuai dengan kultur organisasi sepanjang waktu (Tunggal, 1996:190). Organisasi adalah suatu kesatuan kerjasama antara orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati dan tidak melanggar ketentuan undang-undang yang berlaku (Bahry, 1996:213).

Organisasi berarti menstruktur dan memadukan (integrating) kegiatan, yaitu kegiatan orang-orang yang bekerja bersama dalam hubungan yang saling-bergantungan. Paham saling-berhubungan ini menunjukkan suatu sistem sosial. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa organisasi itu terdiri dari :

1. Pengaturan yang berorientasi-sasaran (goal-oriented

arrangements).

(33)

17

3. Sistem teknologis, orang yang memakai pengetahuan dan teknik,

dan

4. Integrasi kegiatan-kegiatan yang terstruktur, orang yang bekerja

bersama dalam hubungan-hubungan yang berpola (Kast,

Rosenzweig, 1991: 6).

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut:

1) Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “ The Executive Functions ” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system

kerjasama antara dua oarang atau lebih”.

2) James D. Mooney mengatakan bahwa : “ Organisasi adalah setiap

bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

3) Menurut Dimock, Organisasi adalah perpaduan secara sistematis

daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.

(34)

orang-18

orang (sekumpulan orang), Kerjasama, Tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki agar dapat terpenuhi target yang ingin dicapai dalam rangka pemenuhan kebutuhan sosial (Alo, 1997 : 10-11).

Organisasi dibagi menjadi 2 organisasi yaitu organisasi formal dan organisasi informal.

a. Organisasi formal

Adalah bagai kendaraan bagi kepentingan orang banyak dalam pencapaian tujuannya. Walaupun dalam eksistensinya tidak terdiri dari seluruh organisasi, hal ini merupakan pembentukan sebagian besar daripadanya. Hubungan-hubungan yang mengikuti pola seperti yang telah diatur dalam dasar hukum pendirian organisasi, sesuai struktur organisasi, seperti yang telah ditetapkan secara resmi oleh pimpinan (Hicks, Gullet, 1995 : 103).

b. Organisasi informal

(35)

19

organisasi, tidak terikat oleh struktur organisasi, tidak terikat oleh hirarki, tidak terikat oleh aturan-aturan yang ditetapkan secara resmi oleh pimpinan organisasi. Oleh karena itu hubungan-hubungan informal tidak tampak dalam struktur organisasi atau tidak tergambar dalam bagian organisasi (Hicks, Gullet, 1995:172-173).

Kesimpulan yang dapat diambil lebih lanjut adalah bahwa organisasi itu tidak hanya sekedar wadah saja, tetapi juga sebagai sistem kerjasama, sebagai sistem tata hubungan kerja dan sebagai proses pembagian tugas.

2. Ciri-ciri Organisasi

Ciri-ciri organisasi ada 3 yaitu:

a. Adanya pembagian dalam pekerjaan, kekuasaan dan tanggung

jawab komunikasi yang merupakan bentuk-bentuk pembagian yang tidak diperoleh begitu saja atau disusun menurut cara-cara tradisional, melainkan sengaja direncanakan untuk dapat lebih meningkatkan usaha untuk mewujudkan tujuan tertentu.

b. Adanya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi

(36)

20

organisasi dan apabila memang diperlukan harus juga menyusun lagi pola-pola baru guna meningkatkan efisien.

c. Pengantian tenaga, dalam hal ini tenaga yang dikerjakan

sebagaimana yang diharapkan dapat diganti oleh tenaga yang lain. Demikian pula organisasi dapat mengkombinasikan lagi anggotanya melalui proses pengalihan maupun promosi (Etzioni, 1982:4).

Jadi suatu organisasi tidak akan dikatakan organisasi apabila tidak memiliki ciri-ciri di atas. Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam merupakan suatu organisasi sosial yang bercirikan khas Islamiah dengan berpegang teguh pada syariat agama Islam dan bertujuan menjadikan anggotanya taat dan patuh terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan Allah SWT.

3. Tujuan Organisasi

Menurut Etzioni (1982:2) tujuan organisasi adalah keadaan yang dikehendaki pada masa akan datang yang senantiasa akan dikejar oleh organisasi agar dapat direalisasikan.

(37)

21

tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, keseluruan semua pekerjaan pengelolaan dan p[erasional harus diatur dan direncanakan berdasarkan strategi untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dengan cara efektif dan efisien.

Begitu pentingnya kedudukan tujuan organisasi, maka tujuan organisasi perlu terlebih dahulu dirumuskan secara jelas, tertulis, dan kemudian dikomunikasikan secara baik sehingga tujuan bisa dipahami secara benar-benar oleh para anggota organisasi.

Suatu organisasi dapat menjadi dan tetap melangsungkan kehidupannya atau aktif jika organisasi tersebut dapat memenuhi tujuan para anggotanya atau aktif jika organisasi itu menggabungkan efesiensi cara-cara yang sekarang dengan keefektifan cara-cara yang diperbarui. Keefektifan juga memasukkan suatu hubungan kebersamaan yang menunjang organisasi dan lingkugannya (Hicks, Gullet, 1995:653).

