• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. BRI Syariah Surakarta) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. BRI Syariah Surakarta) - Test Repository"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Pada PT. BRISyariah Surakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

MIFTAH FAJAR

NIM 21313090

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

ii

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon(0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelahdiadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,

makaskripsiSaudara:

Nama : Miftah Fajar

NIM : 21313090

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Program studi : Perbankan Syariah (S1)

Judul :PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 28Februari 2018

Pembimbing

(3)

iii

KEMENTER REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon(0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Syariah Surakarta) DISUSUN OLEH

MIFTAH FAJAR NIM: 213 13 090

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

Tanggal Maret 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : _____________________

Sekretaris Penguji : _____________________

Penguji I : _____________________

Penguji II : _____________________

Salatiga, Maret 2018

Dekan Fakultas Ekonomi danBisnis Islam,

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Miftah Fajar

NIM : 21313090

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul :PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT

BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk SYARIAH

SURAKARTA

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karyasaya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain

yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga,14 Maret 2018

Yang menyatakan,

Miftah Fajar

(5)

v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Miftah Fajar

NIM : 21313090

Jurusan : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul :PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT

BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar bebas dari plagiat, dan apabila

pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan

yang berlaku.

Demikian surat ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 14 Maret 2018

Yang menyatakan

Miftah Fajar

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Tidak ada yang buruk di dunia, tidak ada barang yang tidak berguna di dunia. Semua baik semua berguna asal ditempatkan pada tempatnya dan berlaku sebagaimana mestinya”(Emha Ainun Nadjib)

“tak usah mati-matian menggapai sesuatu yang tak bisa dibawa mati” (Emha Ainun Nadjib)

“Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudra yang menampung sampah-sampah? Apa gunanya kepandaian kalau tidak memperbesar kepribadian manusia sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?” (Emha Ainun Nadjib)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya.

2. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Suliah dan Bapak Daman yang selalu

mendoakan, menyemangati, menasehati, dan memotivasi dalam

pembuatan skripsi ini, terima kasih untuk semuanya.

3. Saudaraku tercinta, Siti Rohmi dan Astana Intanul Qoir terima kasih telah

menyemangati dan memotivasi serta Mbah Paimin dan mbah kar yang

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirrabil’aalamiin, Segala puji bagi Allah SWT, atas segalalimpahan

rahmat serta hidayah-Nya, tak lupa shalawat serta salam kita sanjungkan kepada junjungan

kita, nabi Muhammad SAW. Atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul : PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI, DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO) Tbk SYARIAH SURAKARTA. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa, bimbingan,

dukungan, nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat

terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.si selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Qi Mangku Bahjatullah, Lc, M.Si selaku pembimbing, yang telah

memberikan bimbingan, dorongan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

(8)

viii

5. Bapak/Ibu seluruh karyawan PT. Bank RakyatIndonesia (Persero) Syariah Surakarta

atas bantuan dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengadakan

penelitian.

6. Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah mendoakan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah dan seluruh staff IAIN Salatiga

8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program

Studi S1 Perbankan Syariah

9. Terima kasih untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu

yang telah menjadi bagian dari hidupku, selalu sehat dan sukses untuk kita semua.

10. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian berikan.

Dan akhirnya, tidak ada kata selain rasa syukur atas rahmat dan karunia serta ridho

Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Salatiga, 14 Maret 2018

Penulis

Miftah Fajar

(9)

ix ABSTRAK

Fajar, Miftah. 2018. Skripsi. Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Syariah Surakarta). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Perbankan Islam.

Jurusan Perbankan Syariah (S1). Salatiga : IAIN Salatiga. Pembimbing H.Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.SI.

Penelitianan ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah budaya organisasi secara parsial mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Syariah Surakarta, (2) apakah motivasi secara parsial mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Syariah Surakarta, (3) apakah lingkungan kerja secara parsial mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Syariah Surakarta.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada karyawanPT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Syariah Surakarta. Sampel yang diambil sebanyak 40 responden dengan teknik sampel jenuh. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan alat analisis SPSS versi 21. Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, dan uji statistik melalui uji statistik t, uji statistik F, serta koefisien determinasi (R2).

Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, kemudian motivasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. kemudian pada uji statistik F dan koefisien determinasi (R2) menunjukkan budaya organisasi, motivasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi sebesar 57,2 % sedangkan sisanya 42,8 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.

(10)

x DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ... 10

B. Kerangka Teori ... 18

1. Budaya Organisasi ... 18

(11)

xi

b. Fungsi Budaya Organisasi... 21

c. Indikator-Indikator Budaya Organisasi ... 22

2. Motivasi... 23

a. Pengertian Motivasi ... 23

b. Teori Motivasi ... 24

c. Prinsip-Prinsip Motivasi... 28

d. Tujuan Motivasi ... 29

3. Lingkungan Kerja ... 29

a. Pengertian Lingkungan Kerja ... 29

b. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja ... 31

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ... 32

4. Kinerja Karyawan ... 36

a. Pengertian Kinerja ... 36

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 37

c. Penilaian Kinerja ... 38

d. Pengukuran Kinerja ... 39

C. Kerangka Pemikiran ... 41

D. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 45

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45

C. Populasi dan Sampel ... 45

D. Skala Pengukuran ... 46

(12)

xii

F. Instrumen Penelitian ... 53

G. Uji Instrumen Penelitian ... 55

1. Uji Kualitas Data ... 55

a. Uji Validitas ... 55

b. Uji Reliabilitas ... 55

2. Uji Asumsi Klasik ... 56

a. Uji Multikolonieritas ... 56

b. Uji Heterokesdastisitas ... 57

c. Uji Normalitas ... 57

3. Analisis Regresi Berganda ... 58

4. Uji Hipotesis... 58

a. Uji Statistik t ... 59

b. Uji Statistik F ... 60

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 60

H. Alat Analisis ... 61

BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Objek Penelitian ... 63

1. Uji Statistik Deskriptif ... 63

a. Jenis Kelamin ... 63

b. Usia ... 64

c. Pendidikan Terakhir ... 65

d. Masa Kereja ... 66

B. Alat Analisis Data ... 67

(13)