4. Sistem-sistem Organisasi

Empat sistem utama dalam suatu organisasi yaitu :

a. Sistem Teknik

(38)

22

orang-orangnya sendiri, ditinjau dari sudut peranan yang mereka

mainkan dalam proses-proses itu. Ini adalah pandangan “bukan

manusiawi”, tentang organisasi yang perlu kita gabungkan dengan

aspek manusia dan aspek-aspek lain.

b. Sistem Sosial

Orang-orang dalam organisasi termasuk para manajer, dan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan dalam seluruh proses sistem teknik, peranan serta hubungannya satu sama lain, termasuk bentuk-bentuk kekuasan dan status. Sistem ini juga mencakup nilai, norma tingkah laku, proses ganjaran dan hukuman, pokoknya semua aspek dari “kewargaan” mereka dalam organisasi. Jika

istilah “sistem” dalam hal ini kedengaran terlalu tidak manusiawi,

maka sebutlah aspek ini “dimensi” sosial dari organisasi.

c. Sistem Administrasi

Media informasi dan jalur arus informasi, kebijaksanaan, prosedur, instruksi, laporan dan sebagainya, yang dibutuhkan dalam menjalankan organisasi itu sendiri, di atas segala yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem teknik. Termasuk juga orang-orang yang ikut serta dan secara langsung menjalankan perangkat administrasi.

d. Sistem Strategis

“keluarga” manajemen organisasi, dari pimpinan tertinggi sampai

pada supervisor terendah yang secara resmi diangkat, rantai

(39)

23

organisasi. Juga, rencana-rencana, proses-proses perencanaan, dan prosedur yang digunakan orang-orang ini dalam mengendalikan organisasi dan dalam penyesuaiannya ke masa depan (Albrecht, 1985:53-54).

Adapun hal yang penting dalam kegiatan organisasi adalah :

a) Mempunyai peranan dalam organisasi.

Didalam organisasi yang efektif, managemen membantu suatu proses keseluruhan yang positif, yaitu suatu keseluruhan yang besar dari sekedar penjumlahan dari bagian-bagian yang ada (Suwarto, 1999:2). Sehingga manajemen yang telah diterapkan itu akan dapat memunculkan keefektifan pada diri individu, kelompok dan organisasi.

b) Berinisiatif demi kemajuan organisasi

Organisasi harus memiliki kemajuan dibidang pemasaran (sosialisasi) atau sebaliknya akan mati karena kalah oleh persaingan.

Dengan demikian, semua anggota harus mulai merubah diri untuk memperbaiki diri dan meningkatkan diri, tumbuh dan berkembang demi kesinambungan gerak maju organisasi (Gordon, 1986:284).

(40)

24

c) Disiplin dengan kode etik organisasi

Organisasi dan manajemennya akan terlaksana dengan baik dapat dilihat dari tampilan individu atau kelompok dalam mengembangkan disiplin terhadap kode etik organisasi. Setiap jenis kelompok akan berfungsi baik apabila mampu mengembangkan kebanggaan dan identitas yang kuat (Peel, 1993 : 53). Karena disiplin memang diharapkan dalam setiap

hal dan kehidupan, baik individu maupun secara

kemasyarakatan. Baik hubungan manusia dengan sesama maupun dengan sang pencipta

d) Bertanggung jawab pada tugas organisasi

Tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan adalah merupakan bagian dari tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan peran individu dalam suatu organisasi yang bersangkutan. Tim manajemen tidak akan berfungsi efektif jika semua anggota tidak melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dengan penuh tanggung jawab (Gordon, 1990:49).

e) Mempunyai daya kreatifitas yang tinggi dalam organisasi

Setiap anak memiliki kreatifitas yang berbeda-beda dalam kegiatan tertentu, diantaranya dalam melukis, menggambar, olahraga, organisasi, kesenian, dan dalam kegiatan-kegiatan

(41)

25

menanggung resiko yang sulit, lebih senang bekerja sendiri dan percaya diri.

f) Memiliki kemampuan dalam membedakan yang urgen dan

yang kurang urgen.

Biasanya, sesuatu yang urgen sudah jelas prosedur dan mekanisme kerjanya. Sehingga pelaksanaanyapun dapat diserahkan kepada orang lain.

Dengan mengikuti organisasi maka individu akan lebih dalam kemandirian. Karena individu yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada. Seperti halnya dalam belajar, seorang siswa yang mandiri didalam belajarnya cenderung akan lebih berhasil dibandingkan siswa yang tingkat kemandirian belajarnya rendah.

5. Prinsip-prinsip Manajemen Organisasi

a. Perencanaan (planning).

Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses

(42)

26

semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota atau organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilakukan suatu organisasi suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan.

1) Tindakan apa yang harus dikerjakan

2) Ada sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan,

3) Dimana tindakan tersebut dilakukan

4) Kapan tindakan tersebut dilakukan

5) Siapa yang melakukan tindakan tersebut

6) Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut (Wibowo,

2015:17).

(43)

27

daya yang diperlukan untuk mencapai tujuannya; (2) anggota organisasi untuk melanjutkan rangkaian kegiatan yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang dipilih; (3) kemajuan ke arah tujuan dapat dipantau dan diukur, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil bila kemajuan itu tidak memuaskan (Stoner & Wankel, 1993:22).

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian (Organizing) adalah perencanaan untuk

menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana mengorganisasi sumber daya – sumber daya organisasi untuk mencapai efektivitas paling tinggi (Wibowo, 2015:20).

Pengorganisasian merupakan proses untuk menciptakan dan mempertahankan struktur organisasi. Proses tersebut meliputi penentuan segala kegiatan spesifik yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, pengelompokan kegiatan-kegiatan yang mengacu kepada pola yang rasional, dan “pemasangan” kegiatan-kegiatan yang telah dikelompokkan itu kepada kedudukan dan pejabat yang bertanggung jawab (Sastradipoera, 1994:247-248). Organisasi adalah sangat penting, tapi kemungkinan juga menyebabkan timbulnya masalah yang lebih penting, yaitu penempatan karyawan secara tepat (Parkinson & Rustomji, 1989:76).

(44)

28

dilakukan agar dapat diselesaikan dengan efektif dan efesien oleh orang-orang. Pengorganisasian itu akan mempersatukan sumber-sumber daya utama dengan cara yang teratur. Pengorganisasian akan mengatur orang-orang dalam pola sedemikian rupa, sehingga mereka itu dapat melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian akan mengintegrasikan orang-orang kepada tugas-tugas mereka yang saling berkaitan.

Pengorganisasian dalam garis besarnya dapat dibagi ke dalam tiga kelompok pekerjaan pokok yang meliputi:

1) Kegiatan merancang struktur organisasi yang di dalamnya

mencakup indentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang harus

diselesaikan dan penggologannya ke dalam komponen-komponen organisasi yang seimbang.

2) Kegiatan mendefinisikan dan mendelegasikan tanggung jawab

dan wewenang.

3) Menetapkan hubungan-hubungan (Sastradipoera, 1994:91).

Pengorganisasian itu terutama menaruh perhatian kepada kegiatan-kegiatan seperti : (a) penentuan kegiatan spesifik, (b) pengelompokan kegiatan; dan (c) pemberian tugas. Karena itu maka kegiatan-kegiatan yang dilakukannya itu mencakup pembagian pekerjaan dan penyiapan alat-alat untuk koordinasi (Sastradipoera, 1994:99).

(45)

29

Adalah pengangkatan, penempatan, dan pelatihan karyawan yang memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi (Stoner & Wankel, 1993:23). Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembagannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

d. Penganggaran (budgeting)

Merupakan istilah yang amat populer dalam dunia usaha. Penganggaran tersebut merupakan perencanaan dan koordinasi berbagai kegiatan dan fungsi usaha untuk mencapai hasil yang diduga oleh ramalan, dan pengawasan terhadap variasi-variasi dari rencana yang diakui untuk mencapai hasil yang diharapkan (Sastradipoera, 1994:82).

Anggaran adalah laporan kuantitatif formal mengenai

(46)

30

Program anggaran dapat ditetapkan untuk berbagai periode, misalnya:

1) Rencana jangka panjang untuk mencerminkan kebijaksanaan

dan proyeksi pertumbuhan. Umumnya lebih dari lima tahun.

2) Anggaran jangka menengah yang meliputi enam bulan

sampai satu tahun, untuk menemukan titik-titik lemah dan mempersiapkan dasar untuk tindakan perbaikan.

3) Anggaran jangka pendek yang dipersiapkan kuartalan atau

bulanan untuk pengawasan langsung dan cepat.

Masalah anggaran biasanya dikelompokkan ke dalam tiga aspek:

a. Masalah jumlah dana yang tersedia dan akan tersedia

b. Masalah jumlah dana atau sumber yang diperlukan selama

masa anggaran.

c. Masalah alokasi sumber-sumber yang tersedia atau akan

tersedia (Sastradipoera, 1994:83). Prosedur penganggaran meliputi:

a) Penyusunan ramalan mengenai pendapatan dan belanja.

b) Penetapan anggaran.

c) Perbandingan antara pelaksanaan dan dugaan.

d) Pengukuran varian-varian dan penganalisisan penyebabnya.

e) Tindakan perbaikan (Sastradipoera, 1994:87).

(47)

31

Menggerakkan berarti merangsang anggota-anggota

kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh pemimpin.

Actuating berarti kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan penuh semangat.

f. Pengawasan (controlling)

Pengawasan adalah perencanaan dan pengawasan yang saling berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana (Wibowo, 2015:20). Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengendalian/ pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Jadi pengendalian/ pengawasan dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling

berhubungan untuk membantu manajemen suatu

(48)

32

-Alasan melakukan pengendalian/pengawasan adalah:

1) Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan

perencanaan

2) Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman pihak perencana dan

pelaksana

3) Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan

4) Kemungkinan bawahan kurang menguasai pekerjaan.

-Tujuan utama dari pengendalian/pengawasan adalah untuk

mencegah adanya penyimpangan atau setidaknya memperkecil kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

-Ciri-ciri dari pengendalian/pengawasan yang efektif:

(1) Proses berawal ketika pengawas mencari informasi tentang aktivitas, pengawasan ini dapat berupa sistem informasi baik formal maupun informal yang menyediakan informasi kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam suatu aktifitas.