xiii

a. Uji Validitas ... 67

b. Uji Reliabilitas ... 68

2. Uji Asumsi Klasik ... 69

a. Uji Uji Multikolonieritas ... 70

b. Uji Heterokesdastisitas ... 71

c. Uji Normalitas ... 72

3. Analisis Regresi Berganda ... 74

4. Uji Hipotesis... 76

a. Uji Statistik t ... 76

b. Uji Statistik F ... 77

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 78

C. Pembahasan Pengujian Hipotesis ... 79

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 14

Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian ... 44

Tabel 3.1 Definisi Konsep dan Operasional ... 50

Tabel 4.1 Karakteristik Jenis Kelamin ... 63

Tabel 4.2 Karakteristik Usia ... 64

Tabel 4.3 Karakteristik Pendidikan Terakhir ... 65

Tabel 4.4 Karakteristik Masa Kerja ... 66

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 67

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas ... 70

Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas... 72

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 73

Tabel 4.10 Hasil Uji Linier Berganda ... 74

Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik F... 78

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 79

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam suatu negara peran Sumber Daya Manuasia sangat penting,

karena sumber daya manusia ini memiliki fungsi utama sebagai subyek dalam

mengelola berbagai sumber daya yang lain agar dapat memiliki suatu nilai

yang lebih dan bermanfaat. Saat ini bangsa Indonesia memiliki satu masalah

yaitu masih rendahnya kualitas sumber daya manusia dan bagaimana cara

menanganinya. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

diperlukan pendidikan yang baik, adanya fasilitas sosial yang mendukung,

lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian dan pengembangan yang

berkelanjutan. Saat ini, tugas utama yang di hadapi adalah bagaimana

menciptakan Sumber Daya Manusia yang efektif dan efisien serta dapat

bekerja secara optimal untuk mewujudkan tujuan dari suatu Organisasi

ataupun perusahaan dan juga diiringi dengan peningkatan yang bersifat

spiritual yang tidak hanya memikirkan aspek duniawi saja tetapi juga

menyeimbangkan aspek akhirat.

Suatu Organisasi perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik dan

semaksimal mungkin, karena potensi Sumber Daya Manusia pada dasarnya

merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi sistem operasional

(17)

Manusia yang baik, produktivitas kerja dari setiap individu dapat

ditingkatkan, hal tersebut dapat diwujudkan melalaui adanya penyesuaian dan

dari kebiasaan-kebiasaan organisasi dan individu.

Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, sehingga

perusahaan diharapkan mampu mengunakan sumber daya manusia dengan

sebaik-baiknya. Pengelolaan sumber daya manusia di maksudkan agar suatu

perusahaan mampu untuk menyatukan persepsi atau cara pandang karyawan

dan pimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi antara lain dengan

memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan koordinasi yang baik

dalam bekerja oleh seorang pemimpin pada bawahannya.

Pada saat ini kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh

bank syariah bisa dikatakan mengalami penurunan. Hal ini perlu dibenahi

demi pencapaian yang diinginkan oleh perusahaan. Penguatan kinerja

karyawan adalah salah satu yang harus dilakukan. Beberapa faktor yang

diprediksi dapat meningkatkan kinerja karyawan diantaranya adalah budaya

organisasi, motivasi dan lingkungan kerja.

Dalam organisasi atau perusahaan tentunya mempunyai kepribadian,

dan kepribadian tersebut merupakan sebuah organisasi. Menurut Robbins dan

Judge (2008) menyatakan bahwa budaya organisasi mengacu pada sebuah

sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan

organisasi tersebut dengan organisasi lainya. Budaya organisasi merupakan

(18)

yang memiliki budaya yang kuat dapat mempunyai pengaruh yang bermakna

bagi perilaku dan sikap anggotanya (Robbins, 2002). Budaya organisasi dapat

mempengaruhi karyawan dalam bertingkah laku, cara bekerja dengan tim dan

cara menggambarkan pekerjaan. Tanpa adanya budaya organisasi, seorang

karyawan cenderung merasa segan untuk melaksanakan suatu tugas dengan

baik apapun statusnya dalam organisasi tersebut, karena kurang jelasnya

kesepakatan komitmen (Porwani, 2010). Sehingga kinerja karyawan yang

tinggi sangat dipengaruhi faktor budaya organisasi. Konsep budaya organisasi

merupakan salah satu alat untuk meningkatkan kinerja karyawan, karena

budaya organisasi mempengaruhi pola pikir, perasaan dan cara karyawan

bertindak dalam perusahaan.

Motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang

perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri

terhadaplingkungannya, sedangkan motivasi adalah kondisi yang

menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya

(Mangkunegara 2004). Dalam sebuah organisasi, pemimpin dalam hal ini

dituntut memainkan peran yang lebih dalam memberikan rangsangan dan

dorongan agar pegawainya semakin termotivasi dalam menghasilkan output

yang memuaskan dan terus berusaha lebih meningkatkan lagi hasil kerjanya.

Menurut Siagan (2004) dalam (suwati, 2013:43) motivasi diberikan sebagai

daya pendorong bagi karyawan untukmengerahkan kemampuan, keahlian,

(19)

menjadi tanggung jawab dan kewajibannya, sehingga tujuan dan sasaran

organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai. Motivasi menurut (Luthans,

2006) adalah proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan

akibat kekurangan secara fisik dan spikis atau dengan kata lain adalah suatu

dorongan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan tertentu.

Dari kedua ahli, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan

dorongan untuk melakukan perbuatan sebagai langkah pemenuhan kebutuhan,

pencapain tujuan dan sasaran organisasi. Pemberian motivasi akan efektif

apabila terdapat keyakinan dalam diri karyawan bahwa dengan tercapainya

tujuan organisasi, maka tujuan pribadi ikut tercapai.