(2) Setelah informasi diperoleh, aktifitas yang terekam di dalamnya di bandingkan dengan standart atau patokan berupa kriteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan dan seberapa jauh juga pembenaran

(49)

33

mengikuti kriteria yang telah ditetapkan (Wibowo, 2015:74-76).

g. Penilaian (evaluating)

Adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya penelitian maka akan dapat diketahui kekurangan dan kelemahan sehingga dapat direncanakan cara memperbaikinya.

h. Follow up

Tahap penindak lanjutan didesain untuk memastikan /memberikan pendapat apakah rekomendasi yang diusulkan oleh auditor sudah diimplementasikan. Prosedur follow up dimulai dengan tahap perencanaan melalui pertemuan dengan pihak manajemen untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam mengimplementasikan rekomendasi auditor. Kemudian auditor mengumpulkan data-data yang ada dan melakukan analisis terhadap data-data tersebut untuk kemudian disusun dalam sebuah laporan sebagai tindak lanjut/perbaikan.

6. Mahasiswa

(50)

34

B. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)

1. Pengertian

Adalah Sebuah Organisasi dari lembaga khusus dari kampus

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA yang bergerak dalam bidang Ilmu keagamaan atau UKM dalam bidang kerohanian terutama agama Islam. Organisasi UKMI ini memiliki banyak kegiatan-kegiatan

Islam yaitu dahwah, belajar membaca Al-Qur’an serta memiliki

(51)

35 BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) STIE

AMA

1. Sejarah berdirinya Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)

Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga memiliki banyak sekali mahasiswa yang memiliki berbagai ras, suku dan agama sehingga menciptakan suatu kondisi kampus yang majemuk, salah satu kemajemukan itu adalah banyaknya mahasiswa yang beragama Islam yang menuntut Ilmu di STIE AMA dan tersebar diberbagai fakultas. Adanya kesamaan latar belakang agama yaitu sama-sama beragama Islam, namun kondisi yang terjadi pada saat itu adalah belum adanya wadah yang mempersatukan mahasiswa muslim di Stie Ama. Kemudian terbentuknya suatu Unit kegiatan mahasiswa (UKM) adalah unit kegiatan mahasiswa ialah wadah atau tempat bagi mahasiswa untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat serta minatnya. UKM dalam bidang kerohanian Islam di STIE AMA Salatiga yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI).

(52)

36

berjalan dengan baik, empat tahun berjalannya UKMI berlangsung dengan baik kemudian organisasi UKMI sempat fakum atau berhenti tidak tahu sebab yang terjadi karena apa kemudian organisasi UKMI berjalan kembali dengan baik dengan antusias mahasiswa-mahaiswa yang mengikuti Organisasi UKMI tersebut.

2. Visi dan Misi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)

a. Visi

Menjalin persaudaraan Islamiah di lingkungan STIE AMA dengan ilmu, iman dan takwa menuju insan yang lebih baik sesuai

dengan al-Qur’an dan As Sunah.

b. Misi

1) Bersama-sama belajar ilmu agama Islam

2) Mengadakan kegiataan bernuansa Islamiah

3) Menjalin silaturahmi di lingkungan STIE “AMA”

4) Menjalin silaturahmi antar LDK.

3. Struktur Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) STIE

AMA Tahun 2017/2018

Ketua : Sodik Basuki

Wakil : Sri Mulyati

Sekretaris : 1. Putri Kustiana Puspita Ayu

(53)

37

2. Desy 3. Puspa Rini

Ketua kaderisasi : 1. Muhammad Nur Wahid 2. Risman

3. Eko Gustoni Argiyono A. 4. Evini Lestari

Ketua Riset Pembangunan Keilmuan : 1. Suryadi

2. Hadzrotun Nur Laela

3. Agung Dwi Prasetyo

Ketua Bidang Media Komunikasi : 1. Hesty Pratiwi

2. Siti Nuraeni

 Bertanggung jawab kegiatan tahunan

 Memimpin rapat koordinasi

Ketua II :

 Membantu mengkoordinir dan bertanggung jawab pada setiap

kegiatan

(54)

38

 Membuat surat-surat pengumuman, notulen rapat

 Mengurus dokumentasi kegiatan

 Membawa buku absensi

 Yang mencangkup hal dikesekretariasan.

c. Bendahara 1,2 dan 3 :

 Keuangan kas Organisasi

 Mengatur keuangan secara keseluruhan

 Bertanggung jawab terhadap keuangan (pemasukan dan

pengeluaran)

d. Ketua Kaderisasi :

 Bertanggung jawab kepada kader Unit Kegiatan Mahasiswa

Islam (UKMI)

e. Ketua Riset Pengembangan Keilmuan

 Tentang keilmuan, jadi bertanggung jawab dikeilmuan anggota

f. Ketua Bidang Media Komunikasi

 Tentang media dan komunikasi, jadi tugasnya syiar organisasi

dan keislaman.

5. Kegiatan-kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)

Kegiatan-kegiatan organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI), diadakan pertemuan atau sebuah kajian yang diadakan setiap hari rabu itu pertemuan rutinan organisasi UKMI.

(55)

39

1) MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa)

2) Inventaris

3) PERISAI (Perlombaan kreasi seni Islam)

4) Kajian rutin

5) Tadabur alam

6) Bukber (buka puasa bersama) dan tarhim (tarawih dan silaturahim)

7) Kajian akbar

B. Profil Informal

Disini akan dijelaskan tentang profil atau riwayat mahasiswa Islam yang peneliti ambil sebagai informan. Mahasiswa Islam itu sebagai berikut:

1. LNA adalah seorang mahasiswi yang menempuh kuliah di Sekolah

(56)

40

kampus. Tujuannya untuk membentuk mental dan karakter yang baik, supaya jika berbicara didepan umum supaya tidak grogi atau nerfes. Kemudian dia fokus dalam satu organisasi yaitu mengikuti organisasi UKMI.

Dia tinggal di jalan fatmawati No.96 Tuntang. Jarak yang ditempuh dari rumah ke kampus tidaklah begitu jauh dan lokasinya sangat strategis, alasan dia kuliah di Stie Ama karena dekat dengan rumah dan kampus ekonomis, serta bisa sambil buat kerja.

Jadi disamping dia sibuk dengan perjaannya, dia tidak lupa akan pentingnya pendidikan , maka SBK juga mengambil kuliah disela-sela kesibukannya.

3. PKP adalah seorang mahasiswi yang menempuh kuliah di Sekolah

(57)

41

kekampus sangat terjangkau. Serta biaya kuliah di STIE AMA murah dan kualitasnya juga tidak terkalahkan.

4. SM adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

AMA Salatiga. Dia gadis yang sangat baik hati, mempunyai kulit putih dan cantik. Dia sangat ramah dan suka menolong.

C. Temuan Penelitian

1. Peran UKMI dalam kegiatan keagamaan STIE AMA Salatiga.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan situasi kegiatan organisasi UKMI di STIE AMA. Yang mempunyai 20 anggota yang berjumlah 4 responden sebagai berikut:

1) Keadaan yang ada di organisasi UKMI pertama menyangkut

kegiatan-kegiatan.

Di dalam penelitian ini penulis menemukan situasi keadaan kegiatan-kegiatan diantaranya yaitu kegiatan kajian yang diadakan setiap minggunya. Dan kegiatan itu dilaksanakan pada hari rabu. Pada hari rabu tersebut diadakan pertemuan rutinan organisasi UKMI.

(58)

42

Dalam Kajian akbar mempunyai seminar ekonomi syariah, buka bersama (bukber) dengan anak yatim, takjil gratis, perayaan idul adha, dan pembagian hewan qurban.

Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA Dari kegiatan-kegiatan diatas sebagaimana responden ke-1, yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di kampus stie Ama Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:

Diadakannya pertemuan rutinan yang dilakukan setiap hari rabu, dan setiap pertemuan itu membahas proker apa saja yang harus dilakukan, kemudian kemarin organisasi ukmi sudah melakukan sebuah seminar remaja Islam itu adalah salah satu proker dari organisasi UKMI, kami melakukan seminar itu setahun sekali mbk, karena dikampus kami banyak organisasi lain juga sehingga kami melakukan seminar itu bergantian”.

Dari keterangan yang didapat dari LNA ini dapat disimpulkan bahwa setiap pertemuan rutin UKMI itu membahas sebuah kegiatan dan rencana apa saja yang bisa membuat organisasi UKMI tetap terjaga dengan baik.

Hal yang hampir serupa juga dari responden ke-2 SBK yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 8 juli 2017 sebagai berikut: “ Diadakannya kajian rutin mingguan untuk membahas kegiatan-kegiatan dan program kerja yang akan dilaksanakan mana terlebih dahulu”.

(59)

43

yang akan dilaksanakan mendatang dan mempunyai kajian setiap mingguanya.

PKP, Gadis manis ini juga memberikan keterangannya secara singkat katika peneliti menanyakan perihal kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi UKMI. Dia mengungkapkan :

Kegiatan yang dilakukan UKMI itu kajian rutin tiap minggunya, kemudian program kerja yang akan dilaksanakan organisasi UKMI yang akan mendatang ya mbk, seperti MABIT, Inventaris, Tadabur Alam dll”.

Dari keterangan PKP itu tidak jauh berbeda dengan LNA dan SBK, bahwa kegiatan UKMI itu dilaksanakan kajian rutian setiap minggunya.

Setelah melihat keterangan-keterangan yang diungkapkan ketiga informan diatas, penulis menyimpulkan bahwa mahasiswa yang mengikuti organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) itu mempunyai kegiatan yang dilaksanakan setiap minggunya pada hari rabu dan mempunyai berbagai program kerja yang akan dilaksanakan yang akan mendatang.

2) Keadaan organisasi yang kedua menyangkut aktivitas keagamaan,

anggota organisasi UKMI mengikuti aktivitas agama.

Sebagaimana yang dituturkan oleh mbk LNA sebagai responden ke-1, yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di kampus STIE AMA Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:

(60)

44

belum mempunyai ustad tetap, jadi kalau tidak di isi oleh anggota organisasi ukmi bergantian setiap pertemuan dan untuk belajar bagaimana caranya ngomong didepan orang banyak”.