Selain budaya organisasi dan motivasi, faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja menjadi fasilitas

karyawan dalam melaksanakan suatu kegiatan agar dapat menciptakan kinerja

yang sesuai dengan harapan perusahaan, sebaliknya lingkungan kerja yang

tidak memadai dapat menurunkan kinerja karyawan. Sedarmayanti (2001)

menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi

dua yaitu lingkungan kerja fisik, yaitu semua keadaan yang berbentuk fisik

yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan

baik secara langsung maupun tidak langsung dan lingkungan kerja non fisik,

yaitu semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik

hubungan atasan ataupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan

(20)

Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya mempunyai

prestasi, karena dengan memiliki karyawan yang berprestasi akan

memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Selain itu, dengan

memiliki karyawan yang berprestasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan. Menurut Mangkunegara (2009: 9) kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan ditentukan oleh

karyawannya.

di perusahaan ini juga mempunyai fenomena yang menarik untuk

diteliti. Misalnya setiap pagi selain berdoa bersama, karyawan Bank BRI

Syariah Surakarta di beri arahan dan motivasi oleh para atasanya. Tak hanya

itu, setiap selasa malam para karyawan kususnya pria mempunyai kegiatan

futsal bersama.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti terdorong untuk

mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul

“ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi

(21)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada

Bank BRI Syariah cabang Surakarta?

2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Bank BRI

Syariah Cabang Surakarta?

3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada

Bank BRI Syariah Cabang Surakarta?

4. Bagaimana pengaruh budaya organisasi, motivasi dan lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahuj pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan

pada Bank BRI Syariah Cabang Surakarta.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada

Bank BRI Syariah Cabang Surakarta.

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

(22)

D. Kegunaan Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan akan memberikan manfaat

bagi pihak, diantaranya:

1. Bagi Akademisi

Merupakan tambahan informasi yang bermanfaat bagi pembaca yang

berkepentingan dan sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan

keilmuan dalam mengatasi masalah yang sama atau terkait dimasa yang

akan datang.

2. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian serta menguji

kemampuan analisis masalah berdasarkan teori yang pernah didapat,

kususnya yang berhubugan dengan Sumber Daya Manusia.

3. Bagi Mahasiswa

Memberikan gambaran tentang pembuatan skripsi, khususnya yang

berkaitan dengan Sumber Daya Manusia.

4. Bagi BRI Syariah

Penelitian ini memberikan kontribusi dan informasi agar pihak manajemen

semakin meningkatkan kopetensi sumber daya manusia agar dapat

meningkatkan kinerja karyawan.

5. Bagi Masyarakat Luas

Menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam menyusun penelitian

(23)

melanjutkan penelitian tentang hubungan antara sumber daya manusia

dengan kinerja karyawan.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini terbagi dalam beberapa sistematika

pembahasan. Hal ini dilakukan agar mempermudah peneliti dalam

penyusunan skripsi ini dan mempermudah pembaca dalam memahami skripsi

ini. Sistematika pembahasan skripsi ini terbagi dalam lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas tentang pertama latar belakang

belakang masalah yang berisi alasan penelitian ini perlu

diteliti berupa data atau fenomena empiris dari obyek yang

akan diteliti, research gap, adanya kesenjangan penelitian

yang perlu diteliti dan alasan yang kuat bagi peneliti untuk

meneliti masalah yang diajukan. Kedua rumusan masalah

terdiri dari pernyataan masalah penelitian dan rumusan

masalah penelitian. Ketiga tujuan penelitian, keempat

kegunaan penelitian dan kelima sitematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan membahas tentang pertama telaah

pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberikan

gambaran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain.

(24)

digunakan untuk menganalisis. Konsep-konsep yang terkait

dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab

analisis dan mengambil kesimpulan. Ketiga kerangka

penelitian, berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis

dan model penelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk

gambar dan atau persamaan. Dan terakhir hipotesis, sub bab

ini berisi hipotesis yang diajukan.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan memberikan informasi jenis penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, skala pengukuran, variable penelitian,

definisi konsep dan operasional, instrument penelitan, uji

instrument penelitian, dan analisis yang digunakan dalam

penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini akan membahas tentang deskripsi obyek

penelitian yang berkaitan dengan penelitian, serta

menguraikan hasil uji analisis data dari data yang telah

diperoleh, berupa uji asumsi klasik yang meliputi uji

(25)

Juga dibahas uji statistic berupa uji regresi berganda, uji ttest,

uji ftest dan uji koefisien determinasi yang menggambarkan

pengaruh variabel yang digunakan.

BAB V PENUTUP

Merupakan bab yang memuat kesimpulan dan saran

(26)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian tentang pengaruh budaya organisasi, motivasi, dan

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan telah dilakukan oleh peneliti

terdahulu, diantaranya adalah Putra (2014), dalam penelitian yang berjudul

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Toserba XYZ

Bandung. Pada penelitian ini, hasil analisis data yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa variabel budaya organisasi (X) karyawan Toserba XYZ

Bandung, memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 39,50%.

Sedangkan sisanya sebesar 60,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

Kemudian Dalimunthe (2009) dalam judul pengaruh budaya organisasi

terhadap kinerja pegawai studi pada dinas informasi komunikasidan pengolahan

data elektronik kota medan. Pada penelitian ini, menyimpulkan bahwa budaya

organisasi mempunyai hubungan dan pengaruh yang cukup kuat terhadap

kinerja pegawai pada Dinas Infokom dan PDE kota medan. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil korelasi koefisien produk moment yaitu 0,578.

Maslukhan (2015) dalam judul pengaruh budaya organisasi

(27)

Menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan rumah sakit islam surakarta

Sedangkan dalam penelitian Masambe, Soegoto dan Sumarauw (2015)

yang berjudul pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan inovasi

pemimpin terhadap kinerja karyawan Daihatsu kharisma manado

menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan dan inovasi pemimpin berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan Daihatsu Kharisma Manado, sedangkan

pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dari hasil perhitungan

analisis regresi berganda diketahui memperoleh nilai kurang dari t-hitung dan

signifikan lebih besar dari t-tabel. Hal ini menunjukan bahwa Budaya

Organisasi tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja

Karyawan Daihatsu Kharisma Manado.