Dari keterangan LNA bahwasannya tidak setiap pertemuan itu didatangkan guru atau ustad untuk mengajarkan dan memperdalam ilmu agama karena belum adanya ustad yang menetap untuk mengajarkan agama, maka di isi dengan anggota yang sudah siap untuk mengisi kajian rutinan mingguan.

Kemudian SBK juga mengungkapkan :

kalau masalah keagamaan alhamdulillah kami sudah melaksanakan sholat berjamaah di kampus dan mengikuti kajian mengadakan seminar Islam”.

Dari keterangan SBK, bahwanya setiap anggota sudah melaksanakan sholat berjamaah dimushola kampus dan mengikuti kajian Islam seperti seminar Islam.

Tidak jauh berbeda juga seperti LNA dan SBK, responden ke-3 mbk PKP juga menyatakan bahwa:

Mengikuti sholat berjamaah dan mengikuti kajian islam, dan insya allah semua anggota dapat mengikuti aktivitas keagamaan dengan semangat dan keikhlasan dari hati tanpa paksaan orang lain”.

Dari keterangan PKP tersebut bahwa setiap anggota mengikuti aktivitas keagamaan, berarti anggota organisasi tidak ada masalah dalam mengikuti kajian dan tetap semangat.

(61)

45

dan mengikuti semua aktivitas agama yang ada seperti sholat berjamaah dan mengikuti kajian-kajian Islam.

3) Keadaan organisasi yang ke empat peranan organisasi UKMI di STIE AMA.

Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA sebagai responden ke-1, yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di kampus stie Ama Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:

Sangat membantu apalagi dalam hal agama, yang cukup menonjol sih mbk, ditempat mushola sekarang rame banyak anak UKMI yang melaksanakan sholat berjamaah ya ada perubahan sedikit lah dari lingkungan kampus, terus mading-mading di isi dengan mading Islam. Kemudian kalo ada kegiatan Islam didalam kampus itu ya organisasi UKMI yang dipanggil, tidak organisasi yang lain”.

Dari keterangan yang di dapat dari LNA, bahwa peran organisasi UKMI itu sangat berpengaruh nilai positif yang baik, karena membawa suatu perubahan yang baik .

Kemudian yang diungkapkan PKP:

“Sangat membantu apalagi dalam kegiatan keagamaan

keislaman dikampus”.

Dari keterangan yang didapat PKP, bahwa organisasi UKMI sangat berperan aktif didalam kampus, karena adanya organisasi UKMI membantu bagi para mahasiswa untuk lebih mendalami agama Islam.

Kemudian juga SBK mengungkapkan:

Peranan kami sebagai wadah ukhuwah Islamiah stie ama, mengadakan kegiatan keislaman, dan menyiarkan Islam di

(62)

46

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan organisasi UKMI didalam kampus sangatlah baik dan kampus pun mendukung, dan organisasi UKMI tidak hanya menyiarkan agama Islam didalam kampus saja tetapi dilingkungan sekitar dan luar kampus juga tentunya.

2. Kendala-kendala yang dihadapi UKMI dalam kegiatan keagamaan

STIE AMA Salatiga

1) Keadaan organisasi yang ketiga masalah yang sering muncul dalam

organisasi UKMI seabagai berikut :

Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA sebagai responden ke-1, yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di kampus STIE AMA Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:

“ Susah untuk berkumpul ya mbk, karena diorganisasi

UKMI ini belum mempunyai tempat yang menetap atau baskem, sehingga saat berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu, kami menunggu kelas yang sudah tidak digunakan. Dan SDM tidak ada kegiatan yang jelas. Dan untuk mengatasi/ memecahkan masalah tersebut sih mbk,, mengisi dengan jatah kultum, susah untuk mencari anggota supaya bisa tertarik untuk mengikuti organisasi dan ada kegiatan”.

(63)

47

Kemudian PKP juga mengungkapkan sebagai berikut:

Susah berkumpul sih mbk masalahnya, tetepi secara umum masalah yang sering muncul atau masalah yang begitu berat di organisasi UKMI belum ada”.

Dari keterangan yang didapat PKP yaitu masalahnya tempat untuk berkumpul atau baskem untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan UKMI.

Kemudian hal yang hampir serupa yang diungkapkan SBK sebagai berikut:

Kami belum memiliki ruang sekretariat sehingga sering susah untuk menggumpulkan anggota. Dan untuk solusinya InsyaAllah kami akan melobi ruang sekretariat kepada pihak kampus”.

Seperti halnya yang diungkapkan LNA, wanita berjilbab ini juga memberi keterangan yang hampir sama dengan apa yang diungkapkan SBK di atas. Bahwa untuk perihal menggumpulkan anggota itu sulit karena belum mempunyai ruangan.

Dengan melihat-melihat keterangan yang disampaikan oleh 3 responden di atas dapat disimpulkan bahwa masalah yang muncul itu karena belum adanya wadah atau ruangan untuk mengumpulkan anggota organisasi, maka untuk melakukan kegiatan-kegiatan organisasi itu tidak mudah.

(64)

48

2) Keadaan organisasi yang ke empat menyangkut kendala yang

mempengaruhi kinerja organisasi UKMI.