Yuliani (2016) dengan judul Pengaruh Kepemimpinan, motivasi dan

lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan (Studi Kasus PT. BCA Syariah

Semarang). Hasil penelitian menunjukan kepemimpinan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. BCA Syariah Semarang.

Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara pimpinan dan bawahan terjalin

dengan baik, Pemimpin mau menerima saran dari bawahan terkait dengan

kemajuan PT. BCA Syariah Semarang, dan pemimpin bersedia menerima

perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan. Variabel Motivasi

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT. BCA Syariah

(28)

mempunyai produktivitas yang tinggi, mempunyai kualitas kerja yang tinggi,

dan Hubungan kelompok kerja karyawan PT. BCA Syariah Semarang dengan

kelompok lain baik. Sedangkan variabel lingkungan kerja berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. BCA Syariah Semarang.

Hal ini menunjukan bahwa Karyawan PT. BCA Syariah Semarang ditempatkan

pada bagian yang sesuai dengan kemampuan dan kopetensinya, pendidikan dan

pelatihan pada karyawan berguna meningkatkan sesuai dengan kemampuan dan

kopetensi.

Sedangkan dalam penelitian Rahmayanti dan Afandi (2014) dengan

judul Analisis pengaruh kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja, dan

kedisplinan terhadap kinerja karyawan. Studi kasus operator welding 1 a, PT.

Xyz motor, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan,

motivasi, dan lingkungan kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan. Sedangkan variabel kedisiplinan memilik pengaruh positif terhadap

kinerja karyawan dengan indikator (1) Datang dan pulang tepat waktu, (2)

menepati SOP saat bekerja, (3) masuk kerja, dan (4) keseriusan dalam bekerja.

Penelitian oleh Potu (2013) dalam judul Kepemimpinan, Motivasi dan

Lingkungan Kerja Terhadap kinerja karyawan pada Kaanwil Ditjen Kekayaan

Negara Suluttenggo dan Maluku Utara di Manado. Kepemimpinan, Motivasi

dan Lingkungan kerja memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan, akan

(29)

termotivasi untuk memberikan performa terbaiknya untuk menyelesaikan

tugas-tugasnya sesuai dengan peran mereka. Dengan adanya lingkungan kerja

diperusahaan yang nyaman dan aman, budaya kerja yang harmonis, dan juga

fasilitas dan alat bantu kerja yang baik di dalam perusahaan, akan

meningkatkan kinerja karyawan.

Kemudian Rahmawati, Swasto dan Prasetya (2014) dalam judul

pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan studi pada karyawan

kantor pelayanan pajak pratama malang utara. Dalam penelitian ini

menyimpulkan bahwa hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Penelitian bisa direkomendasikan sebagai bahan pertimbangan bagi

karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara.

Sofyan (2013) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Lingkungan

Kerja Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA. Dalam penelitian ini

menyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai

BAPPEDA.

Sedangkan Hanafi dalam judul Pengaruh Motivasi dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel

Mediasi Pada PT. BNI Lifeinsurance. Hasil penelitian menunjukan bahwa uji

hipotesis antara kedua variabel ini menunjukan hasil yang tidak signifikan

(30)

0.00 < 1.96, sehingga hasil ini menunjukan lingkungan kerja tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penulis

(Tahun)

(31)

terhadap kinerja

(32)

Kasenda

(33)

dependen:

Dari paparan penelitian terdahulu di atas peneliti akan mengkaji ulang

penelitian yang hampir mirip dengan penelitian yang sudah dilakukan

sebelumnya. Beda penelitian yang digunakan peneliti dari penelitian terdahulu

adalah obyek penelitian yang akan dilakukan pada karyawan PT. BRI Syariah

(34)

B. Kerangka Teori

1. Budaya Organisasi a. Pengertian Budaya

Menurut Wagner dan Hollenbeek yang dikutip Tampubolon

(2012: 227) budaya organisasi adalah suatu pola dari dasar asumsi

untuk bertindak, menentukan atau mengembangkan anggota

organisasi dalam mengatasi persoalan dengan mengadaptasinya dari

luar dan mengintegrasikan ke dalam organisasi agar karyawan dapat

bekerja dengan teliti, dan juga bermanfaat bagi karyawan baru

sebagai dasar koreksi atas persepsi mereka, pikiran, dan perasaan

dalam hubungan mengatasi persoalan. Pada prinsipnya budaya

organisasi menjadi landasan perilaku bagi semua karyawan atau

anggota tim dalam pencapaian sasaran akhir organisasi, dan budaya

organisasi dapat menjadi unsur yang menjaga stabilitas karyawan

dalam berperilaku didalam menjalankan fungsi organisasi.

Sedangkan Randolph dan Blackbum dalam Tampubolon

(2012: 228) menyatakan bahwa budaya perusahaan (corporate

culture) merupakan seperangkat ilai-nilai kunci, kepercayaan, dan

pemahaman-pemahaman yang dibentuk oleh dan untuk anggota

organisasi. Budaya organisasi dan budaya perusahaan saling berkait

karena kedua-duanya ada kesamaan meskipun dalam budaya

(35)

sistem manjemen dan sebagainya, namun semua masih tetap dalam

rangkaian budaya organisasi (Tika, 2008: 7). Budaya organisasi

merupakan genus dan budaya perusahaan sebagai salah satu

spesiesnya.

Menurut Tampubolon (2012: 229) budaya organisasi atau

bisa disebut budaya perusahaan merupakan kesepakatanperilaku

karyawan didalam organisasi yang digambarkan dengan selalu

berusaha menciptakan efisiensi, bebas dari kesalahan, perhatian

terfokus kepada hasil dan kepentingan karyawan, serta kreatif dan

akurat menjalankan tugas.

Menurut Robbins dan Judge (dalam Taurisa dan Intan. 2012:

173) bahwa budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama

dari para anggota organisasi. Oleh karena itu, diharapkan bahwa

induvidu-individu yang memiliki latar belakang berbeda atau berada

pada tingkatan yang tidak sama dalam organisasi dapat memahami

budaya organisasi dengan pengertian yang serupa. Secara psikologis

budaya organisasi dapat menjadi motivasi bagi karyawan dalam

bekerja karena lingkungan budaya yang ada sesuai dengan budaya

karyawannya.

Beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

budaya organisasi adalah suatu sistem kesepakatan bersama dari

(36)

yang menjadi landasan perilaku bagi semua karyawan, sifat

meningkat dan membedakan antara satu organisasi dengan organisasi

lainya. Dengan demikian antara satu organisasi dengan organisasi

lainnya mempunyai kebiasaan yang berbeda meski keduanya

bergerak pada bidang aktivitas bisnis yang sama.

Secara oprasional, budaya organisasi bermula dari individu

yang tergabung dalam suatu kelompok dengan kebersamaannya

menciptakan nilai dan aturan sebagai dasar berperilaku didalam

organisasi. Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis

untuk mendorong dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi.

Menurut Suanto (2006: 112) ada empat peran dari budaya organisasi,

yaitu:

1) Memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja

organisasi.

2) Menjadi faktor yang lebih menentukan dalam menentukan

kesuksesan atau kegagalan organisasi pada tahun sebelumnya.

3) Dapat mendorong peningkatan kinerja ekonomi dalam rangka

panjang jika di organisasi terdiri atas orang-orang yang layak.

4) Dibentuk untuk menigkatkan kinerja perusahaan.

Budaya organisasi meresap dalam kehidupan organisasi dan

selanjutnya mempengaruhi setiap kehidupan organisasi, dan kan

(37)

b. Fungsi Budaya Organisasi

Fungsi budaya organisasi menunjukan peranan atau kegunaan dari

budaya organisasi. Menurut Siagian (2002: 199) ada lima fungsi budaya

organisasi yang menonjol dan penting untuk di aktualisasikan adalah

sebagai berikut:

1) Penentu batas-batas berperilaku. Budaya organisasi berperan

dalam menentukan perilaku yang seyogianya ditampilkan dan

perilakunya harus dielakan. Dan menegaskan cara-cara

berperilaku yang sesuai dengan tuntutan budaya organisasi.

2) Menumbuhkan kesadaran tentang identitas sebagai anggota

organisasi. Budaya organisasi menuntut agar para anggotanya

merasa bangga mengindentifikasikan dirinya dengan organisasi.

3) Penumbuhan komitmen. Sebagai konsekuensi logis dari rasa

memiliki organisasi, para anggota organisasi akan bersedia

membuat komitmen (termasuk memberikan pengorbanan)

sedemikiann rupa, sehingga merea akan ikhlas bekerja demi

keberhasilan organisasinya.

4) Pemeliharaan stabilitas organisasional. Dengan suasana stabil

dalam organisasi maka keberhasilan akan mudah diraih, masalah

lebih mudah terpecahkan, dan iklim kerja sama dapat terpelihara

(38)

5) Mekanisme pengawasan. Pengawasanmerupakan salah satu fungsi

organik manajemen. Jika budaya organisasi dihayati dan

dilaksankan oleh para anggota organisasi, budaya tersebut juga

berfungsi sebagai instrumen pengawasan. Dengan kata lain, para

anggota atau karyawan mampu melakukan pengendalian dan

pemantauan diri sendiri.

Dengan berfungsinya budaya organisasi akan mempunyai

dampak positif yang sangat kuat terhadap perilaku para

anggotanya termasuk untuk menigkatkan kinerjanya.

c. Indikator-indikator budaya organisasi

Menurut Robbins dan Judge (2008:256) beberapa indikator budaya

organisasi adalah sebagai berikut:

1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko

2. Orientasi tim

3. Keagresifan

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa apabila semua indikator

dari budaya organisasi dapat terpenuhi, maka suatu budaya organisasi

yang tinggi dan kuat akan dapat dibentuk didalam suatu organisasi, baik

(39)

2. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Menurut Luthans (2006) motivasi adalah proses sebagai langkah

awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan

psikis atau dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk

memenuhi tujuan tertentu. Motivasi timbul dari diri seorang pegawai

dimulai dari pengenalan secara sadar suatu kebutuhan yang belum

terpenuhi, kemudian ditetapkan sasaran yang diperkirakan akan

memenuhi kebutuhan yang selanjutnya akan diikuti dengan tindakan

untuk mencapai sasaran tersebut, sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi

Sedangkan menurut Siagian (2004) dalam (Suwati, 2013:43)

motivasi diberikan sebagai daya pendorong bagi karyawan untuk

mengerahkan kemampuan, keahlian, ketrampilan, tenaga dan waktu

dalam melakukan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab dan

kewajibannya, sehingga tujuan dan sasaran organisasi yang telah

ditetapkan dapat tercapai.

Menurut Rivai dan Sagala (2009: 837) motivasi adalah

serangkaian nilai dan sikap yang mempengaruhi individu untuk mencapai

hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut

merupakan suatu yang ada pada diri individuyang memberikan kekuatan

(40)

Motivasi dalam manajemen ditunjukan pada sumber daya manusia

umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana

cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama

secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah

ditentukan. Pentingnya motivasi karena menyebabkan, menyalurkan, dan

mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias

mencapai hasil yang optimal.

b. Teori Motivasi

Robbins (dalam Hartatik, 2014; 163) ada tiga teori motivasi yang

paling baik untuk memotivasi karyawwan, teori tersebut diantaranya:

1) Teori motivasi Abraham Maslow

Abraham Maslow(dalam Hartatik, 2014; 163) mengemukakan

teori motivasi yang dinamakan Maslow`s Needs Hieararchy

Theory (A Theory Of Human Motivation) atau teori motivasi

hierarki kebutuhan Maslow. Teori Motivasi Abraham Maslow ini

mengemukakan bahwa teori hierarki kebutuhan mengikuti teori

jamak, yakni seseorang berperilaku dan bekerja karena adanya

dorongan untuk memenuhi bebagai macam kebutuhan. Maslow

berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang ituberjenjang.

Artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi,

kebutuhantingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat

(41)

Jenjang/hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow adalah

sebagai berikut:

a) Physiological needs (kebutuhan fisik dan biologis).

kebutuhan yang termasuk kebutuhan yang mempertahankan

hidup ini adalah makan, minum, dan sebagainya. Keinginan

untuk memenuhi kebutuhan fisik ini merangsang seseorang

berperilakudan bekerja dengan giat.

b) Safety and Security needs (kebutuhan keselamatan dan

keamanan).

Kebutuhan kedua menurut maslow adalah kebutuhan

keselamatan.

c) Affiliation or acceptance needs (kebutuhan social).

Kebutuhan social dibutuhkan karena merupakan alat untuk

berinteraksi social, serta dalam pergaulan kelompok pekerja

dan masyarakat dilingkungannya. Pada dasarnya, manusia

nirmal tidak akan mau hidup menyendiri ditempat terpencil. Ia

selalu membutuhkan hidup berkelompok.

d) Estreem or status needs (kebutuhan dan penghargaan)

Yaitu kebutuhan akan penghargaan dari karyawan dan

masyarakat lingkungannya. Idealnya, prestise ini timbul karena

adanya prestasi. Namun, tidak selamanya demikian. Perlu juga

(42)

seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam

organisasi, semakin tinggi pula prestisenya. Prestasi dan status

dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai

simbul status.

e) Self Actualization (akualisasi diri)

Kebutuhan aktualisasi adalah kebutuhan akan aktualisasi diri

dengan menggunakan kemampuan, ketrampilan, dan potensi

optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat

memuaskan/luar biasa. Kebutuhan ini merupakan realisasi

lengkap potensi seseorang secara penuh. Keinginan seseorang

untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya dapat berbeda satu

dengan yang lainya. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan

oleh para pemimpin perusahaan yang menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan.

c. Prinsip-prinsip Motivasi

Prinsip-prinsip motivasi kerja pegawai yang dikemukakan oleh

Mangkunegara (2008: 100) antara lain :

1) prinsip komunikasi, pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu

yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan

informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi

(43)

2) prinsip partisipasi, dalam upaya memotifasi kerja, pegawai perlu

diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan

yang akan dicapai oleh pemimpin;

3) prinsip mengakui andil bawahan, pemimpin mengakui bahwa

bawahan (pegawai) mempunyai andil di dalam usaha pencapaian

tujuan;

4) prinsip memberi perhatian, pemimpin memberikan perhatian

terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi

pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin;

5) prinsip pendelegasian wewenang, pemimpin yang memberikan

otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk

sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang

dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi

termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh

pemimpin.

d. Tujuan Motivasi

Menurut Astuti dalam Triadik (2010) tujuan pemberian motivasi antara

lain:

1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

2) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

3) Meningkatkan gairah dan semangat kerja karyawan.

(44)

5) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

3. Lingkungan Kerja

a. Pengertian Lingkungan Kerja

Supardi (2003: 37) menyatakan lingkungan kerja merupakan

keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang

dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan, menentramkan

dan kesan betah bekerja dan lain sebagainya. Lingkungan kerja

memegang peranan penting terhadap baik buruknya kualitas hasil kinerja

karyawan. Bila lingkungan kerja nyaman bisa dipastikan performa yang

dihasilkan pun akan maksimal.

Wahyudi (2006) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan.

Lingkungan kerja adalah faktor-faktor diluar manusia baik fisik maupun

non fisik dalam suatu organisasi. Antara lingkungan kerja dengan

kepuasan kerja terdapat hubungan yang positif, dan lingkungan kerja

mempengaruhi produktifitas kerja suatu organisasi. Pembentukan

lingkungan kerja yang terkait dengan kemampuan manusia dan

produktifitas kerja dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, biologis,

fisiologis, mental, dan sosial ekonomi.

Menurut Alex (2004:66) lingkungan adalah bagian sangat penting

(45)

lingkungannya, lingkungan yang sehat memungkinkan manusia bekerja

secara sehat dan bergairah. Lingkungan adalah segala sesuatu yang

berada diluar perusahaan tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan

dan perkembangan perusahaan.

b. Jenis-jenis Lingkungan Kerja

Menurut Siagian (2002: 57) ada dua macam lingkungan kerja, yaitu:

1) Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik adalah kondisi tempat kerja yang dapat

mempengaruhi atau meningkatkan efisiensi kinerja. Ada beberapa

kondisi fisik dari beberapa tempat kerja yang baik yaitu:

a) Bangunan tempat kerja disamping menarik untuk dipandang,

juga dibangun dengan pertimbangan keselamatan kerja.

b) Ruang kerja yang longgar dalam arti penempatan orang dalam

suatu ruangan tidak menimbulkan perasaan sempit.

c) Tersedianya peralatan yang cukup memadai.

d) Ventilaasi untuk keluar masuk udara segar yang cukup.

e) Tersedianya tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti

kafetaria baik dalam lingkungan perusahaan atau sekitarnya

yang mudah dicapai karyawan.

f) Tersedianya tempat ibadah keagamaan seperti masjid atau

musholla, baik di kelompokan dalam organisasi maupun

(46)

diperuntukkan karyawan maupun angkutan umum yang

nyaman, murah dan mudah diperoleh.

2) Lingkungan kerja non fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang

menyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang

harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya

manuisa dalam bekerja tidak mencari uang saja, akan tetapi bekerja

merupakan bentuk aktivitas yang berbtujuan untuk mendapatkan

kepuasan.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi

lingkungan kerja, Menurut Sedarmayanti (2001: 21) beberapa faktor yang

mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan

dengan kemampuan karyawan:

1) Penerangan atau cahaya ditempat kerja.

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan

guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu

perlu diperhatikan adanya penerangan yang terang tetapi tidak

menyilaukan. Cahaya yang urang jelas dapat menghambat pekerjaan

(47)

2) Temperature atau suhu udara ditempat kerja.

Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai

temperatur berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha mempertahankan

kedaan normal, dengan suatu system tubuh yang sempurna sehingga

dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi diluar tubuh.

Berbagai temperartur yang berbeda dapat memberikan pengaruh yang

berbeda. Tetapi keadaan tersebut tiadak selalu berlaku bagi setiap

karyawan karena kemampuan beradaptasi tiap karyawan

berbeda-beda, tergantung didaerah mana karyawan dapat hidup.

3) Kelembaban ditempat kerja.

Kelembaban ini berhubungan dengan temperatur udara. Suatu

keadaan dimana temperatur udara sangat panas dan kelembaban

tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara

besar-besaran, karena sistem pnguapan. Pengaruh lain dalah makin

cepat denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk

memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha

untuk mencapai keseimbangan antar panas tubuh dengan suhu

disekitarnya.

4) Sirkulasi udara ditempat kerja.

Dengan secukupnya oksigen ditempat kerja, ditambah dengan

pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman disekitar tempat

(48)

jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu

mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja.

5) Kebisingan ditempat kerja

Pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya

dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan

efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Ada tiga aspek yang

menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa menentukan tingkat

gangguan terhadap manusia, yaitu: lamanya kebisingan, intensitas

kebisingan, dan frekuensi kebisingan. Semakin lama telinga

mendengar kebisingan, akan semakin buruk akibatnya, diantaranya

pendengaran dapat makin berkurang.

6) Getraran mekanis ditempat kerja.

Gerakan mekanis artinya geteran yang ditimbulkan oleh alat mekanis,

yang sebagian dari getaran ini sampai ketubuh karyawan dapat

menimbulkan akibat yang tidak diingikan. Secara umum getaran

mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal: konsentrasi bekerja,

datangnya kelelahan, timbulnya beberapa penyakit, diantaranya

karena gangguan terhadap: mata, syaraf, peredaran darah, otot,

tulang, dan lain-lain.

7) Bau tidak sedap ditempat kerja.

Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai

(49)

bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan

penciuman. Pemakaian air kondition yang tepat merupakan salah satu

cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang

mengganggu disekitar tempat kerja.

8) Tata cara ditempat kerja.

Menata warna ditempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan

dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataanya tata warna tidak dapat

dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena

warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan, dan pengaruh

warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dll, karena

dalam sifat warna dapat merangsang persasaan manusia.

9) Dekorasi ditempat kerja.

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu

dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja, tetapi

berkaitan juga dengan cara mengukur tata letak, tata warna,

perlengkapan, dan yang lainya untuk bekerja.

10) Musik ditempat kerja

Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan

suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang

karyawan untuk bekerja. Oleh karena itu, lagu-lagu perlu dipilih

(50)

sesuainya musik yang diperdengarkan ditempat kerja akan

mengganggu knsentrasi kerja.

11) Keamanan ditempat kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam

keadaan aman maka perlu diperhatikan akan keberadaannya. Salah

satu upaya untuk menjaga keamanan ditempat kerja, dapat

memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

4. Kinerja Karyawan a. Pengertian Kinerja

Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

(Mangkunegara, 2008: 67).

Menurut Rivai dan Sagala (2009: 548) kinerja merupakan suatu

fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau

pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat

kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah

cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas

tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai

(51)

dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Dessler (2009: 127) dalam Sitepu (2013)mengungkapkan bahwa

kinerja atau prestasi kerja karyawan adalah prestasi aktual karyawan

dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan. Prestasi

kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan

sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya

dibandingkan dengan standar yang dibuat.

Menurut Wirawan (2009) dalam Rahmasari (2012) menyatakan

bahwa kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja. Kinerja

adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator suatu

pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja menurut pendapat

Keith Davis dalam Mangkunegara (2008: 67) yang merumuskan bahwa:

Human Performance = Ability + Motivation

Motivation = Attitude + Situation

(52)

1) Faktor kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge +

Skill). Dengan kemampuan potensi yang baik seperti kemampuan

untuk tetap menjadi anggota organisasi dan berusaha sebaik mungkin

demi kepentingan organisasi serta kemampuan untuk memberi

makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan. Dengan

pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari hari, maka ia akan lebih mudah

mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu

ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya;

2) Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam

menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi

yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan

organisasiMangkunegara (2008: 68).

c. Penilaian Kinerja

Menurut Rivai dan Sagala (2009: 549) penilaian kinerja mengacu

pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk

mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan

pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Penilaian

(53)

mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan. Penilaian kinerja yang dilakukan

dengan benar akan bermanfaat bagi karyawan, manajer departemen SDM,

dan pada akhirnya bagi perusahaan sendiri.

Penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian prestasi kerja

pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan secara sistematik

berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya (Mangkunegara, 2008:

69). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan

adalah:

1) Deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar kinerja

pekerjaan,

2) Karakteristik situasi,

3) sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi.

Adapun tujuan penilaian kinerja terhadap karyawan dapat

diketahui sebagai berikut :

1) Tujuan evaluasi

Seorang manajer menilai kinerja dari masa lalu seorang karyawan

dengan menggunakan rating deskriptif untuk menilai kinerja dan

dengan data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi.

demosi, terminasi dan kompensasi.

2) Tujuan pengembangan

Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang

(54)

Sedangkan tujuan pokok dari sistem penilaian kinerja karyawan

adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid

berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.

d. Pengukuran Kinerja

Secara teoretikal berbagai metode dan teknik mempunyai sasaran

yang sama, yaitu menilai prestasi kerja para karyawan secara obyektif

untuk suatu kurun waktu tertentu dimasa lalu yang hasilnya bermanfaat

bagi organisasi atau perusahaan, seperti untuk kepentingan mutasi

pegawai maupun bagi pegawai yang bersangkutan sendiri dalam rangka

pengembangan karirnya. Untuk mencapai kedua sasaran tersebut maka

digunakanlah berbagai metode pengukuran kinerja karyawan menurut

Bernardin dalam Novitasari (2003) mengatakan bahwa terdapat enam

kriteria yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja secara

individu.

1) Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna

dalam arti menyelesaikan beberapa cara ideal dan penampilan

aktivitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu

aktivitas.

2) Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah sejumlah unit,

(55)

3) Ketepatan waktu

Tingkat suatu aktivitas yang diselesaikan pada waktu awal yang

diinginkan dilihat dari sudut koordinasi yang dengan hasil output

serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4) Efektivitas

Tingkat penggunaan sumber daya organisasi dimaksimalkan dengan

maksud menghasilkan keuntungan dan mengurangi kerugian setiap

penggunaan sumber daya.

5) Kemandirian

Tingkat dimana seorang karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya

tanpa minta bantuan, bimbingan dan pengawasan atau meminta turut

(56)

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir atau kerangka konsep yang dapat digunakan peneliti untuk

merumuskan masalah adalah, sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel bebas (X) adalah budaya organisasi (X1), motivasi (X2), dan

lingkungan kerja (X3). Sedangkan variabel terkait adalah kinerja karyawan (Y). Lingkungan Kerja

(X3) Budaya Organisasi

(X1)

Kinerja Karyawan

(Y) Motivasi

(57)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian.

Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel,

variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka

penulis merumuskan hipotesa sebagai berikut:

1. Budaya Organisasi berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan

Penelitian yang dilakukan olehPutra (2014) yang berjudul

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Bahwa

Budaya Organisasi (X) karyawan Toserba XYZ Bandung, memiliki

pengaruh terhadap kinerja karyawan

Berdasarkanpada penelitian yang dilakukan oleh Dalimunthe

(2009) dengan judul penelitian pengaruh budaya organisasi terhadap

kinerja pegawai. Bahwa budaya organisasi mempunyai hubungan dan

pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja pegawai.

Kemudian penelitian Maslukhan (2015) dengan judul Pengaruh

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan berpendapat bahwa

budaya organisasi berpengaruh psitif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Penelitian Pratiwi (2015) dengan judul Pengaruh Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan kekayaan

Negara dan Lelang Makassar berpendapat bahwa budaya organisasi

(58)

H1: Variabel budaya organisasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)

2. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Penelitian yang dilakukan oleh Rahma Yuliana (2016) dengan

judul Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan bahwa motivasi berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Kemudian penelitian yang dilakukan Mohammad Rifky Bagus

Pratama, Mochammad Al Musadieq, Gunawan Eko Nurtjahjono dengan

judul Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan. Bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan

Menurut Ririvega Kasenda (2013) yang berjudul Kopensasi dan

Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Bangun

Wenang Beverages Company Manado. Bahwa motivasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan pada P.T Bangun Wenang

Beverages Company Manado.

Penelitian yang dilakukan Hidayat (2015) dengan judul

Pengaruh Lingkugan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Kantor PT Keramik Diamond Industries. Bahwa motivasi

(59)

H2: Variabel motivasi (X2) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) 3. Lingkngan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Penelitian yang dilakukan Potu (2013) dengan judul

Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Pengaruhnya

Terhadap Kinerja Karyawan pada Kanwil Ditjen Kekayaan Negara

Suluttenggo dan Maluku Utara di Manado. Bahwa lingkungan kerja

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Sedangkan penelitian Rahmawanti, Bambang Swasto dan Arik

Prasetya (2014) yang berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan. Bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Kemudian Sofyan (2013) dengan judul Pengaruh Lingkungan

Kerja Terhadap Kinerja Pegawai BAPPEDA. Bahwa lingkungan kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Novianto (2015) dengan judul Pengaruh Kompensasi dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja PT Galang Kreasi

Sempurna. Bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

H3: Variabel Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh positif dan

(60)

Tabel 2.2

Hipotesis

H1 Budaya organisasi mempengaruhi kinerja karyawan

H2 Motivasi mempengaruhi kinerja karyawan

(61)

46 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Jenis Penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian Kuantitatif,

metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotetsis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014:

13).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk KC

Syariah Surakarta yang memiliki kantor baik kantor cabang maupun kantor

cabang pembantu di seluruh wilayah Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan

pada bulan februari 2018.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek maupun

subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan

sekedar jumlah pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

(62)

115). Sedangkan sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Bank RakyatIndonesia

(Persero) Tbk KC Syariah Surakarta. Jumlah populasi dan sampel pada penelitian

ini yaitu seluruh karyawan PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk KC Syariah

Surakarta yang berjumlah 40 karyawan. Sedangkan Sampel merupakan subset

dari populasi, yang terdiri dari beberapa anggota populasi (Ferdinand, 2006).

Dalam penelitian ini tidak digunakan teknik sampling melainkan menggunakan

teknik sensus atau sampel jenuh karena sampel yang diteliti adalah keseluruhan

dari populasi (Sugiono 2001: 61). Jumlah populasi hanya sejumlah 40 karyawan,

maka layak diambil keseluruhan untuk dijadikan sampel tanpa harus mengambil

sampel dalam jumlah tertentu. Sehingga sampel dari penelitian ini adalah seluruh

karyawan dari tiap unit bagian di dalam PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

KC Syariah Surakarta.

D. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukkan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan

data kuantitatif (Sugiyono, 2014: 131-132). Dalam penelitian, fenomena sosial

ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Tabel 3.1
Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Faktor Budaya Organisasi berkontribusi positif signifikan terhadap kinerja karyawan dengan probabilitas 0,028 dengan batas signifikan &lt; 0,10 estimasi arah pengaruhnya

Untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin, lingkungan kerja, budaya kerja, motivasi, dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan secara

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan Carrefour, sedangkan kepemimpinan, kompensasi, motivasi kerja, dan

Hasil penelitian menjelaskan bahwa budaya organisasi, komitmen organisasi, dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Selain itu budaya

Selain faktor motivasi, faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah budaya organisasi, salah satu tujuan perusahaan membuat budaya organisasi adalah untuk

Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak LKSA

Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan dengan