Sebagaimana yang dituturkan oleh mbk LNA sebagai responden ke-1, yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di kampus stie Ama Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:

Yaa itu mbk tempat tadi kendalanya yang membuat sulit untuk koordinasi. Dan kami juga kesulitan untuk menaruh barang-barang UKMI kadang kami aja menitipkan di masjid karena belum punya ruangan sendiri”.

Dari keterangan yang di dapat LNA bahwa kendala yang ada dalam organisasi UKMI itu adalah tempat/ruangan yang belum ditersedia untuk organisasi tersebut.

Hampir sama dengan yang diungkapkan LNA, SBK

menggungkapkan sebagai berikut:

Kendala utama berada pada ruang sekretariat, kami agak susah dalam koordinasi. Kami bukan kampus Islam, jadi mahasiswa berbeda-beda latar belakang dan sangat komplek pemikirannya”.

Dari keterangan SBK bahwa kendala yang mempengaruhi kinerja organisasi itu berada pada ruangan sekretariatan dan tidak kampus Islam maka sulit untuk mengrekrut anggota baru organisasi UKMI.

Kemudian yang diungkapkan PKP :

(65)

49

Dari keterangan yang didapat dari PKP, bahwa kendalanya itu hampir sama dengan yang diungkapkan LNA dan SBK yaitu suatu ruangan sekretariat untuk mengumpulkan anggota supaya anggota tersebut tidak pecah dan tidak menghilang.

Kemudian untuk menyikapi kendala yang ada diorganisasi UKMI itu, Berusaha memaksimalkan apa yang ada dan bekerja sesuai pada porsi yang diberikan, supaya mereka bertanggung jawab penuh dengan tugas yang telah diberikan.

(66)

50

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Peran UKMI dalam Kegiatan Keagamaan di STIE AMA Salatiga.

Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) STIE AMA Salatiga adalah suatu lembaga yang bergerak khusus dalam bidang kerohanian atau dalam bidang keagamaan Islam. Organisasi UKMI ini mempunyai banyak kegiatan dan memiliki program kerja yang terkoordinir.

Pembinaan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh Organisasi UKMI terhadap mahasiswa STIE AMA Salatiga diharapkan mampu mengembangkan skill dan potensi yang berhubungan dengan agama Islam. Selain itu diharapkan mahasiswa dapat menanamkan nilai-nilai agama Islam dalam lingkungan kampus dan masyarakat secara luas. Sehingga dengan pembinaan dan pemberdayaan secara terus menerus anggota dan pengurus pada khususnya dan mahasiswa STIE AMA Salatiga pada umumnya, terbiasa dan mampu menerapkan kegiatan keagamaan dalam kehidupannya baik di lingkungan kampus maupun dalam masyarakat.

(67)

51

Ketika wawancara dengan SBK, memberikan keterangan sebagai berikut: “ Diadakannya kajian rutin mingguan untuk membahas kegiatan-kegiatan dan program kerja yang akan dilaksanakan mana yang terlebih dahulu”.

Dari keterangan SBK diatas dapat disimpulkan bahwa diadakannya

pertemuan rutin perminggunya yang dilaksanakan pada hari rabu, setiap hari rabu mereka melakukan diskusi, belajar dakwah untuk melatih mental

dan baca Al-Qur’an, sehingga intinya organisasi unit kegiatan mahasiswa

Islam (UKMI) belajar bersama untuk mengkaji ilmu disitu.

Dari program kerja MABIT (malam bina iman dan taqwa) itu adalah sebuah aplikasi dari kaderisasi, disitu merupakan pelatihan anggota baru dan disitu juga organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) membekali lewat materi dan praktek dengan serangkaian acara didalamnya. Kemudian inventaris disitu mengajukan ke kampus untuk mendapatkan alat tulis dan Al-Qur’an yang intinya itu inventaris dalam melaksanakan kegiatan.

(68)

52

Ketika wawancara , LNA memberikan keterangan sebagai berikut:

“Mengikuti sholat berjamaah dan mengikuti kajian Islam

dan insya Allah semua anggota dapat mengikuti aktivitas keagamaan dengan semangat dan keikhlasan dari hati tanpa paksaan orang lain”.

Dari keterangan LNA tersebut bahwa kegiatan keagamaan

organisasi unit kegiatan mahasiswa Islam (UKMI) melakukan sholat jamaah bersama serta mengikuti kajian Islam dengan baik.

Peranan kegiatan keagamaan Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa

Islam (UKMI) di STIE AMA Salatiga yaitu bahwa peran organisasi UKMI sangat berpengaruh dengan baik dan menimbulkan nilai positif yang baik. UKMI juga berperan aktif dalam kampus, adanya organisasi UKMI membantu bagi para mahasiswa muslim untuk lebih mendalami agama Islam.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan

Organisasi UKMI didalam kampus sangatlah baik dan kampus mendukung, dan Organisasi UKMI tidak hanya menyiarkan agama Islam di dalam kampus saja tetapi dilingkungan sekitar dan luar kampus juga.

B. Kendala-kendala yang dihadapi UKMI dalam Kegiatan keagamaan di

STIE AMA Salatiga

(69)

53

dikampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga. Kendala itu adalah sebagai berikut:

1. Sulit kesadaran untuk berkumpul untuk melaksanakan kegiatan.

Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA, penulis mendapatkan data di kampus STIE AMA Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:

Susah untuk berkumpul ya mbk, karena diorganisasi UKMI ini belum mempunyai tempat yang menetap atau bascamp, sehingga saat berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu, kami menunggu kelas yang sudah tidak digunakan. Dan SDM tidak ada kegiatan yang jelas. Dan untuk mengatasi/memecahkan masalah tersebut sih mbk, mengisi dengan jatah kultum, susah untuk mencari anggota supaya bisa tertarik untuk mengikuti organisasi dan ada kegiatan”.

Ketika wawancara dengan PKP, mengungkapkan sebagai berikut: “Susah berkumpul sih mbk masalahnya, tetapi secara umum masalah yang sering muncul atau masalah yang begitu berat di organisasi UKMI belum ada”.

Dari keterangan yang didapat LNA dan PKP yaitu masalahnya tempat untuk berkumpul atau base camp untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan UKMI, dan SDM tidak berjalan dengan jelas, sehingga dalam kegiatan tidak berjalan secara maksimal tetapi mereka mengatasi masalah tersebut dengan menunggu tempat yang sudah tidak digunakan dan mengisi SDM dengan mengisi jatah kultum.

Kemudian hal yang hampir serupa yang diungkapkan SBK sebagai berikut:

“Kami belum memiliki ruangan sekretariat sehingga sering

(70)

54

InsyaAllah kami akan melobi ruang sekretariat kepada pihak kampus”.

2. Kendala yang mempengaruhi kinerja organisasi UKMI.

Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA sebagai berikut:

yaa itu mbk tempat tadi kendalanya yang membuat sulit untuk koordinasi. Dan kami juga kesulitan untuk menaruh barang-barang UKMI kadang kami aja menitipkan di masjid karena belum punya ruangan sendiri

Hampir sama dengan yang diungkapkan LNA, SBK menggungkapkan sebagai berikut:

kendala utama berada pada ruang sekretariat, kami agak susah dalam koordinir. Kami bukan kampus Islam, jadi mahasiswa berbeda-beda latar belakang dan sangat komplek pemikirannya”.

Dari berbagai kegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA di temukan berbagai kendala yang meliputi :

a) Tempat yang tetap (base camp) untuk mendiskusikan sesuatu hal

dan tempat menyimpan barang-barang UKMI

b) Sulitnya kesadaran berkumpul untuk melakukan kegiatan sehingga

kekompakan organisasi sedikit menghilang

c) Tidak adanya ruang sekertariat untuk mengumpulkan anggota

(71)

55

Kemudian untuk menyikapi kendala yang ada diorganisasi UKMI itu, berusaha memaksimalkan apa yang ada dan bekerja sesuai pada porsi yang diberikan, supaya mereka bertanggung jawab penuh dengan tugas yang telah diberikan.

(72)

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyimpulkan hasil sebagai berikut:

1. Peranan kegiatan keagamaan Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa

Islam (UKMI) di STIE AMA Salatiga yaitu kegiatan agamaan yang berupa shalat berjamaah, kajian islam, dahwah, belajar alquran, juga ada program kerja yaitu MABIT (malam bina iman dan taqwa), Tadabur alam, PERISAI (perlombaan kreasi seni Islam), buka bersama dan tarawih dan silaturahim. Lalu peran organisasi UKMI sangat berpengaruh dengan baik dan menimbulkan nilai positif yang baik. UKMI juga berperan aktif dalam kampus, adanya organisasi UKMI membantu bagi para mahasiswa muslim untuk lebih mendalami agama Islam.

2. Kendala-kendala yang dihadapi UKMI dalam kegiatan keagamaan

STIE AMA Salatiga yaitu

a. Tempat yang tetap (base camp) untuk mendiskusikan sesuatu

hal dan tempat menyimpan barang-barang UKMI

b. Sulitnya kesadaran berkumpul untuk melakukan kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil simulasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa di waktu puncak pagi kemacetan terjadi di jalan Bendungan Sigura - gura dengan waiting time rata - rata

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik simplisia dan ekstrak, skrining fitokimia, serta untuk mengetahui efek inotropik dan kronotropik ekstrak etanol daun

The tile crossing number tcr ( T ) of tile T is defined as the smallest number of crossings among all drawings of T in a unit square where the vertices of left-wall and the vertices

Angka kejadian (prevalensi) kolestasis pada sepsis neonatorum di RSUP Sanglah Denpasar didapatkan 38,9% dengan penyebab terbanyak bakteri Gram negatif yaitu Serratia marcescens

(1) Petugas Pengelola Persediaan menyiapkan formulir isian Pemeriksaan Fisik Barang Persediaan yang dibuat sesuai dengan contoh formulir isian Hasil Pemeriksaan

Untuk mendukung operasi mesin baru, perusahaan memerlukan tenaga kerja-tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus terhadap pengoperasian mesin. Permasalahan yang

Untuk mengetahui sejauh mana bentuk penggunaan lahan yang tidak sesuai pada kawasan lindung, diketahui dari hasil overlay antara peta persebaran permukiman dan arahan

[r]